Anda di halaman 1dari 24

BAB

Model-model Atom

V
Salah satu konsep ilmiah tertua menyatakan bahwa semua materi dapat dipecah
menjadi zarah (partikel) kecil, ketika partikel-partikel itu tidak bisa dibagi lagi (terkecil)
dinamakan: atom. A berarti tidak, dan Tomos berarti memotong. Dinamakan atom karena
dianggap tidak dapat dipecah lagi. Pertama kali istilah atom diajukan oleh Demokritus dan
dipopulerkan kembali oleh Dalton melalui teori atom Dalton.

5.1.

Teori atom John Dalton


Tanpa didukung oleh fakta eksperimen lebih kurang 400 sebelum Masehi Demokritus

dan Leucippus mengemukakan konsep mengenai atom. Pada tahun 1803, John Dalton
mengemukakan teorinya mengenai atom setelah Antonie Lavoisier (1772) menemukan
hukum kekekalan massa dan Joseph Louis Proust (1779) mengemukakan hukum
perbandingan tetap. Lavosier menyatakan bahwa Massa total zat-zat sebelum reaksi akan
selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap. Dari kedua hukum
tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil
Atom merupakan partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi
Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur berbeda,
berlainan dalam massa dan sifatnya.
Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain
Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom yang
berubah akibat reaksi kimia

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada
tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

69

Gambar 5.1 model atom dari John Dalton

Selama beberapa abad, konsep mengenai atom Democritus dilupakan orang. Pada
tahun 1803 John Dalton mengemukakan postulat mengenai atom. Postulat itu dikemukakan
berdasarkan pengukuran kuantitatif dari reaksi kimia. Isi postulat Dalton adalah sebagai
berikut.
1. Materi tersusun atas sejumlah partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Partikel itu
disebut atom.
2. Atom-atom suatu unsur identik dalam segala hal, baik volume, bentuk, maupun massanya
dan berbeda dengan atom-atom penyusun atom lain.
3. Dalam perubahan kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom. Selanjutnya, atomatom itu ditata ulang sehingga membentuk komposisi tertentu.
4. Atom dapat bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul angka perbandingan
bulat dan sederhana

Postulat Dalton pertama mempertegas pendaat Democritus yang menyatakan jika suatu
materi terus dibagi, suatu saat akan sampai pada suatu partikel yang tidak dapat dibagi lagi,
partikel itu disebut atom
Postulat Dalton kedua merupakan gagasan baru dari Dalton. Menurut Dalton, atom
merupakan unsur terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur itu.
Postulat ketiga didasarkan pada hukum konversi massa dari Lavoisier, yaitu dalam
reaksi kimia massa zat tidak berubah. Maksudnya, massa sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama. Oleh karena itu, tidak ada atom yang hilang atau tercipta dalam suatu reaksi kimia.
Dengan kata lain, perubahan yang terjadi hanyalah berupa pemisahan dan penggabungan
antaratom.
Postulat keempat merupakan konsep molekul, yaitu antaratom dapat bergabung
membentuk suatu molekul. Atom itu dapat sejenis atau tidak sejenis. Jika yang bergabung
atom sejenis, penggabungan itu membentuk molekul unsur. Jika yang bergabng atom tidak
sejenis, penggabungan itu membentuk senyawa. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah
molekul unsur dan molekul senyawa cukup ditulis unsur dan senyawa.
70

Kelebihan Model Atom Dalton dan Kelemahan Model Atom Dalton yaitu :
Kelebihan Model Atom Dalton
Teori atom dalton merupakan teori pokok yang membuat ilmuan lain tertarik untuk
mempelajari atom secara mendalam sehingga terdapat model-model atom yang lebih
kompleks.
Kelemahan Model Atom Dalton
Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
Tidak daat menjelaskan perbedaan antar atom yang satu dengan atom yang lain
Tidak dapat menjelaskan tentang cara atom saling berkaitan
Atom sebenarnya dapat membuat partikel semakin kecil. Hal ini bertentangan dengan
teori dalton bahwa atom tidak dapat dibagi lagi.

5.2. Teori Atom J.J. Thomson


Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati elektron. Dia menemukan bahwa semua
atom berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka
setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan
negatif dari elektron.
Teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut :
1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan
negatif di sekelilingnya.
2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama (bermuatan netral).
3. Sebagian besar massa atom berada pada muatan positifnya.

Gambar 5.2. model atom J.J. Thomson


J.J. Thomson menemukan partikel subatomik pertama, elektron, saat meneliti sinar
katoda. Untuk menjelaskan netralitas atom, Thomson mengusulkan model atom yang
memiliki elektron negatif yang tersebar di seluruh lingkup dari muatan positif. Ia menyebut
atom nya model roti kismis.

71

Dalam penelitiannya, Thomson melewatkan arus melalui tabung sinar katoda, mirip
dengan yang terlihat pada Gambar di bawah ini. Sebuah tabung sinar katoda adalah tabung
gelas yang hampir semua udara telah dihilangkan. Ini berisi sepotong logam disebut elektroda
pada setiap ujung. Satu elektroda bermuatan negatif dan dikenal sebagai katoda. Elektroda
lainnya bermuatan positif dan dikenal sebagai anoda. Ketika tegangan tinggi arus listrik
diterapkan pada ujung plat, sinar katoda perjalanan dari katoda ke anoda.

Gambar 5.3. Tabung sinar katoda

Thomson juga mengukur massa partikel yang telah diidentifikasi. Dia melakukan ini
dengan menentukan berapa banyak sinar katoda yang membelok ketika ia memberi variasi
tegangan. Ia menemukan bahwa massa partikel adalah 2000 kali lebih kecil dari massa atom
terkecil, yakni atom hidrogen. Singkatnya, Thomson telah menemukan keberadaan partikel
yang lebih kecil dari atom. Ini membantah klaim Dalton bahwa atom adalah partikel terkecil
dari materi. Dari penemuan tersebut, Thomson juga menyimpulkan bahwa elektron adalah
partikel dasar dalam atom.
Question : Atom adalah netral dalam muatan listrik. Bagaimana mereka bisa netral jika
mereka berisi elektron yang bermuatan negatif?
Answer : Atom juga mengandung partikel bermuatan positif yang menghilangkan muatan
negatif dari elektron. Namun, partikel positif tidak ditemukan sampai beberapa dekade setelah
Thomson menemukan elektron.

72

Thomson juga tahu bahwa atom memiliki muatan listrik yang netral, sehingga ia
ditanya pertanyaan yang sama: Bagaimana atom dapat berisi partikel negatif dan masih
netral? Dia mengambil hipotesis bahwa bagian atom lainnya harus bermuatan positif untuk
menghilangkan muatan negatif dari elektron. Dia membayangkan atom sebagai mirip dengan
roti kismis, seperti yang digambarkan pada Gambar di bawah. Sebagian besar daerah (roti)
bermuatan positif dengan elektron negatif (kismis) yang tersebar melalui itu.

Gambar 5.4. Roti kismis, besar daerah (roti) bermuatan positif dengan elektron negatif
(kismis)
Question : Bagaimana pemahaman struktur atom modern yang berbeda dari Model roti kismis
Thomson?
Answer : Hari ini kita tahu bahwa semua muatan positif dalam atom terkonsentrasi di daerah
pusat kecil yang disebut nukleus, dengan elektron berputar melalui ruang kosong di
sekitarnya, seperti pada Gambar di bawah ini. Inti ditemukan hanya beberapa tahun setelah
Thomson menemukan elektron, sehingga model roti kismis segera ditolak.

Gambar 5.5. Atom

73

Beberapa kelebihan dan kelemahan dalam teori model atom Thomson yang dapat
dilihat dibawah ini
Kelebihan Teori Model Atom Thomson
Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut dengan
subatomik
Dapat menerangkan sifat listrik atom
Kelemahan Teori Model Atom Thomson
Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas
yang dikemukakan Rutherford
Tidak mampu menjelaskan mengenai adanya inti atom
Model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.

5.3. Model atom Rutherford


Pada tahun 1911, Rutherford menyangkal kebenaran teori atom Thomson yang
mengatakan bahwa atom merupakan bermuatan positif, dan disekelilingnya terdapat elektron
bermuatan negatif layaknya roti kismis. Teori atom Rutherford mengatakan bahwa atom
mempunyai inti yang merupakan pusat massa yang kemudian dinamakan nukleus, dengan
dikelilingi awan elektron bermuatan negatif.
A.

Dasar Teori Atom Rutherford


Teori atom Rutherford didasarkan pada eksperimen penembakan inti atom lempengan

emas dengan partikel alfa yang dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden. Pada saat itu,
Rutherford menysun desain rancangan percobaan penembakan atom emas oleh partikel alfa
yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Ternyata, sinar radioaktf tersebut ada yang
dipantulkan, dibelokkan, dan diteruskan.
Perhatikan gambar percobaan dari Rutherford berikut ini:

Gambar 5.6. Eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa yang
dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden
74

Seperti pada gambar di atas, Rutherford menjelaskan bahwa jika partikel alfa
mengenai inti atom, maka akan terjadi tumbukan yang mengakibatkan pembelokan atau
pemantulan partikel alfa. Hal itu disebabkan karena massa dan muatan atom terpusat pada inti
(nukleus). Rutherford menyarankan bahwa muatan inti atom sebanding dengan massa atom
dalam SMA ( Satuan Massa Atom). Partikel alfa yang mengenai awan elektron tidak
dibelokkan maupun dipantulkan.
Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram percobaan Rutherford di bawah ini.
Rutherford melakukan percobaan hamburan sinar yang dibantu oleh Geiger dan Marsden.

Gambar 5.7. Diagram percobaan Rutherford

Atau dalam bentuk sederhana seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5.8. Percobaan Rutherford dalam Bentuk Sederhana

75

Gambar hasil dari percobaan Rutherford adalah sebagai berikut :

Gambar 5.9. Hasil Percobaan Rutherford

Asumsi
Rutherford:
Partikel
alpa dan inti emas berukuran sangat kecil
Partikel
alpa
emas
berukuran
sangat kecil

Partikel
alpa
dandan
intiinti
emas
bermuatan
positif
Partikel
alpa
dan inti emas
bermuatan
positif

Gaya
listrik
sebanding
dengan
1/r2 menyebabkan
partikel

Gaya
listrik sebanding dengan 1/r2 menyebabkan partikel
alpa
terhambur
alpa terhambur.

Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, Rutherford menarik kesimpulan bahwa :


1. Atom sebagian besar tediri dari ruang hampa dengan satu inti yang bermuatan positif dan
satu atau beberapa elektron yang beredar disekitar inti.
2. Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti sama besarnya dengan
muatan elektron yang beredar di sekitarnya.
3. Volume inti << volume atom
4. Inti dan elektron tarik-menarik gaya sentripetal.
5. Pada reaksi kimia, inti atom tidak mengalami perubahan. Yang mengalami perubahan
ialah elektron-elektron pada kulit terluar.

76

Kesimpulan dari hasil percobaan Rutherford :


Sinar

No.

B.

Banyak yang diteruskan

Sedikit yang dipantulkan

Sedikit yang dibelokkan

Arti
Atom sebagian besar adalah ruang kosong
Sinar
Sinar

menabrak inti atom

ditolak inti atom yang bermuatan


positif

Bunyi Teori Atom Rutherford


Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar (alpha) pada lempeng

emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford:

Gambar 5.10. Model Atom Ernest Rutherford

1. Sebuah atom terdiri atas inti bermuatan positif yang terletak di tengah/pusat.
2. Inti atom dikelilingi elektron yang dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik, yang disebut
gaya Coulomb sebesar:
..............................................................................................................(5.1)
Gaya Coulomb tersebut diimbangi oleh gaya sentripetal sebesar:
..............................................................................................................(5.2)
3. Atom bersifat netral, yaitu jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi
inti.
4. Inti dan elektron tarik menarik dengan gaya yang sama dengan gaya sentrifugal
5. Dalam reaksi kimia, hanya elektron terluar yang saling mepengaruhi.

77

Kelebihan Model Atom Rutherford


Mudah dipahami untuk menjelaskan struktur atom yang rumit
Dapat menjelaskan bentuk lintasan elektron yang mengelilingi inti atom
Dapat menggambarkan gerak elektron disekitar inti

Kelemahan Model Atom Rutherford


Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan
energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu
akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara
rotasinya terhadap inti atom.
Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

5.4.

Model Atom Niels Bohr


Dilihat dari kandungan energi elektron, ternyata model atom Rutherford mempunyai

kelemahan. Ketika elektron-elektron mengelilingi inti atom, mereka mengalami percepatan


terus-menerus, sehingga elektron harus membebaskan energi. Lama kelamaan energi yang
dimiliki oleh elektron makin berkurang dan elektron akan tertarik makin dekat ke arah inti,
sehingga akhirnya jatuh ke dalam inti. Tetapi pada kenyataannya, seluruh elektron dalam atom
tidak pernah jatuh ke inti. Jadi, model atom nuklir Rutherford harus disempurnakan.
Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1913, seorang ilmuwan dari Denmark yang
bernama Niels Henrik David Bohr (1885-1962) menyempurnakan model atom Rutherford.
Bohr mengemukakan teori tentang atom yang bertitik tolak dari model atom nuklir Rutherford
dan teori kuantum Planck.
Model atom yang diajukan Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford-Bohr, yang
dapat diterangkan sebagai berikut.
Elektron-elektron dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit-kulit atau tingkat-tingkat energi.
Elektron yang beredar pada lintasannya tidak memancarkan energi, lintasan elektron ini
disebut lintasan / keadaan stasioner.

78

Kedudukan elektron dalam kulit-kulit, tingkat-tingkat energi dapat disamakan dengan


kedudukan seseorang yang berada pada anak-anak tangga. Seseorang hanya dapat berada
pada anak tangga pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, tetapi ia tidak mungkin berada
di antara anak tangga-anak tangga tersebut.
Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi
lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, peristiwa ini disebut eksitasi.
Sebaliknya, apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi ke
lintasan dengan tingkat energi lebih rendah maka elektron akan memancarkan energi,
peristiwa ini disebut deeksitasi. Baik eksitasi maupun deeksitasi disebut peristiwa transisi
elektron. Energi yang diserap atau dipancarkan pada peristiwa transisi elektron ini
dinyatakan dengan persamaan:
E = hv .......................................................................................................................(5.3)
Keterangan:
E = perbedaan tingkat energi
H = tetapan Planck = 6,626 1034 J/s
v

= frekuensi radiasi

Energi yang dipancarkan/diserap ketika terjadi transisi elektron terekam sebagai spektrum
atom.

Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif


mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan
positif.

Gambar 5.11. model atom niels bohr

79

Model atom Bohr tersebut dapat dianalogkan seperti sebuah tata surya mini. Pada tata
surya, planet-planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektron-elektron beredar
mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata surya, setiap lintasan (orbit) hanya
ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap lintasan (kulit) dapat ditempati lebih dari 1
elektron.
Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan
elektron pada masing-masing kulit. Data yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi
elektron adalah nomor atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur menyatakan jumlah
elektron dalam atom unsur tersebut. Sedangkan elektron pada kulit terluar dikenal dengan
sebutan elektron valensi. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifatsifat kimia suatu
atom dan berperan penting dalam membentuk ikatan dengan atom lain.
Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang harus
selalu diingat, yaitu:
Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit ke-1
(kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.
Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing-masing kulit
adalah:
2 n2
dengan n = nomor kulit
Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.
Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.
Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.
Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.

Beberapa kelebihan dan kelemahan dari model atom Bohr, dapat dilihat dalam uraian
berikut.
Kelebihan Teori Atom Niels Bohr
Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan teori
kuantum.
Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari
atom hidrogen.

80

Kelemahan Teori Atom Bohr


Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit apabila
atom ditempatkan pada medan magnet.
Lintasan elektron ternyata rumit sekali, masih terdapat beberapa suborbit yang tidak dapat
dijelaskan dengan teori Bohr.
Teori atom Bohr dapat menerangkan model atom hidrogen, tetapi tidak dapat
menerangkan atom berelektron banyak karena sulit perhitungannya.
Tidak dapat menerangkan proses ikatan kimia.
Tidak dapat menerangkan pengaruh medan magnet terhadap spektrum atom.

Partikel-partikel dasar penyusun atom :


Partikel

Massa eksak
(gram)

Elektron

9,1100 10 28

Massa
relatif
(amu)
0

Proton

1,6726 10 24

Neutron

1,6750 10 24

Muatan eksak
(Coulomb)

Muatan relatif
(sme)

1,6 . 10 19

+1,6 . 10 19

+1

Jumlah elektron di dalam sebuah atom pada keaadaan normalnya disebut bilangan
atom, yang dituliskan dengan Z. Inti berisi Z proton dan sejumlah neutron. Muatan proton
dan neutron besarnya sama tetapi tandannya berlawanan, sehingga pada atom normal muatan
listrik berisi adalah nol. Sebab elektron-elektron ditarik menuju inti, maka diperkirakan
keadaan-keadaan kuantum yang berhubungan dengan daerah-daerah yang dekat pada inti
mempunyai tenaga yang paling rendah.
Seluruh teori ini dapat disempurnakan dengan memperhitungkan perbedaan antara
unsur-unsur di dalam suatu golongan dan memperhitungkan berbagai aspek mengenai sifat
kimia.
Dari mekanika klasik berlaku hubungan bahwa gaya Coulomb antara inti atom dengan
elektron yang mengorbitnya pada lingkaran berjari-jari r adalah sama dengan massa ke S
percepatan sentripital pada gerak edaran elektron tersebut.
...................................................................................................................(5.4)

81

Atau
...............................................................................................................(5.5)
Syarat kuantitas pada postulat ke 2 memberikan
.............................................................................................................(5.6)
Dengan
.............................................................................................................(5.7)
Atau
(

.........................................................................................................(5.8)

Dari persamaan (5.9) diperoleh jari-jari lintasan elektron pada keadaan n sebesar
.......................................................................................................(5.9)
Atau
.......................................................................................................(5.10)
Dengan,

disebut jejari bohr

Energi total elektron terdiri dari energi kinetik dan energi potensial listrik.
.................................................................................................(5.11)
Dengan memanfaatkan persamaan (5.5) di atas dalam persamaan ini diperoleh:
....................................................................................(5.12)

Jika nilai r ini diganti dengan nilai r pada persamaan (5.9) diperoleh energi elektron pada
keadaan n sebagai
..............................................................................................(5.13)

Untuk

diperoleh nila energi

yang merupakan ikatan energi elektron

dalam atom hidrogen. Persamaan (5.4) diatas dapat dinyatakan dengan energi.
............................................................................................(5.14)
Jika terjadi teransisi keadaan awal dengan energi

kekeadaan akhir dengan energi

maka

ada energi yang dilepas atau diserap sebesar


................................................................................................(5.15)

82

Dengan menggunakan persamaan (5.13) diperoleh hubungan


(

................................................................................(5.16)

Energi ini dilepas atau diserap dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi v atau panjang gelombang sehingga
(

......................................................................................(5.17)

atau
(

......................................................................................(5.18)

Dengan RH merupakan tetapan Rydberg atom hidrogen.

Pembuktian Rumus
Dengan menggabungkan Ek dengan persamaan kuantisasi momentum, buktikanlah
persamaan di bawah ini
v=
Penyelesaian :
Mvr = n
v=

Gunakan persamaan Ek
=
=
=
=

v=

83

Contoh Soal
1. Jika persamaan energi lintasan elektron tunggal dari sebuah atom hidrogen adalah
maka, sebuah elektron yang tereksitasi dari lintasan n = 1 ke n = 4
mengalami perubahan energi elektron sebesar.
Penyelesaian :

Ambil harga mutlaknya 12,75 eV

2. Sebuah elektron bertumbukan dengan sebuah atom hidrogen yang sedang berada pada
tinggat dasar (ground state). Bila atom hidrogen ini sekarang berada pada tingkat
terekstasi (n = 3), berapa energi yang telah diberikan oleh elektron kepada atom
hidrogen dalam tumbukan tersebut ?
Jawaban :

E E f Ei

1
E1 E1
1

1 2
2
n 2f ni2
n f ni

ni 1, n f 3, E1 13,6 eV

1 1
E (13,6 eV ) 2 2 12,1eV
3 1

84

5.5.

Spektrum Atom Hidrogen

A.

Spektrum Atom
Radiasi elektromagnetik dari atom dapat dikelompokkan menjadi:

1. Spektrum kontinu
Spektrum kontinu adalah radiasi yang dihasilkan oleh atom yang tereksitasi yang
terdiri dari berbagai warna yang bersinambungan, yaitu ungu, biru, hijau, kuning, jingga,
merah.

Semakin besar panjang gelombang maka semakin kecil energinya, maka artinya sinar
ungu mempunyai foton dengan energi terbesar, sedangkan sinar merah mempunyai foton
dengan energi terkecil.
Pada spektrum kontinu, panjang gelombang radiasi yang dipancarkan merentang dari
suatu nilai minimum, mungkin 0, hingga nilai maksimum, mungkin tak terhingga.
Contohnya: radiasi dari objek panas berpijar

2. Spektrum Garis
Spektrum diskrit atau spektrum garis adalah radiasi yang dihasilkan oleh atom yang
tereksitasi yang hanya terdiri dari beberapa warna garis yang terputus putus; yaitu ungu, biru,
merah.

Jika sejumlah kecil gas atau uap suatu unsur tertentu, seperti air-raksa, natrium, atau
gas neon, diletakkan di dalam tabung kemudian arus listrik dialirkan ke dalam tabung, maka
hanya sehimpunan panjang gelombang diskrit cahaya tertentu saja yang dipancarkan oleh gas.
Cahaya yang dipancarkan oleh setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakteristik
gas tersebut. Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan bukan spektrum yang
kontinu.

85

Gambar 5.12. Peralatan untuk mengamati spektrum garis

Gambar 5.13. Gambar spektrum garis berbagai gas

B.

Spektrum Atom Hidrogen


Spektrum atom hidrogen dikemukakan oleh J.J Balmer seorang guru matematika di

Swiss pada tahun 1884. Balmer menemukan pancaran cahaya tampak dari atom hidrogen.
lintasan tertentu. Jika ada elektron dari luar atau tingkat yang lebih tinggi berpindah menuju
ke tingkat energi lebih rendah maka elektron itu dapat memancarkan energi yang berupa
gelombang elektromagnetik.
Spektrum atom hidrogen adalah spektrum gelombang yang dipancarkan elektron
ketika bertransisi ke tingkat energi yang lebih rendah. Spektrum atom hidrogen bersifat
diskret, berbeda dengan spektrum Rutherford yang bersifat kontinu.
86

1. Percobaan Spektrum Atom Hidrogen Balmer


Apabila suatu zat dipanaskan secara terus-menerus, maka zat ini akan memancarkan
cahaya dengan bentuk spektrum yang kontinu. Pemancaran radiasi cahaya pada zat ini
disebabkan oleh getaran atom-atom penyusun zat.

Gambar 5.14. Tabung pelucutan gas


Akan tetapi jika suatu gas yang berada dalam tabung gas bertekanan rendah diberi
beda potensial tinggi maka gas akan memancarkan spektrum (diskontinu), yang berarti gas
hanya memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
Gas hidrogen ditempatkan pada tabung lucutan gas, jika tabung lucutan gas ini diberi
tegangan tinggi sehingga terjadi lucutan muatan listrik. Gas hidrogen menjadi bercahaya dan
memancarkan cahaya merah kebiru-biruan. Apabila diamati dengan spektrograf (alat untuk
menyelidiki spektrum cahaya), pada pelat film terdapat garis cahaya, di mana satu garis
cahaya menampilkan sebuah panjang gelombang yang dipancarkan cahaya dari sumber
cahaya.
Spektrum atom hidrogen terdiri atas:

Gambar 5.15. Hasil pengamatan spektrum atom hidrogen

87

2. Persamaan Spektrum Atom Hidrogen Balmer


Berdasarkan hasil pengamatan tentang spektrum atom hidrogen, Balmer menemukan
empat spektrum garis pada cahaya tampak yaitu pada 410,2 nm, 434,1 nm, 486,2 nm, dan
656,3 nm yang ternyata cocok menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut :
=R(

................................................................................................(5.19)

Dimana :
= panjang gelombang (m)
R = tetapan Rydberg (1,097 x 107/m)
m = kulit elektron asal, m > n
n = kulit elektron tujuan

3. Deret Spektrum Atom Hidrogen


Deret-deret spektrum garis yang memenuhi persamaan tersebut disebut deret Balmer
yang terletak pada daerah cahaya tampak. Akan tetapi tidak hanya deret Balmer saja yang
ditemukan dalam atom hidrogen, ada deret yang lainnya, yaitu :
a. Lyman (spektrum pada daerah sinar ultraviolet),
b. Balmer (spektrum pada cahaya tampak)
c. Paschen (spektrum pada daerah sinar infra merah I),
d. Brackett (spektrum pada daerah sinar infra merah II), dan
e. Pfund (spektrum yang terletak pada daerah sinar infra merah III).
Kelima deret tersebut dapat ditampilkan dengan rumus-rumus sederhana seperti pada
rumus (5.19) sebagai berikut :
=R(

Atau :
=R(
=

)
.............................................................................................(5.20)

a. Deret Lyman (m = 1), Spektrum yang dihasilkan cahaya ultra violet


=R(

n = 2, 3, 4, ...

88

b. Deret Balmer (m = 2), Spektrum yang dihasilkan cahaya tampak


=R(

n = 3, 4, 5, ...

c. Deret Paschen (m = 3), Spektrum yang dihasilkan cahaya infra merah 1


=R(

n = 4, 5, 6, ...

d. Deret Bracket (m = 4), Spektrum yang dihasilkan cahaya infra merah 2


=R(

n = 5, 6, 7, ...

e. Deret Pfund (m = 5), Spektrum yang dihasilkan cahaya infra merah 3


=R(

n = 6, 7, 8, ...

Gambar 5.16. Deret spektrum atom hidrogen

Contoh Soal
Atom hidrogen berpindah lintasan dari n = 3 ke n = 1. Jika R adalah konstanta Reidberg,
berapakah panjang gelombang foton yang dipancarkan?
Jawaban :
Dik. : n = 1, m = 3, R = 1,097 x 107/m
Dit. :

= ....?

Penye. :
=

89

5.6.

Percobaan Franck-Hertz
Percobaan Franck-Hertz membuktikan bahwa tingkat-tingkat energi dalam atom

bersifat diskret (terkuantisasi). Selain itu percobaan Franck-Hertz membuktikan kebenaran


adanya tingkat energi pada atom serta terjadi penurunan arus pada tabung uap raksa yang
diberi tegangan dengan kelipatan tertentu. Skema percobaan Franck-Hertz dapat dilihat pada
Gambar 5.9.

Gambar 5.17. Skema perccobaan Franck-Hertz

Langkah-langkah percobaan :
1. Uap berbagai unsur ditembaki dengan elektron yang energinya diketahui
2. Mengatur beda potensial antara kisi dan keping pengumpul sebesar V o, sehingga setiap
elektron yang memiliki energi yang lebih besar energi minimum akan menyumbangkan
arus pada ammeter A.
3. Dengan menaikkan potensial pemercepat V maka jumlah elektron yang datang pada
keping akan bertambah banyak (arus I akan naik).

Gejala fisis yang terjadi :


Dalam tumbukan antara elektron dengan uap atom, elektron akan terpental dalam arah
yang berlawanan dengan arah datang.
Karena atom jauh lebih masif dari elektron maka atom tidak kehilangan energi dalam
proses tumbukan.
Setelah proses pemercepat dinaikkan sampai elektron mencapai energi kritis tertentu,
maka arus I akan turun secara tiba-tiba. Hal ini ditafsirkan elektron yang bertumbukan
Dengan atom akan memberikan sebagian atau seluruh energi kinetiknya (K) untuk
mengeksitasi atom ke tingkat energi di atas tingkat dasar. Tumbukan pada efek ini
bersifat inelastik.
Energi kritis elektron bersesuaian dengan energi yang diperlukan untuk menaikkan atom
ke tingkat eksitasi.

90

Hasil eksperimen Franck-Hertz dapat dilihat pada Gambar 5.10. sebagai berikut :

Gambar 5.18. Hasil eksperimen Franck-Hertz

Potensial tertinggi diperoleh dari beberapa kali tumbukan dan besarnya merupakan
kelipatan potensial kritis terendah.
Dalam eksperimennya Franck-Hertz menggunakan uap air raksa, dan diperoleh energi
minimum elektron 4,9 eV diperlukan untuk mengeksitasi garis spektral air raksa 253,6 nm
dalam bentuk foton dengan panjang gelombang 253,6 nm.

Contoh Soal
Energi groundstate atom hidrogen -13,6 eV. Jika atom-atom hidrogen tersebut dipanasi
dengan heater dan selanjutnya ditembaki dengan berkas elektron yang dipercepat dalam
tabung Franck-Hertz, maka pada saat beda potensial antara kedua elektroda 12,75 Volt
terjadi penurunan arus secara tiba-tiba. Dari hasil pengamatan tersebut hitunglah :
a. Besar tingkat tenaga tereksitasi atom hidrogen
b. Pada bilangan kuantum berapakah atom tereksitasi.
Jawaban :
Dik. : Energi groundstate E1 = -13,6 eV
Tegangan Listrik V = 12,75 volt
a. Tenaga tereksitasi (En)
En = E1 +
= -13,6 eV + 12,75 eV = -0,85 Ev
b. Bilangan kuantum (n)
En =
n=

n2 =
=

=4

91

Soal-soal
1. Sebagian besar partikel-partikel alfa itu melewati gas dan selaput tipis logam
tanpa mengalami pembelokkan. Kesimpulan tentang struktur atomik apakah
yang dapat ditarik dari pengamatan ini?
2. Buktikan bahwa jari-jari orbit elektron ke-n adalah :

3. Untuk sebuah atom hidrogen dalam keadaan dasar, hitunglah :


a. Kelajuan orbit elektron
b. Energi kinetik elektron
c. Energi potensial listrik atom
4. Sebuah elektron bertumbukan dengan sebuah atom hidrogen yang sedang
berada pada tinggat dasar (ground state). Bila atom hidrogen ini sekarang
berada pada tingkat terekstasi (n = 3), berapa energi yang telah diberikan oleh
elektron kepada atom hidrogen dalam tumbukan tersebut ?
5. Pada deret Balmer, hitung panjang gelombang terpendek!

92

Anda mungkin juga menyukai