PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi abad milenium membawa dampak bagi tatanan kehidupan yang
ditandai dengan meningkatnya persaingan yang tinggi sehingga menuntut sumber daya
manusia yang ada untuk mampu menghadapi arus globalisasi. Oleh karena itu, Indonesia
sedang mempersiapkan diri dalam menjawab tantangan globalisasi dengan membangun basis
pendidikan, sebab dengan baiknya basis pendidikan dapat diharapkan mempunyai daya saing
yang tinggi dan memperkuat jati diri serta kepribadian bangsa.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk mengasilkan
manusia-manusia yang terampil, produktif, inisiatif, dan kreatif, karena nilai-nilai dasar yang
dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan, akhlak, disiplin, dan etos kerja,
serta nilai-nilai instrumen seperti penguasaan IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang
merupakan unsur pembentuk kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan
berkembang hanya melalui pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu
sektor pembangunan yang paling utama untuk menghasilkan manusia yang dapat
mengembangkan kemampuannya dan membina kehidupan di dalam masyarakat. Hal ini
digariskan dalam GBHN Tahun 2003 yakni :
Pendidikan nasional yang berakar pada kebudanyaan bangsa Indonesia, berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan hidup
bangsa dan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan manusia serta masyarakan
Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, berbudi
luhur, memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan, kekuatan jasmani dan rohani, serta
kepribadian yang mantap dan mandiri.
Sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut diharapkan peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berwawasan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta
keimanan dan ketaqwaan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional di atas maka pendidikan dilaksanakan
seumur hidup yang dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1
Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, yaitu keluarga, masyarakat,
dan pemerintah.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu diadakan berbagai
upaya .Yang salah satunya mengevaluasi proses belajar mengajar serta melakukan penelitian
tentang aspek aspek yang mempengaruhi peningkatan standar pendidikan.Berdasarkan uraian
diatas maka perlu diadakan Penelitian Di Bidang Pendidikan.
B. Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka pembahasan makalah ini hanya dibatasi pada
maeri Metedologi penelitian pendidikan khususnya membahas tentang Masalah penelitian,
Hipotesa dan Variabel.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah masalah yang
akan dibahas antara lai.:
1. Bagaimana memahami tentang konsep latar belakang masah dalam penelitian
pendidikan
2. Bagaimana memahami tentang konsep perumusan hipotesis dalam penelitian
pendidikan
3. Bagaimana memahami tentang konsep pemilihan variabel dalam penelitian
pendidikan
D. Manfaat Pembahasan
Mahasiswa mampu:
1. Memahami tentang konsep latar belakang masah dalam penelitian pendidikan
2. Memahami tentang konsep perumusan hipotesis dalam penelitian pendidikan
3. Memahami tentang konsep pemilihan variabel dalam penelitian pendidikan
E. Manfaat Pembahasan
Makalah ini diharapkan mampu membantu pembaca untuk :
1. Memahami tentang konsep latar belakang masah dalam penelitian pendidikan
2. Memahami tentang konsep perumusan hipotesis dalam penelitian pendidikan
3. Memahami tentang konsep pemilihan variabel dalam penelitian pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Masalah Dalam Penelitian
Latar belakang masalah memuat hal-hal yang melatar belakangi dilakukannya
penelitian, apa hal yang menarik untuk melakukan penelitian biasanya karena adanya
kesenjangan antara kesenjangan antara yang seharusnya dan kenyataan. Dalam bagian ini
dimuat deskripsi singkat wilayah penelitian dan juga jika diperlukan hasil penelitian
peneliti sebelumnya. Secara rinci latar belakang (Wardi Bachtiar:1997) berisi:
Argumentasi mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti dipandang dari bidang
keilmuan/maupun kebutuhan praktis.
Penjelasan bahwa masalah tersebut relevan, aktual dan sesuai dengan situasi dan
kebutuhan zaman
Gambaran hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau negara dan bagi
perkembangan ilmu.
2.1.1
1. Identifikasi Masalah
Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara apa
yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan informasi
atau teori dan sebagainya.
2. Pemilihan Masalah
a. Mempunyai nilai penelitian (asli penting dan dapat diuji).
b. Fisible (biaya, waktu dan kondisi)
c. Sesuai dengan kualifikasi peneliti
d. Menghubungkan dua variabel atau lebih (Nazir: 1988)
Sumber Masalah
Bacaan, seminar, diskusi, pengamatan, pengalaman, hasil penelitian
terdahulu, dan lain-lain.
Perumusan Masalah
1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya
2. Jelas dan padat
3.
2.
Masalah harus dirumuskan secara jelas dan tidak berarti dua, artinya tidak
ada maksud lain yang terkandung selain bunyi masalahnya. Rumusan
masalah tersebut juga harus dapat menerangkan dirinya sendiri sehingga
tidak diperlukan keterangan lain untuk menjelaskannya. Masalah yang baik
selalu dilengkapi dengan rumusan yang utuh antara unsur sebab dan unsur
akibat sehingga dapat menantang pemikiran lebih jauh.
3.
2.2 Hipotesis
6
Hipotesis seperti yang kita ketahui pada mata kuliah kemarin (statistik), yakni dugaan
yang mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan
akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis,
dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang
dikumpulkan.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara.
Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas
dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasilhasil serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang
mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari
hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri. Jadi dalam taraf ini mahasiswa cukup
membuat konklusi dari persoalan-persoalan yang diajukan dalam bab sebelumnya dan
merumuskannya dalam bentuk statmen (pernyataan).
2.2.1
Pengertian hipotesis
Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan
seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori
sementara , yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah kebenaran). Inilah
hipotesis peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis. Peneliti mengumpulkan datadatadata yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang
terkumpul , peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status
menjadi teas, atau sebaliknya tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak
terbukti.
Terhadap hipo tesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal
yakni :
1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak
terbukti (pada akhir penelitian).
2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang
terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian
berlangsung).
Untuk mengetahui kedudukan hipotesis antara lain :
1. Perlu di uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan
variabel akibat.
2. Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada ,memang
ditimbulkan oleh penyebab itu.
3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa
menimbulkan akibat tersebut.
Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan , maka hipotesis yang dirumuskan
mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian.
G.E.R brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan
bagi :
1. Penelitian menghitung banyaknya sesuatu.
2. Penelitian tentang perbedaan
3. Penelitian hubungan.
2.2.3 Kegunaan hipotesis
Kegunaan hipotesis antara lain:
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji
dalam penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan
2.2.4 Jenis-jenis hipotesis
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain :
1. Hipotesis kerja atau alternatif ,disingkat Ha, hipotesis kerja menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak
adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Ciri-ciri hipotesis
1.
2.
atau
prosedur
lain
yang
diperlakukan
untuk
2.3 Variabel
Sebelum kita membicarakan masalah variabel kita bicarakan dulu masalah
konsep.Konsep merupakan defenisi yang dipergunakan oleh para peneliti untuk
menggambarkan
secara
abstrak
suatu
fenomena
sosial
/ekonomi.Misalnya
untuk
12
Hubungan antara satu variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya merupakan
hipotesis dalam penelitian. Jadi hipotesis adalah kesimpulan sementara/tentatif tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis ini akan memberikan arah dari proses
pengumpulan data.
mengemukakan
beberapa
proposisi
berdasarkan
dan
teori
variabel ini merupakan variabel pokok.Hubungan variabel pokok ini dapat berupa
hubungan antara dua variabel saja atau antara lebih dari dua variabel,biasanya antara
satu variabel terpengaruh dan beberapa variabel terpengaruh. Ada beberapa cara untuk
menguji hubungan antara dua
Variabel diantaranya tabulasi silang, rumus kuadrat, regresi dan korelasi.
a. Hubungan tidak simetris tiga variabel.
Ada cara lain untuk memesukkan kedalam analisis, variabel tambahan yang
mempengaruhi variabel terpengaruh dan variabel pengaruh.Pengaruh variabel ketiga
atau keempat tersebut dapat dikontrol baik melelui sistem analisis maupun cara
penentuan sampel. Dengan demikian peneliti dapat mengamati hubungan antara dua
variabel yang diteliti tanpa gangguan dari variabel-variabel tersebut.Peneliti dapat
menetrilisasi pengaruh variabel luar dengan memesukksnnya sebagai variabel kontrol
atau variabel penguji kedalam analisis.Variabel luar yakni variabel-variabel yang
berada diluar hubungan yang hendak diteliti.Pemelihan variabel kontrol dari sekian
banyak variabel yang mungkin mempengaruhi hubungan yang diamati, pada
umumnya peneliti mendasarkan diri pada teori-teori yang ada, akal sehat, logika, dan
hasil empiris dari penelitian pihak lain.
2.3.4 Variabel penekanan dan variabel pengganggu
14
Dari hasil analisis awal dapat saja di simpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara dua variabel tetapi ketika variabel kontrol dimasukkan, hubungan itu menjadi
tampak.Dalam kasus seperti ini variabel kontrol disebut variabel penekan.Masuknya
variabel ketiga dalam analisis dua variabel dapat pula memberikan hasil yang
berlawanan dengan hasil analisis awal,dalam kasus seperti ini variabel ketiga tersebut
variabel pengganggu.
sendirinya.Setiap
fenomena
dipengaruhi
oleh
serangkaian
sebab
musabab.Setiap kali kita menentukan sebab dari suatu fenomena selalu akan timbul
pertanyaan apakah sebab yang lainnya.Apakah sebab yang pertama berpengaruh
langsung pada fenomena tersebut ,ataukah tidak langsung dan melalui sebab yang
lain. Untuk menelusuri rangkaian sebab musabab peneliti berpedoman pada teori,akal
sehat,pengamatan peneliti sendiri atau hasil pengamatan peneliti lain. Suatu variabel
disebut variabel antara apabila dengan masuknya variabel tersebut hubungan statistik
yang semula tampak antara dua variabel kemudian menjadi lemah atau bahkan
lenyap. Hubungan yang semula tampak antara variabel pokok bukan merupakan
hubungan langsung tetapi melalui variabel lain.
2.3.6 Variabel anteseden
Variabel anteseden merupakan hasil yang lebih mendalam dari penelusuran
hubungan kausal antara variabel-variabel.Perbedaannya dengan variabel antara ialah
bila variabel antara menyusup diantara variabel pokok sedangkan variabel anteseden
mendahului variabel pengaruh.Dalam kenyataannya hubungan antara dua variabel
sebenarnya merupakan penggalan dari sebuah jalinan sebab akibat yang cukup
panjang. Setiap usaha untuk menelusuri jalinan yang lebih panjang, seperti halnya
dengan variabel anteseden tersebut akan memperkaya pengertian kita tentang
fenomena yang sedang diteliti.
15
BAB III
KESIMPULAN
3.1.
Kesimpulan
Setelah kita melakukan pembahasan pada makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa :
Masalah penelitian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain dilihat dari
sisi waktu, biaya, kemampuan si peneliti maupun kontribusi yang akan diberikan oleh
penelitian tersebut bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk
sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang
diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutny.
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai (misalnya variabel model
kerja,keuntungan,biaya promosi,volume penjualan dan sebagainya). Variabel juga aapat
diartikan sebagai pengelompokan logis dari dua atribut atau lebih.
3.2.Saran
Mengingat keterbatasan makalah ini, maka kami sebagai penulis meminta maaf
jika ada hal hal yang kurang dalam penyajian makalah ini. Dan kami juga mengharapkan
saran saran dalam perbaikan makalah ini untuk meningkatkan khasanah berpikir kita.
16
17