Polietilena
Anggota :
Aditya Sigit P.
0906489366
Gabriella Andini
0906489416
Melanie Hapsari
0906489422
A. Definisi Polietilena
Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena dan
merupakan bahan thermoplastic sebagai bahan baku plastic. Polietilena dibentuk melalui
polimerisasi dari etena, seperti yang ditunjukkan gambar berikut :
Terdapat 2 jenis polietilena, yaitu polietilena dengan rantai liniear dan polietilena
dengan rantai bercabang.
Titik leleh polietilen sangat bervariasi bergantung pada tipe polietilena. Pada tingkat
komersil, polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik lelehnya berkisar 120 oC
hingga 135oC. Titik leleh polietilena berdensitas rendah berkisar 105oC hingga 115oC.
Kebanyakan LDPE, MDPE, dan HDPE mempunyai tingkat resistansi kimia yang
D. Klasifikasi Polietilena
Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan percabangan
molekul. Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe percabangan, struktur
kristal, dan berat molekulnya.
Klasifikasi Polietilena berdasarkan massa molekul
3 Makalah Proses Petrokimia-Polietilene
Densitas
Karakteristik
[g/cm3]
HDPE
>= 0.941
MDPE
0.9260.940
LDPE
0.9100.940
LLDPE
0.9150.925
rendah
polimer linier dengan percabangan rantai pendek dengan
jumlah yang cukup signifikan. kekuatan tensil yang
lebih tinggi dari LDPE, dan memiliki ketahanan yang
lebih tinggi terhadap tekanan
VLDPE
0.8800.915
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Polietilena
E. Kegunaan Polietilena
4 Makalah Proses Petrokimia-Polietilene
Polietilena digunakan pada berbagai benda untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
seperti :
Kantong palstik, botol plastik, film, cetakan
Pembungkus kabel modern
Pembungkus makanan beku
Berbagai turunan polietilena juga banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,
diantaranya ;
Tabel 2. Berbagai
turunan Polietilena dan
Turunannya. (lingkaran
merah)
maka polimerisasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu: polimerisasi adisi dan polimer
kondensasi. Jenis polimerisasi yang terjadi pada pembentukan polietilen adalah
polimerisasi adisi.
Polimerisasi adisi terjadi pada monomer-monomer yang sejenis dan mempunyai
ikatan tak jenuh (rangkap). Proses polimerisasi diawali dengan pembukaan ikatan
rangkap dari setiap monomernya, dilanjutkan dengan penggabungan monomermonomernya membentuk rantai yang lebih panjang dengan ikatan tunggal.
Mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan polietilena terdiri dari tiga tahap:
Inisiasi, Propagasi, dan Terminasi.
a. Inisiasi.
Untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul monomer
pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang
terbentuk dari inisiator sebagai R, dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2 =
CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:
b. Propagasi
Dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang
terbentuk dalam tahap inisiasi
Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan
rangkap C= C dalam monomer etilen akan berubah menjadi ikatan tunggal C C
pada polimer polietilen
c. Terminasi
Dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan
radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator atau antara radikal polimer yang
sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk polimer
dengan berat molekul tinggi.
HDPE dihasilkan dari gas etilen dengan proses bertekanan rendah (10-80 bar) pada suhu
70-300C.
.
LLDPE dihasilkan dari gas etilen dengan proses bertekanan rendah (10-80 bar) pada suhu
70-300C dengan tambahan monomer lain seperti butena, heksena, atau oktena.
Dengan butena:
Dengan heksena:
Dengan oktena:
Bahan baku
HDPE
etilena
LLDPE
etilena
+ butena/ heksena/
oktena
Struktur
Jenis rantai
cabang pendek
cabang pendek
Densitas (g/cm )
Tekanan operasi
panjang
0.9100.940
tinggi
>= 0.941
rendah
0.9150.925
rendah
(bar)
Proses produksi
1000-3000
proses tekanan
10-80
solution, gas, slurry
10-80
solution, gas, slurry
Aplikasi
tinggi (ICI)
plastik pembungkus
bahan pembuat tas
dan jaket
insulasi untuk kabel
terpal
botol deterjen
botol susu
Tupperware
tangki
pipa
plastik pembungkus
kantong plastic
pembungkus kabel
tegangan rendah
kursi plastic
ember
gelas dan piring
plastik
yang
Bahan baku dan aditif harus dimurnikan dan bahan katalis harus disiapkan
terlebih dahulu. Untuk kasus proses pada tekanan yang tinggi, gas harus dikompresi
dalam beberapa tahap. Polimerisasi terjadi baik di fase gas (fluidized bed atau CSTR),
fase cair (suspensi atau larutan), atau dalam tekanan tinggi. Polimerisasi adalah jantug
proses, pada setiap satu unit, hanya satu dari tiga proses digunakan. Polimer partikel ini
kemudian dipisahkan dari monomer dan pelarut, kemudian dibentuk pelet, dikeringkan
dan dikirim. Monomer dan pelarut di recovery kembali kedalam feed.
1. Polimerisasi Fase Gas
Proses polimerisasi fase gas pertama kali ditemukan oleh Union Carbide pada
tahun 1977, dan dipatenkan dengan nama Unipol process. Teknologi polimerisasi fase
gas juga dikembangkan oleh British Petroleum Company. Teknologi ini hemat secara
ekonomi, fleksibel, dan memiliki kisaran yang luas dalam penggunaan katalis padat
[Kirk Othmer, et al. 1998]. Berikut adalah diagram proses pembuatan polietilen
dengan proses Unipol:
Blow Tank (PBT), dari PBT di transfer ke Pruduct Purge Bin (PPB). Keseluruhan
sistem pengeluaran sistem kemudian disebut Product Discharge System (PDS) [Kirk
Othmer, et al. 1998].
Pada proses Unipol, reaktor polimerisasi fluidized bed dioperasikan tanpa zona
pengurangan kecepatan atau cyclone untuk memisahkan partikel yang bagus dari gas,
ternyata memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang pertama adalah
pembentukan lembaran yang curam di dinding atau kerak pada zona transisi dapat
dihilangkan. Hasilnya akan mengurangi shutdown pada reaktor. Keuntungan yang
kedua adalah kedalaman dari area bed polimerisasi dapat divariasikan sehingga
output reaktor dapat ditingkatkan dengan kondisi operasi yang bagus pula.
Pada proses polimerisasi fase gas untuk teknologi BP (British Petroleum), katalis
Ziegler-Natta
dan
metallocene
dimasukan
dalam
reaktor
fluidized-bed.
Pengendalian terhadap sifat propertis produk, seperti titik lebur dan densitas
dilakukan oleh komposisi gas proses dan kondisi operasi. Reaktor didesain agar
terjadi mixing yang sempurna dan temperatur yang seragam.
Gambar 6.
polimerisasi fasa
gas (BP process)
Gas yang tidak bereaksi didinginkan dan dipisahkan dari berbagai cairan, dikompes
kemudian dikembalikan kedalam reaktor. Produk yang dihasilkan memiliki
spesifikasi yaitu densitasnya 0,919 g/cm3, titik leleh 1,0 g/10 menit, dan ketebalan
0,038 mm. Polimer berbentuk powder yang kemudian ditambahkan zat addiktif dan
kemudian disimpan dalam storage [Petrochemical Procesess. 2005].
2. Polimerisasi Larutan
Proses larutan telah dikembangkan oleh beberapa perusahaan meliputi Du Pont,
Dow, dan Mitsui untuk membuat LLDPE. Keuntungannya adalah dapat dengan
mudah menangani banyak jenis dari comonomer dan densitas produk tergantung
katalis yang dipakai.
reaktor diolah dengan zat deaktifasi dan kemudian campurannya melewati alumina
dimana residu dari katalis yang sudah dideaktifasikan diadsorb. Pelarut dan
comonomer yang tidak bereaksi diuapkan dalam tahap depressurization. Setelah
ekstrusi menjadi pellet, penghilangan pelarut dilakukan dengan melewatkan aliran gas
panas melewati tumpukan pellet. Kelemahan dari proses ini yaitu terdapatnya tahapan
penghilangan katalis sehingga memperbesar biaya proses.
3. Polimerisasi suspensi (slurry Polimeryzation)
Teknologi ini merupakan teknologi yang paling tua dalam pembuatan
polyethylene. Philips Petroleum Company telah mengembangkan proses slurry yang
efisien untuk memproduksi LLDPE. Reaktor dibangun menyerupai large folder
loop yang mengandung serangkaian pipa dengan diameter 0.5 sampai 1 meter.
Reaktor berbentuk double loop diisi dengan suatu pelarut ringan (biasanya
isobutene), dan mengelilingi loop dengan kecepatan tinggi secara kontinyu. Reaktor
double loop bekerja pada:
Katalis chromium/titanium.
Persentase
16%
17%
27%
40%
I.
LDPE; 16%
PP; 40%
LLDPE; 17%
HDPE; 27%
Persentase
1%
2%
2%
2%
3%
7%
12%
13%
51%
7%
Persentase
55%
31%
14%
Chandra Asri
Titan Kimia
Impor
800000 ton
450000 ton
250000 ton
100000 ton
bentuk film serta wire & cable. Produk HDPE dijual dalam bentuk blow molding, film,
pipe, dan tape/ filament.
Tabel 7. Produk polietilen dalam negeri
Perusahaan
Trademark Brand
Produk Polietilena
LLDPE
HDPE
Chandra Asri
ASRENE
Titan Kimia
TITANVENE
Film
Film
Injection
Blow molding
Film
Film
Pipe
Pipe
Injection
Tape/filament
Monofilament
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. Polietilena. http://id.wikipedia.org/wiki/Polietilena. (diakses tanggal 23 April 2012,
pukul 19.35 WIB).
Brydson, J.A. 1982. Plastics Materials. London: Butterworth Scientific.
Billmeyer, Fred. 1994. Textbook of Polymer Sciene. Singepore: John Wiley & Sons (SEA) pte.
Ltd
Chandra
Asri
Petrochemical.
Polyethylene
Products.
http://www.chandraasri.com/products_polyethylene.php (diakses 23 April 2012, 22.00 WIB)
Karina, Sandra. Butuh USD300 Juta Bangun Industri Hulu Polietilen.
http://techno.okezone.com/read/2010/11/22/320/395821/butuh-usd300-juta-bangun-industrihulu-polietilen (diakses 23 April 2012, 22.00 WIB)
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Industri Petrokimia: Chandra Asri
Petrochemical Resmi Beroperasi. http://www.kemenperin.go.id/artikel/1470/IndustriPetrokimia:-Chandra-Asri-Petrochemical-Resmi-Beroperasi (diakses 23 April 2012, 22.00
WIB)
Lepoutre,
Priscilla.
The
Manufacture
of
Polyethylene.
ChemProcesses/polymers/10J.pdf (diakses 23 April 2012, 22.00 WIB)
http://nzic.org.nz/
Rachman, Vicky & Adi Teguh. Titan Kimia Anggarkan Belanja Modal US$ 7 Juta.
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/6569/Titan-Kimia-Anggarkan-Belanja-ModalUS-7-Juta (diakses 23 April 2012, 22.00 WIB)
Siemens AG. 2007. Process Analytics in Polyethylene (PE) Plants. www.industry.usa.
siemens.com [diakses 7 April 2012, Pkl. 19.30]
Teguh, Adi & Rukmi Hapsari. Utilisasi Produksi Petrokimia Bisa Capai 90% di 2012.
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20616/Utilisasi-Produksi-Petrokimia-BisaCapai-90-di-2012 (diakses 23 April 2012, 22.00 WIB)
Titan Kimia Nusantara. Products. http://www.pttitan.com/Product/Products.asp (diakses 23
April 2012, 22.00 WIB)
Siemens AG. 2007. Process Analytics in Polyethylene (PE) Plants. www.industry.usa.
siemens.com [diakses 7 April 2012, Pkl. 19.30]
Zulfikar.
2010.
Sifat-sifat
Polimer.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimiakesehatan/makromolekul/sifat-%E2%80%93-sifat-polimer/ (diakses 23 April 2012, pukul
18:34 WIB).