Anda di halaman 1dari 29

PERTEMUAN 9

Media Public Relations

Media diartikan Media merupakan bentuk jamak dari


medium. Dalam ilmu komunikasi sebagai :
a. Saluran
b. Sarana penghubung
c. Alat-alat komunikasi
Media PR adalah berbagai macam sarana penghubung yang
dipergunakan seorang PR dengan publiknya, yaitu publik
internal maupun publik eksternal untuk membantu
pencapaian tujuan.

Tujuan penggunaan media dalam PR menurut Rumanti adalah :


a. Membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran
suatu produk dan jasa
b. Menjalin komunikasi berkesinambungan
c. Meningkatkan kepercayaan publik
d. Meningkatkan citra baik perusahaan

1.
2.
3.

Dalam rangka mencapai tujuan PR, adakalanya penggunaan


media massa seperti pers, radio atau televisi tidak lagi sesuai.
Karenanya, untuk menjangkau khalayaknya, PR mempunyai
alat-alatnya (PR tools). Alat-alat kegiatan ini bisa disebut
media PR.
berkaitan dengan hal tersebut, Cutlip, Center & Broom
(2009) mengklasifikasikan media PR ke dalam 3 kategori baik
untuk internal public maupun eksternal public, ketiga macam
media tersebut adalah :
The Printed Word
The Spoken Word
The Image (Audi visual Media)

The Printed Word


1) Organizational Publication
Penerbitan/ publikasi organisasi yang biasanya berupa :
Majalah Organisasi, berbentuk majalah dan biasanya berukuran
A4 (297x110mm), yang isinya memuat berita-berita tentang
kegiatan-kegiatan organisasi dan prestasi yang pernah dicapai oleh
anggota organisasi.majalah ini diperuntukkan para pegawai dan
keluarganya.
Surat Kabar organisasi
Newsletter. Jumlah halamannya biasanya lebih sedikit, yakni 2
hingga 8 halaman dan biasanya berukuran A4. (Jefkins, 2004)
Majalah Dinding. Bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan
pada dinding. Medium ini biasanya diperuntukkan untuk
keperluan internal & Eksternal.

Contoh Newsletter

2. Pamphlets, Brochures, Manual, & Books


Pamphlets
surat selebaran yang berbentuk lembaran-lembaran
yang dibagi-bagi pada setiap publik yang
berkepentingan dengan organisasi, berisi informasi
berupa petunjuk tentang organisasi, informasi
organisasi dengan tujuan promosi.
Brochures
publikasi singkat yang terdiri dari beberapa halaman
yang berisi keterangan singkat tentang organisasi untuk
diketahui umum.

Brosur

Brochures
publikasi singkat yang terdiri dari beberapa halaman yang berisi
keterangan singkat tentang organisasi untuk diketahui umum.
Manual
buku pedoman kerja yang berisi petunjuk lengkap untuk
karyawan.
Books
sama halnya dengan booklets, hanya lebih tebal dan isinya
dapat memberikan informasi detail tentang organisasi atau
perusahaan.

3. Press Release & Counter Release


Press Release
penyebaran berita tentang perusahaan kepada pers.
Counter Release
Release yang ditujukan untuk membantah serangan terhadap
organisasi yang dibuat PRO dengan maksud menjaga nama
baik perusahaan.
4. Thank you notes & Letter
ucapan-ucapan terima kasih kepada publik, ucapan ulang
tahun dll.
5. Foto, Grafik, Lukisan
Foto digunakan untuk melihat event yang relevan dengan
kegiatan PR, Grafik digunakan untuk melihat turun naiknya
perkembangan perusahaan.

The Spoken Words

Penyampaian pesan PR yang dilakukan melalui


komunikasi langsung atau tatap muka. Kegiatan seperti ini
biasanya dilakukan dalam berbagai kesempatan, seperti
seminar, jamuan makan, dan lain-lain. Ada 2 klasifikasi Spoken
Word :
Media Internal, meliputi :

The Grapevine
Komunikasi yang berkembang melaluirumors yang beredar di
kalangan karyawan, dan rumors berkembang sesuai sifatnya,
yakni penyampaiannya secara serial.

Meeting
Pertemuan yang dilaksanakan guna kepentingan organisasi, baik
vertikal maupun horizontal yang dimaksudkan untuk
melaksanakan two way communication.
Closed Circuit Television
Siaran tv terbatas yang diputar sekitar lembaga atau organisasi
Teleconference
pertemuan melalui satelit teleconferencing, dimana pembicara
akan dapat terlihat pada televisi layar lebar dalam jarak jauh.
Telephone
digunakan sebagai alat yang dapat menampung keluhankeluhan atau pemberian informasi bagi para nasabah dan
publik lainnya yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan

Meeting

Teleconference

The Spoken Words (Media Lisan)

Media Eksternal, meliputi :

Konferensi Pers
yaitu kegiatan mengundang wartawan untuk memberikan
beberapa penjelasan mengenai keadaan perusahaan.
Dimaksudkan untuk menetralkan efek mengenai berita-berita
yang menyerang perusahaan/ penjelasan mengenai apa yang
terjadi sesuai dengan fakta yang ada.
Siaran Radio
kegiatan PR dalam bentuk penyampaian pengumumanpengumuman, sponsorship, talkshow, periklanan, dan lain
sebagainya.

Press Interview
wawancara yang dilakukan antara wartawan dengan pihak
perusahaan. Berbeda dengan press conference dalam hal ini
perusahaan hanya mngundang 1 atau 2 orang wartawan.
Tape Recorder
alat perekam segala kegiatan perusahaan pada saat-saat acara
penting. Hal ini dimaksudkan untuk menyimpan data yang
akan diolah dan dijadikan kebijaksanaan perusahaan pada
tahap berikutnya.

Press tour
Kegiatan wisata pers yang diselenggarakan oleh perusahaan.
Dalam hal ini perusahaan mengundang beberapa wartawan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat menjalin hubungan baik
dengan pihak pers.

PRESIDEN SBY
Dalam konferensi pers, Jumat (17/7), merespons teror bom di Hotel JW Marriott
dan Ritz-Carlton di Mega Kuningan, Jakarta.

The Image (Media Audio Visual)

Tool of PR yang termasuk dalam The Image adalah :


Televisi
Film
Slides Film
Open House
Stage Event
Art Program
Pameran
Demonstrasi

PR & New Media

Media Baru, Tantangan Baru


Praktisi PR menggunakan huruf, ucapan, gambar, dan
kombinasi dari semua bentuk komunikasi. Mereka menggunakan
baik itu media yang bisa dikontrol oleh mereka maupun yang
tidak, untuk berkomunikasi dengan banyak publik organisasi.
Media terkontrol adalah media di mana praktisi bisa
menentukan informasi apa yang akan di muat, bagaimana
pemuatannya dan kapan dimuat, serta kepada siapa berita itu
ditujukan. Media tak terkontrol adalah media di mana praktisi
tidak punya peran langsung dalam pembuatan keputusan isi
media. Awak medialah yang menentukan apakah suatu berita akan
dimuat, dll.

Kemajuan teknologi telah mengubah produksi komunikasi,


distribusinya, penyampaiannya, dan penyimpanannya. Dengan
demikian, teknologi media baru telah mengubah cara PR
berkomunikasi dan beradaptasi dengan perkembangan media
baru.
Internet & PR
Metode komunikasi berbasis internet telah mengubah
landskap media dalam komunikasi organisasi-publik. World
Wide Web memiliki potensi untuk membuka komunikasi
dengan audiens di seluruh dunia. Dengan demikian, teknologi
komunikasi baru telah menginspirasi PR cara baru dalam
berkomunikasi dengan publiknya.

Peran dan posisi public relations (PR) masa kini, tak


bisa dipisahkan dengan fenomena media online yang tengah
terjadi saat ini. PR dan media ibarat dua sisi mata pisau.
Kemana PR bergerak, disitu pula media ada.
Era Online Media membuka mata praktisi PR terhadap
cara komunikasi baru yang lebih sederhana, cepat, mudah, dan
menjangkau sasaran luas. Pergerakan informasi yang transparan
dan real time adalah sesuatu yang tidak terelakkan.

PR merupakan bagian dari organisasi yang menjadi jembatan


komunikasi antara sebuah institusi dengan publiknya sehingga
tercipta pengertian bersama yang membawa terhadap
penciptaan citra positif dan dukungan dari publik terhadap
eksistensi institusi tersebut.
Beberapa Aktivitas PR di on line media :
1. PR & Corporate website
2. PR & Online News Room
Kegiatan PR untuk mempermudah wartawan dalam mencari
berita seputar organisasi, dilakukan dengan menyediakan space
khusus untuk wartawan. Seperti terlihat pada Website Unilever
yang menyediakan menu-menu khusus untuk para
stakeholdernya.
3. PR dan social media

PR & Media Social


Dalam era internet ini, yang di mancanegara disebut PR 2.0
aktivitas PR dilakukan melalui social media seperti blogging,
Facebook dan Twitter maupun media sosial lainnya sudah
menjadi bagian dari kegiatan arus utama Public Relations.
Indonesia pun sudah memasuki era ini, dengan contoh kasus
yang masih segar dalam ingatan kita kejadian yang menyangkut
Priya Mulyasari.
Tanpa social media di mana Indonesia menempati peringkat
ketiga sebagai negara dengan pengguna Facebook terbesar tidak mungkin kasus ini menyebar begitu cepat dan begitu luas.
Di banyak negara media monitoring sudah dengan sendirinya
mencakup social media dan di Indonesia pun kasus Prita
Mulyasari menjadi peringatan bagi profesi PR agar menguasai
cara-cara baru mengatasi krisis dengan memperhatikan peran
internet.

Karenanya, Fenomena Social media secara fundamental


mengubah cara perusahaan berkomunikasi. Maraknya
Facebook, Twitter, Plurk, blog, wiki, youtube dan lainnya
memaksa perusahaan meningkatkan cara komunikasi yang
semula satu arah dan dua arah menjadi segala arah.
Di tengah maraknya fenomena itu, praktisi PR masa kini harus
menghadapi publisher baru. Mereka adalah para blogger, para
facebookers, para friensdters, para plukers serta pemilik akun
di Web 2.0 lainnya. Mereka adalah para konsumen.

Corprate Website Unilever

Corprate Website Indofood

On Line Newsroom

Contoh PR 2.0 Di Facebook dan twitter:


http://www.facebook.com/pages/Esia/39579632337
http://twitter.com/esialovers

Anda mungkin juga menyukai