Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Review Jurnal Pengolahan Citra Digital untuk Menhitung Luas Daerah


Bekas Penambang Timah

Oleh:
Nama

: I Nyoman Satria Paliwahet

NIM

: 1304505039

Kelas

:A

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

1.

Pendahuluan
Pemanfaatan

citra

satelit

telah

banyak

dilakukan

terutama

untuk

mengidentifikasi perubahan bentuk luas ataupun kondisi lainnya dari suatu


wilayah. Luas daerah bekas penambangan timah yang banyak terdapat di wilayah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga dapat diidentifikasi dan dianalisis
melalui pengolahan citra satelit. Banyak di antara daerah bekas penambangan
timah tersebut ditinggalkan begitu saja setelah penambangan tanpa ada usaha
pemanfaatan kembali lahan tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan
pengolahan citra digital berupa citra satelit dari suatu wilayah tertentu di pulau
Bangka yang memiliki daerah bekas penambangan timah agar dapat dihitung
luasannya sehingga dapat dilakukan berbagai hal yang bersifat positif pada bekas
tambang timah tersebut.
2.

Teori
Pengolahan citra digital menitik beratkan pada pemrosesan gambar 2 dimensi

dengan menggunakan komputer. Tujuan utama pengolahan citra adalah agar citra
mudah diinterpretasi oleh manusia maupun mesin. Dengan pengolahan citra,
sebuah citra ditransformasi menjadi citra lain. Berdasarkan nilai pikselnya, citra
digital dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis citra, yaitu citra warna, citra
grayscale dan citra biner. Perbaikan citra bertujuan untuk meningkatkan kualitas
tampilan citra untuk pandangan manusia sehingga citra tersebut lebih mudah
diolah dengan computer. Perenggangan kontras adalah teknik yang sangat berguna
untuk memperbaiki kontras citra terutama citra yang memiliki kontras rendah.
Operasi morfologi merupakan operasi yang menggunakan dua input
himpunan yaitu citra biner, dan suatu kenel (elemen pembentuk struktur). Elemen
ini berupa suatu matriks dan umumnya berukuran kecil. Operasi dasar morfologi
ada dua yaitu dilasi dan erosi. Analisis objek didasarkan pada ciri khas (feature)
geometri pada objek tersebut. Luas atau ukuran merupakan salah satu fitur dari
objek di dalam citra dan dapat dihitung menggunakan persamaan

3.

Metode

Metode yang digunakan yaitu dimulai dari survey lapangan untuk


pengambiland ata berupa koordinat. Setelah koordinat diketahaui, dilakukan
pembacaan citra satelit dari lokasi tersebut. Citra satelit yang diperoleh masih
berupa citra grayscale. Perbaikan kontras agar objek terlihat jelas. Citra grayscale
diubah menjadi citra biner untuk meisahkan objek dengan latarnya. Tahap
selanjutnya adalah operasi morfologi, dengan menggunakan operasi morfologi
erosi. Tujuannya adalah untuk memisahkan objek kecil yang tidak akan diproses
sehingga menghasilkan luas daerah. Proses selanjutnya adalah proses dilasi untuk
mengembalikan bagian objek citra daerah bekas penambangan timah yang hilang
akibat proses erosi. Perhitungan jumlah piksel objek dapat dikerjakan setelah
proses dilasi. Piksel-piksel yang masuk dalam penghitungan adalah piksel-piksel
yang memiliki nilai intensitas 1 yang merupakan bagian dari objek. Untuk
mengetahui luas objek citra, jumlah piksel yang telah dihitung dikalikan dengan
suatu skala.
4.

Hasil
Tahapan-tahapan pada metode diatas dilakukan untuk mendapatakan hasil

yang diinginkan. Mulai dari survey koordinat hingga penentuan luas sebenarnya
dari penambangan timah tersebut. Survey yang didapatkan berupa koordinat dan
ukuran panjang dan lebar di tiap lokasi. Terlihat jelas mulai dari citra grayscale
dari ketiga lokasi. Perubahan dari citra grayscale ke citra biner terlihat jelas.
Dalam proses pengolahan citra daerah bekas penambangan timah, dilakukan
operasi morfologi yaitu erosi dan dilasi. Proses erosi diterapkan pada citra biner
daerah bekas penambangan timah dengan menggunakan fungsi imerode untuk
mengurangi atau menghilangkan objek-objek yang tidak diperlukan dalam proses
pengolahan citra selanjutnya. Elemen pembentuk struktur yang digunakan ialah
matriks bujur sangkar dengan seluruh elemen bernilai 1. Ukuran elemen tersebut
berbeda-beda untuk tiap citra biner tergantung dari berapa banyak atau besar
objek yang ingin dihilangkan. Selanjutnya, dilakukan proses dilasi pada citra-citra
tersebut menggunakan fungsi imdilate dan elemen pembentuk struktur yang sama
dengan proses erosi. Hal ini bertujuan agar bagian objek yang hilang akibat proses
erosi dapat dikembalikan karena bagian objek (piksel-piksel) tersebut termasuk

piksel-piksel yang akan dihitung untuk mengetahui luas objek. Proses tersebut
memudahkan dalam perhitungan luas sebenarnya dari penambangan timah
tersebut. Perhitungan luas sebenarnya dilakukan dengan skala dikalikan dengan
jumlah piksel. Luas untuk lokasi pertama yaitu 3.548,2 m 2, lokasi kedua 27.537,8
m2, lokasi ketiga 39.940 m2.
5.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai