1. Tohirin (2007: 170) menyebutkan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu cara
memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam
bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal
masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman
pendidikan ini bagi dirinya sendiri (dalam Winkel & Sri Hastuti, 2004: 565).
2. Dewa Ketut Sukardi (2008: 64) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah
layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/
konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu
maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
3. Prayitno (1995: 178) mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika
kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas
mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya; apa
yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan
sendiri dan untuk peserta lainnya
4. Romlah (2001: 3) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu
teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai
perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilainilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok
ditujukan untuk mencagah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan
potensi siswa.
5. Sukardi (2003: 48) Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan
siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama
guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai
individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
6. Wibowo (2005: 17) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan
kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan
mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk
membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
7. Webster, 1973 Bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang diberikan
pada individu ditujukan pada situasi kelompok di mana anggota yang mengikuti suatu
bantuan tersebut lebih dari dua orang dengan tujuan untuk mencegah timbulnya
masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa.
Devinisi Konseling Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Achmad Juntika
Konseling kelompok adalah adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan
di dalam konseling kelompok, siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan
pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
7.
Allson
Konseling kelompok adalah layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi dalam suasana kelompok.
Menentukan masalah
diketahui siapa siswa dan apa sesungguhnya masalah yang dialami oleh siswa tersebut.
Diagnosis
Prognosis
e. Terapi
Langkah ini berupa usaha untuk melaksanakan bantuan ataupun bimbingan kepada
d.
seseorang yang bermasalah, sesuai dengan ketentuan yang telah dirumuskan pada langkah
yang ketiga (Prognosis). Usaha pemecahan ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
bantuan, antara lain layanan individual, layanan kelompok, pengajaran perbaikan,
pemberian pengajaran dan sebagainya.
f. Evaluasi atau follow up.
Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi, langkah-langkah Bimbingan dan Konseling
dijelaskan sebagai berikut
a)
b)
Analisis
Sintesis, adalah langkah menghubungkan dan merangkum data. Ini berarti bahwa
dalam langkah sintesis peyuluhan mengorganisasian dan merangkum data sehingga
tampak dengan jelas gejala-gejala atau keluhan-keluhan siswa. Rangkuman data ini
c)
d)
e)
f)
tersinggung, tidak mau mencatat pelajaran, tidak pernah membawa buku dan alat-alat
tulis, dan sebagainya. Setelah menerima laporan, guru pembimbing mulai mengumpulkan
keterangan mengenai diri anak tersebut, yaitu mengenai alamat, tanggal lahir, orang
tuanya, pekerjaan orang tuanya, dan lain-lain. Mulailah guru pembimbing menetapkan
bahwa Budi perlu dibantu secara khusus.
Langkah pertama:
Mengadakan penelitian terhadap diri Budi beserta latar belakangnya. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang sebaik-baiknya tentang masalah atau
kesulitan yang sebenarnya sehingga dapat ditetapkan jenis bantuan yang dapat diberikan
kepada Budi. Dalam langkah ini guru pembimbing mulai mengumpulkan dokumendokumen sekolah tentang diri Budi, seperti buku induk, raport, daftar absen, dan
sebagainya sehingga ia mendapatkan data sebagai berikut:
a.
Budi masuk kelas satu dalam umur satu tahun leih tua dari murid-murid lainnya.
b.
c.
d.
Langkah kedua:
Budi dipanggil untuk diajak berwawancara. Kepadanya dijelaskan bahwa guru
bermaksud untuk membantunya, bukan menghukumnya. Pada mulanya, Budi memang
merasa ragu-ragu untuk menjawab, tetapi, setelah dijelaskan maksudnya ia mengatakan
bahwa ia selalu merasa malu, malas belajar, bodoh, rendah diri, tidak mampu karena
umurnya lebih tua dari teman-temannya yang lain. Hal ini dirasakannya sejak ia tidak
naik kelas.
Dikatakan pula bahwa di rumah nya selalu dimarahi oleh ibunya, dan ia di rumah
bekerja membantu ibu dengan terpaksa. Ayahnya melarang bercita-cita menjadi ahli
montir mobil. Ia paling senang pada pelajaran menggambar dan ingin seperti kawankawannya yang lain. Pada akhir wawancara, Budi merasa puas karena telah
mengutarakan segala perasaannya, dan ia berjanji akan datang lagi bila diperlukan oleh
guru pembimbing.
Langkah ketiga:
Guru pembimbing mengunjungi orang tua murid (orang tua Budi). Orang tuanya
menerima kedatangan guru pembimbing dengan ramah tamah kedua orang tuanya
mengharapkan agar anaknya (Budi) dibimbing sebaik-baiknya. Dalam kunjungan dan
wawancara itu, guru pembimbing memperoleh keterangan sebagai berikut:
a.
b.
c.
Ayah budi adalah sopir taksi, yang jarang sekali yang ada di rumah
Ibu Budi adalah penjual sayur di pasar
Budi adalah anak laki-laki satu-satunya yang diharapkan oleh keluarganya sebab
d.
e.
f.
Langkah keempat:
Budi diajak ke klinik untuk di periksa kesehatannya. Dikatakan oleh dokter bahwa
Budi tidak memiliki kelainan-kelainan. Otaknya pun sehat, tidak ada gangguan, hanya
diperoleh keterangan bahwa Budi pernah sakit thypus.
Untuk membuktikan keterangan dokter ini, diadakan tes untuk seluruh murid kelas
enam. Hasilnya menunjukkan bahwa:
a.
b.
c.
Dari kedua judul itu, Budi memilih judul pertama. Ia menceritakan keadaan
keluarganya yang tidak memuaskan baginya. Ayahnya yang tidak pernah di rumah, dan
ibunya sering marah-marah. Ia menginginkan menjadi seorang montir mobil yang cakap.
Dari beberapa langkah tersebut, guru pembimbing dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
a.
Kesulitan Budi:
-
b.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, guru pembimbing bersama-sama dengan guru kelas dan
kepala sekolah mengadakan pertemuan untuk membicarakan tindakan yang akan diambil.
Pertemuan tersebut menetapkan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
2.
Setelah diterapkan langkah-langkah hasil pertemuan ini, sebagian kesulitan belajar Budi
dapat diatasi, dan ia telah memperoleh harga dirinya kembali. Pertentangan batin yang
disebabkan ayah dan ibunya telah dapat diselesaikan.
3.
a.
b.
1.
Kelompok Tugas : Yaitu kelompok yang berdasarkan adanya suatu tugas yang akan
dilaksanakan/diselesaikan.
2.
Kelompok bebas : Kelompok yang pada waktu terbentuknya, belum mempunyai tugas
yang akan diselesaikan dalam hal ini, anggota bersama pimpinan kelompok merumuskan
bersama apa-apa yang akan dikerjakan.
b)
c)
d)
e)
Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kelompok
f)
g)
Berkumpulnya sejumlah orang yang akan menjadi anggota kelompok (tahap awal).
2.
3. Tahap peralihan.
4.
5.
Pengakhiran kegiatan.
Penilaian Terhadap Bimbingan Kelompok akan dilihat pada berhasil tidaknya kehidupan
sebuah kelompok yang tergantung pada :
a)
b) Tujuan bersama.
c)
d)
e)
Kemampuan mandiri.
c.
a.
Penelaahan terhadap status siswa dalam hubungannya dengan materi pelajaran. Untuk
mencapai tujuan langkah ini, ada 3 hal yang perlu dilaksanakan; 1) Tujuan-tujuan khusus
yang diharapkan siswa yang bersangkutan pada saat kesuliatan itu tampak. 2) Teknikteknik apa yang dapat dipergunakan. 3) Menemukan perbedaan antara tujuan yang
diharapkan dengan perbuatan nyata yang telah dimiliki siswa
b.
Perkiraan terhadap sebab-sebab kesulitan belajar yang di alami siswa tersebut. Ada 3 hal
pokok yang perlu dilakukan sehubungan dengan langkah ini yaitu: 1) Mengetahui serta
Pemecahan kesulitan belajar. Langkah ini meliputu 3 hal; 1) Menentukan teknik yang
dapat digunakan untuk membantu memecahkan kesulitan belajar. 2) Memilih teknik
penilaian yang paling tepat digunakan untuk menilai sejauh mana keberhasilan
pemecahan kesulitan tersebut. 3) Menelaah hasil penilaian tersebut terhadap cara
pemecahan kesulitan belajar yang telah dilakukan.
d.
Pemberian Pengayaan
Pengayaan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada siswa yang cepat
dalam belajar. Siswa cepat belajar adalah siswa yang cepat dalam menerima pelajaran
yang diberikan kepadanya. Pengayaan ini meliputi:
1)
Penyediaan bahan bacaan yang ada sangkut pautnya dengan topik yang sedang
dipelajari.
2)
3)
4)
b)
e.
Pemberian Informasi
Pemberian informasi merupakan sejenis bantuan terhadap masalah yang diperkirakan
akan dialami oleh seorang/sekelompok siswa. Informasi yang akan diberikan
meliputi:
di
perguruan
tinggi,
syarat-syarat
memasuki
perguruan
tinggi,
b.
Memberikan bantuan atau informasi sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA