Simulasi HT
Simulasi HT
Oleh
Anggita Noviyanti
Chindiana Wendi Claudia
Gagah Ananda Bawari
Kirana Aulia
Rizky Fatma Sofyani
Nia Erlina
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang
berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat
badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.
Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka
kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun
saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan
pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa
si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian.
Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja
extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh
darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab
umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack) (Anonim, 2009).
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui :
1. Tentang pengertian hipertensi dan obat antihipertensi.
2. Khasiat dan penggunaan obat antihipertensi
3. Jenis-jenis obat dan penggolongannya
4. Macam-macam obat antihipertensi
5. Efek samping dan cara mengatasi obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 pengertian hipertensi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent
Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejalagejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny Sustrani, dkk,
2004).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat
melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia.
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar
(90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab
tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung,
peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan
volume aliran darah (Kurniawan, 2002).
Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang
ditandai oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit
penyakit ini biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti stroke,
dan penyakit jantung (Rusdi dan Nurlaela, 2009).
Dari definisi-definisi diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa
hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang
dibawa oleh
membutuhkannya.
darah terhambat
sampai
ke jaringan tubuh
yang
Kategori
Tekanan
dan/
Tekanan
Darah Diastol
menurut JNC 7
Normal
Pra-Hipertensi
Hipertensi:
Tahap 1
Tahap 2
-
menurut JNC 6
Optimal
Nornal
Normal-Tinggi
Hipertensi:
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
(mmHg)
< 120
120-139
< 130
130-139
dan
atau
dan
atau
(mmHg)
< 80
80-89
< 85
85-89
140-159
160
160-179
180
atau
atau
atau
atau
90-99
100
100-109
110
Optimal
Normal
Normal-Tinggi
Tingkat 1 (Hipertensi Ringan)
Sub-group: perbatasan
Tingkat 2 (Hipertensi Sedang)
Tingkat 3 (Hipertensi Berat)
Hipertensi sistol terisolasi
(Isolated
systolic
Sistol (mmHg)
Diatol (mmHg)
< 120
< 130
130-139
140-159
140-149
160-179
180
140
< 80
< 85
85-89
90-99
90-94
100-109
110
< 90
hypertension)
140-149
Sub-group: perbatasan
(Sumber: Sani, 2008)
Klasifikasi Menurut Chinese Hypertension Society
<90
Tabel 3
Klasifikasi Hipertensi Menurut CHS
Tekanan Darah Sistol Tekanan Darah Diastol CHS-2005
(mmHg)
< 120
120-129
130-139
Tekanan Darah Tinggi
140-159
160-179
180
140
(mmHg)
< 80
80-84
85-89
Normal
Normal-Tinggi
90-99
100-109
110
90
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Hypertensi
Terisolasi
Sistol
Tabel 4
Klasifikasi menurut ESH
Kategori
Tekanan
Darah
Optimal
Normal
Normal-Tinggi
Hipertensi tahap 1
Hipertensi tahap 2
Hipertensi tahap 3
Hipertensi
sistol
(mmHg)
< 120
120-129
130-139
140-159
160-179
180
140
Tekanan
Sistol
Darah Diastol
(mmHg)
dan
dan/atau
dan/atau
dan/atau
dan/atau
dan/atau
Dan
< 80
80-84
85-89
90-99
100-109
110
< 90
terisolasi
(Sumber: Mancia G, 2007)
Klasifikasi menurut International Society on Hypertension in Blcks
(ISHIB) (Douglas JG, 2003)
Klasifikasi yang dibuat oleh ISHIB adalah:
1 Jika tekanan darah sistol dan diastole pasien termasuk ke dalam dua
kategori yang berbeda, maka klasifikasi yang dipilih adalah
berdasarkan kategori yang lebih tinggi.
2 Diagnosa hipertensi pada dasarnya adalah rata-rata dari dua kali
atau lebih pengukuran yang diambil pada setiap kunjunga.
Tabel 5
Klasifikasi Hipertensi Menurut ISHIB
Kategori
Tekanan
Darah
(mmHg)
Optimal
< 120
Normal
< 130
Normal-Tinggi
130-139
Hipertensi Tahap 1 140-159
Hipertensi Tahap 2 160-179
Hipertensi Tahap 3 180
Hipertensi Sistol 140
Tekanan
Sistol
Darah Diastol
dan
dan/atau
dan/atau
dan/atau
dan/atau
dan/atau
dan
(mmHg)
< 80
< 85
85-89
90-99
100-109
110
< 90
terisolasi
(Sumber: Douglas JG, 2003)
Klasifikasi berdasarkan hasil konsesus Perhimpunan Hipertensi
Indonesia (Sani, 2008).
Pada pertemuan ilmiah Nasional pertama perhimpunan hipertensi
Indonesia 13-14 Januari 2007 di Jakarta, telah diluncurkan suatu
konsensus mengenai pedoman penanganan hipertensi di Indonesia
yang ditujukan bagi mereka yang melayani masyarakat umum:
1 Pedoman yang disepakati para pakar berdasarkan prosedur standar
dan ditujukan untuk meningkatkan hasil penanggulangan ini
kebanyakan diambil dari pedoman Negara maju dan Negara
tetangga, dikarenakan data penelitian hipertensi di Indonesia yang
berskala Nasional dan meliputi jumlah penderita yang banyak
masih jarang.
Tekanan
Darah dan/atau
Normal
Prehipertensi
Hipertensi Tahap 1
Hipertensi Tahap 2
Hipertensi
Sistol
Sistol (mmHg)
<120
120-139
140-159
160-179
140
Dan
Atau
Atau
Atau
Dan
Tekanan Darah
Diastol (mmHg)
<80
80-89
90-99
100
<90
terisolasi
(Sumber: Sani, 2008)
Klasifikasi hipertensi menurut bentuknya ada dua yaitu hipertensi sistolik dan
hipertensi diastolik (Smith, Tom, 1986:7). Pertama yaitu hipertensi sistolik adalah
jantung berdenyut terlalu kuat sehingga dapat meningkatkan angka sistolik.
Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri bila jantung
berkontraksi (denyut jantung). Ini adalah tekanan maksimum dalam arteri pada
suatu saat dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan atas
yang nilainya lebih besar.
Kedua yaitu hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah kecil
menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan terhadap aliran
darah yang melaluinya dan meningkatkan tekanan diastoliknya. Tekanan darah
diastolik berkaitan dengan tekanan dalam arteri bila jantung berada dalam
keadaan relaksasi diantara dua denyutan. Sedangkan menurut Arjatmo T dan
Hendra U (2001) faktor yang mempengaruhi prevalensi hipertensi antara lain ras,
umur, obesitas, asupan garam yang tinggi, adanya riwayat hipertensi dalam
keluarga.
Aldosteron merupakan
hormon
steroid
yang memiliki
peranan
Angiotensin I
Renin
Angiotensin I Converting Enzyme (ACE)
Angiotensin II
Tekanan darah
Mengentalkan
Konsentrasi NaCl
di pembuluh darah
Menarik cairan intraseluler ekstraseluler
Volume darah
Tekanan darah
Volume darah
Thiazide
Antagonis Aldosteron
Antagonis Aldosteron merupakan diuretic hemat kalium juga tetapi
lebih berpotensi sebagai anti hipertensi dengan onset aksi yang
lama (hingga 6 minggu dengan spironolakton).
Beta Blocker
reseptor .
Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE-inhibitor)
Antagonis Kalsium
Alpha blocker
VASO-dilator langsung
Bayam
Kacang-kacangan
Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat tekanan
darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang bermanfaat
mencegah penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa satu pisang
sehari cukup untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi.
e
Kedelai
Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak sehat.
Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat tinggi yang
sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.
g
Avokad
Golongan
Indikasi
Efek samping
Dosis
Sebagai
Gangguan
pada Sediaan
pengurang
saluran
cerna tablet 10
nyeri seperti
ulkus mg dan
obat
Peroksikam
gejala
pada
radang peptic,
20 mg.
tulang saluran
(osteoarthritis),
dan
cerna,
besar,
penyakit muntah,
mual,
nyeri
ankylosing
perut,
spondylitis.
dan
muntah
buang
besar
air
darah,
reaksi
Vitamin
hipersensitivitas.
Untuk mencegah Asam urat, gula
com
dan
kekurangan
vitamin
Captopril
Bk
Inhibitor
complex.
Untuk tekanan Hiperkalemia,
enzim
angiotensin
hipertensi.
Dalam
alergi, kemasan
converter
kulit,
(angiotensin-
darah
rendah, 25
converting
gatal,
batuk dan
enzyme
kering,
detak mg.
inhibitor,
jantung
cepat,
ACEI).
nyeri dada.
2.8 Dialog
masalah kulit.
mg,
50
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik > 140
mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg (Kee & Hayes). Obat antihipertensi
adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tingggi hingga
mencapai tekanan darah normal.
Semua obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih tempat kontrol
anatomis dan efek tersebut terjadi dengan mempengaruhi mekanisme normal
regulasi TD.
Pengobatan Farmakologis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diuretik
Antagonis Reseptor- Beta
Antagonis Reseptor-Alfa
Kalsium Antagonis
ACE inhibitor
Vasodilator
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah Pengobatan tekanan darah
tinggi dimulai dengan perubahan-perubahan gaya hidup untuk membantu
menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Jika
perubahan-perubahan itu tidak memberikan hasil, mungkin anda perlu
mengkonsumsi obat-obat untuk penderita darah tinggi, tentu saja dengan
berkonsultasi dengan dokter. Bahkan jika anda harus mengkonsumsi obat-obatan,
alangkah baiknya disertai dengan perubahan gaya hidup yang dapat membantu
anda mengurangi jumlah atau dosis obat-obatan yang anda konsumsi.
3.3 Resep
Daftar pustaka
Katzung, Bertam G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 2 Ed.8. Jakarta :
Salemba Medika Glance.
Mycek, Merry J dkk. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar Ed2.Jakarta :
Media medika.
Neal, M. J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis Ed. 5. Jakarta : Erlangga.
Setiawati, Arini dkk. 2001. Farmakologi dan Terapi ed. 4. Jakarta : FKUI.
Ansel, Howard C, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
Anief, Moh, 1996, Penggolongan Obat berdasarkan khasiat dan penggunaan,
UGM Press; Yogakarta
Ansel, Howard C, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press;
Jakarta
http://www.docstoc.com/docs/7804134/DIURETIK; diakses hari selasa
tanggal 20 desember 2015