Anda di halaman 1dari 3

SVASTI SATRIANI 150510150233 SYEMANGAAADHHH

Unsur hara mikro


Kesuburan tanah tidak hanya ditentukan oleh keberadaan unsur hara makro saja,
tetapi keberadaan unsur hara sekunder dan unsur hara mikro pun sangat dibutuhkan. Unsur
hara makro meliputi nitrogen (N), pospor (P), kalium (K), karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Sedangkan unsur hara sekunder meliputi kalsium (Ca), magnesium (Mn), dan
sulfur (S). Unsur hara mikro yang terdapat di dalam tanah antara lain besi (Fe), mangan (Mn),
seng (Zn), tembaga (Cu), boran (B), molibdenum (Mo), dan Chlor (Cl). Setiap unsur hara
memiliki fungsi yang berbeda bagi tanah serta tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut.
Apabila salah satu unsur di dalam tanah berkurang, maka dapat mengakibatkan pertumbuhan
tanaman yang tidak wajar (Sudarmi, 1987).
Unsur hara mikro merupakan unsur yang ada di dalam tanah dan dibutuhkan oleh
tanaman dalam jumlah sedikit. Apabila unsur hara mikro berada dalam jumlah yang
berlebihan akan menjaadi racun bagi tanaman tersebut (Hardjowigeno, 2010). Unsur hara
mikro berasal dari mineral-mineral dalam bahan induk dan bahan organik.
Menurut Hardjowigeno (2010), tanah-tanah yang kekurangan unsur mikro, yaitu :
1. Tanah pasir yang mengalami pencucian secara lanjut
2. Tanah gambut
3. Unsur mikro seperti Cu biasa diikat kuat oleh bahan organik sehingga sulit untuk
diserap oleh tanaman
4. Tanah dengan pH yang sangat tinggi
5. Tanah yang ditanami sangat intensif dan diberikan banyak pupuk dengan kandungan
unsur makro
Faktor-faktor utama yang menentukan ketersediaan unsur mikro menurut Hardjowigeno
(2010), yaitu :
1.
2.
3.
4.

pH tanah
Drainase tanah
Jerapan liat dan reaksi kimia tanah
Ikatan dengan bahan organik

Fungsi dari unsur hara mikro (Sudarmi, 1987), yaitu :


1. Sebagai penyusun jaringan tanaman
2. Sebagai katalisator (stimulan)

3.
4.
5.
6.
7.

Mempengaruhi proses oksidasi dan reduksi pada tanaman


Membantu mengatur kadar asam
Mempengaruhi nilai osmotik dari tanaman
Mempengaruhi masuknya unsur hara ke dalam tanaman
Berperan dalam pertumbuhan tanaman
Kebutuhan tanaman terhadap unsur hara mikro perlu diperhatikan, karena apabila

unsur hara mikro terangkat (terserap) dalam tanaman dapat menyebabkan persediaan unsur
hara mikro di dalam tanah mencapai titik yang tidak dapat menunjang pertumbuhan normal
tanaman (Sudarmi, 1987). Penggunaan dosis tinggi pada pupuk makro dapat menurunkan
potensi unsur hara mikro dalam tanah. Masyarakat dewasa ini belum dpaat mengenal dan
mendeteksi gejala defisiensi dari unsur hara mikro pada tanaman. Sehingga perlu
disebarluaskan pengetahuan tentang unsur hara mikro pada masyarakat, supaya tanaman
tidak kekurangan unsur hara yang menunjang pertumbuhannya. Salah satu unsur hara mikro
yang sangat penting, yaitu mangan (Mn).
Unsur Mangan (Mn)
Unsur mangan (Mn) diserap oleh tanaman dalam bentuk Mn ++ dengan ikatan khelat
(chelate), yaitu ikatan antar kation logam dengan bahan organik dalam struktur cincin (ring).
Unsur-unsur mikro yang dapat membentuk khelat merupakan kation-kation tersebut
terlindungi oleh bahan organik sehingga dalam reaksi kimia unsur tersebut tidak berfungsi
sebagai kation dan masih tetap mudah larut meskipun pH tinggi (Hardjowigeno, 2010).
Mangan dalam tanaman tidak dapat bergerak dari organ yang satu ke organ yang lain
(immobil). Sumber mangan berupa batuan primer terutama yang mengandung ferro
magnesium. Mn dilepaskan dari batuan yang mengalami proses pelapukan batuan. Hasil dari
pelapukan tersebut merupakan mineral sekunder, seperti pyrolusite (Mno2) dan manganite
(MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300-2000 ppm dan berbentuk kation
Mn2+ , baik bervalensi dua maupun empat. Mangan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa
oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusite (MnO 2), manganite (MnO(OH)),
rhododhirosite (MnCO3) dan rhodoinite (MnSiO3).
Unsur mangan dalam keadaan reduksi (Mn++) lebih mudah larut dalam air (tersedia
bagi tanaman). Tetapi, dalam keadaan oksidasi (Mn++++) unsur mangan sukar untuk larut
sehingga sukar diserap oleh tanaman. Unsur mangan pun terdapat pada kompleks jerapan
yang mudah diserap oleh tanaman. Akan tetapi, terkadang kation tersebut terikat kuat oleh
mineral liat seperti 2:1 (illit, montmorilonit) yang menyebabkan sulitnya oenyerapan oleh

tanaman (fiksasi) (Hardjowigeno, 2010). Unsur mangan termasuk jenis kation yang dapat
diambil oleh tanaman melalui pertukaran kation atau sebagai kation yang terlarut (Mn++).
Menurut Hardjowigeno (2010), agar tanaman dapat tumbuh dengan normal dan baik
perlu adanya keseimbangan jumlah antar unsur-unsur hara mikro pada tanah. Apabila terlalu
banyak kandungan unsur Mn, Zn, dan Cu dapat menyebabkan defisiensi unsur Fe. Apabila
unsur makro N dan K terlalu banyak di dalam tanah dapat menyebabkan sulitnya tanaman
dalam menyerap unsur Mn. Sulitnya menyerap unsur Mn dapat disebabkan juga oleh
kelebihan unsur mikro, seperti Zn, Fe, dan Cu.
Daftar Pustaka
Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Jakarta : Penerbit Akademika Pressindo.
Sudarmi. (1987). Pentingnya Unsur Hara Mikro Bagi Pertumbuhan Tanaman, 22(1), 178
183.

Anda mungkin juga menyukai