Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Anita Wahyuni D.S (A1C309036)
Erika Oktafiana (A1C309040)
Wika Noverma Hardina (A1C309002)
Dosen Pengampu: Tugiyo Aminoto, S.Si, M.Ed
Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Pada awalnya
tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-X.
Akan tetapi, penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie,
Pierre Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan lainnya menemukan bahwa
radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang sinar-X. Beragam jenis peluruhan bisa
terjadi. Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan listrik atau medan magnet dapat
memecah emisi radiasi menjadi tiga sinar. Demi memudahkan penamaan, sinarsinar tersebut diberi nama sesuai dengan alfabet yunani yakni alpha, beta, dan
gamma, nama-nama tersebut masih bertahan hingga kini. Kemudian dari arah gaya
elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa mengandung muatan positif, sinar beta
bermuatan negatif, dan sinar gamma bermuatan netral. Dari besarnya arah
pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat ketimbang partikel
beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya
dalam sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari
spektrum emisi dari gas yang dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel alfa
kenyataannya adalah sebuah inti atom helium. Percobaan lainnya menunjukkan
kemiripan antara radiasi beta dengan sinar katoda serta kemiripan radiasi gamma
dengan sinar-X.
Radioaktivitas menurut definisi dari Herman Chamber dalam bukunya yang berjudul
Health Physics Introduction adalah Transformasi transformasi inti inti (nuklir)
yang terjadi secara spontan dan menyebabkan terbentuknya unsurunsur baru.
Transformasi ini disertai dari salah satu dari beberapa mekanisme yang berbeda
yaitu emisi partikel alfa, emisi partikel beta dan positron serta penangkapan
elektron orbital. Masingmasing dari mekanisme yang terjadi mungkin disertai emisi
partikel gamma namun mungkin juga tidak.
Berbagai cara transformasi radioaktif ditentukan oleh dua faktor yaitu:
1.
Ketidakstabilan inti, yaitu apakah rasio neutron terhadap proton terlalu tinggi
atau terlalu rendah
2.
Hubungan massa energi antara inti atom induk (parent nucleus), inti atom
anakan (daughter nucleus) serta partikel yang dipancarkan
Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom
yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan
terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini
adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah
atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel
(Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1
detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya
sebuah sampel material radioaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan
tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah, satuan yang biasa digunakan adalah
dalam orde gigabecquerels.
PartikelAlfa
Partikel Alfa dinamakan sesuai huruf pertama pada abjad Yunani () adalah
(daughter). Peluruhan alfa adalah salah satu contoh dari efek terowongan dalam
mekanika kuantum. Tidak seperti peluruhan beta, peluruhan alfa diatur oleh gaya
nuklir kuat.
Gambar 3. Partikel alfa
Peluruhan Partikel Alfa () adalah bentuk radiasi partikel dengan kemampuan
mengionisasi atom sangat tinggi dan daya tembusnya rendah. Pertikel alfa terdiri
atas dua buah proton dan dua buah netron yang terikat menjadi suatu atom dengan
inti yang sangat stabil. Partikel diradiasikan oleh inti atom radioaktif seperti
uranium atau radium dalam suatu proses yang disebut dengan peluruhan alfa.
Sering terjadi inti atom yang selesai meradiasikan partikel alfa akan berada dalam
eksitasi dan akan memancarkan sinar gamma untuk membuang energi yang lebih.
Setelah partikel alfa diradiasikan , massa inti atom akan turun kira-kira sebesar 4
sma, karena kehilangan 4 partikel. Nomor atom akan berkurang 2, karena hilangnya
2 proton sehingga akan terbentuk inti atom baru yang dinamakan inti anak.
Pada peluruhan partikel berlaku:
1. hukum kekekalan nomor massa: nomor massa (A) berukuran 4 dan
2. hukum kekekalan nomor atom: nomor atom (Z) berkurang 2.
Dalam peluruhan berlaku persamaan peluruhan:
Daya Jangkau Partikel Alfa. Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa
kecepatan gerak partikel alfa berkisar antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa
partikel alfa cukup besar, yaitu 4 u, maka jangkauan partikel alfa sangat pendek.
Partikel alfa dengan energi paling tinggi, jangkauannya di udara hanya beberapa
cm. Sedangkan dalam bahan hanya beberapa mikron. Partikel alfa yang
dipancarkan oleh sumber radioaktif memiliki energi tunggal (mono-energetic).
Bertambah tebalnya bahan hanya akan mengurangi energi partikel alfa yang
melintas, tetapi tidak megurangi jumlah partikel alfa itu sendiri. Pengujian jejak
partikel alfa dengan kamar kabut Wilson, menunjukkan bahwa sebagian besar
partikel alfa memiliki jangkauan yang sama di dalam gas dan bergerak dengan jejak
lurus.
Jangkauan partikel alfa biasanya diukur di udara pada suhu 0 C dan tekanan 70
mmHg.
2.2 Hasil Percobaan
Peluruhan partikel alfa merupakan salah satu peristiwa efek trobosan (tunneling
effect), seperti dibahas dalam mekanika kuantum. Diasumsikan dua netron dan dua
proton yang berada dalam inti membentuk partikel alfa. Dua proton dan dua netron
ini bergerak terus di dalam inti, yang kadang-kadang bergabung dan terkadang
berpisah. Di dalam inti partikel alfa terikat oleh gaya inti yang sangat kuat. Tetapi
jika partikel alfa inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia akan segera merasakan
tolakan gaya Coulomb.
Tampilan Phet Peluruhan Partikel Alfa
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran perlu memperhatikan tujuan atau sasaran, tingkat
daya tarik dari media tersebut juga perlu diperhatikan karena salah satu keinginan
seorang pengajar dalam menggunakan media adalah memfokuskan perhatian siswa
kepada media itu sendiri. Dalam hal ini poin penting lainnya adalah daya tarik
media. Dalam hal ini media yang akan dievaluasi adalah sebuah media elektronik
yang di develop oleh sebuah website yang sudah tidak asing lagi namanya di
kalangan mahasiswa pendidikan fisika 2009 universitas jambi, yaitu phet.
Karakteristik media:
Jenis file yaitu executable jar file
Program yang digunakan untuk menjalankan file adalah Java(TM) Platform SE
binary
Developer media adalah phet.colorado.edu
Media bernama alpha-decay_en.jar
Media membahas tentang peluruhan partikel alfa
Karakteristik yang dipaparkan diatas merupakan karakteristik dari media yang akan
dievaluasi. Pada evaluasi ini pertama akan kami bahas tentang fasilitas yang
digunakan untuk menjalankan file media ini, yang mana dari phet menggunakan
program java. Program java yang dipilih ini kami anggap sudah cukup tepat,
kenapa? Karena seperti yang kita ketahui program ini sangat mudah, baik itu
mudah didapat maupun mudah di gunakan. Instalasi program java ini juga tidak
terlalu sulit, selain dari pada itu program yang satu ini tidak memerlukan system
requirement tertentu untuk menjalankannya. Asalkan computer pengguna program
ini telah mencapai Pentium empat saja itu sudah cukup untuk menjalankannya.
Kelebihan fasilitas pemutar media ini telah di paparkan diatas, tetapi ada kelebihan
pasti ada kekurangan. Penulis mendapati kekurangan fasilitas java ini adalah pada
saat instalasi pengguna fasilitas ini tidak bisa memastikan jika java telah terpasang
pada computer, karena program ini tidak bisa dijalankan melainkan akan berjalan
secara otomatis disaat terdapat file yang dideteksi memerlukan fasilitas java untuk
membukannya. Penulis dalam hal ini memiliki solusi untuk memastikan apakah java
telah terpasang dan telah mendeteksi file media yang akan dijalankan. Perhatikan
icon pada file media tersebut apakah setelah dipasang program java icon filenya
berubah dari icon winrar menjadi icon java? Jika sudah, maka media telah dapat
dijalankan dengan men-doubleklik icon tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Phet Peluruhan Partikel Alfa
Kelebihan Phet Peluruhan Partikel Alfa
1. Dapat dipadukan dengan model numerik untuk menganalisa sistem yang lebih
kompleks.
2. Pada Multiple atoms jumlah dari atom Polonium (Po) dalam phet peluruhan
partikel alfa dapat ditambah .
3. Mudah beradaptasi dan mudah digunakan.
4. Memberikan motivasi belajar kepada siswa
5. Dapat memahami peluruhan partikel alfa dengan mudah.
6. Ekonomis, karena barangnya tidak perlu dibawa langsung.
7. Siswa menjadi lebih tertarik dalam mempelajari peluruhan partikel alfa, karena
ada gambar-gambar yang membuat mereka menjadi lebih berminat.
Radioaktifitas
Inti atom yang tidak stabil memiliki sifat dapat melakukan radiasi spontan atau
mampu melakukan aktivitas radiasi sehingga dinamakan inti radioaktif. Unsur yang
inti atomnya mampu melakukan aktivitas radiasi spontan berupa pemancaran sinarsinar radioaktif dinamakan unsur (zat) radioaktif. Pemancaran sinar-sinar radioaktif
(berupa partikel atau gelombang elektromagnetik) secara spontan oleh inti-inti
berat yang tidak stabil menjadi inti-inti yang stabil disebut Radioaktivitas. Inti yang
memancarkan sinar radioaktif disebut inti induk dan inti baru yang terjadi disebut
inti anak.
Partikel Alfa ()
Partikel alfa () adalah bentuk radiasi partikel yang dapat menyebabkan ionisasi
dan daya tembusnya rendah. Partikel tersebut terdiri dari dua proton dan dua
neutron yang terikat menjadi sebuah partikel yang identik dengan inti Helium
(2He4). Partikel alfa sebenarnya adalah sebuah inti helium. Inti helium merupakan
inti stabil dengan nomor massa dan nomor atom yang kekal.
peluruhan alfa. Proses puluruhan partikel alfa dapat dituliskan secara simbolik
melalui reaksi inti sebagai berikut:
Contoh peluruhan partikel alfa yang terjadi di alam adalah:
1. 92U238 --> 90Th234 +
2. 88Ra222 --> 86Rn218 +
1. Energi partikel alfa paling rendah 7,5 MeV diperlukan untuk penetrasi lapisan
pelindung nominal pada kulit (7 mg/cm2 atau 0,07 mm).
2. Jangkauan partikel alfa di udara 1 atm
Ra = 0,56 E
Ra = 1,24 E 2,62 (E 4 MeV)
Pada kondisi STP, setiap 1 mm udara, energi partikel alfa berkurang sebesar 60 keV.
3. Ketebalan jendela detektor menyebabkan energi partikel alfa berkurang sekitar
0,8 MeV per mg/cm2 ketebalan jendela. Oleh karena itu detektor yang mempunyai
jendela dengan tebal 3 mg/cm2 (seperti pada proposional gas untuk deteksi
alfa/beta dan detektor GM) tidak akan dapat mendeteksi emisi alfa yang lebih
rendah dari 3 MeV. Detektor ini mempunyai efisiensi yang sangat rendah untuk
partikel alfa yang berenergi rendah atau partikel alfa teratenuasi.
4. Detektor alfa proposional udara mempunyai energi dan respon efisiensi yang
lebih tinggi dari pada detektor proposional gas atau GM.
5. Transfer energi partikel alfa ke udara.
Partikel alfa 6 MeV memproduksi 40.000 pasangan ion per cm.
Partikel alfa 4 MeV memproduksi 55.000 pasangan ion per cm.
Karena udara 34 eV per pasangan ion. Maka:
a. Partikel alfa berenergi 6 MeV turun 1,18 MeV per cm udara
b. Partikel alfa berenergi 4 MeV turun 1,87 MeV per cm udara
6. Energi partikel alfa turun 0,8 MeV per mg/cm2 ketebalan kerapatan pada material
penganetuasi.
7. HVT (Half Value Thickness) = Ketebalan yang meyebabkan energi alfa tinggal
setengahnya.
Sifat Radiasi Partikel Alfa
a. Daya ionisasi partikel alfa sangat besar, kurang lebih 100 kali daya ionisasi
partikel beta dan 10.000 kali daya ionisasi sinar gamma.
b. Jarak tembusnya sangat pendek, hanya beberapa mm udara, tergantung
energinya.
Gambar radiasi alfa, beta dan gamma.
c. Partikel alfa akan dibelokkan jika melewati medan magnet atau medan listrik.
Gambar partikel alfa terdefleksi oleh medan magnet
d. Kecepatan partikel alfa bervariasi antara 1/100 sampai 1/10 kecepatan cahaya
Energi Peluruhan Partikel Alfa
Dalam peluruhan dibebaskan energi, karena inti hasil peluruhan terikat lebih erat
dari pada inti semula. Energi yang dibebaskan muncul sebagai energi kinetik
partikel alfa dan energi kinetik inti anak (inti hasil).
Jika isotop-isotop pemancar alfa tersebut terendap secara internal (di dalam
tubuh) seperti terhirup, tertelan, atau bahkan terserap ke dalam aliran darah.
Sehingga tidak ada lagi shielding effect berupa lapisan terluar kulit mati. Ini dapat
menyebabkan radiasi alfa tersebut dihamburkan pada jaringan hidup, sehingga
berakibat toksin, yakni menimbulkan resiko kanker, khususnya setelah diketahui
bahwa radiasi alfa dapat menyebabkan kanker paru-paru ketika sumber radiasi alfa
tak sengaja terhisap.
Kegunaan Partikel Alfa
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Radioaktifitas adalah pemancaran sinar-sinar radioaktif (berupa partikel atau
gelombang elektromagnetik) secara spontan oleh inti-inti berat yang tidak stabil
menjadi inti-inti yang stabil.
Partikel alfa adalah bentuk radiasi partikel yang sangat menyebabkan ionisasi,
dan kemampuan penetrasinya rendah.
Muatan positif dari partikel alfa sangat berguna dalam bidang industri serta
dalam bidang kedokteran.
Peluruhan partikel alfa adalah salah satu bentuk peluruhan radioaktif dimana
sebuah inti atom berat tidak stabil melepaskan sebuah partikel alfa dan meluruh
menjadi inti yang lebih ringan dengan nomor massa empat lebih kecil dan nomor
atom dua lebih kecil dari semula.
Sifat Radiasi Alfa
a. Daya ionisasi partikel alfa sangat besar, kurang lebih 100 kali daya ionisasi
partikel beta dan 10.000 kali daya ionisasi sinar gamma.
b. Jarak tembusnya sangat pendek, hanya beberapa mm udara, tergantung
energinya.
c. Partikel alfa akan dibelokkan jika melewati medan magnet atau medan listrik.
d. Kecepatan partikel alfa bervariasi antara 1/100 sampai 1/10 kecepatan cahaya