Anda di halaman 1dari 7

Open Journal Systems

Informasi

Untuk Pembaca

Untuk Penulis

Untuk Pustakawan

Pengguna

Ingat Saya

Cari
berdasarkan :

Telusuri

Berdasarkan Terbitan

Berdasarkan Penulis

Berdasarkan Judul

Berdasarkan Rubrik

Berdasarkan Tipe Identitas

Jurnal Lain

Kategori

Notifikasi

Lihat

Langganan

Terbitan Terkini
Tentang Penulis
Lovya Niranda
Bahasa

Beranda

Login

Cari

Terkini

Arsip

Informasi

Tentang Kami

Beranda > Vol 1, No 1 (2012) > Niranda

Fasies Batupasir EF Berdasarkan Studi Elektrofasies pada Lapangan NIRDA


Cekungan Sumatera Tengah (The Facies of EF Sandstone Base on Electrofacies
Study in NIRDA Field Central Sumatera Basin)
Lovya Niranda

Abstrak
Abstrak
Lapangan NIRDA merupakan lapangan milik PT. Chevron Pacific Indonesia
yang berada di cekungan sumatera tengah yang terdiri dari 30 sumur. Untuk
mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak pada lapangan ini, maka
dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang lebih detail pada reservoar terpilih,
yaitu: batupasir EF yang memiliki ketebalan yang cukup baik sebagai reservoar.
Penggunaan data well log, core, dan seismic dapat memberikan hasil yang lebih teliti.
Penelitian ini dimulai dengan analisis dan interpretasi data log untuk
menentukan fasies dari pola kurva gamma ray. Kemudian dilakukan analisis dan
interpretasi data core untuk menentukan lingkungan pengendapan dan memvalidasi
hasil dari interpretasi data log. Setelah penentuan fasies dilakukan pengkorelasian
fasies tersebut untuk mengetahui penyebaran secara vertikal dan lateral. Pemetaan
bawah permukaan dari data seismik dan log dilakukan untuk memperoleh gambaran
keadaan bawah permukaan dengan penyebaran secara lateral yang lebih luas dan
dapat juga digunakan untuk mengetahui arah sedimentasi.
Pada objek penelitian berkembang 3 elektrofasies, yaitu tidal channel yang
kurva lognya berbentuk cylindrical, tidal channel yang kurva lognya berbentuk bell,
dan tidal bar yang kurva lognya berbentuk funnel. Ketiga fasies batupasir ini
diendapkan pada lingkungan Tide Dominated Estuarine.
Abstract
NIRDA field is a field which belongs to PT. Chevon Pacific Indonesia,
located in Central Sumatera Basin and has 30 wells. Keeping and increasing the oil
production of this field, more detail approaches are applied to selected reservoir.
Those are: EF sandstone which has good thickness as a reservoir. The use of well log,
core and seismic can give more precise result.
This research was begun with analyzing and interpreting the log data to
determine the facies based on the pattern of gamma ray log. Then other analysis and
interpretation of core data was done to determine the depositional environment and
validating the result of log data interpretation. After knowing all the of the facieses in
this field, those were then correlated to make clear about the vertical and lateral
distribution. Subsurface mapping trough seismic and log data was done to obtain the
subsurface imaging with wider lateral distribution. It was also done to know the
sedimentation direction.
There are 3 electrofacieses from the research object, first is tidal channel with
cylindrical shape of log curve, tidal channel which log curve imitates a bell, and tidal
bar with a funnel-shaped log. These three sandstone facies were deposited in Tide
Dominated Estuarine environment.
Pendahuluan
Minyak bumi dan gas alam (Hidrokarbon) memiliki kelebihan apabila
dibandingkan dengan sumber energi lainnya, seperti kandungan energi yang tinggi,
wujud yang berupa fluida dan lain-lain. Oleh sebab itu meskipun telah ada sumbersumber
energi selain minyak bumi namun dari sudut pandang ekonomi minyak bumi
masih tetap merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan di dunia. Saat

ini jumlah cadangan minyak dan gas bumi dengan permintaan atas energi tersebut
tidak seimbang dikarenakan cadangan minyak dan gas bumi semakin menipis,
sedangkan jumlah permintaan semakin bertambah. Oleh karena itu pencarian akan
sumber energi ini masih terus dilakukan baik dengan kegiatan eksplorasi mencari
cadangan baru maupun dengan melakukan kajian ulang terhadap lapangan-lapangan
yang telah lama berproduksi.
PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan perusahaan minyak dan gas
terbesar di wilayah Indonesia dengan wilayah operasi sebagian di Pulau Sumatera.
Lapangan minyak NIRDA termasuk ke dalam salah satu lapangan yang terdapat di
wilayah operasi PT. Chevron Pacific Indonesia yang berada di Cekungan Sumatera
Tengah (Hariadi. D, 2006).
Untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak pada lapangan
ini, maka dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang lebih detail pada reservoar
terpilih, yaitu: batupasir EF yang memiliki ketebalan yang cukup baik sebagai
reservoar. Penggunaan data well log, core, dan seismic dapat memberikan hasil yang
lebih teliti. Pada penelitian ini semua data-data yang diperoleh akan dianalisa dengan
pendekatan studi electrofasies untuk mengetahui fasies sedimen, lingkungan
pengendapan, penyebaran secara lateral maupun vertikal, dan geometrinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter litologi reservoar
berdasarkan data log dan data core, mengetahui lingkungan pengendapan, arah
pengendapan dan penyebaran serta penebalan lapisan yang mencerminkan target
reservoar.
Penelitian ini didasari oleh karakter log Gamma Ray yang dapat menunjukkan
karakter batupasir. Menurut Walker dan James (1992), pola-pola log menunjukkan
energi pengendapan yang berubah, yakni berkisar dari energi tingkat tinggi sampai
rendah. Log sumur memiliki beberapa bentuk dasar yang bisa mencirikan
karakteristik suatu lingkungan pengedapan. Bentuk-bentuk dasar tersebut dapat
berupa cylindrical, irregular, bell, funnel, symmetrical, dan asymmetrical (Walker &
James, 1992).
Metode Penelitian
Dalam studi ini terdapat beberapa data yang digunakan sebagai objek
penelitian yaitu data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari data batuan inti
(core), sedangkan data sekunder berupa data log, dan seismic. batu inti (core), data
wireline log (gamma ray, resistivity, neutron, density), dan data seismik.
Data batu inti (core) terdapat pada satu sumur NIRDA 11, 16, 24, dan 29 yang
dipergunakan untuk menentukan litologi, tekstur, struktur sedimen, kandungan trace
fosil, litofasies, asosiasi fasies, serta lingkungan pengendapan tetapi sumur yang
memiliki data batuan inti untuk batupasir EF hanyalah NIRDA 11 dan 24. Data
wireline log (gamma ray, resistivity, neutron, density) diambil dari 30 sumur
dipergunakan untuk menentukan litologi, elektrofasies, korelasi tiap sumur,
menentukan ketebalan vertikal dan distribusi lateral, dan peta ketebalan fasies.
Secara umum metode penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu : tahap persiapan,
tahap penelitian laboratorium dan pengolahan data, serta tahap pembahasan dan
penyusunan laporan. Tahap-tahap ini meliputi analisi data wireline log sumur, batuan
inti (core), dan hasil interpretasi seismik. Penelitian dilakukan di studio menggunakan
workstation untuk analisa korelasi stratigrafi, dan pengikatan data sumur dengan

seismik (well-seismic tyiing), serta untuk pemetaan bawah permukaan guna


mengetahui karakteristik reservoir, dan di laboratorium untuk pendeskripsian core.
Hasil dan Pembahasan
Interpretasi dan analisis data-data geologi diperlukan untuk menganalisis
pemodelan geologi, tatanan stratigrafi serta penyebaran suatu reservoar. Data batu inti
(core) dan data log sumur (Wireline log) memiliki ruang lingkup yang kecil,
sedangkan data seismik memiliki cakupan yang lebih luas.
Dasar untuk membuat suatu model reservoar adalah mampu
menginterpretasikan dan mengintegrasikan data-data sebagai sumber informasi.
Dalam penelitian ini data-data yang digunakan adalah data log sumur (wireline log),
data batuan inti (conventional core), dan data seismik.
Data wireline log yang terdapat pada seluruh sumur bisa memberikan
informasi litologi, jenis pengendapan, eletrofasies, geometri, dan penyebaran
batupasir yang dapat dilihat dengan melakukan pengkorelasian antara data log sumur
yang satu dengan sumur yang lainnya. Core merupakan data yang memperlihatkan
bentuk, karakter, dan jenis batuan walaupun terbatas pada skala vertikal dan terdapat
pada sumur tertentu saja. Sedangkan data seismik digunakan untuk penentuan dan
penarikan horizon serta struktur.
Berdasarkan analisis seismik dapat diketahui bahwa struktur yang ada pada
lapangan ini berupa struktur sesar. Pada penampang seismik ini terlihat disebelah
kanan struktur top batupasir EF berada pada posisi yang lebih tinggi dari pada bagian
disebelah kiri struktur. Hal ini menunjukkan bahwa struktur yang memotong
batupasir EF berupa reverse fault.
Analisa elektrofasies dilihat dari pola log kurva gamma ray (GR), dan
menurut Selley (1978) dalam Walker (1992), log gamma ray mencerminkan variasi
dalam suatu suksesi ukuran besar butir. Pada penelitian ini analisa elektrofasies yang
dilakukan berdasarkan pola dari log gamma ray akan dicocokan dengan analisa
batuan inti.
Lapangan NIRDA terdiri dari 3 formasi dimana urutan dari tua ke muda
adalah Formasi Menggala, Formasi Bangko, dan Formasi Bekasap (gambar 4.6 (b)).
Batupasir EF yang merupakan objek penelitian yang merupakan bagian dari formasi
Bekasap yang identik dengan bentuk serrated.
Batupasir ini dibagi menjadi beberapa elektrofasies, yaitu fasies A, fasies B,
dan fasies C. Perbedaan dari pola log ini dapat menunjukkan bahwa dalam satu tubuh
batupasir terdiri dari beberapa fasies yang berbeda dan diendapakan pada kondisi
yang berbeda pula.
Berdasarkan analisis pola log kurva gamma ray (elektrofasies) batupasir EF
terdiri dari 3 fasies, yaitu fasies A yang berbentuk cylindrical, fasies B yang berbetuk
bell, dan fasies C yang berbentuk funnel. Data core menunjukkan ukuran batupasir
very fine medium, bersifat calcareous terdapat banyak struktur bioturbasi (skolithos)
dan flaser yang menunjukkan bahwa lingkungan pengendapan untuk batupasir ini
adalah Tide dominated estuary tepatnya pada daearah tidal flat.
Dari data-data yang ada maka dapat diketahui karakter masing-masing dari
fasies batupasir EF, yaitu:
1. Fasies A memiliki pola kurva log gamma ray berbentuk cylincrical yang
menggambarkan bahwa batupasir tesebut diendapkan pada lingkungan yang

dipengaruhi oleh energi yang relatif stabil tepatnya pada tidal channel.
Berdasarkan data resistivity, bulk density, dan neutron porosity fasies ini
memiliki prospek hidrokarbon. Fasies A menebal ke arah Timur dan menipis
ke arah Barat.
2. Fasies B memiliki pola kurva log gamma ray berbentuk bell yang
menggambarkan bahwa butiran batupasir tesebut menghalus ke atas yang
disebabkan karena adanya perubahan energi dari besar ke kecil pada saat
fasies ini diendapakan. Pola ini identik dengan karakter tidal channel.
Berdasarkan data resistivity, bulk density, dan neutron porosity fasies ini juga
memiliki prospek hidrokarbon. Fasies ini menebal ke arah Timur Laut dan
menipis hampir ke arah Barat dan Barat Daya.
3. Fasies C memilki pola kurva log gamma ray berbentuk funnel yang
menandakan adanya peningkatan energi pada saat pengendapan. Pada interval
ini bersifat serrated yang menandakan adanya pengaruh dari laut. Pola ini
menunjukkan karakter tidal bar. Berdasarkan data resistivity, bulk density,
dan neutron porosity fasies ini tidak memiliki prospek hidrokarbon. Fasies ini
menebal ke arah Timur Laut dan semakin menipis ke arah Barat Daya.
Kesimpulan
Berdasarkan elektorofasies dapat diketahui bahwa batupasir ini terdiri dari 3
fasies, yaitu: fasies A yang berbentuk cylindrical, fasies B yang berbentuk bell, dan
fasies C yang berbentuk funnel. Data core menunjukkan batupasir ini diendapkan
pada lingkungan tidal flat.
Berdasarkan keseluruhan data yang ada, maka dapat diketahui bahwa fasies A
merupakan tidal channel yang memiliki prospek hidrokarbon dimana fasies ini
menebal ke arah Timur dan menipis ke arah Barat, fasies B merupakan tidal channel
yang memiliki prospek hidrokarbon dimana fasies ini menebal ke arah Timur Laut
dan menipis hampir ke arah Barat dan Barat Daya, fasies C merupakan tidal bar yang
tidak memiliki prospek hidrokarbon dimana fasies ini menebal ke arah Timur Laut
dan menipis ke arah Barat Daya.
Ucapan Terimaksih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Undang Mardiana, M.Si
selaku Dosen Pembimbing Utama, Bapak Dr. Yoga andriana S, ST., M.Sc selaku
Dosen Pembimbing Pendamping atas bimbingannya dalam menyelesaikan penulisan
laporan ini, Bapak Robi Junipa selaku pembimbing pada saat melakukan penelitian,
dan semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan artikel ilmiah ini.
Daftar Pustaka
Boggs, Sam, J.R., 1987, Principles of Sedimentology and Stratigraphy, University of
Oregon, fourth edition.
Harsono, A., 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log : Schlumberger Oil Field,
edisi ke 8, Jakarta.
Laporan Internal PT. Chevron Pacific Indonesia, tidak dipublikasikan.
Weimer, R.J Howard, J.D, dan Lindsay, D.R, Sandstone Depositional Environments,
Tidal Flats, Memoir 31 AAPG.
Walker, R. G. dan Noel P.James, 1992, Facies Models Response To Sea Level
Change, Love Printing Service Ltd. Stittsville, Ontario.

Walker, R. G. dan Henry W. Posamentier, 2006, Facies Model Revisited, Society for
Sedimentary Geology, Tulsa, Oklahoma.

Anda mungkin juga menyukai