Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PBL SISTEM RESPIRASI

Problem Based Learning


MODUL SESAK

TUTOR PEMBIMBING

dr. Maria Eka,

Disusun oleh :
1. Wiwit Anhar Ramadhani
2. Zulfikar Noor Nalendra
3. Faris Azhar
4. Sari Mustika Rahmanisa
5. Adriana Virani Jeumpa
6. Hasyasya Furnita
7. Adhani Kusumawati
8. Elfha Monita W
9. Amalia Rosdiani
10.Vita Dwi Septiana
11.Nur Amalia

2009730058
2009730063
2009730018
2009730045
2009730005
2009730022
2009730001
2009730075
2009730003
2009730054
2009730003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jln. KH Ahmad Dahlan .Ciputat, Cireundeu, Jakarata Selatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Laporan ini dibuat dengan maksud untuk melengkapi tugas sistem respirasi
modul Sesak. Penulis mengetahui dan memahami bahwa dalam pembuatan laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan di masa yang
akan datang. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Terima kasih kepada Allah SWT, orang tua, tutor pembimbing yaitu dr. Maria Eka dan semua
teman mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Prodi kedokteran angkatan 2009. Pada
akhirnya penulis berharap laporan ini bisa menjadi tulisan yang bermanfaat untuk diri penulis
sendiri maupun untuk para pembaca.
Jakarta, Mei 2010
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................ii
BAB I

: PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang.........................................................1
I.2 Tujuan ....................................................................1
1.3 Masalah...................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Skenario...................................................................3
2.2 Klarifikasi Kata Kunci............................................3
2.3 Identifikasi Masalah................................................3
2.4 Pertanyaan...............................................................4
2.5 Jawaban Pertanyaan................................................5
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................32

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR

BELAKANG
Sistem respirasi berperan untuk menukar udara kepermukaan
dalam paru-paru. Udara masuk dan menetap dalam sistem pernafasan
dan masuk dalam pernafasan otot sehingga trakea dapat melakukan
penyaringan , penghangatan dan melembabkan udara yang masuk
juga melindungi permukaan organ yang lembut. Hantaran tekanan
menghasilkan udara diparu-paru melalui saluran pernafasan atas.
Proses respirasi merupakan proses vital di dalam tubuh manusia.
Untuk mempertahankan kehidupan. Otak dan jantung merupakan
organ yang paling sensitif terhadap defisiensi oksigen.

Kekurangan

oksigen akan menggangu berbagai fungsi organ, dan kerusakan dapat


bersifat irreversibel (dalam beberapa menit diotak) sehingga perbaikan
seperti semula menjadi tidak mungkin.
Penyakit pernapasan sangat berpengaruh terhadap masyarakat
secara keseluruhan (dalam hal fisik, sosial maupun ekonomi), sehingga
pencegahan, diagnosis, dan pengobatan gangguan pernapasan ini
mempunyai makna yang penting sekali. Pemahaman tentang anatomi
dan

fisiologi

saluran

pernapasan

sangat

dibutuhkan

untuk

membedakan dengan kondisi patologinya. Pembahasan mengenai tes


diagnostik digunakan untuk mendeteksi disfungsi sistem pernapasan,
tanda-tanda serta gejala utama penyakit pernapasan, manifestasi
insufisiensi dan kegagalan respirasi, serta pembahasan tentang
penyakit respirasi umum lainnya.
1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan penyakit-penyakit yang dapat memberikan gejala
sesak
2. Menjelaskan

patomekanisme

terjadinya

sesak

dimana;

menggambarkan susunan dari organ-organ respirasi, menjelaskan


tentang struktur dan fungsi sel-sel dari masing-masing organ

respirasi, menjelaskan fisiologi pernafasan dan perubahan yang


terjadi.
3. Menjelaskan patomekanisme penyakit-pennyakit yag menyebabkan
sesak
4. Menjelaskan etiologi dari penyakit-penyakit yang menyebabkan
sesak
1
5. Menejelaskan morfologi,klasifikasi,
1.3

MASALAH
Pada penyakit penyakit yang mengenai paru, ada beberapa
keluhan yang sering ditemukan. Keluhan-keluhan seperti batuk, dahak
(sputum), sesak nafas, batuk darah, wheezing & stridor, nyeri dada.

1.4

TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Skenario I
Seorang anak laki-laki umur 1 thn 1 bulan masuk rumah sakit dengan
keluhan sesak yang dialami sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, selain
sesak dia juga ada keluhan batuk berlendir dan demam. Anak tersebut lahir
dengan berat badan 3 kg, lahir spontan dan cukup bulan. Sebelumnya tidak ada
riwayat sesak.
2.2 Kata sulit
1. Demam
2. Sesak
3. Batuk berlendir
Peningkatan suhu yang tidak diikuti dengan peningkatan denyut nadi :
Bradichardy Relative
Pneumonia 39-40 Celcius demam
2.3 Kata Kunci
1.
2.
3.
4.

Anak laki-laki 1 tahun 1bulan


Sesak sejak 3 hari
Batuk berlendir
Demam

5. Berat badan 3 kg
6. Lahir spontan cukup bulan
7. Tidak ada riwayat sesak
2.4 Identifikasi Masalah
- Hubungan dengan faktor usia : golongan balita , umur 1 thn dengan sesak
tiba-tiba , tidak ada riwayat sesak, demam, anak lahir dalam keadaan lahir
normal. Kesimpulan bahwa anak tersebut tidak menderita penyakit yang
dibawa ketika dalam kandungan dan saat dilahirkan.

2.4 Pertanyaan ?
1.
2.
3.
4.

Hubungan faktor usia dengan gejala-gejala dari kasus?


Penyakit-penyakit apa saja yang menimbulkan sesak?
Bagaimana daya tahan tubuh anak pada usia seperti pada kasus diatas?
Jelaskan epidemiologi, etiologi (pencetus,alergen,aktifitas,faktor dari luar) dari

skenario ?
5. Definisi dari sesak nafas?
6. Patomekanisme dari sesak nafas?
7. Organ-organ apa saja yang terlibat saat sesak nafas?
8. Faktor resiko terjadinya sesak berdasarkan skenario?
9. Bagaiman penatalaksanaan dari sesak pada keadaan umum dan berdasarkan DD?
10. Pemeriksaan penunjang?
11. Definisi demam?
12. Patomekanisme demam?
13. Patomekanisme batuk berlendir?
14. Hubungan sesak dengan batuk berlendir, jelaskan mekanismenya?
15. Adakah hubungan demam dengan kasus diatas jelaskan mekanismenya?
16. Hubungan demam dengan penyakitnya?
17. DD dari kasus?
- Asma
- Efusi Pleura
- TB paru
- Bronkiolitis
- Bronciectasis
- Bronkopeumonia
2.5 Jawaban pertanyaan

1. Apa hubungan faktor usia dan jenis kelamin dengan


gejal-gejala dari kasus?
Faktor usia pada kasus dipengaruhi oleh kekebalan yang di
peroleh, serta tingkat alergi terhadap suatu pejanan

(faktor penyebab), pada anak usia 1 tahun kekebalan


tubuhnya di peroleh selain dari ibu ketika ia di dalam
rahim, yaitu dalam asi serta imunisasi yang diterima.
Semakin dini terpapar oleh suatu antigen semakin tubuh
memiliki antibodi terhadap antigen tersebut. Adapun
untuk alergi pembentukan terhadap kekebalan tubuh tidak
terjadi sehingga apabila terpapar oleh suatu pejanan
secara langsung timbul gejala khas (asma).
2. Penyakit-penyakit apa saja yang menimbulkan sesak?
at slide
3. Bagaimana daya tahan tubuh dari anak 1tahun 1
bulan?
Daya tahan tubuh seorang balita selain didapat dari ibu
yakni imunoglobulim G IgG pada saat di dalam rahim,
didapatkan pula imunoglobulin pada asi ibu yakni asi
mengandung
imunoglobulin
IgA,IgD,IgE,IgGdan
IgM.kekebalan ini pasif karena membantu bayi dari
penyakit dan infeksi berulang,selama beberapa bulan
berikutnya antibodi dari ibu ke bayi semakin menurun
ketka bayi sehat sekitar umur 2-3 bulan sistem kekebalan
tubuh akan mulai memproduksi antiubodi sendiri,daya
tahan tubuh anak pada 1 tahun setelah di berikan
imunisasi memiliki daya tahan terhadap beberapa
penyakit tropis yang sering ada di indonesia, sesuai kasus
terhadap alergi adalah IgA.
4. Epidemiologi dan etiologi dari sekenario?
5. Difinisi sesak?
Jawab:
Sesak napas adalah merasakan gerakan pernapasan dan
merupakan gejala yang sering di jumpai dan menimbulkan
kekhawatiran.
6. Patomekanisme sesak?slide UI

7. Klasifikasi sesak (berdasarkan lama dan gejala yang


timbul)? Slide Ui
8. Organ-organ apa saja yang terlibat pada saat sesak?
Pada saat serangan terjadi adalah menyempitnya jalan
nafas kita akibat dari pengerutan bronkus yang
menyebabakan udara sulit keluar masuk paru, pada
penderita asma,penyempitan saluran pernafasan yang
terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran
oleh dahak yang diperoduksi secara berlebihan dan
menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan
dahak tersebut.
9. Faktor resiko timbulnya sesak berdasarkan skenario?
o Alergi : bisa memicu timbulnya sesak
o Serbuk sari merupakan pemicu yang mudah dikenali,
o bulu hewan seperti kucing dan kuda,berpotensi
memicu sesak (asma)
o Asap,debu dan bau menyengat, asap dan debu
menyebabkan iritasi pada saluran nafas
o emosi ,stress, serta cuaca
10. Penatalaksaan sesak ? (berdasarkan umum dan DD?
11. Pemeriksaan penunjang??
12. Dif demam??
Demam atau dalam bahasa medis disebut dengan febris
merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
suhu tubuh, dimana suhu tersebut melebihi dari suhu
tubuh normal.
13. Patomekanisme demam??
Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh
dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh zat toksis
(racun) yang masuk kedalam tubuh. Umumnya, keadaan
sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi)
di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya
merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap
adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis

tubuh. Proses peradangan diawali dengan masuknya


racun kedalam tubuh kita. Contoh racun yang paling
mudah
adalah
mikroorganisme
penyebab
sakit.
Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh
umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu yang
dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO
tersebut,
tubuh
akan
berusaha
melawan
dan
mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara
pertahanan tubuh antara lain berupa leukosit, makrofag,
dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan
adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu
akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal
sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1)
yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang
keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel
hipotalamus
(sel
penyusun
hipotalamus)
untuk
mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat.
Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya bantuan
enzim fosfolipase A2. Proses selanjutnya adalah, asam
arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan
pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran
prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan dari
enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin
ternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat
hipotalamus.
Sebagai
kompensasinya,
hipotalamus
selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh
(di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan
ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh
sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah
respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini
ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih
banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal
karena memang hipotalamus yang mengalami gangguan
oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan
demam atau febris. Eksogen dari luar tubuh.
ref : catatan kuliah & buku ajar fisiologi manusia_Laurelee
Sherwood, EGC

14. Patomekanisme batuk berlendir?


Infeksi bisa menyebabkan hipersekresi mukus lendir
meningkat.
Hal
tersebut
menyebabkan
kelenjar
submukosa hipertropi, karena hipertropi sekresi sel-sel
goblet meningkat. Sel-sel goblet memproduksi mukus
yang berlebihan juga. Kenapa ada rangsangan batuk
aktif?? Karena rangsangan syaraf dari nervus-nervus yang
di laring dan dari pergerakan silia itu merangsang untuk
batuk terus menerus.
15. Hubungan sesak dengan batuk berlendir, jelaskan
mekanisme??
penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat
berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak
yang diperoduksi secara berlebihan dan menimbulkan
batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut
16. Hubungan demam dengan penyakitnya?
Hubungan sesak nafas dengan demam bisa ditimbulkan
karena penyakit infeksi. Bila seorang anak mengalami
infeksi (ISPA)infeksi saluran pernafasan akut bagian atas
harus di tangani dengan baik karena dalam beberapa
minggu daya tahan tubuh anak menurun maka ispa ini
akan merembet ke ISPA bawah sehingga anak mengalami
bronkitis,radang paru-paru ataupun asma
17. DD secara keseluruhan!
Jawab:
Asma, Pneumotoraks, Emboli paru, Edema paru, Infeksi
pernapasan, Psikogenik.
Asma bronkial
Adalah suatu keadaan di mana saluran napas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu
yang
menyebabkan
peradangan
dan
penyempitan yang bersifat sementara.
epidemiologi
asma adalah penyebab tunggal terpenting untuk
morbiditas penyakit pernapasaan dan menyebabkan 2000

kematian/ tahun. Prevalensinya, sekarang sekitar 10-15%,


semakin meningkat di masyarakat Barat. Isidensi mengi
tertinggi pada anak-anak (satu dari tiga anak mengalami
mengi dan satu dari tujuh anak sekolah mendiagnosis
asma). Asma dikelompokan sebagai:
a. Ekstrinsik: asma anak-anak, berhubungan dengan atopi
(atopi= diatesis alergika familial, bermanifestasi
sebagai eksema dan hay fever saat anak-anak). Sering
sekali sembuh saat memasuki remaja, walaupun dapat
timbul kembali saat dewasa.
b. Intrinsik:
berkembang
dalam
tahap
kehidupan
selanjutnya, lebih jarang disebabkan oleh alergi, bisa
lebih progesif dan respons terhadap terapi tidak begitu
baik.
c. Berhubungan dengan perkerjaan: bila berhungan
dengan alergen industri/ tempat kerja (misalnya bahan
fotokopi, dan lain-lain).
Etiologi
Genetik:
diturunkan
dalam
keluarga
dan
berhubungan dengan atropi. Penelitian genetik
menunjukan adanya hubungan reseptor IgE afinitas
tinggi dan gen sitokin T-helper (Th2) (kromosom 5)
Faktor lingkungan: stimulus bron kial spesifik seperti
debu rumah, serbuk sari, dan bulu kucing: 3%
populasi sensitif terhadap aspirin.
Paparan pekerjaan: paparan iritan atau sensitizer
adalah penyebab
penting dari asma yang
berhubungan dengan pekerjaan
Stimulus nonspesifik: infeksi virus, udara dingin,
olahraga atau stress emosional juga bisa memicu
timulnya mengi.
Faktor lingkungan lain: diantaranya faktor makanan
(tinggi Na+, rendah Mg+) , infeksi pada anak-anak
(sebagian akibat imunisasi) dan peningkatan jumlah
alergendi lingkungan (debu rumah) menyebabkan
peningkatan prevalensinya
Gambaran klinis

Keluhan utam asma adalah batuk, mengi, dan sesak


napas, yang bervariasi seiring berjalannya waktu. Pemicu
bisa jelas, misalnya olahraga atau paparan alergen.
Pemeriksaan fisis bisa normal atau menunjukan adanya
mengi saat ekspirasi.
Pemeriksaan penunjang
Tes fungsi paru bisa menunjukan obstruksi saluran
pernafasan atau bisa normal. Pengukuran aliran puncak
serial bermanfaat dalam menegakan diagnosis, dan
seringkali menunjukan pola klasik penurunan di pagi hari.
Pada penderita asma yang telah diketahui, pengukuran
aliran puncak bermanfaat dalam menentukan berat
penyakit.
Penatalaksanaan
Tujuan terapi adalah menghilangkan gejala dan pemberian
seminimal mungkin obat.
Penyuluhan pasien penting untuk keberhasilan
penatalaksanaan, khususnya penjelasan mengenai
pemicu, penggunaan dan peran obat-obatan, dan
bagaimana mendeteksi dan bereaksi terhadap
perburukan
Menghindari pemicu lingkungan atau alergen
penting, terutama menghindari asap rokok.
Asma kronis: dianjurkan menggunakan pendekatan
bertahap.
Antagonis
leukotrien
merupakan
bronkodilator efektif pada sebagian penderita asma
walaupun perannya secara tepat belum jelas.
Asma akut: O2, kortikosteroid sistemik, inhalasiagonis, antikolinergik, dan teofilin bila perlu
Prognosis
Asma adalah penyakin kronis yang membutuhkan terapi
pemeliharaan. Faktor resiko kematian akibat asma adalah
kepatuhan terhadap terapi yang buruk, perawatan di unit
terapi itensif (intensive traphy unit[ITU]) dan perawatan di
rumak sakit walaupun diberi terapi steroid.

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Tebeel /dd /anam /komplikasi spondilitis,sepsis,efusi, hemto torax/prognosis:perjalanan


penyakitnya gimana/penatalaksanaan,bedah/fisioterapi /preventif:primer,sek tersier/
gambaran histopatologi darti 3 kasus

DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo, Aru w.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid


II.Jakarta : Departemen Ilmu penyakit Dalam FK

Anda mungkin juga menyukai