Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW


DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
MATERI TRIGONOMETRI
DI KELAS X SMA
Oleh:
Ina Andriani , Gugun. M. Simatupang2), Wardi Syafmen2)
1)
Alumi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
Email: 1) eommaina@yahoo.com
1)

ABSTRAK

Bahan ajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran, bahan ajar
membantu siswa dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu, guru harus mampu
menciptakan bahan ajar yang dapat meningkatkan keaktifan dan semangat siswa dalam
belajar. Handout merupakan bahan ajar cetak yang bersumber dari beberapa literatur yang
relevan terhadap kompetensi dasar materi pokok yang diajarkan kepada siswa (Prastowo,
2013:79). Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan
pendekatan saintifik ke dalam handout dapat melibatkan siswa secara kelompok untuk
aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk handout
matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan
saintifik pada materi trigonometri di kelas X SMA serta untuk mengetahui efektifitas dari
handout tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan bahan ajar cetak
berupa handout. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penilaian
ahli isi/materi, desain media dan desain pembelajaran, angket tanggapan guru dan siswa,
dan tes hasil belajar. Setelah handout dibuat, handout divalidasi oleh tim ahli materi dan
ahli desain media hingga handout dinyatakan layak untuk diujicobakan. Setelah handout
divalidasi dan direvisi, selanjutnya dilakukan ujicoba. Ujicoba dilakukan dengan meminta
tanggapan dari guru matematika dan siswa sebagai subjek penelitian. Selanjutnya handout
tersebut diterapkan pada kegiatan pembelajaran yang sebenarnya pada siswa kelas X MIA
3 SMA Negeri 11 Kota Jambi. Dari lembar observasi aktifitas siswa diperoleh persentase
aktivitas siswa 79,01% termasuk dalam kategori baik. Dari hasil analisis post-test
diperoleh 81,82% nilai siswa mencapai KKM. Dan hasil analisis dari angket persepsi siswa
menunjukkan 81,21% dengan kategori sangat baik. Handout menggunakan model
kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan santifik meningkatkan efektivitas hasil belajar
siswa. Sehingga handout ini bisa digunakan oleh guru dan siswa SMA khususnya pada
pembelajaran Trigonometri.
Kata Kunci: Pengembangan Handout Matematika, Jigsaw, Pendekatan Saintifik,
Trigonometri

Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

Halaman 2

I.

PENDAHULUAN
Bahan
ajar
merupakan
komponen penting dalam proses pembelajaran, melalui bahan ajar ini
membantu
peserta
didik
dalam
mempelajari sesuatu. Oleh karena itu,
guru sebagai pendidik harus mampu
menyediakan bahan ajar yang dapat
menarik perhatian peserta didik dan
peserta didik dapat menyerap materi
pelajaran yang akan diberikan dengan
melibatkan peserta didik untuk aktif
pada pembelajaran di kelas.
Salah satu bahan ajar yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran
yaitu bahan ajar cetak. Salah satu
contoh bahan ajar cetak yang biasa
digunakan adalah handout. Menurut
Prastowo (2013:79) handout merupakan
bahan ajar yang bersumber dari
beberapa literatur yang relevan terhadap
kompetensi dasar materi pokok yang
diajarkan kepada peserta didik.
Sesuai
dengan
yang
dikemukakan oleh Helmanda (2012),
mengembangkan handout menjadi
bahan ajar yang efektif dan inovatif
sangatlah penting. Handout yang efektif
dapat meningkatkan keingin-tahuan
siswa mengenai materi. Sehingga
terdorong untuk belajar dan terus
belajar. Ada banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mengembang-kan
handout menjadi bahan ajar yang dapat
memotivasi peserta didik untuk aktif
dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Salah satunya dengan menerap-kan
model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dengan pendekatan saintifik ke
dalam handout.
Handout ini dirancang khusus
menggambungkan
langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dengan tahapan pendekatan
saintifik. Dengan adanya pengabungan
tersebut dalam pembelajaran peserta
didik dapat berperan aktif, menumbuhkan sikap tanggung jawab, dapat
membangun kerja sama kelompok, serta
Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

mampu melatih peserta didik untuk


berpikir kritis, logis dan sistematis
dalam menyelesaikan atau menemukan
fakta-fakta dari suatu permasalahan.
Dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dalam proses pembelajaran peserta
didik dapat berinteraksi sosial, serta
memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk berkembang dan berlatih
komunikasi dalam kelompok. Sehingga
dalam pembelajaran peserta didik lebh
aktif dan kreatif.
Handout ini juga didesain
semenarik mungkin, baik dari segi
tampilan (tulisan, warna dan gambar),
maupun dari segi isi meliputi
penyampaian materi dan kegiatan
belajar berdasarkan langkah-langkah
yang ada pada model pembelajaran
kooperatif
tipe
jigsaw
dengan
pendekatan
saintifik.
Diharapkan
mampu menghasilkan handout matematika yang dapat menfasilitasi peserta
didik secara optimal dalam proses
pembelajaran. Dengan adanya handout
ini diharapkan dapat membantu guru
untuk menyelenggarakan pembelajaran
di kelas dan mencapai tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan diuraikan diatas,
penelitian
ini
bertujuan
untuk
menghasilkan
produk
handout
matematika
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dengan pendekatan saintifik pada materi
trigonometri di kelas X SMA serta
untuk mengetahui efektifitas dari
handout tersebut.
II.

KAJIAN PUSTAKA
Menurut Prastowo (2013:79)
handout merupakan bahan ajar yang
bersumber dari beberapa literatur yang
relevan terhadap kompetensi dasar
materi pokok yang diajarkan kepada
peserta didik. Bahan ajar ini diberikan
kepada peserta didik guna memudahkan mereka untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Halaman 3

Tipe jigsaw adalah salah satu


tipe pembelajaran kooperatif yang
mendorong siswa aktif dan saling
membantu dalam mengatasi materi
pembelajaran. Tujuannya adalah mencapai prestasi yang maksimal, baik
individu maupun kelompok (Hosnan,
2013:247).
Peranan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dalam proses
mengajar dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa sehingga mereka
terlibat langsung secara aktif dalam
memahami persoalan dam menyelesaikan secara kelompok mereka pun dapat
berinteraksi dengan teman sejawanya
dan juga dengan gurunya sebagai
pembimbing. Sementara itu, guru
berperan sebagai fasilitator yang
mengarahkan dan memotivasi siswa
untuk belajar mandiri dan menumbuhkan tanggung jawab dalam berdiskusi
(Hosnan, 2013:248).
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah
sebagai berikut: (1) siswa dikelompokkan secara heteogen. (2) tiap anggota
dalam tim diberi tugas bagian materi
yang berbeda. (3) anggota dari tim yang
berbeda yang telah mempelajari
bagian/subbab yang sama bertemu
dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan subbab mereka.
(4) setelah diskusi sebagai tim ahli, tiap
anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim
mereka tentang subbab yang mereka
kuasai dan tiap anggota lainnnya
mendengarkan
dengan
sungguhsungguh. (5) tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi. (6) guru
memberi evaluasi.
Pendekatan saintifik adalah
proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalaui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menentukan masalah),
Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

merumuskan masalah, mengajukan atau


merumuskan hipotesis, mengum-pulkan
data
dengan
berbagai
teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengomunikasikan konsep, hukum
atau prinsip yang ditemukan.
Langkah-langkah umum pembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah
sebagai berikut: (1) mengamati. (2)
menanya. (3) mengumpulkan informasi
(4) megolah informasi. (5) mengomunikasikan informasi. (6) membentuk
jejaring.
Efektivitas pembelajaran adalah
sesuatu yang telah dirancang dan
memiliki pengaruh yang ditimbulkan
membawa peserta didik dalam mempelajari informasi atau pengetahuan
yang diterimanya dengan menggunakan kemamapuan-kemampuan
yang
dimilikinya
berkenaan
dengan
pencapaian tujuan pembelajaran.
Bahan ajar handout dikatakan
efektif jika mampu memberikan
perubahan kepada peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran atau dapat
membawa hasil belajar yang lebih
meningkat dari sebelumnya.
III.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian
pengembangan. Model pengembangan
yang digunakan adalah Model ADDIE
(Analysis,
Design,
Development,
Delivery and Evaluations). Model
ADDIE dikembangkan oleh Dick and
Carry (1996) untuk merancang sistem
pembelajaran.
Menurut
langkah
langkah pengembangan produk, model
penelitian dan pengembangan ini lebih
rasional dan lebih lengkap, model ini
dapat digunakan untuk berbagai macam
bentuk pengembangan produk seperti
model, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, media dan bahan ajar
(Mulyatiningsih, 2011:199).
Adapun prosedur pengembangan
dalam penelitian ini berdasarkan model
ADDIE yaitu sebagai berikut:
1. Analysis (Analisis)
Halaman 4

Analisis yang dilakukan yaitu


memvalidasi kesenjangan kinerja, menetapkan tujuan, menganalisis peserta
didik, sumber daya yang tersedia, dan
rencana kerja.
2. Design (Perancangan)
Kegiatan ini merupakan proses
sistematik yang dimulai dari menetapkan tujuan belajar, merancang skenario
atau kegiatan belajar mengajar, merancang
perangkat
pembelajaran,
merancang materi pembelajaran dan alat
evaluasi hasil belajar (Mulyatiningsih,
2012:200). Pada tahap ini handout
dirancang sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dengan pendekatan saintifik.
3. Development (Pengembangan)
Setelah handout selesai dibuat
kemudian divalidsi oleh ahli isi/materi,
media dan desian pembelajaran
handout. Tim ahli diminta untuk
menilai handout tersebut, sehingga
selanjutnya dapat diketahui kelemahan
dan kekurangannya dan revisi sesuai
saran dan komentar. Setelah handout
direvisi sesuai saran validator selanjutnya dilakukan uji coba produk berupa
ujicoba perorangan dengan melibatkan
pengisian angket oleh 1 orang guru
matematika, ujicoba kelompok kecil
dengan melibatkan 8 orang siswa dan
uji coba kelompok besar melibatkan 29
siswa.
4. Implementation (Implementasi)
Pada tahap ini yang dilakukan
adalah produk yang telah diuji coba
diterapkan dalam situasi nyata dengan
pengajaran yang sesungguhnya. Uji
coba pemakian dilakukan pada satu
kelas yaitu X MIA 3 yang berjumlah 33
siswa.
5. Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap evaluasi yang dilakukan
peneliti adalah memberikan post-test
dan memberikan angket persepsi pada
siswa tentang penggunaan bahan ajar
handout menggunakan model pem-

Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

belajaran kooperatif tipe jigsaw dengan


pendekatan saintifik.
IV.

HASIL PENGEMBANGAN
Hasil dari penelitian ini berupa
(1) sebuah handout matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan
saintifik pada materi trigonometri, (2)
penilaian validasi isi/materi, desain
media, dan desain pembelajaran
produk, (3) penilaian guru matematika
dan siswa terhadap handout yang telah
dibuat, (4) hasil observasi aktivitas
siswa dalam belajar, (5) hasil belajar
siswa terhadap penggunaan handout
matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan
pendekatan saintifik dengan memberikan post-test kepada siswa kelas X
MIA 3 SMA Negeri 11 Kota Jambi.
Dalam
mengembangkan
handout menggunakan model ADDIE
terdapat beberapa tahapan yaitu:
1. Analysis (Analisis)
a. Memvalidasi Kesenjangan Kerja
Dari observasi maka diperoleh
beberapa hal tentang kesenjangan yang
terjadi di SMA Negeri 11 Kota Jambi
yaitu tentang. handout yang digunakan
masih berupa uaraian materi dan soalsoal latihan. Seingga rendahnya minat
belajar
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran.
b. Menetapkan Tujuan
Adapun tujuan yang ditetapkan
adalah mengembangkan handout agar
menarik minat siswa dan memudahkan
siswa
dalam
memahami
materi
pelajaran.
c. Analisis Peserta Didik
Ada beberapa hal yang menjadi
perhatian penulis dalam pengembangan
handout matematika yaitu, (1) peserta
didik SMA N 11 Kota Jambi membutuhkan bahan ajar yang didesain
khusus agar memudahkan peserta didik
untuk memahami dan menjadikan
kegiatan pembelajaran lebih bermakna.
Halaman 5

(2) pengembangan handout ini, ditunjukkan kepada peserta didik kelas X


SMA N 11 Kota Jambi.
d. Sumber Daya yang Tersedia
Di SMA Negeri 11 Kota Jambi
untuk sumber daya semuanya telah
dipenuhi. Baik sumber daya bahan ajar
seperti buku-buku penunjang yang
beraneka ragam, sumber dan juga
tenaga pengajar yang mampu mengajar
dengan baik, hanya saja dalam
mengembangkan bahan pembelajaran
yang dapat menarik minat siswa, guru
kurang mampu menyediakannya.
e. Rencana Kerja
Adapun rencana kerja yang telah
direncanakan peneliti yaitu: (1) jadwal.
(2) tim. (3) spesifikasi bahan ajar
(handout.) (4) struktur materi.
2. Design (Rancangan)
a. Rancangan Judul Handout
Judul handout dirancangan
dengan paduan warna dan gambar yang
sesuai dengan materi. Judul handout
juga membeikan informasi tentang
identitas handout memuat mata pelajaran, jenis handout, materi pelajaran,
kelas/ semester, handout ke, alokasi
waktu, nama dan kelas pengguna
handout.

Gambar 1 Rancangan Judul Handout

b. Rancangan Isi Handout


1) Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
Kompetensi
Inti
dan
Kompetensi Dasar didesain dengan
menggunakan tabel dan disesuaikan
Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

dengan silabus. Pembuatan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


bertujuan untuk memberikan informasi
agar siswa dapat mengetahui apa saja
yang akan dicapai setelah mempelajari
handout ini.

Gambar 2 Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar

2) Informasi Penduung
Informasi pendukung didesain
dengan memberikan informasi awal
yang harus siswa ketahui terlebih
dahulu sebelum mempelajari handout.

Gambar 3 Informasi Pendukung

3) Materi Pelajaran
Materi
pelajaran
didesain
dengan memberikan contoh kehidupan
sehari-hari dan disertai dengan gambar
yang mencangkup konsep sesuai dengan
materi pelajaran. Materi pelajaran telah
disusun berdasarkan langkah-langkah
Halaman 6

model pembelajaran kooperatif tipe


jigsaw dengan tahapan pembelajaran
pendekatan saintifik membantu siswa
dalam memahami konsep materi yang
disampaikan.
Gambar 6 Daftar Rujukan

Setelah
handout
dibuat,
dilakukan tahap validasi oleh tim ahli.
Validasi ini dilakukan oleh 2 orang
dosen matematika. Berikut ini tabel
validasi isi/materi, media dan desain
pembelajaran handout:
Tabel 1 Validasi Isi/materi Handout

Gambar 4 Materi Pendukung

4) Soal-soal
Soal-soal berisi permasalahan
yang harus diselesaikan siswa setelah ia
menerima materi pelajaran. Soal-soal
ini dibuat bertujuan untuk memberikan
siswa penguatan pemahaman terhadap
konsep yang dipelajari.

Gambar 5 Soal-soal

5) Daftar Rujukan
Daftar rujukan berupa sumber
bacaan berisi bahan ajar apa saja yang
digunakan atau yang menjadi sumber
materi pelajaran yang berguna bagi
pembuat handout.

Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

Dari keempat aspek di atas


diperoleh rerata skor adalah 3,9. Jadi
hasil penilaian materi trigonometri pada
handout
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dengan pendekatan saintifik secara
keseluruhan sudah valid karena
termasuk dalam kategori baik yaitu 3,40
4,19.
Halaman 7

Tabel 2 Validasi Media Handout

Dari kelima aspek di atas


diperoleh rerata skor adalah 3,8. Jadi
hasil penilaian media handout menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan
saintifik secara keseluruhan sudah valid
karena termasuk dalam kategori baik
yaitu 3,40 4,19.
Tabel 3 Validasi Desain Pembelajaran
Handout

Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

Berdasarkan hasil validasi desain


pembelajaran handout diperoleh rerata
skor adalah 4. Jadi hasil penilaian
desain pembelajaran trigonometri pada
handout menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan
pendekatan saintifik secara keseluruhan
sudah valid karena termasuk dalam
kategori baik yaitu 3,40 4,19.
3. Development (Pengembangan)
a. Evaluasi satu-satu
Ujicoba produk ini dilakukan
pada seorang guru matematika yang
mengajar di SMA Negeri 11 Kota
Jambi. Guru diminta mengamati dan
menilai handout yang telah direvisi.
Setelah itu, peneliti meminta guru untuk
memberikan
penilaian
dengan
menggunakan angket validasi yang
terdiri dari 10 pertanyaan mengenai
handout yang telah didesain.
Hasil penilaian dari guru terlihat
bahwa memberikan penilain baik
dengan rerata skor 4. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa tanggapan
guru tentang handout yang dibuat
memberikan respon positif, sehingga
handout ini dapat dikatakan menarik
Halaman 8

dan dapat digunakan ujicoba kepada


siswa non subjek penelitian.
b. Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah uji coba produk terhadap guru mata pelajaran matematika,
selanjutnya peneliti meminta tanggapan
dari siswa kelas X MIA 4 SMAN 11
Kota Jambi. Pada uji coba kelompok
kecil ini dilakukan pada 8 orang siswa.
Dari hasil penilain ujicoba tanggapan siswa terhadap produk handout
ini termasuk dalam kategori baik,
dengan persentase skor uji coba
terhadap tanggapan siswa adalah 78%.
Berdasarkan penilaian responden dapat
disimpulkan tanggapan siswa tentang
handout yang dibuat memberikan
respon positif, sehingg handout dapat
dikatakan menarik.
c. Uji Coba Kelompok Besar
Setelah ujicoba produk pada
kelompok kecil, selanjutnya peneliti
meminta tanggapan dari siswa kelas X
MIA 2 SMAN 11 Kota Jambi. Pada
ujicoba kelompok besar ini dilakukan
pada 29 orang siswa.
Dari hasil penilain ujicoba tanggapan siswa terhadap produk handout
ini termasuk dalam kategori baik,
dengan persentase uji coba produk
terhadapan tangggapan siswa adalah
78%. Berdasarkan penilaian responden,
dapat disimpulkan tanggapan siswa
tentang handout yang dibuat memberikan respon positif, sehingga
handout ini dapat dikatakan menarik
dan baik.
4. Implementation (Implementasi)
Bahan ajar handout diimplementasikan atau ujicoba pemakaian
dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Uji coba pemakian dilakukan pada satu
kelas yaitu X MIA 3 yang berjumlah 33
siswa. Handout tersebut digunakan
peserta didik dalam proses pembelajaran selama 3 kali pertemuan
diluar post test.
Setelah proses belajar mengajar
selesai maka diberikan post-test dan
Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

angket persepsi siswa untuk melihat


hasil belajar dan persepsi siswa mengenai handout yang digunakan. Nilai
siswa yang tuntas yaitu memiliki nilai
diatas Kriteria Ketuntasan Minimum
adalah 27 siswa tuntas dan 6 siswa
belum tuntas. Dilihat dari persentase
siswa kelas yang tuntas mencapai
81,82%. Dari persentase tersebut maka
dikatakan bahwa handout matematika
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan saintifik sudah sangat baik.
Hasil observasi setiap aspek
aktivitas siswa saat proses pembelajaran dari 3 kali pertemuan dengan
presentase keaktifan adalah 79,01%
termasuk kategori baik atau aktif.
Hasil penilaian angket persepsi
siswa yang terdiri dari 10 pertanyaan,
diperoleh respon siswa baik dengan
persentase adalah 81,21%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa
handout matematika menggunakan
model kooperatif tipe jigsaw dengan
pendekatan saintifik pada materi trigonometri di kelas X SMA mempunyai
respon baik atau positif dari siswa.
5. Evaluation (Evaluasi)
Produk akhir dalam bentuk
handout ini merupakan produk yang
telah divalidasi oleh tim ahli. Pada tahap evaluasi dimaksudkan untuk memperbaiki handout di setiap tahapnya,
sehingga diperoleh sebuah handout
yang layak untuk digunakan pada
proses pembelajaran.
Evaluasi juga dilakukan pada
tahap design dan tahap development.
Pada tahap design evaluasi dilakukan
pada saat validasi ahli isi/materi dan
validasi media. Setelah divalidasi oleh
tim ahli isi materi dan media ada
perbaikan yang dilakukan revisi sesuai
saran yang diberikan.
Pada tahap development evaluasi dilakukan pada saat ujicoba sausatu yang dilakukan pada satu orang
guru matematika, ujicoba kelompok
Halaman 9

kecil dilakukan pada 8 siswa dan


ujicoba kelompok besar dilakukan 29
siswa. Dari hasil ujicoba tersebut respon
siswa terhadap handout ini baik. Maka
handout matematika mengguna-kan
model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dengan pendekatan saintifik pada
materi trigonometri dikatakan efektif.
V.
KAJIAN DAN SARAN
1. Kajian Produk Handout
Penelitian ini telah menghasilkan suatu produk bahan ajar berupa
handout matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dengan pendekata saintifik pada materi
trigonometri di kelas X SMA yang
dapat memfasilitasi siswa agar lebih
berperan aktif dalam proses pembelajaran, serta memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami
konsep materi pelajaran.
Handout yang sudah dikatakan
valid, kemudian sudah di ujicobakan
pada subjek penelitian, yaitu siswa kelas X MIA 3 di SMA Negeri 11 Kota
Jambi, semester genap tahun akademik
2014/2015 yang mengikuti proses belajar mengajar pada materi trigonometri
sebanyak 33 siswa.
Untuk mengetahui seberapa
besar keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
handout ini maka diadakan pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh guru
matematika dengan mengisi lembar
observasi aktifitas siswa yang telah
disediakan. Hasil observasi memperoleh rerataan persentase aktivitas
siswa 79,01% termasuk dalam kategori
baik menunjukkan bahwa handout
yang dikembangkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
Setelah dilakukan post-test,
selanjutnya meminta siswa untuk
memberi tanggapan berupa angket
persepsi siswa terhadap handout yang

Ina Andriani Alumni FKIP Universitas Jambi

telah digunakan. Dari hasil angket


persepsi siswa, diperoleh rerataan persentase persepsi siswa 81,21% termasuk dalam kategori sangat baik.
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh bahwa handout
menggunakan model kooperatif tipe
jigsaw dengan pendekatan santifik
efektif digunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Saran Pemanfaatan
Penulis menyarankan untuk peneliti
yang relevan selanjutnya agar dapat
melakukan studi pertandingan terhadap
handout matematika menggunakan
model kooperatif tipe jigsaw dengan
pendekatan saintifik, dengan handout
lainnya untuk melihat handout mana
yang lebih efektif untuk digunakan
dalam proses pembelajaran matematika.
DAFTAR RUJUKAN
Helmanda,
Rilfi.,
dkk.
2012.
Pengembangan
Handout
Matematika
Berbasisis
Pendekatan Realistik Untuk
Siswa Kelas VII Semester 2
dalam
Jurnal
Pendidikan
Matematika Vol. 1 No. 1 (2012):
75-79
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan
Kontekstual
dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia
Mulyatiningsih, Endang. 2013. Metode
Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jogjakarta: DIVA Press
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Pembelajaran Landasan dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta

Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai