Anda di halaman 1dari 45

Pendidikan Guru - Pendidikan Anak Usia

Dini (S1)
PAUD4502 - Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

4 sks, modul 1-9: ill.; 21 cm


Universitas Terbuka - 2008
Mata Kuliah ini bertujuan untuk membantu mahasiswa mengembangkan gagasan-gagasan
nyata untuk menciptakan dan menerapkan kelas yang melibatkan orang tua dan
masyarakat yang mendukung kemandirian, kreativitas dan kemampuan memecahkan
masalah. Mata kuliah ini akan menjelaskan gambaran peran para guru beserta keluarga
dalam menerapkan konsep kelas yang berpusat pada anak, serta metode-metode tertentu
untuk melibatkan orang tua/keluarga dalam pendidikan anak-anak, mendiskusikan caracara untuk membangun rasa bermasyarakat di kelas dan sekolah, merinci metode-metode
untuk mengamati, mencatat, melaporkan perkembangan anak, menampilkan keseluruhan
bagian dengan cara membahas bagaimana merencanakan metodologi yang sesuai bagi
anak-anak, menyuguhkan pandangan umum lingkungan pembelajaran dan membahas
pusat kegiatan secara terperinci yang terdiri dari kegiatan seni, balok, memasak,
pertunjukan drama, membaca, matematika, berhitung, musik dan kegiatan di alam
terbuka, permainan pasir dan air serta IPA dan budaya yang ada di Indonesia.

PENTINGNYA PELIBATAN ORANG TUA DAN


MASYARAKAT DALAM PAUD
Juni 10, 2011 at 4:19 am (ARTIKEL)
PENTINGNYA PELIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DALAM PAUD
Oleh: Rino Desanto W.
Sementara ini sebagian besar masyarakat kita menyerahkan pendidikan pada satuan pendidikan
yang ada. Banyak orang tua cenderung apatis dan menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya
kepada bapak-ibu guru.
Pendidikan tidak hanya tanggung jawab guru, tapi juga orang tua dan masyarakat. Waktu
pembelajaran di lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) tidak lebih dari 3 jam sehari,
sisanya adalah waktu di rumah dan di lingkungan masyarakat. Beban orang tua dalam pendidikan
anak sudah semestinya lebih besar dari dari pada guru, mengingat waktu yang dimiliki anak jauh
lebih besar di rumah dari pada di lembaga PAUD.

Kurikulum PAUD yang ada sekarang ini sudah baik, ada juga program pelibatan orang tua dan
masyarakat, namun masih belum maksimal, dan masih memungkinkan dimaksimalkan dengan
memasukkan program pelibatan orang tua dan masyarakat secara riil.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menyamakan pola pikir atau pola pandang antara guru
dengan orang, disertai komunikasi intensif antara guru dan orang tua. Dalam mempertemukan
pola pikir ini guru dan orang tua harus duduk bersama, membicarakan pendidikan apa saja yang
bisa dilakukan dirumah dan pendidikan apa saja yang harus dilakukan disekolah.
Agar pendidikan di PAUD efektif, sebaiknya materi pembelajaran difokuskan pada hal-hal yang
tidak setiap hari bisa dilakukan di rumah. Demikian juga sebaliknya, kegiatan yang bisa
dilakukan setiap hari di rumah diajarkan semaksimal mungkin oleh orang tua.
Ketiga unsur (guru, orang tua dan masyarakat) secara bersama-sama memaksimalkan kegiatan
pendidikan dalam ranah masing-masing. Salah satu contohnya adalah cara makan atau memakai
baju. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan setiap saat dilakukan.
Oleh karena itu pembelajaran cara makan yang baik, menggunakan alat makan yang tepat,
termasuk cara membuat makanan, dapat dilakukan oleh orang tua sampai tuntas. Demikain juga
cara memakai baju, mengancingkan baju, merapikan baju dan sabagainya, sampai anak bisa
mandiri dengan dirinya sendiri.
Guru disekolah bisa focus pada pembelajaran yang memerlukan kebersamaan, kegiatan yang
tidak dapat dilakukan sendirian, mulai dari bagaimana berkomunikasi dengan teman sebaya,
melakukan kegiatan kelompok, mempererat rasa kebersamaan, memahami perbedaan sesama
teman sebaya, sampai dengan makan bersama.
Antara guru dan orang tua harus memiliki kesamaan visi, jangan sampai apa yang diperoleh dari
guru tidak sama dengan yang diperoleh dari orang tua atau bahkan sebaliknya. Disinilah
pentingnya komunikasi efektif antara guru dan orang tua.
Ada pepatah mengatakan, manusia dibentuk oleh lingkungannya, anak lahir bagai kertas putih.
Pepatah ini mengingatkan kita betapa besar peran masyarakat dalam PAUD. Meskipun
kehidupan keluarga demikian harmonis, anak setiap saat mendapat pujian orang tua atas
kegiatannya, anak selalu mendapat perhatian sejak bangun pagi sampai menjelang tidur, dan
memperoleh pengajaran yang baik dari keluarganya tetapi bila lingkungan masyarakat sekitar
kurang mendukung atau bahkan tidak sesuai dengan yang diperoleh di rumah maka akan
berpengaruh buruk pada perkembangan anak.
Anak membutuhkan contoh dan bukan teori. Mereka lebih dekat dengan segala sesuatu yang
bersifat konkrit dan bukan abstrak. Contoh berperilaku baik bukan hanya ranah guru. Orang tua
dan masyarakat juga harus peduli, memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat harus peduli terhadap pendidikan anak. Kalau bicara dengan nada tinggi, apalagi
mengumpat haruslah umpan papan, jangan sampai anak kecil meskipun bukan anak sendiri,
mendengar atau melihatnya. Kalau minum minuman keras apalagi sampai mabuk, jangan sampai
menjadi tontonan anak-anak. Ini akan menjadi contoh buruk bagi anak.
Masyarakat yang mau kerja bakti (gotong royong) dan peduli pada sebagian masyarakat yang
kurang mampu akan menjadi contoh yang baik dalam menumbuhkan sensitivitas kehidupan
bersama dalam diri anak.

Bila di sekolah guru mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, maka masyarakat juga
harus memperlihatkan contoh yang sama demikian juga dengan orang tua. Jangan sampai terjadi,
di sekolah guru memberi contoh membuang sampah pada bak sampah. Tetapi di rumah anak
melihat orang tuanya membuang sampah dengan cara melempar ke halaman tetangga dan
melihat para tetangga membuang sampah di sungai. Ini pasti akan membuat anak bingung, mana
sebenarnya yang harus diikuti, guru, orang tua atau tetangganya. Bisa jadi anak akan berpikir
bahwa ketiganya benar.
Dari sini kita harus memulai secara bersama-sama menggalang pendidikan anak. Gaya lama
dimana orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada guru, sudah saatnya mulai dikikis.
Demikian juga masyarakat yang masih tutup mata terhadap pendidikan anak harus mulai
ditumbuhkan.
(Telah diterbitkan di Krida Rakyat)

Makalah Program Perlibatan Orang Tua dan Masyarakat


05 Dec 2012 Leave a comment
by CORNER 23 in Uncategorized

1 Vote
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah menganugerahkan berlimpah
nikmat bagi kita. Dan khusus pada kesempatan ini penyusun ungkapkan syukur karena dengan
kasihNya penyusun telah berhasil menyusun makalah yang kami beri judul Peran-Serta Orang
Tua dan Masyarakat dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
Selain untuk menambah wawasan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah-satu
tugas Program Perlibatan Orang Tua dan Masyarakat.
Makalah ini berhasil disusun berkat kerjakeras kelompok penyusun dan dibantu oleh banyak
pihak, maka dengan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuanya terutama kepada:
1. Orang tua beserta keluarga penyusun, yang telah memberikan fasilitas moril dan materil;
2. Ibu Mari Masriasari, sebagai dosen;

3. Rekan mahasiswa di Program Studi PG-PAUD STKIP Pancasakti Bekasi.


Bak kata pepatah, Tak ada gading yang tak retak, demikian juga makalah ini adanya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun cara
penyampaianya, maka dari itu penulis mohon maklum atas kesalahan dan kekurangan makalah
ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, dan dapat dimanfaatkan, dan semua kebaikan yang ada di
dalamnya dicatat oleh Sang Maha Tahu sebagai tanda kebaktian kita padaNya.

Ciamis, Desember 2012


Penyusun.

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Masih banyak kenyataan yang terjadi di masyarakat adanya orang tua yang masih
mempunyai pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggungjawab pihak lembaga
pendidikan saja. Seringkali orang tua menumpu harapan terlalu tinggi pada lembaga
pendidikan, sehingga banyak orang tua yang berani membayar mahal biaya pendidikan
anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orang tua yang menuntut lembaga pendidikan harus
berbuat seperti yang dikehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga tersebut
tidak sesuai dengan harapannya. Fenomena keliru ini harus segera diluruskan agar
tanggungjawab tinggi muncul dalam keluarga sehingga keluarga, khususnya ibu dan ayah
juga berperan sebagai pendidik di rumah.
Dalam Teori Ekologi Bronfenbrenner (1979) menjelaskan mengenai perkembangan anak
yang dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dengan berbagai tingkatan
lingkungan sekitarnya yang mencakup interaksi yang saling berhubungan antara di dalam
dan di luar rumah, sekolah dan tetangga (masyarakat) dari kehidupan anak setiap hari
dalam kurun waktu yang sangat lama. Interaksi ini menjadi motor atau penggerak
perkembangan anak yang merupakan pusat dari lingkaran, dikelilingi oleh berbagai
sistem interaksi yang terdiri dari sistem mikro, sistem meso, sistem exo dan sistem
makro.
Sistem Mikro adalah lingkaran yang paling dekat dengan anak yang meliputi kegiatan dan
pola interaksi langsung dari anak dengan lingkungan terdekatnya seperti interaksi dengan
orang tua, kakak dan adik kandungnya, sekolah, serta teman sebaya. Hubungan dua arah

yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang dan intensif di lingkungan
terdekat ini mempunyai dampak terbesar dan mendalam pada perkembangan anak.
Sistem Meso adalah lingkaran interaksi dan kesesuaian hubungan antar komponen dalam
sistem mikro anak yang sangat mempengaruhi perkembangan anak seperti hubungan
antara rumah dan sekolah. Orang tua yang tidak terdidik dan tidak menghargai
pentingnya pendidikan dan hubungan dengan lembaga kelompok bermain/sekolah, dan
yang tidak berbicara dengan bahasa yang digunakan di sekolah anak, akan menyebabkan
anak mengalami banyak masalah dalam menerapkan pembiasaan di kelompok bermain
dan juga dalam melejitkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Sebaliknya bila
hubungan antar komponen tersebut serasi dan kuat, menyebabkan anak memiliki
kemampuan akademik yang baik. Prinsip utama dari sistem meso adalah semakin kuat
dan saling mengisi interaksi antar komponen dalam sistem meso, semakin besar pengaruh
dan hasilnya pada perkembangan anak.
Sistem Exo merupakan lingkaran dalam sistem sosial yang lebih besar dan tidak berperan
secara langsung terhadap anak, dan anak juga tidak langsung berperan di dalamnya, tetapi
interaksi komponen dalam sistem ini seperti dalam bentuk keputusan pada tataran
lembaga yang mempunyai hubungan dengan anak, berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Keputusan-keputusan dari tempat kerja orang tua, komite sekolah, atau lembaga
perencanaan adalah contoh dari sistem exo yang dapat mempengaruhi anak baik positif
maupun negatif meskipun anak tidak langsung terlibat dalam lembaga-lembaga tersebut.
Contoh lain adalah kekejaman orang dewasa yang terjadi di lingkungan tempat tinggal
anak dapat berpengaruh pada kesulitan anak untuk tidur.
Sistem Makro merupakan lingkaran terluar dari lingkungan anak yang terdiri dari nilainilai budaya, hukum dan peraturan perundangan, adat kebiasaan, kebijakan sosial dan lain
sebagainya. Seluruh komponen dari sistem ini juga berpengaruh terhadap perkembangan.
Untuk menjawab fenomena ini banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya
yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan oleh pengelola lembaga PAUD untuk
menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di sekolah dan
di rumah. Kegiatan ini ditujukan kepada para orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga
lain yang berperan secara langsung dalam proses perkembangan anak.
Kegiatan (pertemuan orang tua) saat ini dirasakan sangat diperlukan mengingat
pentingnya pendidikan sedini mungkin.
Pengetahuan tentang pendidikan anak dapat ditempuh dengan berbagai kegiatan,
misalnya kegiatan parenting baik yang dikelola oleh satuan pendidikan maupun
pengelolaan secara mandiri. Dukungan pemerintah terhadap kegiatan ini sudah sangat
jelas, dengan adanya: (1) Undang-undang No 20/2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal. (2) Undang-undang No
23/2002, tentang Perlindungan Anak (3) Konvensi Anak Sedunia. Dengan demikian,
kerjasama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orang tua (keluarga), masyarakat dan
pemerintah sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan pendidikan terutama pada anak
usia dini, dapat dioptimalkan.

1. Ruang Lingkup Pembahasan Masalah


1. Peran orang tua pada Pendidikan Anak Usia Dini

2. Peran Masyarakat Pada Pendidikan Anak usia Dini


3. Hubungan Lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat
1. Hubungan Lembaga PAUD dengan orang tua dalam konteks umum
2. Hubungan Lembaga PAUD dengan masyarakat dalam konteks umum
3. Hubungan Lembaga PAUD dengan orang tua dalam pandangan Kathy Lee
4. Hubungan Lembaga PAUD dengan masyarakat dalam pandangan Kathy
Lee
5. Menjalankan kepemimpinan untuk kerjasama yang efektif dengan
keluarga (orang tua peserta didik) dalam pandangan Marjory Ebbeck.

1. Tujuan Pembahasan Masalah


1. Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengkaji hubungan sebuah lembaga PAUD
dengan orang tua dan masyarakat
2. Memahami hubungan antara lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat
3. Memahami tugas-tugas sebagai pengelola Lembaga PAUD dalam membina
hubungan dengan orang tua murid dan masyarakat luas.

1. Manfaat Pembahasan Masalah


1. Manfaat bagi penulis adalah dapat memahami hubungan dan tugas-tugas
pengelola sebuah Lembaga PAUD terhadap orang tua wali murid serta masyarakat
sekitarnya.
2. Agar tulisan ini dapat dikembangkan oleh pembaca sehingga pemahaman
mengenai hubungan lembaga PAUD dengan orang tua dan masyarakat dapat
digali lebih mendalam serta dapat mewujudkan implementasinya di lapangan.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Peran Orang Tua pada Pendidikan Anak Usia Dini

Masa depan anak sesungguhnya ada ditangan kedua orang tuanya,


bila orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan buah hatinya niscaya masa depan
anaknya akan jauh lebih baik. Pendidikan anak usia dini memiliki kedudukan yang sangat
tinggi dan memperlihatkan aktivitas di rumah. Pendidikan usia dini merupakan masa
terpenting dan mendasar dalam kehidupan manusia yang memegang kendali dalam
perkembangan kehidupannya.
Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua
dalam pendidikan islam memiliki kewajiban dan tanpa ada yang memerintah langsung
memikul tugas sebagai pendidik, baik yang bersifat pemelihara, pengasuh, pembimbing
maupun sebagai guru dan mereka sebagai pemimpin bagi anak-anaknya. Perjalanan
seorang anak menuju kedewasaan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor
alam dan lingkungan, oleh karena itu perlu adanya peran orang tua serta pihak lain seperti
guru dan masyarakat untuk membantu proses tersebut agar kedewasaan seorang anak
tidak terhambat.
Orang tua dan guru juga perlu memahami arti kreativitas dan bagaimana penampilannya
jika dikaitkan dengan tingkat perkembangan anak dan mereka perlu memiliki
keterampilan untuk membantu dan mendorong anak mengungkapkan daya kreatifnya,
menyadari pentingnya kreativitas bagi anak dan bagi pendidik sendiri mampu
menemukan kendali kreativitas pada anak dan membina mereka mengembangkan
kesediaan dan keberanian untuk mewujudkan kreativitas mereka.
Perkembangan merupakan rangkaian proses perubahan kearah yang lebih maju dan lebih
dewasa. Mengembangkan kreativitas sejak dini itu sangat penting bagi perkembangan
anak karena ada beberapa perilaku yang mencerminkan perilaku kreativitas alamiah anak
pra sekolah menjadi nyata seperti menjajaki lingkungannya, dan rasa ingin tahu mereka
sangat besar. Oleh karena itu orang tua, guru dan masyarakat bertanggung jawab atas
pemeliharaan, perhatian dan penyediaan lingkungan fisik dan social yang kondusif bagi
perkembangan anak-anak.

1. Peran Masyarakat dalam Pendidikan Anak Usia Dini


Sungguh suatu hal yang ironis, betapa tekhnologi modern ternyata belum bisa memberi
manfaat atau efek yang positif pada anak-anak. Seperti yang kita ketahui bahwa
perkembangan dan pertumbuhan anak zaman sekarang ini lebih banyak dipengaruhi oleh
Televisi, dimana tak ada filter yang bisa menyaring secara efektif hal hal yang baik untuk
anak. Kita juga bisa membedakan bahwa di lingkungan pedesaan dengan lingkungan
perkotaan terdapat perbedaan yang sangat signifikan dalam hal pendidikan. Dimana di
Perkotaan Anak-anak usia dini sudah banyak yang tersentuh oleh pendidikan untuk anak
usia dini. Melihat dari perkembangan anak yang memerlukan perhatian khusus oleh orang
tua, Pendidikan Anak Usia Dini perlu tersosialisasikan kepada masyarakat, agar visi Paud
dapat tercapai sebelum anak tersebut masuk kesekolah dasar.
Masyarakat yang peduli dengan anak-anak akan sangat antusias sekali untuk bahu
membahu dalam mengembangkan kualitas PAUD. Meski PAUD yang didirikan masyarat
masih berada dalam jalur nonformal namun sudah menggunakan kurikulum dengan menu
generik.
Ada beberapa strategi masyarakat dalam mendirikan PAUD:

1. Memegang prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat, sehingga masyarakat dapat
dilibatkan sejak identifikasi kebutuhan , merancang program , melaksakannya dan
mengawasinya.
2. Fleksibel yakni baik tempat, waktu , maupun saran ayang digunakan. Yang paling
penting aman dan tidak mengganggu waktu tidur siang anak.
3. Tidak harus dimulai dari nol, bisa dengan mengembangkan fasilitas yang sudah
ada seperti, Posyandu, BKB, SPS, ataupun Majelis Talim.
4. Yang Mudah, Murah, tetapi harus bermutu. Yaitu PAUD nonformal bukan berarti
gedung yang megah dan berfasilitas lengkap tetapi menjadi satu tolak ukur
dimana anak merasa diperhatikan, diberi kesempatan, diberikan kebebasan
mengungkapkan kemampuanya, didengar isi hatinya tanpa ada paksaan/ ancaman/
tekanan terhadap dirinya serta mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai
dengan Usianya.
Dalam penyelenggaraanya sendiri PAUD nonformal diharuskan tidak kaku, maksudnya
jika sudah ada keinginan dari masyarakat untuk mendirikan PAUD segeralah untuk
memulainya meskipun belum mendapatkan ijin. Untuk sementara waktu sebelum dibuat
kurikulum, maka bisa menggunakan kurikulum dengan Menu generik. Sambil berjalan,
penilik PLS/ PAUD memantau, membina, dan mengarahkan hingga mendapatkan izin
operasional. Sehingga dalam jangka waktu minimal 6 bulan setelah program berjalan,
PAUD sudah mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan.

1. Hubungan Lembaga Paud dengan Orang Tua dan Masyarakat


1. Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam konteks umum
Berkomunikasi dengan orang tua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik.
Demikian juga dengan orang tua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan
pendidik. Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan
layanan yang berkualitas kepada anak usia dini. Orang tua dan pendidik saling
berbagi informasi baik mengenai program lembaga maupun tentang individual
anak. Orang tua dapat mengetahui program-program yang akan dan sedang
dilaksanakan oleh lembaga. Di samping itu juga dapat memberi saran serta
kritikan tentang pelaksanaan program program dan saling bekerja sama demi
kemajuan lembaga tersebut. Pendidik dapat menginformasikan dan berdiskusi
tentang perkembangan anak selama mengikuti kegiatan di lembaga tersebut dan
juga menggali informasi dari orang tua tentang berbagai hal mengenai anak
tersebut.
Kegiatan berkomunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik
secara formal maupun informal, baik secara tertulis maupun lisan. Akan tetapi
bukan hal yang mudah baik bagi pendidik maupun orang tua untuk menjalin
komunikasi dua arah secara efektif. Ada banyak kendala baik dari pendidik
maupun orang tua.

Panduan ini memuat tentang strategi berkomunikasi antara pendidik dan orang tua
melalui papan informasi, buku komunikasi, buku profil lembaga, surat, home
visit, dan pertemuan pendidik-orang tua.
1. Tujuan keterlibatan orang tua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:
1. Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan
yang ada di lembaga.
2. Menjalin kerjasama antara lembaga dan orang tua dalam
melaksanakan
program lembaga
3. Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang
dihadapi oleh masing masing anak.
4. Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.
5. Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di
lembaga dan di rumah.
6. Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai
berbagai aspek tentang kemajuan tumbuh kembang anak.
2. Strategi berkomunikasi antara pendidik (pengelola Lembaga PAUD)
dan orang tua melalui:
1. Papan Informasi
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjalin komunikasi
dua arah antara pendidik dan orang tua adalah pengadaan papan
informasi. Papan informasi adalah papan yang ditempel di dinding
atau dipasang di tempat strategis sehingga mudah diakses dan
dibaca oleh orang tua maupun pendidik. Papan informasi tersebut
dapat dimanfaatkan untuk menempel berbagai pesan dari pendidik
yang dimaksudkan untuk diketahui orang tua peserta didik maupun
pesan dari orang tua peserta didik untuk diketahui oleh pendidik.
1. Pesan-pesan yang dapat disampaikan pada papan informasi:
1. Pengumuman tentang jadwal pertemuan
2. Selebaran berisi informasi tentang perkembagan dan
pertumbuhan peserta didik.
3. Hasil karya peserta didik untuk diapresiasi oleh
orang tua
4. Foto-foto kegiatan, baik kegiatan peserta didik,
kegiatan pendidik maupun kegiatan orang tua
5. Foto-foto peserta didik

6. Jadwal pembelajaran peserta didik


7. Instruksi untuk volunteer
8. Hal-hal yang relevan dengan rencana kegiatan
lembaga
Informasi melalui papan informasi dapat merupakan pengulangan
atau penguatan dari informasi yang dikirimkan melalui surat atau
catatan-catatan yang ditulis melalui buku penghubung.
2. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat
papan informasi:
1. Menyiapkan lokasi yang strategis dan mudah
diakses oleh orang tua dan pendidik
2. Menyiapkan papan informasi.
3. Menyiapkan bahan/materi.
4. Memasang dan menempel materi yang disiapkan
5. Menghias papan informasi
Materi yang disampaikan pada papan informasi hendaknya secara
rutin diperbaharui sehingga selalu berisi informasi-informasi yang
relevan dengan perkembangan kegiatan anak maupun kegiatan
orang tua. Pembaharuan materi pada papan informasi dapat
dilakukan setiap dua minggu, setiap bulan atau sesuai kebutuhan.
Pembaharuan materi ini sangat penting untuk menarik perhatian
karena jika papan dipenuhi dengan informasi yang sudah lama atau
terlihat acak-acakan, pihak orang tua tidak akan melihatnya.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat melibatkan orang tua. Orang tua
yang tertarik menjadi volunteer dapat diikutsertakan untuk
membantu memasang informasi dan menghiasnya. Di samping itu
orang tua juga dapat dilibatkan untuk menyumbang hasil karyanya.

2. Buku Profil Lembaga


Buku Profil lembaga merupakan salah satu media komunikasi yang
penting dalam membangun keterlibatan dan peran serta orang tua
dalam program pendidikan anak usia dini. Buku Profil lembaga
adalah buku yang memuat informasi-informasi umum tentang
profil lembaga, meliputi:
1. visi dan misi lembaga, Visi adalah tujuan yang hendak
dicapai oleh suatu lembaga. Misi memuat langkah-langkah

yang hendak dilakukan untuk mewujudkan tujuan/visi yang


telah ditetapkan.
2. program pembelajaran,
3. jadwal kegiatan,
4. daftar kelas,
5. daftar peserta didik, Berisi informasi tentang jumlah
peserta didik, nama-nama peserta didik, usia/tempat tanggal
lahir.
6. daftar pendidik dan tenaga kependidikan
7. fasilitas yang dimiliki
8. tata-tertib dan informasi lain yang bermanfaat untuk orang
tua, Beirisi aturan-aturan yang harus ditaati oleh pihakpihak yang terkait dengan lembaga, meliputi tata tertib
untuk pendidik, tata tertib untuk anak dan tata tertib untuk
orang tua.

3. Buku Komunikasi/ Penghubung


Buku komunikasi adalah suatu media berbentuk buku yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang tua.Buku ini
memuat catatan singkat yang menggambarkan keberhasilan yang
spesifik, keterampilan atau perilaku baru serta saran-saran untuk
kegiatan dirumah. Buku ini berfungsi untuk menjembatani
komunikasi antara guru dan orang tua peserta didik, sehingga harus
dapat diisi oleh kedua belah pihak. Pihak orang tua didorong untuk
mengirimkan catatan-catatan penting kepada pendidik dan
sebaliknya pendidik juga harus aktif mengirimkan catatan-catatan
penting tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pertukaran catatan dan tanggapan ini penting agar masing-masing
pihak yaitu pendidik dan orang tua saling bekerjasama untuk
mendorong kemajuan anak. Catatan-catatan dalam buku
komunikasi dapat digunakan sebagai dasar bagi orang tua maupun
pendidik untuk menentukan materi atau program yang sesuai
dengan kebutuhan anak. Tindak lanjut dari catatan-catatan dalam
buku komunikasi adalah berupa pertemuan langsung antara
pendidik dan orang tua.

4. Surat

Surat adalah cara lain yang dapat digunakan untuk berkomunikasi


dengan orang tua. Komunikasi melalui surat dapat dilakukan secara
rutin yaitu mingguan atau bulanan sehingga orang tua menerima
informasi secara konsisten atau sesuai dengan kebutuhan. Topik
surat bervariasi sesuai dengan kebutuhan.

5. Home Visit
Home visit merupakan kegiatan yang dilakukan pendidik dengan
mengunjungi rumah orang tua peserta didik. Home visit ini
memiliki makna penting untuk membangun hubungan yang solid
antara pendidik dan orang tua. Kegiatan ini biasanya dilakukan
pada awal dan akhir tahun ajaran. Namun demikian home visit juga
dapat dilakukan ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung
ditahun tersebut.
Jika pendidik tidak sanggup untuk mengunjungi dua atau tiga
orang tua di rumah, dia dapat mengundang mereka dalam
pertemuan khusus di lembaga. Beberapa orang tua mungkin lebih
suka diundang dalam pertemuan dalam kelompok kecil. Jika orang
tua tidak dapat datang ke lembaga dan pendidik tidak dapat
berkunjung ke rumah, maka pendidik dapat mengundang mereka
untuk bertemu di tempat lain sesuai kesepakatan. Pertemuan di
tempat yang netral mungkin membantu orang tua merasa nyaman.
Jika tidak mungkin, pendidik dapat mencoba kontak melalui
telepon, atau surat.

6. Pertemuan Orang tua dengan Pendidik (pengelola Lembaga)


Pertemuan pendidik dan orang tua merupakan salah-satu kegiatan
yang dapat mendorong komunikasi antara mereka. Kegiatan ini
dapat dijadwalkan secara rutin sesuai kebutuhan lembaga.

7. Mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal


Komunikasi yang sudah terbangun antara pendidik-orang tua perlu
senantiasa dipererat. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk tujuan
tersebut. Strategi komunikasi yang sudah disebutkan di atas adalah
upaya membangun komunikasi secara formal dan terencana secara
sistematis. Berikut ini adalah upaya mempererat komunikasi
pendidik-orang tua secara informal dan tidak memerlukan
perencanaan khusus.
1. Waktu orang tua mengantar dan menjemput anak
2. Menggunakan telephon

3. Bertemu di luar lingkungan lembaga PAUD


4. Melakukan kegiatan parenting

2. Hubungan Lembaga PAUD dengan masyarakat dalam konteks umum


Pada umumnya sekolah merupakan tempat anak didik untuk memperoleh
pengalaman-pengalaman, pengetahuan, keterampilan sehingga anak didik akan
mendapat bekal hidup kelak bekerja di lingkungan masyarakat luas. Anak usia
dini pada hakikatnya adalah manusia yang memerlukan bimbingan, secara kodrati
seorang anak sangat perlu pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa.
Masyarakat sebagai lingkungan terbesar dalam kehidupan, berguna untuk melatih
jiwa anak dalam bersosialisasi terhadap masyarakat, seperti bermain dan bergaul.
Yang harus diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat
terhadap perkembangan pribadi anak misalnya anak yang terdidik dalam keluarga
yang religius, setelah dewasa akan cenderung menjadi manusia yang religius pula.
Lingkungan dan keluarga sebagai pendidikan kedua setelah sekolah, orang tua
memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu guru memaksimalkan
proses pembelajaran bagi anak-anak usia prasekolah. Dalam menyikapi berbagai
perubahan sosial dan teknologi yang begitu cepat dalam masyarakat, maka orang
tua harus memiliki pegangan edukatif dalam menciptakan suasana pembelajaran.
Tugas pokok orang tua dan masyarakat yang dapat diberdayakan guru dalam
meningkatkan perannya adalah :
1. Memberi nama yang tepat. Pemberian nama akan memberi identitas
kepada anak. Dengan berbagai kemajuan dan perubahan sosial nama anak
semakin baik dan beragam, namun identitas keklaminan justru sangat
penting.
2. Kebiasaan memberikan pakaian yang sesuai. Berikan pakaian yang sesuai
dengan anak agar nantinya Orang tua tidak bingung dengan kebiasaan
anak yang kelaki-lakian atau keperempuan-perempuanan akibat dari
seringnya memberikan pakaian yang tidak sesuai.
3. Pemilihan warna yang tepat, sebab warna dan motif juga sangat
berpengaruh terhadap identitas kekelaminan.
4. Pengembangan hobi yang menunjang. Kecenderungan biasanya terbaca
sejak kecil sehingga pengembangan hobi yang sesuai akan memberikan
bekal yang baik untuk perkembangan anak.
5. Memberikan batasan-batasan, aturan-aturan dengan bimbingan yang tepat
6. Memperhatikan tugas dalam rumah tangga secara tidak langsung anak
akan memperhatikan dan mengerti akan tugas dan kewajibannya.

1. Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam pandangan Kathy Lee
1. How to give prospective parents tours of the center, yaitu mengenai bagaimana
memberikan pelayanan untuk berkeliling (tour) mengenalkan sekolah kepada
calon orang tua peserta didik. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk membantu
mendidik para calon orang tua tebtang kualitas lembaga pendidikan anak dan
menginformasikan kepada mereka program sekolah.
2. How to handle offering references to parent, yaitu tentang bagaimana
menawarkan referensi kepada orang tua. Hal ini dimaksudkan untuk menawarkan
pada orang tua agar dapat memberikan referensi mereka tentang lembaga
pendidikan kepada calon orang tua murid. Biasanya dilakukan dengan dua
cara, pertama, orang tua yang ingin menuliskan surat referensi yang dapat
ditunjukan pengelola kepada calon orang tua murid. Kedua, orang tua yang ingin
menawarkan waktu mereka untuk calon orang tua murid dengan memasukan
nama mereka dan nomor telepon mereka ke dalam daftar referesi.
3. How to handle enrollment, yaitu mengenai bagaimana cara mengatasi hal-hal
yang berkaitan dengan pendaftaran.
4. How to conduct parent orientation, adalah bagaimana mengkondisikan pandangan
orang tua, melalui:
1. ambil waktu untuk memberikan pandangan baru pada orang tua.
2. Libatkan staff dalam pandangan pada musim kembali ke sekolah.
5. How to help parent get to know staff, yaitu mengenai bagaimana membantu orang
tua untuk mengenali para staff
6. How to encourage parent involvement, yaitu bagaimana mendorong orang tua
untuk terlibat.
7. How to create a sense of community, yaitu bagaimana menumbuhkan rasa
berkomunitas.
8. How to deal with the overwhelmed parent, yaitu bagaimana menghadapi orang
tua yang diliputi kelelahan dan situasi yang stress.
9. How to provide resource for parents, yaitu bagaimana menyediakan sumbersumber bagi orang tua.
10. How to accommodate (or not) special request from parents,yaitu bagaimana
menyesuaikan diri/ tidak dengan permintaan khusus dari orang tua.
1. Dengarkan orang tua.
2. Evaluasi komentar mereka.

3. Buat keputusan berdasarkan pada ketertariakan yang paling baik dari anakanak dan lembaga.
11. How to conduct effective parent conferences, yaitu bagaimna mengkondisikan
konferensi orang tua yang efektif.
12. What to do when parents get angry, yaitu apa yang dilakukan apabila orang tua
marah.
13. How to handle late pick-ups, yaitu bagaimana mengatasi orang tua yang telat
menjemput anaknya.
14. How to handle to late drop-offs, yaitu bagaiaman mengatasi keterlambatan
mengantar.
15. How to create memories for parents, yaitu bagaimana membuat kenangan untuk
orang tua.

BAB III
PENUTUP

1. Simpulan
Masa depan anak sesungguhnya ada ditangan kedua orang tuanya,
bila orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan buah hatinya niscaya masa depan
anaknya akan jauh lebih baik.
Orang tua dalam pendidikan islam memiliki kewajiban dan tanpa ada yang memerintah
langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik yang bersifat pemelihara, pengasuh,
pembimbing maupun sebagai guru dan mereka sebagai pemimpin bagi anak-anaknya.
Perkembangan merupakan rangkaian proses perubahan kearah yang lebih maju dan lebih
dewasa. Mengembangkan kreativitas sejak dini itu sangat penting bagi perkembangan
anak karena ada beberapa perilaku yang mencerminkan perilaku kreativitas alamiah anak
pra sekolah menjadi nyata seperti menjajaki lingkungannya, dan rasa ingin tahu mereka
sangat besar. Oleh karena itu orang tua, guru dan masyarakat bertanggung jawab atas
pemeliharaan, perhatian dan penyediaan lingkungan fisik dan social yang kondusif bagi
perkembangan anak-anak.
Berkomunikasi dengan orang tua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik.
Demikian juga dengan orang tua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik.
Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang
berkualitas kepada anak usia dini. Orang tua dan pendidik saling berbagi informasi baik
mengenai program lembaga maupun tentang individual anak. Orang tua dapat
mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Di
samping itu juga dapat memberi saran serta kritikan tentang pelaksanaan program
program dan saling bekerja sama demi kemajuan lembaga tersebut.

Tujuan keterlibatan orang tua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:
1. Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang ada di
lembaga.
2. Menjalin kerjasama antara lembaga dan orang tua dalam melaksanakan
program lembaga
3. Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang dihadapi oleh
masing masing anak.
4. Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.
5. Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di lembaga dan di
rumah.
6. Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai berbagai aspek
tentang kemajuan tumbuh kembang anak.
Strategi berkomunikasi antara pendidik (pengelola Lembaga PAUD) dan orang tua
melalui:
7. Papan Informasi
8. Buku Profil Lembaga
9. Buku Komunikasi/ Penghubung
10. Surat
11. Home Visit
12. Pertemuan Orang tua dengan Pendidik (pengelola Lembaga)
13. Mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal.
Anak usia dini pada hakikatnya adalah manusia yang memerlukan bimbingan, secara
kodrati seorang anak sangat perlu pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa.
Masyarakat sebagai lingkungan terbesar dalam kehidupan, berguna untuk melatih jiwa
anak dalam bersosialisasi terhadap masyarakat, seperti bermain dan bergaul.
Orang tua memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu guru memaksimalkan
proses pembelajaran bagi anak-anak usia prasekolah.
Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam pandangan Kathy Lee adalah sebagai
berikut:
14. How to give prospective parents tours of the center
15. How to handle offering references to parent
16. How to handle enrollment

17. How to conduct parent orientation


18. How to help parent get to know staff
19. How to encourage parent involvement
20. How to create a sense of community
21. How to deal with the overwhelmed parent
22. How to provide resource for parents
23. How to accommodate (or not) special request from parents
24. How to conduct effective parent conferences
25. What to do when parents get angry,
26. How to handle late pick-ups
27. How to handle to late drop-offs
28. How to create memories for parents.

2. Saran
Ada pepatah mengatakan, manusia dibentuk oleh lingkungannya, anak lahir bagai kertas
putih. Pepatah ini mengingatkan kita betapa besar peran masyarakat dalam PAUD.
Meskipun kehidupan keluarga demikian harmonis, mendapat pujian orang tua atas
kegiatannya, memperoleh pengajaran yang baik dari keluarganya tetapi bila lingkungan
masyarakat sekitar kurang mendukung atau bahkan tidak sesuai maka akan berpengaruh
buruk pada perkembangan anak.
Anak membutuhkan contoh dan bukan teori. Mereka lebih dekat dengan segala sesuatu
yang bersifat konkrit. Contoh berperilaku baik bukan hanya ranah guru. Orang tua dan
masyarakat juga harus memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat yang mau kerja bakti (gotong royong) dan peduli pada sebagian masyarakat
yang kurang mampu akan menjadi contoh yang baik dalam menumbuhkan sensitivitas
kehidupan bersama dalam diri anak.
Bila di sekolah guru mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, maka masyarakat
juga harus memperlihatkan contoh yang sama.
Dari sini kita harus memulai secara bersama-sama menggalang pendidikan anak. Gaya
dimana orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada guru, sudah saatnya mulai
dikikis.

DAFTAR PUSTAKA

http://siswapaudumj.blogspot.com/2012/02/hubungan-lembaga-paud-dengan-orangtua.html
http://corner23.wordpress.com/category/uncategorized/
http://rinomdn.wordpress.com/2011/06/10/pentingnya-pelibatan-orang-tua-dan-masyarakatdalam-paud-2/

CONTOH KEGIATAN KREATIF DALAM


KEGIATAN PELIBATAN ORANG TUA
DAN MASYARAKAT DI LEMBAGA PAUD
Diposting oleh Syarif Cuah Lepox
September182012

A.RAGAM DAN CONTOH KEGIATAN


Banyak ragam kegiatan yang dapat dikembangkan dalam rangka membangun kedekatan
antara lembagaPAUD dengan orang tua. Secara umum dapat dikelompokan kedalam dua
bentuk. Pertama bentuk informal dan yang kedua adalah bentuk formal.
Hubungan dan kedekatan informal antara orang oraang tua dan pendidik merupakan hal
yang sangat mendasar untuk semua tingkatan kedekatan dan pelibatan.
Hubungan formal juga terjadi didasarkan ahli percakapan sederhana antara pendidik dan
orang tua yang merupakan pertukaran pikiran dan pengalaman ketika orang tua mengantar
dan menjemput anak-anaknya.
Sedangkan keterlihatan formal menuju pada kegiatan kegiatan yang diselenggarakan.
Untuk orang tua dalam suatu keatas atau mungkin juga orang tua secara keseluruhan kelas.
Sebelum waktu kegiatan formal dilangsungkan, pendidik, dan pengelola atau staf PAUD
harus mendiskusikan terlebih dahulu tujuan kegiatan tersebut.
Cotoh karakter kegiatan pelibatan orang tua ada3:
1. Kegiatan pelibatan untuk peningkatan kemampuan orang tua,.

Kegiatan ini merupakan kegiatan pelibatan orang tua yang anaknya lebih
menitikan pada peningkatan kemampuan.
Beberpa kegiatan yang dapat diselenggarakan, antaranya sebagai berikut:
a.

Kegiatan pertemuan orang tua senior dan yunior.

b. Kegiatan informal dan pendidikan orang tua.


c.

Peminjaman bahan perpustakaan.

d. Koferensi pendidikan dan orang tua.


2. Kegiatan pelibatan dalam bentuk perlombaan dan games
Kegiatan dapat dijadwalkan sebagai acara sosial semata, yang bertujuan untuk
bersatu dan saling mengacu.
3. Kegiatan untuk peningkatan pengalaman pada anak.
Hakikat dari semua kegiatan yang disarankan dilembaga PAUD sesungguhnya
adalah untuk anak fasilitas anak secara optimal. Dengan demikian, tujuan akhir
dari program apapun diarahkan untuk meningkatkan mutu layanan.
B. SARAN-SARAN DALAM MENSUKSESKAN PROGRAM
Pertanyaan pertama yang dapat diajukan adalah, bagaimana program pelibatan orang tua
dilembaga PAUD agar dapat berjalan dengan penuh kesuksesan baik dari sisi orang tua maupun
pendidik (lembaga)? Secara umum jawabanya, hendaklah semua pihak yang terlibat dapat
berbagi peran secara professional.

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

RANCANGAN EVALUASI TUGAS TUTORIAL

PEDOMAN PENSKORAN

PROGRAM PELIBATAN ORANG TUA DAN


MASYARAKAT

Oleh :
RINO DESANTO W., S.E.

POKJAR KOTA MADIUN UPBJJ-UT SURABAYA


2011.1

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Mata Kuliah
Kode MK/SKS
Nama Tutor
Deskripsi Singkat MK

Kompetensi Umum

No

:
:
:
:

Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat


PAUD4502/4
Rino Desanto W., S.E.
Mata kuliah Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat mencakup: hak anak usia dini, inplikasi konvensi hak anak terhadap
PAUD disemua jalur, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan dan pendampingan, dalam pendidikan
lingkungan, dalam kegiatan kreatif dan berkebutuhan khusus., pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan
lembaga dan penyelarasan pendidikan di rumah dengan lembaga PAUD.
: Mahasiswa dapat merancang program-program untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan
Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak dan Taman Penitipan Anak sehingga ada keselarasan pendidikan di rumah dan sekolah

Kompetensi Khusus
Mahasiswa dapat menjelaskan:
Hak-hak anak usia dini
Indonesia.
Implikasi konvensi hak anak
terhadap
PAUD
jalur
informal.

Pokok Bahasan
Hak-hak anak
usia
dini
Indonesia.
Implikasi
konvensi
hak
anak terhadap
PAUD
jalur
informal.

Sub Pokok Bahasan


Hakikat hak anak
Hak-hak anak usia
dini.
Konvensi
hak-hak
anak.
Batasan PAUD jalur
informal.
Sasaran dan ruang
lingkup
PAUD
informal.
Implikasi
konvensi
hak anak pada PAUD.

Tugas Tutorial Dan


Botot Nilai

Estimasi
Waktu

120 menit

Daftar Pustaka
Ali Nugraha, Badru
Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan
Orang Tua dan
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.

Tutorial
Ke

Mahasiswa dapat menjelaskan:


Implikasi konvensi hak anak
terhadap PAUD jalur nonformal.
Implikasi konvensi hak anak
terhadap PAUD jalur formal.
2

Mahasiswa dapat menjelaskan


pemanfaatan
lingkungan
masyarakat ke dalam PAUD.

Implikasi
konvensi
hak
anak
terhadap
PAUD jalur nonformal.
Implikasi
konvensi
hak
anak
terhadap
PAUD
jalur
formal.

Pemanfaatan
lingkungan
masyarakat
dalam PAUD.

ke

Mahasiswa dapat menjelaskan:


Pelibatan orang tua dan
masyarakat dalam masalah
kekerasan pada anak usia

Pelibatan orang
tua
dan
masyarakat
dalam masalah

Batasan, bentuk dan


kualifikasi
PAUD
jalur non formal.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur nonformal.
Batasan PAUD jalur
formal.
Sasaran dan ruang
lingkup PAUD formal
serta
Implikasi
konvensi hak anak
pada PAUD jalur
formal.
Macam-macam
Tugas Tutorial I
lingkungan
dan Bobot nilai 33.3%
fasilitas umum/sosial
yang
dapat
dimanfaatkan dalam
PAUD.
Cara-cara
pemanfaatan
lingkungan
masyarakat ke dalam
PAUD.
Ragam
tindak
kekerasan pada anak
usia dini.
Mengenali anak usia

120 menit

120 menit

120 menit

Ali Nugraha, Badru


Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan
Orang Tua dan
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.

Ali Nugraha, Badru


Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan
Orang Tua dan
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.

Ali Nugraha, Badru


Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan

II

III

IV

dini.
Pelibatan orang tua dan
masyarakat
dalam
pendampingan penggunaan
media anak usia dini.

Mahasiswa dapat menjelaskan


pelibatan orang tua dalam
penyelarasan pendidikan di
rumah dan di lembaga PAUD.
5

Mahasiswa dapat menjelaskan:


Pelibatan orang tua dan
masyarakat
dalam

kekerasan pada
anak usia dini.
Pelibatan orang
tua
dan
masyarakat
dalam
pendampingan
penggunaan
media anak usia
dini.

dini yang mengalami


tindak kekersan.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pencegahan
dan
penanganan
tindak
kekerasan pada anak
usia dini.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pendampingan
penggunaan
media
non cetak.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pendampingan
penggunaan
media
cetak.

Pelibatan orang tua


dalam penyelarasan
pendidikan
di
rumah
dan
di
lembaga PAUD.

Keselarasan
pendidikan di lembaga
PAUD dan di rumah.
Komunikasi orang tua
dan pendidik terhadap
perkembangan anak.

Pelibatan orang
tua
dan
masyarakat

Hakikat
pendidikan
lingkungan pada anak
usia dini.

Orang Tua
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.

Tugas Tutorial II
Bobot nilai 33.3%

120 menit

120 menit

dan

Ali Nugraha, Badru


Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan
Orang Tua dan
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.
Ali Nugraha, Badru
Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan

VI

pendidikan lingkungan pada


anak usia dini.
Pelibatan orang tua dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan di lembaga
PAUD

Mahasiswa
pelibatan
masyarakat
anak usia
khusus.

dapat menjelaskan
orang tua dan
dalam pendidikan
dini berkebutuhan

Mahasiswa dapat menjelaskan


pelibatan orang tua dan
masyarakat dalam kegiatan
kreatif di PAUD.

dalam
pendidikan
lingkungan pada
anak usia dini.
Pelibatan orang
tua
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan
di
lembaga
PAUD

Pengaruh lingkungan
terhadap
perkembangan anak
usia dini dan peran
orang tua, masyarakat
dalam
menciptakan
lingkungan
yang
sehat.
Cara melibatkan orang
tua dalam proses
kegiatan belajar di
kelas.
Cara melibatkan orang
tua dalam proses
kegiatan belajar di
luar
kelas
yang
mendukung
proses
kegiatan belajar.

Pelibatan orang tua


dan
masyarakat
dalam pendidikan
anak usia dini
berkebutuhan
khusus.

Memahami
hakikat
dan karakteristik anak
berkebutuhan khusus.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
kegiatan
pengembangan anak
berkebutuhan khusus.

Pelibatan orang tua


dan
masyarakat
dalam
kegiatan
kreatif di PAUD.

Ragam
kegiatan
kreatif dalam pelibatan
orang
tua
dan

Orang Tua
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.

Tugas Tutorial III


Bobot nilai 33.3%

120 menit

120 menit

dan

Ali Nugraha, Badru


Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan
Orang Tua dan
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.
Ali Nugraha, Badru
Zaman, A. Sy. Dina
Dwiyana (2010).
Program Pelibatan

VII

VIII

masyarakat di PAUD.
Cara
merancang
pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
kegiatan kreatif di
PAUD.

Orang Tua
Masyarakat
Jakarta.
Universiatas
Terbuka.

Madiun, 30 April 2011


Tutor

Rino Desanto W. S.E.

dan

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum

Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

:
:
:
:

I
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.

: Mahasiswa dapat menjelaskan:


Hak-hak anak usia dini Indonesia.
Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur informal.
: Mahasiswa dapat menjelaskan:
Hakikat hak anak
Hak-hak anak usia dini
Konvensi hak anak
Mahasiswa dapat menjelaskan:
Batasan PAUD jalur informal
Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal
Implikasi konvensi hak anak pada PAUD pada jalur informal
: Hak-hak anak usia dini Indonesia.
Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur informal.
: Hakikat hak anak
Hak-hak anak usia dini.
Konvensi hak-hak anak.
Batasan PAUD jalur informal.
Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal.
Implikasi konvensi hak anak pada PAUD.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Memberikan gambaran keseluruhan materi pada setiap pertemuan.
Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan:
Hakikat hak anak
Hak-hak anak usia dini.
Konvensi hak-hak anak.
Batasan PAUD jalur informal.
Sasaran dan ruang lingkup PAUD informal.
Implikasi konvensi hak anak pada PAUD.
Penutup:
Menganalisis hak-hak anak usia dini dan batasan PAUD jalur informal

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum

Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

:
:
:
:

II
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.

: Mahasiswa dapat menjelaskan:


Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal.
Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur formal.
:1. Mahasiswa dapat menjelaskan:

Batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal.


Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal.
Mahasiswa dapat menjelaskan
Batasan PAUD jalur formal.
Sasaran dan ruang lingkup PAUD formal.
Implikasi konvensi hak anak pada PAUD jalur formal.

:
Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal.

Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur formal.


: Batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal.
Implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal.

Batasan PAUD jalur formal.


Sasaran dan ruang lingkup PAUD formal serta implikasi konvensi hak
anak pada PAUD jalur formal.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan batasan, bentuk dan kualifikasi PAUD jalur non formal.
Mendiskusikan implikasi konvensi hak anak terhadap PAUD jalur non-formal.
Mendiskusikan batasan PAUD jalur formal.
Mendiskusikan sasaran dan ruang lingkup PAUD formal serta Implikasi konvensi hak anak pada
PAUD jalur formal.
Penutup:
Menganalis batasan PAUD jalur formal.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah

: III
: PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: 4
: Rino Desanto W., S.E.
: Mahasiswa dapat menjelaskan pemanfaatan lingkungan masyarakat ke
dalam PAUD.
: Mahasiswa mampu mengidentifikasi macam-macam lingkungan dan
fasilitas umum/sosial yang terdapat dalam masyarakat yang dapat
dimanfaatkan ke dalam PAUD.
Mahasiswa mampu menguraikan cara-cara pemanfaatan lingkungan
masyarakat dan fasilitas umum yang terdapat di lingkungan lembaga
PAUD.
: Pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.
: Macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang dapat
dimanfaatkan dalam PAUD.
Cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial yang dapat dimanfaatkan
dalam PAUD.
Mendiskusikan cara-cara pemanfaatan lingkungan masyarakat ke dalam PAUD.
Penutup:
Mengidentifikasi dan menganalisis macam-macam lingkungan dan fasilitas umum/sosial

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum

Kompetensi Khusus

:
:
:
:

IV
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.

: Mahasiswa dapat menjelaskan:


Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada
anak usia dini.
Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan
media anak usia dini.
: Mahasiswa dapat menjelaskan:
Ragam tindak kekerasan pada anak usia dini.
Cara mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan.
Cara melibatkan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan
penanganan tindak kekerasan pada anak usia dini.
Beberapa hal yang dikemukakan oleh Vony Novita tentang hubungan
tayangan TV dengan pendidikan anak.
Upaya dalam pendampingan anak dalam pemanfaatan media non cetak.

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Pendampingan penggunaan komputer/internet pada anak usia dini.


Pendampingan penggunaan buku.
Pendampingan penggunaan alat permainan.
Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan pada
anak usia dini.
Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan
media anak usia dini.
Ragam tindak kekerasan pada anak usia dini.
Mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan.
Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan
penanganan tindak kekerasan pada anak usia dini.
Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan
media non cetak.
Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan
media cetak.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan ragam tindak kekerasan pada anak usia dini.
Mengenali anak usia dini yang mengalami tindak kekersan.
Mendiskusikan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan tindak
kekerasan pada anak usia dini.
Mendiskusikan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendampingan penggunaan media cetak
dan non cetak.
Penutup:
Mengidentifikasi ragam tindak kekerasan pada anak usia dini..

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum

:
:
:
:

V
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.

: Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dalam penyelarasan

Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

pendidikan di rumah dan di lembaga PAUD.


: Mahasiswa dapat menjelaskan:
Permasalahan dalam penyelarasan antara lembaga PAUD dan
keluarga.
Upaya membina penyelarasan lembaga PAUD dan keluarga.
Bentuk dukungan orang tua terhadap kegiatan pengembangan di
lembaga PAUD..
Komunikasi orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak.
: Pelibatan orang tua dalam penyelarasan pendidikan di rumah dan di
lembaga PAUD.
: Keselarasan pendidikan di lembaga PAUD dan di rumah.
Komunikasi orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan penyelarasan pendidikan di lembaga PAUD dan di rumah
Mendiskusikan bentuk komunikasi efektif orang tua dan pendidik terhadap perkembangan anak
Penutup:
Tanya jawab bentuk komunikasi efektif orang tua dan anak.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum

Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

:
:
:
:

VI
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.

: Mahasiswa dapat menjelaskan:


Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada
anak usia dini.
Pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di
lembaga PAUD
: Mahasiswa dapat menjelaskan:
Hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini.
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini.
Peran orang tua, masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang
sehat untuk mendukung perkembangan anak usia dini.
Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas.
Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas
yang mendukung proses kegiatan belajar
: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan lingkungan pada
anak usia dini.
Pelibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di
lembaga PAUD
: Hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini.
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini dan peran
orang tua, masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas.

Cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas
yang mendukung proses kegiatan belajar.
Tahapan Kegiatan Persiapan:
Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini.
Mendiskusikan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak usia dini dan peran orang tua,
masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
Menganalisis cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di kelas.
Menganalisis cara melibatkan orang tua dalam proses kegiatan belajar di luar kelas yang
mendukung proses kegiatan belajar.
Penutup:
Tanya jawab hakikat pendidikan lingkungan pada anak usia dini.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan

:
:
:
:

VII
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.

: Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam


pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus.
: Mahasiswa dapat menjelaskan:
Hakikat dan karakteristik anak berkebutuhan khusus.
Cara melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan
pengembangan anak berkebutuhan khusus.
: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anak usia dini
berkebutuhan khusus.

Sub Pokok Bahasan

Memahami hakikat dan karakteristik anak berkebutuhan khusus.


Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan
anak berkebutuhan khusus.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan hakikat dan karakteristik anak berkebutuhan khusus.
Mendiskusikan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan anak
berkebutuhan khusus.
Penutup:
Tanya jawab tentang karakteristik anak berkebutuhan khusus

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

Tutorial Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

:
:
:
:

VIII
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.

: Mahasiswa dapat menjelaskan pelibatan orang tua dan masyarakat dalam


kegiatan kreatif di PAUD.
: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan:
Ragam kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di
PAUD.
Cara pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di
PAUD.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan contoh-contoh kegiatan kreatif dalam
pelibatan orang tua dan masyarakat di PAUD.
: Pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.
: Ragam kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di
PAUD.
Cara merancang pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan
kreatif di PAUD.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan ragam kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di PAUD.
Merancang pelibatan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan kreatif di PAUD.
Penutup:

Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kreatif dalam pelibatan orang tua dan masyarakat di


PAUD.

Reviu.

RANCANGAN EVALUASI TUGAS TUTORIAL

Kota
Kode/Nama MK
SKS
Nama Tutor
Deskripsi Singkat

:
:
:
:
:

Madiun (Klas A)
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.
Rancangan evaluasi ini mencakup hak anak usia dini Indonesia, implikasi
konvensi hak anak terhadap PAUD di semua jalur, pemanfaatan
lingkungan masyarakat, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam

Kompetensi Umum

Tugas
Tutorial
Ke

masalah kekerasan anak, pendampingan, pendidikan lingkungan dan


pengembangan lembaga PAUD.
: Mahasiswa mampu menjelaskan hak anak, konvensi anak, manfaat
lingkungan, peran orang tua dan masyarakat dalam masalah kekerasan
anak usia dini, pendampingan anak, penyelarasan antara pendidikan di
rumah dengan lembaga PAUD, peran orang tua dalam pendidikan
lingkungan dan pengembangan lembaga PAUD.

Kompetensi Khusus
Mahasiswa
dapat
menjelaskan:
Hak-hak anak usia
dini Indonesia.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur informal.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur nonformal.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur formal.

Pokok Bahasan dan Sub


Pokok Bahasan

II

Hakikat hak anak

Hak-hak anak usia dini.


Konvensi hak-hak anak.
Batasan PAUD jalur
informal.
Sasaran
dan
ruang
lingkup
PAUD
informal.
Implikasi konvensi hak
anak pada PAUD.
Batasan, bentuk dan
kualifikasi PAUD jalur
non formal.
Implikasi konvensi hak
anak terhadap PAUD
jalur non-formal.
Batasan PAUD jalur
formal.
Sasaran
dan
ruang
lingkup PAUD formal
serta Implikasi konvensi
hak anak pada PAUD
jalur formal.

Mahasiswa
dapat Macam-macam

menjelaskan:
lingkungan dan fasilitas
Pemanfaatan
umum/sosial yang dapat
lingkungan
dimanfaatkan
dalam
masyarakat ke dalam
PAUD.
PAUD.
Cara-cara pemanfaatan

Uraian/Deskripsi
Tugas
Menjelaskan hakhak anak usia
dini.
Menjelaskan
implikasi
konvensi hak anak
terhadap PAUD:
1. Jalur
informal.
2. Jalur
non
formal.
3. Jalur formal.

Menjelaskan
manfaat
lingkungan
masyarakat
ke
dalam PAUD.
Menjelaskan

Bobot
Nilai

33.3%

33.3%

Pelibatan orang tua


dan
masyarakat
dalam
masalah
kekerasan pada anak
usia dini.
Pelibatan orang tua
dan
masyarakat
dalam pendampingan
penggunaan media
anak usia dini.

III

Mahasiswa
dapat
menjelaskan:
Pelibatan orang tua
dalam penyelarasan
pendidikan di rumah
dan
di
lembaga
PAUD.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pendidikan
lingkungan pada anak
usia dini.
Pelibatan orang tua
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan
di
lembaga PAUD.

lingkungan masyarakat
peran orang tua
ke dalam PAUD.
dan masyarakat
Ragam tindak kekerasan
dalam
masalah
kekerasan pada
pada anak usia dini.
anak usia dini
Mengenali anak usia

Menjelaskan
dini yang mengalami
peran orang tua
tindak kekersan.
dan masyarakat
Pelibatan orang tua dan
dalam
masyarakat
dalam
pendampingan
pencegahan
dan
dengan
penanganan
tindak
menggunakan
kekerasan pada anak
media pada anak
usia dini.
usia dini
Pelibatan orang tua dan
masyarakat
dalam
pendampingan
penggunaan media non
cetak.
Pelibatan orang tua dan
masyarakat
dalam
pendampingan
penggunaan
media
cetak

Keselarasan pendidikan
di lembaga PAUD dan
di rumah.
Komunikasi orang tua
dan pendidik terhadap
perkembangan anak.
Hakikat
pendidikan
lingkungan pada anak
usia dini.
Pengaruh
lingkungan
terhadap perkembangan
anak usia dini dan peran
orang tua, masyarakat
dalam
menciptakan
lingkungan yang sehat.
Cara melibatkan orang
tua
dalam
proses
kegiatan belajar di
kelas.
Cara melibatkan orang

Menjelaskan
peran orang tua
dalam
penyelarasan
pendidikan
di
rumah dan di
lembaga PAUD.
Menjelaskan
peran orang tua
dan masyarakat
dalam pendidikan
lingkungan pada
anak usia dini.
Menjelaskan
peran orang tua
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan di
lembaga PAUD.

33.3%

tua
dalam
proses
kegiatan belajar di luar
kelas yang mendukung
proses kegiatan belajar.

Madiun, 30 April 2011


Tutor

Rino Desanto W., S.E.

PEDOMAN PENSKORAN
TUGAS TUTORIAL

Kota
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Tutor

Tugas
Ke

:
:
:
:

Madiun (Klas A)
PAUD4502/ Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
4
Rino Desanto W., S.E.

Uraian/Deskripsi
Tugas

Menjelaskan
hakhak anak usia dini.
Menjelaskan
implikasi konvensi
hak anak terhadap
PAUD:
1. Jalur informal.
2. Jalur
non
formal.
3. Jalur formal.

II

Menjelaskan
manfaat lingkungan
masyarakat
ke
dalam PAUD.
Menjelaskan peran
orang
tua
dan
masyarakat dalam

Aspek/Konsep Yang
Dinilai
Hakikat hak anak
Hak-hak anak usia
dini.
Konvensi
hak-hak
anak.
Batasan PAUD jalur
informal.
Sasaran dan ruang
lingkup
PAUD
informal.
Implikasi
konvensi
hak anak pada PAUD.
Batasan, bentuk dan
kualifikasi
PAUD
jalur non formal.
Implikasi
konvensi
hak anak terhadap
PAUD jalur nonformal.
Batasan PAUD jalur
formal.
Sasaran dan ruang
lingkup PAUD formal
serta
Implikasi
konvensi hak anak
pada PAUD jalur
formal.
Macam-macam
lingkungan
dan
fasilitas umum/sosial
yang
dapat
dimanfaatkan dalam
PAUD.
Cara-cara

Skor Per
Aspek/
Konsep
10

Bobot
Nilai Per
Soal
20

Skor
Maks

10
10
15

35
20
25

10

10
100
10

10
15

15

30

40
15

100

masalah kekerasan
pada anak usia dini
Menjelaskan peran
orang
tua
dan
masyarakat dalam
pendampingan
dengan
menggunakan media
pada anak usia dini

III

Menjelaskan peran
orang tua dalam
penyelarasan
pendidikan di rumah
dan di lembaga
PAUD.
Menjelaskan peran
orang
tua
dan
masyarakat dalam
pendidikan
lingkungan
pada
anak usia dini.
Menjelaskan peran
orang tua dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan di

pemanfaatan
lingkungan
masyarakat ke dalam
PAUD.
Ragam
tindak
kekerasan pada anak
usia dini.
Mengenali anak usia
dini yang mengalami
tindak kekersan.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pencegahan
dan
penanganan
tindak
kekerasan pada anak
usia dini.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pendampingan
penggunaan
media
non cetak.
Pelibatan orang tua
dan masyarakat dalam
pendampingan
penggunaan
media
cetak

Keselarasan
pendidikan di lembaga
PAUD dan di rumah.
Komunikasi orang tua
dan pendidik terhadap
perkembangan anak.
Hakikat
pendidikan
lingkungan pada anak
usia dini.
Pengaruh lingkungan
terhadap
perkembangan anak
usia dini dan peran
orang tua, masyarakat
dalam
menciptakan
lingkungan
yang
sehat.

10

30

15

15

15

15

15

30

15
30
15

15
40

100

lembaga PAUD.

Cara melibatkan orang


tua dalam proses
kegiatan belajar di
kelas.
Cara melibatkan orang
tua dalam proses
kegiatan belajar di
luar
kelas
yang
mendukung
proses
kegiatan belajar.

20

20

Anda mungkin juga menyukai