diastolik
adalah
tekanan
terendah
yang
terjadi
saat
jantung
secara ritmik berkontraksi dan relaksasi, maka hasil aliran darah secara ritmik juga
mengalir ke dalam arteri, menyebabkan tekanan darah naik turun pada setiap
denyutan.Jantung merupakan sebuah organ yang sangat vital bagi tubuh makhluk
hidup dan merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot-otot jantung.Jantung
mempunyai bentung seperti jantung pisang.Siklus jantung merupakan kejadian yang
terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Siklus hjantung terdiri dari 2 gerakan,
yaitu Konstriksi (systole) selama 0,3 detik dan Pengendoran (diastole) selama 0,5
detik.
2.2
terhadap aliran
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas pembuluh darah maka
semakin tinggi tekanan darah.
Faktor patologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, :
a. Posisi tubuh, baroresepsor akan merespon saat tekanan darah turun dan akan
berusaha menstabilkan tekanan darah
b. Aktifitas fisik, aktifitas fisik membutuhkan energy sehingga butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperature, menggunakan system rennin-angiotensin vasokonstriksi perifer.
Temperature pun dapat berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi diakibatkan
karena aktifitas yang banyak ssedangkan suhu yang rendah dikarenakan aktifitas
yang cenderung ringan
d. Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula tekanan darah hal ini
disebabkan oleh berkurangnya elastisitas pembuluh darah
e. Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena
komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk
pembakaran. Sedangkan pria yang memiliki banyak aktifitas pun cenderung
memiliki tekanan darah yg lebih tinggi
f. Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan
menset baroresepsor untuk menaikkan tekanan darah. Emosi akan memicu kerja
hormone adrenalin, adrenalin pria lebih tinggi karena dipengaruhi oleh syaraf
parasimpatis.
g. Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah yang tinggi, diantaranya
makanan yang mengandung garam (NaCl). Garam akan mempengaruhi retensi
Na+ dalam darah sehingga dapat menyebabkan penumpukkan Na+ dalam darah.
h. Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal memiliki peranan untuk
merangsang pengeluaran angiotensin yang kemudian akan mempengaruhi
rangsangan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah).
Berdasarkan faktor faktor yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik
hipotesa bahwa tekanan darah seseorang dapat diketahui berdasarkan faktor
patologisnya. Jika seseorang yang terbiasa memiliki aktifitas banyak maka akan
memiliki tekanan darah yang tinggi sedangkan sebaliknya jika seseorang memiliki
aktifitas yg sedikit tekanan darahnya pun akan cenderung menunjukkan angka
normal.
TEKANAN DARAH
SISTOLIK
< 130 mmHg
130 139 mmHg
DIASTOLIK
< 80 mmHg
85 89 mmHg
2.3
Ringan
Sedang
Berat
Sangat Berat
90 99 mmHg
100 109 mmHg
110 109 mmHg
>120 mmHg
dapat melakukan sendiri. Di samping itu dengan perkembangan teknologi saat ini
dapat menggunakan alat elektronik yang canggih.
Tekanan darah dapat diukur dengan dua metoda :
1. Metoda Langsung (Direct Method).
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam
pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer. Metoda ini merupakan cara
yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap
dan ketrampilan khusus.
2.Metoda tidak langsung (Indirect Method).
Metoda ini menggunakan shpygmomanometer (tensi meter).
Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
a. Cara Palpasi, dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
b. Cara Auskultasi, dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun
tekanan diastolic Cara ini memerlukan alat Stethoschope
Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah
1.
2.
3.
Duduk yang nyaman dan letakkan lengan anda dekat dan sejajar
d.
e.
selanjutnya.
Simpanlah pengukuran tekanan darah Anda untuk selanjutnya silahkan
konsultasikan dengan dokter Anda. Untuk hasil yang baik, cobalah
pengukuran
dilakukan
pada
jam-jam
yang
sama
setiap
harinya
(indocoreperkasa, 2006)
2.4
bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran
tekanan darah sering juga disebut Sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer
air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para
dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai
pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan
meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia.
Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di
banyak negara modern.Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan
kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat
diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa
jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
Berikut gambar Sphygamomanometer
Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas, ada juga
sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis. Tekanan darah akan tampil di
layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur tekanan darah.
2.5
Arteri brakial
2.
Arteri popliteal
3.
Arteri radial
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
3.1.1 Alat
Adapun alat alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut, :
1. Stetoskop
3. Sphygmomanometer jarum
4. Alat Tulis
4.1.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut, :
1. Manset Sphygamomanometer
3.2
Prosedur Kerja
BAB 1V
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1
Data Pengamatan
4.1.1
No
1
2
3
4
Nama
Sondang Meiny C.P.
Angga Iwan A.
Risma
Willy
Duduk
110/80 mmHg
120/80 mmHg
120/80 mmHg
130/90 mmHg
Berdiri
120/80 mmHg
120/80 mmHg
120/80 mmHg
120/80 mmHg
Berbaring
110/70 mmHg
90/80 mmHg
120/90 mmHg
110/70 mmHg
4.1.2
No
1
2
Normal
120/80 mmHg
110/80 mmHg
Otot
130/90 mmHg
130/100 mmH
Otak
120/90 mmHg
120/90 mmHg
3
4
Deni Wahyu
Risma
130/80 mmHg
120/80 mmHg
140/80 mmHg
140/90 mmHg
130/70 mmHg
120/90 mmHg
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum, tekanan darah
diukur berdasarkan metode secara tidak langsung dan pengukuran dilakukan pada
lengan bagian atas . Tekanan darah masing-masing praktikan diukur dalam beberapa
keadaan, yaitu, pada saat posisi duduk, berbaring, dan berdiri. Pengukuran juga
dilakukan pada saat praktikan melakukan kegiatan menggunakan otot dan otak.
berbaring.
Hal
tersebut
dikarenakan
semakin
tinggi
semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta
vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktu
pun bertambah sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya
pun akan meningkat.
Namun, ada praktikan yang hasil pengukurannya 90/80 pada saat berbaring
itu berarti paraktikan tersebut dalam keadaan yang sangat lelah sehingga tekanan
darahnya hampir rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui salah satu faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah adalah situasi fisik seseorang
yang akan dicek tekanan darahnya .