Anda di halaman 1dari 45

BAB II

PERSAMAAN TINGKAT SATU DERAJAT SATU


Sebagaimana telah dijelaskan pada bab I, persamaan differensial tingkat satu
derajat satu adalah persamaan yang memuat turunan tertinggi yaitu turunan tingkat satu (
dy
). Secara umum persamaan differensial tingkat satu derajat satu ditulis dalam bentuk:
dx

M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0

M ( x, y )
dy

N ( x, y )
dx
dy
= F(x,y) (Eksplisit)
dx

F(x,y,

dy
) = 0. (impilisit)
dx

Bentuk umum di atas mengakibatkan jenis persamaan differensial


tingkat satu derajat satu bervariasi. Untuk lebih memudahkan dalam
menentukan
persamaan

primitif
differensial

atau

selesaiaan

tingkat

satu

umum
derajat

persamaan,
satu

maka

dikelompokkan

menjadi:
1) persamaan

differensial

variabel

terpisah

(persamaan

separable),
2) persamaan yang dapat direduksi ke persamaan variabel
terpisah,
3) persamaan differensial homogen,
4) persamanaan differensial tidak homogen,
5) persamaan differensial eksak,

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

23

6) persamaan differensial tidak eksak, dan


7) persamaan differensial yang berbentuk y f(xy) dx + x g(xy)
dy = 0.
Jenis
mempunyai

dan

macam

spesifikasi

masing-masing

yang

persamaan

berbeda-beda.

Prinsip

differensial
utama

yang

digunakan adalah sedapat mungkin memisahkan dan mengelompokkan


masing-masing koefisien differensial. Khusus untuk persamaan yang
tidak dapat dipisahkan variabelnya, maka cara lain (tabel, teorema)
akan sangat membantu.
Berikut ini disajikan cara menentukan selesaian persamaan differensial
tingkat satu derajat satu.

2.1 Persamaan Differensial Variabel Terpisah (Separable)


Persamaan differensial tingkat satu derajat satu yang mempunyai
bentuk umum M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 dapat dikategorikan sebagai
persamaan differensial variable terpisah jika bentuk umum tersebut
dapat dinyatakan dengan

f(x) dx + g(y) dy = 0. Dengan kata lain

masing-masing differensial dalam persamaan berpasangan dengan


variabel yang sejenis.
Contoh:
1. x dx + 2 y dy = 0
2. y2 dx x dy = 0

dy
dx
- 2 =0
y
x

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

24

3. y = y 1 2 x 2

1 2x2

dy

dx - y = 0

4. x dx sin y dy = 0
Karena tanda differensial persamaan di atas

dx dan dy

berpasangan dengan variable yang sejenis, maka untuk menentukan


selesaian umum persamaan cukup dengan mengintegralkan masing
masing bagian.
Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!
Tentukan selesaian umum persamaan diffrensial:
1. x dx + 2 y dy = 0

x dx + 2y dy = C

2.

1 2
x + y2 = C
2

x2 + 2y2 = C (primitive, persamaan keluarga kurva, SUPD)

dx
dy
-3
=0
y
x

x dx 3y dy = 0
x dx - 3y dy = C

1 2 3 2
x y =C
2
2

x2 3y2 = C

3. 3y dx + 2x dy = 0

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

25

dy
dx
+ 2 y =0
x

dx

3
x

dy
=C
y

3 Ln x + 2 Ln y = C
Ln x3y2 = C
x3y2 = C

4. x dx + 2 y dy = 0

1 2
x + y2 = C
2

x dx +

2 y dy = C

x2 + 2y2 = C

5. sin x dx + (1-y) dy = 0 dengan y( ) = 1

sin x dx +

- cos x + y -

(1-y) dy = C

1 2
y =C
2

- 2 cos x + 2y - y2 = C
Karena y( ) = 1 maka diperoleh C = 3, sehingga selesaian khusus
persamaan adalah -2 cos x + 2y y2 = 3

Latihan soal
Tentukan selesaian umum persamaan differensial:

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

26

1. y2 dx x dy = 0
2. (1+2y) dx (4-x) dy = 0
dx
dy

0
4 x 1 2y
dx

dy

4 x 1 2y

=C

-ln
3. cos y dx + (1+e-x) dy = 0
4. dx + (1-x2) cot y dy = 0
1 dy
= 1-sec x
3 dx

5.

6. (1-x2)y = 2
7. (1+2y) dx - (4-x) dy = 0
8. xdy ydx = 0 dengan y(1) = 1
9. (1-x) dx 2y2 dy = 0 dengan y(0) = 1
10.

y= x3(1-y) dengan y(0) = 3

11.

dy

= 2x cos2y dengan y(0) =


dx
4

12.

y = 2x3e-2y dengan y(1) = 0

Catatan
Yang perlu diingat bahwa persamaan diferensial dengan variable
terpisah memiliki ciri spesifik yaitu koefisien differensial berupa variable
sejenis berkumpul

dengan differensialnya, dengan kata lain dapat

dinyatakan dalam bentuk sederhana f(x) dx + g(y) dy = 0.

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

27

2.2 Persamaan yang dapat Direduksi ke Persamaan Variabel


Terpisah
Persamaan differensial tingkat satu derajat satu M(x,y) dx + N(x,y)
dy = 0 dapat dikategorikan sebagai persamaan differensial yang dapat
direduksi menjadi persamaan differensial variable terpisah jika bentuk
umum
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0
f1(x)g1(y) dx + f2(x)g2(y) dy = 0

f1 ( x )
g ( y)
dx + 2
dy = 0
f 2 ( x)
g1 ( y )

F(x) dx + G(y) dy = 0.
Untuk selanjutnya bentuk pembagian

1
disebut faktor
f 2 ( x) g 2 ( x )

integrasi. Selesaian umum persamaan differensial yang dapat direduksi


menjadi persamaan variable terpisah dapat ditentukan dengan cara
mengintegralkan masing-masing bagian setelah variable yang sejenis
dikelompokkan dengan differensialnya.
Contoh:
Tentukan selesaian umum persamaan dibawah ini:
1. 2(y+3) dx xy dy = 0

ydy
dx
- y3 = 0
x

dx

2
-
x

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

ydy
=C
y3

28

dx
x

( 1-

dx
x

1 dy +

3
) dy = C
y3
3
dy = C
y3

2 Ln x - y + 3 Ln y+3= C
Ln x2(y+3)3 = C + y
x2(y+3)3 = e(C + y) = cey
x2(y+3)3 = cey

2.

4y
dy
=
x( y 3)
dx

x(y-3) dy = 4y dx
4y dx - x(y-3) dy = 0

y 3
dx
- y dy = 0
x

dx

4
-
x

y 3
dy = C
y

4 Ln x y + 3 Ln y= C
x4y3 = ec+y = cey

3. xy dy = (y+1)(1-x) dx dengan y(1) = 0


( y 1)(1 x) dx - xy dy = 0

y
1 x
dx - y 1 dy = 0
x

dy
dx
- dx dy + y 1 = 0
x

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

29

dx
x

dx dy +

dy
=C
y 1

Ln x - x y + Ln y + 1= C
Ln x(y+1) = C + x + y
x(y+1) = ec+x+y
Karena y(1) = 0 maka 1(0+1) = e c+1+0. Diperleh c = -1 sehingga
diperoleh selesaian khusus persamaan x(y+1) = ex+y-1.

Sebagai latihan, tentukan selesaian umum persamaan di bawah ini:


1. dx + (1-x2) cotg y dy = 0
2. cos y dx + (1+e-x) sin y dy = 0
3. xy dx + (1+x2) dy = 0
4. x2(y-4) dx + y(x2-1) dy = 0
5.

dy
4x x2
=
dx
y x2 y

6.

1
dy
=
3
xy
dx

7. y-1 + y ecos x sin dx = 0


8. x

dy
1 y2
=
3y
dx

9. y =

Sec 2 y
1 x2

10. y = y(2+sin x)
11.

dy
= 8x2e-3y dengan y(1) = 0
dx

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

30

12.

dy
3x 2 4 x 2
=
dengan y(0) = -1
2y 1
dx

2.3 Persamaan Differensial Homogen


Persamaan differensial tingkat satu derajat satu M(x,y) dx + N(x,y)
dy= 0 disebut persamaan differensial homogen jika M(x,y) dan N(x,y)
fungsi homogen berderajat sama.
Definisi:
x

1. F(x,y) disebut fungsi homogen jika F(x,y) = G( y ) atau F(x,y)

= H(

y
)
x

2. Fungsi

F(x,y)

disebut

fungsi

homogen

berderajat-n

jika

memenuhi syarat F(tx,ty) = tn F(x,y).


Contoh:
1.

F(x,y) = y x adalah fungsi homogen, karena

F(x,y) =

2.

x
x

1
y
= y
= H( )
y x
1
x

x
x x

F(x,y) = x + y
=1+
=

y
x

x
+1
y

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

31

3.

F(x,y) =

1 xy, bukan fungsi komogen karena 1-xy tidak dapat


x

dinyatakan dengan bentuk G( y ) atau H( )


x
4.

F(x,y) = 3x2 2xy + y2.


Adalah fungsi homogen karena dapat dinyatakan dalam dengan H(

y
x

) atau G( y )
5.

F(x,y) = y sin x, bukan fungsi homogen.

6.

F(x,y) =

7.

F(x,y) = x + y, fungsi homogen berderajat 1, karena:

1 x2 y ,

bukan fungsi homogen.

F(tx,ty) = (tx) + ty
= t(x+y)
= t1 F(x,y)
8.

F(x,y) =

2x
, fungsi homogen berderajat 0, karena
x y

F(x,y) =

2(tx)
(tx ) (ty )

2(tx)
(tx ) (ty )

t (2 x)
t ( x y)

= to

2( x)
( x y)

= to F(x,y)

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

32

9.

Dengan cara yang sama, F(x,y) = x 3 2x2y + 3xy2 adalah fungsi


homogen berderajat 3 dan

G(x,y) = x x 2 y 2

fungsi homogen

berderajat 2.
10.

F(x,y) = sin (x+y) bukan fungsi homogen, karena F(tx,ty)

tn F(x,y)

Jika M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 diketahui sebagai persamaan


differensial homogen, maka selesaian umumnya dapat ditentukan

dengan cara menyatakan M(x,y) dan dan N(x,y) dalam bentuk M(

y
)
x

atau M( y ). Demikian pula untuk N(x,y). Dengan kata lain M(x,y) dan
N(x,y) dibagi dengan koefisien differensial yang berpangkat tertinggi.
Setelah dilakukan pembagian, selanjutnya gunakan transformasi
U = x/y atau yu = x atau dapat juga transformasi v = y/x atau xv = y.
Jika yang digunakan transformasi yu = x maka dx = ydu + udy.
Sebaliknya jika yang digunakan transformasi xv = y maka dy = xdv +
vdx. Akhirnya dx atau dy (tidak keduanya) disubstitusikan dalam
persamaan differensial semula sehingga,
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0

M(

x
x
y
y
)dx + N( y )dy = 0 atau M( ) dx + N( )dy = 0.
y
x
x

Dengan memilih transformasi dy = xdv + vdx maka

M(

y
y
) dx + N( )(xdv + vdx) = 0.
x
x

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

33

M(v) dx + N(v)(xdv + vdx) = 0.


Bentuk terakhir persamaan di atas adalah persamaan differensial
yang

dapat

direduksi

ke

persamaan

variabel

terpisah.

Setelah

variabelnya dipisahkan dan dengan mengintergralkan masing-masing


bagian didapat selesaian umum persamaan yang dicari.
Perhatikan contoh berikut:
Tentukan selesaian umum persamaan:
1. (y2 x2) dx + xy dy = 0
Persamaan di atas adalah persamaan differensial homogen, karena
M(x,y) dan N(x,y) adalah persamaan homogen yang berderajat
sama yaitu dua.
2
xy
( y 2 - 1) dx + 2 dy = 0

Dengan transformasi xv = y dan dy = xdv + vdx, diperoleh


(v2 1)dx + v(xdv + vdx) = 0

(v2 + v2 1)dx + vxdv = 0

vdv
dx
+
=0
x
2v 2 1

dx
+
x

vdv
=C
2v 2 1

Ln x+ Ln (2v2 1)= ln C
(x4(2v2-1)) = C
2
2
(x4( 2 y 2 x ) = C

2x2y2 x4 = C

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

34

2. (3x 2y)

dy
- 3y = 0 dengan y(1) = 1
dx

Persamaan di atas adalah persamaan differensial homogen, karena


M(x,y) dan N(x,y) adalah fungsi homogen berderajat sama yaitu satu.
(3x 2y)dy 3ydx = 0
3y dx (3x-2y) dy = 0

(3

x
2)dy 3dx = 0
y

Dengan transformasi x = uy dan dx = udy + ydu

(3u 2)dy 3(udy + ydu) = 0


(3u 2 3u)dy 3ydu = 0
dy

2
+ 3 du = 0
y

dy
+
y

3 du = C

2 Ln y+ 3u = C
Ln y2 = C-3u
y2 = ec-3y/x
Karena y(1) = 1 maka 12 = ec-3(1)/(1) didapat C = 3 sehingga selesaiannya
dinamakan selesaian khusus (integral khusus) yaitu y2 = e3-3y/x

Latihan soal
1. Selidiki apakah fungsi berikut homogen, jika homomogen tentukan
derajatnya.
a.

f(x,y) = x + 2y

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

35

b.

f(x,y) = ex/y

c.

f(x,y) =

d.

f(x,y) = sin(x+y) + cos2(xy)

e.

f(x,y) = xy y2 + 3x2

f.

f(x,y) =

g.

f(x,y) = x + y cosx.

x2 y2
3 xy

x
x y2
2

2. Tentukan selesaian persamaan differensial homogen berikut ini.


a.

(xy + y2) dx x2 dy = 0 dengan y(2) = 1

Jawab
Persamaan di atas di bagi dengan x 2
y y2
2
x x

dx dy 0

Transformasi s =

y
sehingga dy = s dx + x ds
x

(s + s 2 )dx (s dx + x ds) = 0
s 2 dx - x ds = 0
dx ds
2 =0
x
s

dx
ds
2 c
x
s

Ln

1
=C
s

Karena y(2) = 1 maka ln 2 + 2 = C


b.

dy
x2 y2
=
3 xy
dx

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

36

c.

(2x-5y) dx + (4x-y) dy = 0, dengan y(1) = 1

d.

(x-y) dx + x dy = 0, dengan y(0) = 0

e.

(x3+y3) dx 3xy2 dy = 0

f.

x dy y dx -

g.

h.

x 2 y 2 dy =

dy
y
y
=
- tgn
dx
x
x

y =

xy
dengan y(2) = 1
(3 x y 2 )
2

jawab : 2x 2 - y 2 = cy 6 karena y(2) = 1 maka C = 7.


i.

j.

k.

y =

x2 y 2
x y

dengan y(1) = 3

xt
dx
= 2 2
dt
x t

y2 dx + (x2 y2) dy = 0 dengan y(2) = 0

2.4 Persamaan M(x,y) dan N(x,y) Linear, tetapi Tidak Homogen


Persamaan differensial tingkat satu derajat satu M(x,y) dx + N(x,y)
dy = 0, disebut persamaan differensial linear tidak homogen jika M(x,y)
dan N(x,y) adalah fungsi linear. Sehingga berbentuk (ax+by+c) dx + (px
+ qy + r ) dy = 0.
Contoh :
1. (x+y+2) dx + (2x + 2y + 4) dy = 0
2. (x+y+1) dx + (2x+2y+3) dy = 0
3. (3y 7x +7) dx + (7y 3x + 3) dy = 0
4. (3x + 2y + 1) dx ( 3x+2y-1) dy = 0

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

37

Berdasarkan contoh di atas, maka persamaan differensial tidak


homogen dengan M(x,y) dan N(x,y) fungsi linear dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis yaitu:
a. Bentuk

a
b
c
=
=
= (parameter), sehingga
p
q
r

a = p , b = q, dan c = r
Contoh
(x+y+2) dx + (2x + 2y + 4) dy = 0
b. Bentuk

a
b
c
=
= (parameter)
p
q
r

Sehingga a = p , b = q
Contoh
(x+y+1) dx + (2x+2y+3) dy = 0
(3x+2y+1) dx + (3x+2y-4) dy = 0
c. Bentuk selain di atas.
(3y 7x +7) dx + (7y 3x + 3) dy = 0
(3x - 2y + 1) dx ( 3x+2y) dy = 0

Karena

bentuknya

berbeda-beda,

maka

selesaian

umum

persamaan differensial linear tidak homogen harus menyesuaikan


dengan bentuknya.
a. Bentuk

a
b
c
=
=
= .
p
q
r

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

38

Karena

a
b
c
=
=
= , maka diperoleh
p
q
r

a = p, b = q, dan c = r . Sehingga persamaan semula


(ax + by + c) dx + (px +qy + r) dy = 0
( px + qy + r) dx + (px + qy + r) dy = 0
(px + qy + r ) dx + (px + qy + r) dy = 0
dx + dy = 0

dx +

dy = C

x + y = C (persamaan linear)

b. Bentuk

a
b
=
= .
p
q

Persamaan bentuk

a
b
=
= dapat diselesaikan dengan cara
p
q

menggunakan transformasi ax + by = u atau px + qy = v.


Berdasarkan transformasi tersebut, dengan mendifferensialkan masing
variabel, sehingga diperoleh:
d(ax) + d(by) = d(u)
a dx + b dy = du
a dx = du b dy
dx =

du bdy
, atau
a

a dx + b dy = du
b dy = du a dx

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

39

dy =

du adx
b

Dengan cara yang sama jika yang digunakan transformasi px + qy


= v, diperoleh bentuk
dx =

dv qdy
, atau
p

dy =

dv pdx
q

Pilih dx atau dy akan tetapi tidak keduanya, dan substitusikan ke


persamaan differensial semula.
(ax + by + c) dx + (px + qy + r)dy = 0
(u +c) dx + (
(u+c) (

1
u + r) dy = 0

du bdy
1
) + ( u + r) dy = 0
a

Persamaan di atas adalah persamaan yang dapat direduksi ke


persamaan differensial dengan variable terpisah (PD separable).

Contoh:
1. Tentukan primitif dari (x+y+1) dx + (2x+2y+3) dy = 0 dengan y(0) =
0
Jawab
Dari persamaan (x+y+1) dx + (2x + 2y + 3) dy = 0, diperoleh
a = 1, b = 1, c = 1, p = 2, q = 2, dan r = 3. Sehingga =

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

1
.
2

40

Selanjutnya gunakan transformasi


x + y = u atau 2x + 2y = v.
Jika transformasi yang digunakan x + y = u. maka diperoleh
(u+1) dx + (2u + 3) dy = 0.
Selanjutnya bentuk transformasi x + y = u didefferensialkan
dx + dy = du dan diperoleh dx = du dy atau dy = du dx.
Cara I
(u+1) dx + (2u + 3) dy = 0.
(u+1) (du dy) + (2u + 3) dy = 0
(u+1) du + (2u +3 u 1) dy = 0
(u+1) du + (u +2) dy = 0 (direduksi menjadi PD Separable)
dy +

u 1
du = 0
u2

dy +

1 du -

1
du = 0
u2

y + u - Ln u + 2= C
y + (x+y) - Ln x + y + 2= C
x + 2y C = Ln x + y + 2
e(x+2y-c) = (x+y+2)
Karena y(0) = 0, maka selesaian khusus persamaan e(x+2y-ln 2 ) =
(x+y+2)
Cara II
(u+1) dx + (2u + 3) (du dx) = 0.
(u+1 2u -3) dx + ( 2u + 3) du = 0

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

41

(-u -2 ) dx + ( 2u + 3) du = 0
(u+1) du + (u +2) dy = 0
du +

u2
dy = 0
u 1

du +

1 dy +

1
dy = 0
u 1

(x+y) + y + Ln x + y + 1 = C
x + 2y C = Ln x + y + 1
(x+y+1) = e

x + 2y C

Karena y(0) = 0 maka didapat c = ln 2.

4. (3x+2y+1) dx - (3x+2y-1) dy = 0 (jenis 2)


Jawab
Transformasikan 3x + 2y = u, sehingga 3 dx + 2 dy = u dan
diperoleh:
dx =

du 2dy
du 3dx
, atau dy =
3
2

(u+1) dx (u-1) dy = 0
Pilih dx atau dy, lalu substitusikan ke dalam persamaan dan
diperoleh
(u+1) (

du 2dy
) (u-1) dy = 0
3

(u+1) (du 2dy) 3(u-1) dy = 0 dstnya.


(u+1) du (2u+2+3u-3) dy = 0

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

42

(u 1)
du dy = 0
(5u 1)

1
6
du +
5
25

5u 1du - dy = C

1/5 u + 6/25 Ln 5u -1- y = C


1 /5 (3x+3y) + 6/25 Ln 5(3x+3y) -1 - y = C

Bentuk yang ketiga adalah selesaian bentuk selain persamaan 1


dan 2. Dalam menentukan selesaiannya gunakan transformasi ax + by
+ c = u dan
px + qy + r = v.
Selanjutnya differensialkan kedua bentuk transformasi di atas
sehingga diperoleh
d(ax) + d(by) + d(c) = d(u) dan d(px) + d(qy) + d(r) = d(v)
a dx + b dy = du dan p dx + q dy = dv. Eleminasikan dx dan dy
pada hasil differesial yang diperoleh secara berurutan yaitu:
a dx + b dy = du

xp

p dx + q dy = dv

x a, sehingga

ap dx + bp dy = p du
ap dx + aq dy = a dv
--------------------------- (bp-aq) dy = p du a dv
dy =

pdu adv
bp aq

Dengan cara yang sama diperoleh

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

43

dx =

qdu bdv
aq bp

Substisusikan dx dan dy dalam persamaan semula, yaitu:


(ax + by + c) dx + (px +qy + r ) dy = 0
u

pdu adv
qdu bdv
+v
=0
aq bp
bp aq
Persamaan di atas menjadi persamaan baru dengan tanda

differensial du dan dv, dan termasuk dalam persamaan differensial


homogen. Primitifnya dapat ditentukan dengan menggunakan metode
PD homogen.
Contoh
1. Tentukan selesaian umum persamaan (3y 7x +7) dx + (7y 3x + 3)
dy = 0
Jawab
Transformasikan
(3y-7x+7) = u dan (7y-3x+3) = v
Dengan mendifferensialkan masing-masing peubah, diperoleh:
3 dy 7 dx = du dan 7 dy 3 dx = dv.
Elimasikan dx dan dy berurutan
3 dy 7 dx = du

x3

7 dy 3 dx = dv

x 7, didapat

9 dy 21 dx = 3 du
49 dy 21 dx = 7 dv

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

44

----------------------- -40 dy = 3 du 7 dv
dy =

7 dv 3du
40

Dengan cara yang sama diperoleh


dx =

3dv 7 du
40

Substitusikan kepersaman semula, sehingga diperoleh


(3y 7x +7) dx + (7y 3x + 3) dy = 0
u(

3dv 7 du
7 dv 3du
)+v(
)=0
40
40

40u(3dv-7du) + 40v(7dv-3du) = 0 (PD homogen)


(3u + 7v) dv (7u + 3v) du = 0
Bagi persamaan dengan v, diperoleh
(3

u
u
+ 7) dv -(7 + 3 ) du = 0
v
v

Transformasikan

u
= t atau u = vt
v

Sehingga du = v dt + t dv
Persamaan di atas adalah PD yang dapat direduksi ke persamaan
variable terpisah.
(3t +7) dv (7t+3)(vdt + tdv) = 0

(3t+7-7t2-3t) dv (7t+3)vdt = 0

(7t 3)
dv
dt = 0
(7 7t 2 )
v

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

45

dv
v

(7t 3)
dt = C
(7 7t 2 )

Ln v + Ln 1-t2+ 3/7 Ln

1 t
1 t

=0
7 y 3x 3

Dengan mensubstitusi v = 7y 3x + 3 dan t = 3 y 7 x 7 , diperoleh


selesaian umum persamaan (3y 7x +7) dx + (7y 3x + 3) dy = 0

2. Tentukan selesaian umum persamaan ( 3x - 2y + 1) dx ( 3x+2y) dy


=0
Jawab.
Transformasikan
3x 2y + 1 = u dan 3x+2y = v

3 dx 2 dy = du dan 3 dx + 2 dy = dv diperoleh

3 dx 2 dy = du
3 dx +2 dy = dv
------------------- -4 dy = du dv
dy = (dv-du) dan dx = dx = 1/6 ( du+dv).

Substitusikan dy dan dx ke persamaan semula dan diperoleh


( 3x - 2y + 1) dx ( 3x+2y) dy = 0

u (1/6)(du+dv) v(1/4)(dv-du) = 0
4u(du+dv) 6v(dv-du)
(4u + 6v) du + (4u -6v) dv = 0

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

46

(4 + 6

v
v
) du + (4 6
) dv = 0
u
u

Transformasikan

v
=p
u

v = up sehingga dv = u dp + p du

Substitusikan kepersamaan di atas, diperoleh


(4+6p) du + (4-6p)(u dp + p du) = 0

(4+6p+4p-6p2) du + (4-6p)u dp = 0

(4 6 p )dp
du
+
=0
( 4 10 p 6 p 2 )
u

du
+
u

Ln u -

(4 6 p )dp
=C
( 4 10 p 6 p 2 )
46p

(6 p 2)( p 2) dp = C

Ln 3x 2y +1+ 18/5 Ln 6p + 2 + 8/5 Ln p-2+ C


3x 2 y

3x 2 y

Ln 3x 2y +1+ 18/5 Ln 6(
) + 2 + 8/5 Ln ( 3x 2 y 1 ) - 2+ C
3x 2 y 1

2.5

Persamaan Differensial Eksak (PDE)


Persamaan differensial tingkat satu derajat satu M(x,y)dx +

N(x,y)dy = 0 disebut persamaan differensial eksak jika dan hanya jika


memenuhi syarat:
M ( x, y )
N ( x, y )
=
y
x
Contoh
1. (x+y) dx + (x-y) dy = 0 adalah PD eksak karena
M(x,y) = (x+y)

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

M ( x, y )
N ( x, y )
= 1 dan N(x,y) = (x-y)
=1
y
x

47

2. ( x + y Cos x) dx + Sin x dy = 0, adalah PD eksak karena


M(x,y) = x + y Cos x

M ( x, y )
= Cos x
y

N ( x, y )
= Cos x
x

N(x,y) = Sin x

3. y(x-2y) dx x2 dy = 0, bukan persamaan differensial eksak,


M(x,y) = xy 2y2
N(x,yk) = -x2

M ( x, y )
= x 4y
y

N ( x, y )
=
x

2-2x

M ( x, y )
N ( x, y )

y
x
Dengan cara yang sama, persamaan dibawah ini adalah persamaan

tidak eksak karena

M ( x, y )
y

N ( x, y )
.
x

1. (x2+y2) dx + xy dy = 0 -- PD Homogen
2. dx -

a 2 x 2 dy = 0 --- PD yang dapat direduksi ke PD

Separable
3. (x+y+1) dx - (x-y+3) dy = 0 ---> PD Tidak homogen

Persamaan differensial eksak mempunyai selesaian umum F(x,y) =


C.
Menurut definisi differensial total untuk F(x,y) = C, diperoleh:
d(C) = dF(x,y)+ dF(x,y)

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

48

0=

F ( x, y )
F ( x, y )
dx +
dy.
y
x

Berdasarkan bentuk M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 dan


0=

F ( x, y )
F ( x, y )
dx +
dy
y
x

F ( x, y )
F ( x, y )
= M(x,y) dan
= N(x,y)
y
x

Berdasarkan

kesamaan

di

atas,

maka

untuk

menentukan

selesaian persamaan differensial eksak yang berbentuk F(x,y) = C dapat


dilakukan dengan dua cara.

Cara I
F ( x, y )
F ( x, y )
= M(x,y) dan
= N(x,y)
y
x

Dari kesamaan di atas diperoleh


F ( x, y )
= M(x,y)
x

F(x,y) = M(x,y) dx
x

F ( x, y )
= N(x,y)
y
y

M ( x, y ) dx + G(y)

M ( x, y ) dx + G(y) = N(x,y)

M ( x, y ) dx + G(y) = N(x,y)

G(y) = N(x,y) -

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

M ( x, y ) dx

49

G(y) =

(N(x,y) -

M ( x, y ) dx ) dy
`

Substitusikan G(y) dalam F(x,y) =

M ( x, y ) dx + G(y) yang merupakan

selesaian umum persamaan differensial

Cara II
F ( x, y )
= N(x,y) dan
y

F ( x, y )
= M(x,y)
x

Dari kesamaan di atas di peroleh


F ( x, y )
= N(x,y)
y

F(x,y) = N(x,y) dy
y

=
F ( x, y )
= M(x,y)
x

N(x,y) dy + F(x)

N(x,y) dy + F(x) = M(x,y)

N(x,y) dy + F(x) = M(x,y)

F(x) = M(x,y) -

F(x) =

M(x,y) -

N(x,y) dy
x

N(x,y) dy ) dx

Substitusikan F(x) ke dalam F(x,y) =

N(x,y) dy + F(x) yang

merupakan selesaian umumnya.

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

50

Contoh
1. Tentukan selesaian persamaan differensial eksak berikut ini:
(2x +3y+4) dx + (3x+4y+5) dy = 0.
Jawab
M(x,y) = (2x+3y+4)

M ( x, y )
= 3 dan
y

N(x,y) = (3x+4y+5)

N ( x, y )
=3
x

Berarti persamaan di atas adalah eksak.


Selesaian PD di atas adalah F(x,y) = C. Untuk mendapatkan F(x,y)
= C dapat digunakan kesamaan
F ( x, y )
= N(x,y) dan
y

F ( x, y )
= M(x,y).
x

F ( x, y ) = (3x+4y+5)
y

F(x,y) = (3x 4 y 5)dy


= 3xy + 2y2 + 5y + F(x)
F ( x, y )
= M(x,y).
x

(
x 3xy

+ 2y2 + 5y + F(x)) = (2x +3y +4)

3y + F(x) = 2x + 3y + 4
F(x) = 2x + 4
F(x) = x2 + 4x + C
Primitif persamaan adalah F(x,y) = 3xy + 2y2 + 5y + x2 + 4x + C

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

51

2. (x + y Cos x) dx + sin x dy = 0
Jawab
M(x,y) = x + y Cos x
N(x,y) = sin x

M ( x, y )
= Cos x
y

dan

N ( x, y )
= Cos x
x

Berarti persamaan di atas adalah persamaan diferencial eksak.


Sehingga selesaiannya dapat dinyatakan dalam bentuk F(x,y) = C.
Untuk mendapatkan F(x,y) = C digunakan kesamaan
F ( x, y )
F ( x, y )
= M(x,y) dan
= N(x,y)
y
x

F ( x, y ) = x + y Cos x
x

F(x,y) = (x + y Cos x) dx

1 2
x + y Sin x + G(y)
2

F ( x, y )
= sin x
y

1 2
x + y Sin x + G(y) ) = sin x
2

Sin x + G(y) = sin x

g(y) = 0

g(y) = C

Diperoleh selesaian umum persamaan F(x,y) =

1 2
x + y Sin x + C
2

x2 + 2y Sin x = C
Soal-soal

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

52

A. Selidiki apakah persamaan di bawah ini eksak atau tidak


1. (3x+2y) dx + (2x+y) dy = 0
2. (y2 + 3) dx + (2xy-4) dy = 0
3. (6xy + 2y2 5) dx + (3x2+4xy-6) dy = 0
2x 1
x x2
dx
+
dy = 0
y
y2

4.

5. (cos x cos y + y)y + tgn x = sin x sin y


6. (5xy + 4y2 + 1) dx + (x2+2xy) dy = 0
7. x dx + y dy = (x2+y2) dx
8. l(y2 -

y
1
+2) dx + ( x y + 2y(x+1))dy = 0
x( x y )

9. 2(x2 + xy) dx + (x2+y2) dy = 0


10.

1
4x 1
1
) dy = 0
2 ) dx + (
2 +
y
y3
x

B. Tentukan selesaian umum persamaan 1-10 di atas, jika diketahui


eksak.

2.6 Persamaan Differensial Tidak Eksak (PDtE)


M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 adalah persamaan differensial tingkat
satu derajat satu disebut persamaan differensial tidak eksak jika dan
hanya jika:
M ( x, y )
N ( x, y )

.
y
x
Persamaan differenial tidak eksak dapat diselesaikan dan ditentukan
primitifnya dengan cara mencari faktor integral dari persamaan

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

53

tersebut. Setelah ditentukan faktor integralnya, maka persamaan


differensial tidak eksak tersebut menjadi persamaan differensial eksak.
Faktor integral persamaan differensial tidak eksak dinyatakan dengan
(x,y).

Setelah diketahui faktor integralnya , maka persamaan tidak

eksak ditulis dalam bentuk:

(x,y)[M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0]

(x,y)M(x,y) dx + (x,y)N(x,y) dy = 0 (PD eksak)


M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 - PD tingkat satu derajat satu
Dengan M(x,y) = (x,y)M(x,y) dan N(x,y) = (x,y)N(x,y)
Sehingga diperoleh persamaan yang merupakan persamaan differensial
tingkat satu berupa persamaan differensial eksak yang memenuhi sifat
M ( x, y )
N ( x, y )

y
x

dengan
M(x,y) = (x,y)M(x,y), dan N(x,y) = (x,y)N(x,y)
Persamaan baru tersebut dinamakan persamaan differensial eksak,
sehingga selesaiannya dapat ditentukan dengan menggunakan metode
persamaan differensial eksak.
Bagaimana menentukan faktor integral persamaan tidak eksak?
Karena (x,y)[M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0] persamaan eksak, maka:
(M )
(N )
=
y
x

+M
=
y
y

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

N + N
x

54

M
y

N = ( N - M )
x

M
N
) =
y
x

(N

- M y )
x

dalam hal ini dapat kita tinjau dari beberapa kasus:

a. Misal (x,y) = (x) yaitu fungsi bervariabel x saja, maka y = 0

dan

du
=
, sehingga
dx
x
N

( y ) =
x

(N

d
- M.0 )
dx

M
N

= y
x
dx
N

1 d

Jika y

N
x suatu fungsi dari x atau f(x), maka dari

N
M
N

= y
x didapat
dx
N

1 d

1 d

dx

= f(x) atau

Ln =

= f(x) dx

f(x) dx

= e f ( x ) dx ---- faktor integral yang dicari

b. Misal = (y) yaitu fungsi bervariabel y saja maka


= 0 dan
x

= dy , sehingga

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

55

( y ) =
x
( y ) =
x
1 d
=
dy

(
N
M
)

dy
x
1

( N.0 - M dy )

M
N

y
x
M

M
N

Jika y
x suatu fungsi dari y atau g(y), maka dari
M
1 d
=
dy

M
N

y
x didapat
M

1 d

= -g(y) atau
dy
Ln =

= -g(y) dy

-g(y) dy

= e g ( y ) dy

c. Jika M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 adalah persamaan differensial


homogen dengan
x M(x,y) + y N(x,y)

0, maka faktor integral (x,y) =

1
xM ( x, y ) yN ( x, y )

d. Jika M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 dapat ditulis y f(xy) dx + x g(xy)dy = 0


dengan
f(xy)

g(xy) maka (x,y) =

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

1
1
=
xy[ f ( xy ) g ( xy )]
xM ( x, y ) yN ( x, y )

56

e.

Seringkali

faktor

integral

(x,y)

dapat

diperoleh

dengan

pemeriksaan, hal ini akan tampak setelah pengelompokkan kembali


suku-suku persamaannya. Dengan mengenal kelompok suku-suku
tertentu merupakan suatu bagian dalam persamaan differensial
eksak.

Contoh
Tentukan selesaian umum persamaan differensial berikut dengan
terlebih dahulu menentukan faktor integrasinya.
1. (x2 + y2 + x) dx + xy dy = 0
Jawab
M(x,y) = x2 + y2 + x
N(x,y) = xy

M ( x, y )
= 2y
y

N ( x, y )
=y
x

Sehingga persamaan di atas tidak eksak karena

M ( x, y )
y

N ( x, y )
x

Selanjutnya dicari (x,y) sebagai faktor integrasi


M ( x, y ) N ( x, y )

2y y
1
y
x
Karena
=
=
= f(x)
xy
x
N ( x, y )

Maka (x,y) = e f ( x ) dx = e

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

ln x

= x.

57

Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan differensial


eksak yaitu

x{(x2 + y2 + x) dx + xy dy = 0}

(x3 + xy2 + x2) dx + (x2y) dy = 0


Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh selesaian
umumnya
3x4 + 4x3 + 6x2y2 = C
2. (2xy4ey + 2xy3 + y) dx + (x2y4ey x2y2 3x) dy = 0
Jawab
M ( x, y )
= (8xy3ey + 2xy4) + 6xy2 + 1
y

N ( x, y )
= 2xy4ey 2xy2 - 3
x

Sehingga persamaan di atas tidak eksak.


Selanjutnya dicari (x,y) sebagai faktor integrasi
M ( x, y ) N ( x, y )

2
y
x
Karena
= y = -g(y)
N ( x, y )

Maka (x,y) = e g ( y ) dy =

1
y4

Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan differensial

eksak yaitu

1
(2xy4ey + 2xy3 + y) dx + (x2y4ey x2y2 3x) dy = 0
y4

Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh selesaian


umumnya
x2ey +

x
x2
+ 3 =C
y
y

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

58

Latihan
Tentukan faktor integral dan selesaiaan umum persamaan
a. (x4 + y4) dx xy3 dy = 0
b. y(x-2y) dx x2 dy = 0
c. x dy y dx = x2ex dx
d. y2 dy + y dx x dy = 0
e. 3x2y2 dx + 4(x3y-3) dy = 0

2.7 Persamaan Bentuk y F(xy) dx + x G(xy) dy = 0


Persamaan y F(xy) dx + x G(xy) dy = 0, juga disebut persamaan
differensial tingkat satu derajat satu karena bentuknya M(x,y) dx +
N(x,y) dy = 0
Selesaiannya dapat ditentukan dengan menggunakan transformasi xy =

z, sehingga y =

z
. Dengan menurunkan masing-masing variable
x

diperoleh
dy =

xdz zdx
.
x2

Substitusikan bentuk dy =

xdz zdx
ke persamaan semula
x2

M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0

M(x,

xdz zdx
z
z
)dx + N(x, )(
)=0
x
x
x2

M(x,z) dx + N(x,z) dz = 0

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

59

Bentuk terakhir merupakan persamaan yang dapat dipisahkan variabelvariabelnya.


Contoh.
Tentukan selesaian umum persamaan
1. (xy2+y) dx + (x+x2y+x3y2) dy = 0
Jawab
(xy2+y) dx + (x+x2y+x3y2) dy = 0

y(xy+1) dx + x(1+xy+x2y2)dy = 0
Transformasikan y =

variable

z
, dengan menurunkan masing-masing
x

xdz zdx
.
x2

diperoleh dy =

Sehingga persamaan semula menjadi


xdz zdx
z
(z+1) dx + x(1+z+z2)(
)=0
x
x2

z3 dx x(1+z+z2) dz = 0

dx
x

(1 z z 2 )

dz = 0
z3

dx
x

dx
x

dz
dz
dz
=0
3 2 +
z
z
z

Ln x +

dz
z3

dz
+
z2

dz
=C
z

1
1
+ Ln z = c
2 +
z
2z

Dengan mensubstitusikan xy = z diperoleh selesaian persamaan


2x2y2 Ln y - 2xy - 1 = Cx2y2

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

60

Sebagai latihan, tentukan selesaian umum persamaan


1. y(xy+1)dx + x(1+xy + x2y2) dy = 0
2. (y-xy2) dx (x +x2y) dy = 0
3. (1-xy+x2y2) dx + (x3y x2) dy = 0 dengan y(1) = 0
4. y(1+2xy) dx + x(1-xy) dy = 0 dengan y(0) = 0
5. y(1-xy) dx + x (xy + 3) dy = 0

2.8 Trayektori Ortogonal


Suatu

kurva yang memotong setiap persamaan keluarga kurva

atau dari sebaliknya dengan sudut tetap

disebut trayektori dari

persamaan differensial yang diketahui. Jika besar sudut

= 90o maka

disebut trayektori ortogonal, sedangkan jika besar sudut

90 maka

diebut trayektori isogonal.


a. Trayektori Isogonal
y 'tgn

Integral kurva dari persamaan f(x,y, 1 y ' tgn ) = 0 adalah trayektori


isogonal dengan sudut tetap

dari persamaan differensial f(x,y,y) =

0
b. Trayektori Ortogonal
Jika

= 90 maka trayektorinya disebut trayektori ortogonal Integral

kurva dari persamaan differensial f(x,y,

1
) = 0 adalah trayektori
y'

orthogonal dari persamaan f(x,y,y) = 0.

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

61

Jika dinyatakan dalam koordinat polar, integral kurva dari persamaan

diferencial f(r, ,r2

kurva f(r, ,

dr
) = 0 adalah trayektori ortogonal dari integral
d

dr
)
d

Jika suatu persamaan hendak ditentukan trayektorinya, maka


beberapa langkah yang ditempuh adalah.
1. Tentukan persamaan differensial dari persamaan keluarga kurva
yang diketahui . Jika persamaan yang diketahui masih terdapat
parameter maka parameter harus dieliminir terlebih dahulu.
2. Tentukan persamaan differensial dari trayektorinya.
a. Bila trayektorinya ortogonal dilakukan penggantian

dy
dx

dx

dengan - dy pada persamaan differensialnya.


b. Bila trayektori isogonal dengan sudut tetap

maka

dy
tgn
dy
dx
lakukan penggantian
dengan
pada
dy
dx
1
tgn
dx

persamaan differensialnya.
c. Bila trayektori

= 45 maka lakukan penggantian

dy
dx

dengan

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

62

dy
1
dx
pada persamaan differensialnya.
dy
1
dx

d. Bila trayektorinya dalam koordinat polar maka lakukan

penggantian

dr
dr
dengan r2
.
d
d

3. Selesaikan persamaan differensial baru tersebut dengan metode


yang sesuai sehingga diperoleh persamaan trayektori yang
diminta.

Contoh
Tentukan trayektori ortogonal persamaan keluarga kurva x2 + 2y2 = C, C

Real.

Jawab
Persamaan differensial dari persamaan x2 + 2y2 = C adalah
d(x2 ) + d( 2y2 ) = d(C)
2x dx + 4y dy = 0

2x + 4y

dy
= 0.
dx

Untuk mendapatkan trayektori ortogonal adalah mengganti

dy
dengan
dx

dx

- dy , sehingga
2x + 4y

dy
= 0.
dx

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

63

2x + 4y

dx
=0
dy

2x dy 4y dx = 0

dy
dx
4
=0
y
x

dy
4
y

dx
=C
x

2 Ln y- 4 Ln x= C
y2
x4

Ln

=C

y2 = Cx4

Latihan
1. Tentukan trayektori ortogonal dari persamaan keluarga kurva
a.

x2 + y2 2Cx = 0

b.

y2 + 3x2 Cx = 0

c.

y2 x 2 C = 0

d.

(x2 + y2)2 = Cxy

e.

y = x 1 + Ce-x

f.

r = C Cos

g.

y2 =

x2
Cx

2. Tentukan trayektori isogonal dengan sudut tetap

= 45 dari

persamaan keluarga kurva


a.

x2 + y2 = 2C(x+y)

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

64

b.

x2 + y2 = C2

2.9 Soal-soal
A. Dengan menggunakan metode yang sesuai, tentukan selesaian
umum persamaan differensial di bawah ini.
1. y =

( x 1)
y

2. y + y = 2x + 1
3. (2xy y + 2x) dx + (x2- x) dy = 0
4. y =

x2 1
y2 1

xdx

5. ( xy 1 + x2) dx + xy 1 = 0
6. (2x sin xy + x2y cos xy) dx + x2 cos xy dy = 0
7. y = xy2 + 2xy
8. (y+y2) dx + (y2-x2-xy) dy = 0
9. y =
10.

x2 y 2
y

(2x+y+1) dx + (x+3y+2)dy = 0

B. Tentukan selesain masalah nilai awal


1. y = (1+y2) tgn x dengan y(0) =
2. b.

dy

= 2x cos2y dengan y(0) =


dx
4

3. (x2 + 3y2) dx 2xy dy = 0 dengan y(2) = 6

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

65

4. (2xy 3) dx + (x2+4y) dy = 0 dengan y(1) = 2


5. (

3 y
y2 1
)
dx
+
(
) dy = 0
xy 2
x2

C. Tentukan M(x,y) dan A sedemikian sehingga persamaan berikut


eksak.
1. (x3 + xy2) dx + M(x,y) dy = 0
2. (

1
x
) dx + M(x,y) dy = 0
2 +
x y
y3
2

3. (x2+3xy) dx + (Ax2 + 4y) dy = 0


4. (

Ay
y
1 1
2 ) dx + ( 2 ) dy = 0
3
x
x
x
x

5. (

1
1
ax 1
2 ) dx + (
) dy = 0
2
x
y
y3

D. Tentukan Faktor integrasi persamaan di bawah ini dan tentukan


selesaiannya
1. x dy + y dx = (x2 + y2) dx
2. (2y-3x) dx + x dy = 0
3. (x-y2) dx + 2xy dy = 0
4. x dy + y dx = 3x2 (x2 + y2) dx
5. y dx x dy + ln x dx = 0
6. (3x2+y2) dx 2 xy dy = 0
7. (x+y) dx (x-y) dy = 0
8. y(x+y) dx x2 dy = 0

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

66

Persamaan Differensial-Dwi Purnomo

67

Anda mungkin juga menyukai