Resus Katar
Resus Katar
HORDEOLUM
Diajukan Kepada :
dr. Sri Yuni Hartati, Sp.M
Disusun Oleh :
Andreafika Kusumaningtyas Harqiqi
20110310210
A. PENGALAMAN
Pasien perempuan usia 21 tahun mengeluhkan di kelopak kanan bagian atas
timbul benjolan sejak 3 bulan yang lalu . Pertama kali muncul bintil merah kecil seperti
jerawat, terasa nyeri bila tersentuh. Bengkak pada kelopak mata kanan atas (+), Semakin lama
benjolan semakin membesar namun selama 1 bulan ini tidak terasa nyeri. Bengkak dikelopak
mata atas kanan (-), benjolan menjadi sewarna dengan kulit. Mata merah (-), pandangan kabur
(-) demam (-). Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan apapun karena merasa akan
sembuh dengan sendirinya.
Nukleus
Korteks
muda
o Korteks anterior
o Korteks posterior
Kapsul
:
membran
dasar,
elastis
dan
transparan,
c. Patofisiologi Katarak
Patogenesis
katarak
belum
sepenuhnya
dimengerti.
Walaupun
yang
menghamburkan
berkas
cahaya
dan
mengurangi
dapat
melihat
biasanya
maksimum.
Katarak
kongenital
ambliopia
dan
sebaiknya
tidak
dioperasi
degeneratif.
Berdasarkan morfologi katarak dibagi menjadi:
o Katarak nuklear
Proses kondensasi normal dalam
nukleus
lensa
Gejala
dini
merupakan
membaiknya
sentral,
oleh
trauma,
penggunaan
kortikosteroid,
Imatur
Matur
Hipermatur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Masif
Cairan
lensa
Normal
Bertambah
(air masuk)
Normal
Berkurang (air
keluar)
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Glaukoma
Pseudops
Uveitis +
Glaukoma
Bilik mata
depan
Sudut bilik
mata
Shadow test
Penyulit
b. Gejala Klinis
i. Gejala subjektif
Penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan menurun
secara progresif. Penurunan tajam penglihatan tergantung tipe
katarak. Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, myopic shift,
second sight, penglihatan ganda (diplopia) monokular.
ii. Gejala objektif
Kekeruhan lensa tampak dalam bermacam bentuk dan tingkat
serta berbagai lokalisasi di lensa.
Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan riwayat
kemunduran
secara
progressif
dan
gangguan
dari
penglihatan.
penglihatan
dekat
mata
mereka
dan
kurang
dicatat.
Kemudian
onset
penurunan
ketajaman
vitamin
B-2 (riboflavin)
20 mg,
vitamin
B-6
(pyridoxine
ditutup.
Phacoemulsification
Phacoemulsification (phaco) adalah dengan membongkar dan
memindahkan kristal lensa. Diperlukan irisan yang sangat kecil
pada
kornea.
Getaran
ultrasonik
akan
digunakan
untuk
12
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan D.G, Asbury T, Riordan P, 2007, Ofalmologi Umum, Edisi ke -17, Widya
Medika, Jakarta.
2. Ilyas S., 2008. Ilmu Penyakit Mata, edisi ke 3. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
3. Victor, Vicente., et. al. 2014. Senile Cataract.8 September
2015.
http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview
14
LAMPIRAN
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. J
Umur
: 80 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan
: SD
Pekerjaaan
: Petani
Agama
: Islam
Alamat
: Lebak, Grabag, Magelang
II.
-
steroid disangkal. Keluhan dirasakan pasien sudah sejak 2 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
Riwayat gangguan refraksi
: disangkal
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat hipertensi
: +, tidak terkontrol
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat trauma
: disangkal
Riwayat mondok
: disangkal
Riwayat operasi
: disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
III. KESAN
- Kesadaran
: compos mentis
- Keadaan Umum : baik
- OD
: tampak tenang
- OS
: tampak tenang
IV.
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Pemeriksaan
Visus Jauh
Refraksi
Koreksi
Visus Dekat
Proyeksi Sinar
Proyeksi Warna
V.
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Pemeriksaan
1. Sekitar mata
(supersilia)
2. Kelopak mata
- Pasangan
- Gerakan
OD
Kedudukan alis
baik, scar (-)
OS
Kedudukan alis
baik, scar (-)
Penilaian
Simetris, scar (-)
N
N
N
N
- Lebar rima
- Kulit
10 mm
N
10 mm
N
Simetris
Ptosis (-), spasme
(-)
Normal 9-13mm
Hiperemi (-), tumor
(-)
Trikiasis (-),
entropion (-),
ekstropion (-),
Dakriodenitis (-)
Dakriosistitis (-)
Tak dilakukan
Tak dilakukan
Tak dilakukan
N
N
N
N
Simetris
Tak ada gangguan
gerak (syaraf dan
otot penggerak bola
mata normal)
Makroftalmus (-)
Mikroftalmus (-)
Palpasi konsistensi
kenyal, simetris
Tenang
N
Tenang
N
Tenang
Ikterik (-),
perdarahan (-)
Tenang
Ikterik (-),
perdarahan (-)
Hiperemis (-),
hordeolum (-)
Tenang
Hiperemis (-),
hordeolum (-)
Tenang
Ikterik (-),
perdarahan (-)
Diameter
Diameter verikal
Dbn
- Tepi kelopak
3. Apparatus Lakrimalis
- Sekitar glandula
lakrimalis
- Sekitar sacus
lakrimalis
- Uji flurosensi
- Uji regurgitasi
- Tes Anel
4. Bola Mata
- Pasangan
- Gerakan
- Ukuran
5. TIO
6. Konjungtiva
- Palpebra
superior
- Forniks
- Palpebra inferior
- Bulbi
7. Sklera
8. Kornea
- Ukuran
16
- Kecembungan
- Limbus
vertikal 11,5 mm
Diameter
horizontal 10,5
mm
N
11,5 mm
Diameter
horizontal 10,5
mm
N
Arkus senillis
(+)
Licin
-
Arkus senillis
(+)
Licin
-
- Permukaan
- Uji Flurosensi
- Placido
9. Camera oculi anterior
- Ukuran
N
- Isi
Jernih, fler (-),
hifema (-),
hipopion (-)
10.Iris
- Warna
Coklat
- Pasangan
Simetris
- Bentuk
Bulat
11. Pupil
- Ukuran
3 mm
- Bentuk
- Tempat
- Tepi
- Reflek direct
- Reflek indirect
12. Lensa
- Ada/tidak
- Kejernihan
- Letak
- Warna
kekeruhan
13. Corpus vitreum
14. Reflek Fundus
VI.
Lebih cembung
dari sklera
Arkus senillis (+)
Licin
Tak dilakukan
Tak dilakukan
N
Jernih, fler (-),
hifema (-),
hipopion (-)
Dbn
Dbn
Coklat
Simetris
Bulat
Coklat
Simetris
Bulat, reguler
3 mm
Pada ruangan
dengan cahaya
cukup, N= 3-5
mm
Isokhor
Sentral
Dbn
Dbn
Dbn
Bulat
Sentral
Reguler
+
+
Bulat
Sentral
Reguler
+
+
Ada
Keruh
Ada
Jernih
Dbn
Kekeruhan lensa
pada OD
Sentral,
belakang iris
Putih
Sentral,
belakang iris
-
Dbn
Tidak dapat
dilihat
-
Jernih
Corpus vitreum OD
tak dapat dilihat
Reflek fundus OD -
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
OD
OS
17
Mata tenang
Visus 1/300
Lensa tampak keruh sentral
Reflek fundus Proyeksi sinar jelek
Persepsi warna jelek
Mata tenang
Visus 6/60
Lensa tampak jernih
Reflek fundus (+)
Proyeksi sinar baik
Persepsi warna cukup
X.
-
TERAPI
Pembedahan :
Pro OD EKEK + IOL dengan lokal anastesi
Pemeriksaan lab darah dan foto rontgen thorak
Konsul penyakit dalam
PROGNOSIS
ad Visum
: dubia ad malam jika tidak dioperasi
ad Sanam
: dubia
ad Vitam
: dubia ad bonam
ad Comesticam : dubia ad bonam
18