Anda di halaman 1dari 5

Kerja

Dalam termodinamika, kerja secara umum didefinisikan sebagai gaya kali jarak. Jika
perpindahan jarak akibat gaya F adalah sebesar ds (ds = distance/ jarak), maka kerja
yang dilakukan
DW =F ds
Simbol DW digunakan untuk jumlah kecil dari kerja dan merupakanfungsi yang tidak
pasti, karena kerja yang dilakukan tergantung pada jalannya reaksi. Terdapat berbagai
jenis kerja, yang didefinisikan dengan persamaan
Kerja mekanik

DW =F ds

Kerja ekspansi

DW = p dV

Kerja gravitasi

DW =mgdh

Kerja permukaan

DW = dA

Kerja listrik

DW = dq

di mana F adalah gaya, p adalah tekanan yang dilakukan terhadap sistem oleh
sekeliling, m adalah massa, g adalah percepatan akibat daya tarik bumi, adalah
tegangan permukaan, dan

adalah perbedaan potensial. V adalah volume sistem, h

adalah ketinggian, A adalah luas permukaan, dan q adalah muatan.


Tanda yang akan digunakan selanjutnya adalah (a) kerja adalah positif jika sistem
melakukan kerja terhadap sekeliling; (b) kerja adalah negatif jika kerja dilakukan terhadap
sistem oleh sekeliling.
Kerja total yang dilakukan sistem dapat diperoleh dengan mengintegrasikan
persamaan di atas. Sebagai contoh, kerja ekspansi diberikan sebagai
W = p dV

Dalam termodinamika dikenal istilah sistem dan lingkungan. Sistem adalah benda
atau sekumpulan apa saja yang akan diteliti atau diamati dan menjadi pusat perhatian.
Sedangkan lingkungan adalah benda-benda yang berada diluar dari sistem tersebut. Sistem
bersama dengan lingkungannya disebut dengan semesta atau universal. Batas adalah
perantara dari sistem dan lingkungan. Contohnya adalah pada saat mengamati sebuah bejana
yang berisi gas, yang dimaksud dengan sistem dari peninjauan itu adalah gas tersebut
sedangkan lingkungannya adalah bejana itu sendiri.
Jenis-jenis sistem
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda,
energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang
terjadi antara sistem dan lingkungannya, yaitu :
1) Sistem terbuka
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan
benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang
melibatkan adanya aliran massa kedalam atau keluar sistem. Seperti pada kompresor,
turbin, nozel dan motor bakar. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder
mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas
buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat melintasi
batas sistem yang bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume dari
sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan kontrol volume.
Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem adalah

Untuk panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai negatif

bila keluar dari sistem


Untuk usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila
diberikan (masuk) kedalam sistem.

Contoh sistem terbuka:

Reaksi antara logam magnesium dengan larutan asam klorida encer yang dilakukan
pada tabung reaksi yang terbuka.Pada peristiwa ini terjadi reaksi:
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Oleh karena reaksi dilakukan pada tabung reaksi terbuka, gas hidrogen yang
dihasilkan akan keluar dari sistem ke lingkungan dan kalor yang dihasilkan pada
reaksi tersebut juga akan merambat keluar dari sistem ke lingkungan.

2) Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi
tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah
massa yang tertentu dimana massa ini tidak dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi,
energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work) dapat melintasi lapis batas
sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun massa tidak dapat berubah selama
proses berlangsung, namun volume dapat saja berubah disebabkan adanya lapis batas
yang dapat bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem
tersebut. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana
massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas masuk
kedalam masa udara didalam balon. Karena sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar
masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini disebut kontrol
massa.
Suatu sistem dapat mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:

Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.


Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan

dinding diatermik. Dinding adiabatik adalah dinding yang mengakibatkan kedua zat
mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik
sempurna tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara dua zat. Sedangkan

dinding diatermik adalah dinding yang memungkinkan kedua zat mencapai suhu yang
sama dalam waktu yang singkat (cepat).
Contoh Sistem Tertutup Termodinamika:
- Green House yang didalamnya terjadi pertukaran kalor tetapi tidak terjadi pertukaran
kerja dengan lingkungan.
- Suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi
volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.
- Jika reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida encer tersebut dilakukan pada
tabung reaksi yang tersumbat dengan rapat, gas hidrogen (materi) di dalam sistem tidak
dapat meninggalkan (keluar) sistem. Akan tetapi, perambatan kalor meninggalkan
(keluar sistem tetap terjadi melalui dinding tabung reaksi.
3) Sistem terisolasi
Sistem yang mengakibatkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja
dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung gas
yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan
sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem
sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property (koordinat
sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa
(m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang
didefinisikan dari koordinat sistem yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik,
panas jenis dan lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak
berubah, apabila masing-masing jenis koordinat sistem tersebut dapat diukur pada semua
bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state)
tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai koordinat yang tetap. Apabila
koordinatnya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan
keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam
keadaan seimbang (equilibrium).

Sifat-sifat Sistem
Keadaan sistem bisa diidentifikasi atau diterangkan dengan besaran yang bisa
diobservasi seperti volume, temperatur, tekanan, kerapatan dan sebagainya. Semua
besaran yang mengidentifikasi keadaan sistem disebut sifat-sifat sistem. Klasifikasi Sifatsifat Sistem Sifat-sifat termodinamika bisa dibagi atas dua kelompok, yaitu sifat ekstensif
dan sifat intensif.
1. Sifat ekstensif
Besaran sifat dari sistem dibagi ke dalam beberapa bagian. Sifat sistem, yang
harga untuk keseluruhan sistem merupakan jumlah dari harga komponen-komponen
individu sistem tersebut, disebut sifat ekstensif. Contohnya, volume total, massa
total, dan energi total sistem adalah sifat-sifat ekstensif.
2. Sifat intensif
Perhatikan bahwa temperatur sistem bukanlah jumlah dari temperaturtemperatur bagian sistem. Begitu juga dengan tekanan dan kerapatan sistem. Sifatsifat seperti temperatur, tekanan dan kerapatan ini disebut sifat intensif.
Kesetimbangan Termal Misalkan dua benda yang berasal dari material yang sama
atau berbeda, yang satu panas, dan lainnya dingin. Ketika benda ini ditemukan,
benda yang panas menjadi lebih dingin dan benda yang dingin menjadi lebih panas.
Jika kedua benda ini dibiarkan bersinggungan untuk beberapa lama, akan tercapai
keadaan dimana tidak ada perubahan yang bisa diamati terhadap sifat-sifat kedua
benda tersebut. Keadaan ini disebut keadaan kesetimbangan termal, dan kedua benda
akan mempunyai temperatur yang sama.

Anda mungkin juga menyukai