Anda di halaman 1dari 112

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 - Motion and Time Study


Kelompok 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam dunia industri, pekerja merupakan salah satu elemen terpenting
yang menunjang keberhasilan perusahaan, sebab dengan pekerjaan yang baik
(efektif dan efisien) akan mendukung peningkatan produktivitas dari perusaaan
itu. Bahkan, dalam disiplin ilmu Teknik Industri, pekerja (man) merupakan salah
satu elemen penting yang dipelajari selain mesin (machine), metode (methods),
modal (money), dan material (materials) atau yang sering disebut 5M.
Secara otomatis, perusahaan menginginkan agar pekerjaan yang dilakukan
oleh pekerjanya berlangsung secara efektif agar mendapatkan hasil yang
maksimal. Dan untuk mengetahui apakah pekerjaan dari pekerja tersebut
berlangsung secara efektif atau tidak, maka diperlukan suatu metode untuk
mengamati pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut.
Pengamatan yang dilakukan tentu saja memperlihatkan gerakan-gerakan
yang dilakukan oleh pekerja tersebut. Gerakan-gerakan yang ada tersebut
kemudian dicatat, diteliti, dibandingkan dengan gerakan-gerakan lain yang
sejenis, dan kemudian dianalisis untuk mengatahui gerakan mana yang akan
menghasilkan hasil yang terbaik dan dianggap sebagai gerakan yang efektif.
Gerakan-gerakan yang ada haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan yang ada agar selain bisa menghasilkan hasil yang maksimal adalah
memberi kenyamanan bagi pekerja tersebut.
Adapun tujuan pokok dari studi gerakan dan waktu kerja ini adalah untuk
memperoleh metode kerja yang lebih baik dan sederhana (memperbaiki
pelaksanaan operasi kerja dengan cara menghilangkan gerakan-gerakan kerja
yang tidak efektif dan tidak diperlukan, menyederhanakan gerakan-gerakan
kerja, serta menetapkan gerakan dan urutan langkah kerja yang paling efektif
guna mencapai tingkat efisiensi kerja yang optimal) dan mengukur dan
menetapkan waktu baku untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
Berdasar pada ilustrasi, maka diadakanlah suatu praktikum yang dilakukan
di Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Program Studi
Teknik Industri Universitas Diponegoro yaitu praktikum Motion and Time Study

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

dengan mengangkat pekerjaan yaitu assembly pinboard dan dari hal itu akan
diketahui elemen-elemen kerja Therblig yang salah satunya bertujuan untuk
mengetahui gerakan-gerakan mana yang dianggap efektif dalam melakukan
suatu kerja. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkan beberapa metode yang
digunakan dalam melakukan pekerjaan yang sama. Setelah direkam, dicatat
waktunya, kemudian dianalisis hasilnya sehingga dapat menemukan gerakan
mana yang dianggap sebagai gerakan paling efektif untuk melakukan kerja
tersebut.
1.2

Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Dapat memahami dan menerapkan studi gerakan kerja menggunakan Motion
and Time Study
2. Dapat melakukan pekerjaan dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan
3. Mengetahui elemen elemen kerja pada pekerjaan assembly pinboard
4. Dapat memahami dan membedakan waktu siklus, waktu normal, dan waktu
5.
6.
7.
8.

baku.
Dapat melakukan pengukuran waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku.
Dapat memahami allowance dan performance rating pada pengukuran kerja.
Mengetahui metode terbaik dalam pengerjaan assembly pinboard
Membandingkan pengaruh metode metode yang digunakan terhadap

efisiensi gerakan kerja


9. Dapat menggambarkan peta tangan kanan dan tangan kiri.

1.3

Pembatasan Masalah
Dalam praktiku Modul 1 tentang Motion and Time Study praktikan
diberikesempatan untuk menerapkan metode dengan micromotion study, alat
yang digunakan berupa 30 pin yang kemudian dimasukkan ke dalam pin
assembly. Ada beberapa prosedur yang menjadi dasar percobaan:
a. Praktikum dilakukan dengan menentukan 5 metode pengisian, yaitu 3
asimetris dan 2 simetris atau 2 asimetris dan 3 simetris
b. Setiap metode diulang sebanyak 5 kali dengan direkam menggunakan
kamera sepanjang kegiatan operator

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

c. Dalam percobaan terkadi 5 jenis gerakan yang telah tergolong dalam


elemen Therblig yaitu: Reach (RE), Grasp (G), Move (M), PrePosition (PP), dan Release (RL)
1.4

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan praktikum Modul 1 tentang Motion and
Time Study adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan
sistematika penulisan.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang dasar teori yang mendukung pemahaman akan Motion and
Time Study.
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang pengumpulan data yang terdiri atas deskripsi gerakan,
metode data dan waktu, tabel rekap rata-rata elemen Therblig tiap lubang dan
pengolahan data yang terdiri atas peta kerja tangan kanan dan kiri, rekapitulasi
waktu siklus, penentuan performance rating dan allowance, penentuan waktu
normal, dan penentuan waktu baku.
BAB IV ANALISIS
Berisi tentang analisis dari metode yang digunakan, perbandingan tiap
metode berdasarkan lamanya percobaan, penentuan performance rating dan
allowance, waktu normal, waktu baku, dan metode terbaik.
BAB VPENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran kerja adalah aktivitas untuk mendapatkan ukuran ukuran
tentang kinerja danbeban yang berlaku pada suatu sistem kerja. Pengukuran harus
dilakukan secara ilmiah sehingga hasil-hasilnya dapat dipertanggungjawabkan bagi
pekerja maupun perusahaan. Untuk mendapatkan ukuran-ukuran kuantitatif yang
benar tentang kinerja dan beban kerja suatu Sistem Kerja dengan menggunakannya
untuk pembakuan sistem kerja.
Tujuan dari pengukuran kerja sendiri adalah mencari waktu yang paling
efektif untuk melakukan pekerjaan. Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuan
waktu standar. Waktu standar adalahwaktu yang dibutuhkan seorang pekerja ratarata untuk menyelesaikan suatu satuan pekerjaan secara wajar dalam suatu
rancangan sistem kerja tertentu.
Pengukuran kerja berperan untuk menetapkan standar waktu pelaksanaan
kerja. Akibat pelanggaran terhadap standar waktu bersangkutan segera terlihat
karenanya menjadi perhatian langsung pihak manajemen. Adapun kegunaan
pengukuran kerja antara lain.
a. Membandingkan efisiensi beberpa metode yang harus dipilih. Apabila dalam
keadaan yang lain sama maka metode yang terbaik ialah yang paling sedikit
memerlukan waktu.
b. Mengimbangi pekerjaan masing-masing anggota kelompok, dengan disertai
menggunakan bagan aktivitas berganda, sehingga sedapat mungkin masingmasing anggota menjalankan pekerjaan yang memerlukan waktu yang sama
untuk menyelesaikannya.
c. Menentukan mesin dan manusia yang turut menggunakan bagan aktivitas
berganda, untuk sejumlah mesin yang dapat dilayani oleh seorang petugas.
(dian.staff.gunadarma.ac.id/)

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

2.1.1. Pengukuran Waktu Kerja Langsung


Pengukuran waktu kerja secara langsung adalah pengukuran yang
dilakukan pada saat itu juga yaitu dengan mengukur waktu yang dibutuhkan
pekerja dalam menyeleseikan suatu pekerjaannya.
(dian.staff.gunadarma.ac.id/)
2.1.1.1. Dengan Jam Henti (Stop Watch Time Study)
Time study menggunakan sebuah stopwatch dalam proses
pengumpulan data, untuk memperbaharui keefektifan teknik ini semua
hal yang hanya menghabiskan waktu harus dikurangi sebelum proses
pekerjaan dianalisis.
Teknik time study meliputi tiga langkah:
1. Memecah pekerjaan dalam elemen dasar
2. Simpan dalam lembar time study jumlah konsumsi dari tiap elemen
waktu. Langkah ini diulang beberapa putaran dalam proses kerja.
3. Tentukan standar yang tepat dalam penggunaan waktu oleh setiap
elemen dalam proses pekerjaan
Langkah-langkah sebelum pengukuran:

Penetapan Sistem Kerja yang akan diukur

Pemilihan Pekerja yang akan diukur

Penetapan elemen-elemen pekerjaan,bila diperlukan

Penyiapan peralatan pengukuran

Langkah-langkah pengukuran

Pengukuran Pendahuluan

PengujianKeseragaman Data

Penghitungan Kecukupan Data

Melengkapi Pengukuran

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Langkah-langkah setelah pengukuran kerja

Menghitung Waktu Siklus

Menghitung Waktu Normal

Menghitung Waktu Baku


(dewihardiningtyas.lecture.ub.ac.id/)

2.1.1.2 Sampling Kerja (Work Sampling)


Merupakan cara untuk mengukur waktu pada pekerjaan-pekerjaan
yang saat-saat pelaksanaannya dalam suatu hari tidak menentu dan kerap
bercampur dengan pekerjaan lain. Dalam teknik pengambilan sampling
pekerjaan menggunakan pengamatan secara acak untuk menentukan
banyaknya waktu yang dihabiskan oleh setiap elemen dalam setiap
prosedur kerja. Jika prosedur diamati secara acak maka hasilnya pun
dapat dipercaya sama seperti saat kita melakukan pengamatan secara
teratur di setiap periode. Aspek yang paling penting dari teknik
pengambilan sampel adalah keakuratan dalam proses pengidentifikasian
dari tipe kegiatan yang dilakukan oleh karyawan saat pengamatan acak
dilakukan.

Keuntungan Pengambilan Sampel dalam Kegiatan Kerja


1. Hasilnya memiliki tingkat kebenaran (akurasi) tinggi,
2. Tekniknya tidak membutuhkan jasa analis yang dilatih keras
3. Tekniknya sesuai dengan biaya perbaikan
4. Hasilnya dapat terkumpul lebih cepat
5. Sampel pekerjaan sangat baik digunakan dalam jangka waktu
pekerjaan yang lama.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Kerugian Pengambilan Sampel dalam Kegiatan Kerja


1. Beberapa karyawan memiliki kecenderungan menunjukan
perbedaan
2. Prosedur dengan

penomoran menit tidak cocok pada work

sampling
3. Untuk menetapkan standar, rekaman produksi harus menentukan
setiap unit output. rekaman output tidak selalu siap untuk
diakses.
4. Penggunaan dari penarikan work sampling cukup rumit
sehingga analisis pelatihan dibutuhkan.
5. Berbagai macam elemen dari proses tersebut adalah sesuatu hal
yang sulit untuk di mengerti oleh karyawan. Sehingga hasilnya
karyawan tidak mendukung program tersebut sepenuhnya.
(library.usu.ac.id/)
2.1.2

Pengukuran Waktu Kerja Tidak Langsung


Pengukuran waktu kerja tidak langsung adalah pengukuran yang
secara tidak langsung melakukan perhitungan waktu tanpa harus berada
ditempat pekerjaan yaitu dengan membaca table-tabel yang tersedia
asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen gerakan
dengan salah satu dari cara-cara ini.
Pengukuran ini memiliki kelebihan yaitu waktu relatif singkat, hanya
mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan satu kali saja dan biaya lebih
murah. Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh pengukuran ini adalah
belum ada data waktu gerakan berupa tabel-tabel waktu gerakan yang
menyeluruh dan rinci, tabel yang digunakan adalah untuk orang Eropa
tidak cocok untuk orang Indonesia, dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

seorang pengamat pekerjaan karena akan berpengaruh terhadap hasil


perhitungan dan data waktu gerakan harus disesuaikan.
(http://www.yusufku.co.cc)
2.1.2.1

Pengukuran Kerja dengan Metode Standard Data/Formula


Penerapan pengukuran kerja dengan metode standard data /
formula dapat diaplikasikan untuk elemen elemen kerja yang
konstan seperti kegiatan set-up, loading/unloading, dan handling
machine. Untuk elemen elemen kegiatan yang tidak konstan
seperti waktu permesinan atau operating time bisa dicari tanpa
melalui pengukuran kerja langsung, yaitu dengan menghitung lewat
rumus (fomula) standar yang dikenal untuk tiap mesin sehingga
dimungkinkan untuk menetapkan waktu baku tanpa melihat time
study secara langsung. Contohnya seperti mengedrill, membubut.
Metode standar merupakan metode pengukuran kerja yang
bersifat sederhana, mudah diterapkan, mengurangi aktivitas tertentu,
mempercepat proses yang butuh waktu, cenderung memberikan
ketelitian dan konsistensi waktu baku.
(http://www.yusufku.co.cc)

2.1.2.2

Pengukuran Kerja dengan Metode Analisa Regresi


Pengukuran kerja metode analisa regresi digunakan bilamana
sejumlah data waktu dapat diperoleh melalui beberapa eksperimen,
dan dikaitkan dengan satu atau beberapa variabel tertentu.
2.1.2.3

Penetapan Waktu Baku dengan Data Waktu Gerakan


(Predetermined Motion)
Predetermined Time System akan terdiri dari suatu kumpulan
data waktu dan prosedur sistematik dengan menganalisa dan
membagi-bagi setiap operasi kerja(manual) yang dilaksanakan oleh
operator ke dalam gerakan-gerakan kerja, gerakan-gerakan anggota

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

tubuh (body movements) ataupun elemen-elemen gerakan manual


lainnya dan kemudian menetapkan nilai waktu masing-masing
berdasarkan waktu yang ada.
Aplikasi predetermined time system mengharuskan membagibagi secara detail operasi kerja yang akan diukur dalam gerakangerakan dasar (basic motion) sesuai dengan siatem yang akan
dipakainya nanti.
Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas elemenelemen gerakan telah melahirkan beberapa metoda penentuan waktu
baku secara sintesa, diantaranya:
- Analisa Waktu gerakan (Motion Time Analysis)
- Waktu Gerakan Baku (Motion Time Standard)
- Faktor-faktor Kerja (Works Factors)
- Pengukuran Waktu Gerakan (Motion Time Measurement)
- Pengukuran Waktu Gerakan Dasar (Basic Motion Time)
(elearning-ujb.net)
2.2

Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy)


Dalam analisa kerja setelah melakukan proses telaah metode yang menitik
beratkan pada studi tentang gerakan-gerakan kerja yang dilakukan oleh pekerja
untuk menyelesaikan pekerjaan, dengan menghasilkan gerakan-gerakan standar
untuk penyelesaian pekerjaan yang efektif dan efisien maka terlebih dahulu harus
diperoleh kondisi dimana gerakan-gerakan yang dilakukan akan lebih ekonomis.
Hal ini selanjutnya disebut sebagai studi ekonomi gerakan.
Untuk

mendapatkan

kondisi

kerja

yang

baik

yaitu

dengan

memungkinkannya dilakukan gerakan yang ekonomis maka perlu diperhatikan


factor yang mempengaruhi, yaitu :

Penggunaan badan/anggota tubuh manusia sertagerakan-gerakannya

Pengaturan letak area kerja

Perancangan alat-alat dan perlengkapan kerja

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Dengan memperhatikan hal tersebut maka diharapkan akan diperoleh


prinsip prinsip perencanaan dan penetapan kondisi kerja yang sebaik-baiknya.
Secara umum didalam usaha mengembangkan metode kerja dan gerakan kerja
ekonomis maka beberapa hal tersebut ini bias dilaksanakan antara lain sebagai
berikut :

Hilangkan gerakan-gerakan kerja yang tidak perlu yang justru


memboroskan tenaga.

Kombinasikan beberapa aktivitas menjadi aktivitas yang memungkinkan


dilaksanakan secara bersamaan.

Kurangi factor kelelahan dengan memberi waktu istirahat dan waktu


longgar lainnya yang cukup.

Perbaiki perngaturan tempat kerja dan desain dari fasilitas/peralatan kerja


yang ada.
Dalam buku Motion and Time Study : Improfing Productivity

( Englewood Cliffs, NJ : Prentice Hall Inc, 1994 ). Marvin E. Mundel membahas


dan mensistematisasikan mengenai prinsip-prinsip ekonomi gerakan tersebut
sebagai berikut :
1. Eliminasi Kegiatan

Eliminasi semua kegiatan/aktifitas yang memungkinkan, langkahlangkah atau gerakan-gerakan (dalam hal ini banyak berkaitan dengan
aplikasi anggota badan, kaki, lengan, tangan, dll).

Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan. Letakan


segala fasilitas kerja dan material/komponen pada lokasi yang tetap (hal
ini akan bisa menyebabkan gerakan-gerakan kerja yang otomatis).

Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) sebagai holding


device, karena hal ini merupakan aktifitas tidak produktif yang
menyebabkan kerja dua tangan tidak seimbang.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

10

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, dll. Hindari


pula gerakan-gerakan yang membahayakan dan melanggar prinsipprinsip keselamatan atau kesehatan kerja.

Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan kegiatan statis


atau fixed position. Demikian pula sebisa mungkin untuk menggunakan
tenaga mesin (mekanisasi) seperti power tools, power feeds, material
handling, equipment, dll, untuk menggantikan tenaga otot.

Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time )
dengan membuat perencanaan/penjadwalan kerja yang sebaik-baiknya.
Idle/delay time bisa ditolerir bilamana hal tersebut diperuntukan secara
terencana guna melepaskan lelah.

2. Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja

Gantikan/kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung pendek


atau terputus-putus dan cendrung berubah-ubah arahnya dengan sebuah
gerakan yang kontinyu, tidak patah-patah serta cendrung membentuk
sebuah kurva.

Kombinasikan beberapa aktifitas fungsi yang mampu ditangani oleh


sebuah peralatan kerja dengan membuat desain yang bersifat
multipurpose.

Distribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja antara


kedua tangan. Pola gerakan kerja yang simultan dan simetris akan
memberikan

gerakan

yang

paling

efektif.

Bilamana

kegiatan

dilaksanakan secara kelompok diupayakan supaya terjadi beban kerja


yang merata diantara anggota kelompok.
3. Penyederhanaan Kegiatan

Laksanakan setiap aktifitas/kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan


energi otot yang digunakan minimal.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

11

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, materia, dll.)


dengan meletakannya pada tempat yang tidak berubah-ubah.

Letakan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang normal. Hal
ini akan menyebabkan gerakan tangan akan berada pada jarak yang
sependek-pendeknya.

Sesuaikan letak dari handles, pedals, levers, buttons, dll dengan


memperhatikan dimensi tubuh manusia (antropometri) dan kekuatan otot
yang dibutuhkan.
Berdasarkan kondisi kerja yang serasi bagi suatu pekerjaan maka akan

dapat diteliti pula gerakan-gerakan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu


pekerjaan. Telaah tentang gerakan kerja ini akan mempelajari gerakan-gerakan
tubuh manusia (terutama tangan ) yang biasanya terjadi bila suatu pekerjaan
dilaksanakan dengan tujuan pokok adalah untuk memperoleh rangkaian gerakan
yang efektif dan efisien.
(Englewood Cliffs, NJ, 1994.)
2.3

Gerakan Fundamental (Therbligs)


Bila kita megamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung, hal yang pasti
terlihat adalah gerakan-gerakan yang membentuk kerja tersebut, Untuk
mempermudah pengamatan dan penganalisisan, perlu dikenal terlebih dahulu
gerakan-gerakan dasar yang membentuk kerja tersebut. Atas dasar itulah Frank dan
Lillian Gilberth menciptakan kode THERBLIG (dieja dari nama Gilberth secara
terbalik) ini. Yang dimaksud dengan gerakan- gerakan fundamental atau
THERBLIG adalah gambar berupa simbol-simbol yang menunjukkan keadaan
operator saat melakukan pekerjaannya. Sebagian besar dari elemen-elemen dasar
Therbligs merupakan gerakan tangan yang biasa terjadi apabila suatu pekerjaan
terjadi, terlebih-lebih bila bersifat manual.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

12

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Gambar 2.1 Macam-Macam Gerakan Therblig

2.3.1

Gerakan Produktif

1. Mencari (Search)
Mencari adalah elemen gerakan dasar dari pekerjaan untuk menemukan lokasi
objek. Dalam hal ini yang bekerja adalah mata.
2. Memilih (Select)
Memilih adalah gerakan untuk menemukan suatuobjek yang tercampur.Tangan
dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan untuk melakukan gerakan
ini
3. Memegang (Grasp)
Tujuan utamanya adalah untuk menguasai atau mengontrol sebuah atau
beberapa obyek baik dengan jari-jari maupun tangan agar dapat melakukan
gerakan dasar berikutnya. Waktu pergerakan dipengaruhi oleh tingkat kesulitan
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

13

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

memegang obyek, bercampur tidaknya obyek dengan obyek lain, bentuk


obyek, dll.

4. Menjangkau (Reach)
Merupakan elemen gerakan dasar yang digunakan apabila maksud utama
gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu tempat tujuan
tertentu.
Panjang gerakannya merupakan lintasan yang sebenarnya yang tidak hanya
sekedar berupa garis lurus yang menunjukkan jarak antara dua titik lokasi,
dibagi menjadi lima kelas sebagai berikut :

Ke arah suatu tempat yang pasti atau ke suatu obyek di tangan lain
(Kelas A).

Ke arah suatu sasaran yang tempatnya berada pada jarak kira-kira tetapi
tertentu dan diketahui lokasinya (Kelas B).

Ke arah suatu obyek yang bercampur-aduk dengan obyek lainnya


(Kelas C).

Ke arah suatu obyek yang kecil sehingga diperlukan suatu alat


pemegang khusus (Kelas D).

Ke arah suatu sasaran yang tempatnya tidak pasti (Kelas E).

5. Membawa (Move)
Maksud utamanya adalah membawa suatu obyek dari satu lokasi ke lokasi
tujuan tertentu dan waktu yang diperlukan dipengaruhi oleh variabelvariabel
seperti kondisi sasaran yang dituju, jarak yang harus ditempuh, jenis atau tipe
pengangkutan, faktor-faktor berat, dinamika atau statistika obyek dan
panjangnya gerakan. Klasifikasinya adalah sebagai berikut :

Perpindahan obyek dari satu tangan ke tangan yang lain atau berhenti
karena suatu sebab (Kelas A).

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

14

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Perpindahan obyek ke suatu sasaran yang letaknya tidak pasti atau


mendekati (Kelas B).

Perpindahan obyek ke suatu sasaran yang letaknya sudah tertentu/ tetap


(Kelas C).

6. Memegang untuk memakai (Hold)


Yaitu memegang tanpa menggerakkan objek yang dipegang.Perbedaannya
dengan memegang terlebih dahulu adalah perlakuan terhadap objek yang
dipegang. Pada memegang, pemegang dilanjutkan dengan gerakan membawa,
sedangkan memegang untuk memakai tidaklah demikian.
7. Melepas (Release)
Yaitu apabila seseorang melepas objek yang dipegangnya.Dimulai pada saat
pekerja mulai melepas tangannya dari objek hingga seluruh jarinya sudah tidak
menyentuh objek lagi. Ada dua klasifikasi, antara lain :

Normal release (gerakan melepas normal), yaitu secara sederhana jarijari tangan bergerak membuka.

Contact release (gerakan melepas sentuhan), yaitu dimulai dan


diselesaikan penuh sesaat elemen gerakan menjangkau (reach) dimulai
tanpa waktu idle sesaat pun.

8. Mengarahkan (Position)
Dilaksanakan untuk menggabungkan, mengarahkan atau memasangkan satu
obyek dengan obyek lainnya. Bentuk gerakan simetris dan mudah ditangani
9. Mengarahkan sementara (Pre-position)
Merupakan elemen gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara yang
bertujuan untuk memudahkan pemegangan bila objek tersebut dibutuhkan
kembali.
10. Pemeriksaan (Inspection)
Yaitu pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek memenuhi
syarat-syarat tertentu.
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

15

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

11. Perakitan (Assembly)


Adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek dengan objek lain menjadi
satu kesatuan.

12. Lepas rakit (Disassembly)


Yaitu memisahkan kontak antara satu obyek dengan obyek lainnya, termasuk
gerakan memaksa yang dipengaruhi oleh kemudahan pada saat gerak lepasrakit dilaksanakan atau kemudahan dalam memegang obyek. Waktu gerakan
dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu : tingkat hubungan / sambungan dari
obyek-obyek yang akan dipisahkan, proses handling dan faktor kehatihatian
yang perlu dipertimbangkan.
13. Memakai (Use)
Adalah bila satu tangan atau kedua-duanya dipakai untuk menggunakan alat
14. Merencanakan (Plan)
Merupakan proses mental, operator berpikir untuk menentukan tindakan yang
akan diambil selanjutnya.
2.3.2

Gerakan Non Produktif

1. Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable Delay)


Yaitu kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi di luar
kemampuan pengendalian pekerja
2. Kelambatan yang terhindarkan (Avoidabel Delay)
Kelambatan ini disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkan sepanjang waktu
kerja oleh pekerja itu sendiri, baik sengaja maupun tidak disengaja
3. Istirahat untuk menghilangkan fatigue (Rest to Overcome Fatique)
Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja tapi secara periodik.Waktu untuk
memulihkan kembali kondisi badan yang lelah sebagai akibat kerja berbedabeda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga karena individu itu
sendiri.
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

16

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

( Wignyosoebroto,.2000 )

2.4

Peta Kerja Sebagai Alat untuk Menganalisis Aktivitas Kerja

2.4.1

Peta Kerja Keseluruhan


1. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Peta proses operasi adalah peta kerja yang mencoba menggambarkan
urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen
elemen operasi secara detail, tahapan proses operasi kerja harus diuraikan
secara logis dan sistematis.
Seperti dijelaskan peta proses operasi ini akan memberikan daftar
elemen-elemen operasi suatu pekerjaan secara berurutan. Suatu elemen
kadang-kadang disebut pula dengan langkah (step) atau detail pekerjaan
atau operasi adalah subdivisi yang berlangsung singkat yang membagi-bagi
siklus kerja atau operasi secara keseluruhan.
Ada pula manfaat yang diperoleh dari peta operasi tersebut yaitu:

Data kebutuhan jenis proses atau mesin yang diperlukan dalam


pelaksanaan operasi kerja dan penganggarannya

Data kebutuhan bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi pada


setiap elemen operasi kerja atau pemeriksaan.

Pola tata letak fasilitas kerja dan aliran pemindahan materialnya.

Alternative-alternatif perbaikan prosedur dan tata cara kerja yang


sedang dipakai.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

17

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Gambar 2.2 Peta Proses Operasi

2. Peta Proses Produk Banyak (Multi Product Process Chart)


Peta Proses Produk Banyak ini akan sangat tepat diaplikasikan pada
sebuah pabrik yang mengerjakan sejumlah besar produk melalui proses
yang menggunakan mesin ataupun fasilitas produksi yang sama (meskipun
dalam hal ini langkah atau urutan proses untuk masing-masing produk
tersebut bisa berbeda) sehingga fasilitas produksi bias diatur sedemikian
rupa dengan memberikan aktivitas perpindahan material yang paling
minimal.

Gambar 2.3 Peta Proses Produk Banyak

3. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)


Peta Aliran Proses adalah suatu peta yang akan menggambarkan
semua aktivitas, baik aktivitas produktif maupun tidak produktif yang
terlibat dalam proses pelaksanaan kerja.
Metode penggambaran hampir sama dengan peta proses operasi hanya
saja disini akan jauh lebih detail dan lengkap. Peta aliran proses juga akan
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

18

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

menggambarkan aktivitas-aktivitas yang tidak produktif seperti transportasi


(material handling), delay / idle, dan penyimpanan.

Gambar 2.4 Peta Aliran Proses

4. Diagram Aliran (Flow Diagram)


Tujuan pokok dalam pembuatan flow diagram adalah untuk
mengevaluasi langkah-langkah proses dalam situasi yang lebih jelas,
disamping tentunya bisa dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan
perbaikan di dalam desain layout fasilitas produksi yang ada.

Gambar 2.5 Diagram Aliran

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

19

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

( Wignyosoebroto, S. Ergonomi, Study Gerak dan Waktu.Guna Widya.2000.Surabaya )


2.4.2

Peta Kerja Setempat


Peta kerja setempat merupakan peta yang akan digunakan untuk menganalisa

dam memperbaiki proses kerja yang ada dalam suatu stasiun kerja, sehingga dicapai
suatu keadaan ideal. Ada tiga macam peta kerja guna menganalisa kerja setempat:
1. Peta Pekerja dan Mesin (Man and Machine Process Chart)
Menunjukkan hubungan waktu kerja antara siklus kerja operator (pekerja) dan
siklus operasi dari mesin atau fasilitas kerja lainnya yang ditangani oleh pekerja.
Empat kemungkinan terjadi hubungan kerja antara pekerja dan mesin, yaitu :

Operator bekerja mesin menganggur (idle)

Operator menganggur - mesin bekerja

Operator bekerja mesin bekerja

Operator menganggur mesin menganggur


Sekarang ini, banyak mesin-mesin produksi yang bekerja secara full

automatic, sehingga operator mesin sering menganggur pada beberapa bagian


dari siklus kerja. Dengan memanfaatkan kondisi menganggur ini, operator dapat
menangani mesin-mesin lainnya. Kondisi dimana operator menangani lebih dari
satu mesin disebut machine coupling. Peta pekerja-mesin ini adalah alat yang
efektif guna merealisir konsep machine-coupling dalam rangka memenuhi
prinsip a fair days work for a fair days pay.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

20

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Gambar 2.6 Peta Proses Manusia-Mesin

2. Peta Kelompok Kerja (Gang Process Chart)


Peta kelompok kerja ini akan menunjukkan hubungan antara siklus
menganggur dan siklus waktu operasi dari mesin/proses dan waktu menganggur
serta waktu kerja per siklus dari pekerja-pekerja yang akan melayani mesin atau
proses tersebut.
Peta kelompok kerja ini dibuat bila ada indikasi bahwa suatu proses atau
operasi kerja dilaksanakan dengan memanfaatkan tenaga kerja yang dianggap
terlalu banyak dari yang seharunya diperlukan. Akibatnya akan terjadi ketidakseimbangan kerja antara para pekerja tersebut dan juga akan terjadi saat-saat
dimana pekerja terlihat sering menganggur (idle).

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

21

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Gambar 2.7 Peta Kelompok Kerja

3. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right Process Chart)
Peta ini lebih dikenal sebagai peta operator (Operator Process Chart), yaitu
peta kerja setempat yang bermanfaat untuk menganalisa gerakan tangan manusia
di dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual. Peta ini akan
menggambarkan semua gerakan ataupun delay yang terjadi yang dilakukan oleh
tangan kanan maupun tangan kiri secara mendetail sesuai dengan elemen-elemen
Therblig yang membentuk gerakan tersebut.
( Wignyosoebroto, S. Ergonomi, Study Gerak dan Waktu.Guna Widya.2000.Surabaya )
2.5

Melakukan Pengukuran Waktu


Mula-mula, sebelum menentukan semua aspek waktu seperti waktu
siklus, waktu normal serta waktu-waktu lainnya yang kita butuhkan, kita harus
melakukan pengukuran waktu terlebih dahulu. Pengukuran waktu adlah usaha
diaman kita menentukan lama kerja yang dibutuhkan operator yang punya
kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan suatu pekerjaan spesifik pada
tingkat kecepatan kerja yang normal dan dalam lingkungan kerja terbaik saat.
Jenis-jenis pengukuran waktu kerja tersebut dibagi menjadi 2 yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Contoh-contoh metode pada pengukuran
langsung yaitu pengukuran jam henti, sampling kerja. Dimana pada tiap

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

22

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

metode mempunyai kelebihan serta kekurangan sendiri. Kemudian pada


pengukuran tidak langsung terdapat 2 metode yaitu data waktu baku dan data
waktu gerakan. Maka pengukuran waktu yang dilakukan terhadap beberapa
alternatif sistem kerja terbaik adalah waktu tersingkat.
2.5.1

Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh seseorang operator

mesin atau pekerja untuk menyelesaikan satu silus dari pekerjaan yang
dilakukannya, baik termasuk melalui pekerjaan manual seperti berjalan, duduk,
dll, maupun pengoperasian mesin. Terkadang waktu siklus diartikan sebagai
waktu yang dibutuhkan untuk mengasilkan i unit produk, dalam hal ini
ditentukan dari proses paling lama (bottleneck), baik itu pekerjaan manusia
ataupun mesin.
2.5.2

Performance
Dalam praktik pengukuran kerja, metode penetapan rating performance

kerja operator didasarkan pada satu faktor tunggal, yaitu operator speeed.
Sistem ini dikenal dengan Performance Rating. Rating faktor biasanya
dinyatakan dam presentase, dimana performance kerja normal akan sama
dengan 100%.
Bila penyimpangan penilaian yang dibuat tida melebihi 5% dari
performance sebenarnya mak bisa dikatakan analisis time study tersebut cukup
mampu untuk melaksanakan penilaian performance kerja secara langsung.
2.5.2.1 Westinghouse Systems Rating
Bedaux menyatakan bahwa keterampilang (skill) dan usaha (effort)
sebagai faktor yang mempengaruhi performa kerja seseorang. Kemudian
Westinghouse company ikut memperkenalkan sistem yang dianggap lebih
relevan dna terbaik dibanding sistem pengukuran performance rating lainnya.
Maka Westinghouse menambah dan melengkapi teori Bedaux, bahwa terdapat
faktor lain yang mempengaruhi performa kerja seseorang yaitu kondisi kerja
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

23

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

dan konsistensi dari operator dalam bekerja. Oleh karena itu Westinghouse
berhasil membuat tabel performa kerja yang berisi nilai angka yang berdasar
tingkatan yang ada untuk tiap faktor. Untuk menormalkan waktu yang ada
maka hak ini dilakukan dengan cara mengalikan waktu yang diperoleh dari
pengukuran kerja dengan jumlah keempat rating faktor yang dipilih sesuai
performance yang ditunjukkan operator.

Gambar 2.8 Westinghouse Systems Rating

(Sritomo W, 1995 : 197)

2.5.2.2 Waktu Normal


Waktu normal adalah waktu yang diperoleh melalui pengukuran kerja
berdasarkan waktu pengamatan dan performance rating. Rating faktor pada
dasarnya seperti yang telah diuraikan , diaplikasikan untuk menormalkan
waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo dan kecepatan
kerja operator yang berubah ubah. Berikut adalah rumus untiuk menghitung
waktu normal:
Waktu Normal = Waktu Pengamatan x Rating Faktor %
100 %

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

24

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Nilai waktu yang diperoleh disini masih belum bisa kita tetapkan sebagai
waktu baku untuk penyelesaian suatu operasi kerja, karena disini faktor
faktor yang berkaitan dengan kelonggaran waktu agar operator bisa bekerja
dengan sebaik baiknya masih belum dikaitkan.
(Sritomo W, 1995 : 200)
2.5.3 Allowance dan Waktu Baku
2.5.3.1 Allowance
Allowance merupakan waktu longgar yang dibutuhkan tiap
pekerja dalam menjalankan suatu pekerjaannya. Waktu Longgar yang
dibutuhkan

dan

akan

menginterupsi

proses

produksi

ini

bisa

diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Personal Allowance, Fatigue


Allowance, Delay Allowance. Personal Allowance merupakan allowance
atau waktu longgar yang diberikan secara personal kepada masing
masing tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, seperti
makan, minum, atau mereka tiba tiba ada urusan untuk menelepon
keluarganya dan hal hal lain yang lebih bersifat pribadi.
Fatigue Allowance adalah allowance atau waktu longgar yang
diberikan kepada tenaga kerja yang dipakai sebagai waktu istirahat atau
waktu untuk melepas lelah baik lelah secara mental maupun secara fisik.
Kemudian Delay Allowance adalah waktu longgar yang diberikan
pada keterlambatan keterlambatan yang dapat dihindari (avoidable
delay) maupun yang tidak dapat dihindari (unavoidable delay).
Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja menunjukan
seorang operator bekerja menyelesaikan pekerjaan dengan tempo yang
normal, namun pada prakteknya kita melihat bahwa tidak bisa
diharapakan seorang operator dapat bekerja secara terus menerus tanpa
henti.
(Sritomo W, 1995 : 201)
2.5.3.2 Waktu Baku
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

25

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Waktu baku adalah waktu yang harus digunakan oleh operator


yang normal dan pada keadaan yang normal untuk memproduksi satu
unit dan data jenis produk. Waktu baku yang akan ditetapkan
kelonggaran kelonggaran (allowance) yang perlu. Dengan demikian
waktu baku adalah sama dengan waktu normal kerja dengan waktu
longgar yang diberikan.
(Sritomo W, 1995 : 203)
2.5.4

Langkah Perhitungan Waktu Baku


Setelah proses pengukuran selesai, langkah berikutnya mengolah data
tersebut sehingga memberikan waktu baku. Cara untuk mendapatkan waktu
baku adalah sebagai berikut:
1. Hitung Waktu siklus rata-rata (Ws)
Waktu siklus adalah Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari
bahan baku atau mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan. Rumus
yang digunakan untuk mencari waktu siklus adalah:

Ws

Xi
N

Dimana :
N = jumlah pengukuran
Xi = nilai aktual teramati
2. Hitung Waktu normal (Wn)
Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan
oleh pekerja dalam kondsi wajar dan kemampuan rata-rata. Rumus yang
digunakan untuk menghitung waktu normal adalah:
Wn Ws p

Dimana p = faktor penyesuaian, Adapun pembagian faktor penyesuaian, yaitu


:
a. p = 1 / p = 100% berarti bekerja normal
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

26

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

b. p > 1 / p > 100% berarti bekerja cepat


c. p < 1 / p < 100% berarti bekerja lambat
3. Hitung Waktu baku (Wb)
Waktu baku adalah waktu penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar
oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan
dalam sistem kerja terbaik pada saat itu.
Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu baku adalah:
Wb Wn l

Dimana l = kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada


pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya disamping waktu normal. Adapun
manfaat dari waktu baku, antara lain: Man Power Planning, estimasi biayabiaya untuk upah kerja, penjadwalan produksi dan penganggaran, indikasi
keluaran untuk mampu dihasilkan oleh pekerja, perencanaan sistem
pemberian bonus dan intestif bagi pekerja yang berprestasi.
(Proceeding Seminar Nasional Ergonomi, 1996)

2.6

Learning Curve
Kurva Pembelajaran atau kurva pengalaman (learning curve) merupakan sebuah

kurva garis yang menunjukkan hubungan antara waktu yang diperlukan untuk produksi
dan jumlah komulatif unit yang diproduksi. Teori pembelajaran atau pengalaman ini
telah diaplikasikan secara luas di dunia bisnis.
Di dunia manufaktur, kurva pengalaman ini dapat digunakan untuk
mengestimasi waktu untuk mendisain suatu produk dan produksi, serta biayanya. Kurva
pengalaman adalah hal yang penting dan menjadi bagian yang integral dalam
perencanaan strategi perusahaan. Keputusan harga, investasi dan biaya operasi
didasarkan pada kurva pengalaman. Kurva pengalaman diaplikasikan selain pada level
individu, juga pada level organisasi. Pengalaman/pembelajaran individual akan
berdampak pada perbaikan hasil ketika orang mengulang suatu proses dan memperoleh

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

27

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

ketrampilan atau efisiensi dari pengalaman mereka. Dengan demikian practice makes
perfect. Sementara pengalaman atau pembelajaran organisasional merupakan hasil dari
latihan sebagaimana dalam pengalaman atau pembelajaran individual, tetapi juga datang
dari perubahan administrasi, peralatan, dan disain produk.
Kurva Belajar merupakan tingkatan ketiga dari proses perakitan dimana disini
kita akan melihat siklus dan waktu siklus yang tergambar dari kurva. Pada kurva ini kita
dapat melihat apakah seorang pegawai dapat bekerja secara normal, lambat, cepat.
Semakin lama seseorang mengerjakan pekerjaan yang sama, semakin ahli ia
mengerjakan pekerjaan itu karena terbiasa, dan semakin sedikit waktu yang ia butuhkan
untuk mengerjakan setiap unitnya. Atau dengan kata lain, semakin sering seseorang
menghadapi suatu masalah, semakin berpengalaman ia menangani masalah tersebut.
Tindak lanjut dari kurva ini adalah membuat keputusan apakah pegawai itu
diberhentikan atau dipertahankan, dengan melihat faktor faktor yang ada.

Tingkat Penguasaan

Lingkungan Belajar
Tingkat Penguasaan Maks

(http://fe.uajy.net/fs/as/?page_id=6, 2012)

2.7

Definisi Assembly Board

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

28

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Pin board adalah alat bantu yang digunakan untuk mempelajari hand motion
yang kemudian digunakan untuk perancangan system kerja. Pin board menggunakan
prinsip pergerakan tangan secara simultan dalam menyusun pin ke dalam board. Proses
tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sebuah tugas. Prinsip lainnya adalah berupa koordinasi, hal ini
menggunakan kedua buah tangan dalam memasukan pin ke dalam board. Ini akan
membantu kita dalam menganalisa seberapa lama tiap-tiap kompnen gerakan dikerjakan
untuk lebih detail dan lengkapnya.
(ejournal.undip.ac.id)

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

29

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


3.1.1 Deskripsi Gerakan
Tabel 3.1. Deskripsi gerakan

NO

Gambar

DeskripsiSimbol
Motion

1.

Menjangkau/
Reach
(Gerakan
awal ketika
tangan
mencoba
menggapai
pin dalam
pallet)

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

30

Nama Dan
Definisi
Gerakan
RE

Menggambark
an gerakan
tangan
berpindah
tempat tanpa
beban atau
hambatanbaik gerakan
menuju atau
menjauhi
objek atau
lokasi tujuan
lainnya dan
berakhir
segera disaat
tangan
berhenti
bergerak
setelah
mencapai
objek
tujuannya.

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Lanjutan Tabel 3.1. Deskripsi gerakan

2.

Memegang/Gra
sp (gerakan
tangan ketika
tangan pertama
kali menyentuh
pin yaitu ketika
jari pertama kali
menekuk)

Elemen gerakan
tangan yang
dilakukan
dengan menutup
jari-jari tangan
objek yang
dikehendaki
dalam suatu
operasi kerja.

3.

Membawa/Mov
e (gerakan
tangan ketika
tangan mulai
mengangkat
pin)

Gerak
perpindahan
tangan, hanya
saja disini
tangan bergerak
dalam kondisi
membawa
beban atau
objek.

4.

Memposisikan/
Positioning
(gerakan tangan
ketika
meletakkan pin
tepat diatas
lubang pin
board)

Elemen gerakan
yang terdiri dari
menempatkan
objek pada
lokasi yang
dituju secara
tepat.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

31

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Lanjutan Tabel 3.1. Deskripsi gerakan

5.

Melepas/Relea
se (gerakan
ketika tangan
sudah melepas
pin)

3.1.2

RL

Elemen gerak
melepas terjadi
pada saat
tangan operator
melepaskan
kembali
terhadap objek
yang dipegang
sebelumnya.

Metode Data dan Waktu

a. Metode 1
Percobaan 1
Tabel 3.2 Metode 1 Percobaan 1 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisika
n
melepas awal
Melepas akhir

1
0,6
7
0,3
3
1,2
7
0,8
0
0,0
7

2
0,4
6
0,4
0
1,3
4
0,6
6
0,1
4

3
0,53
2,07
1,60
0,66
0,14

4
0,8
0
1,8
0
0,8
0
0,6
0
0,0
6

5
0,4
0
1,0
0
1,0
0
1,6
0
0,2
0

6
0,5
4
1,2
0
1,0
0
0,4
6
0,2
0

7
0,4
0
1,2
0
0,6
0
0,7
4
0,2
0

Lubang ( detik)
8
9
10
0,3 0,6 0,4
3
7
8
0,8 1,8 1,2
7
9
0
0,6 1,0 1,0
0
0
0
0,8 0,8 0,8
0
6
0
0,2 0,1 0,0
6
4
6

11
0,5
4
0,8
6
0,8
0
0,4
7
0,0
7

12
0,9
3
0,4
7
0,8
6
0,7
4
0,0
6

13

0,06

14
0,7
4
1,0
6
0,9
4
0,6
0
0,0
6

13

14

0,74
0,73
1,27
0,80

Tabel 3.3 Metode 1 Percobaan 1 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang

Lubang ( detik)
7
8
9

10

11

0,60 0,46 0,53 0,06 0,40 0,40 0,40 0,40 0,60 0,48 0,54
0,88 0,40 3,33 1,74 0,74 1,54 1,20 0,80 1,96 0,76 0,86
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

32

12
0,5
3
0,8

15

0,74 0,74 0,54


0,73 1,26 2,60

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

membawa

0,79 1,34 0,34 0,80 1,06 0,80 0,60 0,60 1,00 1,44 0,80

memposisikan

0,73 0,73 1,20 0,60 1,94 0,60 0,80 1,00 0,93 0,80 0,47

melepas awal
Melepas akhir

0,14 0,07 0,40 0,06 0,06 0,06 0,14 0,06 0,07 0,06 0,07

7
1,1
3
0,4
0
0,1
3

1,47 0,74 1,06


0,60 0,60 0,54
0,06 0,06 0,73

Percobaan 2
Tabel 3.4 Metode 1 Percobaan 2 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,7
4
0,4
6
1,2
0
0,5
4
0,0
6

2
0,6
7
0,6
7
0,6
0
1,2
0
0,1
3

3
0,5
3
1,6
0
0,6
0
0,7
4
0,1
3

4
0,4
7
2,2
6
0,9
4
0,8
6
0,1
4

5
0,5
3
1,2
0
1,5
3
0,7
4
0,0
6

6
0,5
4
0,8
6
1,4
7
0,4
7
0,0
6

Lubang ( detik)
7
8
9
0,5 0,6 0,8
4
7
0
0,8 1,4 2,0
6
7
6
0,9 1,0 1,0
4
6
0
0,4 1,2 1,0
0
0
0
0,0 0,1 0,1
6
4
4

10
0,6
6
0,8
0
2,0
7
0,7
3
0,2
0

11
0,4
0
1,5
4
1,2
6
0,8
0
0,1
4

12
0,6
0
0,8
6
1,6
7
0,6
0
0,1
3

13
0,6
7
0,8
0
2,1
3
0,7
4
0,0
6

14
0,7
4
1,8
0
1,2
6
0,8
0
0,0
7

11
0,4
6
1,4
0
1,3
4
0,8
6
0,1
4

12
0,6
0
0,8
0
1,6
6
0,6
0
0,2
0

13
0,6
7
0,8
0
2,1
3
0,7
4
0,1
3

14
0,7
3
1,7
4
1,1
3
0,8
0
0,2
0

15
0,47
3,20
0,20
1,73
0,33

Tabel 3.5 Metode 1 Percobaan 2 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,7
4
0,4
0
1,2
0
0,6
0
0,0
6

2
0,6
7
0,5
3
0,6
0
1,3
4
0,1
3

3
0,5
3
1,5
4
0,6
6
0,8
0
0,0
7

4
0,4
7
2,2
6
0,8
7
1,0
0
0,0
7

5
0,5
3
1,2
0
1,5
3
0,8
0
0,1
4

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
0
0,4
0
1,7
3
0,6
7
0,0
6

Lubang ( detik)
7
8
9
0,5 0,6 0,8
4
7
0
0,8 1,4 2,0
6
7
0
0,7 1,0 1,1
4
0
4
0,6 1,4 0,8
0
0
0
0,0 0,0 0,2
6
6
0

33

10
0,6
0
1,0
0
2,0
6
0,6
0
0,1
4

15
1,53
2,14
0,06
1,87
0,40

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 3
Tabel 3.6 Metode 1 Percobaan 3 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,7
4
1,6
0
1,0
6
1,2
7
0,2
7

2
0,4
0
1,0
6
0,6
7
1,0
0
0,2
7

3
0,3
5
0,5
1
1,1
4
1,2
0
0,3
3

4
0,2
7
1,3
3
0,6
0
1,1
3
0,0
7

5
0,4
7
1,0
6
0,6
0
1,2
0
0,1
4

6
0,3
3
1,5
3
0,8
0
0,9
4
0,0
6

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,5 0,4
0
3
7
1,0 1,0 1,3
0
0
3
1,0 0,8 1,4
0
7
7
1,0 0,8 0,5
0
6
3
0,1 0,4 0,0
4
0
7

10
0,5
3
1,0
9
0,7
1
1,0
0
0,0
7

11
0,5
3
1,1
4
0,8
0
0,8
6
0,0
8

12
0,5
2
0,7
4
2,3
3
0,8
7
0,3
4

13
0,6
6
1,2
0
0,6
6
1,0
0
0,0
8

14
0,6
6
1,6
0
0,8
0
0,9
3
0,0
7

11
0,5
3
1,2

12
1,8
6
1,0

13
0,6
6
1,1

14
0,6
6
1,5

15
1,33
0,40
2,20
0,53
0,24

Tabel 3.7 Metode 1 Percobaan 3 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang

1
0,5
4
0,6

2
0,4
0
1,0

3
0,3
5
1,0

4
0,3
3
1,3

5
0,4
7
1,0

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,3
3
1,4

Lubang ( detik)
7
8
9
0,3 0,3 0,4
4
3
9
1,0 1,2 1,3
34

10
0,5
3
1,0

15
0,46
2,14

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

0
2,2
6
1,4
0
0,1
4

6
0,6
7
1,1
3
0,1
4

5
0,6
0
1,4
6
0,0
7

4
0,5
3
1,1
3
0,0
7

0
0,6
6
1,2
9
0,0
5

7
0,8
6
0,9
4
0,0
6

6
0,8
0
1,2
7
0,0
7

0
0,8
7
1,2
0
0,0
6

1
1,0
0
1,0
0
0,0
7

9
0,7
1
1,0
0
0,0
7

0
0,7
4
0,8
6
0,0
8

0
0,7
3
1,1
3
0,0
8

3
0,7
3
1,0
0
0,0
8

3
0,8
7
0,8
6
0,1
4

11

12

13
0,9
3
2,0
1
0,7
8
0,7
7
0,0
0

14

0,80
1,00
0,66

Percobaan 4
Tabel 3.8 Metode 1 Percobaan 4 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig

menjangkau

1,54 1,08

memegang

0,31 0,46

membawa

0,62 0,47

memposisikan

1,09 1,39

melepas awal
Melepas akhir

0,31 0,15

3
1,8
6
0,1
6
0,4
6
1,0
8
0,3
1

1,08 0,93 0,62


0,62 0,47 1,85
0,78 0,46 0,78
1,08 1,39 0,77
0,15 0,16 0,31

Lubang ( detik)
7
8
9
0,1
0,46
6
0,62
1,7
1,40
0
0,93
0,4
0,46
6
0,62
1,0
1,30
9
1,08
0,1
0,09
5
0,46

10

1,09 1,09 1,17


0,62 0,77 0,22
0,31 0,62 0,47
1,08 0,93 1,55
0,15 0,15 0,30

15

0,93 0,76
0,46 0,79
0,47 0,62
1,08 1,70
0,31 0,93

Tabel 3.9 Metode 1 Percobaan 4 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal

1
1,5
4
0,3
1
0,3
1
1,5
5
0,3
1

2
1,2
4
0,1
5
0,4
7
1,3
9
0,1
5

3
1,8
6
0,3
1
0,4
6
1,0
9
0,1
5

4
0,9
3
0,7
7
0,4
8
1,2
3
0,3
0

5
0,9
3
0,6
2
0,3
1
1,3
9
0,1
6

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,6
2
2,0
1
0,4
6
0,9
3
0,3
1

Lubang ( detik)
7
8
9
0,3 0,2 0,4
1
8
6
1,3 1,4 0,9
9
2
3
0,6 0,6 0,6
2
2
2
1,3 1,0 1,2
0
9
4
0,0 0,3 0,3
9
1
0
35

10
1,4
0
0,3
1
0,1
5
1,2
4
0,1
5

11
1,2
4
0,6
2
0,3
1
1,0
8
0,3
1

12
0,9
3
0,4
6
0,3
1
1,8
6
0,1
5

13
0,7
8
2,1
6
0,7
8
0,6
2
0,1
5

14
0,9
3
0,4
6
0,3
1
1,4
0
0,1
5

15
0,76
0,79
0,62
1,70
0,52

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Melepas akhir
Percobaan 5
Tabel 3.10 Metode 1 Percobaan 5 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,3
2
1,4
5
0,6
4
1,4
6
0,3
3

2
0,3
1
1,6
1
0,6
5
0,9
6
0,3
3

3
1,1
2
0,3
3
0,3
2
1,1
3
0,1
6

4
1,9
3
0,1
6
0,6
5
0,9
6
0,1
9

5
0,6
2
1,1
3
0,4
8
0,9
7
0,3
2

6
0,4
8
1,1
3
0,8
1
0,9
7
0,1
6

Lubang ( detik)
7
8
9
1,1 0,9 1,4
2
7
8
1,7 0,6 0,1
8
4
4
0,4 0,6 0,4
8
5
8
0,9 0,9 1,4
7
6
5
0,1 0,3 0,3
6
2
2

10
1,6
1
0,3
3
0,6
3
0,9
8
0,1
6

11
1,6
1
0,1
6
0,4
9
1,4
5
0,3
2

12
1,4
5
0,4
8
0,6
5
1,4
5
0,1
6

13
0,6
4
1,4
5
0,6
5
0,8
0
0,3
3

14
2,2
5
0,3
3
0,8
0
0,4
8
0,3
3

11
1,4
5
0,3
2
0,3
2
1,4
6
0,4
8

12
1,6
1
0,3
2
0,6
5
1,4
5
0,1
6

13
0,6
4
1,2
9
0,6
5
0,9
6
0,3
3

14
1,9
3
0,6
5
0,6
4
0,6
4
0,3
3

15
1,98
0,43
0,65
1,13
0,02

Tabel 3.11 Metode 1 Percobaan 5 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
1,1
3
0,4
8
0,8
0
1,4
6
0,3
3

2
0,3
1
1,6
1
0,4
8
1,3
1
0,1
5

3
1,1
2
0,3
3
0,5
0
0,9
5
0,1
6

4
1,9
3
0,1
6
0,4
9
1,1
2
0,1
9

5
0,6
2
1,1
3
0,3
2
1,1
3
0,3
2

6
0,4
8
0,9
7
0,9
7
1,0
0
0,1
3

Lubang ( detik)
7
8
9
1,1 0,9 1,2
2
7
9
1,7 0,3 0,3
8
2
3
0,1 0,9 0,4
6
7
8
1,2 0,3 1,4
9
6
5
0,1 0,9 0,3
6
2
2

b. Metode 2
Percobaan 1
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

36

10
1,6
1
0,3
3
0,3
2
1,2
9
0,1
6

15
1,98
0,43
0,65
1,13
0,02

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Tabel 3.12 Metode 2 Percobaan 1 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,8
0
1,6
7
1,1
3
1,3
3
0,1
4

2
0,7
3
1,8
0
1,2
0
0,9
3
0,1
4

3
0,7
3
0,7
3
0,8
7
0,8
0
0,0
7

4
0,8
0
0,8
0
0,6
6
1,1
4
0,0
6

5
0,7
4
0,7
3
0,9
3
0,8
7
0,0
7

6
0,5
3
1,0
0
0,8
0
0,6
7
0,1
3

Lubang ( detik)
7
8
9
0,8 0,5 0,6
0
3
0
0,7 0,8 1,2
3
7
0
1,0 0,8 0,8
0
7
7
0,7 0,6 0,4
4
0
7
0,1 0,0 0,0
3
6
6

10
0,8
0
0,9
4
0,8
6
0,5
4
0,0
6

11
0,5
4
1,0
0
1,3
3
0,4
0
0,3
3

12
0,6
7
0,6
7
0,9
3
0,7
3
0,1
4

13
0,6
0
1,2
0
0,8
6
0,6
0
0,1
4

14
0,4
0
0,6
0
1,2
0
0,6
0
0,1
3

12
0,7
0
0,7
3
0,8
7
0,8
7
0,0
6

13

14

Tabel 3.13 Metode 2 Percobaan 1 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig

menjangkau

0,87

memegang

1,67

membawa

1,06

memposisikan

1,47

melepas awal
Melepas akhir

0,07

2
0,7
3
1,8
0
1,1
3
1,1
4
0,0
6

0,67 0,80
0,73 0,80
0,87 0,66
0,80 1,14
0,07 0,13

5
0,6
7
0,7
3
0,9
3
0,8
7
0,0
7

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

0,53 0,80
1,00 0,73
0,80 1,14
0,73 0,66
0,07 0,07

Lubang ( detik)
8
9
10
11
0,5
0,7
3
0,66
3
0,47
0,8
0,9
7
1,20
4
1,00
0,9
0,8
3
0,80
6
1,33
0,4
0,6
7
0,60
0
0,67
0,0
0,0
7
0,07
7
0,03

37

0,54 0,53
1,40 0,53
0,73 1,20
0,60 0,54
0,07 0,13

15
0,47
1,60
1,20
0,94
0,40

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 2
Tabel 3.14 Metode 2 Percobaan 2 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,8
6
0,8
7
1,5
3
0,8
7
0,0
7

2
0,8
0
1,1
3
1,2
0
0,7
3
0,0
7

3
0,7
3
0,6
7
0,8
7
0,8
0
0,0
6

4
0,5
9
1,4
7
0,8
0
0,8
6
0,0
7

5
0,7
3
1,0
0
0,9
4
0,8
0
0,0
6

6
0,6
7
0,5
3
1,2
0
1,0
0
0,2
0

Lubang ( detik)
7
8
9
0,5 0,6 0,6
4
0
0
1,4 0,4 0,7
6
6
4
1,9 1,4 1,4
4
7
0
0,4 0,7 1,0
6
3
0
0,1 0,2 0,0
4
0
6

10
0,8
0
1,1
4
1,0
6
0,7
4
0,1
3

11
0,6
0
0,7
3
1,2
0
1,2
0
0,2
0

12
0,7
4
0,6
0
1,4
6
1,4
0
0,0
7

13
0,7
3
1,0
0
1,6
0
0,3
4
0,0
6

14
0,6
0
1,4
0
1,4
0
0,8
7
0,0
7

11
0,6
0
0,6
0
1,3
3
1,1
4
0,2
0

12
0,8
0
0,5
3
1,4
7
1,5
3
0,0
7

13
0,6
6
0,6
7
1,8
0
0,5
3
0,0
7

14
0,6
7
0,9
3
1,6
7
0,8
6
0,1
4

15
0,46
1,87
1,07
0,86
0,40

Tabel 3.15 Metode 2 Percobaan 2 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,8
6
0,6
7
1,6
0
1,0
7
0,0
6

2
0,7
4
1,0
6
1,2
0
0,8
7
0,0
7

3
0,6
0
0,7
3
1,0
0
0,7
3
0,1
4

4
0,4
5
1,4
7
0,8
0
0,9
3
0,0
7

5
0,6
6
0,6
0
1,3
4
0,8
6
0,0
7

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,6
0
0,6
0
1,1
3
1,0
7
0,0
7

Lubang ( detik)
7
8
9
0,6 0,6 0,6
0
0
0
1,2 0,4 0,4
0
0
0
2,0 1,4 1,5
6
6
4
0,6 0,8 1,1
7
7
3
0,0 0,1 0,2
7
3
0

38

10
0,7
3
0,6
0
1,4
7
0,9
3
0,0
7

15
0,46
1,87
1,00
1,00
0,27

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 3
Tabel 3.16 Metode 2 Percobaan 3 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,7
4
0,6
5
1,3
3
0,8
0
0,0
7

2
0,6
6
0,6
1
1,5
3
0,8
0
0,0
7

3
0,8
6
1,2
7
1,0
0
0,6
7
0,0
6

4
0,6
7
0,6
0
1,4
0
0,8
7
0,0
6

5
0,8
0
0,4
0
1,3
4
0,8
6
0,2
0

6
0,6
7
1,3
3
1,5
4
0,6
0
0,1
3

Lubang ( detik)
7
8
9
0,6 0,6 0,5
7
0
3
0,8 1,1 0,8
6
4
7
1,3 1,0 1,3
4
6
3
0,8 0,8 0,6
0
0
0
0,0 0,0 0,0
6
7
7

10
0,7
3
0,8
7
1,0
0
0,8
0
0,1
3

11
0,4
0
0,8
7
1,4
7
0,7
3
0,0
7

12
0,6
6
0,6
7
0,8
7
1,2
0
0,0
6

13
1,5
4
1,0
0
1,4
6
0,8
0
0,0
7

14
0,5
3
0,6
7
0,8
7
0,8
6
0,0
7

11
0,4
0
1,4
0
0,8
0
0,8
0
0,0

12
0,7
3
0,3
4
1,2
0
1,4
0
0,0

13
0,5
4
0,8
6
2,4
0
0,7
4
0,0

14
0,4
7
0,8
0
0,8
7
0,9
3
0,0

15
0,53
1,20
0,94
1,26
0,47

Tabel 3.17 Metode 2 Percobaan 3 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal

1
0,6
7
0,7
2
1,4
0
0,8
6
0,1

2
0,5
3
0,5
4
1,5
3
0,8
7
0,0

3
0,8
0
1,2
7
0,9
3
0,8
0
0,0

4
0,6
5
0,6
0
1,4
0
1,0
0
0,0

5
0,6
6
0,4
0
1,3
4
0,9
3
0,0

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,7
3
1,9
3
0,9
4
0,6
6
0,0

Lubang ( detik)
7
8
9
0,6 0,6 0,4
7
6
6
1,2 1,2 0,5
0
7
4
1,0 0,8 1,5
6
7
3
0,6 0,8 0,8
7
0
7
0,0 0,2 0,0
39

10
0,6
0
1,0
7
0,8
7
0,7
3
0,1

15
0,53
1,13
0,80
1,34
0,53

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

11
0,4
7
0,6
6
0,8
7
0,7
3
0,0
7

12
0,6
0
1,0
7
0,8
0
0,5
3
0,1
3

13
0,7
4
0,2
0
1,8
6
0,6
7
0,1
3

14
0,4
7
1,2
7
0,6
3
0,7
3
0,0
7

Melepas akhir

Percobaan 4
Tabel 3.18 Metode 2 Percobaan 4 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,7
4
1,0
0
1,0
0
1,0
6
0,1
4

2
0,6
6
0,7
4
0,8
6
1,0
0
0,1
4

3
0,6
0
0,4
6
0,8
7
0,5
1
0,1
4

4
0,6
0
0,9
3
1,0
0
0,5
3
0,0
7

5
0,6
7
0,5
3
1,2
0
0,6
0
0,7
3

6
0,17
0,87
0,96
0,57
0,20

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,5
0
7
4
1,6 0,4 0,9
0
7
3
1,4 1,2 0,7
0
6
3
0,0 0,5 0,7
3
4
6
0,1 0,0 0,1
3
6
3

10
0,6
0
0,5
4
1,0
6
0,8
0
0,0
7

15
0,4
7
1,2
6
1,2
0
0,6
0
0,4
0

Tabel 3.19 Metode 2 Percobaan 4 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau

1
2
0,74 0,60

3
0,6

4
5
0,60 0,54

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,13

Lubang ( detik)
7
8
9
0,47 0,53 0,54
40

10
0,6

11
12
13
14
15
0,47 0,47 0,60 0,54 0,80

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

memegang

1,00 0,40

membawa

1,00 1,14

memposisikan

1,20 1,13

melepas awal
Melepas akhir

0,06 0,07

6
0,4
7
0,8
0
0,5
1
0,1
4

0,66 0,46

0,87

1,60

0,53

0,73

1,20 1,20

0,80

1,47

1,27

1,00

0,74 0,74

0,62

0,26

0,47

0,82

0,06 0,73

0,11

0,07

0,06

0,07

0
0,4
7
1,1
3
0,7
3
0,0
7

0,86 0,47 1,33 1,20 1,00

0,60 1,26 0,80 0,63 0,67

0,87 0,80 0,74 0,80 0,93

0,13 0,07 0,06 0,13 0,40

Percobaan 5
Tabel 3.20 Metode 2 Percobaan 5 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,6
7
0,4
7
1,2
0
0,6
6
0,1
4

2
0,5
3
0,6
7
1,0
0
1,0
6
0,1
4

3
0,5
3
0,8
0
1,2
7
0,5
3
0,1
3

4
0,5
4
0,5
3
1,1
3
0,9
4
0,0
6

5
0,6
0
0,4
0
1,2
0
0,7
9
0,0
8

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,6
0
0,2
7
1,4
0
0,6
0
0,1
3

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,5 0,4
7
3
7
0,8 0,5 0,5
0
3
3
1,7 1,3 1,4
3
4
0
0,5 0,8 0,5
3
0
4
0,1 0,0 0,1
4
6
3

41

10
0,6
0
2,4
7
0,7
3
0,8
0
0,0
7

11
0,5
3
1,0
0
0,7
3
0,8
0
0,0
7

12
0,5
3
0,8
0
1,0
0
0,6
0
0,0
7

13
0,4
7
1,1
3
0,9
3
0,6
0
0,0
7

14
0,4
7
0,3
3
1,0
7
0,4
0
0,0
6

15
0,47
1,53
0,80
1,34
0,40

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Tabel 3.21 Metode 2 Percobaan 5 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,6
7
0,4
7
1,1
3
0,8
0
0,0
7

2
0,5
3
0,6
7
1,0
0
1,0
0
0,1
3

3
0,6
0
1,0
0
1,0
0
0,6
7
0,0
6

4
0,5
4
0,5
3
1,2
0
0,9
3
0,0
7

5
0,5
3
0,4
0
1,1
4
0,8
0
0,1
3

6
0,6
0
0,2
7
1,2
6
0,7
4
0,1
3

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,5 0,5
7
3
3
0,8 1,0 0,5
0
7
3
1,7 0,8 1,4
3
0
7
0,6 0,7 0,5
0
3
3
0,0 0,0 0,0
7
7
7

10
0,6
0
1,6
0
1,6
7
0,5
3
0,1
3

11
0,6
7
1,0
0
0,9
3
0,5
4
0,1
3

12
0,6
0
0,7
3
0,9
4
0,6
0
0,1
3

13
0,5
3
1,0
7
0,9
3
0,5
4
0,0
6

14
0,6
0
0,4
7
0,8
7
0,3
3
0,0
7

11
0,4

12
0,4

13
0,4

14
0,4

15
0,60
1,46
0,94
1,13
0,47

c. Metode 3
Percobaan 1
Tabel 3.22 Metode 3 Percobaan 1 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau

1
0,5

2
0,5

3
0,4

4
0,3

5
0,4

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,4
42

10
0,3

15
0,96

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

6
1,4
4
1,2
0
0,5
6
0,4
0

6
1,0
4
0,7
2
0,5
6
0,3
2

0
1,2
0
0,7
2
0,5
6
0,3
2

2
0,8
8
0,5
6
0,7
2
0,4
8

0
0,8
8
0,6
4
0,5
6
0,2
4

0
1,3
6
0,5
6
1,2
0
0,2
4

0
1,0
4
0,5
6
0,7
2
0,2
4

0
1,9
2
0,4
8
0,7
2
0,2
4

8
1,0
4
0,5
6
0,5
6
0,2
4

2
1,4
4
0,5
6
0,5
6
0,2
4

0
0,9
6
0,7
2
0,7
2
0,3
2

0
0,8
8
0,6
4
0,5
6
0,2
4

0
0,9
6
0,7
2
0,5
6
0,3
2

8
1,2
0
0,5
6
0,5
6
0,3
2

11

12

13
0,2
4
1,0
4
0,8
8
0,4
8
0,2
4

14

0,72
0,64
0,56
0,64

Tabel 3.23 Metode 3 Percobaan 1 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig

menjangkau

0,56 0,56

memegang

1,36 0,96

membawa

0,96 0,64

memposisikan

0,88 0,72

melepas awal
Melepas akhir

0,40 0,32

3
0,4
8
1,1
2
0,6
4
0,6
4
0,2
4

0,56 0,32 0,40


0,72 0,96 1,36
0,56 0,56 0,48
0,88 0,64 1,28
0,32 0,24 0,24

Lubang ( detik)
7
8
9
0,3
0,32
2
0,48
1,9
1,12
2
1,04
0,8
0,80
0
0,40
0,4
0,48
8
0,64
0,2
0,24
4
0,32

Percobaan 2

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

43

10

0,40 0,32 0,40


1,36 1,04 0,88
0,64 0,80 0,88
0,48 0,64 0,32
0,24 0,32 0,32

15

0,48 0,48
1,20 1,36
0,40 0,64
0,72 0,64
0,16 0,48

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Tabel 3.24 Metode 3 Percobaan 2 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,6
4
1,3
6
0,7
2
0,8
0
0,5
6

2
0,5
6
1,2
0
0,8
8
0,7
2
0,3
2

3
0,5
6
0,9
6
0,8
0
0,7
2
0,2
4

4
0,4
8
0,8
8
0,6
4
0,8
8
0,3
2

5
0,4
8
2,8
8
0,9
6
0,6
4
0,3
2

6
0,4
8
0,8
0
0,8
0
0,7
2
0,4
0

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,5
8
8
6
2,5 1,1 0,6
6
2
4
0,4 0,7 1,1
8
2
2
0,9 0,6 0,4
6
4
8
0,2 0,4 0,2
4
0
4

10
0,7
2
0,7
2
0,8
0
0,4
8
0,2
4

11
0,4
0
0,8
8
0,8
0
0,7
2
0,4
8

12
0,5
6
1,1
2
1,2
0
0,4
8
0,2
4

13
0,4
8
1,0
4
0,7
2
0,8
0
0,2
4

14
0,7
2
0,9
6
0,7
2
0,5
6
0,1
6

11
0,4
0
0,8
0
0,8
8
0,7
2
0,4
8

12
0,5
6
1,0
4
1,2
8
0,4
0
0,3
2

13
0,7
2
0,7
2
1,1
2
0,5
6
0,2
4

14
0,5
6
0,9
6
0,8
8
0,4
8
0,2
4

15
1,28
0,72
0,72
0,40
0,72

Tabel 3.25 Metode 3 Percobaan 2 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,5
6
1,3
6
0,8
0
0,9
6
0,4
0

2
0,5
6
1,1
2
0,9
6
0,8
0
0,3
2

3
0,4
8
0,8
8
0,8
0
0,8
0
0,2
4

4
0,5
6
0,7
2
0,9
6
0,7
2
0,2
4

5
0,4
0
2,9
6
0,8
8
0,7
2
0,2
4

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
0
0,9
6
0,6
4
1,2
0
0,2
4

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,4
0
0
8
2,3 1,2 0,9
2
0
6
0,8 0,8 1,0
8
0
4
0,7 0,7 0,4
2
2
8
0,1 0,2 0,1
6
4
6

44

10
0,4
0
0,9
6
0,8
0
0,5
6
0,2
4

15
0,32
1,52
0,64
0,56
0,64

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 3
Tabel 3.26 Metode 3 Percobaan 3 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,4
8
1,4
4
1,2
8
0,5
6
0,4
0

2
0,3
2
1,3
6
0,6
4
0,9
6
0,3
2

3
0,4
8
1,1
2
0,8
8
0,5
6
0,2
4

4
0,3
2
0,9
6
1,2
0
0,3
2
0,3
2

5
0,4
0
0,8
8
1,1
2
0,7
2
0,3
2

6
0,3
2
0,9
6
1,0
4
0,4
8
0,2
4

Lubang ( detik)
7
8
9
0,5 0,4 0,4
6
0
8
0,7 1,0 0,6
2
4
4
1,0 0,9 0,8
4
6
8
0,4 0,4 0,5
0
0
6
0,2 0,2 0,2
4
4
4

10
0,3
2
0,9
6
0,7
2
0,8
8
0,2
4

11
0,4
0
0,7
2
0,8
8
0,4
0
0,2
4

12
0,5
6
0,9
6
1,0
4
0,3
2
0,2
4

13
0,5
6
0,8
0
0,8
0
0,5
6
0,2
4

14
0,5
6
0,7
2
0,9
6
0,3
2
0,1
6

11
0,4
8
0,7
2
0,8
0
0,4
8
0,4
0

12
0,4
8
0,8
8
1,0
4
0,3
2
0,3
2

13
0,6
4
0,6
4
0,8
8
0,4
8
0,3
2

14
0,4
8
0,7
2
0,8
8
0,4
0
0,2
4

15
0,40
1,04
1,28
0,32
0,88

Tabel 3.27 Metode 3 Percobaan 3 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,4
8
1,4
4
1,0
4
0,8
8
0,3
2

2
0,4
0
1,2
8
0,8
0
1,0
4
0,1
6

3
0,6
4
0,8
8
0,8
8
0,5
6
0,2
4

4
0,4
0
0,8
8
0,8
8
0,6
4
0,1
6

5
0,6
4
0,7
2
1,1
2
0,8
8
0,2
4

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
8
0,8
0
0,8
0
0,7
2
0,2
4

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,4
0
0
0
0,8 1,0 0,7
8
4
2
0,8 0,8 0,8
0
0
8
0,6 0,5 0,6
4
6
4
0,2 0,2 0,1
4
4
6
45

10
0,4
0
0,8
8
1,0
4
0,4
8
0,2
4

15
1,04
0,88
0,80
0,24
0,72

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 4
Tabel 3.28 Metode 3 Percobaan 4 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,4
8
0,9
6
0,8
8
0,6
4
0,3
2

2
0,4
0
0,7
2
0,8
8
0,6
4
0,2
4

3
0,4
8
0,8
8
0,8
0
0,4
8
0,2
4

4
0,4
0
0,6
4
0,8
0
0,4
0
0,2
4

5
0,7
2
0,9
6
1,0
4
0,2
4
0,2
4

6
0,5
6
0,8
0
0,4
8
0,7
2
0,2
4

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,4
0
0
8
1,2 0,5 1,6
0
6
0
0,7 0,8 0,8
2
0
8
0,5 0,3 0,5
6
2
6
0,3 0,2 0,2
2
4
4

10
0,4
0
0,8
0
0,8
8
0,4
8
0,3
2

11
0,4
8
0,8
8
0,7
2
0,5
6
0,2
4

12
0,4
0
0,7
2
0,6
4
0,4
0
0,1
6

13
0,5
6
0,4
0
0,7
2
0,2
4
0,1
6

14
0,4
0
1,1
2
0,8
0
0,3
2
0,2
4

11

12
1,4
8

13
0,4
8

14
0,4
0

15
0,48
0,88
0,72
0,24
0,72

Tabel 3.29 Metode 3 Percobaan 4 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau

1
0,4
0

2
0,4
0

3
0,3
2

4
0,3
2

5
0,4
8

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,2
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,1 0,4 0,3
6
8
2
46

10
0,4
0

0,40

15
0,40

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

0,9
6
0,8
8
0,5
6
0,4
0

0,7
2
0,8
0
0,7
2
0,2
4

1,0
4
0,8
8
0,4
0
0,2
4

0,6
4
0,9
6
0,3
2
0,3
2

1,0
4
1,1
2
0,1
6
0,3
2

1,0
8
0,4
8
0,7
2
0,3
2

1,4
4
0,6
4
0,6
4
0,1
6

0,5
6
0,8
8
0,2
4
0,3
2

1,6
8
1,1
2
0,3
2
0,2
4

0,8
8
0,6
4
0,7
2
0,2
4

0,96
0,96
0,32
-0,76

0,6
4
0,8
0
0,2
4
0,2
4

0,4
0
0,6
4
0,3
2
0,2
4

1,1
2
0,7
2
0,4
0
0,2
4

12
0,5
6
0,5
6
0,8
0
0,4
0
0,2
4

13
0,4
8
0,8
0
0,7
2
0,2
4
0,2
4

14
0,6
4
1,3
6
0,5
6
0,5
6
0,2
4

12

13

14

0,88
0,56
0,40
0,64

Percobaan 5
Tabel 3.30 Metode 3 Percobaan 5 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,4
8
0,7
2
0,8
0
0,4
0
0,4
0

2
0,4
8
0,5
6
0,8
0
0,5
6
0,2
4

3
0,4
0
0,4
8
0,6
4
0,5
6
0,1
6

4
0,4
0
0,6
4
0,8
0
0,3
2
0,2
4

5
0,4
0
0,6
4
0,7
2
0,3
2
0,2
4

6
0,3
2
0,8
0
0,4
0
0,6
4
0,1
6

Lubang ( detik)
7
8
9
0,3 0,3 0,4
2
2
8
0,8 1,2 0,8
0
0
8
0,7 0,4 0,6
2
8
4
0,4 0,8 0,6
0
0
4
0,1 0,1 0,2
6
6
4

10
0,4
0
1,1
2
0,8
0
0,5
6
0,1
6

11
0,3
2
0,9
6
0,8
8
0,3
2
0,3
2

15
0,48
1,92
0,72
0,32
0,64

Tabel 3.31 Metode 3 Percobaan 5 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Lubang ( detik)
7
8
9
47

10

11

15

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

0,4
0
0,7
2
0,7
2
0,4
8
0,4
8

0,3
2
0,7
2
0,6
4
0,7
2
0,2
4

0,3
2
0,5
6
0,8
8
0,3
2
0,2
4

0,2
4
0,7
2
0,7
2
0,4
8
0,1
6

0,4
0
0,6
4
0,6
4
0,4
0
0,3
2

0,4
0
0,5
6
0,6
4
0,4
8
0,2
4

0,2
4
0,6
4
0,8
0
0,4
8
0,1
6

0,2
4
1,2
8
0,8
0
0,4
0
0,2
4

0,4
0
0,8
0
0,7
2
0,8
8
0,1
6

0,3
2
1,0
4
0,8
0
0,6
4
0,1
6

0,3
2
0,9
6
0,7
2
0,5
6
0,3
2

0,4
8
0,5
6
0,8
0
0,4
0
0,2
4

0,4
0
0,8
0
0,6
4
0,4
0
0,3
2

0,4
0
1,5
2
0,6
4
0,5
6
0,1
6

0,48
1,84
0,72
0,48
0,64

d. Metode 4
Percobaan 1
Tabel 3.32 Metode 4 Percobaan 1 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan

1
0,11
1,4
0
0,3
0
0,9

2
0,1
4
0,9
0
0,3
3
1,0

3
0,2
0
0,4
4
0,6
3
0,5

4
0,3
7
1,0
3
0,6
7
0,6

5
0,6
0
0,4
4
0,9
3
0,4

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,6
0
0,4
7
0,5
3
0,6

Lubang ( detik)
7
8
9
0,8 0,9 0,5
4
6
6
0,6 0,8 0,7
6
0
4
0,5 0,6 0,6
7
0
3
0,7 0,4 0,6
48

10
0,7
0
0,6
7
0,7
3
0,6

11
0,8
7
0,3
3
0,5
7
0,5

12
0,6
0
0,4
0
0,8
7
0,7

13
1,6
7
0,4
7
0,7
6
0,7

14
1,1
7
0,2
3
0,8
3
0,3

15
1,37
0,30
0,73
0,60

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

melepas awal
Melepas akhir

0
0,4
0

0
0,5
3

7
0,3
6

3
0,3
0

0
0,4
3

4
0,3
6

0
0,2
7

4
0,3
0

4
0,4
6

7
0,3
3

3
0,4
3

7
0,6
6

0
0,2
7

0
0,3
0

12
0,6
9
0,3
0
0,8
3
0,8
1
0,7
6

13
1,6
3
0,4
0
0,7
7
0,7
7
0,3
0

14
0,9
6
0,3
4
0,8
3
0,3
7
0,4
6

13
0,5
7
0,9

14
0,4
3
0,2

0,40

Tabel 3.33 Metode 4 Percobaan 1 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,1
0
1,4
0
0,3
3
0,9
7
0,3
9

2
0,11
0,8
0
0,3
7
0,9
6
0,5
4

3
0,2
3
0,4
0
0,6
7
0,6
3
0,3
7

4
0,3
6
0,9
7
0,6
7
0,7
0
0,3
3

5
0,6
0
0,3
3
0,9
0
0,5
4
0,4
0

6
0,6
2
0,3
4
0,5
7
0,7
0
0,3
3

Lubang ( detik)
7
8
9
0,9 0,9 0,6
0
7
0
0,5 0,7 0,6
4
6
6
0,5 0,6 0,7
6
7
4
0,8 0,3 0,6
0
7
0
0,2 0,3 0,4
7
0
0

10
0,8
0
0,6
0
0,7
0
0,6
3
0,4
0

11
0,9
3
0,3
4
0,4
3
0,6
3
0,3
8

15
1,24
0,20
0,73
0,60
0,50

Percobaan 2
Tabel 3.34 Metode 4 Percobaan 2 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang

1
1,4
6
0,2

2
0,5
4
0,6

3
1,1
3
0,4

4
0,5
7
0,6

5
0,5
7
0,4

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
1,5
6
0,7

Lubang ( detik)
7
8
9
1,0 0,7 0,7
7
3
3
0,4 0,6 0,5
49

10
0,6
7
0,2

11
0,4
3
0,3

12
0,4
0
0,2

15
1,26
0,34

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

0
0,9
4
0,4
0
0,4
6

6
0,6
4
0,7
3
0,4
0

7
0,7
0
0,5
3
0,3
7

3
0,6
7
0,5
0
0,3
3

3
0,7
3
0,4
4
0,5
0

4
0,8
0
0,6
0
0,4
6

3
0,8
0
0,6
4
0,4
3

4
0,6
6
0,5
4
0,4
3

4
0,7
6
0,3
4
0,5
3

3
0,8
3
0,2
4
0,5
0

3
0,5
0
0,5
0
0,4
4

6
0,7
7
0,2
3
0,4
0

3
0,6
7
0,4
0
0,2
7

0
0,7
3
0,5
0
0,3
4

12

13
0,6
0
0,8
0
0,8
0
0,3
0
0,3
6

14

0,40
0,90
0,70

Tabel 3.35 Metode 4 Percobaan 2 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig

menjangkau

1,47 0,73

memegang

0,20 0,43

membawa

0,93 0,60

memposisikan

0,47 0,84

melepas awal
Melepas akhir

0,47 0,36

3
1,1
7
0,3
7
0,6
6
0,5
7
0,4
3

0,57 0,43 1,62


0,57 0,43 0,64
0,76 0,74 0,80
0,40 0,53 0,67
0,44 0,47 0,47

Lubang ( detik)
7
8
9
0,7
0,96
3
0,79
0,5
0,47
4
0,44
0,6
0,90
3
0,74
0,6
0,63
3
0,43
0,4
0,44
0
0,50

Percobaan 3
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

50

10

11

0,73 0,54 0,50


0,17 0,23 0,20
0,77 0,60 0,70
0,33 0,50 0,37
0,43 0,33 0,37

15

0,40 1,37
0,14 0,20
0,70 0,50
0,60 0,83
0,26 0,77

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Tabel 3.36 Metode 4 Percobaan 3 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,5
6
0,4
7
0,7
0
0,6
0
0,4
3

2
1,2
0
0,2
4
0,6
6
0,4
4
0,3
6

3
1,4
0
0,2
0
0,8
0
0,5
4
0,4
0

4
0,9
0
0,5
6
0,8
4
0,2
0
0,3
3

5
0,9
7
0,6
6
0,8
7
0,3
7
0,4
3

6
0,4
3
0,5
4
0,6
6
0,5
4
0,4
3

Lubang ( detik)
7
8
9
1,7 0,5 1,2
0
7
3
0,3 0,7 0,5
3
0
0
0,9 1,1 1,1
7
0
0
0,5 0,4 0,2
0
0
7
0,4 0,3 0,5
0
0
3

10
0,6
7
0,4
6
0,8
7
0,5
0
0,4
7

11
0,4
6
0,5
7
1,0
7
0,2
6
0,4
7

12
0,6
7
0,3
3
0,9
7
0,1
6
0,4
0

13
0,7
7
0,2
7
0,9
3
0,2
3
0,2
7

14
1,0
3
0,2
4
0,8
3
0,1
3
0,2
7

12
0,8
0
0,2
7
0,9
0
0,2
7
0,4
0

13
0,8
0
0,1
6
0,9
4
0,2
3
0,3
7

14
1,0
3
0,2
0
0,7
3
0,2
4
0,3
0

15
0,70
0,53
0,77
0,37
0,46

Tabel 3.37 Metode 4 Percobaan 3 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,6
7
0,3
7
0,7
0
0,7
0
0,3
6

2
1,1
4
0,2
3
0,6
7
0,5
3
0,3
0

3
1,4
7
0,2
0
0,6
3
0,7
0
0,4
0

4
0,9
3
0,4
7
0,8
0
0,2
3
0,4
4

5
0,8
3
0,7
0
0,8
7
0,4
3
0,4
3

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
7
0,4
0
0,6
7
0,6
3
0,4
7

Lubang ( detik)
7
8
9
1,5 0,6 1,2
6
6
0
0,3 0,5 0,5
4
7
4
0,9 1,1 1,0
6
0
6
0,6 0,4 0,4
0
0
0
0,3 0,3 0,4
4
3
7

51

10
0,7
3
0,4
0
0,9
0
0,5
0
0,4
0

11
0,5
7
0,4
3
1,0
7
0,3
7
0,3
6

15
0,60
0,60
0,66
0,37
0,53

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 4
Tabel 3.38 Metode 4 Percobaan 4 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,7
0
0,2
3
1,0
7
0,1
3
0,4
7

2
0,7
3
0,7
7
0,8
0
0,4
0
0,3
6

3
0,8
0
0,3
0
0,7
7
0,2
3
0,4
4

4
1,3
0
0,2
6
0,8
4
0,3
0
0,2
6

5
0,5
4
0,2
0
1,0
6
0,2
7
0,4
0

6
1,2
3
0,4
0
0,9
4
0,3
0
0,5
0

Lubang ( detik)
7
8
9
0,9 0,9 1,1
0
3
0
0,3 0,2 0,6
0
3
4
0,9 0,9 0,9
3
7
0
0,2 0,2 0,4
7
7
0
0,4 0,2 0,4
0
6
0

10
0,7
6
0,3
0
0,9
4
0,2
0
0,4
3

11
0,8
7
0,4
3
0,9
0
0,2
7
0,4
0

12
0,5
6
0,2
4
1,0
0
0,3
3
0,4
0

13
0,5
3
0,3
7
0,7
7
0,4
3
0,3
3

14
0,5
7
0,2
0
0,7
0
0,1
3
0,3
7

12
0,7
0
0,1
7
0,8
6
0,5
4
0,3
6

13
0,5
7
0,2
7
0,8
6
0,4
4
0,3
0

14
0,4
6
0,2
4
0,6
6
0,2
0
0,3
0

15
0,97
0,30
0,96
0,14
0,76

Tabel 3.39 Metode 4 Percobaan 4 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,8
0
0,1
4
1,0
3
0,2
3
0,4
7

2
0,7
7
0,7
0
0,8
6
0,3
7
0,4
0

3
0,7
0
0,3
3
0,6
7
0,4
0
0,4
0

4
1,2
0
0,3
0
0,9
3
0,1
7
0,3
7

5
0,5
6
0,0
7
1,0
7
0,3
0
0,4
3

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
1,2
7
0,3
6
0,8
7
0,4
3
0,4
7

Lubang ( detik)
7
8
9
0,8 0,9 0,9
3
7
7
0,3 0,2 0,6
0
3
3
0,9 0,9 0,9
4
3
0
0,3 0,3 0,4
3
7
0
0,3 0,3 0,4
0
0
0
52

10
0,9
0
0,1
7
0,9
3
0,2
0
0,4
7

11
0,9
3
0,4
0
0,7
7
0,3
6
0,3
7

15
1,10
0,20
1,04
0,13
0,80

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 5
Tabel 3.40 Metode 4 Percobaan 5 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,8
7
0,5
3
0,8
0
0,3
0
0,3
7

2
0,6
6
0,4
0
0,8
4
0,1
6
0,3
7

3
0,6
7
0,5
0
0,8
6
0,1
4
0,3
6

4
0,7
0
0,3
7
0,8
0
0,1
7
0,2
6

5
0,6
4
0,4
0
0,9
0
0,1
3
0,4
7

6
0,7
3
0,6
0
0,8
3
0,1
7
0,4
7

Lubang ( detik)
7
8
9
0,8 0,6 0,7
0
0
7
0,5 0,5 0,8
3
0
3
0,1 0,8 0,7
7
4
0
1,1 0,4 0,3
0
3
0
0,6 0,4 0,4
6
0
7

10
0,9
6
0,4
0
0,6
4
0,3
6
0,5
4

11
0,7
6
0,4
7
0,7
3
0,1
7
0,4
0

12
0,5
7
0,3
0
0,6
6
0,4
7
0,5
3

13
0,9
0
0,3
7
0,7
3
0,4
0
0,4
4

14
1,3
3
0,3
7
0,7
3
0,5
0
0,2
7

12
0,6
0

13
1,0
7

14
1,2
0

15
1,70
0,23
0,57
0,60
0,70

Tabel 3.41 Metode 4 Percobaan 5 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau

1
0,8
6

2
0,7
0

3
0,7
0

4
0,5
7

5
0,6
0

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,7
4

Lubang ( detik)
7
8
9
0,8 0,5 0,7
3
7
0
53

10
0,8
6

11
0,8
3

15
1,73

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

0,5
4
0,7
6
0,3
7
0,4
0

0,2
7
0,8
3
0,2
0
0,4
3

0,3
7
0,8
7
0,2
6
0,3
7

0,3
6
0,8
0
0,2
7
0,3
0

0,3
3
0,8
7
0,2
7
0,4
6

0,4
6
0,8
7
0,1
7
0,5
3

0,4
4
1,1
3
0,2
3
0,6
7

0,4
0
0,9
3
0,4
3
0,3
7

0,8
3
0,7
0
0,4
0
0,4
4

0,5
0
0,6
0
0,4
4
0,5
0

0,4
0
0,6
7
0,2
6
0,3
7

0,2
0
0,6
7
0,6
0
0,3
6

0,2
7
0,7
3
0,5
0
0,4
3

0,3
7
0,8
7
0,4
6
0,1
7

12
0,4
8
0,5
6
0,9
6
1,0
4
0,0
8

13
0,6
4
1,2
0
0,8
8
1,0
4
0,0
8

14
0,5
6
0,5
6
0,9
6
0,8
8
0,0
8

0,27
0,63
0,60
0,57

e. Metode 5
Percobaan 1
Tabel 3.42 Metode 5 Percobaan 1 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal

1
0,5
6
0,4
0
0,8
8
1,1
2
0,0
8

2
0,4
8
0,3
2
0,6
4
0,8
0
0,0
8

3
0,5
6
0,6
4
1,1
2
0,8
8
0,0
8

4
0,5
6
0,4
0
0,8
8
0,7
2
0,0
8

5
0,3
2
0,4
0
1,0
4
0,8
0
0,0
8

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,5
6
0,4
0
0,9
6
0,7
2
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,4
0
8
8
0,4 0,8 2,0
0
0
0
1,7 1,0 1,2
6
4
0
0,8 1,2 1,0
0
0
4
0,0 0,0 0,0
8
8
8
54

10
0,5
6
0,4
8
0,9
6
0,8
8
0,0
8

11
0,4
8
0,4
0
0,9
6
0,9
6
0,0
8

15
0,56
1,04
1,36
1,04
0,45

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Melepas akhir
Tabel 3.43 Metode 5 Percobaan 1 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,5
6
0,4
0
0,8
0
1,2
8
0,0
8

2
0,4
8
0,3
2
0,4
8
0,8
8
0,0
8

3
0,4
8
0,5
6
1,3
6
0,8
8
0,0
8

4
0,4
8
0,3
2
0,8
8
0,8
0
0,0
8

5
0,4
0
0,4
8
0,8
8
1,0
4
0,0
8

6
0,4
8
0,3
2
0,8
0
0,8
0
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,5 0,6
8
6
4
0,4 0,8 1,9
0
0
2
1,6 0,9 1,2
0
6
0
0,8 1,0 1,1
8
4
2
0,0 0,0 0,0
8
8
8

10
0,5
6
0,4
0
0,8
8
1,0
4
0,0
8

11
0,4
8
0,4
0
0,7
2
1,2
8
0,0
8

12
0,4
8
0,5
6
0,7
2
1,2
8
0,0
8

13
0,6
4
0,5
6
1,2
8
1,2
0
0,0
8

14
0,4
8
0,4
0
1,0
4
1,0
4
0,0
8

13
0,5
6
0,4

14
0,4
8
0,6

15
0,48
1,12
1,28
1,12
0,53

Percobaan 2
Tabel 3.44 Metode 5 Percobaan 2 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang

1
0,6
4
0,3

2
0,5
6
0,3

3
0,5
6
0,3

4
0,5
6
0,4

5
0,4
8
0,7

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
8
0,6

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,5
8
0
6
0,6 0,6 0,4
55

10
0,4
8
0,4

11
0,4
8
0,8

12
0,4
8
0,5

15
0,64
0,64

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

2
0,8
8
0,9
6
0,0
8

2
0,8
8
0,8
0
0,0
8

2
0,9
6
0,8
0
0,0
8

0
1,2
0
0,6
4
0,0
8

2
1,2
8
0,4
0
0,0
8

4
1,1
2
1,4
4
0,0
8

4
0,8
8
0,8
0
0,0
8

4
1,1
2
1,2
0
0,0
8

8
0,9
6
0,8
8
0,0
8

8
0,7
2
0,9
6
0,0
8

8
0,7
2
0,8
8
0,0
8

6
0,8
8
0,8
8
0,0
8

8
0,8
0
0,8
0
0,0
8

4
1,2
8
0,7
2
0,0
8

12
0,4
8
0,4
8
0,8
8
0,9
6
0,0
8

13
0,5
6
0,5
6
0,6
4
0,8
8
0,0
8

14
0,4
8
1,0
4
0,8
0
0,8
0
0,0
8

1,20
0,56
0,53

Tabel 3.45 Metode 5 Percobaan 2 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,7
2
0,4
0
0,7
2
0,9
6
0,0
8

2
0,5
6
0,4
0
0,8
0
0,8
8
0,0
8

3
0,5
6
0,3
2
0,8
0
0,2
0
0,6
8

4
0,6
4
0,4
8
1,0
4
0,8
0
0,0
8

5
0,4
8
0,6
4
1,0
4
0,7
2
0,0
8

6
0,4
8
0,6
4
1,0
4
1,3
6
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,5 0,4 0,6
6
0
4
0,5 0,6 0,4
6
4
8
0,8 1,1 0,8
8
2
0
0,9 1,1 0,8
6
2
8
0,0 0,0 0,0
8
8
8

10
0,5
6
0,5
6
0,7
2
0,8
8
0,0
8

11
0,4
8
0,3
2
1,1
2
0,9
6
0,1
6

Percobaan 3
Tabel 3.46 Metode 5 Percobaan 3 Tangan kanan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

56

15
1,04
0,80
0,40
0,88
0,53

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,6
4
0,4
0
0,8
0
0,8
0
0,0
8

2
0,5
6
0,4
0
1,2
0
0,6
4
0,0
8

3
0,4
8
0,4
0
0,8
0
0,8
0
0,0
8

4
0,5
6
0,5
6
1,1
2
0,8
0
0,0
8

5
0,4
0
0,3
2
0,9
6
0,6
4
0,0
8

6
0,4
8
0,3
2
1,3
6
0,7
6
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,4
0
0
8
0,4 1,6 0,5
0
0
6
0,9 1,3 1,3
6
6
6
0,7 0,8 0,7
2
0
2
0,0 0,0 0,0
8
8
8

10
0,4
8
0,7
2
0,8
8
0,9
6
0,0
8

11
1,0
0
0,0
4
1,3
6
0,6
4
0,0
8

12
0,3
2
0,5
6
0,9
6
0,8
0
0,0
8

13
0,5
6
0,5
6
0,8
0
0,7
2
0,0
8

14
0,6
4
1,4
4
0,6
4
0,6
4
0,0
8

12
0,4
0
0,3
2
1,0
4
0,8
8
0,0
8

13
0,5
6
0,7
2
0,5
6
0,8
8
0,0
8

14
0,6
4
0,8
8
1,0
4
0,7
2
0,0
8

15
0,56
1,60
0,56
0,64
0,36

Tabel 3.47 Metode 5 Percobaan 3 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,7
2
0,3
2
0,8
0
0,8
8
0,0
8

2
0,5
6
0,3
2
1,1
2
0,8
0
0,0
8

3
0,4
8
0,3
2
0,8
0
0,8
8
0,0
8

4
0,4
8
0,5
6
1,1
2
0,8
8
0,0
8

5
0,4
0
0,4
0
0,8
0
0,7
2
0,0
8

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
8
0,4
0
1,2
0
0,8
4
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,3 0,5
0
2
6
0,4 1,6 0,6
8
8
4
0,8 1,2 1,2
0
0
0
0,8 0,8 0,8
8
0
8
0,0 0,0 0,0
8
8
8

57

10
0,4
8
0,5
6
0,8
8
1,0
4
0,0
8

11
1,00
-0,04
1,28
0,80
0,08

15
1,12
0,64
0,88
0,80
0,52

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 4
Tabel 3.48 Metode 5 Percobaan 4 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
2,3
2
0,4
0
1,1
2
0,6
4
0,0
8

2
0,6
4
0,5
6
1,4
4
0,8
0
0,0
8

3
0,5
6
0,1
6
1,2
8
0,6
4
0,0
8

4
0,5
6
0,4
0
0,8
8
0,8
0
0,0
8

5
0,4
0
0,3
2
0,9
6
0,8
0
0,0
8

6
0,4
0
0,8
0
1,2
8
0,9
6
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,5
0
8
6
0,5 0,4 0,4
6
0
8
0,9 1,0 1,2
6
4
8
0,8 0,0 0,9
8
0
6
0,0 0,9 0,0
8
6
8

10
0,4
8
0,3
2
0,8
8
0,8
0
0,0
8

11
0,4
0
0,5
6
0,8
0
0,5
6
0,0
8

12
0,4
8
0,4
0
0,8
0
0,8
0
0,0
8

13
0,5
6
0,5
6
0,6
4
0,7
2
0,0
8

14
1,0
4
0,4
0
0,5
6
0,8
0
0,0
8

12
0,5
6
0,3
2
0,8
0
0,7
2
0,0
8

13
0,5
6
0,6
4
0,8
8
0,4
0
0,0
8

14
0,4
8
0,5
6
0,8
8
0,9
6
0,0
8

15
0,48
1,44
0,72
0,72
0,48

Tabel 3.49 Metode 5 Percobaan 4 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
2,2
4
0,4
8
0,9
6
0,7
2
0,0
8

2
0,7
2
0,5
6
1,2
8
0,8
0
0,2
4

3
0,4
8
0,3
2
1,0
4
0,8
0
0,0
8

4
0,4
8
0,3
2
0,8
8
0,8
8
0,0
8

5
0,4
8
0,1
6
0,9
6
0,8
0
0,0
8

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
8
0,7
2
1,4
4
0,8
8
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,4
0
0
8
0,4 0,4 0,6
0
0
4
1,0 1,1 1,3
4
2
6
0,9 0,8 0,7
6
8
2
0,0 0,0 0,0
8
8
8

58

10
0,4
8
0,3
2
0,8
8
0,8
8
0,0
8

11
0,4
8
0,4
0
0,8
0
0,7
2
0,0
8

15
0,40
1,52
0,48
0,88
0,64

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Percobaan 5
Tabel 3.50 Metode 5 Percobaan 5 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
0,9
6
0,4
0
1,0
4
0,8
0
0,0
8

2
0,4
8
0,7
2
0,6
4
0,8
0
0,0
8

3
0,4
8
0,7
2
0,9
6
0,8
0
0,0
8

4
0,4
8
0,4
8
0,7
2
0,8
8
0,0
8

5
0,4
8
0,4
0
1,2
0
0,8
0
0,0
8

6
0,4
0
0,4
0
0,9
6
0,7
2
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,3 0,3 0,4
2
2
8
1,2 0,7 0,4
0
2
0
0,9 0,7 1,0
6
2
4
0,7 0,8 0,7
2
8
2
0,0 0,0 0,0
8
8
8

10
0,4
0
0,7
2
0,5
6
0,6
4
0,0
8

11
0,5
6
0,9
6
0,6
4
0,6
4
0,0
8

12
0,4
0
0,7
2
0,8
8
0,6
4
0,0
8

13
0,7
2
0,6
4
0,7
2
0,6
4
0,0
8

14
0,9
6
0,6
4
0,8
0
0,5
6
0,0
8

12
0,4
0
0,3
2
1,2

13
0,4
8
0,4
0
1,2

14
0,4
8
1,2
8
0,4

15
0,80
0,88
0,64
0,64
0,40

Tabel 3.51 Metode 5 Percobaan 5 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa

1
1,0
4
0,4
8
0,9

2
0,4
8
0,4
8
0,8

3
0,5
6
0,7
2
0,8

4
0,4
8
0,2
4
1,0

5
0,4
8
0,4
8
1,2

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
0
0,5
6
0,7

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,4
0
0
8
1,2 0,4 0,7
0
8
2
0,8 0,8 0,5
59

10
0,4
0
0,6
4
0,5

11
0,4
0
1,0
4
0,5

15
0,64
0,40
0,56

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

6
0,8
0
0,0
8

0
0,8
8
0,0
8

0
0,8
8
0,0
8

4
0,8
0
0,0
8

0
0,7
2
0,0
8

2
0,8
0
0,0
8

0
0,8
0
0,0
8

8
0,8
8
0,0
8

6
0,8
8
0,0
8

6
0,7
2
0,0
8

6
0,8
0
0,0
8

0
0,6
4
0,0
8

0
0,7
2
0,0
8

8
1,2
8
0,0
8

0,88

13
0,2
0
0,7
3
1,2
4
1,1
0
0,8
2

14

15

0,11
1,0
6
1,0
5
0,8
5
0,7
8

0,17

0,48

3.1.3 Tabel Rekap Rata-Rata Elemen Therblig Tiap Lubang


Metode 1
Tabel 3.52 Rekap Rata-rata Metode 1 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
1,2
8
0,8
0
0,8
3
0,9
6
1,0
3

2
0,2
1
0,5
8
0,8
4
0,7
5
1,0
4

3
0,2
0
0,8
8
0,9
3
0,8
2
0,9
6

4
0,2
1
0,9
1
1,2
3
0,7
5
0,9
3

5
0,1
2
0,5
9
0,9
7
0,8
1
1,1
8

6
0,1
8
0,5
0
1,3
1
0,9
7
0,7
2

Lubang ( detik)
7
8
9
0,1 0,1 0,2
6
3
5
0,5 0,5 0,8
8
3
1
1,2 1,1 1,2
5
4
7
0,7 0,7 0,9
0
3
1
0,8 0,9 0,9
8
8
8

10
0,2
3
0,8
7
0,8
1
0,9
4
0,9
2

11
0,1
3
0,8
3
0,8
9
0,7
9
0,9
0

12
0,1
5
0,9
3
0,5
5
1,2
0
1,0
4

Tabel 3.53 Rekap Rata-rata Metode 1 Tangan kiri

Tangan kiri

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

60

1,02
1,48
0,95
1,11
0,45

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
1,2
8
0,9
1
0,5
3
1,0
7
1,1
5

2
0,2
0
0,6
2
0,7
5
0,7
1
1,1
8

3
0,1
3
0,8
8
1,3
1
0,5
1
1,1
0

4
0,1
7
0,7
4
1,2
5
0,6
3
1,0
2

5
0,1
4
0,5
9
0,9
4
0,7
8
1,3
1

6
0,1
5
0,4
5
1,2
8
0,9
6
0,8
3

Lubang ( detik)
7
8
9
0,1 0,1 5,7
2
0
6
0,5 0,5 0,7
4
3
3
1,2 1,0 1,3
6
4
1
0,5 0,8 0,8
8
1
5
1,0 1,0 1,0
5
1
8

10
0,1
9
0,9
2
0,7
0
0,9
4
0,9
9

11
0,1
2
0,8
4
0,8
8
0,7
0
0,9
5

12
0,2
2
1,11
0,6
9
0,9
0
1,0
9

13
0,1
4
0,7
0
1,2
2
1,1
5
0,7
8

14
0,1
5
1,0
0
1,1
3
0,7
4
0,8
6

13
0,0
9
0,8
2
0,9
1
1,3
4
0,6
0

14
0,0
9
0,4
9
0,8
5
1,0
3
0,6
9

15
0,18
1,05
1,62
0,64
1,25
0,47

Metode 2
Tabel 3.54 Rekap Rata-rata Metode 2 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
1,1
3
0,7
6
0,9
3
1,2
4
0,9
4

0,11 0,11
0,6 0,6
8
9
0,9 0,7
9
9
1,1 0,9
6
8
0,9 0,6
0
6

4
0,0
9
0,6
4
0,8
7
1,0
0
0,8
7

5
0,0
6
0,7
1
0,6
1
1,1
2
0,7
8

6
0,2
3
0,4
7
0,8
0
1,1
8
0,6
9

Lubang ( detik)
7
8
9
0,1 0,1 0,0
6
2
9
0,5 0,5 0,5
8
5
5
1,0 0,6 0,8
9
9
5
1,4 1,2 1,1
8
0
5
0,5 0,6 0,6
1
9
7

10
0,0
9
0,7
1
1,1
9
0,9
4
0,7
4

11
0,0
9
0,5
1
0,8
5
1,1
2
0,7
7

12
0,1
5
0,6
4
0,7
6
1,0
1
0,8
9

Tabel 3.55 Rekap Rata-rata Metode 2 Tangan kiri

Tangan kiri

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

61

15
0,08
0,48
1,49
1,04
1,00
0,41

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
1,1
2
0,7
6
0,9
1
1,2
4
1,0
8

2
0,0
8
0,6
3
0,8
9
1,2
0
1,0
0

3
0,0
8
0,6
7
0,8
4
0,9
2
0,7
0

4
0,0
9
0,6
1
0,8
1
1,0
5
0,9
5

5
0,0
8
0,6
1
0,5
2
1,1
9
0,8
4

6
0,2
1
0,4
8
0,9
3
0,9
9
0,7
6

Lubang ( detik)
7
8
9
0,0 0,0
9
7
0,11
0,6 0,5 0,5
0
7
6
0,8 0,6
1,11
3
8
1,4 1,0 1,2
9
7
7
0,5 0,6 0,7
1
7
9

10
0,0
9
0,6
5
0,9
4
1,2
0
0,7
0

11
0,0
9
0,5
2
0,9
7
1,0
0
0,8
0

12
0,11
0,6
6
0,5
6
1,1
5
1,0
4

13
0,0
8
0,5
7
1,0
7
1,3
3
0,6
3

14
0,0
6
0,5
6
0,7
9
1,0
5
0,6
9

13
0,2
2
0,5
0
0,8
0
0,7

14
0,2
4
0,5
6
1,0
7
0,7

15
0,11
0,60
1,28
1,07
1,01
0,41

Metode 3
Tabel 3.56 Rekap Rata-rata Metode 3 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig

menjangkau

1,50

0,42

memegang

0,53

0,46

membawa
memposisikan

1,18
0,98

0,98
0,78

3
0,2
9
0,4
6
0,9
3
0,7

4
0,2
4
0,3
8
0,8
0
0,8

5
0,3
2
0,4
8
1,2
5
0,9

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,2
7
0,4
2
0,9
4
0,6

7
0,2
6
0,4
3
1,2
6
0,7

Lubang ( detik)
8
9
10
0,2 0,2 0,2
4
6
4
0,4 0,5 0,4
0
0
3
1,1 0,9 1,0
7
6
1
0,6 0,8 0,7
62

11
0,2
4
0,4
0
0,8
8
0,8

12
0,3
2
0,5
0
0,8
5
0,8

15

0,22

0,72

1,06
0,82

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

melepas awal
Melepas akhir

0,59

0,69

7
0,5
8

0
0,5
3

0
0,5
0

6
0,7
5

0
0,6
1

9
0,5
8

2
0,5
6

5
0,5
9

0
0,5
4

6
0,4
3

4
0,4
8

2
0,4
6

13
0,2
9
0,5
0
0,7
2
0,8
3
0,4
5

14
0,2
7
0,4
6
1,1
0
0,7
0
0,5
1

13
0,4
8
0,8
9

14
0,3
2
0,9
1

0,37
0,72

Tabel 3.57 Rekap Rata-rata Metode 3 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
1,5
2
0,4
8
1,1
7
0,8
8
0,7
5

2
0,4
0
0,4
5
0,9
6
0,7
7
0,8
0

3
0,2
6
0,4
5
0,9
0
0,8
2
0,5
4

4
0,2
4
0,4
2
0,7
4
0,8
2
0,6
1

5
0,2
4
0,4
5
1,2
6
0,8
6
0,5
6

6
0,2
7
0,3
9
0,9
5
0,6
1
0,8
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,2 0,1 0,2
6
9
6
0,3 0,3 0,4
0
7
2
1,2 1,2 1,0
8
0
4
0,7 0,8 0,8
8
2
3
0,5 0,4 0,5
9
8
9

10
0,2
1
0,3
8
1,0
2
0,7
8
0,5
8

11
0,2
2
0,3
8
0,9
0
0,8
3
0,5
4

12
0,1
5
0,6
8
0,8
0
0,9
6
0,3
4

15
0,21
0,54
1,30
0,67
0,46
0,62

Metode 4
Tabel 3.58 Rekap Rata-rata Metode 4 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang

1
1,8
9
0,7
4

2
0,4
3
0,6
5

3
0,4
0
0,8
4

4
0,3
9
0,7
7

5
0,3
0
0,6
6

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,4
5
0,9
1

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,3
4
3
4
1,0 0,7 0,8
6
6
8
63

10
0,4
8
0,7
5

11
0,4
5
0,6
8

12
0,4
3
0,5
6

15
0,31
1,20

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

0,5
7
0,7
6
0,4
7

0,5
9
0,6
5
0,5
5

0,3
8
0,7
5
0,4
0

0,5
7
0,7
6
0,3
6

0,4
3
0,9
0
0,3
2

0,5
5
0,7
5
0,4
5

0,4
5
0,6
9
0,6
4

0,5
7
0,8
3
0,4
2

0,6
5
0,8
2
0,3
9

0,4
1
0,8
0
0,3
9

0,4
3
0,7
5
0,3
5

0,3
1
0,8
5
0,3
9

0,4
8
0,7
7
0,4
3

0,2
5
0,7
6
0,3
1

13
0,4
5
0,9
3
0,3
8
0,8
2
0,4
5

14
0,3
5
0,8
1
0,2
6
0,7
6
0,3
7

13
0,0
8

14
0,0
8

0,34
0,69
0,52
0,60

Tabel 3.59 Rekap Rata-rata Metode 4 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1
1,8
5
0,7
8
0,5
3
0,7
5
0,5
5

2
0,4
2
0,6
9
0,4
9
0,6
7
0,5
8

3
0,4
1
0,8
5
0,3
3
0,7
0
0,5
1

4
0,3
9
0,7
3
0,5
3
0,7
9
0,3
5

5
0,3
8
0,6
0
0,3
7
0,8
9
0,4
1

6
0,4
4
0,9
4
0,4
4
0,7
6
0,5
2

Lubang ( detik)
7
8
9
0,4 0,4 0,3
5
0
4
1,0 0,7 0,8
2
8
5
0,4 0,5 0,6
2
0
2
0,9 0,8 0,8
0
5
3
0,5 0,4 0,4
2
4
5

10
0,4
4
0,8
0
0,3
7
0,7
8
0,4
2

11
0,4
4
0,7
6
0,3
6
0,7
1
0,4
2

12
0,3
6
0,6
6
0,2
3
0,7
9
0,5
2

15
0,30
1,21
0,29
0,71
0,51
0,63

Metode 5
Tabel 3.60 Rekap Rata-rata Metode 5 Tangan kanan

Tangan kanan

Elemen
Therblig
menjangkau

1
1,5
5

2
0,0
8

3
0,0
8

4
0,0
8

5
0,0
8

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

6
0,0
8

Lubang ( detik)
7
8
9
0,0 0,0 0,2
8
8
6
64

10
0,0
8

11
0,0
8

12
0,0
8

15
0,08

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1,0
2
0,3
8
0,9
4
0,8
6

0,5
4
0,4
6
0,9
6
0,7
7

0,5
3
0,4
5
1,0
2
0,7
8

0,5
4
0,4
5
0,9
6
0,7
7

0,4
2
0,4
3
1,0
9
0,6
9

0,4
6
0,5
1
1,1
4
0,9
2

0,4
0
0,6
4
1,1
0
0,7
8

0,4
2
0,8
3
1,0
6
0,8
2

0,5
1
0,7
8
1,1
7
0,8
6

0,4
8
0,5
4
0,8
0
0,8
5

0,5
8
0,5
7
0,9
0
0,7
4

0,4
3
0,5
6
0,9
0
0,8
3

0,6
1
0,6
9
0,7
7
0,7
8

0,7
4
0,7
4
0,8
5
0,7
2

13
0,0
8
0,5
6
0,5
8
0,9
1
0,8
2

14

0,61
1,12
0,90
0,72
0,44

Tabel 3.61 Rekap Rata-rata Metode 5 Tangan kiri

Tangan kiri

Elemen
Therblig
menjangkau
memegang
membawa
memposisikan
melepas awal
Melepas akhir

1,54 0,08 0,11


0,5
1,06 0,56
1
0,4
0,42 0,42
5
0,9
0,85 0,90
6
0,7
0,93 0,85
3

0,20 0,08 0,08


0,51 0,45 0,46
0,38 0,43 0,53
0,99 0,98 1,04
0,83 0,80 0,94

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Lubang ( detik)
7
8
9
0,0
0,08
8
0,08
0,4
0,45
2
0,56
0,8
0,61
0
0,88
1,0
1,02
6
1,02
0,9
0,90
4
0,90

65

10

11

12

0,08 0,08 0,10


0,50 0,57 0,46
0,50 0,42 0,40
0,78 0,90 0,93
0,91 0,91 0,90

15

0,08 0,08
0,51 0,74
0,83 0,90
0,85 0,72
0,96 0,91
0,54

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

3.2 Pengolahan Data


3.2.1 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri
Metode 1

Gambar 3.1 Posisi Pallet dan Pinboard Metode 1


Tabel 3.62 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri Metode 1

METODE 1
Tangan Kiri

Waktu
(detik)

Simbol

Wakt
u
(detik)

Tangan Kanan

Menjangkau pin 1
(35,19 cm)

0.80

RE

RE

0.91

Menjangkau pin 1
(35,19 cm)

Memegang pin 1

0.53

0.83

Memegang pin 1

Membawa pin 1 ke
Membawa pin 1 ke
pin board (29,15
M
M
pin board (29,15
1.07
0.95
cm)
cm)
Memposisikan pin
Memposisikan pin
1 pada lubangLanjutan
di
P
1 pada
Tabel
Kanan1.03
dan Kiri Metode
1 lubang di
1.143.62 PetaPKerja Tangan
pin board
pin board
0.19
0.20
Melepas pin 1
RL
RL
Melepas pin 1
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

66

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Menjangkau pin 2
(29,15 cm)

0.61

RE

RE

0.58

Menjangkau pin 2
(29,15 cm)

Memegang pin 2

0.75

0.84

Memegang pin 2

0.71

0.74

1.18

1.04

Melepas pin 2

0.12

RL

RL

0.20

Melepas pin 2

Menjangkau pin 3
(25,67 cm)

0.87

RE

RE

0.87

Menjangkau pin 3
(25,67 cm)

Memegang pin 3

0.60

0.93

Memegang pin 3

2.43

0.82

1.1

0.96

Melepas pin 3

0.17

RL

RL

0.21

Melepas pin 3

Menjangkau pin 4
(22,20 cm)

0.74

RE

RE

0.91

Menjangkau pin 4
(22,20 cm)

Memegang pin 4

1.25

1.23

Memegang pin 4

Membawa pin 2
ke pin board (25,67
cm)
Memposisikan pin
2 pada lubang di
pin board

Membawa pin 3
ke pin board (22,20
cm)
Memposisikan pin
3 pada lubang di
pin board

Membawa pin 4
ke pin board (18,74
cm)
Memposisikan pin
4 pada lubang di
pin board

Membawa pin 2
ke pin board (25,67
cm)
Memposisikan pin
2 pada lubang di
pin board

Membawa pin 3
ke pin board (22,20
cm)
Memposisikan pin
3 pada lubang di
pin board

Membawa pin 4
ke pin board (18,74
cm)
Memposisikan pin
4 pada lubang di
pin board

0.63

0.75

1.01

0.92

Melepas pin 4

0.13

RL

RL

0.12

Melepas pin 4

Menjangkau pin 5
(18,74 cm)

0.59

RE

RE

0.59

Menjangkau pin 5
(18,74 cm)

Memegang pin 5

0.93

0.97

Memegang pin 5

Membawa pin 5 ke
Membawa pin 5 ke
pin board (19,60
M
pin board
(19,60
Lanjutan Tabel
Kanan0.81
dan Kiri Metode
1
0.773.62 PetaMKerja Tangan
cm)
cm)
Memposisikan pin
Memposisikan pin
5 pada lubang di
P
P
5 pada lubang di
1.31
1.18
pin board
pin board
0.14
0.17
Melepas pin 5
RL
RL
Melepas pin 5
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

67

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Menjangkau pin 6
(19,60 cm)

0.44

RE

RE

0.50

Menjangkau pin 6
(19,60 cm)

Memegang pin 6

1.27

1.31

Memegang pin 6

0.96

0.97

0.82

0.72

Melepas pin 6

0.12

RL

RL

0.15

Melepas pin 6

Menjangkau pin 7
(21,02 cm)

0.54

RE

RE

0.58

Menjangkau pin 7
(21,02 cm)

Memegang pin 7

1.25

1.24

Memegang pin 7

0.58

0.69

1.05

0.88

Melepas pin 7

0.10

RL

RL

0.13

Melepas pin 7

Menjangkau pin 8
(33,14 cm)

0.53

RE

RE

0.53

Menjangkau pin 8
(33,14 cm)

Memegang pin 8

1.04

Membawa pin 6 ke
pin board (21,02
cm)
Memposisikan pin
6 pada lubang di
pin board

Membawa pin 7 ke
pin board (33,14
cm)
Memposisikan pin
7 pada lubang di
pin board

Membawa pin 8 ke
pin board (29,71
cm)
Memposisikan pin
8 pada lubang di
pin board

1.13

Membawa pin 6 ke
pin board (21,02
cm)
Memposisikan pin
6 pada lubang di
pin board

Membawa pin 7 ke
pin board (33,14
cm)
Memposisikan pin
7 pada lubang di
pin board

Memegang pin 8
Membawa pin 8 ke
pin board (29,71
cm)
Memposisikan pin
8 pada lubang di
pin board

0.81

0.72

4.47

0.98

Melepas pin 8

5.7

RL

RL

0.25

Melepas pin 8

Menjangkau pin 9
(29,71 cm)

0.72

RE

RE

0.80

Menjangkau pin 9
(29,71 cm)

Lanjutan Tabel
dan Kiri Metode 1
1.303.62 Peta Kerja Tangan Kanan1.27

Memegang pin 9

Membawa pin 9 ke
pin board (26,31
cm)
Memposisikan pin
9 pada lubang di
pin board
Melepas pin 9

Memegang pin 9

0.84

0.91

1.08

0.98

0.19

RL

RL

0.22

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

68

Membawa pin 9 ke
pin board (26,31
cm)
Memposisikan pin
9 pada lubang di
pin board
Melepas pin 9

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Menjangkau pin 10
(26,31 cm)

0.92

RE

RE

0.87

Menjangkau pin 10
(26,31 cm)

Memegang pin 10

0.69

0.80

Memegang pin 10

0.93

0.94

0.98

0.91

Melepas pin 10

0.11

RL

RL

0.12

Melepas pin 10

Menjangkau pin 11
(22,94 cm)

0.84

RE

RE

0.83

Menjangkau pin 11
(22,94 cm)

Memegang pin 11

0.88

0.89

Memegang pin 11

0.70

0.79

0.94

0.90

Melepas pin 11

0.21

RL

RL

0.15

Melepas pin 11

Menjangkau pin 12
(34,00 cm)

1.10

RE

RE

0.93

Menjangkau pin 12
(34,00 cm)

Memegang pin 12

0.55

0.69

Memegang pin 12

Membawa pin 10
ke pin board (22,94
cm)
Memposisikan pin
10 pada lubang di
pin board

Membawa pin 11
ke pin board (34,00
cm)
Memposisikan pin
11 pada lubang di
pin board

Membawa pin 12
ke pin board (30,67
cm)
Memposisikan pin
12 pada lubang di
pin board
Melepas pin 12

0.89

1.19

1.08

1.04

0.14

RL

RL

0.19

Membawa pin 10
ke pin board (22,94
cm)
Memposisikan pin
10 pada lubang di
pin board

Membawa pin 11
ke pin board (34,00
cm)
Memposisikan pin
11 pada lubang di
pin board

Membawa pin 12
ke pin board (30,67
cm)
Memposisikan pin
12 pada lubang di
pin board
Melepas pin 12

Lanjutan
3.62 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri Metode
1
Menjangkau pin
13 Tabel0.69
Menjangkau
pin 13
0.72
RE
RE
(30,67 cm)
(30,67 cm)
1.22
1.23
Memegang pin 13
G
G
Memegang pin 13

Membawa pin 13
ke pin board (27,39
cm)
Memposisikan pin
13 pada lubang di
pin board
Melepas pin 13

1.15

1.09

0.78

0.82

0.15

RL

RL

0.10

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

69

Membawa pin 13
ke pin board (27,39
cm)
Memposisikan pin
13 pada lubang di
pin board
Melepas pin 13

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Menjangkau pin 14
(27,39 cm)

0.99

RE

RE

1.06

Menjangkau pin 14
(27,39 cm)

Memegang pin 14

1.12

1.05

Memegang pin 14

0.73

0.85

0.86

0.77

Melepas pin 14

0.17

RL

RL

0.16

Melepas pin 14

Menjangkau pin 15
(24,16 cm)

1.05

RE

RE

1.01

Menjangkau pin 15
(24,16 cm)

Memegang pin 15

1.62

1.48

Memegang pin 15

0.63

0.94

1.24

1.11

0.44

RL

RL

0.45

6.96

Membawa pin 14
ke pin board (24,16
cm)
Memposisikan pin
14 pada lubang di
pin board

Membawa pin 15
ke pin board (27,39
cm)
Memposisikan pin
15 pada lubang di
pin board
Melepas pin 15

TOTAL WAKTU

Membawa pin 15
ke pin board (27,39
cm)
Memposisikan pin
15 pada lubang di
pin board
Melepas pin 15
Delay

54.89

54.89

Metode 2

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Membawa pin 14
ke pin board (24,16
cm)
Memposisikan pin
14 pada lubang di
pin board

70

TOTAL WAKTU

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Gambar 3.2 Posisi Pallet dan Pinboard Metode 2

Tabel 3.63 Peta Tangan Kanan dan Kiri Metode 2

METODE 2
Tangan Kiri

Waktu
(detik)

Simbol

Wakt
u
(detik)

Tangan Kanan

Menjangkau pin 1
(34.45 cm)

0.762

RE

RE

0.762

Menjangkau pin 1
(34.45 cm)

Memegang pin 1

0.906

0.906

Memegang pin 1

1.238

1.238

1.08

1.08

0.08

RL

RL

0.08

Membawa pin 1 ke
pin board (30,5
cm)
Memposisikan pin
1 pada lubang di
pin board
Melepas pin 1

Membawa pin 1 ke
pin board (30,5
cm)
Memposisikan pin
1 pada lubang di
pin board
Melepas pin 1

Menjangkau pin
2
Menjangkau
pin 2
Lanjutan
Tabel
3.63 PetaRE
Kerja Tangan
dan Kiri Metode
2
0.626
RE Kanan0.626
(30,5cm)
(30,5cm)
Memegang pin 2
0.894
G
G
0.894
Memegang pin 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

71

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Membawa pin 2
ke pin board (29,23
cm)
Memposisikan pin
2 pada lubang di
pin board

Membawa pin 2
ke pin board (29,23
cm)
Memposisikan pin
2 pada lubang di
pin board

1.2

1.2

1.002

1.002

Melepas pin 2

0.078

RL

RL

0.078

Melepas pin 2

Menjangkau pin 3
(29,23 cm)

0.666

RE

RE

0.666

Menjangkau pin 3
(29,23 cm)

Memegang pin 3

0.84

0.84

Memegang pin 3

0.92

0.92

0.702

0.702

Melepas pin 3

0.086

RL

RL

0.086

Melepas pin 3

Menjangkau pin 4
(28,47 cm)

0.608

RE

RE

0.608

Menjangkau pin 4
(28,47 cm)

Memegang pin 4

0.812

0.812

Memegang pin 4

1.052

1.052

0.948

0.948

Melepas pin 4

0.08

RL

RL

0.08

Melepas pin 4

Menjangkau pin 5
(26,84cm)

0.612

RE

RE

0.612

Menjangkau pin 5
(26,84cm)

Memegang pin 5

0.518

0.518

Memegang pin 5

1.19

1.19

0.84

0.84

Membawa pin 3
ke pin board (28,47
cm)
Memposisikan pin
3 pada lubang di
pin board

Membawa pin 4
ke pin board (26,84
cm)
Memposisikan pin
4 pada lubang di
pin board

Membawa pin 5 ke
pin board (25,4
cm)
Memposisikan pin
5 pada lubang di
pin board

Membawa pin 3
ke pin board (28,47
cm)
Memposisikan pin
3 pada lubang di
pin board

Membawa pin 4
ke pin board (26,84
cm)
Memposisikan pin
4 pada lubang di
pin board

Membawa pin 5 ke
pin board (25,4
cm)
Memposisikan pin
5 pada lubang di
pin board

Peta Kerja Tangan Kanan dan 0.214


Kiri Metode 2
0.214
MelepasLanjutan
pin 5 Tabel 3.63
RL
RL
Melepas pin 5

Menjangkau pin 6
(25,4cm)

0.478

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

RE

RE
72

0.478

Menjangkau pin 6
(25,4cm)

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

0.934

0.986

0.986

0.764

0.764

Melepas pin 6

0.09

RL

RL

0.09

Melepas pin 6

Menjangkau pin 7
(24,5cm)

0.602

RE

RE

0.602

Menjangkau pin 7
(24,5cm)

Memegang pin 7

1.106

1.106

Memegang pin 7

1.492

1.492

0.512

0.512

Melepas pin 7

0.07

RL

RL

0.07

Melepas pin 7

Menjangkau pin 8
(20,55cm)

0.57

RE

RE

0.57

Menjangkau pin 8
(20,55cm)

Memegang pin 8

0.828

0.828

Memegang pin 8

Memegang pin 6
Membawa pin 6 ke
pin board (24,5
cm)
Memposisikan pin
6 pada lubang di
pin board

Membawa pin 7 ke
pin board (20,55
cm)
Memposisikan pin
7 pada lubang di
pin board

Membawa pin 8 ke
pin board (21,59
cm)
Memposisikan pin
8 pada lubang di
pin board

0.934

Memegang pin 6
Membawa pin 6 ke
pin board (24,5
cm)
Memposisikan pin
6 pada lubang di
pin board

Membawa pin 7 ke
pin board (20,55
cm)
Memposisikan pin
7 pada lubang di
pin board

Membawa pin 8 ke
pin board (21,59
cm)
Memposisikan pin
8 pada lubang di
pin board

1.066

1.066

0.668

0.668

Melepas pin 8

0.106

RL

RL

0.106

Melepas pin 8

Menjangkau pin 9
(21,59cm)

0.558

RE

RE

0.558

Menjangkau pin 9
(21,59cm)

Memegang pin 9

0.68

0.68

Memegang pin 9

Membawa pin 9 ke
pin board (23,3
cm)
Memposisikan pin
9 pada lubang di
pin board

1.268

1.268

0.79

0.79

Membawa pin 9 ke
pin board (23,3
cm)
Memposisikan pin
9 pada lubang di
pin board

0.094
Tabel 3.63 Peta
Tangan Kanan
dan Kiri Metode
2 pin 9
Melepas pin 9 Lanjutan0.094
RL KerjaRL
Melepas
Menjangkau pin 10
(23,3cm)

0.652

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

RE

RE
73

0.652

Menjangkau pin 10
(23,3cm)

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

0.936

1.2

1.2

0.704

0.704

Melepas pin 10

0.094

RL

RL

0.094

Melepas pin 10

Menjangkau pin 11
(16,62 cm)

0.522

RE

RE

0.522

Menjangkau pin 11
(16,62 cm)

Memegang pin 11

0.972

0.972

Memegang pin 11

0.998

0.998

0.804

0.804

Melepas pin 11

0.112

RL

RL

0.112

Melepas pin 11

Menjangkau pin 12
(17,9cm)

0.66

RE

RE

0.66

Menjangkau pin 12
(17,9cm)

Memegang pin 12

0.56

0.56

Memegang pin 12

Memegang pin 10
Membawa pin 10
ke pin board (16,62
cm)
Memposisikan pin
10 pada lubang di
pin board

Membawa pin 11
ke pin board
(17,9cm)
Memposisikan pin
11 pada lubang di
pin board

Membawa pin 12
ke pin board
(19,9cm)
Memposisikan pin
12 pada lubang di
pin board

0.936

Memegang pin 10
Membawa pin 10
ke pin board (16,62
cm)
Memposisikan pin
10 pada lubang di
pin board

Membawa pin 11
ke pin board
(17,9cm)
Memposisikan pin
11 pada lubang di
pin board

Membawa pin 12
ke pin board
(19,9cm)
Memposisikan pin
12 pada lubang di
pin board

1.148

1.148

1.04

1.04

Melepas pin 12

0.078

RL

RL

0.078

Melepas pin 12

Menjangkau pin 13
(19,9cm)

0.574

RE

RE

0.574

Menjangkau pin 13
(19,9cm)

Memegang pin 13

1.066

1.066

Memegang pin 13

Membawa pin 13
Membawa pin 13
ke pin board (12,74
M
M
ke pin board (12,74
1.332
1.332
cm)
cm)
Memposisikan pin
Memposisikan pin
Tabel
3.63
Peta
Kerja
Tangan
Kanan
dan
Kiri
Metode
13 pada lubang Lanjutan
di
P
P
13 pada2 lubang di
0.63
0.63
pin board
pin board
0.064
0.064
Melepas pin 13
RL
RL
Melepas pin 13
Menjangkau pin 14
(12,74 cm)

0.562

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

RE

RE
74

0.562

Menjangkau pin 14
(12,74 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

0.786

1.048

1.048

0.692

0.692

Melepas pin 14

0.108

RL

RL

0.108

Melepas pin 14

Menjangkau pin 15
(14,36 cm)

0.598

RE

RE

0.598

Menjangkau pin 15
(14,36 cm)

Memegang pin 15

1.278

1.278

Memegang pin 15

1.07

1.07

1.014

1.014

0.402

RL

RL

0.402

Melepas pin 15

0.02

0.02

Menjangkau pin 1
(34.45 cm)
TOTAL WAKTU

Memegang pin 14
Membawa pin 14
ke pin board (14,36
cm)
Memposisikan pin
14 pada lubang di
pin board

Membawa pin 15
ke pin board (16,8
cm)
Memposisikan pin
15 pada lubang di
pin board
Melepas pin 15

TOTAL WAKTU

53.34

53.34

Metode 3

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

0.786

75

Memegang pin 14
Membawa pin 14
ke pin board (14,36
cm)
Memposisikan pin
14 pada lubang di
pin board

Membawa pin 15
ke pin board (16,8
cm)
Memposisikan pin
15 pada lubang di
pin board

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Gambar 3.3 Posisi Pallet dan Pinboard Metode 3

Tabel 3.64 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri Metode 3

METODE 3
Tangan Kiri

Waktu
(detik)

Menjangkau pin 1
(32,42 cm)

0,48

RE

Memegang pin 1

1,17

Membawa pin 1 ke
pin board (31,197
cm)
Memposisikan pin 1
pada lubang di pin
board
Melepas pin 1

Waktu
(detik)

Tangan Kanan

RE

0,53

Menjangkau pin 1
(32,42 cm)

1,18

Memegang pin 1

Simbol

0,88

0,98

0,75

0,59

0,40

RL

RL

0,42

Membawa pin 1 ke
pin board (31,197
cm)
Memposisikan pin 1
pada lubang di pin
board
Melepas pin 1

MenjangkauLanjutan
pin 2 Tabel0,45
Menjangkau
pin 2
3.64 PetaRE
Kerja Tangan
3
0,46Kiri Metode
RE Kanan dan
(31,197 cm)
(31,197 cm)
0,96
0,98
Memegang pin 2
G
G
Memegang pin 2
Membawa pin 2 ke
pin board (30,08 cm)

0,77

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

M
76

0,78

Membawa pin 2 ke
pin board (30,08cm)

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Memposisikan pin 2
pada lubang di pin
board

0,80

0,69

Memposisikan pin 2
pada lubang di pin
board

Melepas pin 2

0,26

RL

RL

0,29

Melepas pin 2

Menjangkau pin 3
(30,08 cm)

0,45

RE

RE

0,46

Menjangkau pin 3
(30,08 cm)

Memegang pin 3

0,90

0,93

Memegang pin 3

Membawa pin 3 ke
pin board (26,25 cm)
Memposisikan pin 3
pada lubang di pin
board

0,82

0,77

0,54

0,58

Membawa pin 3 ke
pin board (26,25 cm)
Memposisikan pin 3
pada lubang di pin
board

Melepas pin 3

0,24

RL

RL

0,24

Melepas pin 3

Menjangkau pin 4
(26,25 cm)

0,42

RE

RE

0,38

Menjangkau pin 4
(26,25 cm)

Memegang pin 4

0,74

0,80

Memegang pin 4

Membawa pin 4 ke
pin board (27,52 cm)
Memposisikan pin 4
pada lubang di pin
board

0,82

0,80

0,61

0,53

Membawa pin 4 ke
pin board (27,52 cm)
Memposisikan pin 4
pada lubang di pin
board

Melepas pin 4

0,24

RL

RL

0,32

Melepas pin 4

Menjangkau pin 5
(27,52 cm)

0,45

RE

RE

0,48

Menjangkau pin 5
(27,52 cm)

Memegang pin 5

1,26

1,25

Memegang pin 5

Membawa pin 5 ke
pin board (23,94 cm)
Memposisikan pin 5
pada lubang di pin
board

0,86

0,90

0,56

0,50

Membawa pin 5 ke
pin board (23,94 cm)
Memposisikan pin 5
pada lubang di pin
board

Melepas pin 5

0,27

RL

RL

0,27

Melepas pin 5

Lanjutan
Tabel
Kerja Tangan Kanan
dan Kiri Metode
3
Menjangkau pin
6
Menjangkau
pin 6
0,393.64 Peta
0,42
RE
RE
(23,94 cm)
(23,94 cm)
0,95
0,94
Memegang pin 6
G
G
Memegang pin 6

Membawa pin 6 ke
pin board (22,47 cm)
Memposisikan pin 6
pada lubang di pin

0,61

0,66

0,88

0,75

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

77

Membawa pin 6 ke
pin board (22,47 cm)
Memposisikan pin 6
pada lubang di pin

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

board

board

Melepas pin 6

0,26

RL

RL

0,26

Melepas pin 6

Menjangkau pin 7
(22,47 cm)

0,30

RE

RE

0,43

Menjangkau pin 7
(22,47 cm)

Memegang pin 7

1,28

1,26

Memegang pin 7

Membawa pin 7 ke
pin board (18,79 cm)
Memposisikan pin 7
pada lubang di pin
board

0,78

0,70

0,59

0,61

Membawa pin 7 ke
pin board (18,79 cm)
Memposisikan pin 7
pada lubang di pin
board

Melepas pin 7

0,19

RL

RL

0,24

Melepas pin 7

Menjangkau pin 8
(18,79 cm)

0,37

RE

RE

0,40

Menjangkau pin 8
(18,79 cm)

Memegang pin 8

1,20

1,17

Memegang pin 8

Membawa pin 8 ke
pin board (20,52 cm)
Memposisikan pin 8
pada lubang di pin
board

0,82

0,69

0,48

0,58

Membawa pin 8 ke
pin board (20,52 cm)
Memposisikan pin 8
pada lubang di pin
board

Melepas pin 8

0,26

RL

RL

0,26

Melepas pin 8

Menjangkau pin 9
(20,52 cm)

0,42

RE

RE

0,50

Menjangkau pin 9
(20,52 cm)

Memegang pin 9

1,04

0,96

Memegang pin 9

Membawa pin 9 ke
pin board (17,36 cm)
Memposisikan pin 9
pada lubang di pin
board

0,83

0,82

0,59

0,56

Membawa pin 9 ke
pin board (17,36 cm)
Memposisikan pin 9
pada lubang di pin
board

Melepas pin 9

0,21

RL

RL

0,24

Melepas pin 9

Menjangkau pin 10
Menjangkau pin 10
0,38
0,43
RE
RE
3
(17,36 cm)Lanjutan Tabel 3.64 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri Metode
(17,36
cm)
1,02
1,01
Memegang pin 10
G
G
Memegang pin 10
Membawa pin 10 ke
pin board (15,26 cm)
Memposisikan pin
10 pada lubang di
pin board

0,78

0,75

0,58

0,59

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

78

Membawa pin 10 ke
pin board (15,26 cm)
Memposisikan pin
10 pada lubang di
pin board

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Melepas pin 10

0,22

RL

RL

0,24

Melepas pin 10

Menjangkau pin 11
(15,26 cm)

0,38

RE

RE

0,40

Menjangkau pin 11
(15,26 cm)

Memegang pin 11

0,90

0,88

Memegang pin 11

Membawa pin 11 ke
pin board (29,35 cm)
Memposisikan pin
11 pada lubang di
pin board

0,83

0,80

0,54

0,54

Membawa pin 11 ke
pin board (29,35 cm)
Memposisikan pin
11 pada lubang di
pin board

Melepas pin 11

0,15

RL

RL

0,32

Melepas pin 11

Menjangkau pin 12
(29,35 cm)

0,68

RE

RE

0,50

Menjangkau pin 12
(29,35 cm)

Memegang pin 12

0,80

0,85

Memegang pin 12

Membawa pin 12 ke
pin board (25,40 cm)
Memposisikan pin
12 pada lubang di
pin board

0,96

0,86

0,34

0,43

Membawa pin 12 ke
pin board (25,40 cm)
Memposisikan pin
12 pada lubang di
pin board

Melepas pin 12

0,29

RL

RL

0,22

Melepas pin 12

Menjangkau pin 13
(25,40 cm)

0,50

RE

RE

0,50

Menjangkau pin 13
(25,40 cm)

Memegang pin 13

0,72

0,80

Memegang pin 13

Membawa pin 13 ke
pin board (21,48 cm)
Memposisikan pin
13 pada lubang di
pin board

0,83

0,74

0,45

0,48

Membawa pin 13 ke
pin board (21,48 cm)
Memposisikan pin
13 pada lubang di
pin board

Melepas pin 13

0,27

RL

RL

0,24

Melepas pin 13

Menjangkau pin 14
(21,48 cm)

0,46

RE

RE

0,56

Menjangkau pin 14
(21,48 cm)

Lanjutan 1,10
Tabel 3.64 Peta Kerja Tangan Kanan
1,07 dan Kiri Metode 3

Memegang pin 14

Memegang pin 14

Membawa pin 14 ke
pin board (17,59 cm)
Memposisikan pin
14 pada lubang di
pin board

0,70

0,72

0,51

0,46

Melepas pin 14

0,21

RL

RL

0,22

Melepas pin 14

Menjangkau pin 15

0,54

RE

RE

0,72

Menjangkau pin 15

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

79

Membawa pin 14 ke
pin board (17,59 cm)
Memposisikan pin
14 pada lubang di
pin board

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

(17,59 cm)

(17,59 cm)

Memegang pin 15

1,30

1,06

Memegang pin 15

Membawa pin 15 ke
pin board (13,76 cm)
Memposisikan pin
15 pada lubang di
pin board

0,67

0,82

0,46

0,37

Membawa pin 15 ke
pin board (13,76 cm)
Memposisikan pin
15 pada lubang di
pin board

Melepas pin 15

0,62

RL

RL

0,72

Melepas pin 15

0,03

Delay

TOTAL WAKTU

47,65

47,65

Metode 4

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

80

TOTAL WAKTU

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Gambar 3.4 Posisi Pallet dan Pinboard Metode 4


Tabel 3.65 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri Metode 4

Tangan Kiri
Menjangkau pin #1 (33 cm)
Memegang pin #1
Membawa pin #1 ke pin board

METODE 4
Waktu
Simbol
(detik)
RE
RE
0.61
G
G
0.42

(33.1 cm)
0.60
Memposisikan pin #1 pada
lubang di pin board
Melepas pin #1
Menjangkau pin #2 (33.1 cm)
Memegang pin #2
Membawa pin #2 ke pin board

0.47
0.34
0.55
0.43

(25.2 cm)
0.50
Memposisikan pin #2 pada
lubang di pin board
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

0.54

RL

RL

RE

RE

81

Waktu
(detik)
0.74
0.57
0.76

Tangan Kanan
Menjangkau pin #1
Memegang pin #1
Membawa pin #1 ke pin
board (33.54 cm)
Memposisikan pin

#1

0.47
0.43

pada lubang di pin board


Melepas pin #1
Menjangkau
pin
#2

0.65
0.59

(33.54 cm)
Memegang pin #2
Membawa pin #2 ke pin

0.65

board (30.59 cm)


Memposisikan pin

0.55

#2

pada lubang di pin board

Lanjutan Tabel 3.65 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri Metode 4

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Melepas pin #2
Menjangkau pin #3 (25.2 cm)
Memegang pin #3
Membawa pin #3 ke pin board

0.32
0.71
0.26

(22.8 cm)
0.53
Memposisikan pin #3 pada
lubang di pin board
Melepas pin #3
Menjangkau pin #4 (22.8 cm)
Memegang pin #4
Membawa pin #4 ke pin board

0.46
0.32
0.61
0.46

(34.7 cm)
0.63
Memposisikan pin #4 pada
lubang di pin board
0.30
Melepas pin #4
0.32
Menjangkau pin #5 (34.78
cm)
0.48
Memegang pin #5
0.31
Membawa pin #5 ke pin board

RL

RL

RE

RE

RL

RL

RE

RE

RL

RL

RE

RE

0.40

Melepas pin #2
Menjangkau
pin

#3

0.84
0.38

(30.59 cm)
Memegang pin #3
Membawa pin #3 ke pin

0.75

board (21.84cm)
Memposisikan pin

#3

0.40
0.39

pada lubang di pin board


Melepas pin #3
Menjangkau
pin
#4

0.77
0.57

(21.84 cm)
Memegang pin #4
Membawa pin #4 ke pin

0.76

board (18.97 cm)


Memposisikan pin

#4

0.36
0.30

pada lubang di pin board


Melepas pin #4
Menjangkau
pin
#5

0.66
0.43

(34.78 cm)
Memegang pin #5
Membawa pin #5 ke pin

M
M
(31.95cm)
0.72
0.90
board (31.95 cm)
Lanjutan
Tabel
3.65
Peta
Kerja
Tangan
Kanan
dan
Kiri
Metode 4
Memposisikan pin #5 pada
Memposisikan
pin #5
P
P
lubang di pin board
0.36
0.32
pada lubang di pin board
Melepas pin #5
RL
RL
Melepas pin #5
0.35
0.45
Menjangkau pin #6 (31.95
Menjangkau
pin
#6
RE
RE
cm)
0.80
0.91
(31.95 cm)
Memegang pin #6
G
G
Memegang pin #6
0.35
0.55
Membawa pin #6 ke pin board
Membawa pin #6 ke pin
M
M
(23.74 cm)
0.58
0.75
board (23.74 cm)
Memposisikan pin #6 pada
Memposisikan pin #6
P
P
lubang di pin board
0.49
0.45
pada lubang di pin board
Melepas pin #6
RL
RL
Melepas pin #6
0.35
0.44
Menjangkau pin #7 (23.7
Menjangkau pin #7 (23.7 cm)
RE
RE
0.85
1.06
cm)
Memegang pin #7
G
G
Memegang pin #7
0.33
0.45

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

82

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Membawa pin #7 ke pin board


(21.09 cm)
0.67
Memposisikan pin #7 pada
lubang di pin board
0.47
Melepas pin #7
0.27
Menjangkau pin #8 (21.09
cm)
0.67
Memegang pin #8
0.42
Membawa pin #8 ke pin board
(33.54 cm)
0.67
Memposisikan pin #8 pada
lubang di pin board
0.35
Melepas pin #8
0.27
Menjangkau pin #9 (33.54
cm)
0.71
Memegang pin #9
0.45
Membawa pin #9 ke pin board

RL

RL

RE

RE

RL

RL

RE

RE

Membawa pin #7 ke pin


0.69

board (21.09 cm)


Memposisikan pin

#7

0.64
0.43

pada lubang di pin board


Melepas pin #7
Menjangkau
pin
#8

0.76
0.57

(21.09 cm)
Memegang pin #8
Membawa pin #8 ke pin

0.83

board (33.54 cm)


Memposisikan pin

#8

0.42
0.34

pada lubang di pin board


Melepas pin #8
Menjangkau pin #9 (33

0.88
0.65

cm)
Memegang pin #9
Membawa pin #9 ke pin

Lanjutan Tabel 3.65 Peta Kerja


M Tangan
M Kanan dan Kiri Metode 4

(30.59 cm)
0.69
Memposisikan pin #9 pada
lubang di pin board
0.37
Melepas pin #9
0.35
Menjangkau pin #10 (30.59
cm)
0.63
Memegang pin #10
0.27
Membawa pin #10 ke pin
board (21.84 cm)
0.66
Memposisikan pin #10 pada
lubang di pin board
0.37
Melepas pin #10
0.34
Menjangkau pin #11 (21.84

cm)
0.59
Memegang pin #11
0.28
Membawa pin #11 ke pin
0.57
board (18.97 cm)
Memposisikan pin #11 pada
lubang di pin board
Melepas pin #11
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

0.37
0.29

0.82

RL

RL

RE

RE

RL

RL

RE

RE

RL

RL

83

board (33.1cm)
Memposisikan pin

#9

0.39
0.48

pada lubang di pin board


Melepas pin #9
Menjangkau pin #10

0.75
0.41

(33.1 cm)
Memegang pin #10
Membawa pin #10 ke pin

0.80

board (25.23 cm)


Memposisikan pin #10

0.39
0.45

pada lubang di pin board


Melepas pin #10
Menjangkau pin #11

0.68
0.43

(25.23 cm)
Memegang pin #11
Membawa pin #11 ke pin

0.75

0.35
0.43

board (22.8 cm)


Memposisikan pin #11
pada lubang di pin board
Melepas pin #11

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Menjangkau pin #12 (18.97


cm)
0.54
Memegang pin #12
0.19
Membawa pin #12 ke pin
board (20.51 cm)
0.66
Memposisikan pin #12 pada
lubang di pin board
0.33
Melepas pin #12
0.38
Menjangkau pin #13 (20.51
cm)
0.72
Memegang pin #13
0.33
Membawa pin #13 ke pin
board (18.6 cm)
0.67
Memposisikan pin #13 pada
lubang di pin board
Melepas pin #13
Menjangkau pin #14 (18.6cm)
Memegang pin #14
Membawa pin #14 ke pin

0.35
0.27
0.57
0.18

0.58
board (20.51)
Memposisikan pin #14 pada
lubang di pin board
0.28
Melepas pin #14
0.26
Menjangkau pin #15 (20.51
cm)
0.86
Memegang pin #15
0.24
Membawa pin #15 ke pin
board (16.15 cm)
0.59
Memposisikan pin #15 pada
lubang di pin board
Melepas pin #15

RE

RL

RL

RE

RE

RL

RL

RE

RE

RL

RL

RE

RE

Menjangkau

pin

#12

0.56
0.31

(22.8 cm)
Memegang pin #12
Membawa pin #12 ke pin

0.85

board (22.8 cm)


Memposisikan pin #12

0.39
0.48

pada lubang di pin board


Melepas pin #12
Menjangkau pin #13

0.89
0.48

(16.54 cm)
Memegang pin #13
Membawa pin #13 ke pin

0.77

board (16.54 cm)


Memposisikan pin #13

0.43
0.32

pada lubang di pin board


Melepas pin #13
Menjangkau pin #14

0.91
0.25

(18.6 cm)
Memegang pin #14
Membawa pin #14 ke pin

0.76

board (18.6 cm)


Memposisikan pin #14

0.31
0.31

pada lubang di pin board


Melepas pin #14
Menjangkau pin #15

1.20
0.34

(20.51 cm)
Memegang pin #15
Membawa pin #15 ke pin

0.69

board (20.51cm)
Memposisikan pin #15

0.52
pada lubang di pin board
RL
RL
Melepas pin #15
0.60
D
8.41
Lanjutan Tabel 3.65 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri Metode 4 Delay
TOTAL WAKTU
43.42
43.42
TOTAL WAKTU

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

0.39
0.52

RE

84

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Metode 5

Gambar 3.5 Posisi Pallet dan Pinboard Metode 5


Tabel 3.66 Peta Kerja Tangan Kanan dan Kiri Metode 5

Tangan Kiri
Menjangkau #1 34,66
Memegang #1
Membawa #1 34,66
Memposisikan #1
Melepas awal #1
Menjangkau #2 31,89
Memegang #2
Membawa #2 31,89
Memposisikan #2
Melepas awal #2
Menjangkau #3 31,48
Memegang #3

Waktu
1.056
0.416
0.848
0.928
0.08
0.56
0.416
0.896
0.848
0.112
0.512
0.448

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Simbol
RE
RE
G
G
M
M
P
P
RL
RL
RE
RE
G
G
M
M
P
P
RL
RL
RE
RE
G
G
85

Waktu
1.024
0.384
0.944
0.864
0.08
0.544
0.464
0.96
0.768
0.08
0.528
0.448

Tangan Kanan
Menjangkau #1 31,48
Memegang #1
Membawa #1 31,48
Memposisikan #1
Melepas awal #1
Menjangkau #2
Memegang #2
Membawa #2 31,48
Memposisikan #2
Melepas awal #2
Menjangkau #3 34,66
Memegang #3

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

0.96
Membawa #3 31,48
M TanganMKanan1.024
Membawa
#3 34,66
Lanjutan Tabel 3.66 Peta Kerja
dan Kiri Metode
5
0.728
0.784
Memposisikan #3
P
P
Memposisikan #3
0.2
0.08
Melepas awal #3
RL
RL
Melepas awal #3
0.512
RE
RE
0.544
Menjangkau #4 32
Menjangkau #4 28,54
0.384
G
G
0.448
Memegang #4
Memegang #4
0.992
0.96
Membawa #4 32
M
M
Membawa #4 28,54
0.832
0.768
Memposisikan #4
P
P
Memposisikan #4
0.08
0.08
Melepas awal #4
RL
RL
Melepas awal #4
RE
RE
0.416
Menjangkau #5 30,27 0.448
Menjangkau #5 26,58
0.432
G
G
0.432
Memegang #5
Memegang #5
0.976
1.088
Membawa #5 30,27
M
M
Membawa #5 26,58
0.8
0.688
Memposisikan #5
P
P
Memposisikan #5
0.08
0.08
Melepas awal #5
RL
RL
Melepas awal #5
RE
RE
0.464
Menjangkau #6 27,74 0.464
Menjangkau #6 23,65
0.528
G
G
0.512
Memegang #6
Memegang #6
1.04
1.136
Membawa #6 27,74
M
M
Membawa #6 23,65
0.936
0.92
Memposisikan #6
P
P
Memposisikan #6
0.08
0.08
Melepas awal #6
RL
RL
Melepas awal #6
RE
RE
0.4
Menjangkau #7 26,10 0.448
Menjangkau #7 21,71
0.608
G
G
0.64
Memegang #7
Memegang #7
1.024
1.104
Membawa #7 26,10
M
M
Membawa #7 21,71
0.896
0.784
Memposisikan #7
P
P
Memposisikan #7
0.08
0.08
Melepas awal #7
RL
RL
Melepas awal #7
RE
RE
0.416
Menjangkau #8 28,99 0.416
Menjangkau #8 28,99
0.8
G
G
0.832
Memegang #8
Memegang #8
1.056
1.056
Membawa #8 28,99
M
M
Membawa #8 28,99
0.944
0.816
Memposisikan #8
P
P
Memposisikan #8
0.08
0.256
Melepas awal #8
RL
RL
Melepas awal #8
RE
RE
0.512
Menjangkau #9 27,06 0.56
Menjangkau #9 27,06
0.88
G
G
0.784
Memegang #9
Memegang #9
1.024
1.168
Membawa #9 27,06
M
M
Membawa #9 27,06
0.896
0.864
Memposisikan #9
P
P
Memposisikan #9
0.08
0.08
Melepas awal #9
RL
RL
Melepas awal #9
Menjangkau #10
0.496
RE
RE
0.48
Menjangkau #10 24,19
24,19
0.496
G
G
0.544
Memegang #10
Memegang #10
0.784
0.8
Membawa #10 24,19
M
M
Membawa #10 24,19
0.9123.66 Peta Kerja
0.848
Memposisikan #10
P
P Kanan
Memposisikan
#10
Lanjutan Tabel
Tangan
dan Kiri Metode
5
0.08
0.08
Melepas awal #10
RL
RL
Melepas awal #10
Menjangkau #11
0.568
RE
RE
0.584
Menjangkau #11 22,30
22,30
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

86

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Memegang #11
Membawa #11 22,30
Memposisikan #11
Melepas awal #11
Menjangkau #12 28,54
Memegang #12
Membawa #12 28,54
Memposisikan #12
Melepas awal #12
Menjangkau #13 26,58
Memegang #13
Membawa #13 26,58
Memposisikan #13
Melepas awal #13
Menjangkau #14 23,65
Memegang #14
Membawa #14 23,65
Memposisikan #14
Melepas awal #14
Menjangkau #15 21,71
Memegang #15
Membawa #15 21,71
Memposisikan #15
Melepas awal #15
Delay
Total Waktu

0.424
0.896
0.912
0.096
0.464
0.4
0.928
0.896
0.08

G
M
P
RL
RE
G
M
P
RL

G
M
P
RL
RE
G
M
P
RL

0.568
0.896
0.736
0.08
0.432
0.56
0.896
0.832
0.08

0.56

RE

RE

0.608

0.576
0.912
0.816
0.08

G
M
P
RL

G
M
P
RL

0.688
0.768
0.784
0.08

0.512

RE

RE

0.736

0.832
0.848
0.96
0.08

G
M
P
RL

G
M
P
RL

0.736
0.848
0.72
0.08

0.736

RE

RE

0.608

0.896
0.72
0.912
0.54
0
45.796

G
M
P
RL
D

G
M
P
RL
D

1.12
0.896
0.72
0.444
0.16
45.796

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

87

Memegang #11
Membawa #11 22,30
Memposisikan #11
Melepas awal #11
Menjangkau #12 32
Memegang #12
Membawa #12 32
Memposisikan #12
Melepas awal #12
Menjangkau #13
30,27
Memegang #13
Membawa #13 30,27
Memposisikan #13
Melepas awal #13
Menjangkau #14
27,74
Memegang #14
Membawa #14 27,74
Memposisikan #14
Melepas awal #14
Menjangkau #15
26,10
Memegang #15
Membawa #15 26,10
Memposisikan #15
Melepas awal #15
Total Waktu

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

3.2.2

Rekapitulasi Waktu Siklus


Tabel 3.67 Rekapitulasi Waktu Siklus Setiap Metode

Waktu
Siklus
54,89
53,34
47,65
43,42
45,79

Metode
Metode 1
Metode 2
Metode 3
Metode 4
Metode 5

3.2.3 Penentuan Performance Rating dan Allowance


3.2.3.1 Performance Rating
Metode 1
Performance Rating Subjektif
Ketrampilan
: Good (C2)
Usaha
: Good (C1)
Kondisi Kerja
: Good (C)
Konsistensi
: Average (D)
Jumlah
P
= 1+0,1 = 1,1

= 0,03
= 0,05
= 0,02
= 0,00 +
= 0,10

Performance Rating Objektif


Lamban

Penyesuaia

Keadaan
Lengan bawah, pergelangan tangan, dan jari
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah

g
C

n
2%

kaki
Kedua tangan mengerjakan gerakan yang sama

F
H2

0%
18%

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

88

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Koordinasi mata dekat dan konstan


Peralatan dapat ditangani dengan mudah
Berat beban 0,45 kg tangan
Jumlah
P
P

K
N
B1

4%
0%
2%
26%

= 1+ 0,26
= 1,26
= P x P
= 1,1 x 1,26
= 1,386

Metode 2
Performance Rating Subjektif
Keterampilan
: Good (C2)
Usaha
: Good (C2)
Kondisi Kerja
: Average (D)
Konsistensi
: Good (C)
Jumlah
P1 = 1 + 0,06 = 1,06

= 0,03
= 0,02
= 0,00
= 0,01 +
0,06

Performance Rating Objektif


Lamban

Penyesuaia

Keadaan
Lengan bawah, pergelangan tangan, dan jari
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah

g
C

n
2%

kaki
Kedua tangan mengerjakan gerakan yang sama
Koordinasi mata dekat dan konstan
Peralatan dapat ditangani dengan mudah
Berat beban 0,45 kg tangan
Jumlah

F
H2
K
N
B1

0%
18%
4%
0%
2%
26%

P2
= 1 + 0,26
= 1,26
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

89

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

P
= P1 x P2
= 1,06 x 1,26
= 1,336

Metode 3
Performance Rating Subjektif
Keterampilan

: Excelent (B2)

= 0,08

Usaha

: Good (C1)

= 0,05

Kondisi Kerja

: Good (C)

= 0,02

Konsistensi

: Excellent (B)

= 0,03 +

Jumlah

0,18

P1 = 1 + 0,18 = 1,18
Performance Rating Objektif
Lamban

Penyesuaia

Keadaan
Lengan bawah, pergelangan tangan, dan jari
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah

g
C

n
2%

kaki
Kedua tangan mengerjakan gerakan yang sama
Koordinasi mata dekat dan konstan
Peralatan dapat ditangani dengan mudah
Berat beban 0,45 kg tangan
Jumlah

F
H2
K
N
B1

0%
18%
4%
0%
2%
26%

P2

= 1 + 0,26

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

90

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

= 1,26
P

= P1 x P2
= 1,18 x 1,26
= 1,49

Metode 4
Performance Rating Subjektif
Keterampilan
: Good (C1)
Usaha
: Good (C1)
Kondisi Kerja : Average (D)
Konsistensi
: Average (D)
Jumlah
P1 = 1 + 0.11 = 1.11

=
=
=
=

0.06
0.05
0
0
+
0.11

Performance Rating Objektif


Lamban

Penyesuaia

Keadaan
Lengan bawah, pergelangan tangan, dan jari
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah

g
C

n
2%

kaki
Kedua tangan mengerjakan gerakan yang sama
Koordinasi mata dekat dan konstan
Peralatan dapat ditangani dengan mudah
Berat beban 0,45 kg tangan
Jumlah
P2
= 1 + 0,26

F
H2
K
N
B1

0%
18%
4%
0%
2%
26%

= 1,26
P

= P1 x P2
= 1,11 x 1,26
= 1,40

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

91

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Metode 5
Performance Rating Subjektif
Ketrampilan
: Good (C2)
Usaha
: Good (C1)
Kondisi Kerja
: Good (C)
Konsistensi
: Average (D)
Jumlah
P
= 1+0,1 = 1,1

= 0,03
= 0,05
= 0,02
= 0,00 +
= 0,10

Performance Rating Objektif


Lamban

Penyesuaia

Keadaan
Lengan bawah, pergelangan tangan, dan jari
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah

g
C

n
2%

kaki
Kedua tangan mengerjakan gerakan yang sama
Koordinasi mata dekat dan konstan
Peralatan dapat ditangani dengan mudah
Berat beban 0,45 kg tangan
Jumlah

F
H2
K
N
B1

0%
18%
4%
0%
2%
26%

= 1 + 0,26
= 1,26

= P x P
= 1.10 x 1.26
= 1.386

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

92

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

3.2.3.2 Allowance dengan Operator Pria


Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kerja operator, maka dapat ditentukan
allowance sebagai berikut :
Faktor
A.
1.
B.
1.
C.
1.

Tenaga yang dikeluarkan


Dapat diabaikan
Sikap kerja
Duduk
Gerakan kerja
Normal

Contoh Pekerjaan

Kelonggaran (%)
Pria

Bekerja dimeja, duduk

2,0

Bekerja duduk, ringan

1,0

Ayunan bebas dari

palu
D. Kelelahan Mata
2. Pandangan yang hampir terus
menerus
E.
4.
F.
1.
G.
1.

Pekerjaan-pekerjaan

yang teliti
Keadaan Temperature Tempat Kerja
Normal
22-28
Keadaan Atmosfer
Baik
Keadaan Lingkungan Yang Baik
Bersih, sehat, cerah dengan

kebisingan rendah
H. Kelonggaran Untuk Kebutuhan Pribadi
Jumlah

6,5

4
0
0
0,5

14%

3.2.3.3 Allowance dengan Operator Wanita


Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kerja operator, maka dapat ditentukan
allowance dari kelima metode adalah sebagai berikut :
Faktor

Contoh Pekerjaan

Kelonggaran (%)
Wanita

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

93

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

A.
2.
B.
2.
C.
3.

Tenaga yang dikeluarkan


Dapat diabaikan
Sikap kerja
Duduk
Gerakan kerja
Normal

Bekerja dimeja, duduk

3,0

Bekerja duduk, ringan

0,5

Ayunan bebas dari

palu
D. Kelelahan Mata
4. Pandangan yang hampir terus
Menerus
E.
5.
F.
2.
G.
2.

Pekerjaan-pekerjaan

yang teliti
Keadaan Temperature Tempat Kerja
Normal
22-28
Keadaan Atmosfer
Baik
Keadaan Lingkungan Yang Baik
Bersih, sehat, cerah dengan

kebisingan rendah
H. Kelonggaran Untuk Kebutuhan Pribadi
Jumlah

3
0
0
4
17,5%

3.2.4 Penentuan Waktu Normal


Metode 1
Berdasar waktu siklus serta perhitungan performance rating subjektif dan
objektif ( P= 1,386), maka dapat dihitung waktu normal dari metode 1 adalah:
Waktu normal
= Waktu siklus x performance rating
= 54,89 x 1,386 = 76.077 detik
Metode 2
Seperti metode sebelumnya, waktu normal didapat dari perhitungan waktu
skilus dikalikan performance rating subjektif dan objektif (P=1,336)
Waktu normal
= waktu siklus x performance rating
= 53,34 x 1,336 = 71,26 detik
Metode 3
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

94

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Berdasarkan waktu siklus dan perhitungan performance rating subjektif dan


objektif (P = 1,49) maka waktu normal dari metode 3:
Waktu normal
= waktu siklus x performance rating
= 47,65 x 1,49 = 71 detik
Metode 4
Seperti metode sebelumnya, waktu normal didapat dari perhitungan waktu
skilus dikalikan performance rating subjektif dan objektif (P=1,38)
Waktu normal
= waktu siklus x performance rating
= 43.42 x 1.38 = 59.92 detik
Metode 5
Berdasarkan waktu siklus dan perhitungan performance rating subjektif dan
objektif (P = 1,386) maka waktu normal dari metode 5:
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 45.796 x 1.386 = 63.47 detik

3.2.5 Penentuan Waktu Baku


Metode 1
Waktu Baku=waktu normal x

100
100 allowance
76.077 x 100
100 17,5

= 92,21 detik

Metode 2
Waktu Baku=waktu normal x

100
100 allowance

= 71,26 x

100
100 17,5

Metode 3
Waktu Baku=waktu normal x

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

100
100 allowance

95

= 86,38 detik

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

= 71 x

100
100 17,5

= 86,06 detik

Metode 4
Waktu Baku=waktu normal x

100
100 allowance

= 59.92 x

100
100 18

= 73.07 detik

Metode 5
Waktu Baku=waktu normal x

= 63.47 x

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

100
100 allowance

100
100 17.5

96

= 76.93 detik

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

BAB IV
ANALISIS
5.1 Analisis Metode yang Digunakan
Metode 1
Pada metode 1 kedua pinboard di pasang berjajar dan berhimpit dengan posisi
tegak. Jarak antar pinboard adalah 2 cm, jarak tepi meja ke tengah pinboard
adalah 15 cm, jarak tepi meja ke tepi pinboard adalah 3 cm, jarak tengah pallet ke
tengah pinboard adalah 22 cm, dan jarak tepi pinboard ke tepi palet adalah 3 cm.
Metode 1 dilakukan menggunakan pola asimetris dengan pola pergerakan dari
bawah ke atas. Metode ini menggunakan 5 elemen therblig yaitu menjangkau,
memegang, membawa, memposisikan, dan melepas. Metode ini operator
membutuhkan waktu per siklus selama 54.89 detik dan jangkauan tangan ke
tengah pallet sejauh 35,19 cm dan memakan waktu tangan kiri 0.80 detik dan
tangan kanan memakan waktu 0.91 detik.

Metode 2

Pada metode 2 kedua pinboard di pasang berjajar dan berhimpit dengan posisi
tegak. Jarak antar pinboard adalah 3 cm, jarak tepi meja ke tengah pinboard
adalah 15 cm, jarak tepi meja ke tepi pinboard adalah 3 cm, jarak tengah pallet ke
tengah pinboard adalah 22 cm, dan jarak tepi pinboard ke tepi palet adalah 3 cm.
Metode 2 dilakukan menggunakan pola simetris dengan pola pergerakan dari kiri
ke kanan. Metode ini menggunakan 5 elemen therblig yaitu menjangkau,
memegang, membawa, memposisikan, dan melepas. Metode ini operator
membutuhkan waktu per siklus selama 53.34 detik.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

97

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Metode 3

Pada metode 3 kedua pinboard di pasang berjajar dan berhimpit dengan posisi
tegak. Jarak antar pinboard adalah 3 cm, jarak tepi meja ke tengah pinboard
adalah 16 cm, jarak tepi meja ke tepi pinboard adalah 4 cm, jarak tengah pallet ke
tengah pinboard adalah 21 cm, dan jarak tepi pinboard ke tepi palet adalah 3 cm.
Metode 3 dilakukan menggunakan pola simetris dengan pola pergerakan dari kiri
ke kanan. Metode ini menggunakan 5 elemen therblig yaitu menjangkau,
memegang, membawa, memposisikan, dan melepas. Metode ini operator
membutuhkan waktu per siklus selama 47.65 detik.

Metode 4

Pada metode 4 kedua pinboard di pasang berjajar dan berhimpit dengan posisi
tegak. Jarak antar pinboard adalah 2 cm, jarak tepi meja ke tengah pinboard
adalah 16 cm, jarak tepi meja ke tepi pinboard adalah 4 cm, jarak tengah pallet ke
tengah pinboard adalah 21 cm, dan jarak tepi pinboard ke tepi palet adalah 3 cm.
Metode 4 dilakukan menggunakan pola asimetris dengan pola pergerakan dari
bawah ke atas. Metode ini menggunakan 5 elemen therblig yaitu menjangkau,
memegang, membawa, memposisikan, dan melepas. Metode ini operator
membutuhkan waktu per siklus selama 43.42 detik.

Metode 5

Pada metode 5 kedua pinboard di pasang berjajar dan berhimpit dengan posisi
tegak. Jarak antar pinboard adalah 5 cm, jarak tepi meja ke tengah pinboard
adalah 16 cm, jarak tepi meja ke tepi pinboard adalah 4 cm, jarak tengah pallet ke
tengah pinboard adalah 21 cm, dan jarak tepi pinboard ke tepi palet adalah 3 cm.
Metode 5 dilakukan menggunakan pola asimetris dengan pola pergerakan dari kiri
ke kanan. Metode ini menggunakan 5 elemen therblig yaitu menjangkau,
memegang, membawa, memposisikan, dan melepas. Metode ini operator
membutuhkan waktu per siklus selama 45.706 detik.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

98

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

5.2.1

5.2 Analisis Perbandingan Tiap Metode Berdasrkan Lamanya Percobaan


Analisis Perbedaan Waktu Tiap Elemen
Tabel 4.1 Analisis Perbedaan Waktu Tiap Elemen Metode 1

Metode 1
Menjangkau
Memegang
Membawa
Memposisika
n
Melepas Awal

Tangan
Kiri
0,78
1,05
0,88

Tangan
Kanan
0,77
1,06
0,8

0,95

1,04

0,19

0,18

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk metode 1
pada setiap elemen bervariasi. Waktu terlama adalah ketika memegang, dimana
tangan kanan membutuhkan 1,06 detik dan tangan kiri 1,05 detik. Yang tercepat
adalah ketika melepas awal yaitu 0,18 detik untuk tangan kanan dan 0,19 detik untuk
tangan kiri. Variasi waktu tiap elemen pada metode 1 disebabkan oleh urutan pola
yang berubah dari kiri ke kanan kemudian kanan ke kiri. Selain itu, operator belum
terbiasa dalam melakukan pekerjaan sehingga waktu masih kurang efektif.
Tabel 4.2 Analisis Perbedaan Waktu Tiap Elemen Metode 2

Metode 2
Menjangkau
Memegang
Membawa
Memposisika
n
Melepas Awal

Tangan
Kiri
0,6
0,87
1,15

Tangan
Kanan
0,62
0,91
1,13

0,81
0,12

0,76
0,13

Tabel diatas merupakan data rekapan untuk metode 2. Dari sini dapat diketahui
bahwa elemen yang memerlukan waktu terlama adalah membawa, dimana tangan
kanan memerlukan 1,13 detik dan tangan kiri 1,15 detik.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

99

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Waktu tercepat masih seperti metode 1, yaitu melepas awal. Dibanding metode 1,
elemen membawa lebih lama pada metode 2.
Hal ini dapat disebabkan oleh operator yang kurang konsisten atau kurang
konsentrasi. Namun pada elemen menjangkau dan memposisikan lebih cepat, karena
operator sudah terbiasa dan dimungkinkan oleh pola yang lebih mudah.
Tabel 4.3 Analisis Perbedaan Waktu Tiap Elemen Metode 3

Metode 3
Menjangkau
Memegang
Membawa
Memposisika
n
Melepas Awal

Tangan
Kiri
0,44
1,02
0,8

Tangan
Kanan
0,48
1,01
0,79

0,58
0,27

0,55
0,3

Tabel diatas menunjukkan rekapan waktu tiap elemen untuk tangan kanan dan tangan
kiri pada metode 3. Dapat diketahui bahwa elemen yang membutuhkan waktu
terlama adalah ketika memegang, dengan 1,01 detik untuk tangan kanan dan 1,02
detik untuk tangan kiri. Waktu tercepat masih pada melepas awal, namun dibanding
metode 1 dan 2 lebih lama pada metode 3. Hal ini dimungkinkan oleh pola yang
lebih sulit sehingga operator harus lebih berhati-hati ketika melepas awal sehingga
memerlukan waktu yang sedikit lebih banyak.
Tabel 4.4 Analisis Perbedaan Waktu Tiap Elemen Metode 4

Metode 4
Menjangkau
Memegang
Membawa
Memposisika
n
Melepas Awal

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

Tangan
Kiri
0,83
0,41
0,78

Tangan
Kanan
0,82
0,47
0,77

0,47
0,41

0,43
0,42

100

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Tabel diatas menunjukkan data rekapan waktu tiap elemen untuk metode 4. Dari
tabel dapat kita ketahui bahwa secara keseluruhan, tidak ada elemen yang
memerlukan waktu mencapai 1 detik baik pada tangan kanan maupun tangan kiri
walaupun pada melepas awal membutuhkan waktu yang lama yaitu 0,42 detik untuk
tangan kanan dan 0,41 detik untuk tangan kiri.
Dalam metode 4, waktu terlama adalah elemen menjangkau dengan 0,82 detik pada
tangan kanan dan 0,83 pada tangan kiri. Metode 4 terlihat lebih konsisten dalam hal
waktu, yang dapat disebabkan oleh operator yang sudah terbiasa dalam mengerjakan
tugasnya.
Tabel 4.5 Analisis Perbedaan Waktu Tiap Elemen Metode 5

Metode 5
Menjangkau
Memegang
Membawa
Memposisika
n
Melepas Awal

Tangan
Kiri
0,55
0,57
0,93

Tangan
Kanan
0,55
0,61
0,97

0,88
0,12

0,79
0,12

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada metode 5 juga tidak ada elemen yang
membutuhkan waktu sampai 1 detik. Namun ada beberapa elemen yang memerlukan
waktu lebih lama dibanding metode 4, seperti pada elemen memegang, membawa,
dan memposisikan. Sebagai contoh, pada memegang tangan kanan metode 4
memerlukan 0,47 detik sedangkan pada metode 5 memerlukan 0,61 detik.
Peningkatan-peningkatan waktu ini dapat disebabkan oleh operator yang mulai lelah
dan jenuh dalam melakukan pekerjaan sehingga hasil pekerjaannya mulai menurun.
Bentuk pola juga dapat mempengaruhi catatan waktu ini.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

101

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

5.2.2

Analisis Kecepatan Tangan Kanan dan Kiri


Tabel 4.6 Analisis Kecepatan Tangan Kanan dan Kiri

Metode

Tangan Kanan

Metode 1

54,89

47,93

Metode 2

53,34

53,32

Metode 3

47,62

47,65

Metode 4

43,42

43,47

Metode 5

45,64

45,79

Rata rata

47,3

47,62

Tangan Kiri

Berdasarkan tabel diatas terlihat tangan sebelah kiri menyelesaikan pekerjaan


sedikit lebih lama dibandingkan tangan kanan. Hal ini sering terjadi pada operator sebab
normalnya manusia lebih sering menggunakan tangan kanan dalam melakukan aktivitas
daripada tangan kiri.
Dibutuhkan adanya latihan yang cukup rutin agar dapat menyeimbangakan
fungsi kerja tangan kanan dan tangan kiri. Kecepatan salah satu tangan ini juga terlihat
pada peta kerja tangan kanan dan tangan kiri dimana pada bagian tangan kanan ada
elemen tambahan yaitu delay. Ada juga alasan lain, dimana operator lebih terfokus pada
tangan kanan dibandingkan tangan kiri, karena biasanya gerakan respon tangan kiri
akan mengikuti gerakan respon tangan kanan yang lebih dominan dilakukan oleh
operator. Ada juga faktor keterampilan operator yang terbatas sehingga tangan kanan
akan lebih terbiasa daripada tangan kiri.

Pada Metode 1,2 dan 4 dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa tangan kiri lebih
cepat dibandingkan tangan kanan, hal ini terjadi karena pada awal perakitan pin board
tangan kiri ingin menyesuaikan gerakan dan kecepatan dari tangan kanan, namun yang
terjadi tangan kiri justru lebih cepat dalam melakukan gerakan dibandingakan tangan
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

102

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

kanan. Kemudian pada metode 3 dan 5 operator mulai menyeimbangkan gerakan tangan
kanan dan kiri. Kemudian lamanya waktu siklus tergantung pada jenis gerakan tersebut.
Semakin rumit gerakannya, semakin lama waktu siklusnya. Sedangkan semakin mudah
dan sederhana gerakannya, semakin cepat waktu siklusnya.

5.3.1

5.3 Analisis Penentuan Performance Rating dan Allowance


Analisis Performance Rating (Metode Terbaik)
Performance rating merupakan cara yang ditetapkan untuk memberi
penilaian terhadap operator dalam melaksanakan tugasnya, dimana penilaian
ini dilihat dari berbagai aspek yang kompleks seperti kondisi kerja secara
keseluruhan dan etos kerja dari operator itu sendiri. Pada performance rating
terdapat 2 aspek utama dalam penilaian yaitu subjektif (seberapa besar usaha
dan kemampuan operator) dan objektif (kondisi lingkungan kerja
keseluruhan). Dari performance rating ini, nantinya akan dijadikan bahan
sebagai perhitungan pada waktu normal.
Dalam hal ini, performance rating objektif sama untuk semua metode.
Ini dikarenakan operator bekerja pada kondisi dan cara bekerja yang sama
dari metode 1 sampai metode 5. Kondisi kerja sendiri menggunakan lengan
bawah, pergelangan tangan, dan jari karena hanya mengambil dan menyusun
pin. Operator juga bekerja tanpa pedal, kedua tangan mengerjakan gerakan
yang sama karena sama-sama bekerja melakukan elemen gerakan yang sama
persis urutannya. Koordinasi mata dekat dan konstan karena benda
diletakkan di meja, berada tepat di depan operator yang duduk. Sedangkan
peralatan dapat ditangani dengan mudah karena hanya mengambil pin lalu
dimasukkan ke pinboard.
Selain Oleh karena itu, perbedaan performance rating hanya terdapat
pada bagian subjektif yang mana dinilai berdasarkan pendapat penilai dari
hasil pengamatannya.
Metode 1
Untuk metode 1, keterampilan operator tergolong Good (C2).
Meskipun operator belum pernah melakukan pekerjaan ini, namun
sudah dapat bekerja dengan cukup lancar dan mengerti apa yang harus
dilakukan. Dalam usaha tergolong Good (C1), karena operator ini

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

103

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

menunjukkan usaha yang cukup baik walapun masih baru dalam


mengerjakannya. Kondisi kerja tergolong Good (C), karena keadaan
di tempat bekerja relatif nyaman dan tidak terlalu mengganggu. Untuk
konsistensi, tergolong Average (D) karena operator belum terbiasa

sehingga masih mengalami beberapa kali ragu-ragu dalam bekerja.


Metode 2
Pada metode 2, keterampilan masih sama yaitu Good (C2). Ini
dikarenakan operator harus menyesuaikan lagi dengan metode baru.
Dalama hal usaha tergolong Good (C2), sedikit dibawah metode 1
karena operator terlihat sedikit menurunkan etos kerjanya.
Dalam kondisi kerja, tergolong Average (D) dikarenakan lingkungan
sekitar sedikit kurang kondusif dimana terdapat suara-suara dari orang
sekitar namun tidak terlalu mengganggu. Pada konsistensi tergolong
Good (C), yang artinya lebih baik dibanding metode 2 karena operator

sudah terlatih melakukan pekerjaan pada metode 1.


Metode 3
Pada metode 3, keterampilan operator meningkat menjadi Excellent
(B2) dikarenakan semakin terbiasa dalam melakukan pekerjaan
sehinga terlihat lebih cekatan dan dimungkinkan oleh metode 3 yang
lebih mudah dibanding metode sebelumnya. Untuk usaha tergolong
Good (C1) karena operator menunjukkan usaha yang secara umum
baik namun tidak benar-benar berusaha maksimal.
Dalam kondisi kerja tergolong Good (C), karena lingkungan kerja
tetap nyaman dan tidak terlalu banyak gangguan. Konsistensi operator
dinilai Excellent (B) karena operator tampak lebih lancar dan bekerja

dengan kecepatan yang konstan.


Metode 4
Pada metode 4, keterampilan tergolong Good (C1) karena dianggap
sedikit ragu dimana pada metode 4 ini sebelumnya operator meminta
waktu untuk mencoba terlebih dahulu. Dalam hal usaha tergolong
Good (C1) karena operator masih menunjukkan usaha yang sama
seperti metode sebelumnya. Pada kondisi kerja tergolong Average (D)

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

104

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

karena mulai kembali kurang kondusif. Sedangkan untuk konsistensi,

tergolong Average (D) karena operator terlihat sedikit lelah.


Metode 5
Untuk metode 5, keterampilan operator tergolong Good (C1)
dikarenakan pergantian metode baru namun masih tetap bisa bekerja
seperti metode sebelumnya. Dalam usaha tergolong Good (C2) karena
masih menunjukkan tingkat usaha yang sejenis dengan metode lain.
Dalam kondisi kerja terglong Good (C) karena lingkungan kerja sudah
kembali normal dan cukup kondusif. Dalam hal konsistensi, tergolong
Average (D) karena operator terlihat mulai lelah dan jenuh sehingga
pekerjaannya sudah tidak terlalu konsisten dibanding metode awal.

5.3.2

Analisis Allowance Wanita


Allowance adalah suatu parameter kelonggaran atau toleransi
yang diberikan untuk pekerja dengan mempertimbangkan faktor-faktor
tertentu yang kemungkinan dapat mempengaruhi kecepatan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Pada dasarnya, motion and time study adalah penelitian tentang
bagaimana cara menemukan gerakan dan waktu terbaik dalam
melakukan pekerjaan namun tetap berpegang teguh pada prinsip
memanusiakan manusia. Oleh karena itu, dibuatlah allowance bagi
pekerja.
Operator sendiri bisa saja pria atau wanita. Pada pemberian
kelonggaran sendiri, ada perlakuan khusus untuk wanita karena
kemampuan fisik wanita secara umum dibawah pria. Dalam praktikum
ini, digunakan allowance wanita karena dengan asumsi operator belum
tentu pria atau wanita. Sehingga digunakan allowance wanita sehingga

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

105

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

bila operator wanita akan tetap mampu diperhitungkan pekerjannya


dengan baik.
Dalam hal ini, penilaian yang diberi: tenaga yang dikeluarkan
dapat diabaikan (3) dikarenakan, pekerjaan dilakukan dengan mudah
dimana operator hanya mengambil dan menata pin ke pinboard yang
letaknya tepat didepan operator. Sikap kerja duduk (0,5) karena operator
bekerja duduk di kursi dan benda yang dikerjakan berada di atas meja.
Gerakan kerja normal (0) karena tidak memerlukan gerakan yang
memerlukan banyak anggota badan.

Dari segi kelelahan mata pandangan hampir terus menerus (7)


karena operator terfokus pada pinboard yang letaknya tepat didepannya.
Keadaan temperatur tempat kerja normal (3) karena ventilasi udara
cukup dan ditambah adanya AC yang berfungsi dengan baik. Keadaan
atmosfer baik (0) karena cuaca memang normal untuk ukuran daerah
tropis. Keadaan lingkungan berih, sehat, cerah, dengan kebisingan
rendah (0) karena tempat bekerja operator tidak ada sampah-sampah
yang mengganggu, tidak berbau, cahaya cerah, dan tidak ada suara-suara
bising yang benar-benar mengganggu. Kelonggaran untuk kebutuhan
pribadi (4) karena dengan pertimbangan wanita butuh banyak keperluan
yang bersifat pribadi dibanding pria. Sehingga didapat jumlah allowance
untuk wanita yaitu 17,5%.

5.4 Analisis Penentuan Waktu Normal dan Waktu Baku

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

106

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Waktu normal adalah waktu hasil perhitungan setelah mempertimbangkan faktor


performance rating yang diperlukan bagi operator dalam menyelesaikan satu siklus
pekerjaannya. Waktu normal sendiri didapat dari perkalian antara waktu siklus (yang
didapat dari pengamatan ketika operator bekerja) dikalikan performance rating (yang
terdiri dari faktor subjektif dan objektif).
Dari hasil perhitungan, didapat waktu normal metode 1 dengan 76,07 detik
dimana waktu siklusnya 54,89 detik dan performance ratingnya 1,386. Kemudian
metode 2 waktu normalnya 71,26 detik dimana waktu siklusnya 53,34 detik dan
performance ratingnya 1,336 detik. Pada metode 3 didapat waktu normal 71 detik
dimana waktu siklus dibawah metode 1 dan metode 2 yaitu 47,65 detik dan performance
rating 1,49. Untuk metode 4 didapat waktu normal tercepat yaitu hanya 59,92 detik
dimana waktu siklusnya juga lebih cepat dibanding metode lain yaitu 43,42 detik dan
performance ratingnya 1,38.
Dan yang terakhir metode 5 didapat waktu normal sebesar 63,47 detik dimana
waktu siklusnya 45,796 detik dan performance ratingnya 1,386. Berikut adalah tabel
rekapan data hasil perhitungan untuk setiap metode:
Tabel 4.7 Perbandingan Waktu Normal Tiap Metode

No

Metode

Waktu Normal

Metode 1

76,07 detik

Metode 2

71,26 detik

Metode 3

71 detik

Metode 4

59,92 detik

Metode 5

63.47 detik

Waktu baku adalah waktu aktual atau waktu sebenarnya yang benarbenar efektif untuk menyelesaikan satu pekerjaan setelah mempertimbangkan
faktor-faktor performa kerja dan toleransi untuk operator. Ini perlu
diperhitungkan untuk memperkirakan seberapa banyak dan seberapa cepat

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

107

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

pekerjaan mampu diselesaikan oleh perusahaan sehingga permintaan pasar dapat


terpenuhi.
Pada hasil perhitungan, didapat waktu baku untuk metode 1 adalah 92,21
detik. Sedangkan untuk metode 2 lebih baik dibanding metode sebelumnya,
dengan 86,38 detik . Kemudia metode 3 didapat 86,06 detik yang juga lebih
cepat dibanding metode sebelumnya. Pada metode 4, waktunya paling cepat
yaitu 73,07 detik. Lalu pada metode 5 didapat 76,93 detik.

5.5 Analisis Metode Terbaik


Tabel 4.8 Perbandingan Waktu Baku Tiap Metode

No

Metode

Waktu Baku

Metode 1

92,21 detik

Metode 2

86,38 detik

Metode 3

86,06 detik

Metode 4

73,07 detik

Metode 5

76,93 detik

Tabel diatas merupakan hasil rekapan perhitungan waktu baku untuk semua
metode. Pada metode 1, memerlukan waktu paling lama 92,21 detik karena dipengaruhi
oleh waktu siklus yang lama. Ini disebabkan oleh operator yang masih dalam tahap
belajar dan baru mencoba sehingga waktunya lama. Pada metode 2, didapat waktu
86,38 detik yang lebih cepat dari metode 1. Ini disebabkan oleh operator yang mulai
terbiasa dengan pekerjaannya. Untuk metode 3, terjadi sedikit peningkatan menjadi
86,06 detik. Penyebabnya dimungkinkan oleh metode 3 yang lebih mudah dibanding
metode 2. Untuk metode 4, didapat 73,07 detik yang lebih cepat dibanding metode 3
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

108

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

karena operator sudah hafal dengan urutan pekerjaan dan sudah nyaman serta
konsentrasi dalam bekerja. Pada metode 5, waktunya 76,93 detik yang mana terjadi
peningkatan dibanding metode 4 karena operator mulai jenuh dan lelah. Dan dari
perbandingan seluruh metode, didapat metode terbaik adalah metode 4 dengan waktu
baku sebesar 73,07 detik. Metode 4 dipilih karena jika dibanding seluruh metode yang
dicoba, menghasilkan waktu paling cepat.

Sesuai dengan prinsip motion and time study, dilakukan pengamatan dan
perhitungan untuk menentukan seperti apakah metode atau cara terbaik dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan tetap berpegang teguh pada memanusiakan manusia.
Disini sudah diterapkan, dimana waktu siklus setiap metode dicatat. Kemudian
diperhitungkan performance rating setiap metode untuk menghitung waktu normal, dan
akhirnya menentukan besar allowance untuk mendapatkan waktu baku. Dan pada
akhirnya, metode terbaik adalah metode 4.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

109

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Motion and time study adalah penentuan metode apa yang akan digunakan
untuk membuat suatu keputusan mengenai memilih metode yang telah baik
sesuai dengan pertimbangan waktu, biaya, atau lebih tepatnya adalah studi
tentang gerakan yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya.
2. Ekonomi gerakan adalah studi yang digunakan untuk mernacang sistem
kerja dengan gerakan yang benar dan menghemat waktu dan biaya.
3. Pada praktikum Motion and Time Study ini, kami melakukan percobaan
memasang pin pada pin board assembly dengan menggunakan 5 metode
yang berbeda yang terdiri dari metode asimetris dan metode simetris.
Proses pemasangan pin pada pin board assembly dilakukan dengan cara
melakukan 10 kali percobaan untuk masing-masing metode. Metode
pemasangan pin pada pin board assembly dilakukan dengan menggunakan 5
elemen Therbligs yaitu menjangkau, memegang, membawa, memposisikan,
dan melepas benda.
4. Waktu siklus adalah waktu hasil penyelesaian proses kerja mulai dari awal
hingga produk jadi. Waktu normal adalah waktu pengukuran kinerja yang
diperoleh berdasarkan waktu pengamatan dan performance rating.
Sedangkan waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator dalam
keadaan dan kondisi normal untuk memproduksi satu unit dan data jenis
produk.
5. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa waktu siklus untuk metode 1 adalah
54,89 detik; metode 2 adalah 53,34 detik; metode 3 adalah 47,65 detik;
metode 4 adalah 43,42 detik; dan metode 5 adalah 45,79 detik. Sedangkan
waktu normal untuk metode 1 adalah 76,07 detik; metode 2 adalah 71,26
detik; metode 3 adalah 71 detik; metode 4 adalah 59,92 detik; metode 5
adalah 63,47 detik.
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro

110

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

Lalu waktu baku untuk metode 1 adalah 92,21 detik; metode 2 adalah 86,38
detik; metode 3 adalah 86,06 detik; metode 4 adalah 73,07 detik; dan
metode 5 adalah 76,93 detik.
6. Allowance adalah kelongaran atau toleransi waktu untuk memenuhi
beberapa kebuutuhan operator. Terdiri dari tiga jenis, yaitu personal
allowance, fatigue allowance, delay allowance. Personal allowance adalah
allowance untuk memneuhi kebutuhan pribadi. Fatigue allowance adalh
untuk memenuhi kebutuhan meleopas lelah. Delay allowance adalah
kelonggaran waktu karena keterlambatan.
7. Berdasarkan perhitungan dan analisa yang dilakukan praktikan pada kelima
metode yang ada, maka didapatkan metode 4 sebagai metode

terbaik

dengan waktu siklus yang paling singkat daripada metode yang lainnya
yaitu sebesar 43,42 detik dengan metode asimetris dan waktu bakunya
sebesar 73,07 detik.
8. Pada setiap metode, terjadi perbedaan waktu baik secara waktu siklus
maupun waktu tiap elemen. Perbedaan-perbedaan ini terjadi karena
beberapa faktor baik secara objektif maupun subjektif. Secara objektif,
perbedaan waktu disebabkan oleh perbedaan pola penyusunan dan jarak dari
pinboard. Sedangkan secara subjektif, disebabkan oleh usaha, kondisi, dan
lingkungan kerja dari operator itu sendiri.
9. Pada praktikum modul 1 ini kami membuat peta tangan kakan dan kiri yang
berisikan 5 elemen Therblig, yaitu: menjangkau (reach), memegang (grasp),
membawa (move), memposisikan (position) dan melepas (release). Selain
itu, kami juga menghitung performance rating, allowance, waktu normal
dan waktu baku dari percobaan tersebut.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

111

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi


Modul 1 - Motion and Time Study
Kelompok 10

5.2 Saran
1. Praktikan disarankan menggunakan kamera yang beresolusi tinggi agar hasil
rekaman video terlihat jelas sehingga mudah untuk diamati. Dan disarankan
menggunakan format video dengan default yang sudah bisa langsung
digunakan pada windows movie maker, tanpa harus perlu repot
mengkonversi ke format lain
2. Praktikan hendaknya lebih teliti dan cermat pada saat mengamati hasil dari
rekaman video agar terlihat jelas perbedaan waktu antara tangan kanan dan
tangan kiri
3. Praktikan diharapkan lebih memahami materi sehingga tidak mengalami
kesulitan pada saat praktikum berlangsung ataupun pada saat pembuatan
laporan.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro

112

Anda mungkin juga menyukai