Informasi
Untuk Pembaca
Untuk Penulis
Untuk Pustakawan
Pengguna
Ingat Saya
Cari
berdasarkan :
Telusuri
Berdasarkan Terbitan
Berdasarkan Penulis
Berdasarkan Judul
Berdasarkan Rubrik
Jurnal Lain
Kategori
Notifikasi
Lihat
Langganan
Terbitan Terkini
Tentang Penulis
Lovya Niranda
Bahasa
Beranda
Login
Cari
Terkini
Arsip
Informasi
Tentang Kami
Abstrak
Abstrak
Lapangan NIRDA merupakan lapangan milik PT. Chevron Pacific Indonesia
yang berada di cekungan sumatera tengah yang terdiri dari 30 sumur. Untuk
mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak pada lapangan ini, maka
dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang lebih detail pada reservoar terpilih,
yaitu: batupasir EF yang memiliki ketebalan yang cukup baik sebagai reservoar.
Penggunaan data well log, core, dan seismic dapat memberikan hasil yang lebih teliti.
Penelitian ini dimulai dengan analisis dan interpretasi data log untuk
menentukan fasies dari pola kurva gamma ray. Kemudian dilakukan analisis dan
interpretasi data core untuk menentukan lingkungan pengendapan dan memvalidasi
hasil dari interpretasi data log. Setelah penentuan fasies dilakukan pengkorelasian
fasies tersebut untuk mengetahui penyebaran secara vertikal dan lateral. Pemetaan
bawah permukaan dari data seismik dan log dilakukan untuk memperoleh gambaran
keadaan bawah permukaan dengan penyebaran secara lateral yang lebih luas dan
dapat juga digunakan untuk mengetahui arah sedimentasi.
Pada objek penelitian berkembang 3 elektrofasies, yaitu tidal channel yang
kurva lognya berbentuk cylindrical, tidal channel yang kurva lognya berbentuk bell,
dan tidal bar yang kurva lognya berbentuk funnel. Ketiga fasies batupasir ini
diendapkan pada lingkungan Tide Dominated Estuarine.
Abstract
NIRDA field is a field which belongs to PT. Chevon Pacific Indonesia,
located in Central Sumatera Basin and has 30 wells. Keeping and increasing the oil
production of this field, more detail approaches are applied to selected reservoir.
Those are: EF sandstone which has good thickness as a reservoir. The use of well log,
core and seismic can give more precise result.
This research was begun with analyzing and interpreting the log data to
determine the facies based on the pattern of gamma ray log. Then other analysis and
interpretation of core data was done to determine the depositional environment and
validating the result of log data interpretation. After knowing all the of the facieses in
this field, those were then correlated to make clear about the vertical and lateral
distribution. Subsurface mapping trough seismic and log data was done to obtain the
subsurface imaging with wider lateral distribution. It was also done to know the
sedimentation direction.
There are 3 electrofacieses from the research object, first is tidal channel with
cylindrical shape of log curve, tidal channel which log curve imitates a bell, and tidal
bar with a funnel-shaped log. These three sandstone facies were deposited in Tide
Dominated Estuarine environment.
Pendahuluan
Minyak bumi dan gas alam (Hidrokarbon) memiliki kelebihan apabila
dibandingkan dengan sumber energi lainnya, seperti kandungan energi yang tinggi,
wujud yang berupa fluida dan lain-lain. Oleh sebab itu meskipun telah ada sumbersumber
energi selain minyak bumi namun dari sudut pandang ekonomi minyak bumi
masih tetap merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan di dunia. Saat
ini jumlah cadangan minyak dan gas bumi dengan permintaan atas energi tersebut
tidak seimbang dikarenakan cadangan minyak dan gas bumi semakin menipis,
sedangkan jumlah permintaan semakin bertambah. Oleh karena itu pencarian akan
sumber energi ini masih terus dilakukan baik dengan kegiatan eksplorasi mencari
cadangan baru maupun dengan melakukan kajian ulang terhadap lapangan-lapangan
yang telah lama berproduksi.
PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan perusahaan minyak dan gas
terbesar di wilayah Indonesia dengan wilayah operasi sebagian di Pulau Sumatera.
Lapangan minyak NIRDA termasuk ke dalam salah satu lapangan yang terdapat di
wilayah operasi PT. Chevron Pacific Indonesia yang berada di Cekungan Sumatera
Tengah (Hariadi. D, 2006).
Untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak pada lapangan
ini, maka dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang lebih detail pada reservoar
terpilih, yaitu: batupasir EF yang memiliki ketebalan yang cukup baik sebagai
reservoar. Penggunaan data well log, core, dan seismic dapat memberikan hasil yang
lebih teliti. Pada penelitian ini semua data-data yang diperoleh akan dianalisa dengan
pendekatan studi electrofasies untuk mengetahui fasies sedimen, lingkungan
pengendapan, penyebaran secara lateral maupun vertikal, dan geometrinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter litologi reservoar
berdasarkan data log dan data core, mengetahui lingkungan pengendapan, arah
pengendapan dan penyebaran serta penebalan lapisan yang mencerminkan target
reservoar.
Penelitian ini didasari oleh karakter log Gamma Ray yang dapat menunjukkan
karakter batupasir. Menurut Walker dan James (1992), pola-pola log menunjukkan
energi pengendapan yang berubah, yakni berkisar dari energi tingkat tinggi sampai
rendah. Log sumur memiliki beberapa bentuk dasar yang bisa mencirikan
karakteristik suatu lingkungan pengedapan. Bentuk-bentuk dasar tersebut dapat
berupa cylindrical, irregular, bell, funnel, symmetrical, dan asymmetrical (Walker &
James, 1992).
Metode Penelitian
Dalam studi ini terdapat beberapa data yang digunakan sebagai objek
penelitian yaitu data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari data batuan inti
(core), sedangkan data sekunder berupa data log, dan seismic. batu inti (core), data
wireline log (gamma ray, resistivity, neutron, density), dan data seismik.
Data batu inti (core) terdapat pada satu sumur NIRDA 11, 16, 24, dan 29 yang
dipergunakan untuk menentukan litologi, tekstur, struktur sedimen, kandungan trace
fosil, litofasies, asosiasi fasies, serta lingkungan pengendapan tetapi sumur yang
memiliki data batuan inti untuk batupasir EF hanyalah NIRDA 11 dan 24. Data
wireline log (gamma ray, resistivity, neutron, density) diambil dari 30 sumur
dipergunakan untuk menentukan litologi, elektrofasies, korelasi tiap sumur,
menentukan ketebalan vertikal dan distribusi lateral, dan peta ketebalan fasies.
Secara umum metode penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu : tahap persiapan,
tahap penelitian laboratorium dan pengolahan data, serta tahap pembahasan dan
penyusunan laporan. Tahap-tahap ini meliputi analisi data wireline log sumur, batuan
inti (core), dan hasil interpretasi seismik. Penelitian dilakukan di studio menggunakan
workstation untuk analisa korelasi stratigrafi, dan pengikatan data sumur dengan
dipengaruhi oleh energi yang relatif stabil tepatnya pada tidal channel.
Berdasarkan data resistivity, bulk density, dan neutron porosity fasies ini
memiliki prospek hidrokarbon. Fasies A menebal ke arah Timur dan menipis
ke arah Barat.
2. Fasies B memiliki pola kurva log gamma ray berbentuk bell yang
menggambarkan bahwa butiran batupasir tesebut menghalus ke atas yang
disebabkan karena adanya perubahan energi dari besar ke kecil pada saat
fasies ini diendapakan. Pola ini identik dengan karakter tidal channel.
Berdasarkan data resistivity, bulk density, dan neutron porosity fasies ini juga
memiliki prospek hidrokarbon. Fasies ini menebal ke arah Timur Laut dan
menipis hampir ke arah Barat dan Barat Daya.
3. Fasies C memilki pola kurva log gamma ray berbentuk funnel yang
menandakan adanya peningkatan energi pada saat pengendapan. Pada interval
ini bersifat serrated yang menandakan adanya pengaruh dari laut. Pola ini
menunjukkan karakter tidal bar. Berdasarkan data resistivity, bulk density,
dan neutron porosity fasies ini tidak memiliki prospek hidrokarbon. Fasies ini
menebal ke arah Timur Laut dan semakin menipis ke arah Barat Daya.
Kesimpulan
Berdasarkan elektorofasies dapat diketahui bahwa batupasir ini terdiri dari 3
fasies, yaitu: fasies A yang berbentuk cylindrical, fasies B yang berbentuk bell, dan
fasies C yang berbentuk funnel. Data core menunjukkan batupasir ini diendapkan
pada lingkungan tidal flat.
Berdasarkan keseluruhan data yang ada, maka dapat diketahui bahwa fasies A
merupakan tidal channel yang memiliki prospek hidrokarbon dimana fasies ini
menebal ke arah Timur dan menipis ke arah Barat, fasies B merupakan tidal channel
yang memiliki prospek hidrokarbon dimana fasies ini menebal ke arah Timur Laut
dan menipis hampir ke arah Barat dan Barat Daya, fasies C merupakan tidal bar yang
tidak memiliki prospek hidrokarbon dimana fasies ini menebal ke arah Timur Laut
dan menipis ke arah Barat Daya.
Ucapan Terimaksih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Undang Mardiana, M.Si
selaku Dosen Pembimbing Utama, Bapak Dr. Yoga andriana S, ST., M.Sc selaku
Dosen Pembimbing Pendamping atas bimbingannya dalam menyelesaikan penulisan
laporan ini, Bapak Robi Junipa selaku pembimbing pada saat melakukan penelitian,
dan semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan artikel ilmiah ini.
Daftar Pustaka
Boggs, Sam, J.R., 1987, Principles of Sedimentology and Stratigraphy, University of
Oregon, fourth edition.
Harsono, A., 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log : Schlumberger Oil Field,
edisi ke 8, Jakarta.
Laporan Internal PT. Chevron Pacific Indonesia, tidak dipublikasikan.
Weimer, R.J Howard, J.D, dan Lindsay, D.R, Sandstone Depositional Environments,
Tidal Flats, Memoir 31 AAPG.
Walker, R. G. dan Noel P.James, 1992, Facies Models Response To Sea Level
Change, Love Printing Service Ltd. Stittsville, Ontario.
Walker, R. G. dan Henry W. Posamentier, 2006, Facies Model Revisited, Society for
Sedimentary Geology, Tulsa, Oklahoma.