BIJIH

PREPARASI PBG
KONSENTRAT

PREPARASI EKSTRAKSI
METALLURGI EKSTRAKSI
LOGAM

PREPARASI EKSTRAKSI

TUJUAN :
PENGERINGAN (T : 110 oC)
MENGUBAH SENYAWA LOGAM

MENGUBAH UKURAN / SIFAT FISIK BIJIH / KONSENTRAT

AGAR
SESUAI
DENGAN
PERSYARATAN
PROSES
SELANJUTNYA

KLASIFIKASI :
1. KIMIA :
a. KALSINASI
b. PEMANGGANGAN (ROASTING) :
i.
PEMANGGANGAN OKSIDASI
ii. PEMANGGANGAN REDUKSI
iii. PEMANGGANGAN KHLORIDASI
iv. PEMANGGANGAN KHUSUS
. FISIK
AGLOMERASI :
a. PEMBRIKETAN (BRIQUETTING)
b. NODULASI (NODULIZING)
c. SINTERISASI (SINTERING)
d. PELETISASI (PELLETIZING)

KALSINASI
ADALAH PEMANASAN PADA T < TL TANPA PENAMBAHAN
REAGEN UNTUK MENGUBAH SENYAWA BIJIH / KONSENTRAT,
SEHINGGA BIJIH / KONSENTRAT SESUAI UNTUK PROSES
SELANJUTNYA. UMUMNYA TERJADI PENGURAIAN SENYAWA
KIMIA PADA TEMP. TINGGI (THERMAL DECOMPOSITION).

TUJUAN :
i.
ii.
iii.
1.

PENGURAIAN KARBONAT
PENGHILANGAN AIR KRISTAL DAN PENGURAIAN
HIDROKSIDA
DESAGREGASI BIJIH KOMPAK

PENGURAIAN KARBONAT
MCO3 (p)

MO (p) + CO2 (g)

M = Zn, Fe, Ag, Pb, Cd, Mn, Mg, Ca

GT =

GoT

=
=

GoT
GoT

+ RT ln K

+ RT ln
+ RT ln

a MO(p) . PCO2
a MCO3 (p)
PCO2

KEADAAN SETIMBANGGT = 0

GoT

dan

PCO2

= f (T) sedangkan

(diss)

GoT

PCO2
(diss)

= - RT ln
>

PCO2

PCO2
(atm)

(reaksi berlangsung)
CONTOH :
CaCO3

Jika

PCO2
(diss)

GoT

CaO + CO2

= (40.250 34,4 T) Kal/mol

1

40.250 34,4 T = 4,575 T log 1

= 0
= 1170 oK (897 oC)

2. PENGURAIAN HIDROKSIDA
TUJUAN : PENGHILANGAN AIR KRISTAL
NOTE : KANDUNGAN AIR : AIR BEBAS, AIR KRISTAL, AIR TERADSORBSI

M(OH)2 = MO + H2O

GoT

- RT ln

PH2O

CONTOH :
2 Al(OH)2 = Al2O3 + 3 H2O
(1000 1100 oC)

3. DESAGREGASI
PROSES PENGURAIAN MEKANIS BIJIH YANG SANGAT KOMPAK
DAN PENGURAIAN SENYAWA ORGANIK.
CONTOH :
M3O4

( MISAL

Fe3O4 ) SANGAT KOMPAK ( POROSITASNYA

RENDAH ), JIKA DIREDUKSI DENGAN GAS CO REAKSI DIFFUSI

GAS LAMBAN, MAKA Fe3O4 DIPANASKAN DAN DIDINGINKAN
MENDADAK (QUENCHING), SEHINGGA TIMBUL RETAKANRETAKAN YANG MUDAH DITEROBOS GAS CO. JIKA PADA
PELEBURAN Fe3O4 (MAGNETIT) YANG DIKANDUNG OLEH BIJIH
< 40 % TIDAK PERLU QUENCHING.

PEMANGGANGAN (ROASTING)
PEMANASAN PADA T < TL DENGAN REAGEN (BIASANYA GAS)
UNTUK MENGUBAH SENYAWA BIJIH / KONSENTRAT AGAR
SESUAI DENGAN PERSYARATAN PROSES SELANJUTNYA.
TEMPERATUR PROSES ANTARA 500 1000 oC.
SENYAWA YANG DIRUBAH LOGAM UTAMA ATAU PENGOTOR.

JENIS :
1. PEMANGGANGAN OKSIDASI
2. PEMANGGANGAN REDUKSI
3. PEMANGGANGAN KHLORIDASI
6

4. PEMANGGANGAN KHUSUS

1.

PEMANGGANGAN OKSIDASI

BIJIH YANG BIASA DIOLAH SULFIDA : Zn, Pb, Ni, Cu DAN Hg

JENIS : ( LIHAT DIAGRAM KELLOGG )

a. PEMANGGANGAN MENGHASILKAN OKSIDA :
PEMANGGANGAN OKSIDASI SEMPURNA
PEMANGGANGAN OKSIDASI PARTIAL
b. PEMANGGANGAN MENGHASILKAN SULFAT (SULFATISASI)
c. PEMANGGANGAN MENGHASILKAN METAL (METALLISASI)

A.PEMANGGANGAN MENGHASILKAN OKSIDA

T > T(diss) SULFAT

i. PEMANGGANGAN OKSIDASI SEMPURNA

UNTUK
MENGHILANGKAN
BELERANG (DEAD ROASTING).

SELURUH

KANDUNGAN

DILAKUKAN PADA BIJIH OKSIDA, BILA :

BIJIH / KONSENTRAT KAYA SULFIDA LOGAM BERHARGA,
KEMUDIAN DIEKSTRAK DGN REDUKSI. MISAL PbS & ZnS.

 OKSIDA LOGAM BERHARGA BERSIFAT MUDAH MENGUAP.

MISAL Sb2O3 DAN As2O3 TETAPI JANGAN TEROKSIDASI
MENCAPAI Sb2O4 DAN Sb2O5 ATAU As2O4 DAN As2O5 KARENA
BERBENTUK PADATAN, HINGGA PERLU PENAMBAHAN
KARBON (C) ATAU GAS CO

ii. PEMANGGANGAN OKSIDASI PARTIAL

Cu2S . n FeS + 3/2 n O2 = Cu2S . (n-n) FeS + n FeO + n SO2
PELEBURAN PENGKAYAAN

KALSIN

(MATTE SMELTING)

SYARAT :
LOGAM PENGOTOR LEBIH MUDAH DIOKSIDASI DARI
PADA LOGAM BERHARGANYA.
LOGAM PENGOTOR TIDAK SELURUHNYA DIOKSIDASI, SEBAB:
KEMUNGKINAN LOGAM BERHARGA IKUT TEROKSIDASI
MENJADI TERAK (SLAG).
PEMBAKARAN
BELERANG
(PENGHEMATAN KALOR).

MENGHASILKAN

KALOR

B. PEMANGGANGAN MENGHASILKAN SULFAT

MAKSUD :
UNTUK MEMBENTUK SULFAT
PREPARASI HYDROMETALLURGI.

YANG

LARUT

AIR,

SYARAT :
T < T(diss) SULFAT, UNTUK FeSO4 = 550 oC
8

CuSO4 = 700 oC
ZnSO4 = 750 oC
PbSO4 = > 1000 oC

C. PEMANGGANGAN MENGHASILKAN LOGAM

PADA

UMUMNYA

SELURUH

SULFIDA

LOGAM

BILA

DIPANASKAN DI ATAS TL DAPAT TEROKSIDASI MENJADI

LOGAM, TETAPI BELUM TENTU MENGUNTUNGKAN SEBAB
LOGAM PENGOTOR IKUT LEBUR.
SYARAT AGAR MENGUNTUNGKAN :
PADA T RELATIF RENDAH, LOGAM LEBIH STABIL DARI
OKSIDA MAUPUN SULFAT. CONTOH Hg , Cu DLL.
LOGAM MUDAH MENGUAP (TEKANAN UAP TINGGI)
HgS(p) + O2 = Hg(u) + SO2 (g)
(CINABAR)

2.

500 - 800 oC

PEMANGGANGAN
REDUKSI

REDUKTOR :
PADAT : C (BATUBARA, KOKAS)
GAS
: CO, H2, GAS-GAS HIDROKARBON (CH4, GAS ALAM)

TUJUAN :

MENURUNKAN DERAJAD OKSIDASI

9

Sb2O4 + CO = Sb2O3 + CO2 ATAU As2O4 + CO = As2O3 + CO2

Sb2O5 + C

= Sb2O3 + CO2 ATAU As2O5 + C

= As2O3 + CO2

MEREDUKSI BIJIH / KONSENTRAT

CONTOH :
PEMBUATAN BESI SPONS
REFORMASI GAS
CH4 + H2O = CO + 3 H2
CO + H2O = CO2 +

H2

REDUKSI BIJIH BESI

Fe2O3 + 3 H2 = 2 Fe + 3 H2O
Fe2O3 + 3 CO = 2 Fe + 3 CO2
REDUKSI ZnO
ZnO(p) + CO = Zn(u) + CO2

ROASTING MAGNETISASI (DALAM KONSENTRAT TIMAH)

3 Fe2O3

+ CO = 2 Fe3O4 + CO2

HEMATIT
(NON MAGNET)

3.

MAGNETIT
(MAGNET)

PEMANGGANGAN KHLORIDASI
PEMANGGANGAN DENGAN MENAMBAH REAGEN :
CaCl2 (p) , NaCl (p) ATAU Cl2 (g)

10

TUJUAN :

MENGHASILKAN KHLORIDA LOGAM (YANG LARUT DALAM

AIR) DARI SULFIDA, UNTUK LOGAM (M) : Cu , Zn Dll.
MS + 2 NaCl + 2 O2 = Na2SO4
500 - 600 OC

(10 %)

MCl2

(LARUT DALAM AIR)

MENGHASILKAN LOGAM YANG MUDAH MENGUAP

TiO2 + 2 Cl2 + C = TiCl4 (u) + CO2
PADA PROSES KROLL :

TiCl4 (u) + Mg = Ti (p) + MgCl4

REAKSI-REAKSI KHLORIDASI YANG LAIN :

MO + CaCl2

= MCl2 (u) + CaO

MS + CaCl2 + 3/2 O2 = MCl2 (u) + CaO + SO2

1250 OC

ATAU :
MO +

Cl2

MS + Cl2 + O2

= MCl2 (u) + O2
= MCl2 (u) + SO2

900 - 1000 OC

4. PEMANGGANGAN KHUSUS
DITERAPKAN UNTUK EKSTRAKSI NIKEL (PROSES MOND)
Ni (p) + 4 CO = Ni(CO)4 (u)
T > 43 OC

Ni(CO)4 (u)

Ho298 = - 52 Kkal/mol
(PROSES EKSOTHERMIK)

= Ni (p) + 4 CO
212 OC
11

DIAGRAM KELLOG
SECARA THERMODINAMIKA PEMANGGANGAN OKSIDASI
TERHADAP LOGAM SULFIDA DAPAT DIATUR SEHINGGA
DIDAPAT : LOGAM OKSIDA, LOGAM SULFAT, LOGAM DLL.

AGLOMERASI
TUJUAN :
UNTUK MENGUBAH UKURAN BUTIR BIJIH / KONSENTRAT
MENJADI GUMPALAN YANG RELATIF BESAR AGAR TIDAK
MENYUMBAT LUBANG-LUBANG PADA TANUR YANG
DIGUNAKAN UNTUK LEWAT GAS-GAS.

JENIS :
1.
2.
3.
4.

PEMBRIKETAN (BRIQUETING)
NODULASI (NODULIZING)
SINTERISASI (SINTERING)
PELETISASI (PELLETIZING)

1. PEMBRIKETAN (BRIQUETING)

12

CETAK-TEKAN DENGAN BAHAN PEREKAT (KAPUR, SEMEN,

LEMPUNG, MINYAK RESIDU, TAR, Dll.) MAUPUN TANPA
PEREKAT. DILAKUKAN PADA TEMPERATUR KAMAR ATAU
PEMANASAN. PEMAKAIAN TERBATAS, BIAYA MAHAL.

2. NODULASI (NODULIZING)
SEPERTI PEMBUATAN KLINKER SEMEN, DENGAN CARA
PEMANASAN DI DALAM TANUR PUTAR, SEHINGGA
TERBENTUK GUMPALAN - GUMPALAN.

3. SINTERISASI (SINTERING)
BANYAK DIGUNAKAN UNTUK PREPARASI PELEBURAN
PADA TANUR TIUP (BLAST FURNACE).
DILAKUKAN DENGAN MESIN KHUSUS : D-L S M ( DWIGHT LLOYD SINTERING MACHINE )
PROSES :
BIJIH BESI DICAMPUR + 5% KOKAS DAN 5-10% AIR
SERTA KAPUR SEBAGAI BAHAN IMBUH (FLUX).
PANASKAN PADA D-L S M. KOKAS AKAN TERBAKAR,
TEMPERATUR NAIK 1200 - 1300 oC.
AGLOMERASI TERJADI KARENA SILIKAT DALAM BIJIH
MELELEH ATAU TERJADI PERTUMBUHAN KRISTAL DAN
REKRISTALISASI.
UNTUK BIJIH-BIJIH / KONSENTRAT SULFIDA (MISAL PbS)
DILAKUKAN ROAST SINTERING.

4. PELETISASI (PELETIZING)
UMUMNYA DILAKUKAN PADA BIJIH / KONSENTRAT YANG
SANGAT HALUS SEHINGGA SULIT DISINTER.
13

PROSES :
BIJIH / KONSENTRAT DITAMBAH AIR DAN BAHAN
PEREKAT (KAPUR, LEMPUNG (BENTONIT), BAHANBAHAN
ORGANIK),
PADA TEMPERATUR
KAMAR
DIBENTUK MENJADI BULATAN PELET (GUMPALAN
UKURAN 1 - 3 CM) DI DALAM DRUM ATAU PIRINGAN
BERPUTAR.
o
PEMBAKARAN PELET PADA TEMPERATUR 1200 - 1300 C,
DALAM TANUR TEGAK ATAU DENGAN D-L S M.

14