Gambar 1
Keterangan Gambar 1 :
1. Setelah menopause, terjadi penurunan produksi estrogen oleh ovarium, maka
resorpsi tulang akan meningkat, terutama dekade awal pasca menopause, sehingga
insiden fraktur meningkat, terutama fraktur vertebrae dan fraktur radius distal.
Estrogen berperan dalam menurunkan produksi berbagai sitokin oleh bone
marrow stromal cells dan sel-sel mononuklear seperti interleukin-1 (IL-1),
interleukin-6 (IL-6) dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-) yang berperan
meningkatkan kerja osteoklas. Dengan demikian penurunan kadar estrogen akibat
plasma sehingga terjadi resorpsi tulang yang berlebih, tulang keropos dan terjadi
osteoporosis.
Didalam
percobaan
binatang
defisiensi
estrogen
menyebabkan
terjadinya
osteoklastogenesis dan terjadi kehilangan tulang. Dengan defisiensi estrogen ini akan terjadi
meningkatnya produksi dari IL-1, IL-6, dan TNF- yang lebih lanjut akan diproduksi M-CSF
dan RANK-L. Selanjutnya RANK-L menginduksi aktivitas JNK1 dan osteoclastogenic
activator protein-1, faktor transkripsi c-Fos dan c-Jun. Akan tetapi dengan pemberian
estrogen terjadi pembentukan tulang kembali, dan didapatkan penurunan produksi dari IL-1,
IL-6, dan TNF-, begitu juga selanjutnya akan terjadi penurunan produksi M-CSF dan
RANK-Ligand (RANK-L). Di sisi lain estrogen akan merangsang ekspresi dari OPG dan
TGF- pada sel osteoblas dan sel stroma, yang lebih lanjut akan menghambat resorpsi tulang
dan meningkatkan apoptosis dari sel osteoklas.
2. Rickettsia
Rickettsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan
fosfor dari darah hingga pengerasan tulang. Penyakit ini terjadi pada anak. Riketsia
menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok. Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit
ini adalah dengan penambahan kalsium, fosfor, dan vitamin D ke dalam diet. Vitamin D bisa
didapat dengan berjemur di panas matahari.
Gambar 2
Keterangan gambar 2
Tubuh mengalami defisiensi vitamin D yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor
seperti gagal ginjal,terlalu banyak bekerja di ruang tertutup sehingga kurang terkena
sinar matahari, atau kurangnya vitamin D dalam makanan, dan beberapa faktor
lainnya.
Kekurangan vitamin D dapat memicu absorbsi kalsium berlebih sehingga terjadi
hipokalsemia.
Kurangnya kadar kalsium dalam darah, memicu hormone paratiroid untuk mengambil
kalsium dari tulang, sehingga kadarnya dalam darah normal kembali, namun tulang
mengalami dekalsifikasi, dan terjadilah riketsia
Hormone paratiroid dapat meningkatkan kadr kalsium dalam darah, namun
menurunkan kadar phosphate. Alkaline phosphatase yang diproduksi oleh sel
osteoblast ini keluar dari tubuh melalui urin. Menurunnya kadar P juga akan
mengakibatkan rickettsia.
Gambar 3
Keterangan Gambar : anak anjing yang mengalami rickettsia, tulang menjadi bengkok
Gambar 4
Keterangan gambar 4 : Ricketsia pada manusia, menyebabkan pertumbuhan tidak maskimal
(pendek), bentuk tengkorak yang abnormal, kelainan bentuk pada tulang belakang, bentuk
tulang rusuk tidak wajar, kelainan bentuk pada pelvis, sendi lutut lebar, sendi pergelangan
kaki lebar, kaki bengkok, sendi pergelangan tangan lebar, sendi siku lebar.
3. Osteomalacia
Sama seperti Rickettsia namun terjadi pada tulang dewasa. Fraktur yang
paling sering ditemukan di tulang rusuk, panggul, dan tulang panjang (seperti tulang
utama dari depan dan kaki belakang). Cacat juga dapat dilihat di tulang belakang,
Sumber :
Mukti, Muhammad. Patogenesis, Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoporosis.
2011. UNSRI Palembang, Sumstera Selatan.
Dnf, Bangun. Hormon Paratiroid. Sabtu, 24 Mei 2014. file:///D:/UA/SEMESTER
%20V/PATO%20SISTEMIK/tugas/osteoporosis/HORMON%20PADA
%20TUBUH%20MANUSIA_%20HORMON%20PARATIROID.html
Pramestuti, Nova. Rickettsia. 2011. LokaLitbang P2B2 Banjarnegara.