1.
Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien dan
b.
c.
produk lainnya.
Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk keperluan
d.
pemeriksaan.
Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau prosedur lainnya.
Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien.
Ada 2 identitas yaitu menggunakan nama dan tanggal lahir yang disesuaikan
dengan tanda pengenal resmi.
c.
d. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat ditanyakan
kepada penunggu/ pengantar pasien.
e. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, gelang identitas harus diperiksa
kecocokannya dengan rekam medik oleh dua orang staf.
2.
kondisi pasien
terkini.
Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
saat ini.
b.
Komunikasi Verbal (Write down/ Tulis, Read Back/ Baca kembali, Reconfirm/
Konfirmasi ulang)
Instruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh penerima
instruksi/ laporan.
Instruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan kembali oleh
penerima instruksi/ laporan.
Instruksi/ laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasikan oleh individu
pemberi instruksi/ laporan.
Untuk istilah yang sulit atau obat obatan kategori LASA (Look Alike Sound
Alike) diminta penerima pesan mengeja kata tersebut perhurup misalnya :
UBRETID
Situation
Saya menelepon tentang (nama pasien, umur, dan lokasi).
Assesment/ Penilaian
Recommendation
3.
d.
e.
Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa
pengawasan.
f.
Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat menerima / member
instruksi
b.
Elektrolit Pekat
Golongan Opioid
KCL 7,46%
Meylon 8,4%
MgSO4 20%
NaCl 3 %
Fentanil
Kodein HCL
Morfin HCl
Morfin Sulfat
Petidin HCl
c.
Antikoagulan
Sufentanil
Heparin Natrium
d.
e.
Trombolitik
Antiaritmia
Enoksaparin Natrium
Streptokinase
Lidokain
Amiodaron
f.
g.
h.
Insulin
Obat Hipoglikemia Oral
Obat Agonis Adrenergik
Efinefrin
i.
Anestetik Umum
Norefineprin
Propofol
Ketamin
j.
k.
l.
Kemoterapi
Obat Kontras
Pelemas Otot
Suksinilkolin
Rokuronium
Vekuronium
m.
n.
Larutan Kardioplegia
Sound Alike Look Alike Drugs
4.
Menjamin Sisi Yang Tepat, Prosedur Yang Tepat,Serta Pasien Yang Tepat Dengan
yang
bertanggung
jawab
untuk
membuat
tanda
pada
pasien
adalah
prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan akan menyebabkan tato
permanen
Dalam kasus-kasus dimana tidak dilakukan penandaan, alasan harus dapat dijelaskan dan
dipertanggungjawabkan. Untuk pasien dengan warna kulit gelap, boleh digunakan warna
selain hitam atau biru gelap (biru tua) agar penandaan jelas terlihat, misalnya warna merah.
5.
APD
Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan kebersihan tangan pada 5
MOMEN yang telah ditentukan, yakni:
1.
2.
a.
6.
Jatuh
Indikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :
Semua pasien baru dinilai resiko jatuhnya dan penilaian diulang jika diindikasikan oleh
perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan lainnya.
Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat resiko jatuh pasien guna
mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga lainnya.
Tips :
-
Seluruh pasien rawat inap dinilai resiko jatuhnya dengan menggunakan checklist
penilaian risiko.
Pasien anak memakai formulir checklist penilaian risiko pasien anak: skala Humpty
Dumpty
Pasien dewasa memakai formuli skala jatuh Morse (Morse Fall Scale/ MFS)
Pasien geriatric memakai formulir penilaian resiko jatuh pada pasien geriatri.
Pengkajian resiko diulang dilakukan jika ada perubahan kondisi atau pengobatan.
Parameter
Riwayat Jatuh
Status Mental
Penglihatan
Kebiasaan berkemih
Skrining
Jawaban
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Keterangan Nilai
Ya = 2
Mobilitas
Keterangan skor :
0-5
= resiko rendah
6-16
= resiko sedang
imobilisasi
Jumlah nilai
transfer
dan mobilitas.
jika nilai
total 0 - 3
maka skor = 0.
jika nilai
total 4 - 6, maka
skor = 7
Sko
Jenis kelamin
Diagnosis
Kriteria
< 3 tahun
3 7 tahun
7 13 tahun
13 tahun
Laki-laki
Perempuan
Diagnosis neurologi
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi,
anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)
Gangguan perilaku / psikiatri
Diagnosis lainnya
Tidak menyadari keterbatasan dirinya
Lupa akan adanya keterbatasan
Orientasi baik terhadap diri sendiri
Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam
tempat tidur bayi / perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur
Area di luar rumah sakit
Dalam 24 jam
Dalam 48 jam
> 48 jam atau tidak menjalani pembedahan/sedasi/anestesi
Gangguan
kognitif
Faktor
lingkungan
Respons thd:
Pembedahan
/ sedasi /
anestesi
Penggunaan
medikamentosa
Nilai
4
3
2
1
2
1
4
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
3
2
1
3
2
1
Skala
ya
tidak
ya
tidak
Berpegangan pada perabot
tongkat/alat penopang
tidak ada/kursi roda/perawat/tirah baring
ya
tidak
terganggu
lemah
normal/tirah baring/imobilisasi
sering lupa akan keterbatasan yang dimiliki
sadar akan kemampuan diri sendiri
diagnosis sekunder
( 2 diagnosis medis)
alat bantu
terpasang infus
gaya berjalan
status mental
Total
Kategori:
Risiko tinggi
= 45
Risiko sedang
= 25 44
Risiko rendah
= 0 24
Riwayat jatuh:
Skor 25 bila pasien pernah jatuh sebelum perawatan saat ini,
atau jika ada riwayat jatuh fisiologis karena kejang atau
gangguan gaya berjalan menjelang rawat.
Skor 0 bila tidakpernah jatuh
Catatan: bila pasien jatuh untuk pertama kali, skor langsung 25
b.
Diagnosis sekunder
Skor 15 jika diagnosis medis lebih dari satu dalam status pasien
Skor 0 jika tidak
c.
Bantuan berjalan:
Skor
jika
pasien
berjalan
tanpa
alat
batu/
dibantu,
topangan
d.
Menggunakan infuse:
Skor 20 jika pasien diinfus
Skor 0 jika tidak
e.
kepala
saat
berjalan
tanpa
kehilangan
bangkit
mendorong
dari
lengan
kursi,
kursi
berupaya
atau
bangun
dengan
dengan
melambung
Status mental
Skor 0 jika penilaian diri terhadap kemampuan berjalannya
normal. Tanyakan pada pasien,Apakah Bapak dapat pergi ke
kamar mandi sendiri atau perlu bantuan?jika jawaban pasien
menilai dirinya konsisten dengan kemampuan ambulasi, pasien
dinilai normal.
Skor MFS
0 - 24
25 - 50
>51
Tindakan
Perawatan yang baik
Lakukan intervensi jatuh standar
Lakukan intervensi jatuh resiko tinggi
lebih lanjut.
Perawat memasang gelang risiko berwarna KUNING di pergelangan
tangan pasien dan mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud
pemasangan gelang tersebut.
orientasi ruangan
2.
3.
pengaman
mempunyai luas tempat tidur yang cukup untuk mencegah tangan dan
kaki atau bagian lain terjepit
4.
menggunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien yang dapat
berjalan
5.
6.
8.
9.
2.
3.
5.
6.
tubuh pasien
7.
Pertimbangkan
penempatan
pasien,
yang
perludiperhatikan
kegiatan
yang
dilakukan
pada
pasien
harus
didokumentasikan.
Intervensi Jatuh Standar:
1.
2.
dekatkan bel dan telepon, biarkan pintu terbuka, gunakan lampu malam
hari serta pagar tempat tidur.
3.
= pasien laki-laki
Merah Muda
= pasien perempuan
Merah
= pasien dg alergi
Kuning
INGAT !
Pasien akan ditanya :
1.
2.
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh
resipien/penerima
akan
mengurangi
kesalahan,
dan
menghasilkan
peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan, atau tertulis. Komunikasi
yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan dan yang
diberikan melalui telpon. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan
kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti laboratorium klinis menelpon unit pelayanan untuk
melaporkan hasil pemeriksaan segera /cito.
Untuk itu setiap petugas wajib :
1.
Alfa
November
Bravo
Oscar
Charlie
Papa
Delta
Quebec
Echo
Romeo
Foxtrot
Sierra
G Golf
Tango
Hotel
Uniform
India
Victor
Juliet
W Whiskey
Kilo
X ray
Lima
Yankee
M Mike
Zulu
b. Komunikasi tertulis wajib menggunakan tulisan yang mudah dibaca minimal oleh 3
orang.
2. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
3. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan
kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
4. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah atau
hasil pemeriksaan tersebut
Elektrolit pekat (KCl 7.46%, Meylon 8.4%, MgSO4 20%, NaCl 3%) tidak disimpan
dalam unit pasien kecuali dibutuhkan secara klinis, dan tindakan dilakukan untuk
mencegah penggunaan yang tidak seharusnya pada area yang diijinkan sesuai kebijakan.
2.
Elektrolit pekat yang disimpan dalam unit perawatan pasien memiliki label yang jelas
dan disimpan di tempat dengan akses terbatas.
3.
Tips :
1.
2.
3.
Pastikan pengeceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang kompeten.
4.
Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA (Look Alike Sound
Alike).
5.
Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi dimeja dekat pasien tanpa
pengawasan.
6.
Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA, saat memberi / menerima
instruksi.
IV. KEPASTIAN TEPAT LOKASI/SISI, TEPAT PROSEDUR DAN TEPAT ORANG YANG
OPERASI
Indikator Keselamatan Operasi :
1.
Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi lokasi operasi dan
mengikutsertakan pasien dalam proses penandaan.
2.
Menggunakan checklist atau proses lain untuk verifikasi lokasi yang tepat, prosedur
yang tepat, dan pasien yang tepat sebelum operasi, dan seluruh dokumen serta peralatan
yang dibutuhkan tersedia, benar dan berfungsi.
3.
Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedur time out sesaat
sebelum prosedur operasi dimulai.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
Gunakan tanda yang tidak ambigu (contoh : tanda X merupakan tanda yang ambigu)
5.
6.
2.
3.
4.
5.
- Tuangkan 5 ml handscrub/sabun cair dan gosokkan pada tangan dengan urutan TEPUNG
SELACI PUPUT sbb :
1.
2.
Punggung tangan; gosok punggung dan sela-sela jari sisi luar tangan kiri dan
sebaliknya.
3.
Sela-sela jari, gosok telapak tangan dan sela-sela jari sisi dalam
4.
KunCi; jari jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
5.
Putar; gosok ibu jari tangan kiri dan berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
6.
Putar; rapatkan ujungjari tangan kanan dan gosokkan pada telapak tangan kiri dengan
cara memutar mutar terbalik arah jarum jam, lakukan pada ujung jari tangan sebaliknya.
Ambil kertas tissue atau kain lap disposable, keringkan kedua tangan
Tutup kran dengan sikut atau bekas kertas tissue yang masih di tangan.
Amati dengan teliti di lingkungan kerja anda terhadap fasilitas, alat, sarana dan
prasarana yang berpotensi menyebabkan pasien cidera karena jatuh
2.
Laporkan pada atasan atas temuan risiko fasilitas yang dapat menyebabkan pasien
cidera
3.
Lakukan asesmen risiko jatuh pada setiap pasien dg menggunakan skala (Skala
Humpty Dumpty untuk pasien anak, Skala Risiko Jatuh Morse (MSF) untuk pasien
dewasa, dan skala geriatric pada pasien geriatric.