Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam suatu sistem PLTA, turbin pelton merupakan salah satu peralatan
utama selain generator. Turbin pelton adalah alat untuk

merubah energi air

menjadi energi puntir dan energi puntir ini kemudian menjadi energi listrik oleh
generator atau turbin adalah salah satu dari mesin tenaga atau penggerak mula
yang prinsip kerjannya mengubah tenaga fluida air menjadi suatu tenaga mekanik
dan putaran poros ini digunakan untuk menggerakan suatu generator listrik.
Penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan (Green Energy) merupakan
topik utama yang mulai banyak dibahas. Fenomena ini disebabkan karena
perkembangan teknologi yang menyebabkan manusia mencari sumber-sumber
energi baru dan energi terbarukan untuk menggantikan energi konvensional.
Green Energy juga merupakan istilah digunakan untuk menggambarkan sumber
energi yang ramah lingkungan dan non-polusi, seperti energi panas bumi, energi
angin,energi solar (surya),energi bioethanol,dan energi hydro (air).
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulan bahwa
salah satu sumber energi yang dapat memenuhi harapan terhadap tantangan di atas
adalah air, dimana air dipergunakan sistem-sistem dan peralatan-peralatan tertentu
menghasilkan energi dalam jumlah yang besar dengan biaya yang rendah
mempunyai dampak lingkungan (ekologi) yang minimal.
Turbin air dikembangkan pada abad ke 19 dan digunakan secara luas
untuk pembangkit tenaga listrik. Turbin air mengubah energi mengubah energi
mekanis.

Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi mekanis,

turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nosel. Air keluar nosel
yang mempuyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur
sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum
(impuls). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah tekanan sama
karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah sama dengan tekanan
1

atmosfir sekitarnya. Turbin pelton merupakan turbin impuls yang terdiri dari satu
set sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau
lebih alat yangdisebut nosel. Turbin pelton adalah turbin yang cocok digunakan
untuk head tinggi. Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu
dibentuk sedemikian sehingga pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua
sehingga bisa membalikan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari
gaya-gaya samping.
Alat ini juga memungkinkan untuk dilakukannya penelitian yang terkait
dengan studi tentang energi dan termodinamika. Dikarenakan alat ini tidak
terdapat dijurusan maka dilakukan perancangan alat. Alat ini juga dapat
dipergunakan sebagai media pembelajaran mata kuliah perpormasi mesin konversi
energi. Seperti apa yang akan coba dilakukan oleh penulis, yakni mengetahui
seberapa besar torsi dan tegangan listrik yang dapat dihasilkan oleh turbin pelton
yang telah dirancang dengan variasi bentuk sudu turbin air. Air akan mengalir
melalui nosel dengan kecepatan tertentu akan menghasilkan gaya akan nantinya
memutar turbin. Salah satu hal yang mempengaruhi putaran turbin itu sendiri
adalah bentuk desain sudu yang dipotimalisai. Sudu yang memeliki desain yang
berbeda tentunya akan menghasilkan kecepatan turbin air yangberbeda pula.
Apakah perbedaan kecepatan putaran akibat ukuran dan bentuk sudu yang
berbeda ini dan gaya yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap tengangan listrik
yang dihasilkan? Hal inilah yang akan menjadi objek penelitian dari penulis.
I.2 Tujuan Percobaan
a. Karakteristik output, yaitu daya output pada tekanan air berubah
ubah.
b. Karakteristik output, yaitu daya output pada flowrate air berubah
ubah.
c. Efisiensi turbin.

I.3 Prinsip Kerja

Turbin pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang prinsip kerjanya
memanfaatkan energi potensial air sebagai energi listrik tenaga air. Prinsip kerja
turbin pelton adalah memanfaatkan daya fluida dari air untuk menghasilkan daya
poros. Pengembangan sumber energi yang dapat diperbaharukan semakin
meningkat sebagai antisipasi makin berkurangnya sumber energi yang berasal dari
fosil seperti minyak bumi dan batubara. Turbin air berperan untuk mengubah
energi air menjadi energi mekanik dalam bentuk putara poros. Turbin dapat
memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan air dengan
putaran lebih cepat dan dapat memanfatkan head yang lebih tinggi. Putaran poros
turbin ini akan diubah oleh generator menjadi tenaga listrik. Turbin impuls adalah
turbin tekana sama karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah
sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan
tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.

BAB II
3

TEORI DASAR
II.1. Pengertian Turbin
Turbin adalah salah satu dari mesin tenaga atau penggerak mula yang
prinsip kerjannya mengubah tenaga fluida / air menjadi suatu tenaga mekanik.
Sejumlah massa air dari sebuah pompa sentrifugal yang dianalogikan
dengan ketinggian air, dialirkan masuk kerumah turbin yang oleh sudu sudu
turbin diubah menjadi tenaga mekanik, berupa putaran poros. Putaran poros yang
dihsilkan oleh suatu turbin, pada umumnya digunakan untuk menggerakan suatu
generator pembangkit listrik.
Dalam suatu sistem PLTA turbin air merupakan salah satu peralatan utama
selain generator, turbin air adalah alat untuk mengubah energi menjadi energi
puntir, energi puntir ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.

Gambar 2.1 Turbin Pelton

II.2 Klasifikasi Turbin


Pada uraian berikut akan dijelaskan pengklasifikasian turbin air berdasarkan

beberapa kriteria.

II.2.1 Berdasarkan Model Aliran Air Masuk Runner.


Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi
menjadi tiga tipe yaitu :
1.1 T urbin Aliran T angensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk roda gerak dengan arah tangensial
atau tegak lurus dengan poros runner mengakibatkan roda gerak berputar,
contohnya turbin Pelton dan turbin cross-flow.

Gambar 2.2. Turbin aliran tangensial

1.2 Turbin Aliran Aksial


Pada turbin ini air masuk roda gerak dan keluar roda gerak sejajar dengan
poros roda gerak, turbin Kaplan atau propeller adalah salah satu contoh dari
tipe turbin ini.

Gambar 2.3 Turbin Aliran Aksial


1.3 Turbin Aliran Aksial - Radial
Pada turbin ini air masuk ke dalam roda gerak secara radial dan keluar
roda gerak secara aksial sejajar dengan poros. Turbin Francis adalah
termasuk dari jenis turbin ini.

II.2.2. Berdasarkan Perubahan Momentum Fluida Kerjanya.


Dalam hal ini turbin air dapat dibagi atas dua tipe yaitu :
2.1 Turbin Implus
Turbin Impuls merupakan turbin air yang memiliki tekanan sama
pada setiap sudu geraknya (runner). Energi potensial air diubah menjadi
energi kinetik pada Nosel. Air keluar Nosel yang mempunyai kecepatan
tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan
aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (Impuls).
Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin Impuls adalah turbin
tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah
sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempatdan
tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi
kecepatan. Turbin Impuls merupakan turbin air yang memiliki tekanan
sama pada setiap sudu geraknya (runner). contohnya adalah turbin
Pelton, turbin Turgo dan turbin crossflow.
2.2 Turbin Reaksi.
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu.
Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner
6

(bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja


berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner
turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah
turbin.Turbin reaksi bekerja dengan cara penggerak turbin air secara
langsung mengubah energi kinetik juga energi tekanan secara bersamaan
menjadi energi mekanik, contohnya adalah turbin Francis, turbin balingbaling, dan turbin Kaplan.

II.2.3. Berdasarkan Kecepatan Spesifik (ns)


Yang dimaksud dengan kecepatan spesifik dari suatu turbin ialah
kecepatan putar roda gerak yang dapat dihasilkan daya effektif 1 BHP
untuk setiap tinggi jatuh 1 meter atau dengan rumus dapat ditulis (Patty,
1995):
ns = n.Ne 1/2/Hefs5/4...................................................................................(2.1)
Dimana :
ns adalah kecepatan spesifik turbin
n adalah kecepatan putar turbin (rpm)
Hefs adalah tinggi jatuh effektif (m)
Ne adalah daya turbin effektif (HP)
Setiap turbin air memiliki nilai kecepatan spesifik masing-masing, Tabel 2.1
menjelaskan batasan kecepatan spesifik untuk beberapa turbin kovensional.
Tabel 2.1 Kecepatan Spesifik Turbin___________________
No

Jenis Turbin

Kecepatan Spesifik

1.

Pelton dan kincir air

10 - 35

2.

Francis

60 - 300

3.

Cross-Flow

70 - 80

4.

Kaplan dan propeller

300 - 1000

II.2.4. Berdasarkan Head dan Debit.


Dalam hal ini pengoperasian turbin air disesuaikan dengan potensi head dan
7

debit yang ada yaitu :


1. Tinggi jatuh yang rendah yaitu dibawah 40 meter tetapi debit air yang
besar, maka turbin Kaplan atau propeller cocok digunakan untuk kondisi
seperti ini.
2. Tinggi jatuh yang sedang antara 30 sampai 200 meter dan debit relatif
cukup, maka untuk kondisi seperti ini gunakanlah turbin Francis atau
cross-flow.
3. Tinggi jatuh yang tinggi yakni di atas 200 meter dan debit sedang, maka
gunakanlah turbin impuls jenis Pelton.
Gambar 2.4 menunjukan bentuk kontruksi tiga macam roda gerak turbin
konvensional.

francis
Gambar 2.4. Berbagai jenis roda gerak turbin konvensional

II.3. Turbin Helik


Turbin helik adalah turbin yang digunakan untuk memanfaatkan energi
kinetik dan tenaga air pada head yang rendah ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Turbin ini tidak memerlukan air yang dalam untuk instalasi horisontal,

memungkinkan penggunaan di lokasi dangkal. Turbin pada Gambar 2.5, memiliki


sudu yang terletak dipinggiran rotasi berbeda dengan baling-baling. Turbin helik
bekerja dengan memanfaatkan aliran air yang akan melewati airfoil ( sudu turbin
helik) karena bentuk sudu airfoil dan sudunya terpilin memungkinkan jika
dilewati aliran air akan mengakibatkan putaran.

"uriJina
AdlByi

H.irff
Tt- O
Gambar 2.5. Turbin helik dengan dua sudu

Turbin helik terdiri dari sudu di sepanjang permukaan silinder seperti ulir.
dapat memberikan reaksi dorong dari arus yang baik tanpa getaran signifikan.

Turbin pelton merupakan turbin untuk tinggi, yaitu diatas 300 meter.
Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda
air turbin dilakukan memalui proses impuls sehingga turbin pelton disebut juga
turbin impuls.
Turbin pelton disebut juga turbin impuls atau turbin tekanan rata atau
turbin pancaran bebas karena tekanan air keluar nosel sama dengan tekanan
atmosfer. Dalam instalasi turbin ini semua energi ( geodetic dan tekanan ) diubah
menjadi kecepatan keluar nosel. Konstruksi nosel pada gamabar diatas, tidak
semua sudu menerima hempasan air, tetapi secara bergantian tergantung posisi
sudu tersebut. Jumlah tergantung pada kapasitas air, dapat bervariasi satu sampai
enam. Turbin pelton dipaki untuk tinggi jatuh air yang besar, dengan kecepatan
spesifik 1 sampai 15.
II.4 Instalasi Dan Bagian Utama Turbin Pelton
Turbin Pelton biasanya berukuran besar. Hal ini dapat dimaklumi karena
dioeprasikan pada tekanan yang tinggi dan peubahan momentum yang diterima
sudu sudu sangat besar, dengan sendiri struktur turbin harus kuat.
Pada Turbin Pelton semua energi tinggi tempet dan tekanan ketika masuk
kesudu jalan turbin telah diubah menjadi energi kecepatan seperti terlihat pada
gambar dibawah ini :

Gambar 2.6 Pelton Wheel

10

Turbin Pelton terdiri dari dua bagian utama yaitu :

Nosel
Roda jalan

Nosel mempunyai beberapa fungsi yaitu :


1. Mengarahkan pancaran air kesudu turbin.
2. Mengubah tekana menjadi energi kinetik.
3. Mengatur kapasitas air yang masuk turbin.
Jarum yang berada pada nosel bertujuan untuk mengatur kapasitas dan
mengkonsentrasikan air yang terpancar dimulut nosel. Panjang jarun sangat
menentukan

tingkat

konsentrasi

air, makin

panjang

jarum

air

makin

terkonsentrasi.
Untuk turbin pelton dengan daya kecil, debit bisa diatur dengan hanya
menggeser kedudukan jarum sudu. Untuk instalasi yang lebih besar harus
menggunakan dua buah sistem pengaturan atau lebih. Tujuan pengaturan ini
adalah untuk menghindari terjadinya tekanan tumbukan yang besar dalam pipa
pesat yang timbul akibat penumpukan nosel secara tiba tiba ketika beban turbin
dengan tiba tiba. Untuk mengurangi putaran turbin pada kondisi atas,
pembelokan pancaran akan berayun kedepan jarum nosel terlebih dahulu sehingga
pancaran air dari nosel berbelok sebagian.
Jumlah nosel tergantung pada bilangan bilangan spesifik nqTurbin
Pelton. Dimana nqdirumuskan :

nq

Q 0,5
0,75
H

dimana : n = Putaran poros ( rpm )


3
Q = Debit aliran ( m /s )

H = Besar head total ( m )

11

Roda jalan berbentuk pelek dengan sejumlah sudu disekelilingnya. Pelek


ini dihubungkan dengan poros dan seterusnya menggerakan generator. Sudu
turbin pelton terbentuk elipsoida yang dibuat dengan bucket ( sudu ) dan
ditengahnya mempunyai splitter ( pemisah air ). Bentuk sudu sedemikian
dimaksudkan supaya bisa membalikan pitaran air dengan baik dan membebaskan
sudu dari gaya samping.
II.5 Jenis Turbin Air
Turbin dapat dilasifikasikan beberapa cara, namun yang paling utama
adalah klasifikasi turbin air berdasarkan cara turbin air tersebut merubah energi air
menjadi energi puntir. Berdasarkan klasifikasi ini maka turbin air dibagi menjadi
dua yaitu :
1. Turbin Impuls.
2. Turbin Reaksi.
Turbin Impuls
Yang dimaksud dengan turbin impuls adalah turbin air yang cara
bekerjanya dengan seluruh energi air ( yang terdiri dari energi potensial + tekanan
+ kecepatan ) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk memutar turbin,
sehingga menghasilkan energi puntir contoh : Turbin Pelton.
Turbin Reaksi
Yang dimaksud dengan turbin reaksi adalah turbin air cara bekerjanya
dengan mengubah seluruh energi air yang tersedia menjadi energi puntir. Turbin
air reaksi dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Francis contoh Turbin Francis.
2. Propeller.
a. Sudu teteap ( fixed blade ), turbin jenis ini merupakan turbin
generasi pertama dan jenis ini, karena sudu tidak dapat diatur,
maka efisiensinya yang berkurang jika digunakan pada kisaran
debit yang lebar oleh karena itu dikembangkan jenis dengan sudut

12

dapat diatur agar efisiensi tetap tinggi walaupun kisaran debitnya


lebar.
b. Sudu dapat diatur ( adjustable blade ) contoh Kaplan, Nagler,
Bulb, Moody.
II.6 Karakteristik Turbin
Untuk dua turbin atau lebih mempunyai dimensi yang berlainan disebut
homologous jika kedua turbin atau lebih tersebut sebangun geometri dan
mempunyai karakteristik sama. Karakteristik suatu turbin dinyatakan secara
umum oleh enam buah konstanta yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rasio Kecepatan ( O ).
Kecepatan Satuan (Nu).
Debit Satuan ( Qu ).
Daya Satuan ( Pu ).
Kecepatan spesifik (Ns).
Diameter Spesifik ( Ds).

II.7 Klasifikasi Turbin Air


1.

Berdasarkan gerak air pada sudu yang bergerak


a. Turbin Impuls
Energi tekanan seluruhnya diubah menjadi energi kinetik, air menumbuk sudu

pada tekanan atmosfer sehingga tidak ada perubahan tekanan antara inlet dan
outlet. Turbin ini juga disebut sebagai Velocity Turbine
b. Turbin Reaksi
Bekerja berdasarkan Tekanan pada inlet dan otlet dari turbin pressure
turbine energy kinetic dan tekanan memutar sudu turbin.
2.

Berdasarkan nama penemu


Pelton wheel, Turgo, Girard, Banki adalah turbin impuls sedangkan
Francis, Kaplan dan Thomson adalah turbin reaksi.

3.

Berdasarkan head dan jumlah air yang tersedia

13

a. High Head ( > 200 m) jumlah air sedikit, contohnya turbin impuls
(turbin Pelton)
b. Medium Head (30-200 m) jumlah air sedang, contohnya turbin
reaksi (turbin Francis)
c. Low Head (< 30 m) jumlah air besar, contohnya turbin reaksi
(turbin Kaplan, turbin propeller)

Gambar 3. Klasifikasi Turbin Air

Gambar 4. Head pada Turbin Pelton

14

Gambar

5. Grafik
perbandingan efisiensi turbin air

II.8. Komponen utama Turbin Pelton


Pada turbin pelton, air mengalir dalam penstock (pipa pesat), sampai
ujung bawah masuk nosel (energy kinetic naik), keluar mengenaik sudu-sudu
( yang terpasang pada runner). Pengaturan jumlah air dapat dengan regulator /
governor (untuk instalasi yang besar) atau denga tangan / manual (instalasi yang
kecil).
1. Nozel, energi tekanan dari air pada reservoir sewaktu melewati penstock
sebagian dirubah menjadi energi kinetic dan energi kinetik ini makin lama
meningkat oleh karena nozzle pada tekana atmosfer pada casing. Ketika
air menabrak buckets maka dihasilkan energi mekanik . Untuk turbin
degan kapasitas yang kecil menggunakan single jet. Dan untuk turbin yang
memproduksi tenaga besar, jumlah jet harus lebih banyak.
2. Buckets (sudu), buckets dari pelton wheel mempunyai bentuk double
hemispherical cup. Pancaran dari air yang datang mengenai buckets bagian
tengah yang ada pemisahnya terbagi menjadi dua bagian dan setelah
hancur pada permukaan bagian dalam bucket berubah 160 sampai 170 lalu
meninggalkan bucket. Bucket ini terbuat dari cast iron (head rendah), cast
steel atau dari stainless steel (head tinggi). Permukaan bagian dalam dip
les sedemikian rupa untuk menghindari gesekan yang besar.

15

3. Casing.

Berfungsi

untuk

menghindari

deburan

air, serta

untuk

mengarahkan air ke tail race dan sebagai keamanan.


4. Rem hidrolik. Untuk menghentikan putaran turbin, walaupun pancaran air
telah berhenti, runner tetap akan berputar untuk waktu yang lama. Untuk
menghentikannya diperlukan rem nozle yang kecil, dimana arah air dari
rem ini berlawanan arah dengan putaran runner.
Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu
dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu
dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan
pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping. Untuk
turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa
nozel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan mangkok sudu
lebih kecil.
Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang prinsip kerjanya
memanfaatkan energi potensial air menjadi energi listrik tenaga air (hydropower).
Prinsip kerja turbin pelton adalah mengkonversi daya fluida dari air menjadi daya
poros untuk digunakan memutar generator listrik. Air yang berada pada bak
penampung dihisap oleh pompa dimana pompa berfungsi untuk menghisap dan
memompa air untuk dialirkan ke sudu turbin. Namun aliran air tidak langsung
mengarah ke sudu turbin melainkan harus melewati pipa-pipa saluran yang telah
diberi katup buka tutup sehingga laju aliran air dapat diatur sesuai dengan yang
diinginkan. Kemudian katup-katup tersebut terhubung dengan saluran nozel
dimana nozel berfungsi sebagai pemancar air yang dipancarkan langsung ke arah
sudu turbin sehingga sudu turbin berputar. Pada sudu-sudu turbin, energi aliran air
diubah menjadi energi mekanik yaitu putaran roda turbin. Apabila roda turbin
dihubungkan dengan poros generator listik, maka energi mekanik putaran roda
turbin diubah menjadi energi listrik pada generator. Kemudian air yang telah
digunakan untuk memutar sudu turbin jatuh kedalam bak penampung untuk
kembali ke tahap awal maka terjadilah sirkulasi.

16

Energi potensial air disemprotkan oleh nozel ke sudu untuk dirubah


menjadi energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros generator.
Nozel merupakan mekanisme pancaran yang berbentuk melengkung yang
mengarahkan air sesuai dengan arah aliran yang direncanakan dan mengatur aliran
air. Fungsi utama nozel adalah untuk mengubah tekanan air menjadi suatu
kecepatan aliran yang digunakan untuk memutar runner. Bentuk nozel sangat
mempengaruhi performa turbin. Perancangan sebuah nozelturbin pelton dimulai
dari menentukan ukuran runner dan sudu dengan menggunakan data yang telah
ada setelah itu melakukan perhitungan diameter ujung nozel, kecepatan aliran air
pada ujung nozel, panjang ujung nozel. Bahan yang digunakan untuk nozel turbin
pelton ini adalah menggunakan paduan Aluminium. Dari tahap-tahap yang telah
direncanakan tersebut, maka didapatkan ukuran nozel untuk turbin air pelton yang
sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 6. Nozel Turbin


Ukuran nozel yang sesuai dapat memutar sudu lebih baik sehingga dapat
meningkatkan efesiensi turbin. Dengan meningkatkan efesiensi turbin maka dapat
meningkatkan energi yang dihasilkan sehingga turbin air mampu menghasilkan
kerja yang optimal dengan menggunakan energi yang minimal.

17

Gambar
7. Runner Turbi
n

Pelton

Nozel mempunyai beberapa fungsi yaitu mengarahkan pancaran air ke


sudu turbin, mengubah tekanan menjadi energi kinetik dan mengatur kapasitas air
yang masuk turbin. Sudu turbin merupakan sarana untuk merubah energi air
menjadi energi mekanik berupa torsi pada poros sudu dimana aliran air yang
disemprotkan oleh nozel ke arah sudu mengakibatkan daun-daun sudu terdorong
dan berputar. Aliran air yang diarahkan langsung menuju sudu-sudu melalui
pengarah atau nozel ini juga menghasilkan daya pada sirip. Selama sudu berputar,
gaya bekerja melalui suatu jarak, sehingga menghasilkan kerja. Dalam proses ini
energi ditransfer dari aliran air ke turbin.
Sudu dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengahtengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa
membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya
samping. Untuk turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya
dibagi lewat beberapa nozel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa
diperkecil dan mangkok sudu lebih kecil seperti pada gambar 4 di atas. Desain ini
dibuat untuk mempermudah dalam proses perakitan sehingga dapat diketahui
langkah-langkah yang harus dilakukan.

II.9 PERHITUNGAN-PERHITUNGAN

Daya Teoritis: NT
u

= kecepatan linier roda turbin [m/det]

18

=2nr

= putaran roda turbin [rpm], lihat takometer

= jari-jari roda turbin [m]

= debit air [liter/menit], pengukuran pada rotameter

Vj

= kecepatan semburan air [m/det]

Vj

= CV (2H)1/2

= P2 P1

P1

= tekanan air pada udara sekitar

P2

= tekanan air pada pompa, liat pada panel indicator.

= massa jenis air [g/cm3], lihat tabel pada temperatur ruang

= gaya gravitasi

Daya poros: Np
Np

= Mt 2 / 60 n

Mt

= moment puntir dinamometer [Nm]

Mt

= F.L

Dengan:

= gaya pada beban [N]

= panjang lengan dinamometer (0,125 m)

= putaran poros [rpm] takometer

Efisiensi turbin: t

19

t =

Np
Nt

20

Anda mungkin juga menyukai