Anda di halaman 1dari 15

ARTRITIS GOUT (PIRAI)

A. DEFINISI
1. Gout adalah gangguan yang menyebabkan kesalahan metabolisme purin
yang menimbulkan hipersemia (kadar asam urat serum > 7,0 mg /100ml).
Ini

dapat

mempengaruhi

sendi

(kaki).

Secara

khas,

sendi

metatarsafalangeal pertama dari ibu jari kaki besar adalah sisi primer yang
terlibat. Sendi lain yang terlibat dapat meliputi lutut dan pergelangan kaki.
(Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, volume 2)
2. Artritis Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria
daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan
pada wanita biasanya mendekati masa menopause. (Kapita Selekta
Kedokteran, edisi 3 jilid 1).
3. Artritis Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Merupakan jenis penyakit reumatik yang
penatalaksanaannya mudah dan efektif. Sebaliknya pada pengobatan yang
tidak memadai, gout dapat menyebabkan destruksi sendi. Kelainan ini
berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia.
(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, edisi 3).
4.

ETIOLOGI

5. Gejala Artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap


pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari
penyebabnya penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolit.
6. Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan gout adalah :
-

Pembedahan

Trauma

Obat-obatan

Alkohol

Stress emosional

Diet tinggi purin

7. a) Pembentukan Asam urat yang berlebihan


-

Gout primer metabolik disebabkan sintesis langsung yang


bertambah.

Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat


berlebihan karena penyakit.

Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat


berlebihan karena penyakit.

b) Kurangnya pengeluaran asam urat


-

Gout primer renal terjadi karena gangguan ekskresi asam urat


ditubuli distal ginjal

Gout sekunder renal disebabkan oleh kerusakan ginjal.

Nyeri b.d inflamasi

Peningkatan produksi asam urat

8.

PATOFISIOLOGI

GOUT
Alkohol, diet tinggi purin
(Gout primer)
Hipersaturasi dari urat plasma
dan cairan tubuh

produksi asam urat

Obat-obatan
(Gout sekunder)
Kadar laktat
Pengendapan asam urat

Hambatan ekskresi asam urat oleh ginjal

Penimbunan di dalam dan sekeliling sendi


Kristalisasi asam urat
Peradangan (inflamasi)

Serangan Gout

Hiperurisemia

Serangan berulang-ulang
-

Atritis
akut

Nefrolitiasis
ekskresi asam urat oleh ginjal

Gangguan citra tubuh b.d


adanya trofi

Membentuk kristal asam urat

Tofi

Destruksi sendi dan jaringan lunak


Disfungsi persendian

Gangguan mobilitas fisik


b.d disfungsi persendian
Kurangnya pengetahuan
mengenai penyakit b.d tidak
terpaparnya informasi

Batu ginjal asam urat

Proteinuria
Hipertensi ringan

9.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Pemeriksaan Laboratorium
Ditemukan kadar asam urat meningkat dalam darah (> 6 mg %)
b. Pemeriksaan kadar asam urat yang enzimatik.
c. Didapatkan leukositosis ringan
d. LED meninggi sedikit
e. Pemeriksaan urin
Ditemukan kadar asam urat tinggi (500 mg % / liter per 24 jam)
f. Pemeriksaan cairan tofi
g. Melihat respon dari gejala-gejala

pada sendi terhadap pemberian

Cholasin. Cholasin adalah obat yang menghambat aktifitas fagositik dari


leukosit

sehingga

memberikan

perubahan

sehingga

memberikan

perubahan yang dramatis dan cepat meredakan gejala-gejala.


10.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Data dasar pengkajian antara lain :


a. Aktifitas / istirahat
Gejala :
-

Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada
sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya secara bilateral dan simetris.

Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu


senggang.

Keletihan.

Tanda :
-

Malaise

Keterbatasan rentang gerak : atrofi otot, kulit, kontraktur / kelainan


pada sendi otot

b.

Kardiovaskuler
Gejala :
-

fenomena Reynout jari tangan / kaki (mis: pucat intermitem, sianosis,


kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal)

c. Integritas ego

Gejala :
-

Faktor stres akut / kronis, mis: finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,


faktor hubungan.

Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan)

Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (mis:


ketergantungan pada orang lain)

d. Makanan / cairan
Gejala :
-

Ketidakmampuan untuk menghasilkan / menkonsumsi makanan /


cairan adekuat; mual.

Anoreksia

Kesulitan mengunyah

Tanda :
-

Penurunan berat badan

Kekeringan pada membran mukosa

e. Hygiene
Gejala :
-

Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi,


ketergantungan pada orang lain.

f. Neurosensori
Gejala :
-

Kesemutan pada tangan dan kaki, hilannya sensasi pada jari tangan.

Pembengkakan sendi simetris

g. Nyeri / kenyamanan
Gejala :
-

Fase akut dan nyeri (mungkin / tidak disertai oleh pembengkakan


jaringan lunak pada sendi)

Rasa nyeri kronis dan kekuatan (terutama pada pagi hari)

h. Keamanan
Gejala :
-

Kulit mengkilap, tegang, modul subkutanus, lesi kulit, ulkus kulit.

Kesulitan dalam menangani tugas / pemeliharaan rumah tangga.

Demam ringan menetap.

Kekeringan mata dan membran mukosa.

i. Interaksi sosial
Gejala :
-

Kerusakan interaksi dengan keluarga / orang lain, perubahan peran,


isolasi.

j. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala :
-

Riwayat awitan remaja pada keluarga

Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan atritis tanpa


pengujian.

11.

Riwayat perikarditis, lesi katup, fibrosis pulmonal


DIAGNOSA KEPERAWATAN

12. Nyeri b.d adanya proses inflamasi


13. Gangguan citra tubuh b.d adanya tofi
14. Gangguan mobolitas fisik b.d disfungsi persendian
15. Kurangnya pengetahuan mengenal penyakit b.d tidak terpaparnya
informasi

16.

No
.
1.

RENCANA TINDAKAN

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan dan
Kriteria

Intervensi

Nyeri b.d adanya

Setelah diberikan

**MANDIRI**

proses inflamasi

tindakan

Berikan matras /

Rasional

Matras yang lembut / empuk,

keperawatan,

kasur keras, bantal kecil. Tinggikan

bantal yang besar akan mencegah pemeliharaan

diharapkan

linen tempat tidur sesuai dengan

kesejajaran tubuh, yang tepat menempatkan stress pada

pertahanan tubuh

kebutuhan.

sendi yang sakit.

klien menjadi lebih

kuat

Biarkan pasien

Pada penyakit berat / eksaserbasi,

mengambil posisi nyaman saat tidur /

tirah baring mungkin diperlukan untuk membatasi nyeri /

duduk di kursi.

cidera sendi.

Tempatkan /

pantau penggunaan bantal, karung

Mengistirahatkan seni-sendi yang


sakit dan mempertahankan posisi netral.

pasir, gulungan trokhanter, bebat,

brace.

Dorong pasien

Mencegah terjadinya kelelahan


umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi,

untuk sering merubah posisi.

mengurangi gerakan / rasa sakit pada sendi.

Anjurkan pasien

dan mobilitas menurunkan rasa sakit dan melepaskan

untuk mandi air hangat atau mandi


pancuran pada waktu bangun dan atau

Panas meningkatkan relaksasi otot


kekakuan di pagi hari.

Meningkatkan relaksasi /

tidur.

mengurangi tegangan otot.


Berikan masase

yang lembut.

memberikan rasa kontrol dan mungkin meningkatkan


kemampuan koping.

Dorong
penggunaan teknik manajemen stress

diri dan perasaan hebat.

aktivitas hiburan yang sesuai untuk

situasi individu.

Meningkatkan relaksasi,
mengurangi teganganotot / spasme, memudahkan ikut

Beri obat

serta dalam terapi

sebelum aktivitas yang direncanakan

sesuai petunjuk.

Memfokuskan kembali perhatian,


memberikan stimulasi, dan meningkatkan rasa percaya

Libatkan dalam

Meningkatkan relaksasi,

Istirahat sistemik dianjurkan


selama eksaserbasi akut seluruh fase penyakit yang

Pertahankan
istirahat tirah baring / duduk untuk

penting untuk mencegah kelelahan, mempertahankan

memberikan periode istirahat dan tidur

kekuatan.

malam hari yang tidak terganggu.

Ubah posisi

dengan sering dengan jumlah personel

meningkatkan sirkulasi. Mempermudah perawatan diri

cukup.

dan kemandirian pasien.


Bantu dengan

Gunakan bantal

Mempertahankan / meningkatkan
fungsi sendi, kekuatan otot, dan stamina otot.

rentang gerak aktif / pasif.

Menghilangkan tekanan jaringan,

Menegah fleksi leher.

kecil di bawah leher.

Berikan

Menghindari cidera akibat


kecelakaan / jatuh.

lingkungan yang aman, mis :


menaikkan kursi / kloset menggunakan
pegangan tangga pada bak / pancuran
dan toilet.

**KOLABORASI**

Berikan obat-

inflamasi dan efek analgeik ringan dalam mengurangi

obatan sesuai dengan petunjuk, mis :


2.

Gangguan citra

Asetilsalisilat (Aspirin)

tubuh b.d adanya

tofi.

ASA bekerja sebagai anti


kekakuan dan meningkatkan mobilitas.

Memberikan dukungan panas


sendi yang sakit.

Bantu dengan

terapi fisik.

nyeri dan bengkak pada periode akut.


Berikan es /

kompres dingin jika diperlukan.

Pertahankan

Rangsang elektrik tingkat rendah


yang konstan dapat menghambat transmisi sensasi nyeri.

unit TENS jika digunakan.

Rasa dingin dapat menghilangkan

Berguna dalam memformulasikan


program latihan / ktivitas yang berdasarkan pada

Konsul dengan

kebutuhan individual dan dalam mengidentifikasikan

ahli terapi fisik / okupasi dan spesialis

alat / bantuan mobilitas.

vokasional.

10

Berikan kesempatan untuk

**MANDIRI**

mengidentifikasikan rasa takut / kesalahan konsep dan


menghadapinya secara langsung.

Dorong
pengungkapan mengenai masalah
tentang proses penyakit, harapan masa

depan.

terdekat dapat berpengaruh mayor pada bagaimana pasien


memandang dirinya sediri.

Diskusikan
persepsi pasien mengenai bagaimana

orang terdekat menerima keterbatasan.


3.

Isyarat verbal / non verbal orang

Dapat menunjukkan emosional


ataupun metode koping maldaptif, membutuhkan

Gangguan

Setelah dilakukan

mobilitas fisik b.d

asuhan

perilaku menarik diri, penggunaan

disfungsi

keperawatan, klien

menyangkal atau terlalu

harga diri, mendorong kemandirian dan mendorong

persendian.

diharapkan dapat

memperhatikan tubuh.

partisipasi dalam terapi

melakukan
mobilitas seperti

intervensi lebih lanjut/dukungan psikologis.

Perhatikan

Meningkatkan persaan kompetisi /

Ikutsertakan
pasien dalam merencanakan perawatan

semula.

dan membuat jadwal aktivitas.

**KOLABORASI**

Pasien / orang terdekat, mungkin


membutuhkan dukungan selama berhadapan dengan
proses jangka panjang / ketidakmampuan.

Rujuk pada

konseling psikiater.

Mungkin dibutuhkan pada saat


munculnya depresi hebat sampai pasien mengembangkan
kemampuan koping yang lebih efektif.

Berikan obatobatan sesuai petunjuk.

11

4.

Kurangnya

Setelah dilakukan

pengetahuan

penyuluhan,

mengenai penyakit

diharapkan klien

b.d tidak

dapat mengerti

**MANDIRI**

terpaparnya

informasi tentang

informasi

penyakitnya

Mendukung kemandirian fisik


emosional.

Menyiapkan untuk meningkatkan


kemandirian yang akan meningkatkan harga diri.

Pertahankan
mobilitas.

Kaji hambatan

terhadap partisipasi dalam perawatan

bantu untuk memenuhi kebutuhan individual.

diri.

Mengidentifikasikan masalhmasalah yang mungkin dihadapi karena tingkat

**KOLABORASI**

Berguna untuk menentukan alat

kemampuan aktual.
Konsul dengan

ahli terapi okupasi.

Atur evaluasi
kesehatan di rumah sebelum
pemulangan dengan evaluasi

setelahnya.

Mengidentifikasi tingkat bantuan /


dukungan yang diperlukan

Menetukan kemungkinan sususnan


yang ada / perubahan sususnan rumah untuk memenuhi
kebutuhan individu.

**MANDIRI**

12

Memberikan kesempatan untuk

mendapatkan peralatan sebelum pulang.

Kaji tingkat

fungsi fisik.

Preparat bersalut / dibufer dicerna


dengan makanan, meminimalkan iritasi gaster,

mengurangi resiko pendarahan.

Evaluasi
lingkukngan untuk mengkaji

Membatasi iritasi gaster.

Memperpanjang dan

kemampuan perawatan diri sendiri.

Identifikasi
peralatan yang diperlukan.

memaksimalkan dosisi aspirin dapat mengakibatkan takar


lajak.

Rekomendasika
n penggunaan aspirin bersalut / dibufer
enterik atau saliasilat nonasetik.

Anjurkan

Meningkatkan perasaan sehat


umum dan perbaikan / regerasi jaringan.

mencerna obat dengan makanan, susu,

antasida waktu tidur.

Identifikasi efek

Penurunan BB akan mengurangi


tekanan pada sendi.

samping obat-obatan yang merugikan,


mis : tinitus, lambung tidak toleran,
pendarahan gastrointestinal dan ruam

purpurik.

Mencegah kepenatan, memberikan


kemudahan perawatan diri dan kemandirian.

Tinjau
pentingnya diet seimbang dengan

13

Mekanika tubuh yang baik harus

makanan banyak mengandung vitamin,

menjadi bagian dari gaya hidup pasien untuk mengurangi

protein dan zat besi.

nyeri dan tekanan sendi.

Dorong pasien

obesitas untuk menurunkan BB dan

Mengurangi resiko iritasi /


kerusakan kulit.

berikan informasi penurunan BB sesui


kebutuhan.

Diskusikan

Terapi obat-obatan membutuhkan

teknik menghemat energi, mis : duduk

pengkajian / perbaikan terus menerus untuk menjamin

daripada berdiri, untuk mempersiapkan

efek optimal dan mencegah takar lajak.

makanan dan mandi.

Dorong

Informasi mengenai posisi-posisi


yang berbeda dan teknik dan atau pilihan lain untuk

pertahankan posisi tubuh yang benar ,

pemeniuahn seksual mungkin dapat meningkatkan

baik pada saat istirahat / waktu

hubungan pribadi dan perasaan harga diri.

beraktivitas.

Tinjau perlunya

Bantuan / dukungan dari orang


lain untuk meningkatkan pemulihan maksimal.

inspeksi sering pada kulit dan


perawatan kulit lainnya di bawah
bebat, gips, alat penyokong.

Diskusikan
pentingnya obat-obatan lanjutan /
pemeriksaan lab, mis : LED, kadar
salisilat, PT.

14

Bermanfaat untuk
mengidentifikasi peralatan, cara-cara untuk mengubah
tugas-tugas untuk mepertahankan kemandirian.

Berikan
konseling seksual.

Identifikasi
sumber-sumber komunitas, mis :
yayasan artritis (bila ada).

**KOLABORASI**

Koordinasikan
evaluasi di rumah dengan ahli terapi
okupasi.

15

DAFTAR PUSTAKA
Sylvia a price & Lorraine M Wilson. 1994. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Persatuan Ahli Penyakit dalam Indonesia.1996.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid I edisi III. Jakarta: Balai Penerbit.
Doengoes, Marilynn E , dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fakultas Kedokteran UI.2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi 3, Jilid I. Jakarta:
Media Aescul

Anda mungkin juga menyukai