A. DEFINISI
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis
didefinisikan sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan
dengan atau tanpa penurunan glomerulus filtration rate (GFR). Gagal
ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi
urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). CKD atau gagal ginjal
kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana ginjal mengalami
penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversibel, dan samar
(insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan
metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi
uremia atau azotemia.
B. FISIOLOGI
Ginjal adalah
organ
ekskresi
masing ginjal memiliki panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm dan tebal2,5 cm..
Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram dan wanita dewasa 115-155
gram.
Ginjal ditutupi oleh kapsul tunikafibrosa yang kuat, apabila kapsul di
buka terlihat permukaan ginjal yang licin dengan warna merah tua.
Ginjal terdiri dari bagian dalam, medula, dan bagian luar, korteks.
Bagian dalam (interna) medula.Substansia medularis terdiri dari pyramid
renalis yang jumlahnya antara 8-16 buah yang mempunyai basis
sepanjang ginjal, sedangkan apeksnya menghadap ke sinus renalis.
Mengandung bagian tubulus yang lurus, ansahenle, vasa rekta dan
duktuskoli gensterminal. Bagian luar (eksternal) korteks. Subtansia
kortekalis berwarna coklat merah, konsistensi lunak dan bergranula.
Substansia ini tepat dibawah tunika fibrosa, melengkung sepanjang basis
piramid yang berdekatan dengan sinus renalis, dan bagian dalam di
antara pyramid dinamakan kolumnarenalis. Mengandung glomerulus,
tubulus proksimal dan distal yang berkelok-kelok dan duktus koligens.
Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan
fungsional
2.400.000 nefron. Setiap nefron bias membentuk urin sendiri. Karena itu
fungsi dari satunefron dapat menerangkan fungsi dari ginjal.
2.
3.
5.
7.
Nefropati
toksikmisalnya
penyalahgunaan
analgesik,nefropati
timbal.
8.
neoplasma,
fibrosis
netroperitoneal.
Saluran
kemih
bagian
bawah:
2.
3.
4.
5.
6.
perikarditis
2) Pitting edema (kaki, tangan, sacrum), edema periorbital
3) Friction rub pericardial, pembesaran vena leher
Dermatologi
1) Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering bersisik
2) Pruritus, ekimosis
3) Kuku tipis dan rapuh
4) Rambut tipis dan kasar
Pulmoner
1) Krekels, Sputum kental dan liat
2) Pernafasan kusmaul
Gastrointestinal
1) Anoreksia, mual, muntah, cegukan
2) Nafas berbau ammonia
3) Ulserasi dan perdarahan mulut
4) Konstipasi dan diare
5) Perdarahan saluran cerna
Neurologi
1) Tidak mampu konsentrasi
2) Kelemahan dan keletihan
3) Konfusi/ perubahan tingkat kesadaran
4) Disorientasi
5) Kejang, Rasa panas pada telapak kaki
6) Perubahan perilaku
Muskuloskeletal
1) Kram otot, kekuatan otot hilang
2) Kelemahan pada tungkai
3) Fraktur tulang, foot drop
G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terhadap CKD meliputi :
1. Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat.
2. Obat-obatan : diuretik untuk meningkatkan urinasi; alumunium
hidroksida untuk terapi hiperfosfatemia; anti hipertensi untuk terapi
hipertensi serta diberi obat yang dapat menstimulasi produksi RBC
seperti epoetin alfa bila terjadi anemia.
3. Dialisis
4. Transplantasi ginjal
5. Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat.
H. ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
O
1
Kelebihan volume
NOC
NIC
Fluid Balance:
Fluid Management
Kriteria hasil
NOC
NIC
Terbebas
dari
edema,efusi,
timbang berat
anasarka
Bunyi nafas
badan,keseimbang
an masukan dan
bersih,tidak
haluaran, turgor
adanya
dipsnea
Terbebas
edema
dari distensi
merupakan
vena
data dasar
jugularis
Memilihara
berkelanjuta
n untuk
tekanan vena
memantau
sentral,tekan
perubahan
an kapiler
dan
paru,aoutput
mengevaluas
jantung dan
vital sign
DBN.
pengkajian
i intervensi.
Batasi masukan
cairan
pembatasan
cairan akan
menentuka
berat tubuh
ideal,
haluaran
urin,dan
respon
terhadap
terapi.
Identifikasi
sumber potensial
cairan
sumber
kelebihan
cairan yang
tidak
diketahui
dapat
diidentifikasi
.
Jelaskan pada
pasien dan
keluarga rasional
pembatasan cairan
pemahaman
meningkatka
n kerjasama
pasien dan
keluarga
dalam
pembatasan
cairan.
Kolaborasi
pemberian cairan
sesuai terapi
mempercepa
t
penguranga
n kelebihan
cairan.
Perubahan
kurang
kebutuhan
berhubungan
anoreksia,
nutrisi: NOC :
dari
Nutritional Status :
tubuh food and Fluid
dengan Intake
mual, Kriteria Hasil :
NIC :
Nutrition
Management
Kaji
alergi
adanya
muntah
Adanya
peningkatan
dengan
berat badan
gizi
sesuai dengan
ahli
untuk
menentukan
tujuan
Berat badan
jumlah kalori
ideal sesuai
dan
dengan tinggi
yang
badan
Mampu
dibutuhkan
mengidentifik
makanan
Kolaborasi
nutrisi
pasien.
Yakinkan
asi kebutuhan
diet
nutrisi
Tidak ada
dimakan
tanda tanda
tinggi
malnutrisi
Tidak terjadi
untuk
mengandung
badan
serat
mencegah
penurunan
berat
yang
yang berarti
konstipasi.
Monitor
jumlah
nutrisi
dan
kandungan
kalori
Berikan
informasi
tentang
kebutuhan
nutrisi
Nutrition
Monitoring
BB
pasien
dalam batas
normal
Monitor
adanya
penurunan
berat badan
Monitor
lingkungan
selama
makan
Monitor kulit
kering
dan
perubahan
pigmentasi
Monitor
turgor kulit
Monitor
kekeringan,
rambut
kusam,
mudah patah
Monitor
mual
dan
dan
muntah
Monitor
kadar
albumin,
total protein,
Hb,
dan
kadar Ht
Monitor
kalori
intake
nuntrisi
dan
Catat adanya
edema,
hiperemik,
hipertonik
papila
dan
lidah
cavitas
oral.
Catat
jika
lidah
berwarna
magenta,
scarlet
3
Intoleransi
b.d NOC
imobilitas
NIC
Konservasi
1.
Energi
Perawatan
Diri: ADL
Definisi: Mengatur
Kriteria Hasil:
Manajemen
energi
penggunaan
Klien
mempertahankan
fungsi
tekanan
darah, Aktifitas:
nadi, dan frekuensi Tentukan
pernafasan
dalam keterbatasan
rentang normal
aktifitas fisik
pasien
Kaji persepsi
pasien tentang
penyebab
kelelahan yang
dialaminya
Dorong
pengungkapan
peraaan klien
tentang adanya
kelemahan fisik
Monitor intake
nutrisi untuk
meyakinkan
sumber energi
yang cukup
Konsultasi dengan
ahli gizi tentang
cara peningkatan
energi melalui
makanan
Monitor respon
kardiopulmonari
terhadap aktifitas
(seperti takikardi,
dispnea, disritmia,
diaporesis,
frekuensi
pernafasan, warna
kulit, tekanan
darah)
Monitor pola dan
kuantitas tidur
Bantu pasien
menjadwalkan
istirahat dan
aktifitas
Monitor respon
oksigenasi pasien
selama aktifitas
Ajari pasien untuk
mengenali tanda
dan gejala
kelelahan
sehingga dapat
mengurangi
aktifitasnya.
2. Terapi Oksigen
Definisi: Mengelol
a pemberian
oksigen dan
memonitor
keefektifannya
Aktifitas:
Bersihkan mulut,
hidung, trakea bila
ada secret
Pertahankan
kepatenan jalan
nafas
Atur alat
oksigenasi
termasuk
humidifier
Monitor aliran
oksigen sesuai
program
5.
Secara
periodik,
monitor
ketepatan
pemasangan alat