TERM OF REFRENCES
Kerjasama Pendidikan Entreprneurship
A.Pendahuluan
Mahasiswa pada saat ini tidaklah lagi dituntut untuk hanya memiliki
pengatahuan dan ketrampilan khusus yang terkait kepada bidang ilmu
yang dipelajarinya saja. Kemampuan mahasiswa nantinya menghadapi
dunia kerja ataupun dalam memulai suatu bisnis/ usaha menjadi hal yang
sangat dibutuhkan saat ini sebagai bukti bahwa lulusan perguruan tinggi
nantinya siap untuk menghadapi dunia kerja (dalam konteks manajemen)
dan membuka lapangan perkerjaan baru.
Kemampuan lulusan perguruan tinggi dalam menghadapi dunia kerja dan
membuka lapangan pekerjaan baru (usaha/bisnis) telah banyak diberikan
oleh
perguruan
tinggi
melalui
pelatihan-pelatihan
kemampuan
kewirausahaan. Pelatihan kemampuan kewirausahaan akan memberikan
kemampuan manajerial bagi lulusan perguruan tinggi sehingga dapat
menghadapi kondisi dunia kerja yang sangat rumit dan penuh tantangan
atau yang sering disebut sebagai kemampuan intrapreneurship. Selain itu,
apabila kemudian lulusan perguruan tinggi menghadapi kendala dalam
mendapatkan pekerjaan, pelatihan kewirausahaan akan memberikan
kepada mahasisa kemampuan dalam mencari ide dan peluang bisnis,
mengembangkannya, dan mendapatkan penghasilan atas usaha/ bisnis
yang dibuka (entrepreneurship).
STAKPN sebagai salah satu perguruan tinggi yang menghasilkan lulusanlulusan sarjana dalam bidang agama kristen, merasa perlu untuk dapat
memberikan dukungan pengetahuan kepada mahasiswa agar nantinya,
mahasiswa dapat memiliki kemampuan manajerial yang baik dan siap
untuk menghadapi dunia pekerjaan, serta untuk dapat secara mandiri
dalam menghasilkan pendapatan dari usaha yang didirikan agara dapat
mandiri setelah nantinya menyelesaikan program pendidikan.
Pendidikan Program
Studi
Pengetahuan dan
Ketrampilan
Pelatihan Kemampuan
Kewirausahaan
Peningkatan Kemampuan
Manajerial dan Keinginan
untuk Membuka Usaha/
Bisnis
Kesiapan
Lulusan
Perguruan Tinggi
D.
Mekanisme pelaksanaan
Untuk menjaga kualitas dan manfaat Hibah Penelitian Dosen yang
diberikan, ditetapkan berbagai syarat berikut ini:
a. Hibah Penelitian diberikan kepada staf pengajar yang telah menjadi
Dosen tetap institusi.
b. Tema harus disesuaikan dengan tema program LRPM Politeknik WBI.
c. Pengusul tidak sedang mendapat hibah lain pada program LRPM
Politeknik WBI.
d. Diajukan oleh staf pengajar secara tim (minimum 2 orang, maksimum 3
orang).
e. Periode pelaksanaan: maksimum 1 (satu) tahun, dan berakhir sesuai
dengan kalender kegiatan Hibah Penelitian Dosen yang dikeluarkan
oleh LRPM Politeknik WBI.
f. Metode seleksi yang digunakan akan disesuaikan dengan prosedur
yang dilakukan oleh reviewer.
g. Pemenang hibah penelitian (peneliti utama) bersedia menyeminarkan
hasil yang diperolehnya pada seminar tingkat Politeknik WBI yang
pelaksanaannya dikoordinir oleh LRPM Politeknik WBI.
Mekanisme dari Pelaksanaan Hibah Penelitian Dosen Politeknik WBI akan
diatur lebih lanjut dalam aturan Buku Pedoman Penelitian Politeknik WBI
yang dikeluarkan oleh LRPM Politeknik WBI sebagai bagian yang tidak
terlepas dari TOR ini.
E. Pembiayaan
Jumlah biaya yang diajukan disesuaikan dengan ruang lingkup kegiatan,
dengan biaya maksimum Rp. 15.000.000,- (lima juta rupiah) per grant.
Perkiraan komposisi pelaporan biaya oleh pemenang hibah adalah sebagai
berikut:
No.
Komponen Biaya
Alokasi Biaya(%)
1
Honorarium
30
2
Pengadaan Alat
15
3
Travel/Expenditure
40
4
Laporan
10
5
Diseminasi internal/Evaluasi
5
Mekanisme pencairan dana hibah dilakukan dalam 2 tahap. Tahap I
diserahkan pada saat pengesahan pemenang proposal hibah penelitian
STIE IBBI sebesar 70% dari nilai kontrak. Tahap II diserahkan pada saat
peneliti telah melakukan seminar hasil penelitian sebesar 30%.