Anda di halaman 1dari 11

Akar sosial budaya bangsa Indonesia

PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Sedangkan menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Budaya adalah suatu cara hidup yang

berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan


diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni

KEBUDAYAAN DAN PANCASILA


Kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila. Ada dua hal
yang dikandung dalam Pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme. Demokrasi terletak
dalam partisipasi seluruh warga negara dalam kebudayaan.
KEBUDAYAAN AKAR DARI PANCASILA
Kita telah mengetahui bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang
berdasarkan pancasila. Itu berarti Pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai nilai atau simbol. Kita gambarkan sebagai sebagai
suatu perusahaan. Dalam sebuah perusahaan yang sibuk, kegiatan yang nampaknya bersifat
praktis dan sehari-hari saja, misalnya, ada aspek kebudayaannya, ada nilai dan simbolnya.
Nilai terletak pada kerja kerasnya, sedangkan simbol modernitas ialah sistem organisasi,
makin modern sistem semakin abstrak yang impersonal, berbeda dengan manajemen
perorangan atau keluarga. Begitu juga Indonesia sebagai bangsa dan negara. Kebudayaan
itulah yang memberi ciri khas keindonesiaan. Hasil perkembangan kebudayaan Pancasila
yang paling spektakuler adalah Bahasa Indonesia. Karena melalui bahasa Indonesia, koneksi
sosial antar etnis dan kebudayaan dapat terjalin dengan sangat baik. Pluralisme mengatur
hubungan luar antar kebudayaan. Demokrasi Kebudayaan dalam Pancasila dapat dimengerti
dari sila "Persatuan Indonesia" yang berarti sebuah (1) pluralisme, dan (2) teosentrisme dari
semangat sila yang pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa". Demokrasi Kebudayaan itu harus
mampu memberikan masa depan yang lebih baik. Jadi untuk menjawab Mengapa
Kebudayaan adalah akar dari Pancasila? karena di dalam Pancasila terkandung nilai

kebudayaan, di mana nilai tersebut adalah nilai tertinggi dalam hal Persatuan bangsa yang
tercantum di dalam sila ketiga. Dan dengan menjunjung nilai teosentris pada sila pertama,
kepentingan lain berdasarkan setiap sila tidak bertentangan dengan pertimbangan keagamaan.
Misalkan: Pembunuhan genosida demi mempertahankan keutuhan suatu budaya etnis tidak
etis dengan ketentuan agama. Jadi sekiranya, dari tindak perkembangan budaya itu sendiri
harus sesuai dengan nilai Pancasila. Karena Pancasila mencerminkan kebudayaan kita,
bangsa Indonesia.
Agar negara bangsa Indonesia tidak tergilas dampak negatif globalisasi tersebut, berbagai
transformasi yang membawa perubahan tidak dipandang sebagai "ancaman" (threat) tetapi
haruslah

dipandang

sebagai

suatu

"peluang"

(oportunity)

untuk

meningkatkan,

mengembangkan, dan memperkokoh diri kita sebagai bangsa, agar sejajar dengan bangsabangsa lain yang telah maju. Untuk itulah diperlukan ketahanan nasional yang tangguh bagi
bangsa Indonesia di Era Globalisasi.
Kontak dengan budaya lain sudah merupakan suatu keharusan dan tidak dapat dielakkan
karena hubungan komunikasi yang tidak mengenal batas-batas negara. Terjadilah relativisasi
nilai budaya dan memungkinkan munculnya sinkritisme budaya yang sifatnya transnasional.
5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BISNIS DI INDONESIA

Kebudayaan

Sejarah Bangsa dan Negara Indonesia

Pola Otoritas dan Kekuasaan

Masyarakat Indonesia dlm perspektif Dunia Industri/Bisnis.

Kebhinekaan/Pluralitas penduduk Indonesia

BUDAYA NASIONAL

Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut sejak zaman
dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa
tersebut dan memberi identitas warga, serta menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat.
Sifat khas yang dimaksudkan di dalam kebudayaan nasional hanya dapat dimanifestasikan
pada unsur budaya bahasa, kesenian, pakaian, dan upacara ritual. Unsur kebudayaan lain
bersifat universal sehingga tidak dapat memunculkan sifat khas, seperti teknologi, ekonomi,
sistem kemasyarakatan, dan agama.
Karakteristik budaya nasional berupa:
a. Hasil budi daya masyarakat bangsa.
b. Hasil budi daya masyarakat sejak zaman dahulu hingga kini.
c. Hasil budi daya yang dibanggakan.
d. Hasil budi daya yang memiliki kekhasan bangsa.
e. Hasil budaya yang menciptakan jati diri bangsa.
f. Hasil budaya yang memberikan identitas bangsa.
Perwujudan Budaya Nasional
a.

Secara abstrak budaya nasional terwujud dalam system gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia.

b.

Sedangkan perwujudan konkret dari budaya nasional berupa


-

cara berbahasa

cara berperilaku

cara berpakaian

dan peralatan hidup

Budaya nasional Indonesia adalah budaya yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia sejak
zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan
bangsa Indonesia dan menciptakan jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang kuat.
Kebudayaan nasional sesungguhnya dapat berupa sumbangan dari kebudayaan lokal. Jadi,
sumbangan beberapa kebudayaan lokal tergabung menjadi satu ciri khas yang kemudian
menjadi kebudayaan nasional.
Salah satu contoh budaya nasional adalah pakaian batik. Batik adalah hasil dari budaya lokal.
Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-

beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian
budaya lokal menjadi budaya nasional.
Usman Pelly menjelaskan, setidaknya budaya nasional memiliki dua fungsi, yakni:
a. Sebagai pedoman dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa bagi masyarakat
majemuk Indonesia.
b. Sebagai pedoman dalam pengambilalihan ilmu dan teknologi modern.

2.1 Teori Dimensi Budaya


Tendensi orang untuk membentuk masyarakat berdasarkan pada norma
yang diterima secara umum yang berarti nilai budaya merupakan faktor yang
menarik orang untuk membentuk masyarakat atau bangsa. Hofstede (2005)
menjelaskan lima dimensi nilai budaya:
1. Jarak kekuasaan
Jarak kekuasaan adalah tingkat dimana anggota masyarakat
yang lemah merasa apakah kekuasaan telah dibagikan secara merata
dalam masyarakat. Ketidaksetaraan kekuasaan di masyarakat terlihat
dari adanya kelas-kelas sosial. Kelas-kelas sosial ini berbeda dalam
memperoleh kesempatan dan hak dalam masyarakat.
Jarak kekuasaan adalah ukuran kekuatan atau pengaruh
interpersonal antara atasan dan bawahan atau bila dalam lingkup
negara berarti penguasa dan rakyat. Jarak kekuasaan yang kecil berarti
tingkat ketergantungan bawahan terhadap atasanya kecil. Kedekatan
emosi diantaranya relatif kecil. Komunikasi antara bawahan dan
atasan merefleksikan model konsultatif dimana bawahan merasa bebas
untuk mendekati dan bersilang pendapat terhadap atasannya. Di sisi
lain, jarak kekuasaan lebar mengindikasikan ketergantungan bawahan
terhadap atasan, hubungan antara atasan dan bawahan cenderung lebih
otokratis dan patrelianistis. Bawahan cenderung tidak mendekati dan
bersilang pendapat dengan atasannya.
2. Penghindaran ketidakpastian
Penghindaran ketidakpastian didefinisikan sebagai kegelisahan
anggota masyarakat atas situasi yang ambigu dan tidak diketahui.
Perasaan ini menunjukkan adanya kekhawatiran dan keinginan
masyarakat untuk dapat memprediksi situasi yang akan datang.
Penghindaran ketidakpastian mengukur tingkat kegelisahan
anggota masyarakat atau institusi mengenai ketidakpastian atau
ketidaktahuan mengenai masa depan. Untuk mengatasi kegelisahan
tersebut, orang-orang beralih pada teknologi, aturan, dan ritual.
Teknologi mengurangi beberapa bentuk ketidakpastian yang
disebabkan oleh alam. Sedangkan aturan mengurangi ketidakpastian
yang disebabkan oleh orang lain. Dan ritual membantu orang untuk
menerima ketidakpastian yang tidak dapat dihindari atau diantisipasi.
Di negara dengan penghindaran ketidakpastian kuat, ada

kecenderungan terdapat aturan dan hukum yang sangat terinci


daripada di negara dengan penghindaran ketidakpastian lemah. Di sisi
lain, negara dengan tingkat penghindaran ketidakpastian lemah
terdapat perasaan bahwa bila hukum gagal bekerja, hukum tersebut
dapat dicabut atau diubah. Sebaliknya, di negara dengan penghindaran
ketidakpastian kuat, hukum dapat memenuhi kebutuhan akan
keamanan bahkan bila hukum tersebut tak diikuti.
3. Individualisme vs. Kolektivitas
Individualisme adalah ukuran hubungan antara individu
dengan kolektivitas dalam masyarakat. Individualisme muncul ketika
ikatan antar individu renggang dan hanya mementingkan dirinya
sendiri atau keluarganya. Sebaliknya, kolektivitas menunjukkan
keterikatan kuat antara individu dengan masyarakatnya, dimana
masyarakatnya memberikan perlindungan bagi individu tersebut.
Tingkat individualisme dan kolektivitas mempengaruhi hubungan
dalam dan antara masyarakat atau organisasi.
4. Maskulinitas vs. Feminitas
Maskulinitas adalah ukuran dari keinginan perilaku yang tegas,
sedangkan feminitas adalah keinginan perilaku yang lembut.
Masyarakat disebut maskulin ketika pemisahan peran berdasarkan
jenis kelamin terlihat nyata. Pria harus lebih agresif, tegas, tangguh,
dan berfokus pada kesuksesan material. Sedangkan wanita harus
lembut, ramah, dan berfokus pada peningkatan kualitas hidup.
Masyarakat dikatakan feminin ketika pemisahan peran berdasarkan
jenis kelamin tidak terlihat secara jelas, baik pria maupun wanita
haruslah ramah, lembut, dan fokus pada peningkatan kualitas hidup.
Maskulinitas dan feminitas merefleksikan peran gender dalam
masyarakat dimana pria lebih berfokus pada pencapaian di luar rumah,
sedangkan wanita lebih berfokus pada peranya di rumah, merawat
anak dan sebagainya.
5. Orientasi jangka panjang vs. Orientasi jangka pendek
Orientasi jangka panjang dan pendek merefleksikan seberapa
luas masyarakat bergantung pada kemampuannya menganalisis dan
mensintesis persoalan. Masyarakat yang berorientasi jangka panjang
memandang dan mengatasi persoalannya secara keseluruhan dan
dengan cara yang fleksibel. Sedangkan masyarakat yang berorientasi
jangka pendek cenderung untuk mencari jalan pintas dan memandang
persoalanya secara parsial.
2.1.4.2 Indonesia dalam dimensi nilai budaya Hofstede
Pada tahun 1967 hingga 1973 Hofstede membuat sebuah analisis yang
sistematis atas perbedaan budaya berdasarkan sebuah kuesioner yang dijawab
oleh kurang lebih 80.000 karyawan IBM di lebih dari 70 negara (Anthony dan
Govindarajan, 2004). Sejak 2001, penilaian dilakukan di 74 negara, yang sebagian
mengambil dari kuesioner IBM.
Hofstede (2005) menjelaskan bahwa Index jarak kekuasaan di Indonesia
merupakan yang tertinggi dalam dimensi budaya Hofstede dengan nilai 78.
Tingginya index jarak kekuasaan menunjukkan tidak meratanya kekuasaan dan
kesejahteraan di masyarakat. Index jarak kekuasaan Indonesia tergolong tinggi di
antara negara Asia lain, yang mempunyai rata-rata nilai 71.
Nilai tertinggi berikutnya menurut dimensi budaya Hofstede adalah

penghindaran ketidakpastian. Dengan nilai 48, Indonesia relatif rendah di bawah


rata-rata Asia sebesar 58 dan rata-rata dunia sebesar 64. Secara umum, indeks
penghindaran ketidakpastian yang tinggi mengindikasikan tingkat toleransi
masyarakat yang rendah terhadap ketidakpastian. Usaha untuk mengurangi tingkat
ketidakpastian ini, masyarakat dapat menerapkan aturan, hukum, kebijakan, dan
regulasi yang lebih ketat. Tujuanya adalah untuk mengendalikan segala sesuatu
untuk menghilangkan atau mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai
hasil dari tingginya indeks penghindaran kekuasaan ini, masyarakat cenderung
tidak siap menerima perubahan dan sangat rentan terhadap resiko.
Indonesia mempunyai nilai yang sangat rendah dalam invidualisme dengan
nilai 14, dibandingkan dengan rata-rata Asia sebesar 23, dan rata-rata dunia
sebesar 43. Nilai ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia bersifat kolektiv
daripada invidualis. Hal ini sebagai hasil dari komitmen jangka panjang anggota
kelompok, baik itu keluarga inti, keluarga luas, atau hubungan pertemanan.
Loyalitas dalam budaya kolektiv merupakan hal yang terpenting dan terkadang
mengesampingkan aturan dan regulasi sosial yang lain. Masyarakat memelihara
hubungan yang kuat dimana setiap orang mempunyai tanggung jawab terhadap
anggota yang lain dalam masyarakat tersebut.
Kombinasi dari nilai penghindaran ketidakpastian dan jarak kekuasaan
yang tinggi menghasilkan masyarakat yang penuh dengan peraturan, hukum, dan
kendali aparat dengan tujuan mengurangi jumlah ketidakpastian, sedangkan
ketidaksetaraan kekuasaan dan kesejahteraan dibiarkan semakin berkembang
dalam masyarakat. Budaya seperti ini cenderung menciptakan semacam sistem
kasta di dalam mayarakat, seperti dalam masyarakat Indonesia yang masih
cenderung feodal walaupun sudah tidak sekental dulu sebagai hasil dari
modernisasi.
Kombinasi dari penghindaran ketidakpastian dan jarak kekuasaan juga
menghasilkan situasi dimana pemimpin mempunyai kekuasaan dan otoritas yang
sangat besar, dan hukum dan aturan diciptakan berdasarkan kekuasaan ini.
Hasil penelitian Hofstede tampak dapat mencerminkan kondisi budaya
nasional Indonesia, yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jawa sebagai budaya
mayoritas (Chariri, 2009). Pengaruh budaya Jawa tampak signifikan dalam
konsep kolektivitas. Budaya Jawa dikenal memiliki sifat menghindari konflik,
menghormati sesama, musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan,
yang mencerminkan budaya kolektivitas yang tinggi dan penghindaran
ketidakpastian yang rendah. Selain itu, dalam kepemimpinan, terdapat juga
konsep bahwa pemimpin (konsep Bapak) merupakan tokoh sentral dalam
pengambilan keputusan, dan merupakan panutan oleh bawahannya. Konsep yang
mencerminkan jarak kekuasaan dan maskulinitas yang besar dalam budaya
Indonesia (Chariri, 2009).

5. Long-term Orientation
Orientasi Jangka Panjang menyangkut pola pikir masyarakat.Hal ini dapat dilihat dari
kerjasama orang asia yang harus menjalin hubungankekeluargaan sebelum nantinya
membicarakan kerjasama bisnis. Ini disebabkankarena orang asia lebih berorientasi ke masa

depan/jangka panjang. Beda denganorang Eropa yang memiliki semboyan time is money
yang berarti mereka ingin secepatnya melakukan kerjasama agar lebih cepat mendapat
keuntungan.
MEMAHAMI PASAR INDONESIA
PengertianPasar
Dalamilmuekonomi,

pasaradalahtempatbertemunyapenjualdanpembeli,

tidakselalumemerlukanlokasifisik,danbisamerujukkepadasuatunegaratempatsuatubarangdijual
dandipasarkan.BerdasarkanWujudnya :
PasarKonkret (nyata) adalahpasar yang tempatterjadinyasecaralangsung (tatapmuka)
antarpembelidanpenjual.

PasarAbstrak

(tidaknyata)

adalahpasar

yang

menunjukkanhubunganantarapenjualdanpenjualsecaralangsungmaupuntidaklangsungBerdasa
rkanHubunganDengan Proses Produksi :Pasar output (pasarproduk) adalahpasar yang
menjual-belikanbaranghasilproduksiPasar

input

(pasarfaktorproduksi)

adalahinteraksiantarapermintaandanpenawaranterhadapbarangdanjasasebagaimasukanpada
proses produksi.
Macam macampasar
Pasardapatdikelompokkanmenjadi 4 jenis:
a. PasarBarang
Pasarbarangadalahpasar yang menjualprodukdalambentukbarang. Dibagimenjadidua:
PasarBarangnyataatauriil( pasar yang menjualprodukdalambentukbarang yang

bentukdanfisiknyajelas).
PasarBarangAbstrak(

pasar

yang

menjualproduk

tidakterlihatatautidakriilsecarafisik).
b. PasarJasa / Tenaga Kerja
Pasarjasaadalahpasar
menjualproduknyadalambentukpenawaranjasaatassuatukemampuan.

yang

yang
Contoh

:pasarjasasepertipasartenagakerja, RumahSakit yang menjualjasakesehatan.


c. PasarUangdan Modal
PasarUang
PasarUangadalahpasar yang memperjualbelikanmatauang Negara Negara
yangberlaku di dunia. Disebut juga sebagaipasarvalutaasing / valas / Foreign

Exchange / Forex. Contohnyaadalahtransaksi forex di BEJ, BES, agen forex,

di internet, dll.
PasarModal
Pasar
Modal

adalahpasar

yang

memperdagangkansurat

suratberhargasebagaibuktikepemilikansuatuperusahaanbisnisataukepemilikan
modal

untukdiinvestasikansesuaidengankesepakatan

yang

telahdibuat.

Contohnyasepertisaham, reksadana, obligasiperusahaanswastadanpemerintah,


dan lain sebagainya.
d. PasarLuarNegeri
Pasarluarnegerimenggambarkanhubunganantarapermintaandalamnegeriakanproduk i
mpor danpenawarankeluarnegeriberupaproduk ekspor.
JenisPasarmenurutkarakteristik demand yang dihadapiperusahaan.
a) PasarPersainganSempurna
KarakteristikPasar :
Barang yang diproduksihomogen.
ProdusendanKonsumenmemilikiinformasi yang sempurna.
Produk yang dihasilkanseorangprodusen relative kecildibandingdenganbarang

di pasar (industri).
Produsentidakdapatmempengaruhiharga.
ProdusendankonsumenbebaskeluarmasukpasarTidakadacampurtanganpemerin
tah

Kelebihan:

Hargajualproduk yang termurah


Rasio output per pendudukmaksimal
Masyarakatmerasanyaman (tidakperlumemilihbarang)

Kelemahan :

Asumsimustahilterwujud
Lama dalampengembanganteknologikarena lama normal
Konflikefisiensi

b) PasarMonopoli
Pasarmonopoliterjadijikahanyaada 1 penjual di pasartanpaadapesainglangsung,
tidaklangsung, baiknyatamaupunpotensial. Faktorpenyebabterbentuknyamonopoli :
Adanyahambatanteknis (special knowledge, tingginyatingkatefisiensi, control
sumberfaktorproduksi)

Hambatanlegalitas (Undang-undangdanhakkhusus, hak patent, danhakcipta)

AspekNegatifdarimonopoli :

Berkurangnyakesejahteraankonsumen
Memburuknyakondisimakroekonominasional
Memburuknyakondisiperekonomianinternasional
AspekPositifdarimonopoli
Efisiensidanpertumbuhanekonomikarenalabamaksimal
Efisiensipengadaanbarangpublikkarenaskalausaha yang besar
Peningkatankesejahteranmasyarakatdalamdiskriminasiharga

c) DiskriminasiHarga
Kebijakandiskriminasihargaadalahmenjualproduk

yang

samadenganharga

yang

berbedapadapasar yang berbedadengantujuanmenambahlabamelaluieksploitsi surplus


konsumen.
SyaratDiskriminasiHarga :

d)

Perusahaan memilikidayamonopoli
Pasardapatdibagimenjadiduaataulebih
Pembagianpasarharusefektif
MR di tiappasaradalahsama agar menghasilkanlabamaksimum
PasarPersainganMonopolistik

Karakteristik :

Terdapatbanyakpenjualatauprodusen
Adanyadiferensiasiproduk.
Produsendapatmempengaruhiharga
Produsendapatkeluarmasukpasar
Promosipenjualanharusaktif

Kebaikanpasarmonopolistik:

Banyaknyaprodusenmemberikankeuntunganbagikonsumenuntukdapatmemilihproduk

yang terbaik.
Kebebasankeluarmasukbagiprodusen,
mendorongprodusenuntukselalumelakukaninovasi.

Diferensiasiprodukmendorongkonsumenselektifdalammenentukanproduk

yang

akandibelinya,

yang

dandapatmembuatkonsumen

loyal

terhadapproduk

dipilihnya.Pasarrelatifmudahdijumpaiolehkonsumen
KelemahanPasarmonopolistik :

Pasarmonopolistikmemilikitingkatpersaingan yang tinggi. Sehinggaprodusen yang

tidakmemiliki modal danpengalaman yang cukupakancepatkeluardaripasar.


Dibutuhkan modal yang cukupbesaruntukmasukkedalampasarmonopolistik, karena

pemainpasar di dalamnyamemilikiskalaekonomis yang cukuptinggi.


Pasarinimendorongprodusenuntukselaluberinovasi,
sehinggaakanmeningkatkanbiayaproduksi yang akanberimbaspadahargaproduk.

d. PasarOligopoli
PasarOligopoliadalahsuatubentukpasar

yang

terdapatbeberapapenjualdimanasalahsatuataubeberapapenjualbertindaksebagaipemilikpasarter
besar

(price

leader).

Dalampasaroligopoli,

Umumnyajumlahperusahaanlebihdariduatetapikurangdarisepuluh.
setiapperusahaanmemposisikandirinyasebagaibagian

terikatdenganpermainanpasar,

di

mana

yang

keuntungan

yang

merekadapatkantergantungdaritindak tandukpesaingmereka. Sehinggasemuausahapromosi,


iklan,

pengenalanprodukbaru,

perubahanharga,

dansebagainyadilakukandengantujuanuntukmenjauhkankonsumendaripesaingmereka.
Indonesia

pasaroligopolidapatdenganmudahkitajumpai,

misalnyapadapasar

Di
semen,

pasarlayanan operator selular, pasarotomotifsertapasar yang bergerakdalamindustriberat.


Ciri ciriPasarOligopoli :

Terdapatbeberapapenjual
Barang yang dijualhomogenataubedacorak
Sulitdimasukiperusahaanbaru
Membutuhkanperaniklan
Terdapatsatu market leader (pemimpinpasar)
Hargajualtidakmudahberubah

Macam macamPasarOligopoli :

Oligopolimurni

:menjualbarang

yang

homogen.

Biasanyabanyakdijumpaidalamindustri yang menghasilkanbahanmentah. Contoh


:pasar semen, produsenbensin

Oligopolidiferensial

:menjualbarangberbedacorak.

Barangsepertiituumumnyaadalahbarangakhir. Contoh :pasarmobil, pasarsepeda motor


KebaikanPasarOligopoli :

Memberikebebasanmemilihbagipembeli.
Mampumelakukanpenelitiandanpengembanganproduk.
Lebihmemperhatikankepuasankonsumenkarenaadanyapersainganpenjual.
Adanyapenerapanteknologibaru.

KeburukanPasarOligopoli :

Menciptakanketimpangandistribusipendapatan
Harga yang stabildanterlalutinggibisamendorongtimbulnyainflasi
Bisatimbulpemborosanbiayaproduksiapabilaadakerjasamaantaroligopoliskarenaseman

gatbersaingkurang
Bisatimbuleksploitasiterhadappembelidanpemilikfaktorproduksi
Sulitditembus/dimasukiperusahaanbarudanbisaberkembangkearahmonopoli

Bentukpasaroligopolidikarakterisasikanberdasarkan :

Sejumlahbesarperusahaan-perusahaandominan, denganbeberapa yang kecillainnya.


Suatuproduk yang distandarisasikanmaupundibedakan,
Kekuatandariperusahaan-perusahaandominanterhadapharga, namunketakutanakan

pembalasan,
Hambatan-hambatansecarateknologidanekonomiuntukmenjadisuatuperusahaan

dominan,
Penggunaanpersaingan non harga yang ekstensifakibatketakutanakanperangharga.

http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-dan-macam-macam-pasar-lengkap.html

yang

Anda mungkin juga menyukai