Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pembahasan kali ini mengenai percobaan titrasi asam basa. Disini asam basa sendiri dibagi atas
pandangan, menurut Arrhenius, Brownsted-Lowry, dan Lewis. Menurut Arrhenius asam
didefinisikan senyawa yang apabila bereaksi dengan air akan menghasilkan ion . sedangkan basa
senyawa yang apabila bereaksi dengan air akan menghasilkan ion . Menurut Brownsted Lowry
berpendapat bahwa asam bertindak sebagai donor , sedangkan basa bertindak sebagai akseptor
proton. Menurut Lewis sendiri berpendapat bahwa asam sebagai spesi yang menerima pasangan
elektron bebas, sedangkan basa sebagai spesi yang mendonorkan pasangan elektron bebas.
pH yang memiliki di bawah 7 merupakan sifat dari asam, sifat dari asam ini berasa asam dan
mengubah lakmus biru menjadi merah. Sedangkan yang memiliki pH di atas 7 merupakan basa,
basa bersifat pahit dan licin dikulit serta dapat membirukan lakmus merah. Pada prosos
pencampuran antara titer dan titran di dapat titik ekivalen dan titik akhir titrasi..
Titik saat di mana asam basa dan basa tepat bereaksi , namun perubahan warna yang terjadi
belum konstan disebut dengan titik ekivalen. Inilah yang membedakan antara titik ekivalen
dengan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi di tandao dengan perubahan warna indikator yang
sudah konstant.
Pada percobaan ini, pada titrasi larutan terbagi dua, larutan standar primer dan larutan standar
sekunder. Larutan standar primer yang mana larutan tersebut konsentrasinya telah diketahui
sehingga tidak perllu di standarisasi. Sedangkan larutan standar sekunder atau yang bertindak
sebagai titran. Larutan ini konsentrasinya belum diketahui sehingga perlu di standarisasi, larutan
standar sekunder ini memiliki ciri ciri maassa molekul yang rendah dan hidroskopis.
Sedangkan larutan standar primer mempunyai massa molekul relatif tinggi, konsentrasinya
diketahui dan mudah untuk di dapat.
Percobaan ini analisa yang dipakai analisa volumetri, analisa yang di dasarkan pada volume.
Percobaan titrasi asam basa ini merupakan suatu metode untuk menentukan konsentrasi suatu
larutan asam basa, didapatkan hasil berupa larutan berwarna merah muda dari campuran titran
berupa NaOH dengan titernya yang terdiri dari asam klorida, air suling dan indikator.
Percobaan titrasi asam basa ini dilakukan dalam tiga kali pengulangan, dan masing masing
titrasi volume NaOH berbeda beda, karena itu kita ambil rata rata volume dari ketiga volume
yang di dapat untuk digunakan dalam perhitungan.
Persen kesalahan yang didapat mencapai 88 % . kesalahan bisa terjadi saat menggunakan alat
yang digunakan. Seharusnya sebelum melakukan percobaan, pastikan alat alat tersebut telah
bersih dan kering sehingga tidak mempengaruhi molaritas larutan. Karena dalam penambahan air
merupakan salah satu cara untuk mengubah molaritas larutan. Dalam penggunaaan alat berupa
buret, pipet gondok, dan erlenmeyer pun harus sangat hati hati. Di dalam laboratorium pun kita
harus berhati hati sebab banyak bahan bahan yang berbahaya, dan alat alat nya juga harus
kita jaga dengan baik.
Indikator merupakan senyawa organik asam basa lemah yang memiliki warna berbeda dengan
ionnya. Indikator berguna untuk menunjukkan perubahan warna. Pada percobaan titrasi asam
basa ini digunakan indikator fenolftalein dengan pH trayeknya 8,3 10,5 . Pada indikator ini
perubahan warna pada senyawa asam yaitu being ( tidak berwarna ) dan pada basa berubah
menjadi warna merah muda.
KESIMPULAN

1. Titik ekivalen ialah dimana titer dan titran mengalami reaksi ditandai perubahan warna yang
belum konstan .
2. Pada percobaan kali ini kita dapat menstandarisasi larutan.
3. Analisa yang digunakan pada percobaan kali ini adalah kuntitatif dan volumetri.
4. Indikator merupakan senyawa organik asam lemah yang memiliki warna berbeda dengan
ionnya.
5. Digunakan indikator fenolftalein dengan pH trayeknya 8,3 10,5 .

Anda mungkin juga menyukai