Disusun oleh :
Nama :
NIM :
Yulianti
20130340065
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KOMUDA
SURVEI PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT SERTA
PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Disusun Oleh :
Nama : Yulianti
NIM : 20130340065
Mengetahui,
Instruktur Skills Lab Kedokteran Gigi Keluarga
drg. Novia
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A
Latar belakang.................................................................................................................1
Sasaran Survei.................................................................................................................3
Tujuan Survei.................................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................5
METODE SURVEI.................................................................................................................... 5
A. Lokasi dan Populasi........................................................................................................ 5
a.
Lokasi.......................................................................................................................... 5
b.
Populasi....................................................................................................................... 5
B. Pengambilan Sampel.......................................................................................................5
C. Pengumpulan Data.......................................................................................................... 5
D. Pelaksanaan Survei..........................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................6
HASIL PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.........................................................................6
B. Survei Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut..............................................................8
BAB IV.....................................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
Analisa Data.................................................................................................................. 17
BAB IV.................................................................................................................................... 18
HASIL SURVEI.......................................................................................................................18
BAB V......................................................................................................................................19
KESIMPULAN........................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 20
DAFTAR TABEL
f.
Melakukan aktifitas fisik setiap hari adalah penduduk/ anggota keluarga umur
10 tahun keatas melakukan aktifitas fisil minimal 30 menit setiap hari.
j.
Tidak merokok di dalam rumah adalah penduduk/ anggota rumah tangga umur
10 tahun keatas tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota
keluarga lainnya.
Telaksananya program PHBS secara tepat sasaran akan menciptakan situasi
b. Untuk mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat Dusun
Darakan Barat RT 31/RW 13, Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota
Yogyakarta.
c. Untuk mengetahui pengetahuan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Dusun
Darakan Barat RT 31/RW 13, Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota
Yogyakarta.
2. Puskesmas
a. Untuk melakukan evaluasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan
rumah tangga di wilayah Dusun Darakan Barat RT 31/RW 13, Kelurahan
Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta.
b. Merencanakan suatu pemecahan masalah untuk mengatasi masalah yang ada di
wilayah Dusun Darakan Barat RT 31/RW 13, Kelurahan Prenggan, Kecamatan
Kotagede, Kota Yogyakarta.
3. Individu dan keluarga
a. Keluarga dan anggota keluarga mempunyai pengetahuan, kamauan dan
kemampuan untuk memelihara serta meningkatkan pola Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.
b. Keluarga dan anggota keluarga dapat ikut berperan aktif dalam kegiatan menjaga
kesehatan di internal keluarga maupun masyarakat sekitar.
c. Keluarga dan anggota keluarga dapat berperan aktif dalam meningkatkan promosi
kesehatan.
BAB II
METODE SURVEI
A. Lokasi dan Populasi
a. Lokasi
Survei dilakukan di wilayah Dusun Darakan Barat RT 37/RW 08, Kelurahan
Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta.
b. Populasi
Populasi yang digunakan dalam survey ini adalah masyarakat yang tinggal di
wilayah Dusun Darakan Barat RT 31/RW 13, Kelurahan Prenggan, Kecamatan
Kotagede, Kota Yogyakarta.
B. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pada survei ini adalah dengan menggunakan metode
random sampling, yaitu pemilihan sampel secara acak. Sampel yang dipilih adalah
keluarga yang tinggal di wilayah RT 37/RW 08, Kelurahan Prenggan, Kecamatan
Kotagede, Kota Yogyakarta. Dipilih 2 keluarga untuk dijadikan sampel kemudian
pada setiap keluarga dipilih satu orang anggota untuk dijadikan wakil dari keluarga
tersebut
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada survei perilaku hidup bersih dan sehat adalah dengan
cara melakukan wawancara kepada salah satu anggota keluarga yang mewakili kepala
keluarga dan selanjutnya dilakukan pengisian kuesioner survei perilaku hidup bersih
dan sehat serta pengisian kuesioner mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.
D. Pelaksanaan Survei
Survei ini dilaksanakan dengan cara mengunjungi rumah warga satu persatu dan
menjelaskan mengenai maksud dan tujuan dari survei tersebut, selanjutnya salah satu
anggota keluarga diminta mewakili untuk diwawancarai untuk pengisian kuesioner
survei perilaku hidup bersih dan sehat serta kuesioner mengenai pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut. Survei dilaksanakan pada hari Rabu, 21 September 2015
pukul 08.00 WIB sampai selesai.
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
A. Survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada survei ini meliputi :
1. Perilaku keluarga :
a. Prosentase penduduk tidak merokok
b. Penduduk melakukan sarapan pagi sebelum melakukan aktivitas
c. Kepesertaan asuransi kesehatan
d. Penduduk mencuci tangan menggunakan sabun
e. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur
2. Kesehatan lingkungan :
a. Penduduk menggunakan jamban sehat
b. Penduduk menggunakan sarana air bersih
c. Terdapat tempat pembuangan sampah
d. Terdapat sistem pembuangan air limbah (SPAL) yang baik
e. Kepadatan penduduk
Tabel I. Distribusi sampel berdasarkan umur dan jenis kelamin
Jenis
Laki-laki
Kelamin
Umur
Jumlah
Total
Perempuan
Jumlah
Jumlah
0-5 thn
0%
20%
20%
6-15 thn
0%
0%
0%
16-45 thn
20%
20%
40%
46-60 thn
0%
0%
0%
>60 thn
20%
20%
40%
Total
40%
60%
100%
Keterangan tabel : Proporsi responden kategori usia 16-45 tahun dan lebih dari 60
tahun memiliki persentase yang sama sebesar 40%. Responden perempuan memiliki
persentase terbanyak yaitu 60%, sedangkan responden laki-laki 40%.
Mata Pencaharian
Jumlah
1.
PNS
0%
2.
Karyawan Sawata
50%
3.
Wiraswasta
50%
4.
0%
0%
swasta
5.
Tidak bekerja
Tingkat Pendidikan
Jumlah
1.
SD
40%
2.
SMP
0%
3.
SMA
40%
4.
0%
5.
Belum bersekolah
20%
Keterangan tabel : Proporsi tingkat pendidikan terakhir yang tertinggi adalah SD dan
SMA dengan prosentase sebanyak 40%.
Tabel IV. Rekapitulasi PHBS Tatanan Rumah Tangga
No
Indikator
1
2
3
4
5
PERILAKU KELUARGA
Kebiasaan tidak merokok
Kebiasaan sarapan pagi
Ikut dalam asuransi kesehatan
Kebiasaan mencuci tangan
Kebiasaan gosok gigi sebelum tidur
Jumlah (Persentase)
1
2
3
KESEHATAN LINGKUNGAN
Penduduk menggunakan jamban sehat
Penduduk menggunakan sarana air bersih
Terdapat tempat pembuangan sampah
Ya
Tidak
0
2
2
2
2
8
(80%)
2
0
0
0
0
2
(20%)
2
2
2
0
0
0
9
1
(90%)
(10%)
Keterangan table : Dari tabel rekapitulasi indikator PHBS didapatkan data
bahwa perilaku keluarga dalam menjalankan PHBS adalah baik, hal tersebut
dapat terlihat dari 80% perilaku keluarga telah sesuai dengan indikator perilaku
hidup bersih dan sehat, sedangkan kesehatan lingkungan sudah baik, yakni 90%
keluarga telah memiliki lingkungan yang sehat.
B. Survei Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pada survei pengetahuan kesehatan gigi dan mulut didapatkan 2 responden dari
2 keluarga. Hasil survey yang didapat adalah sebagai berikut :
Tabel V. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Gigi dan Mulut
Kondisi
No.
Jenis Masalah
Ya
Tidak
%
1.
Tidak Tahu
50%
50%
0%
100%
100%
0%
100%
0%
0%
100%
setahun terakhir
Melakukan
3.
perawatan
gigi
di
4.
gigi
Ada keluhan sakit gigi atau gusi pada
5.
saat disurvey
Keterangan tabel : Tabel pemanfaatan kesehatan gigi dan mulut menunjukkan bahwa
50% responden pernah mengalami sakit gigi selama 1 tahun terakhir, 100% tidak
mendapatkan perawatan gigi selama 1 tahun terakhir, 100% responden melakukan
perawatan gigi di puskesmas, dan 100% responden tidak mengeluhkan gigi yang sakit
pada saat dilakukan survey.
Frekuensi menyikat
No.
gigi
>60 (n= 1 )
1.
Tidak pernah
2.
Satu kali
3.
Dua kali
50%
4.
Tiga kali
50%
Keterangan tabel : Tabel data frekuensi menyikat gigi responden per hari didapatkan hasil
yang baik, yakni responden usia 16-45 tahun telah menyikat gigi 2 kali sehari dan responden
usia lebih dari 60 tahun telah menyikat gigi 3 kali sehari.
Tabel VII. Tingkat Kepercayaan Responden Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
Kondisi
No
Ya
Jenis Masalah
%
1.
2.
Percaya
pencabutan
gigi
menyebabkan
kebutaan
Tidak
Tidak
Tahu
50%
50%
100%
0%
Keterangan tabel : Tabel tingkat kepercayaan responden tentang kesehatan gigi dan mulut
menunjukkan bahwa 50% responden percaya bahwa gigi dapat dipertahankan sampai tua dan
50% yang lain tidak. Selanjutnya sebanyak 100% responden percaya bahwa pencabutan gigi
dapat menyebabkan kebutaan.
Tabel VIII. Tingkat Pengetahuan Respon Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
Umur
Tingkat
Pengetahuan
6-15
%
16-45
%
45-60
%
>60
%
Total
%
Rendah (0-5)
Sedang(6-8)
50%
50%
100%
Tinggi (9-11)
Keterangan tabel : Tabel pengetahuan responden tentang kesehatan gigi dan mulut
menunjukkan bahwa 100% responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup/sedang
mengenai kesehatan gigi dan mulut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil survey PHBS pada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah Dusun
Darakan Barat RT 31/RW 13, Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota
Yogyakarta, didapatkan hasil yang baik. Hal tersebut dapat terlihat dari bahwa sebagian
besar masyarakat telah melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan, memiliki jamban yang sehat, memiliki saluran
pembuangan limbah serta memiliki tempat pembuangan sampah yang sehat, namun
beberapa masyarakat masih memiliki kebiasaan merokok. Tingkat pengetahuan
masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut cukup baik. Hal tersebut dapat terlihat
dari hasil analisis kuisioner yang telah diisi oleh masyarakat sebagai respondennya. Data
tersebut didukung dengan kebiasaan masyarakat yang menyikat gigi 2-3 kali sehari.
Namun, beberapa masyarakat belum memiliki kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur.
B. Saran
Masyarakat perlu diberikan pengetahuan tambahan mengenai PHBS yang dapat
dilakukan melalui penyuluhan oleh puskesmas setempat, kader-kader kesehatan, maupun
instansi-intansi kesehatan terkait yang ada di sekitar wilayah tersebut supaya setiap
masyarakat dapat menggalakan perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri
sendiri, keluarga, dan selanjutnya dapat menerapkan hal tersebut di lingkungan rumah.
Masyarakat juga perlu diberikan penyuluhan mengenai bahaya merokok serta mengenai
kesehatan gigi dan mulut, mengingat masih terdapat masyarakat yang memiliki
kebiasaan merokok dan masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan kebiasaan
menyikat gigi setiap malam sebelum tidur. Harapannya, hasil yang diperoleh dari
kegiatan survei PHBS dan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut ini dapat
ditindak lanjut oleh instansi terkait terutama Puskesmas Kotagede 1 yang bertanggung
jawab menaungi wilayah tersebut agar dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Dusun
Darakan Barat RT 31/RW 13, Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota
Yogyakarta.
11
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit Karies
Penyakit karies ialah suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan
sementum, yang di sebabkan oleh aktivitas mikroorganisme dalam suatu karbohidrat.
Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang bersifat progresif serta akumulatif pada
jaringan keras gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan
gigi (pit, fisur, dan daerah interproksimal) hingga meluas ke arah pulpa.
Karies merupakan suatu penyakit yang multifaktorial yang disebabkan oleh berbagai
faktor yang berhubungan satu sama lain. Banyak faktor yang dapat menimbulkan karies
gigi, diantaranya adalah faktor yang ada di dalam mulut yang berhubungan langsung
dengan proses terjadinya karies gigi, antara lain struktur gigi (susunan gigi-geligi di
rahang), derajat keasaman saliva, kebersihan mulut yang berhubungan dengan frekuensi
dan kebiasaan menggosok gigi, jumlah dan frekuensi makan makanan yang
menyebabkan karies (kariogenik). Selain itu, terdapat faktor luar sebagai faktor
predisposisi dan penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan terjadinya karies
gigi antara lain usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi (Widyastuti, 2010).
Karies gigi bisa terjadi apabila terdapat empat faktor utama yaitu gigi, substrat,
mikroorganisme, dan waktu. Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa dan
glukosa dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam sehingga pH plak
akan menurun sampai dibawah 5 dalam tempo 3-5 menit. Penurunan pH yang berulangulang dalam waktu tertentu mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi (Khosla,
2009). Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke arah dentin melalui
lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi baru timbul
bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang begitu banyak mineral
hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara mekanis, yang
menghasilkan kavitasi yang makroskopis dapat dilihat. Pada karies dentin yang baru
mulai yang terlihat hanya lapisan keempat (lapisan transparan, terdiri atas tulang dentin
sklerotik, kemungkinan membentuk rintangan terhadap mikroorganisme dan enzimnya)
dan lapisan kelima (lapisan opak/ tidak tembus penglihatan, di dalam tubuli terdapat
lemak yang mungkin merupakan gejala degenerasi cabang-cabang odontoblas). Baru
setelah terjadi kavitasi, bakteri akan menembus tulang gigi. Pada proses karies yang amat
dalam, tidak terdapat lapisan-lapisan tiga (lapisan demineralisasi, suatu daerah sempit,
dimana dentin partibular diserang), lapisan empat dan lapisan lima (Suryawati, 2010).
B. Epidemiologi Karies
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2007 didapatkan
peningkatan jumlah kerusakan gigi seiring dengan bertambahnya usia yaitu pada
kelompok usia 35-44 tahun DMF-T rata-rata 4,46 sedangkan kelompok usia >65 tahun
sebesar 18,33. Keadaan tersebut dapat disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk.
Hal ini dapat dilihat dari penduduk kelompok usia 55-64 tahun yang menyikat gigi
dengan benar (sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam) 5,4 % sedangkan
kelompok usia >65tahun hanya 3,5%.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1995,
penyakit gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat Indonesia masih berkisar
penyakit yang menyerang jaringan keras gigi yang mayoritas adalah penyakit karies dan
penyakit periodontal. Dikemukakan pula bahwa 63% penduduk Indonesia menderita
kerusakan gigi aktif yang dengan kata lain adalah kerusakan pada gigi yang masih belum
ditangani. Rerata pengalaman karies perorangan (DMF-T) berkisar pada 6,44 dan 7,8
yang berarti telah melebihi nilai indeks DMF-T yang telah ditetapkan oleh WHO, yaitu
3.
C. Indeks Karies Gigi
Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukkan klinis penyakit karies gigi. Studi
epidemiologis tentang karies gigi yang menggunakan indeks angka DMF-T untuk gigi
permanen dan def-t untuk gigi sulung. Indeks DMF-T menunjukkan jumlah pengalaman
karies gigi permanen seseorang, yaitu (WHO Oral Health Country, 2006) :
D = Decayed (gigi karies yang masih dapat ditambal);
M = Missing (gigi karies yang sudah hilang atau seharusnya dicabut);
F = Filling (gigi karies yang sudah ditambal);
T = Tooth (gigi permanen).
Sedangkan untuk gigi sulung def-t, yaitu:
d = decayed (gigi karies yang masih dapat ditambal);
20
gigi
sulung.
: Total dari
BAB III
METODE SURVEI
A. Metode
Metode yang digunakan adalah metode analitik observasional. Metode analitik
observasional adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung secara
cermat di lapangan.
B. Waktu dan Tempat
Komuda ini dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Rabu, 16 September 2015
Tempat
Kelurahan Prenggan,
Bengkok
b.
Alat diagnostik
c.
Kapas alkohol
d.
Kuisioner PHBS
e.
Rekam medis
f.
Odontogram
E. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam survey ini adalah dengan cara menghitung nilai
DMF-T masing-masing sampel kemudian disimpulkan sesuai dengan kategori yang telah
ditetapkan. Kemudian, jumlah nilai DMF-T seluruh sampel dirata-rata lalu disimpulkan
sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan.
BAB IV
HASIL SURVEI
Berdasarkan survey DMF-T yang telah dilakukan, diperoleh 2 orang sampel dari 2
keluarga yang berbeda. Hasil dari survey tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel IX. Data DMF-T sampel
No.
Nama
Usia
JK
D/d
M/e
F/f
Jumlah
(DMF-t/
def-t)
Ket
Ibnu N
24 th
11
11
tinggi
Ny. Sudi
75 th
19
24
tinggi
16
19
35
tinggi
10,67
12,67
17,5
Tinggi
Jumlah
Rata-rata
Angka DMF-T dari kedua sampel menunjukan nilai yang sangat tinggi yaitu 17,5. Nilai
tersebut berada di atas batas yang ditentukan oleh WHO yaitu >6,6. Angka DMF-T yang
tinggi dari kedua sampel tersebut menunjukan bahwa angka morbiditas gigi berdasarkan
kedua sampel cukup tinggi.
Tabel X. Data Penilaian Caries Risk Assessment
NO
1
2
NAMA KK
ALAMAT
(RT/RW)
Darakan, 31/13
Darakan, 57/13
Ibnu Nugroho
Sudi Wiyono
Jumlah
Persentase
0
0
2
0%
0%
100%
Seluruh sampel yang telah diperiksa termasuk ke dalam kategori tinggi (high) pada
penilaian Caries Risk Assessment yaitu 100%. Secara garis besar dapat dinilai bahwa
keduanya memiliki risiko cukup besar untuk mengalami karies yang lebih parah.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan survey yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa responden memiliki
nilai rata-rata DMF-T yang sangat tinggi yaitu 17,5 (lebih dari 6,6). Hal tersebut berarti
tingkat morbiditas responden terhadap karies sangat tinggi. Kemudian untuk penilaian Caries
Risk Assessment (CRA) seluruh responden masuk ke dalam golongan tinggi (High). Hal
tersebut berarti bahwa responden memiliki tingkat risiko terpapar karies yang cukup tinggi
sehingga diperlukan perawatan atau usaha khusus untuk dapat menekan perkembangan
kariesnya.
Karies memang menjadi problem serius di masyarakat Indonesia karena prevalensi
kasusnya masih sangat tinggi. Melihat hasil survey yang telah dilakukan diharapkan dapat
menjadi pedoman tenaga medis maupun para pemangku kebijakan politik untuk dapat
melakukan suatu tindakan baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Diharapkan
dengan usaha tersebut tingkat penyakit karies di masyarakat dapat berkurang dan masyarakat
akan semakin produktif menjalani kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. Pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat. [serial
online]
2008
[cited
Desember
2013].
Available
from
URL
http://hukum.unsrat.ac.id/men/menkes2008_125_lamp.pdf
Houwink, Tan.1993. Ilmu Kedokteran Pencegahan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Khosla. 2009. Caries. [serial online]. http://members.rediff.com/drkhosla/caries.html
Kidd EAM, Bechal SJ. 1991. Dasar-dasar Karies Penyakit dan penanggulangannya. Jakarta:
EGC.
Noviani N. 2010. Tesis: Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Status Karies Gigi (DMFT)
Santri Pesantren AL Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor Tahun 2010 Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Depok: Universitas Indonesia
Sondang P, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat. Medan: USU Press; 2008. h.4-15,4-24
2
0
LAMPIRAN
21