Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA NILAI KEKUATAN TARIK, KEKERASAN


DAN STRUKTUR MIKRO PELAT BAJA KARBON
HASIL PENGELASAN LISTRIK DAN ASETELIN

Disusun Oleh
SYAFRILULLAH GIARTA H.
NIM. 201010120311117
Bidang Teknik dan Pembentukan Material

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

LEMBARAN PENGESAHAN
Proposal Tugas Akhir yang berjudul Analisa Nilai Kekuatan Tarik, Kekerasan
dan Struktur Mikro Pelat Baja Karbon Hasil Pengelasan Listrik dan
Asetelin telah selesai dilaksanakan oleh :
Nama
NIM

: Syafrilullah Giarta H.
: 201010120311117

Jurusan

: Teknik Mesin

Bidang

: Teknik Pembentukan dan Material (TPM)

Proposal ini disetujui untuk mengikuti Seminar Proposal Tugas Akhir.


Malang, 11 Mei 2012
Dosen Pembimbing

Co. Pembimbing

Ir. Daryono, M.T


NIP. 20101203 197801 1001

Ir. Herry Suprianto, M.T


NIP. 20101006 198012 1002

Bidang Teknik Pembentukan dan Material (TPM)


Ketua,

Ir. M. Jufri , MT.


NIP. 20101202 198402 1008

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan
peningkatan industry karena memegang peranan utama dalam rekayasa
danreparasiproduksilogam.Hampirtidakmungkinpembangunansuatupabrikt
anpamelibatkanunsurpengelasan.Pada

era

industrialisasidewasainiteknikpengelasantelahbanyakdipergunakansecaralu
aspadapenyambunganbatangbatangpadakonstruksibangunanbajadankonstruksimesin.Luasnyapengguan
aanteknologiinidisebabkankarenabangunandanmesin

yang

dibuatdenganteknikpenyambunganmenjadiringandanlebihsederhanadalam
prosespembuatannya.

Lingkuppenggunaanteknikpengelasandalambidangkonstruksisangatluas,m
eliputiperkapalan,

jembatan,

sebagainya.Di

rangkabaja,

pipasalurandan

sampingitu

lain
proses

lasdapatjugadipergunakanuntukreparasimisalnyauntukmengisilubanglubangpadacoran,
mempertebalbagian-bagian

membuatlapisankeraspadaperkakas,
yang

sudahausdan

lain-lain.

Pengelasanbukantujuanutamadarikonstruksi,
tetapimerupakansaranauntukmencapaipembuatan

yang

lebihbaik.Karenaiturancanganlasharusbetulbetulmemperhatikankesesuaianantarasifatsifatlasyaitukekuatandarisambungandanmemperhatikansambungan

yang

akandilas, sehinggahasildaripengelasansesuaidengan yang diharapkan.


Mutudarihasilpengelasan

di

sampingtergantungdaripengerjaanlasnyasendiridanjugasangattergantungda
ripersiapansebelumpelaksanaanpengelasan,
proses

karenapengelasanadalah

penyambunganantaraduabagianlogamataulebihdenganmenggunakanenergi
panas.

Padapenelitianinipengelasan

yang

digunakanadalahlaslistrikdanasetilin.Hal
inisangaterathubungannyadenganaruslistrik,
sertaretak

ketangguhan,

yangpadaumumnyamempunyaipengaruh

cacatlas,

yang

fatal

terhadapkeamanandarikonstruksi yang dilas.


Makadariituuntukmengusahakanhasilpengelasan
baikdanberkualitasmakaperlumemperhatikansifat-sifatbahan

yang
yang

akandilas.Untukitupenelitiantentangpengelasansangatmendukungdalamran
gkamemperolehhasilpengelasan

yang

baik.Untukdapatmengetahuipengaruhhasilpengelasanlaslistrikdanasitilinpa
dapelatbajaterhadapujikekerasan,strukturmikrodanujitarikdaripengelasanm
akaperludilakukanpengujianterhadapbendaujihasildaripengelasan.
1.2 PerumusanMasalah
1) Bagaimana

perubahansifatfisisdanmekanik

yang

terjadipadapelatbajakarbonsetelahdilasdenganmenggunakanlaslistrikd
anasetilin.
2) Bagaimana
pengaruhpengelasandenganmenggunakanlaslistrikdanasetilinterhadap
kekuatantarik, kekerasan, metalografipadabendakerja, daerah HAZ,
danlogaminduk.
1.3 TujuanPenelitian
1) Mengetahuipengaruhhasilpengelasandenganlaslistrikterhadapkekuatan
tarik, kekerasandanstrukturmikropadapelatbajakarbon.
2) Mengetahuipengaruhhasilpengelasandenganlasasitilinterhadapkekuata
ntarik, kekerasandanstrukturmikropadapelatbajakarbon.
1.4 Manfaatpenelitian
1) Mendapatkannilaikekuatantarik,
terjadipada

proses

kekerasandanstrukturmikro
penyambungansetelah

pengelasanlistrikdanpengelasanasetilin.

yang
proses

2) Mengetahuiperbandinganhasilpengelasanlistrikdanasetilindanpengaru
hnyaterhadapkekuatantarik,
kekerasandanstrukturmikropadapelatbajakarbon.
3) Menjadireferensibagipenelitiselanjutnyatentangpengelasanlistrikdanas
etilin.

1.5 DefinisiIstilah
1) Las listrik
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam
menjadi satuakibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat
didefinisikan sebagai akibat darimetalurgi yang ditimbulkan oleh gaya
tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut membentuk
ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas darigas yang
terserap atau oksida-oksida.
2) Las asetilin
Las asetilin adalah proses pengelasan secara manual, dimana
permukaan yang akan disambung mengalami pemanasan sampai
mencair oleh nyala (flame) gas asetilin (yaitu pembakaran C2H2
dengan O2), dengan atau tanpa logam pengisi, dimana proses
penyambungan tanpa penekanan. Disamping untuk keperluan
pengelasan (penyambungan) las gas dapat juga dipergunakan sebagai :
preheating, brazing, cutting dan hard facing. Penggunaan untuk
produksi (production welding), pekerjaan lapangan (field work), dan
reparasi (repair & maintenance). Dalam aplikasi hasilnya sangat
memuaskan untuk pengelasan baja karbon, terutama lembaran logam
(sheet metal) dan pipa-pipa berdinding tipis. Meskipun demikian
hampir semua jenis logam ferrous dan non ferrous dapat dilas dengan
las gas, baik dengan atau tanpa bahan tambah (filler metal).
Disamping gas acetylene dipakai juga gas-gas hydrogen, gas alam,
propane, untuk logamlogam dengan titik cair rendah. Pada proses
pembakaran gas-gas tersebut diperlukan adanya oxygen. Oxygen ini

didapatkan dari udara dimana udara sendiri mengandung oxygen


(21%), juga mengandung nitrogen (78%), argon (0,9 %), neon,
hydrogen, carbon dioksida, dan unsur lain yang membentuk gas.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pelat Baja
Pelatbajamerupakanlembaranbajadenganketebalan

yang

relatifkecildibandingkanukuranpanjangdanlebarlembarnya.Lembaranbajas
etelahdirolmumpunyaisifat-sifat

yang

mudahdilasdandibentuk.Dalamkonstuksibaja,

plat

bajabanyakdigunakanuntukkonstruksijembatan.Pelatbajakarbonmerupakan
bahanbangunan yang sangatkuatdanliatdenganstrukturbutir yang halus,
dandapatdilakukanpengerjaandalamkeadaanpanasmaupunpengerjaandingin
.
2.2 Las Asetilin
Asetilindiperolehlewatreaksikimiadalambentuk
gas.Karenaberbentukgas,

makaasetilinmemerlukanperlakuankhusus,

terutamadalampenyimpanandanpenggunaannya
lebihfleksibeldalampenggunaannya

gas

(Tabel

1).Agar

asetilindisimpandalamtabung,

yang
dapatdipindahpindahdanmudahpenggunaannya.Asetilintidakberwanadanti
dakberbau,kalauasetilin

yang

seringkitajumpaihalinidisebabkankarenaterdapatnyakotoranbelerangdanfos
for.Asetilinmerupakan

gas

mudahterbakarataumeledakakibatkenaikantekanandan
temperature.Terbakarnyaataumeledaknyaasetilinjugasangatmungkindiseba
bkanoleh yang lain misalnyakotorankatalisator, kelembaban, sumbersumberpenyalaan,

kualitastabungtempatpenyimpanan

yang

tidakbaiksepertipoengelasansambungantabungyang
yang

tidakbaikataubahan

tidakkuatmenahantekanankerja.Karenalasan-

alasantersebutmakatekanankerjapembangkit
izinkansampaipadatekanan

1,5

gas

kg/cm2.

asetilinhanya

di

penyimpanan

gas

asetilinkedalamtabung-tabungbajadilakukandengantekanankerjalebihdari
2kg/cm2 temperature kritisuntuk gas asetilinyaitusebesar 39,5 OC [2].

2.3 SifatFisikdanMekanik
Mengadakanpenelitiansifatsifatfisiksuatulogamsangatpentinguntukmempelajaristrukturmikrologam.Si
fat-sifatfisiksuatulogammeliputikerapatan(densitas),
konduktivitaslistrik,

dansifatmagnetik.Pengujimekanik

biasadilakukansepertiujitrik,
(pemuluran)

sifat-sifattermal,

kekerasan,

dan

impact
fatigue

yang

(benturan),

creep

(kelelehan)

bertujuanuntukmemeriksakualitasproduk

yang

dihasilkanberdasarkansuatustandarspesifikasi.

Sifat-

sifatmekanikmeliputikekuatantarik,

kekerasan,

keuletan,ketangguahandankelelahan.

Tabel 2.3.1 Tabel pengelasan logam dengan las asetilin

BAB III
METODOLOGI
3.1 Bahan Uji.
Didalam penilitan ini bahan uji yang digunakan adalah pelat baja
karbon. Dengan ukuran 200 mm 40 mm 4 mm dengan jumlah 8
specimen dan ukuran 100 mm 40 mm 4 mm dengan jumlah 2 spesimen
(Gambar 3.1.2).
Alur proses penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat dalam
flowchart dalam Gambar 3.1.1.

Gambar 3.1.1. Diagram alir penelitian

Gambar 3.1.2 Benda uji setelah dilas

3.2 Mesin Las


1. Mesin las : Las Busur Listrik, BXI-300-2 PRIM VOLTAGE380/200V
SE. CURENTRANCE 60-300 A
2. Arus listrik : 110 Ampere, Listrik AC
3. Jenis Elektroda : JIZ D4313
3.3 Spesimen Uji Tarik
Benda pengujian tarik tahap pembentuakan dibuat dengan mesin
sekrap tipeZBK 22007-88 buatan Taiwan. Untuk daerah lasannya digerinda
sampai ratadengan logam induk kemudian dibuat ukuran untuk pengujian
tarik. Ukurandari benda uji tarik dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 3.3.1 Benda uji tarik

3.4 Uji Struktur Mikro


Pada pengujian struktur mikro dimensi benda relative kecil,
untukmemudahkan dalam proses penghalusan permukaan yang akan diuji
tidak mengalami pergeseran pada saat dilakukan pengujian.

Gambar 3.4.1 Posisi atau lokasi pengamatan dan pengambilan Struktur


Mikro
3.5 Jadwal Kegiatan

Tabel 3.5.1 Jadwal kegiatan

Daftar Pustaka
1. Tata

Surdia,

Shinroku

Saito

2000,

Pengetahuan

Bahan

PradyaParamita
2. Bintoro. G. A, 1999, Dasar-dasar Pekerjaan Las, Kanisius Yogyakarta
3. George E. Dieter 1993, Metalurgi Mekanik, Erlangga, Jakarta

Teknik,

Anda mungkin juga menyukai