Dini (S1)
PAUD4502 - Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
Kurikulum PAUD yang ada sekarang ini sudah baik, ada juga program pelibatan orang tua dan
masyarakat, namun masih belum maksimal, dan masih memungkinkan dimaksimalkan dengan
memasukkan program pelibatan orang tua dan masyarakat secara riil.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menyamakan pola pikir atau pola pandang antara guru
dengan orang, disertai komunikasi intensif antara guru dan orang tua. Dalam mempertemukan
pola pikir ini guru dan orang tua harus duduk bersama, membicarakan pendidikan apa saja yang
bisa dilakukan dirumah dan pendidikan apa saja yang harus dilakukan disekolah.
Agar pendidikan di PAUD efektif, sebaiknya materi pembelajaran difokuskan pada hal-hal yang
tidak setiap hari bisa dilakukan di rumah. Demikian juga sebaliknya, kegiatan yang bisa
dilakukan setiap hari di rumah diajarkan semaksimal mungkin oleh orang tua.
Ketiga unsur (guru, orang tua dan masyarakat) secara bersama-sama memaksimalkan kegiatan
pendidikan dalam ranah masing-masing. Salah satu contohnya adalah cara makan atau memakai
baju. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan setiap saat dilakukan.
Oleh karena itu pembelajaran cara makan yang baik, menggunakan alat makan yang tepat,
termasuk cara membuat makanan, dapat dilakukan oleh orang tua sampai tuntas. Demikain juga
cara memakai baju, mengancingkan baju, merapikan baju dan sabagainya, sampai anak bisa
mandiri dengan dirinya sendiri.
Guru disekolah bisa focus pada pembelajaran yang memerlukan kebersamaan, kegiatan yang
tidak dapat dilakukan sendirian, mulai dari bagaimana berkomunikasi dengan teman sebaya,
melakukan kegiatan kelompok, mempererat rasa kebersamaan, memahami perbedaan sesama
teman sebaya, sampai dengan makan bersama.
Antara guru dan orang tua harus memiliki kesamaan visi, jangan sampai apa yang diperoleh dari
guru tidak sama dengan yang diperoleh dari orang tua atau bahkan sebaliknya. Disinilah
pentingnya komunikasi efektif antara guru dan orang tua.
Ada pepatah mengatakan, manusia dibentuk oleh lingkungannya, anak lahir bagai kertas putih.
Pepatah ini mengingatkan kita betapa besar peran masyarakat dalam PAUD. Meskipun
kehidupan keluarga demikian harmonis, anak setiap saat mendapat pujian orang tua atas
kegiatannya, anak selalu mendapat perhatian sejak bangun pagi sampai menjelang tidur, dan
memperoleh pengajaran yang baik dari keluarganya tetapi bila lingkungan masyarakat sekitar
kurang mendukung atau bahkan tidak sesuai dengan yang diperoleh di rumah maka akan
berpengaruh buruk pada perkembangan anak.
Anak membutuhkan contoh dan bukan teori. Mereka lebih dekat dengan segala sesuatu yang
bersifat konkrit dan bukan abstrak. Contoh berperilaku baik bukan hanya ranah guru. Orang tua
dan masyarakat juga harus peduli, memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat harus peduli terhadap pendidikan anak. Kalau bicara dengan nada tinggi, apalagi
mengumpat haruslah umpan papan, jangan sampai anak kecil meskipun bukan anak sendiri,
mendengar atau melihatnya. Kalau minum minuman keras apalagi sampai mabuk, jangan sampai
menjadi tontonan anak-anak. Ini akan menjadi contoh buruk bagi anak.
Masyarakat yang mau kerja bakti (gotong royong) dan peduli pada sebagian masyarakat yang
kurang mampu akan menjadi contoh yang baik dalam menumbuhkan sensitivitas kehidupan
bersama dalam diri anak.
Bila di sekolah guru mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, maka masyarakat juga
harus memperlihatkan contoh yang sama demikian juga dengan orang tua. Jangan sampai terjadi,
di sekolah guru memberi contoh membuang sampah pada bak sampah. Tetapi di rumah anak
melihat orang tuanya membuang sampah dengan cara melempar ke halaman tetangga dan
melihat para tetangga membuang sampah di sungai. Ini pasti akan membuat anak bingung, mana
sebenarnya yang harus diikuti, guru, orang tua atau tetangganya. Bisa jadi anak akan berpikir
bahwa ketiganya benar.
Dari sini kita harus memulai secara bersama-sama menggalang pendidikan anak. Gaya lama
dimana orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada guru, sudah saatnya mulai dikikis.
Demikian juga masyarakat yang masih tutup mata terhadap pendidikan anak harus mulai
ditumbuhkan.
(Telah diterbitkan di Krida Rakyat)
1 Vote
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah menganugerahkan berlimpah
nikmat bagi kita. Dan khusus pada kesempatan ini penyusun ungkapkan syukur karena dengan
kasihNya penyusun telah berhasil menyusun makalah yang kami beri judul Peran-Serta Orang
Tua dan Masyarakat dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
Selain untuk menambah wawasan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah-satu
tugas Program Perlibatan Orang Tua dan Masyarakat.
Makalah ini berhasil disusun berkat kerjakeras kelompok penyusun dan dibantu oleh banyak
pihak, maka dengan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuanya terutama kepada:
1. Orang tua beserta keluarga penyusun, yang telah memberikan fasilitas moril dan materil;
2. Ibu Mari Masriasari, sebagai dosen;
BAB I
PENDAHULUAN
yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang dan intensif di lingkungan
terdekat ini mempunyai dampak terbesar dan mendalam pada perkembangan anak.
Sistem Meso adalah lingkaran interaksi dan kesesuaian hubungan antar komponen dalam
sistem mikro anak yang sangat mempengaruhi perkembangan anak seperti hubungan
antara rumah dan sekolah. Orang tua yang tidak terdidik dan tidak menghargai
pentingnya pendidikan dan hubungan dengan lembaga kelompok bermain/sekolah, dan
yang tidak berbicara dengan bahasa yang digunakan di sekolah anak, akan menyebabkan
anak mengalami banyak masalah dalam menerapkan pembiasaan di kelompok bermain
dan juga dalam melejitkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Sebaliknya bila
hubungan antar komponen tersebut serasi dan kuat, menyebabkan anak memiliki
kemampuan akademik yang baik. Prinsip utama dari sistem meso adalah semakin kuat
dan saling mengisi interaksi antar komponen dalam sistem meso, semakin besar pengaruh
dan hasilnya pada perkembangan anak.
Sistem Exo merupakan lingkaran dalam sistem sosial yang lebih besar dan tidak berperan
secara langsung terhadap anak, dan anak juga tidak langsung berperan di dalamnya, tetapi
interaksi komponen dalam sistem ini seperti dalam bentuk keputusan pada tataran
lembaga yang mempunyai hubungan dengan anak, berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Keputusan-keputusan dari tempat kerja orang tua, komite sekolah, atau lembaga
perencanaan adalah contoh dari sistem exo yang dapat mempengaruhi anak baik positif
maupun negatif meskipun anak tidak langsung terlibat dalam lembaga-lembaga tersebut.
Contoh lain adalah kekejaman orang dewasa yang terjadi di lingkungan tempat tinggal
anak dapat berpengaruh pada kesulitan anak untuk tidur.
Sistem Makro merupakan lingkaran terluar dari lingkungan anak yang terdiri dari nilainilai budaya, hukum dan peraturan perundangan, adat kebiasaan, kebijakan sosial dan lain
sebagainya. Seluruh komponen dari sistem ini juga berpengaruh terhadap perkembangan.
Untuk menjawab fenomena ini banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya
yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan oleh pengelola lembaga PAUD untuk
menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di sekolah dan
di rumah. Kegiatan ini ditujukan kepada para orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga
lain yang berperan secara langsung dalam proses perkembangan anak.
Kegiatan (pertemuan orang tua) saat ini dirasakan sangat diperlukan mengingat
pentingnya pendidikan sedini mungkin.
Pengetahuan tentang pendidikan anak dapat ditempuh dengan berbagai kegiatan,
misalnya kegiatan parenting baik yang dikelola oleh satuan pendidikan maupun
pengelolaan secara mandiri. Dukungan pemerintah terhadap kegiatan ini sudah sangat
jelas, dengan adanya: (1) Undang-undang No 20/2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal. (2) Undang-undang No
23/2002, tentang Perlindungan Anak (3) Konvensi Anak Sedunia. Dengan demikian,
kerjasama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orang tua (keluarga), masyarakat dan
pemerintah sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan pendidikan terutama pada anak
usia dini, dapat dioptimalkan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memegang prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat, sehingga masyarakat dapat
dilibatkan sejak identifikasi kebutuhan , merancang program , melaksakannya dan
mengawasinya.
2. Fleksibel yakni baik tempat, waktu , maupun saran ayang digunakan. Yang paling
penting aman dan tidak mengganggu waktu tidur siang anak.
3. Tidak harus dimulai dari nol, bisa dengan mengembangkan fasilitas yang sudah
ada seperti, Posyandu, BKB, SPS, ataupun Majelis Talim.
4. Yang Mudah, Murah, tetapi harus bermutu. Yaitu PAUD nonformal bukan berarti
gedung yang megah dan berfasilitas lengkap tetapi menjadi satu tolak ukur
dimana anak merasa diperhatikan, diberi kesempatan, diberikan kebebasan
mengungkapkan kemampuanya, didengar isi hatinya tanpa ada paksaan/ ancaman/
tekanan terhadap dirinya serta mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai
dengan Usianya.
Dalam penyelenggaraanya sendiri PAUD nonformal diharuskan tidak kaku, maksudnya
jika sudah ada keinginan dari masyarakat untuk mendirikan PAUD segeralah untuk
memulainya meskipun belum mendapatkan ijin. Untuk sementara waktu sebelum dibuat
kurikulum, maka bisa menggunakan kurikulum dengan Menu generik. Sambil berjalan,
penilik PLS/ PAUD memantau, membina, dan mengarahkan hingga mendapatkan izin
operasional. Sehingga dalam jangka waktu minimal 6 bulan setelah program berjalan,
PAUD sudah mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan.
Panduan ini memuat tentang strategi berkomunikasi antara pendidik dan orang tua
melalui papan informasi, buku komunikasi, buku profil lembaga, surat, home
visit, dan pertemuan pendidik-orang tua.
1. Tujuan keterlibatan orang tua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:
1. Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan
yang ada di lembaga.
2. Menjalin kerjasama antara lembaga dan orang tua dalam
melaksanakan
program lembaga
3. Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang
dihadapi oleh masing masing anak.
4. Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.
5. Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di
lembaga dan di rumah.
6. Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai
berbagai aspek tentang kemajuan tumbuh kembang anak.
2. Strategi berkomunikasi antara pendidik (pengelola Lembaga PAUD)
dan orang tua melalui:
1. Papan Informasi
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjalin komunikasi
dua arah antara pendidik dan orang tua adalah pengadaan papan
informasi. Papan informasi adalah papan yang ditempel di dinding
atau dipasang di tempat strategis sehingga mudah diakses dan
dibaca oleh orang tua maupun pendidik. Papan informasi tersebut
dapat dimanfaatkan untuk menempel berbagai pesan dari pendidik
yang dimaksudkan untuk diketahui orang tua peserta didik maupun
pesan dari orang tua peserta didik untuk diketahui oleh pendidik.
1. Pesan-pesan yang dapat disampaikan pada papan informasi:
1. Pengumuman tentang jadwal pertemuan
2. Selebaran berisi informasi tentang perkembagan dan
pertumbuhan peserta didik.
3. Hasil karya peserta didik untuk diapresiasi oleh
orang tua
4. Foto-foto kegiatan, baik kegiatan peserta didik,
kegiatan pendidik maupun kegiatan orang tua
5. Foto-foto peserta didik
4. Surat
5. Home Visit
Home visit merupakan kegiatan yang dilakukan pendidik dengan
mengunjungi rumah orang tua peserta didik. Home visit ini
memiliki makna penting untuk membangun hubungan yang solid
antara pendidik dan orang tua. Kegiatan ini biasanya dilakukan
pada awal dan akhir tahun ajaran. Namun demikian home visit juga
dapat dilakukan ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung
ditahun tersebut.
Jika pendidik tidak sanggup untuk mengunjungi dua atau tiga
orang tua di rumah, dia dapat mengundang mereka dalam
pertemuan khusus di lembaga. Beberapa orang tua mungkin lebih
suka diundang dalam pertemuan dalam kelompok kecil. Jika orang
tua tidak dapat datang ke lembaga dan pendidik tidak dapat
berkunjung ke rumah, maka pendidik dapat mengundang mereka
untuk bertemu di tempat lain sesuai kesepakatan. Pertemuan di
tempat yang netral mungkin membantu orang tua merasa nyaman.
Jika tidak mungkin, pendidik dapat mencoba kontak melalui
telepon, atau surat.
1. Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam pandangan Kathy Lee
1. How to give prospective parents tours of the center, yaitu mengenai bagaimana
memberikan pelayanan untuk berkeliling (tour) mengenalkan sekolah kepada
calon orang tua peserta didik. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk membantu
mendidik para calon orang tua tebtang kualitas lembaga pendidikan anak dan
menginformasikan kepada mereka program sekolah.
2. How to handle offering references to parent, yaitu tentang bagaimana
menawarkan referensi kepada orang tua. Hal ini dimaksudkan untuk menawarkan
pada orang tua agar dapat memberikan referensi mereka tentang lembaga
pendidikan kepada calon orang tua murid. Biasanya dilakukan dengan dua
cara, pertama, orang tua yang ingin menuliskan surat referensi yang dapat
ditunjukan pengelola kepada calon orang tua murid. Kedua, orang tua yang ingin
menawarkan waktu mereka untuk calon orang tua murid dengan memasukan
nama mereka dan nomor telepon mereka ke dalam daftar referesi.
3. How to handle enrollment, yaitu mengenai bagaimana cara mengatasi hal-hal
yang berkaitan dengan pendaftaran.
4. How to conduct parent orientation, adalah bagaimana mengkondisikan pandangan
orang tua, melalui:
1. ambil waktu untuk memberikan pandangan baru pada orang tua.
2. Libatkan staff dalam pandangan pada musim kembali ke sekolah.
5. How to help parent get to know staff, yaitu mengenai bagaimana membantu orang
tua untuk mengenali para staff
6. How to encourage parent involvement, yaitu bagaimana mendorong orang tua
untuk terlibat.
7. How to create a sense of community, yaitu bagaimana menumbuhkan rasa
berkomunitas.
8. How to deal with the overwhelmed parent, yaitu bagaimana menghadapi orang
tua yang diliputi kelelahan dan situasi yang stress.
9. How to provide resource for parents, yaitu bagaimana menyediakan sumbersumber bagi orang tua.
10. How to accommodate (or not) special request from parents,yaitu bagaimana
menyesuaikan diri/ tidak dengan permintaan khusus dari orang tua.
1. Dengarkan orang tua.
2. Evaluasi komentar mereka.
3. Buat keputusan berdasarkan pada ketertariakan yang paling baik dari anakanak dan lembaga.
11. How to conduct effective parent conferences, yaitu bagaimna mengkondisikan
konferensi orang tua yang efektif.
12. What to do when parents get angry, yaitu apa yang dilakukan apabila orang tua
marah.
13. How to handle late pick-ups, yaitu bagaimana mengatasi orang tua yang telat
menjemput anaknya.
14. How to handle to late drop-offs, yaitu bagaiaman mengatasi keterlambatan
mengantar.
15. How to create memories for parents, yaitu bagaimana membuat kenangan untuk
orang tua.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Masa depan anak sesungguhnya ada ditangan kedua orang tuanya,
bila orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan buah hatinya niscaya masa depan
anaknya akan jauh lebih baik.
Orang tua dalam pendidikan islam memiliki kewajiban dan tanpa ada yang memerintah
langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik yang bersifat pemelihara, pengasuh,
pembimbing maupun sebagai guru dan mereka sebagai pemimpin bagi anak-anaknya.
Perkembangan merupakan rangkaian proses perubahan kearah yang lebih maju dan lebih
dewasa. Mengembangkan kreativitas sejak dini itu sangat penting bagi perkembangan
anak karena ada beberapa perilaku yang mencerminkan perilaku kreativitas alamiah anak
pra sekolah menjadi nyata seperti menjajaki lingkungannya, dan rasa ingin tahu mereka
sangat besar. Oleh karena itu orang tua, guru dan masyarakat bertanggung jawab atas
pemeliharaan, perhatian dan penyediaan lingkungan fisik dan social yang kondusif bagi
perkembangan anak-anak.
Berkomunikasi dengan orang tua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik.
Demikian juga dengan orang tua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik.
Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang
berkualitas kepada anak usia dini. Orang tua dan pendidik saling berbagi informasi baik
mengenai program lembaga maupun tentang individual anak. Orang tua dapat
mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Di
samping itu juga dapat memberi saran serta kritikan tentang pelaksanaan program
program dan saling bekerja sama demi kemajuan lembaga tersebut.
Tujuan keterlibatan orang tua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:
1. Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang ada di
lembaga.
2. Menjalin kerjasama antara lembaga dan orang tua dalam melaksanakan
program lembaga
3. Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang dihadapi oleh
masing masing anak.
4. Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.
5. Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di lembaga dan di
rumah.
6. Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai berbagai aspek
tentang kemajuan tumbuh kembang anak.
Strategi berkomunikasi antara pendidik (pengelola Lembaga PAUD) dan orang tua
melalui:
7. Papan Informasi
8. Buku Profil Lembaga
9. Buku Komunikasi/ Penghubung
10. Surat
11. Home Visit
12. Pertemuan Orang tua dengan Pendidik (pengelola Lembaga)
13. Mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal.
Anak usia dini pada hakikatnya adalah manusia yang memerlukan bimbingan, secara
kodrati seorang anak sangat perlu pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa.
Masyarakat sebagai lingkungan terbesar dalam kehidupan, berguna untuk melatih jiwa
anak dalam bersosialisasi terhadap masyarakat, seperti bermain dan bergaul.
Orang tua memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu guru memaksimalkan
proses pembelajaran bagi anak-anak usia prasekolah.
Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam pandangan Kathy Lee adalah sebagai
berikut:
14. How to give prospective parents tours of the center
15. How to handle offering references to parent
16. How to handle enrollment
2. Saran
Ada pepatah mengatakan, manusia dibentuk oleh lingkungannya, anak lahir bagai kertas
putih. Pepatah ini mengingatkan kita betapa besar peran masyarakat dalam PAUD.
Meskipun kehidupan keluarga demikian harmonis, mendapat pujian orang tua atas
kegiatannya, memperoleh pengajaran yang baik dari keluarganya tetapi bila lingkungan
masyarakat sekitar kurang mendukung atau bahkan tidak sesuai maka akan berpengaruh
buruk pada perkembangan anak.
Anak membutuhkan contoh dan bukan teori. Mereka lebih dekat dengan segala sesuatu
yang bersifat konkrit. Contoh berperilaku baik bukan hanya ranah guru. Orang tua dan
masyarakat juga harus memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat yang mau kerja bakti (gotong royong) dan peduli pada sebagian masyarakat
yang kurang mampu akan menjadi contoh yang baik dalam menumbuhkan sensitivitas
kehidupan bersama dalam diri anak.
Bila di sekolah guru mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, maka masyarakat
juga harus memperlihatkan contoh yang sama.
Dari sini kita harus memulai secara bersama-sama menggalang pendidikan anak. Gaya
dimana orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada guru, sudah saatnya mulai
dikikis.
DAFTAR PUSTAKA
http://siswapaudumj.blogspot.com/2012/02/hubungan-lembaga-paud-dengan-orangtua.html
http://corner23.wordpress.com/category/uncategorized/
http://rinomdn.wordpress.com/2011/06/10/pentingnya-pelibatan-orang-tua-dan-masyarakatdalam-paud-2/
Kegiatan ini merupakan kegiatan pelibatan orang tua yang anaknya lebih
menitikan pada peningkatan kemampuan.
Beberpa kegiatan yang dapat diselenggarakan, antaranya sebagai berikut:
a.
PEDOMAN PENSKORAN
Oleh :
RINO DESANTO W., S.E.
Mata Kuliah
Kode MK/SKS
Nama Tutor
Deskripsi Singkat MK
Kompetensi Umum
No
:
:
:
:
Kompetensi Khusus
Mahasiswa dapat menjelaskan:
Hak-hak anak usia dini
Indonesia.
Implikasi konvensi hak anak
terhadap
PAUD
jalur
informal.
Pokok Bahasan
Hak-hak anak
usia
dini
Indonesia.
Implikasi
konvensi
hak
anak terhadap
PAUD
jalur
informal.
Estimasi
Waktu
120 menit
Daftar Pustaka
Ali Nugraha, Badru
Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan
Orang Tua dan
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.
Tutorial
Ke
Implikasi
konvensi
hak
anak
terhadap
PAUD jalur nonformal.
Implikasi
konvensi
hak
anak
terhadap
PAUD
jalur
formal.
Pemanfaatan
lingkungan
masyarakat
dalam PAUD.
ke
Pelibatan orang
tua
dan
masyarakat
dalam masalah
120 menit
120 menit
120 menit
II
III
IV
dini.
Pelibatan orang tua dan
masyarakat
dalam
pendampingan penggunaan
media anak usia dini.
kekerasan pada
anak usia dini.
Pelibatan orang
tua
dan
masyarakat
dalam
pendampingan
penggunaan
media anak usia
dini.
Keselarasan
pendidikan di lembaga
PAUD dan di rumah.
Komunikasi orang tua
dan pendidik terhadap
perkembangan anak.
Pelibatan orang
tua
dan
masyarakat
Hakikat
pendidikan
lingkungan pada anak
usia dini.
Orang Tua
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.
Tugas Tutorial II
Bobot nilai 33.3%
120 menit
120 menit
dan
VI
Mahasiswa
pelibatan
masyarakat
anak usia
khusus.
dapat menjelaskan
orang tua dan
dalam pendidikan
dini berkebutuhan
dalam
pendidikan
lingkungan pada
anak usia dini.
Pelibatan orang
tua
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan
di
lembaga
PAUD
Pengaruh lingkungan
terhadap
perkembangan anak
usia dini dan peran
orang tua, masyarakat
dalam
menciptakan
lingkungan
yang
sehat.
Cara melibatkan orang
tua dalam proses
kegiatan belajar di
kelas.
Cara melibatkan orang
tua dalam proses
kegiatan belajar di
luar
kelas
yang
mendukung
proses
kegiatan belajar.
Memahami
hakikat
dan karakteristik anak
berkebutuhan khusus.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
kegiatan
pengembangan anak
berkebutuhan khusus.
Ragam
kegiatan
kreatif dalam pelibatan
orang
tua
dan
Orang Tua
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.
120 menit
120 menit
dan
VII
VIII
masyarakat di PAUD.
Cara
merancang
pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
kegiatan kreatif di
PAUD.
Orang Tua
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.
dan
Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
:
:
:
:
I
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
:
:
:
:
II
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
:
Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal.
Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
: III
: PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
: 4
: Rino Desanto W., S.E.
: Mahasiswa dapat menjelaskan pemanfaatan lingkungan masyarakat ke
dalam PAUD.
: Mahasiswa mampu mengidentifikasi macam-macam lingkungan dan
fasilitas umum/sosial yang terdapat dalam masyarakat yang dapat
dimanfaatkan ke dalam PAUD.
Mahasiswa mampu menguraikan cara-cara pemanfaatan lingkungan
masyarakat dan fasilitas umum yang terdapat di lingkungan lembaga
PAUD.
: Pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.
: Macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang dapat
dimanfaatkan dalam PAUD.
Cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.
Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
:
:
:
:
IV
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Pokok Bahasan
Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
:
:
:
:
V
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
:
:
:
:
VI
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas
yang mendukung proses kegiatan belajar.
Tahapan Kegiatan Persiapan:
Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini.
Mendiskusikan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini dan peran orang tua,
masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
Menganalisis cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas.
Menganalisis cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas yang
mendukung proses kegiatan belajar.
Penutup:
Tanya jawab hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini.
Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
:
:
:
:
VII
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
:
:
:
:
VIII
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Reviu.
Kota
Kode/Nama MK
SKS
Nama Tutor
Deskripsi Singkat
:
:
:
:
:
Madiun (Klas A)
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Rancangan evaluasi ini mencakup hak anak usia dini Indonesia, implikasi
konvensi hak anak terhadap PAUD di semua jalur, pemanfaatan
lingkungan masyarakat, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam
Kompetensi Umum
Tugas
Tutorial
Ke
Kompetensi Khusus
Mahasiswa
dapat
menjelaskan:
Hak-hak anak usia
dini Indonesia.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur informal.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur nonformal.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur formal.
II
Mahasiswa
dapat Macam-macam
menjelaskan:
lingkungan dan fasilitas
Pemanfaatan
umum/sosial yang dapat
lingkungan
dimanfaatkan
dalam
masyarakat ke dalam
PAUD.
PAUD.
Cara-cara pemanfaatan
Uraian/Deskripsi
Tugas
Menjelaskan hakhak anak usia
dini.
Menjelaskan
implikasi
konvensi hak anak
terhadap PAUD:
1. Jalur
informal.
2. Jalur
non
formal.
3. Jalur formal.
Menjelaskan
manfaat
lingkungan
masyarakat
ke
dalam PAUD.
Menjelaskan
Bobot
Nilai
33.3%
33.3%
III
Mahasiswa
dapat
menjelaskan:
Pelibatan orang tua
dalam penyelarasan
pendidikan di rumah
dan
di
lembaga
PAUD.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pendidikan
lingkungan pada anak
usia dini.
Pelibatan orang tua
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan
di
lembaga PAUD.
lingkungan masyarakat
peran orang tua
ke dalam PAUD.
dan masyarakat
Ragam tindak kekerasan
dalam
masalah
kekerasan pada
pada anak usia dini.
anak usia dini
Mengenali anak usia
Menjelaskan
dini yang mengalami
peran orang tua
tindak kekersan.
dan masyarakat
Pelibatan orang tua dan
dalam
masyarakat
dalam
pendampingan
pencegahan
dan
dengan
penanganan
tindak
menggunakan
kekerasan pada anak
media pada anak
usia dini.
usia dini
Pelibatan orang tua dan
masyarakat
dalam
pendampingan
penggunaan media non
cetak.
Pelibatan orang tua dan
masyarakat
dalam
pendampingan
penggunaan
media
cetak
Keselarasan pendidikan
di lembaga PAUD dan
di rumah.
Komunikasi orang tua
dan pendidik terhadap
perkembangan anak.
Hakikat
pendidikan
lingkungan pada anak
usia dini.
Pengaruh
lingkungan
terhadap perkembangan
anak usia dini dan peran
orang tua, masyarakat
dalam
menciptakan
lingkungan yang sehat.
Cara melibatkan orang
tua
dalam
proses
kegiatan belajar di
kelas.
Cara melibatkan orang
Menjelaskan
peran orang tua
dalam
penyelarasan
pendidikan
di
rumah dan di
lembaga PAUD.
Menjelaskan
peran orang tua
dan masyarakat
dalam pendidikan
lingkungan pada
anak usia dini.
Menjelaskan
peran orang tua
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan di
lembaga PAUD.
33.3%
tua
dalam
proses
kegiatan belajar di luar
kelas yang mendukung
proses kegiatan belajar.
PEDOMAN PENSKORAN
TUGAS TUTORIAL
Kota
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Tugas
Ke
:
:
:
:
Madiun (Klas A)
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Uraian/Deskripsi
Tugas
Menjelaskan
hakhak anak usia dini.
Menjelaskan
implikasi konvensi
hak anak terhadap
PAUD:
1. Jalur informal.
2. Jalur
non
formal.
3. Jalur formal.
II
Menjelaskan
manfaat lingkungan
masyarakat
ke
dalam PAUD.
Menjelaskan peran
orang
tua
dan
masyarakat dalam
Aspek/Konsep Yang
Dinilai
Hakikat hak anak
Hak-hak anak usia
dini.
Konvensi
hak-hak
anak.
Batasan PAUD jalur
informal.
Sasaran dan ruang
lingkup
PAUD
informal.
Implikasi
konvensi
hak anak pada PAUD.
Batasan, bentuk dan
kualifikasi
PAUD
jalur non formal.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur nonformal.
Batasan PAUD jalur
formal.
Sasaran dan ruang
lingkup PAUD formal
serta
Implikasi
konvensi hak anak
pada PAUD jalur
formal.
Macam-macam
lingkungan
dan
fasilitas umum/sosial
yang
dapat
dimanfaatkan dalam
PAUD.
Cara-cara
Skor Per
Aspek/
Konsep
10
Bobot
Nilai Per
Soal
20
Skor
Maks
10
10
15
35
20
25
10
10
100
10
10
15
15
30
40
15
100
masalah kekerasan
pada anak usia dini
Menjelaskan peran
orang
tua
dan
masyarakat dalam
pendampingan
dengan
menggunakan media
pada anak usia dini
III
Menjelaskan peran
orang tua dalam
penyelarasan
pendidikan di rumah
dan di lembaga
PAUD.
Menjelaskan peran
orang
tua
dan
masyarakat dalam
pendidikan
lingkungan
pada
anak usia dini.
Menjelaskan peran
orang tua dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan di
pemanfaatan
lingkungan
masyarakat ke dalam
PAUD.
Ragam
tindak
kekerasan pada anak
usia dini.
Mengenali anak usia
dini yang mengalami
tindak kekersan.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pencegahan
dan
penanganan
tindak
kekerasan pada anak
usia dini.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pendampingan
penggunaan
media
non cetak.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pendampingan
penggunaan
media
cetak
Keselarasan
pendidikan di lembaga
PAUD dan di rumah.
Komunikasi orang tua
dan pendidik terhadap
perkembangan anak.
Hakikat
pendidikan
lingkungan pada anak
usia dini.
Pengaruh lingkungan
terhadap
perkembangan anak
usia dini dan peran
orang tua, masyarakat
dalam
menciptakan
lingkungan
yang
sehat.
10
30
15
15
15
15
15
30
15
30
15
15
40
100
lembaga PAUD.
20
20