Nama :
Wenda Aditama
150533604429
BAB I
PERAKITAN KOMPUTER
1.1. Persiapan
Bab ini mungkin menjadi bab yang menarik bagi mereka yang ingin menjadi teknisi
komputer. Untuk dapat merakit komputer, pertama-tama kita harus mengerti keterangan
berbahasa Inggris yang tertulis di manual peralatan komputer maupun program-program.
Dalam merakit komputer, tangan tidak boleh basah (berkeringat). Kita juga tidak boleh
memegang langsung bagian tengah chip IC, termasuk prosesor dan memori. Keringat dapat
menyebabkan short pada rangkaian elektronik motherboard saat kita menyalakannya.
Gunakan juga alas kaki yang terbuat dari karet agar kita tidak terkena kejutan listrik pada saat
perakitan.
1.2. Komponen yang diperlukan
Komponen utama yang diperlukan dalam merakit sebuah PC sebagai berikut.
1. Monitor
2. Motherboard
3. Memori/RAM
4. Prosesor
5. VGA card jika tidak ada fasilitas VGA on board pada motherboard
6. Floppy drive
7. Hard disk
8. Keyboard
9. Mouse
10. CD/DVD-ROM
1.3. Program atau Software yang diperlukan
Siapkan juga disket/CD yang berisi software sistem operasi dan software aplikasi.
Software sistem operasi yang umum digunakan adalah DOS, Windows 98, Windows 7.
Sementara itu, software aplikasi yang umum dipakai adalah MS Office. Siapkan juga
software aplikasi lain yang kira-kira diperlukan. Saat ini telah muncul beragam software
aplikasi yang cukup menarik. Namun, kita harus menyesuaikan software aplikasi tersebut
dengan sistem operasi yang dipakai, bisa dipastikan aplikasi tersebut tidak akan berjalan.
Kita bisa bertanya kepada penjual software atau biasanya keterangan tersebut tercantum
di label pembungkus CD-nya. Di samping itu, software aplikasi yang akan kita juga
harus sesuai dengan spesifikasi hardware komputer kita.
ISA, tempatkan card tersebut pada ISA slot di motherboard. Begitu juga dengan
VGA card jenis AGP dan PCI.
10. Langkah selanjutnya adalah pemasangan kabel-kabel ke PIN group. Hubungkan
konektor kabel penghubung tombol reset ke pin reset yang terdapat pada
motherboard. Hubungkan juga konektor kabel penghubung speaker ke pin yang
bertuliskan speaker (sering ditulis dengan kode LS) yang ada pada motherboard.
Pada beberapa casing telah dilengkapi dengan kabel lampu indikator beserta kabel
penghubung speaker dan tombol reset lengkap dengan konektornya. Dengan
demikian, kita tinggal menghubungi ke motherboard.
11. Pasang kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di VGA card. Konektornya
berbentuk trapesium dan memiliki 3 deret kaki yang tersusun rapi.
12. Pasang konektor keyboard ke slot keyboard dan konektor mouse ke slot mouse yang
terdapat di motherboard. Pada jenis PS2, kedua konektor ini memiliki bentuk yang
sama. Perhatikan tanda (gambar) yang ada di samping slot masing-masing.
13. Pasang kabel listrik (power) dari layar monitor ke slot power yang terdapat di bagian
belakang power supply yang telah terpasang pada casing CPU. Jika konektornya
tidak cocok atau tidak ada slot power ke monitor, pasang kabel listrik tersebut ke
jala-jala listrik rumah. Selanjutnya, pasang kabel listrik untuk CPU ke slot yang
terdapat pada power supply.
Setelah selesai dirakit, dikomputer tidak bisa langsung digunakan. Kita harus
mengatur program BIOS dan menginstal program sistem operasinya terlebih dahulu.
Sebelum mengatur program BIOS, sebaiknya cek kembali semua langkah yang telah
kita lakukan tadi. Perhatikan, posisi jumper jangan ada yang salah, demikian juga
prosesor, RAM, dan kabel-kabel penghubung.
1.5. Pengaturan BIOS
Sebagai tempat bernaungnya seluruh komponen, motherboard harus mampu
mengenali berbagai macam komponen yang terpasang. BIOS (Basic Input Output
System) merupakan sekumpulan program yang disimpan pada ROM yang digunakan
untuk melakukan tugas-tugas dasar, seperti mentransfer data, pengendali instruksi
peralatan, serta mengkonfigurasi proses input dan output hardware di dalam sistem
komputer. Selain itu, BIOS juga memiliki fungsi untuk melakukan POST, memanggil
sistem operasi, menjaga kestabilan dan kinerja sistem.
Pada motherboard tipe baru, sebaliknya senantiasa dilakukan update BIOS dengan
versi terbarunya. Seringkali BIOS yang terdapat pada motherboard belum memberikan
kestabilan dan kinerja yang maksimal. BIOS sendiri terdapat pada sebuah chip memori
tipe EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory) atau flash
ROM yang umumnya memiliki kapasitas sebesar 2 MB. AMI, AWARD, dan Phoenix
merupakan produsen IC BIOS yang umum dipakai pada motherboard.
Menu di dalam BIOS berbeda-beda bedasarkan jenis dan merek motherboard. Untuk
mengetahui fungsi menu-menu pada BIOS kita bisa membacanya pada manual
motherboard. Menu penting yang tersedia pada BIOS umumnya sebagai berikut.
Standard CMOS Setup
BIOS Features Setup
Chipset Features Setup
Power Management Setup
PNP/PCI Configuration
Load Setup Default
Integrated Peripherals
Password Setting
IDE Harddisk Detection
Save and Exit Setup
Exit Without Saving
1.6. Evaluasi
Dalam pembahasan di atas, indikator yang ingin dicapai dalam p