Disusun oleh:
Adetia ode
NOMOR INDUK
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
penyusunannya,
saya
mengucapkan
yang
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL......................................................................................
..............................................1
KATA
PENGANTAR............................................................................
..........................................2
DAFTAR
ISI............................................................................................
................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.....................................................................
1.2
.......................................4
Tujuan......................................................
....................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pelecypoda..........................................................................
..............................5
2.2
Sistematika
Pelecypoda....................................................
.6
2.3
Sistem
Pencernaan..........................................................................
..............8
2.4
Sistem
Reproduksi............
...8
2.5
Habitat
pelecypoda.....
..9
2.6
Kebiasaan
Makan..................................................................................
.......11
2.7
Peranan
Pelecypoda..........................................................................
.........11
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.............................................................................
..............13
3.2
Saran......................................................................................
..................13
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................
......................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelecypoda adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerangkerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua
cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva.
Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang, kupang, remis, kijing,
lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam Pelecypoda
sebenarnya sangat luas
Pelecypoda mempunyai dua keping atau belahan yaitu belahan sebelah
kanan dan kiri yang disatukan oleh suatu engsel bersifat elastis disebut
ligamen dan mempunyai satu atau dua otot adductor dalam cangkangnya
yang berfungsi untuk membuka dan menutup kedua belahan cangkang
tersebut. Untuk membedakan belahan kanan dan balahan kiri cangkang
terkadang mengalami kesulitan, hal ini biasa terjadi pada bivalvia yang hidup
menempel pada benda keras misalnya pada karang, karena pertumbuhan
bivalvia ini mengikuti bentuk dari permukaan karang tersebut sehingga
bentuknya tidak wajar (Barnes, 1982).
Pelecypoda tidak memiliki kepala, mata serta radula di dalam tubuhnya,
tubuh bivalvia hanya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu kaki, mantel,
dan organ dalam. Kaki dapat ditonjolkan antara dua cangkang tertutup,
bergerak memanjang dan memendek berfungsi untuk bergerak dan merayap
(Robert et al, 1982).
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui tentang moluska khususnya dari kelas Pelecypoda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelecypoda
Kelas ini termasuk kerang, tiram, remis, dan sebangsanya. Mereka
biasanya simetri bilateral, mempunyai cangkang setangkup dan sebuah
mantel yang berupa dua daun telinga atau cuping. Tiram, kerang, dan
sebangsanya mempunyai dua cangkang di kedua sisi tubuh hewan. Karena
cangkang ini disebut tangkup (valve) dan dua buah jumlahnya maka kelas ini
dinamakan Pelecypoda. Bentuk cangkangnya digunakan untuk identifikasi.
Sebagian besar hidup di laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Sebagian
besar mempunyai kelamin terpisah dan menyebar telur dan sperma ke air
untuk pertumbuhan.
3. Lapisan dalam terdiri dari mother of pearl, dibentuk oleh selaput mantel
dalam bentuk lapisan tipis.
Bagian tertua dari cangkang terletak di gabungan engsel yang disebut
umbo. Pen shell dan rock scallop mempunyai otot besar di dekat bagian
tengah cangkang. Otot besar ini dimanfaatkan orang sebagai makanan mahal.
Gambar 2.1 Bagian Dalam dan Luar Cangkang Pelecypoda (Carpenter and Niem,
1998)
B. Sistematika Pelecypoda
Kelas Pelecypoda termasuk salah satu kelas dari phylum Molusca yang
memiliki empat ordo yaitu Protobranchia, Taxodonata, Dysodonta dan
Pseudolamellibranchia. Kebanyakan hidup di laut terutama di daerah littoral,
beberapa di daerah pasang surut dan air tawar. Beberapa jenis laut hidup
sampai kedalaman 5000 m (Swit, 1993).
Suwignyo (1998) membagi Pelecypoda dalam 3 sub kelas diantaranya :
1. Sub kelas Protobranchia
Umumnya primitif; filamen insang pendek dan tidak melipat; permukaan
kaki datar dan menghadap ke ventral; otot aduktor 2 buah.
Ordo Nuculacea
Tidak mempunyai sifon; sebagai deposit feeder mendapatkan
makanan menggunakan proboscides; Nucula dan Yoldia dan hidup di
Gigi pada hinge banyak dan sama; kedua otot aduktor berukuran
kurang lebih sama; pertautan antara filamen insang tidak ada. Arca,
Mutelidea.
Ordo Adapedonta
Cangkang selalu terbuka, ligamen lemah atau tidak ada; gigi pada
hinge kecil atau tidak ada; tipe insang eulamellibranchia; tepi mantel
menutup, kecuali pada bukaan kaki; sifon besar, panjang dan menjadi
satu; hidup sebagai pengebor pada subtrat keras. Pengebor tanah liat
dan batu karang, Pholas, Mya, Panope, Teredo, dan Bankia. Umum
10
Gambar 2.5 Kerang Hijau melekat pada substrat dengan benang benang
(Davis,1986)
F. Kebiasaan Makan
Nybakken (1992), menyebutkan berdasarkan pada makanan dan
kebiasaan makannya, jenis-jenis Pelecypoda dapat dibagi menjadi 2 golongan
yaitu pemakan suspensi dan pemakan endapan. Pelecypoda umumnya
memperoleh makanan dengan cara menyaring partikel-partikel yang ada
dalam air laut (Nontji,1987). Pada golongan pemakan endapan, bivalvia ini
membenamkan diri dalam lumpur atau pasir yang mengandung sisa-sisa zat
organik dan fitoplankton yang hidup di dasar. Makanan tersebut dihisap dari
dasar perairan melalui siphon. Semakin dalam bivalvia membenamkan diri
siphonnya semakin panjang. (Nontji,1987).
G. Peranan Pelecypoda
11
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat di pertanggung jawabkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14