Anda di halaman 1dari 18

Geser (Shear)

Ir. Elvira, MT. PhD.

Bidang Momen

(-)

(+)

Bidang Gaya Lintang


(-)

Bending
and Shear

Pure
Bending

Bending
and Shear
2

Bending and Shear

Pure Bending
3

z
M =

dA = 0
x

dA = 0

( y

xy

xz

dA = V

dA = 0

dA )

Keruntuhan Geser
Pada Kayu
Bending and Shear
5

Fx = 0

H + C dA D dA = 0
a

H +

)dA

C )dA

=0

H =

(
a

H =

C )dA

Diketahui bahwa:

=
jadi:

H =

My
I
MC
I

ydA
a

dimana:

dM
M C = M =
x = Vx
dx
ydA = Q adalah momen dari suatu luasan
terhadap garis netral

jadi:

H =

VQ
x
I
7

H =

VQ
x
I

gaya geser yang didapat akan sama bila yang ditinjau bagian
bawah dari potongan.

gaya geser persatuan panjang adalah:

q =

H
VQ
=
x
I

Contoh:
Suatu balok yang terbuat dari tiga buah kayu berukuran
20x100 mm seperti pada gambar berikut. Jarak antara paku
adalah 25 mm. Bila gaya lintang pada balok sebesar V=500 N,
hitung gaya geser yang diterima oleh masing-masing paku.

Q = A y = (0 . 02 0 . 1 )(0 . 06 )

Jawab:

= 120 10 6 m 3

I =

(0 . 02 )(0 . 1 )3
3
+ 2 [121 (0 . 1 )(0 . 02 ) ]
1
12

+ 2 (0 . 02 0 . 1 )(0 . 06 )

= 16 . 2 10 6 m 4
gaya geser persatuan panjang adalah:

q =

VQ
(500 ) 120 10 6 = 3740 N/m
=
I
16 . 2 10 6

gaya geser yang diterima tiap paku adalah:

F = qs = 3740 0 . 025 = 92 . 6 N

s = jarak antar paku


10

Contoh:
Hitung gaya geser yang diterima paku bila diketahui jarak antar paku
adalah 44 mm dan gaya lintang yang bekerja pada penampang
sebesar 2.5 kN

Jawab:

Q = A' y
= (18 76 )(47 )
= 64296 mm

I =

1
12

[(112 112 ) (76 76 )]

= 10332 mm

4
11

Gaya geser persatuan panjang:

q =

VQ
2500 64296
=
= 15 . 6 N/mm
I
10332

Gaya geser yang diterima setiap paku:

F =

qs
15 . 6 44
=
= 343 . 2 N
2
2

12

Tegangan Geser Pada Balok

Tegangan geser rata-rata pada permukaan A adalah:

ave =
=

H
VQ x
=
A
I t x
VQ
It

13

Perlu diingat bahwa:

xy = yx
Tegangan geser yang didapat juga merupakan rata-rata karena pada
kenyataannya tegangan geser yang terjadi tidak merata:

ave =

VQ
It

14

Untuk balok persegi dengan rasio b/h


1/4 , tegangan geser pada titik C1 dan
C2 tidak lebih besar dari 0.8% lebih dari
tegangan geser rata-rata.
Sehingga tegangan geser dapat
dihitung dengan rumus:

xy =

VQ
It

15

Untuk balok persegi

Q = A y = b (c y ) 12 (c + y ) =
I =

1
12

1
2

b c2 y2

bh 3

sehingga:

xy

VQ
3 c2 y2
=
=
V
Ib
4 bc 3

atau:

xy

3V
y2
1 2
=
4 A
c
16

Tegangan maksimum di tengah penampang:

max =

3V
2A

17

Tegangan pada penampang I:

Tegangan geser maksimum pada tengah web dapat didekati


dengan rumus:

max =

V
A web
18

PERJANJIAN TANDA

Tegangan geser positif bila mengakibatkan sudut yang


mengarah sumbu y dan x positif
membesar

19

Gaya Geser Pada Thin-Walled Member

Wide-Flange Beams

Box and Tube Beams


20

10

Gaya geser pada flange

H =

VQ
x
I

Q adalah momen dari luas daerah yang


diarsir terhadap garis netral

VQ
It
21

Luasan yang diarsir adalah luas yang diperhitungkan untuk


menghitung Q

VQ
It

22

11

Variasi dari gaya geser q pada penampang

23

Pusat Geser (Shear Center)

Tidak terjadi puntir pada penampang

Terjadi puntir pada penampang


24

12

Agar tidak terjadi puntir, maka gaya harus diberikan pada pusat
geser (shear center)

25

Dimanakah letak pusat geser penampang?

F =

V =

B
A
D

qds
qds

Gaya V sama dengan gaya lintang dari beban luar.


Gaya F dan F akan mengakibatkan momen puntir.
Gaya V dan gaya luar juga akan menyebabkan momen puntir.
26

13

Akibat F akan timbul momen puntir sebesar:

M 1 = Fh
Akibat gaya luar dan V akan timbul momen
puntir sebesar:

= Ve

Supaya penampang tidak terpuntir maka:

M1 = M

Fh = Ve
e=

Fh
V

Titik O disebut pusat geser (shear center)


27

Gaya luar yang bekerja pada pusat geser, namun tidak vertikal,
tidak akan menyebabkan puntir.

28

14

Contoh:
Hitung posisi pusat geser dari penampang
berikut bila diketahui b = 100 mm, h = 150
mm dan t = 4 mm. Tentukan pula distribusi
tegangan geser bila penampang tersebut
dikenai gaya pada pusat gesernya sebesar
10 kN.
Jawab:
a. Menentukan pusat geser

Q = (st )(h / 2 )
VQ
Vsth
=
q =
I
2I

F =

qds =

Vthb 2
=
4I
Fh
Vthb
=
e=
V
4I

Vsth
Vth
ds =
2I
2I

h
th 2 b 2
=
V
4I

sds

29

Momen inersia penampang:

I = I web + 2 I flange

1
12

1
12

2
1 3
h
th + 2 12 bt + bt
2

2
th (6 b + h )
3

Substitusikan I ke rumus e, didapat:

e=
=

th 2 b 2
=
4I
4
b
2+

h
3b

1
12

th 2 b 2

th 2 (6 b + h )

100
= 40 mm
150
2+
3 100
30

15

b. Menentukan distribusi tegangan geser


Tegangan pada flange AB:

q VQ
Vh
=
=
s
t
It
2I

Tegangan pada titik B pada flange AB:

Vh
Vhb
b=
1
2I
2 12 th 2 (6 b + h )
6Vb
=
th (6 b + h )

B =

6 10000 100
4 150 (6 100 + 150

= 13 . 3 MPa
31

Tegangan pada web:

Q = bt ( 12 h ) +

1
2

ht ( 14 h ) =

1
8

ht (4 b + h )

Tegangan maksimum:

maks =

V ( 1 ht )(4 b + h )
VQ
= 1 8 2
It
12 th (6 b + h ) t

3V (4 b + h )
2 th (6 b + h )

3 10000 (4 100 + 150 )


2 4 150 (6 100 + 150 )

= 18 . 3 MPa
32

16

Bagaimana bila gaya yang bekerja


tidak pada pusat geser
penampang?

Maka tegangan geser yang terjadi merupakan kombinasi geser dan puntir.

33

Kuis (21/11/2012)
Hitung dan gambarkan diagram tegangan geser yang terjadi
pada penampang berjarak 1.5 m dari tumpuan.
2 cm

1.5 m

A
750kN/m
20 cm
3 cm

A
2 cm

20 cm

VQ
It
Q = A' y

xy =

7m

34

17

Latihan 2: (No Mhs Genap)


Hitung dan gambarkan tegangan geser yang terjadi pada
penampang berikut bila diketahui gaya lintang yang terjadi
sebesar 150 kN.
2 cm

VQ
It

Q = A' y
20 cm
3 cm

20 cm

(A)
35

18

Anda mungkin juga menyukai