Anda di halaman 1dari 8

Jurnal ilmu keperawatan

ISSN : 2338-6371

Laras

Efektifitas Peer Education Pada Pengetahuan Dan Sikap Siswa SMA


Dalam Pencegahan HIV/AIDS
The Effectivity Of Peer Education On Students Knowledge And Attitude In
Preventing The Spreading HIV/AIDS
1

Laras Cyntia Kasih1


Magister KeperawatanUniversitasSyiah Kuala Banda Aceh
E-mail :larascynthiakasih@gmail.com

Abstrak
Jumlah Masyarakat yang terinfeksi HIV/AIDS di Aceh mengalami peningkatan secara tajam. Pendidikan
kesehatan akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektifitas metode peer education terhadap pengetahuan dan sikap tentang pencegahan
penularan HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan desain quasi expremental. Sampel pada penelitian ini
berjumlah 38 siswa kelas XI SMA Harapan Persada ABDYA yang dipilih secara purposive sampling.
Kelompok kontrol diberikan intervensi dengan metode ceramah sedangkan kelompok eksperimen diberikan
intervensi metode peer education. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan
pertanyaan tentang pengetahuan serta pertanyaan tentang sikap. Hasil diperoleh peningkatan pengetahuan siswa
kelompok eksperimen 100% berpengetahuan baik sedangkan kelompok kontrol 84,2% berpengetahuan baik. Uji
beda independent t test, diperoleh 0,000 (p<0,05) artinya terdapat perbedaan signifikan antara metode peer
education dan metode ceramah terhadap pengetahuan siswa. Sedangkan hasil sikap kelompok kontrol 100%
siswa mempunyai sikap positif dan kelompok eksperimen 100% siswa juga mempunyai sikap positif, uji
independent t test diperoleh p=0,871 (p>0,05) artinya tidak terdapat perbedaan antara kelompok metode peer
education dan metode ceramah. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan metode peer education lebih efektif
untuk menjadi metode pendidikan kesehatan.
Kata Kunci :Pendidikan Kesehatan, Peer Education, Pengetahuan, Sikap
Abstract
The numbers of people infected by HIV/AIDS in Aceh has increased fast. Health education would be very useful
in improving knowledge about HIV/AIDS. This study aimed on finding out the effectivity of peer education
method toward knowledge and attitude about prevention of spreading HIV/AIDS. Quasi Experimental was
designes in this study. The samples of the study were 38 students of the 11th grade at SMA HarapanPersada
selected by using purposive sampling and it was divided into control and experimental Groups. The data was
obtained questions about the knowledge arranged,and questions about attitude arranged, the finding indicate
that the knowledge of students of control group was increased to 84,2% categorized into good knowledge after
using preaching method. Meanwhile, in expremental group increased 100% catagorized into good knowledge.
From independent t test analysis, it was found that the result is 0.000 (p<0.05), there was a significant
difference between control group and experimental group. Based on findings, it can be concluded that peer
education method is more effective to be a method for health education toward the students knowledge and
attitude in tackling HIV/AIDS.
Key Words : Health Education, Peer Education, Knowledge, Attitude

26

Jurnal ilmu keperawatan


ISSN : 2338-6371

Laras

Tamiang 24 orang, Aceh Barat 5 orang,

Latar belakang

Bener Meriah 4 orang, Aceh Jaya 1 orang,

Masalah HIV/AIDS merupakan masalah


kesehatan

yang

mengancam

Aceh Selatan 7 orang, GayoLues 5 orang,

banyak

Aceh Tenggara 17 orang, Aceh Singkil 3

negara di seluruh dunia. Saat ini tidak ada


negara

yang

terbebas

HIV/AIDS.

dari

orang, Nagan Raya 3 orang, Aceh Barat

masalah

HIV

Daya 4 orang, Aceh Singkil 4 orang

(Human

(BKKBN Prov. Aceh, 2014).

Immunodeficiency Virus) adalah virus


yang menyerang system kekebalan tubuh

Pendidikan kesehatan merupakan salah

manusia lalu menimbulkan AIDS. AIDS


(Acquired

satu

ImmunoDeficiencySindrom)

cara

dalam

upaya

pencegahan

HIV/AIDS dikalangan remaja, Menurut

adalah kumpulan gejala penyakit yang

kamus Merriam Webster (1985), istilah

disebabkan oleh virus HIV yang merusak

pendidikan mengacu pada pembangunan,

system kekebalan tubuh manusia (Zein,

pelatihan, atau bujukan dari pendidik

2006).

yang diberikan pada kelompok tertentu.


Sedangkan

di

Aceh

sendiri

Atau ilmu pengetahuan yang merupakan

angka

hasil

penularan kasus HIV/AIDS di Provinsi


Aceh

mengalami

peningkatan

hingga

Desember

2011,

AIDS

(Dinas

proses

pendidikan.

yang memastikan hampir seluruh anak


bisa masuk ke dalamnya. Sehingga dapat

ada

digunakan

sebanyak 10% penderita HIV dan 90%


penderita

suatu

Pendidikan merupakan sebuah sistem

secara

tajam. Sejak kasus pertama pada tahun


2004

dari

sebagai

menyebarkan

Kesehatan

Provinsi Aceh, 2011). Pada pemeriksaan


dokter yang dinyatakan positif, saat ini

media

informasi

komprehensif

tentang

pencegahan

penularan

untuk
yang

bahaya

dan

HIV/AIDS

(UNAIDS, 2004).

kasus HIV dan AIDS di Aceh telah


mencapai 234 kasus sejak 2004-2013.
Meliputi Aceh Utara

Sedangkan

33 orang, Kota

Sriasih

(2013)

dalam

penelitiannya menunjukan bahwa ada

Lhokseumawe 20 orang, Kota Langgsa 11

perbedaan

orang, Kota Banda Aceh 19 orang, Aceh

sangat

bermakna

antara

pengetahuan, sikap dan respon antara

Besar 15 orang, Aceh Pidie 10 orang,

responden

Pidie Jaya 5orang Bireun 24 orang, Aceh


Timur 15 orang, Simeulu 8 orang, Sabang
8 orang, Aceh Tengah 6 orang, Aceh

kelompok

remaja

yang

yang

tidak

mendapatkan

dengan

mendapatkan

pendidikan

seksualitas

remaja oleh pendidik sebaya, hasil ini


27

Jurnal ilmu keperawatan


ISSN : 2338-6371

mengartikan

bahwa

Laras

pendidik

sebaya

pretest

dan

postest

serta

kelompok

mampu mengubah atau mempengaruhi

eksperimen maupun kelompk kontrol

sikap remaja terhadap bahaya seks bebas,

tidak dipilih secara random (Notoadmojo,

sehingga diharapkan mampu mewujudkan

2005).

derajat kesehatan yang optimal.


Hal

serupa

penelitian

juga

Penelitian ini melibatkan 2 kelompok

ditunjukan

Andayani

(2005)

pada

yaitu

yang

pendidkan

memberi kesimpulan bahwa kelompok

ceramah

peer education lebih efektif dan dapat

mahasiswa

kontrol

kesehatan
dan

diberikan

dengan

kelompok

metode

eksperimen

diberikan pendidkan kesehatan dengan

memberi pengaruh pada peningkatan


pengetahuan

kelompok

metode peer education.

tentang

HIV/AIDS. Karena menurut peneliti hal

Populasi dan Sampel

ini karena pada kelompok peer education

Populasi dalam penelitian ini adalah

penyampaian informasi adalah teman

seluruh siswa di salah satu SMA unggul

sebaya yang telah dilatih sebelumnya dan

di

orang yang dipilih mempunyai sifat

berumur antara 16-18 tahun. Pengambilan

kepemimpinana dalam membantu orang

sampel pada penelitian ini dilakukan

lain.

dengan

teknik

purposive

jumlah

sampel

yang

Berdasarkan

latar

belakang

ABDYA

dengan

kriteria

inklusi

sampling,

telah

dipilih

masalah

berjumlah 38 siswa dengan rincian 19

tersebut, maka penulis merasa tertarik

siswa dalam kelompok eksperimen dan 19

untuk melakukan penelitian dengan judul

siswa dalam kelompok kontrol, serta 3

efektifitas pendidikan kesehatan dengan

(tiga) Peer educator.

peer education terhadap pengetahuan dan

Instrument penelitian ini berupa kuisoner

sikap siswa SMA Harapan Persada Aceh

yang terdiri dari 4 bagian yaitu, bagian A

Barat Daya dalam upaya pencegahan

berisikan data demografi, bagian B

penularan HIV/AIDS.

berisikan pertanyaan tentang pengetahuan


berjumlah 39 butir, bagian C berisikan

Metode

data tambahan seperti informasi yang

Desain penelitian

pernah didapat, Bagian D berisikan

Desain

penelitian

ini

adalah

pertanyaan tentang Sikap berjumlah 8

Quasi

Experimental Design with Nonequivalent

butir

control group design dengan pemberian

melewati

28

pertanyaan.
uji

Instrument

validitas

telah

menggunakan

Jurnal ilmu keperawatan


ISSN : 2338-6371

Pearson

Laras

Product Moment

(r) dengan

Tabel 1 diatas menunjukan rata-rata umur

nilai Tabel r >0,361 dengan N=30, dan

responden

berumur

reabilitas

Sementara

itu

dengan

menggunakan

Cronbachs Alpha >0,730.

15-17

hasil

tahun,

analisis

uji

homogenitas dengan menggunakan Uji


levene yang bertujuan untuk mengetahui

Hasil

homogenitas atau kesetaraan kelompok


Sebelum data dianalisis secara statistic,

intervensi

dilakukan

uji

didapatkan nilai p = 0,081 (p > 0,05).

Uji

normalitas

antara kelompok intervensi dan kelompok

Shapiro

wilk

kelompok kontrol adalah tidak setara.

uji

normalitas

homogenitas.
menggunakan

uji

dan

dan

dengan

kelompok

kontrol,

didapatkan hasil data berdistribusi normal


Tabel 2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden
Sebelum Intervensi Dan Setelah Intervensi Peer
Education

(p>0,05). Selanjutnya uji homogenitas


dengan

menggunakan

uji

Levene

Hasil

(p>0,05) ini menunjukan bahwa tidak ada


perbedaan

tingkat

pengetahuan

Tingkat
pengetahuan

pada

kelompok eksperimen dan kelompok


kontrol. Selanjutnya melihat apakah ada

Pretest

Baik
Cukup

52,6

Buruk

100

100

Total

digunakan uji t paired Sedangkan untuk


mengetahui perbedaan pengetahuan dan
sikap

antara

kelompok

eksperimen

29,2

Karakteristik

Umur

15 tahun
16 tahun
17 tahun

Laki-laki
Jenis
kelamin perempuan

n=19
4
11
4
8

11

19

0
37,1

setalah dilakukan pendidikan kesehatan


dengan metode peer education p = 0,000
(p< 0,05).

Menurut

Tabel 3 Distribusi Tingkat Pengetahuan


Responden setelah Intervensi Peer Education dan
metode ceramah
Kelompok responden
P
value
Tingkat
kontrol
pengetahuan Intervensi
%
%
x
x
100
Baik
84,2
0,000
0
Cukup
15,8
37,1
31,7

Kelomp
P
ok
value
kontrol
n=19
1
18
0

pengetahuan siswa kelompok intervensi

dianggap bermakna bila p<0,05.

Kelompok
Intervensi

0,00

100

perbedaan yang signifikan pada tingkat

uji Independet t test dengan perbedaan

Responden

Tabel 2 diatas menunjukan bahwa ada

dengan kelompok kontrol maka dilakukan

Tabel 1. Distribusi
Karakteristik (N=38)

postest
%
x

%
47,4

perbedaan tingkat pengetahuan sebelum


dan sesudah dilakukan intervensi maka

P
valu
e

0,081

0,000

Buruk
Total

29

100

100

Jurnal ilmu keperawatan


ISSN : 2338-6371

Laras

Tabel 3 menunjukan bahwa terdapat

metode peer education dengan kelompok

perbedaan yang sangat bermakna pada

kontrol setelah dilakukan pendidikan

tingkat pengetahuan siswa kelompok

kesehatan dengan metode

intervensi setelah dilakukan pendidikan

diperoleh bahwa hasil

kesehatan dengan metode peer education

dengan p= 0,871 (p>0,05).

dengan

kelompok

kontrol

ceramah,

t hitung= 0,163

setelah
Pembahasan

dilakukan pendidikan kesehatan dengan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

metode ceramah, diperoleh bahwa hasil t

bahwa adanya peningkatan pengetahuan

hitung= 10,86 dengan p= 0,000 (p< 0,05).

pada siswa setelah dilakukan pendidikan


Tabel 4 Distribusi Perubahan Sikap Responden
Sebelum Intervensi Dan Setelah Intervensi Peer
Education
P
Hasil
value
Perbedaan
Pretest
postest
Sikap
%
%
x
x
84,2
Positif
100
0,000
26,37
28,84
15,8
Negatif
0
Total
100
100

kesehatan melalui metode peer education


serta terdapat perbedaan pengetahuan
yang

signifikan

antara

kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Hal ini sesuai dengan pendapat dari


Wood

dalam Sinta

(2011)

bahwa

Tabel 4 menujukan bahwa ada perbedaan

pendidikan kesehatan adalah sejumlah

sikap

pengalaman

yang

signifikan

pada

siswa

yang berpengaruh

secara

kelompok intervensi setelah dilakukan

menguntungkan terhadap

pendidikan kesehatan dengan metode

terkait dengan kesehatan individu.

pengetahuan

peer education p = 0,000 (p< 0,05).


Taher (2013) dalam penelitiannya menilai

Tabel 5 Distribusi Perubahan Sikap Responden


setelah Intervensi Peer Education dan metode
ceramah
P
Kelompok Responden
value
Perbedaan
Intervensi
Kontrol
Sikap
%
%
x
x
100
Positif
100
0,871
28,84
28,74
0
Negatif
0
Total
100
100

rata-rata tingkat pengetahuan responden


sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
adalah 17,30 yang menunjukkan tingkat
pengetahuan
HIV/AIDS

nilai

siswa

kelompok

cukup

penyakit
baik,

dan

rata-rata

tingkat

pengetahuan

siswa bertambah menjadi 25,53, hal ini

pada perubahan sikap


intervensi

sudah

tentang

setelah dilakukan pendidikan kesehatan

Tabel 5 bahwa tidak terdapat perbedaan


yang bermakna

siswa

menunjukkan

setelah

pengetahuan

dilakukan pendidikan kesehatan dengan

siswa

bahwa

tingkat

tentang

penyakit

HIV/AIDS sudah semakin baik.


30

Jurnal ilmu keperawatan


ISSN : 2338-6371

Sriasih

(2013)

Laras

dalam

penelitiannya

intervensi

setelah

intervensi

peer

menunjukan bahwa ada perbedaan sangat

educatian dilakukan, sebanyak 100%

bermakna antara pengetahuan, sikap dan

responden

respon antara responden kelompok remaja

Menurut

yang mendapatkan dengan yang tidak

Elmubarok (2008) Sikap dapat berubah

mendapatkan

seksualitas

dan berkembang karena hasil dari proses

remaja oleh pendidik sebaya, hasil ini

belajar, proses sosialisasi, arus informasi,

mengartikan

pengaruh

pendidikan

bahwa

pendidik

sebaya

memiliki

sikap

Davidoff

positif.

dalam

kebudayaan

Zaim

dan

adanya

mampu mengubah atau mempengaruhi

pengalaman-pengalaman

sikap remaja terhadap bahaya seks bebas,

dialami oleh individu. Menurut Lawrence

sehingga diharapkan mampu mewujudkan

Green

derajat kesehatan yang optimal.

(2003).

Hal

serupa

ditunjukan

dalam

yang

Notoatmojo

pada

Menurut Raditya dalam Kusumastuti

yang

(2010),

mengemukanan

memberi kesimpulan bahwa kelompok

pendidikan

seksualitas

peer education lebih efektif dan dapat

diberikan oleh pendidik sebaya akan

memberi pengaruh pada peningkatan

dapat memberikan pengetahuan yang

pengetahuan

diharapkan dapat merubah sikap. Hal

penelitian

juga

(1980)

baru

Andayani

(2005)

mahasiswa

tentang

sama

juga

bahwa

remaja

yang

HIV/AIDS. Karena menurut peneliti hal

yang

diungkapkan

ini karena pada kelompok peer education

Sumardiwati

penyampaian informasi adalah teman

bahwa

sebaya yang telah dilatih sebelumnya dan

pengetahuan dan sikap setelah sasaran

orang yang dipilih mempunyai sifat

mendapatkan

kepemimpinana dalam membantu orang

remaja oleh pendidik sebaya.

dalam

terdapat

oleh

Husodo

(2008),

perbedaan

antara

pendidikan

seksualitas

lain.
Peneliti juga melihat hasil dari perubahan
Perbedaan

sikap

siswa

terhadap

sikap

kelompok

eksperimen

dan

pencegahan penularan HIV/AIDS setelah

kelompok kontrol yang tidak terdapat

dilakukan

perbedaan

intervensi

pendidikan

yang

bermakna

juga

di

kesehatan oleh peer educator dengan

pengaruhi oleh faktor budaya yang dianut

metode

menunjukan

oleh responden, yaitu budaya aceh yang

adanya perbedaan sikap yang signifikan,

penuh rasa kasih sayang dan tidak

perbedaan

mendiskriminasi

peer

education

sikap

siswa

kelompok
31

seseorang,

seperti

Jurnal ilmu keperawatan


ISSN : 2338-6371

Laras

pemaparan Azwar (2012) tentang hal

terdapat peningkatan pengetahuan dan

yang mempengaruhi sikap seseorang

perubhan sikap pada siswa setelah di

salah

lakukan pendidikan kesehatan dengan

satunya

Kebudayaan

adalah

dapat

kebudayaan.

memberi

corak

metode peer education.

pengalaman individu-individu masyarakat


asuhannya.

Sebagai

akibatnya,

Referensi

tanpa
Andayani, S. (2004). Pengaruh Peer

disadari kebudayaan telah menanamkan


garis

pengaruh

sikap

kita

Education

terhadap

Dan

berbagai masalah.

TerhadapPengetahuan

Sikap

Mahasiswa

Menanggulangi

Dalam

Hiv/Aids

Hal yang sama juga dikemukakan oleh

Universitas

Kusumawati

dkk

dalam

Sumatra Utara : Fakultas Kesehatan

penelitiannya

tentang

bahwa

Masyarakat

(2012)
sikap,

mempunyai sikap negatif, sedangkan

budaya

yang

sedikit

Sumatera

Azwar, S. (2012). Sikap dan perilaku.

yang mempunyai

lebih

Universitas

Utara.

Utara.

responden yang nilai budayanya negatif

diantara responden

Sumatera

Di

Dalam : sikap manusia teori dan

bersikap

pengukurannya. 2nd ed. Yogyakarta

negatif.

: Pustaka Pelajar.
BKKBN Provinsi Aceh. (2014). Diakses

Kelompok eksperimen dan kelompok

darihttp://nad.bkkbn.go.id/viewArti

kontrol merupakan kelompok responden

kel.aspx?artikelIID=1425

yang homogen baik itu dalam hal


pengetahuan secara umum maupun secara

Husodo, T.B & Widagdo, L. (2008).

lembaga pendidikan. Hal ini mampu

Pengetahuan Dan Sikap Konselor

mempengaruhi hasil, konsep moral dan

SMP dan SMA dalam Penyuluhan

ajaran dari lembaga pendidikan dan

Kesehatan Reproduksi di Kota

lembaga

Semarang. Semarang : Makara

agama

sangat

menentukan

sistem kepercayaan, sehingga tidaklah

Kesehatan

mengherankan apabila pada gilirannya

Kusumawati, Ira. (2012). Faktor-Faktor

konsep tersebut mempengaruhi sikap.

Yang

Mempengaruhi

Masyarakat
Kesimpulan
Berdasarkan
dilakukan

Terhadap

Sikap
Pasien

Dengan Gangguan Jiwa. Jurnal :


hasil

maka

penelitian
dapat

yang

Pekanbaru.

disimpulakan
32

Jurnal ilmu keperawatan


ISSN : 2338-6371

Laras

Kusumastuti, F.A.D. (2010). Hubungan

challengesAvailable

Antara Pengetahuan Dengan Sikap

http://www.unaids.org (accessed 15

Seksual

september 2014)

Pranikah

Remaja.

Surakarta : Fakultas Kedokteran

Zein, Umar. (2006). 100 pertanyaan

Universitas Sebelas Maret.

seputar HIV/AIDS yang perlu anda

Meriam, Webster. (1985). Diakses dari

ketahui. Medan : USU prees.

http:/www.meriamwebster.com/dictionary/education
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Konsep
perilaku dan perilaku kesehatan
dalam : pendidikan dan perilaku
kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Sriasih,

NGK.

(2013).

Pengaruh

pendidikan seksualitas remaja oleh


pendidik
pengetahuan

sebayaterhadap
dan

sikap

remaja

tertang bahasa seks bebas. Jurnal


Poltekes

Jurusan

Kebidanan

Denpasar
Sinta.

from:

(2011).

Promosi

Kesehatan.

Jogjakarta: Graha Ilmu


Taher, Belinda F. T. (2013). Pengaruh
Pendidikan

Kesehatan

Tingakat

Pengetahuan

Terhadap
Siswa

Tentang Cara Pencegahan Penyakit


Hiv/Aids Di Sma Negeri 1 Manado .
Manado : Ejournal Keperawatan
(E-Kp) Volume 1. Nomor 1
UNAIDS. (2004). Peer Education and
HIV/AIDS: Concepts, Uses and
33

Anda mungkin juga menyukai