Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Penuaan merupakan proses alamiah yang terjadi terus menerus dan dimulai
sejak manusia dilahirkan. Proses penuaan mengakibatkan penurunan fungsi sistem
organ seperti sistem sensorik, saraf pusat, pencernaan, kardiovaskular, dan sistem
respirasi. Perubahan lain yang terjadi antara lain adalah perubahan komposisi tubuh
seperti penurunan massa otot, peningkatan massa dan sentralisasi lemak, serta
peningkatan lemak intramuskular.1
Masalah umum dalam proses penuaan adalah terjadinya penurunan fungsi
fisiologis dan kognitif yang bersifat progresif serta peningkatan kerentanan pada
kondisi sakit. Laju dan dampak proses menua berbeda pada setiap individu karena
dipengaruhi faktor genetik serta lingkungan.1
Gangguan pendengaran merupakan salah satu keadaan yang sering muncul
sebagai akibat dari penurunan fungsi fisiologis tubuh karena proses penuaan.
Gangguan pendengaran pada usia lanjut disebabkan karena adanya perubahan
patologik organ auditori yang disebabkan oleh proses degenarasi terkait usia.2
Proses degenerasi dapat terjadi baik di telinga luar, tengah maupun dalam.
Pada telinga luar, kelenjar sebasea dan seruminosa mengalami gangguan fungsi
sehingga produksinya berkurang, selain itu juga terdapat penyusutan jaringan
lemak. Keadaan ini mengakibatkan kulit daun telinga dan liang telinga kering dan
mudah

trauma.

Penurunan

produksi

kelenjar

sebasea

dan

seruminosa

mengakibatkan serumen menjadi lebih keras dan mengumpul di kulit liang telinga.
Keadaan ini dapat menyebabkan gangguan penghantaran gelombang suara ke
bagian telinga yang lebih dalam.3 Prevalensi tertinggi adanya serumen dan sekret
di liang telinga adalah pada kelompok usia di atas 75 tahun (37.3%).4
World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 menyatakan bahwa
terdapat 360 juta (5.3%) penduduk di dunia mengalami gangguan cacat
pendengaran, 328 juta (91%) adalah dewasa dengan laki-laki lebih banyak daripada
perempuan. Prevalensi gangguan pendengaran meningkat seiring dengan
pertambahan usia. Prevalensi gangguan pendengaran diatas usia 65 tahun bervariasi

diseluruh dunia, yaitu antara 18-50%. Hilangnya pendengaran dapat menyebabkan


terjadinya isolasi sosial, depresi dan menarik diri dari aktivitas hidup.5
Sepuluh persen populasi dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan
pendengaran. Populasi usia diatas 65 tahun yang menderita gangguan pendengaran
sebesar 30-35% dan sekitar 1.5-3 % membutuhkan alat bantu dengar. Sekitar 40%
usia di atas 75 tahun mengalami gangguan pendengaran.6 Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 mendapatkan prevalensi gangguan pendengaran tertinggi
pada kelompok usia 75 tahun ke atas (36.6%), disusul oleh kelompok 65-74 tahun
(17.1%). 4
Jenis gangguan pendengaran yang terjadi pada kelompok usia lanjut
umumnya adalah tuli sensorineural, tetapi dapat juga berupa tuli konduktif ataupun
tuli

campur.3

Gangguan

pendengaran

dapat

menyebabkan

sulit

dalam

berkomunikasi, membatasi aktivitas fisik dan menyebabkan gangguan kualitas


hidup yang berat.2

Anda mungkin juga menyukai