Colitis
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di
Bagian Ilmu Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Diajukan Kepada :
dr.Rofi Siswanto,M.Sc.Sp.Rad
Disusun oleh
Deta Noorfaizah Ulfi
20110310174
SMF ILMU RADIOLOGI
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PRESENTASI KASUS
Colitis
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di
Bagian Ilmu Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Disusun oleh
Deta Noorfaizah Ulfi
20110310174
Telah disetujui dan dipresentasikan
Pada : 9 November 2016
Dokter pembimbing
dr.Rofi Siswanto,M.Sc.Sp.Rad
BAB I
PENDAHULUAN
Kolitis merupakan istilah untuk menunjukkan adanya proses
peradangan atau inflamasi pada kolon. Kolitis termasuk dalam
Inflammatory Bowel Disease yang merupakan suatu penyakit inflamasi
yang melibatkan saluran cerna dengan penyebab yang sampai saat ini
belum diketahui secara jelas. IBD terdiri atas kolitis ulserativ dan penyakit
crohn. Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah suatu kelompok
penyakit inflamasi kronik yan terjadi pada usus dengan tipe yang paling
sering ditemui adalah kolitis ulseratif dan penyakit crohn (tanto, 2014).
Inflammatory Bowel Disease adalah penyakit inflamasi yang melibatkan
saluran cerna dengan penyebab pastinya yang sampai saat ini belum
diketahui. Secara garis besar, IBD terdiri atas 3 jenis yaitu kolitis ulseratif,
penyakit crohn dan jika sulit membedakan kedua hal tersebut , maka
dimasukan kedalam kategori intermediate coliti ( Dina, 2008 ). Prevalensi
tertinggi kejadian IBD adalah di negara-negara Amerika Utara, eropa
utara, dan inggris. Sementara di negara Asia tingkat kejadian cukup
rendah. Angka kejadian kolitis
ulseratif umumnya
lebih tinggi
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama
Bp.I
Jenis Kelamin
Laki-laki
Umur
36 tahun
Pekerjaan
Swasta
Alamat
Kasihan Bantul
Agama
Islam
No. RM
532226
B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama
Bab cair 6x sehari selama kurang lebih 6 bulan.
2. Keluhan Tambahan
Keluhan bab disertai dengan darah (+) nyeri pada perut (+) lemas (+)
pusing (+) jarang-jarang.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien datang dengan keluhan bab cair sebanyak 6 x
setiap hari. Lendir (-) darah (+). Keluhan sudah dirasakan sejak
kurang lebih 6 bulan. Nyeri perut (+) demam (-) mual (-) muntah (-)..
Riwayat masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama yaitu bab cair
sebanyak kurang lebih 6x setiap hari.
Riwayat Penyakit Dahulu
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
-
Keadaan Umum
: sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
2. Vital Sign
TD
= 110/70 mmHg
R = 22 kali/menit
Nadi
= 80 x/menit
S = 37 derajat C
STATUS GENERALIS
a. Kepala : Mesocephal
Rambut warna hitam
Distribusi rambut merata dan lurus
Rambut tidak rontok dan tidak teraba benjolan
b. Mata
: Conjungtiva Anemis (--)
Sklera Ikterik (--)
Pupil Bulat Isokor ( 3 mm3 mm )
Reflek Cahaya (--)
c. Hidung : Discharge (-)
Deviasi (-)
g. Thorax : Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Redup
Auskultasi
Paru Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
h. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
: Peristaltik (+)
Perkusi
: Timpani (+),
Palpasi
: Hepar & Lien tak teraba, Nyeri tekan (-) Massa (-)
i. Ekstremitas
: Superior
Inferior
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pemeriksaan Colon In Loop
Didapatkan hasil
Abdomen
CIL
Kesan
E. DIAGNOSA KERJA
Diare Kronik suspek colitis kronik
F. PENATALAKSANAAN
-
Infus RL 15 tpm
Sulfasalazin 2 x 1000
Sysnuco 2 x 1 tab
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah suatu kelompok
penyakit inflamasi kronik yan terjadi pada usus dengan tipe yang paling
sering ditemui adalah kolitis ulseratif dan penyakit crohn (tanto, 2014).
Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit inflamasi yang
melibatkan saluran cerna dengan penyebab pastinya yang sampai saat ini
belum diketahui. Secara garis besar, IBD terdiri atas 3 jenis yaitu kolitis
ulseratif, penyakit crohn dan jika sulit membedakan kedua hal tersebut ,
maka dimasukan kedalam kategori intermediate coliti ( Dina, 2008 )
Kolitis ulserati merupakan proses inflamasi mukosa yang
terlokalisasi di kolon, dimulai dari rektum ke arah proksimal, bersifat difus
dan kontinu. Penyakit Crohn adalah suatu inflamasi yang dapat mengenai
sepanjang traktus gastrointestinal. Dimulai dari mulut hingga anus, terjadi
secara sigmental dan dapat diselingi jaringan sehat diantaranya, ulserasi
yang dalam(transmural). Asimetris dan sering terjadi reaksi granulomatosa
sehingga sulit dibedakan dari tuberkulosis usus. ( Tanto, 2014)
B. Epidemiologi
Prevalensi tertinggi kejadian IBD adalah di negara-negara Amerika
Utara, eropa utara, dan inggris. Sementara di negara Asia tingkat kejadian
cukup rendah. Angka kejadian kolitis ulseratif umumnya lebih tinggi
dibandingkan dengan penyakit crohn. Data epidemiologi di RSCM
melaporkan bahwa kolitis ulseratif lebih tinggi kekerapannya pada pasien
dengan yang dirujuk untuk kolonoskopi atau dengan kecurigaan adanya
kolitis. Data juga menunjukkan bahwa IBD menyusun 25.9 pasien yang
dirujuk dengan diare kronik, berdarah, dan nyeri perut.
C. Anatomi
Panjang usus besar (kolon dan rectum) 1.500cm, yang terdiri dari
sekum, kolon asenden, kolon tranversum, kolon desenden, kolon sigmoid
dan rektum. Dinding usus besar mempunyai tiga lapis yaitu lapisan
mukosa (bagian dalam), yang berfungsi untuk mencernakan dan absorpsi
makanan, lapisan muskularis (bagian tengah) yang
berfungsi untuk
berubah menurun sampai berakhir pada kolon sigmoid, yang diikuti oleh
rektum. Usus besar hampir seperti sebuah lengkungan yang mengelilingi
melingkari usus kecil dalam rongga perut. Ketika bagian utama dari proses
pencernaan dilakukan di usus kecil, usus besar diserahkan dengan fungsi
resapan air dan beberapa vitamin. Hal ini terutama bertanggung jawab
untuk menyimpan kotoran, pemadatan itu dengan menyerap air dan
mengeluarkan dengan bantuan kontraksi berirama (gerakan peristaltik)
dari otot-otot usus.
Sekum : Usus besar dimulai dengan sekum, yang seperti kantong dalam
struktur dan menghubungkan ileum (bagian terakhir dari usus kecil) ke
kolon asendens. Hal ini dipisahkan dari ileum oleh katup ileocecal atau
katup Bauhin dan dari kolon asendens oleh persimpangan cecocolic. Ini
adalah sekitar enam sentimeter panjang dan lampiran berbentuk ulat
Kolon desenden dan Kolon Sigmoid : Usus desenden yang dimulai dari
fleksura lienalis dan berakhir pada awal kolon sigmoid. Hal ini
ditempatkan lebih mendalam, dibandingkan dengan usus ascending dan
memiliki beberapa bagian dari usus kecil di depannya. Hal ini berakhir
dengan kolon sigmoid, yang merupakan bagian terakhir dari usus besar,
yang berakhir pada titik, di mana rektum dimulai. Kolon sigmoid adalah
struktur berbentuk S, yang berisi otot, bahwa kontraksi untuk membuat
tekanan dalam usus besar, untuk mengeluarkan kotoran dan memindahkan
kotoran ke rektum.
Fungsi utama usus besar adalah untuk menyerap air, menyimpan
limbah, penyerapan beberapa vitamin (seperti vitamin K), penebalan dan
pengeluaran dari tinja. Rumah usus yang besar sekitar 700 spesies bakteri,
yang membantu dalam fermentasi serat dalam bahan makanan. Bakteri ini
juga menghasilkan sejumlah besar vitamin, seperti vitamin K dan biotin
(vitamin B), yang diserap ke dalam darah.
Kolon mengabsorpsi air sampai dengan 90% dan juga elektrolit,
sehingga mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat, disebut
feses. Kolon tidak memproduksi enzim, tetapi hanya mukus. Terdapat
sejumlah bakteri pada kolon, yang mampu mencerna sejumlah kecil
selulosa, dan menghasilkan sedikit nutrien bagi tubuh.
Bakteri juga
D. Patofisiologi
penyakit
ini
bersifat
multifaktorial.
Terdapat
empat
Kolitis ulseratif
Penyakit Crohn
Diare kronik
Hematochezia
++
++
++
Nyeri perut
+-
+-
Adanya fistulasi
+/-
+-
Terjadinya
+-
stenosis/stiktur
+/-
+-
Keterlibatan rektum
85 %
50 %
Gejala/tanda
ekstra intestinal
Terjadinya megakolon
Toksis
+/-
1. Gambaran laboratorium
Adanya abnormalitas parameter laboratorium dalam hal kadar
hemoglobin, lekosit, LED, trombosit, C-reactive protein, kadar besi
serum dapat terjadi pada kasus IBD. Tidak ada parameter
laboratorium yang spesifik pada IBD. Sebagian besar hanya
merupakan parameter proses inflamasi secara umum atau dampak
sistemik
akibat
proses
inflamasi
gastrointestinal
yang
pada
status
nutrisi
pasien.
Penurunan
kadar
Kolitis Ulseratif
Penyakit Crohn
++
Kontinu
Skip lession
+/-
++
50 %
++
+/-
++
segmental
Sifat lesi mukosal
Dapat
melibatkan
Sistem
rujukan
Barium
meal &
follow
through
sesuai IBD
( colon in
loop )
USG dan CT
Scan sesuai
IBD
Gambar : case finding case IBD tingkat kedua dimana tidak ada fasilitas
endoskopi
( berdasarkan buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II edisi IV )
Gastroskopi
Kolonoskopi
Histopatolo
gi
Sesuai IBD
Bila perlu :
ileuskopi
Bila perlu :
Folloq through
Barium enema
USG-CT Scan
Defintif IBD
Defintif IBD
lembek.
- Pemberian pencahar
- Tahap persiapan sekitar 1-2 hari tergantung kondisi pasien.
Pelaksanaan Persiapan
- Satu hari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur kecap.
- Jam 20.00 makan malam terakhir.
- Jam 22.00 pasien makan garam inggris ( MgSO4) dan
-
mulai puasa.
Boleh minum maksimal 100 cc sampai jam 12 malam.
Mengurangi bicara dan merokok untuk menghindari
right decubitus.
Tahap Pelapisan
dengan sempurna.
Tahap Pengosongan
Sisa larutan barium dalam lumen kolon dibuang
sabanyak yang dapat dikeluarkan dengan memiringkan
penderita
ke
kiri
dan
menegakkan
meja
pemeriksaan(upright).
Tahap Pengembangan
Dipompakan udara kedalam lumen kolon sehingga
seluruh kolon mengembang sempurna. Jangan sampai
terjadi pengembangan yang
vagal.
Tahap Pemotretan
Dilakukan pemotretan atau eksposur radiografik dengan
posisi tergantung pada bentuk kolon dan atau kelainan
yang ditemukan.
Umumnya dilakukan
pemotretan
dengan
metode
dari kolon ).
Indikasi pemeriksaan CIL
- Pemeriksaan Colon in Loop diperlukan pada kasuskasus yang secara klinis diduga terdapat kelainan pada
kolon yaitu pasien dengan diare kronis, hematokezia,
H. Gambaran Radiologis
1. Kolitis Ulseratif
Pada foto colon in loop, akan tampak haustra dan incisura menghilang,
lumen kolon menyempit, kolon memendek, mukosa rektum dan kolon
desenden tampak granuler dengan bintik-bintik halus, merata dan
simetris. Kesan : kolitis ulseratif
2. Penyakit Crohn / kolitis
Pada foto colon in loop tampak lumen kolon asenden menyempit tak
teratur, tampak ulkus aptosa, jumlah 5 , tampak skip lesion ( tampak
gambaran mukosa normal diantara mukosa yang mengalami
inflammasi ) pada sisi superior kolon transverum, ukuran 2x1 cm ,
tampak cobble stone appearance.
Kesan : kolitis crohn
BAB IV
PEMBAHASAN
Seorang pasien datang dengan keluhan bab cair sebanyak 6 x setiap hari.
Lendir (-) darah (+) kadang . Keluhan sudah dirasakan sejak kurang lebih 6 bulan.
Demam (-) mual (-) muntah (-). Os memiliki riwayat penyakit asma (+) dan
riwayat Tb sudah selesai pengobatan. Riwayat masuk rumah sakit dengan keluhan
yang sama yaitu bab cair sebanyak kurang lebih 6x setiap hari.
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu Colon in Loop
yang merupakan suatu pemeriksaan radiografik kolon dengan menggunakan
kontras yang dimasukan ke dalam kolon. Bisa berupa pemeriksaan single contras
bila kontras yang digunakan hanya barium dan bisa double contrast bila udara
juga dipompakan ke dalam kolon. Pemeriksaan Colon in loop diperlukan pada
kasus-kasus yang secara klinis diduga terdapat kelainan pada kolon yaitu pasien
dengan diare kronis, hematokezia, umum ( obstipasi kronis , perubahan pola
defekasi ). Kemudian dilakukan pemeriksaan Colon In Loop pada pasien dan
didapatkan hasil :
Abdomen
CIL
Kesan
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Dina. 2008. Kolitis Ulsoratif Ditinjau Dari Aspek Etiologi, Klinik Dan
Patogenesa. Medan: USU e-Repository
Bernick S,Kane. 2011. Inflammatory Bowel Disease. Dalam: Guandalini A,Yaziri
H, penyunting Diarrhea.USA:Springer Science.
Djojonigrat,D. 2014. Inflammatory Bowel Disease: alur diagnosis dan
pengobatannya di Indonesia. Dalam Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW,
simadibrata M.Setyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi ke-6. Jakarta : Interna Publishing.
Malueka, Rusdy.2008.Radiologi Diagnostik. Yogyakarta : Pustaka Cendekia
Press Yogyakarta.
Rasad, Syahriar.2015.Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Sudoyo, w aru dkk. 2014.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV.
Jakarta : Interna Publishing.
Tanto, chris dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid II. Jakarta :
Media Aesculapsius.