Sistem Koloid
Sistem Koloid
Ayahanda dan bundaku tercinta yang telah mencurahkan segala perhatiannya pada
pada penulis.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini, dan
Pada hati dan pikiran yang telah mempermudah penulis dalam penyusunan karya
tulis ini.
Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
B. Alasan Pemilihan Masalah.................................................................................1
C. Penjelasan Istilah Dalam Judul...........................................................................2
D. Tujuan Penelitian................................................................................................2
E. Rumusan dan Pembatasan Masalah....................................................................3
F.
G. Sistematika Penulisan.........................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................5
A. Pengertian Sistem Koloid...................................................................................5
B. Macam-macam Koloid.......................................................................................6
C. Sifat-sifat Koloid................................................................................................9
D. Pembuatan Koloid............................................................................................12
E. Cara Pemurnian Koloid dengan Dialisis..........................................................15
KOLOID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI....................................................16
A. Industri Kosmetik.............................................................................................16
B. Industri Makanan..............................................................................................16
C. Industri Tekstil..................................................................................................16
D. Bidang Obat-obatan / Farmasi..........................................................................16
E. Industri Sabun dan Detergen............................................................................17
F.
Bidang Pertanian...............................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................18
A. Kesimpulan.......................................................................................................18
B. Saran.................................................................................................................18
C. Kata Penutup.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian dan menyusun karya tulis ini yakin
agar para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat
mengetahui bahwa tak ada satu hahan dalam kehidupan kita yang tidak
mengandung koloid.Selain itu agar masyarakat tahu bahwa koloid itu sangat
berpengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari.
E. Rumusan dan Pembatasan Masalah
Dengan melihat diatas penulis membatasi masalah yang di teliti pada
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menggunakan dan penstabilan koloid ?
2. Bagaimana cara pembuatan koloid
3. Dampak apakah yang timbul jika koloid tidak di pergunakan lagi atau jika
koloid di gunakan secara terus menerus
G. Sistematika Penulisan
Dalam karya tulis ini penulis menggunakan sistematika penulisan yang
terdiri dari IV Bab, yang masing masing isi ringkasannya sebagai berikut :
BAB I Berisi tentang Pendahuluan, dimana pendahuluan tersebut berisi tentang
latar belakang apa saja yang membuat penulis ingin menjelaskan masalah
itu,tentang alasan pemilihan judul, penjelasan istilah-istilahnya, berisi tentang
tujuan, rumusan dan batasan masalah, beserta dengan teknik dan metode
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II Berisi tentang tujuan pustaka, dimana disana di jelaskan berbagai macam
penjelasan mulai dari pengertian sampai dengan macam, sifat, pembuatan dan
cara pemurnian koloid.
BAB III Berisi tentang apa saja peran koloid dalam kehidupan sehari-hari dimana
disana dijelaskan bahwa koloid selalu di pergunakan dalam bidang industri dan
bidang kelestarian lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
No
Larutan
(Sistem Homogen)
Sistem Koloid
Ukuran Partikel
antara
1 nm- 100nm
Dua fase
Ada kecenderung
mengidap
Suspensi
(Sistem Heterogen)
Penyebaran Permanen
Dapat melewati
Saringan dan tidak
Dapat melewati
membran
Dua fase
Mengendap dengan cepat
Jadi sistem koloid adalah suatu sistem yang terjadi apabila zat dilarutkan
kedalam zat lain.
H. Macam-macam Koloid
Pada bagian berikut akan
terperinci diantaranya :
1. Sol
Sol yaitu koloid yang fase terdispersinya padat dalam medium cair sol
ada yang bersifat hidrofil dan hidrpfod.
Contoh sol hidrofil : Sol kanji, protein, sol sabun, sol glatin, dll.
Contoh sol hidrofod : Sol-sol sulfida, sol belerang, sol Fe (OH)3
Dalam sol hidrofil, butir koloidnya membungkus diri dengan selebung
air sehingga mereka terhindar dari agregasi lain halnya dengan sol hidrofob.
10
Sol hidrofob mendapat kestabilannya karena mereka men adsorpsi ionion tertentu sehingga menjadi bermuatan sejenis. Oleh karena itu butir-butir
koloidnya saling tolak menolak sehingga tidak mengalami agregasi.
Sol hidrofil lebih stabil dibandingkan dengan sol hidrofod . Sol hidrofil
tidak akan menggumpal degan penambahan sedikit elektrolit. Zat padat yang
terdespresi
dari
sol
hidrofil
dapat
dipisahkan
dengan
11
12
Fe2 O3
5. Buih
CaCO3
PbSO 4
Buih kooid dimana gas terdispersi dalam air, seperti halnya pada
I.
Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Penampilan system koloid sering kali sama sengan larutan sejati, akan
tetapi kedua sistem itu mempunyai berbagai perbedaan antara lain sifatnya
terhadap cahaya. Larutan sejati meneruskan cahaya (transparan) sedangkan
koloid menghamburkan cahaya ke segala arah. Peristiwa penghamburan sinar
oleh partikel-partikel ke segala arah disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown
Gerak Brown suatu gerak zat partikel koloid yang arahnya tidak
menentu disebabkan oleh tumbuhan dari molekul-molekul medium
pendispersi dengan partikel koloid. Gerak partikel yang arahnya tidak
menentu arahnya ditemukam pertama kali oleh sarjana Biologi yang bernama
Robert Brown (1`773-1859)
13
3. Adsorpsi
Adsorpsi Peristiwa dimana suatu zat menempel padapermukaan zat
lain. Untuk berlangsungnya adsorpsi harus adadua macam zat diantaranya
yaitu zdsortat (zat yang ditarik) dan adsorban (zat yang menarik).
Contoh Adsorpsi :
Fe(OH)3
a. Koloid
,dalam air menyerah ion hydrogen (ion
sehingga partikelnya bermuatan positif.
AS 2 S3
b.
menyerapion
hidroksida
(ion
+
H )
+
H )
sehingga
parrtikelbermuatan negative.
4. Elektroforesis
Elektroforesis peristiwa mengalirnya partikel-partikel koloid yang
bermuatan dalam medium listrik elektroda seel elektroforesis diganakan
untuk mengetahui partikel bermuatan listrik. Dan juga elektroforesis
digunakan untuk mengetahui partikel bermuatan listrik. Dan juga
elektroforesis dapat digunakan untuk menetukan muatan koloid.
5. Koagulasi
Koagulasi Pengumpulan koloid yang disebabkan oleh penambahan
elektrolit/terjadinya perubhan fisis melalui cara mekanik.
a. Koagulasi dengan penambahan zat kimia/elektrolit
Ion yang efektif untuk menggumpal koloid adalah ion yang
muatannya berlawanan dengan muatan koloid, contohnya :
Fe(OH)2
AS 2 S3
1) Koloid
, bercampur dengan
2) Sol emas yang bermuatan negatif dapat dikoagulasikan dengan
NaCl,
CaCl2
, atau
AlCl 3
14
AS 2 S3
dalam air, garam sulfide dalam air dan elerang dalam air.
Tabel 2. Perbedaan Sol Liofil danSol Liofob
Sol Liofil
Revesibel
Stabil
Kurang penampakan gerak
Brown
Efek Tyndall lemah
Sol Liofil
Sukar diendapkan dengan
penambahan elektrolit
Kebanayakan dapat dibuat gel
Partikel terdispersi dapat
menyerap molekul.
Penyusunan senyawa organik
contoh : Protein
Sol Liofob
Irevesibel / Tidak Revisibel
Kurang Stabil
Gerak Brown sangat jelas
Efek Tyndall kuat
Sol Liofob
Mudah diendapkan dengan
penambahan elektrolit
Hanya beberapa yang dapat
dibuat gel
Partkel terdispersinya menyerap
ion
Penyusunan senyawa anorganik
AS 2 O 3
Contoh :
15
7. Koloid Asosiasi
Zat-zat seperti sabun dan detergen yang molekulnya terdiri atas gugus
hidrofob dan gugus hidrofil sekaligus, bila dilakukan dalam air akan
membentuk koloid karena molekul-molukelmya membentuk asosiasi.
Asosiasi terjadi karena gugus hidrofob saling mengikat dan saling
menjauhkan diri dari air. Daya pembersih dari sabun dtergen juga karena aksi
yang sama, gugus hidrofob dari molekul sabun menarik partikel
minyak/lemak dari bahan cucian dan mengemulsikannya kedalam air.
8. Koloid Pelindung
Koloid pelindung koloid yang dicampurkan pada koloid lain
FE(OH) 3
dapat
distabilkan dengan menambah sol gelatin. Dalam hal ini sol gelatin disebut
sol pelindung.
J.
Pembuatan Koloid
1. Cr Kondensasi
Cr Kondensasi pembuatan koloid dengan pengelompokan
(agregasi) partikel dari larutan sehingga membentuk partikel koloid. Cara
kondensasi dapat dilakukan dengan cara :
Reaksi Redoks
Reaksi Redoks Reaksi yang disertai perubahan bilangna
oksidasi.
16
H2
dan
2
H2
SO2
S+
SO2
H2
H2
S dilarutkan kedalam
SO2
O + 3S
Hidrolisis
Hidrolis reaksi suatu zat dengan air.
FE(OH) 3
FeCl 3
Ex : Pembuatan
dari hidrolis larutan
.
Apabila kedalam air mendidih ditambahkan sedikit larutan
FeCl 3
3+
(aq)
Molekul
17
18
BAB III
Koloid sering digunkan/acap kali kita melakukan suatu kegiatan, maka disitu
pulalah kolois kita digunakan. Berikut adalah keguanaan koloid :
A Industri Kosmetik
Dalam bidang kosmetik koloid bias berbentuk dalam produk foundation,
finishing cream, deodorant, lipstick dan lain-lain dan biasanya sebagai emulsi.
19
L. Industri Makanan
Tak jauh dengan bidang kosmetik, koloidd juga digunakan di industry
makanan misalnya saja susu, santan, eskrim, agar-agar, bumbu selada, mentega
dan keju.
M. Industri Tekstil
Pada proses pencelupan bahan (untuk pewarna) yang kurang baik daya
serapnya terhadap zat warna dapat menggunakan zat warna koloid karena
memiliki daya serap yang tinggi sehingga dapat melekat pada kain.
N. Bidang Obat-obatan / Farmasi
Koloid pun digunakan pada bidang kesehatan khusunya obat-obatan yang
bisa berupa krim salep, sirup, minyak iakan dan sirup obat batuk.
O. Industri Sabun dan Detergen
Sabun dan detergen merupakan emuglator untuk membentuk emulsi
antara kotoran (minyak) dengan air dimana kita serimg menggumakannya.
P. Bidang Pertanian
Dibidang ini tidak banyak jenisnya namun, walaupun semikian koioid
selalu digunkan yaitu dengan berupa obat semprot pertanian dan insekstisida.
Adapun dampak yang ditimbulkan, misalnya saja dalam kelestarian
lingkungan. Untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh-oleh pabrikpabrik maka diguanakanlah suatu alat yang disebit cotrell. Alat ini befungsi
untuk menyerap partikel koloid yang terdapat dalam gas buangan koloid yang
terdapat dalam gas buangan keluar dari cerobong asappabrik.
20
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Dengan penjelasan tadi dapat kitasimpulkan bahwa kooid itu berperan
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan juga sering digunakan baik
dalam bidang industry, farmasi dan pertanian. Namun dismping itu berdampak
fositif, koloid juga berfampak negatif bagi kelestariaan lingkungan, misalnya saja
dengan adanya pabrik-pabrik besar, kita bisa mendapatkan pekerjaan. Namun
pabrik tersebut menyebarkan pulusi yang berakibat fatal bagi kehidupan,
Q. Saran
Dalam penyelesaiian karya tulis ini saya juga ingin memberikan sedikit saran
kepada guru bidang studi dan juga masyarakat sekitar, yaitu sebagai berikut :
Guru Bidang Studi
21
Saya harap dalam penjelesan materi yang akan disampaikan, harus secara
detaik dan juga agar lebih afdol, jika materi selesai juga dengna ditunjang
praktek. Dengan tujuan supaya siswa lebih paham.
Masyarakat
Saya harap masyarakat tidak menggunakan bahan-bahan yang dapat
membahayakan dengan dosis melampui batas
R. Kata Penutup
Dengan berakhirnya materi pada BAB III diatas, berakhir pula karya tulis
ini, mudah-mudahan karya tulis ini berguna bagi masyarakat/pembaca pada
umunya dan bagi penulis khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
22
Purba, Michael, Drs dan Sarwono Hadi, Drs. 1989. Ilmu Kimia 3 Untuk SMA.
Jakarta Erlangga.
Farida, Dra, Rochyati, Dra,.dkk.202.Kimia 2 Untuk SMA. Bandung PT.Remaja
Rosda Karya.