Darah
Darah
DARAH
OLEH
KELOMPOK I
Richardus Rizal
(001)
(002)
(003)
Muhlis Rahim
(004)
Dalemo Wulandari
(005)
(006)
(007)
Nurhayati
(008)
(009)
KATA PENGANTAR
Puji syukur
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Definisi darah
Fungsi Darah
Komponen Darah
Tipe Tipe Golongan Darah
Tekanan Darah Dan Faktor Yang Mempertahankannya
Penyakit Pada Darah Manusia
Pengambilan Sampel Darah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan)tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darahdiawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari
bahasa Yunani haima yang berarti darah.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
C. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian, yakni bahan interseluler
dan sejumlah bahan organik. Volume dari darah secara keseluruhan sekitar satu
perdua belas dari berat badan atu lima liter, 55 persennya adalah cairan, sedangkan
sisanya adalah sel darah.
Darah cair atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk butiran butiran darah.
Didalamnya terkandung benang-benang fibrin / fibrinogen yang berguna untuk
menutup luka yang terbuka.
B. FUNGSI DARAH
Darah dalam tubuh mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Bekerja sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia,
oksigen da nzat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fingsi normalnya
dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan yang
lain.
2. Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian
dari karbod dioksida.
3. Sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena berakan
fagisitosis dari bebrapa sel maka melndungi tubuh terhadap serangan bakteri.
4. Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan :
menyegarkan
cairan
jaringan
karena
melalui
cairan
ini
semua
sel
protein yang kaya akan zat besi. Jmlah hemoglobin dalam sel darah merah adalah
kira-kira 15 gram setisp 100 ml darah.
Sel darah merah dibentuk alam sum-sum tulang terutama dai tulang pendek,
pipih dan tak beraturan dari jaringan konselus pada ujung pipa dan sumsum dalam
batang iga-iga dan dari sternum. Perkembangan sel darah merah dalam sumsum
tulang melalui berbagai tahap yakni :
1. Mula-mula besar dan berisi nucleus tetapi tidak ada hemoglobin.
2. Mulai diisi oleh hemoglobin.
3. Kehilangan nukleusnya dan baru diedarkan ke dalam sirkulasi darah.
Rata-rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang dan
dihancurkan dalam sistema retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati bila
terjadi pendarahan maka sel darah merah dan hemoglobinnya sebagai pembawa
oksigen akan hilang.
Sel Darah Putih atau Lekosit
Bentuknya lebih besar daripada sel darah merah, namun jumlahnya lebih sedikit
daripada sel darah merah. Rupanya bening dan tidak berwarna. Terdapat 6.000 sampai
10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih dalam setiap millimeter/cc. Hampir 70 persen
dari jumlah sel darah pitih merupakan granulosit atau sel polimorfonuklear. Terbentuk
dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah nucleus yang berbelah banyak dan
protoplasmanya berbulur, karena inilah disebut sel berbulir atau granulosit. Jenis-jenis
lekosit terdiri dari :
a) Agranulosit
Lekosit yang didalam sitoplasmanya tidak memilki granola. Jenisnya adalah
limfosit dan monosit.
1. Limfosit
Membentuk 25 persen dari seluruh jumlah sel darah putih sel ini tidak
memiliki gerak seperti amuba. Ada dua jenis sel yaitu Sel B (sel B4 = imunitas
seluler) dan Sel T ( sel T4 = imunitas humoral), keduanya berfungsi untuk
menyelengarakan imunitas ( kekebalan ) tubuh.
2. Monosit
merupakanlekosit dengan ukuran paling besar disebut pula sel darah pembeku.
Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000-500.000 sel/cc
b) Granulosit
Lekosit yang didalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
jenisnya adalah netrofil, basofil, eusinofil
1. Sel netrofil
memungkinkan
merusak
jaringan
hidup,
menghancurkan
dan
membuangnya.
e. Dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan
penyembuhan dimungkinkan.
Butir Pembeku atau Trombosit
Sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah. Terdapat 200.000
500.000sel/cc(300.000) trombosit dalam setiap millimeter kubik darah. Peranannya
penting dalam penggumpalan darah. Penggumpalan (koagulasi) darah dipercepat
oleh:
a. Panas yang sedikit lebih tinggi dari suhu badan.
b. Kontak dengan bahan kasar seperti pinggiran yang kasar dari pembuluh darah
yang rusak.
Penggumpalan (koagulasi) darah dipercepat oleh :
a. Dingin.
b. Kalau disimpan dalam tabung berlapis lilin di sebelah dalamnya, sebab darah
memerlukan kontak dengan permukaan yang dapat menjadi basah oleh air
sebelum dapat bergumpal, sedangkan paraffin tidak memiliki permukaanyang
dapat basah oleh air.
c. Dengan ditambah kalium sitrat atau natrium sitrat yang menyingkirkan garam
kalsium yang dalam keadaan normal ada.
2. plasma darah
adalah cairan darah. Plasma darah terdiri dari :
1. Air : 91 %
2. Protein : 8 % (albumin, globulin, protrombin, dan fibrinogen)
3. Mineral : 0,9 % (natrium, khlorida, natrium bikarbonat, garam dari
4.
5.
6.
7.
8.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah pengolongan ABO
dan Rhesus (faktor Rh).
Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan
Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi
yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Golongan darah A
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A
di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Golongan darah B
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel
darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima
darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Golongan darah AB
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga,
orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan
golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama ABpositif.
Golongan darah O
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah Onegatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
E. TEKANAN DARAH DAN FAKTOR YANG MEMPERTAHANKANNYA
Tekanan darah arterial adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh
darah yang menampungnya, tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus
jantung. Mengukur tekanan darah menggunakan alat yaitu sfignomanometer. Lengan
dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat dikembungkan, terbungkus dalam
sebuah manset dan yang dihubungkan dengan sebuah pompa dan manometer.
Nilai tekanan darah normal (dalam mm Hg) :
Diastolik Sistolik
USIA
SISTOLIK( mmHg)
DIASTOLIK(mmHg
)
40 mmHg
1 bulan
85
54
1 tahun
95
65
6 tahun
105
65
10-13 tahun
110
65
14-17 tahun
120
80
18 tahun keatas
120
80
44-65 tahun
130
80
Ada beberapa faktor yang dapat mempertahankan tekanan tekanan darah yakni
sebagai berikut :
1. Kekuatan memompa jantung
2. Banyaknya darah yang beredar
Dinding pembuluh darah adalah elastik dan dapat mengembung, maka
harus didisi lebih supaya dapat dibangkitkan suatu tekanan. Pemberian
cairan seperti plasma atau garam akan menyebabkan tekanan naik lagi.
3. Viskositas (kekentalan) darah
Disebabkan oleh protein plasma dan oleh jumlah sel darah yang beradadi
dalam aliran darah. Makinpekat cairan makin besar kekuatan yang
diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh.
4. Elastisitas dinding pembuluh darah
Di dalam arteri tekanan lebih lebih besar dari yang ada di dalam vena
karena otot yang membungkus arteri lebih elastic daripada yang ada
pada vena.
5. Tahanan tepi (resistensi periferi)
Tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir dalam
pembuluh. Tahanan utama pada aliran darah dalam sistem sirkulasi besar
berada di dalam arteriole.
diakibatkan
oleh
adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta
tekanan diastolisis kurang lebih antara 90-110 mmHg.
4) Hipotensi / Penyakit Darah Rendah
Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100
mmHg (milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa)(Hydrargyrum = air raksa).
5) Varises / Penyakit Otot Nimbul
Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh
dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada
bagian lipatan betis.
6) Penyakit Kuning Bayi
Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan
kerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.
7) Sklerosis
Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang
menjadi keras.
8) Miokarditis
Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada otot jantung.
9) Trombus / Embolus
Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan oleh
adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
10) Leukimia / Penyakit Kanker Darah
Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi sel darah putih
tidak terkontrol pada sistem transportasi.
G. PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
Darah Vena
Tujuan: Mendapatkan spesimen darah vena tanpa antikoagulan yang
memenuhi
persyaratan
untuk
pemeriksaan
imunnoserologi.
Lokasi:
- vena mediana cubiti (dewasa).
- vena jugularis superfisialis(bayi)
Alat-alat:
kimia,
klinik
dan
1. kapas alkohol
2. diaspossible ciringe 10 cc
3. Tabung reaksi pyrex 10cc
4. kapas steril
5. plester
Cara Kerja
1. Bersihkan daerah vena mediana cubiti dengan alkohol 70% dan
biarkan menjadi kering kembali.
2. Pasang ikatan pembendung diatas posa cubiti. Mintakan pasien yang
akan di ambil darahnya untuk mengepal dan membuka tangannya
beberapa kali agar vena jelas terlihat. Pembendungan vena tidak boleh
terlalu kuat.
3. Tegangkan kulit diatas vena dengan jari tangan kiri agar vena tidak
bergerak
4. Tusuk kulit diatas vena dengan jarum dengan tangan kanan
5.
6.
7.
8.
9.
Darah EDTA
Tujuan: Mendapatkan spesimen darah edta yang memenuhi persyaratan
untuk pemeriksaan morfologi sel darah tepi dan hitung jumlah trombosit .
Lokasi:
- vena mediana cubiti (dewasa).
- vena jugularis superfisialis(bayi)
Alat-alat:
1. kapas alkohol
2. diaspossible syringe 10 cc
3. tabung reaksi pyrex 10 cc
4. kapas steril,
5. plester
6. Reagensi : Edta 10%
Cara kerja:
1. Tekhnis pengambilan darah serupa dengan pengambilan sampel
darah vena
2. Darah yang telah diambil dialirkan ke dalam tabung yang telah
berisi edta 10%
3. Berikan label berisi tanggal pemeriksaan, nama pasien dan jenis
spesimen.
Darah Sitrat
Tujuan:
Mendapatkan spesimen darah sitrat yang memenuhi persyaratan untuk
pemeriksaan laju endapan darah metode weatergreen dan pemeriksaan tes
hemoragi.
Lokasi :
- vena mediana cubiti (dewasa).
- vena jugularis superfisialis(bayi)
Alat-alat :
1. kapas alkohol
2. diaspossible syringe 10 cc
3. tabung reaksi pyrex 10 cc
4. kapas steril,
5. plester
6. Reagnensia : Natrium Sitrat 3,8%
Cara kerja :
1. Teknis pengambilan darah serupa dengan pengambilan sampel darah
vena
2. Darah yang telah diambil sebanyak 1,6 ml di alirkan ke dalam
tabung yang telah berisi Natrium Sitrat 3,8% sebanyak 0,4 ml
3. Berikan label yang berisi tanggal pemeriksaan,nama pasien dan
jenis spesimen.
Darah kapiler
Tujuan :
Mendapatkan spesimen darah kapiler yang memenuhi persyaratan untuk
pemeriksaan golongan darah dan beberapa pemeriksaan rapid tes
imunologi.
Lokasi :
- Ujung jari tangan/anak daun telinga (dewasa)
- Tumit/ibu jari kaki (bayi)
Alat-alat :
1. Alkohol 70%
2. Lanset steril
3. Kapas steril
4. Plester
Cara kerja :
1. Sama dengan vena
2. Pegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan di tekan
sedikit agar rasa nyeri berkurang
3. Tusuk dengan cepat dengan lanset steril. Pada ibu jari tusukkan tegak
lurus dengan garis sidik jari. Bila memakai anak daun telingan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah terdiri dari
plasma darah,sel darah merah (eritrosit),sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Di dalam darah mengandung :
1. Air 91% ,
2. Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
3. Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,
magnesium,kalsium,danzat besi).
4. Bahan organik : 0,1% (glukosa,
lemak
asam
urat,
kreatinin,
kolesterol,danasamamino)
Tipe-tipe golongan darah terdiri dari golongan darah A,B, AB dan O. Dalam
proses transfusi, golongan darah AB berperan sebagai resipien universal, artinya dapat
menerima darah dari golongan darah manapun. Sel darah merah pada seseorang yang
begolongan darah O tidak mengandung aglutinogen. Oleh karena itu, golongan
darahini dapat ditransfusikan ke semua golongan darah. Jadi dalam proses transfuse
golongan darah O disebut donor universal.
B. SARAN
Meskipun golongan darah AB itu merupakan golongan darah yang dapat
menerima darah dari semua golongan darah namun sebisa mungkin bila
membutuhkan donor darah sebaiknya menerima golongan darah AB juga atau
golongan darah yang sama. Karena sekarang pun tidak lagi di izinkan hal tersebut.