NIM : 7776150073 Kelas : 1A Magister Manajemen Matakuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Roni Kambara Pertanyaan :
Pada tahun 2016 sebuah perusahaan berencana untuk mengembangkan
system informasinya. Tujuan rencana pengembangan tersebut salah satunya adalah untuk meningkatkan derajat keunggulan kompetitif perusahaan. Atas ilustrasi singkat tersebut maka jelaskanlah hal-hal berikut : 1. Aspek apa saja yang perlu dipertimbangkan oleh pengambil keputusan ketika perusahaan dihadapkan berbagai pilihan dalam pengembangan sistem informasinya. 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi ukuran keberhasilan pengembangan system informasi perusahaan tersebut. 3. Peran tiap-tiap tingkatan manajerial untuk memastikan tercapainya tujuan pengembangan sistem informasi perusahaan tersebut. Jawaban 1. Aspek yang perlu dipertimbangkan oleh pengambil keputusan ketika perusahaan dihadapkan berbagai pilihan dalam pengembangan sistem informasinya adalah : Aspek Teknis: untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan. Aspek Ekonomis: untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan. Aspek Legal: untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya secara legal.
Aspek Operasional dan SDM: untuk melihat apakah prosedur dan
keahlian pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian. Aspek perencanaan: berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan. Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor strategis, seperti :
Produktivitas: mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh
input yang tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan. Diferensiasi: mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah. Manajemen: melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporan-laporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.
2. Faktor-faktor yang menjadi ukuran keberhasilan pengembangan sistem
informasi perusahaan: 1. Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui polling terhadap pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume transaksi on-line. 2. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau interview. 3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff dari sistem informasi. 4. Tujuan yang dicapai. 5. Imbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau peningkatan penjualan dan profit. 6. Mampu menyajikan informasi secara cepat dan tepat, sehingga dapat memenuhi jadwal penyajian informasi secara real time dan online 7. Manajemen dapat memaksimalkan system informasi dengan cepat dan tepat dalam menentukan kebijakan dan mengambil keputusan
Kelima ukuran tersebut dipertimbangkan menjadi limited value walaupun
telah diambil keputusan untuk mengembangkan sistem tertentu. Manfaat dari sistem informasi tidak seluruhnya dapat dikuantitatifkan.
3. Peran tiap-tiap tingkatan manajerial untuk memastikan tercapainya tujuan
pengembangan sistem informasi perusahaan. Pada Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama :
1. Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan nonmanajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). Pada tingkatan ini SIM (Sistem Informasi Manajemen) dipergunakan untuk keperluan pengendalian operasional dengan tujuan untuk penghematan disegala bidang yang mungkin untuk dilakukan. Misalnya pencetakan rekening listrik oleh PLN. Penerapan SIM dalam hal ini akan menghasilkan penghematan baik waktu maupun tenaga kerja. 2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.
Pada tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM dipergunakan untuk keperluan pengendalian manajemen (management control). Tugas seorang manajer menengah ialah mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar benar-benar dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak oleh semua personilnya secara efektif dan efisien. Untuk dapat melaksanakan tugas seperti ini manajer harus mempunyai segala macam informasi tentang segala kegiatan organisasi dalam operasinya sehari-hari. Dalam hal inilah SIM dapat berperanan secara nyata untuk membantu manajer. Hal ini disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah, dan menggali informasi yang terkandung didalamnya secara cepat. 3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer). Pada manajemen tingkat puncak, yang tugas utamanya adalah untuk membuat perencanaan strategis (strategic planning) bagi organisasi, SIM dapat dikembangkan menjadi apa yang disebut dengan istilah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System DSS).