ANALISIS
BREAK EVEN
POINT
PADA USAHA PENGOLAHAN
PUCUK DAUN TEH
(KASUS DI PABRIK TEH SUMBER DAUN KABUPATEN CIANJUR)
SKRIPSI
Untuk memenuhi
sebagian persyaratan
guna memperoleh
derajat Sarjana
Pertanian
di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Program
Studi
Sosial Ekonomi
Pertanian/Agrob
isnis
Oleh :
2
D
e
w
i
R
a
k
h
m
a
w
a
t
i
H
0
3
0
4
0
1
3
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SEBELAS
MARET
SURAKARTA
2
0
0
8
ANA
LISIS
BRE
AK
EVE
N
POIN
T
PADA USAHA
PENGOLAHAN PUCUK
DAUN TEH
(KASUS DI PABRIK TEH SUMBER DAUN KABUPATEN CIANJUR)
y
a
n
g
d
i
p
e
r
s
i
a
p
k
a
n
d
a
n
d
i
s
u
s
u
n
o
l
e
h
:
D
E
W
I
R
A
K
H
M
A
W
A
T
I
H 0304013
Telah
dipertahan
kan di
depan
Dewan
Penguji
pada
tanggal :
21 Juni
2008
dan
din
yat
aka
n
tela
h
me
me
nuh
i
sya
rat
Sus
una
n
Ti
m
Pen
guj
i:
Ketua,
Ir. Rhina
Uchyani F,
MS. NIP
131 470
952
Anggota I,
Anggota II,
Erlyna Wida
Riptanti, SP. MP.
NIP 132 305 155
Wiwit
Rahayu, SP.
MP. NIP
132 173
134
Surakarta,
Juli 2008
M
e
n
g
e
t
a
h
u
i
:
U
n
i
v
e
r
s
i
t
a
s
S
e
b
e
l
a
s
M
a
r
e
t
F
a
k
u
l
t
a
s
P
e
r
t
a
n
i
a
n
D
e
k
a
n
,
P
r
o
f
.
D
r
.
I
r
.
H
.
S
u
n
t
o
r
o
,
M
S
.
N
I
P
1
3
1
1
2
4
6
0
9
K
A
T
A
P
E
N
G
A
N
T
A
R
Alhamdulillahirobbilalamin. Puji syukur
Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga
penyusunan
Penulis
dapat
skripsi
dengan
menyelesaikan
judul
Analisis
Jurusan
Pertanian/Agrobisnis
Sosial
Ekonomi
Universitas
Sebelas
Maret Surakarta.
3. Bapak Ir. Agustono, Msi. selaku Ketua
Komisi Sarjana Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian/Agrobisnis
Universitas
Sebelas
Maret Surakarta.
4. Ibu Ir Rhina Uchyani Fajarningsih, MS.
selaku
Dosen
Pembimbing
Pembimbing
Akademik
Utama
yang
dan
telah
bimbingan,
arahan,
dan
yang
memberikan
saran
dan
Pertanian/Agrobisnis
Universitas
Daerah
Dinas
Kabupaten
Perkebunan
Cianjur,
Kabupaten
Ari
Prasetyo
dan
adikku
mzHasto,
mzUnggul,
mzSandri,
mzYanwar,
mbManisa.
17. Teman seperjuangan : Ieda Ayoe, Galoeh, Citra. Keep spirit!!
IndraWahyu,
AgungAry,
Agung-Arief,
Adhi-Kepleh,
Agus,
Sidiq,
Empat
tahun
bersama,
sungguh
21. Himpunan
Mahasiswa
Sosial
Ekonomi
Profesi
Mahasiswa
Sosial
aku
belajar
berorganisasi
dan
bersosialisasi.
22. Keluarga Besar Agrobisnis Fakultas Pertanian UNS.
23. Semua
pihak
kelancaran
yang
penyusunan
telah
skripsi
membantu
ini
dan
S
u
r
a
k
a
r
t
a
,
J
u
n
i
2
0
0
8
e
w
i
R
a
k
h
m
a
w
a
t
i
D
A
F
T
A
R
IS
I
HALAMAN JUDUL
.....................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN
.................................................................................
RINGKASAN................................................................................xi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
F. Pembatasan Masalah..............................................23
G. Definisi dan Operasionalisasi Variabel..................23
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian........................................25
B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian.................25
C. Jenis dan Sumber Data...........................................26
D. Teknik Pengumpulan Data.....................................26
E. Metode Analisis Data.............................................27
1. Perhitungan Break Even Point (BEP)..........................28
A
K
A
L
A
M
P
I
R
A
N
D
A
F
T
A
R
T
A
B
E
L
Tabel
1.
Luas
Areal,
Produksi,
dan
D
A
F
T
A
R
G
A
M
B
A
R
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
D
A
F
T
A
R
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1. Laporan Laba/Rugi Pabrik Teh Sumber Daun..........61
Lampiran 2. Neraca Pabrik Teh Sumber Daun..............................62
Lampiran 3. Realisasi Usaha Pabrik Teh Sumber Daun................63
Lampiran 4.Produksi, Penerimaan, dan Biaya Pabrik Teh Sumber
Daun...............................................................................................63
Lampiran 4. Penghitungan BEP Pabrik Teh Sumber Daun...........64
Lampiran 5. Penghitungan Rentabilitas
Ekonomi Pabrik Teh Sumber Daun .
67 Lampiran 6. Analisis Sensitivitas
Keuangan Pabrik Teh Sumber Daun
68
RI
NG
KA
SA
N
Dewi Rakhmawati. H0304013. 2008.
Analisis Break Even Point pada Usaha
Pengolahan Pucuk Daun Teh (Kasus di
Pabrik Teh Sumber Daun Kabupaten Cianjur).
Dibimbing oleh Ir. Rhina Uchyani F, MS. dan
Erlyna Wida Riptanti, SP. MP. Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Pabrik teh Sumber Daun yang terletak di
Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Propinsi
Jawa Barat merupakan salah satu perusahaan
yang mengolah pucuk daun teh menjadi produk
teh. Perusahaan ini merupakan usaha keluarga
yang mulai beroperasi optimal sejak tahun 1994.
Supaya dapat tetap eksis dalam agribisnis teh
dan dapat membuat kebijakan mengenai
produksi, harga, dan biaya, maka perlu analisis
mengenai titik impas atau Break Even Point
(BEP) terhadap perusahaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung
besarnya produksi dan penerimaan Pabrik Teh
Sumber Daun dalam keadaan mencapai Break
Even Point, menganalisis rentabilitas ekonomi
dari Pabrik Teh Sumber Daun, serta mengkaji
sensitivitas BEP dan keuntungan Pabrik Teh
Sumber Daun apabila terjadi perubahan harga
jual produk, biaya produksi, dan jumlah produksi.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif, dengan teknik
pelaksanaan berupa studi kasus. Lokasi
penelitian dan sampel dipilih secara sengaja
(purposive) yaitu Pabrik Teh Sumber Daun di
Kabupaten Cianjur. Metode analisis data yang
digunakan adalah (1) perhitungan Break Even
Point dalam unit dan Rupiah, (2) tingkat
keuntungan/Rentabilitas Ekonomi (RE), dan (3)
analisis sensitivitas.
S
U
M
M
A
R
Y
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkebunan sebagai salah satu sub
sektor pertanian, memiliki peran yang cukup
penting
dalam
pembangunan
pertanian
satu
komoditas
utama
sektor
Beberapa kandungan
senyawa
dan
aroma
yang
memuaskan
diminati.
Selain
sebagai
bahan
komoditas
teh
dalam
sumber
pendapatan
petani,
dan
lingkungan,
usaha
budidaya
dan
komoditas
unggulan
nasional
(Radius, 2007).
Menurut
Menteri
Pertanian
Anton
kalah
dalam
hal
ekspor
dan
lain
sehingga terlihat
lebih
yang
lain,
sangat
mendukung
potensi
kebiasaan
masyarakatnya,
maka
peluang
terbuka
lebar
karena berbagai
itu,
menurut
Herdiwan
(2007),
tampak
permodalan.
Pasar
alergi
teh
membenahi
ekspor
sungguh
Pro
d
u
ks
i
(T
o
n)
Luas
Areal
(Ha)
Pr
o
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s
(
T
o
n
/
H
a
)
2002
2003
2004
2005
2006
150.707
143.604
143.965
140.538
138.169
165.194
169.821
167.136
166.091
167.881
1,470
1,442
1,451
1,462
1,478
tahun
ke
tahun
sebenarnya
negara
produsen
teh
lain
yang
dengan
yang
pendekatan
berorientasi
pasar
sistem
pada
pasar
dengan
pasokan
yang
Tahun
Volume Ekspor
Volume Impor
1994
84.916
100
1995
79.227
50
1996
101.532
50
1997
66.843
2.300
1998
67.219
2.300
1999
97.847
1.600
2000
105.581
2006
95.339
5.500 2.200
2001
99.721
3.800
Sumber : Asosiasi Teh Indonesia, 2007
2002
100.185
6.000
2003
88.175 dunia yang
4.700
Untuk
keseluruhan produksi
2004
98.572
5.000
mencapai 3.021.632 ton pada tahun 2002,
2005
102.000
5.478
produksi teh Indonesia terbilang relatif kecil,
hanya sekitar lima persen. Di sisi ekspor, teh
Indonesia yang diekspor kuantitasnya besar.
Namun, pasar ekspor teh Indonesia itu makin
tergerogoti munculnya pesaing baru di pasar
teh dunia, salah satunya adalah dari Vietnam
(Sukarjaputra, 2003).
Berdasarkan data ATI (Asosiasi Teh
Indonesia),
produksi teh
Indonesia pada
dibanding
tahun
2005 yang
metrik
meningkat
ton,
menjadi
dan
tahun
5.500
metrik
2006
ton
(Idjatnika, 2008).
Seretnya
pemasaran
teh
dianggap
di
Jakarta
Tea
Auction
(JTA)
Ketua
kualitas
ATI
Insyaf
bukanlah
Malik
penyebab
kompetisi
pembelian
yang
baik.
internasional
yang
banyak
teh
Indonesia
diekspor
94
oleh
biaya
buruh
dan
pajak
ekspor
serta
pajak
didirikan
pula
pabrik-pabrik
persaingan
dalam
pasar
aktivitas
ekspor
teh
membuat
banyak
dengan
mengurangi
jumlah
kilogramnya,
pendapatan
kurang
1.182.000.000.000,-
realistisnya
ini
pertumbuhan
khususnya
per
tentunya
sektor
lebih
tahun,
mempengaruhi
perekonomian
di
akan
Jawa
Barat
agribisnis (Dinas
dana
dan
membuat
usaha
keluarga
yang
mulai
pasti
jumlah
akan
produksi,
menghadapi
harga,
dan
Daun
di
Kecamatan
Takokak
akan
berusaha
menggunakan
Hasil
dari
penjualan
kondisi
agribisnis
teh
di
cermat
dalam
menentukan
keuntungan
salah
satu
usaha,
hal
efisiensi
yang
ingin
yang
menunjukkan
dicapai
bahwa
oleh
perusahaan,
perusahaan
tersebut
perbandingan
aktiva
atau
antara
laba
modal
yang
adalah
kemampuan
suatu
yang
perusahaan
mampu
dicapai
oleh
perusahaan
perubahan
pasti
jumlah
akan
produksi,
kemungkinan
perubahan
ini
berbagai
adalah
Jumlah
Produksi
Rata-rata
(Kg/Bln)
Bia
ya
Prod
uksi
Rata
-rata
(Rp/
Bln)
2005
6.635
1.056.930.521
6.825
1.107.025.225
7.025
2006
2007
1.162.443.104
166.002,1
169.320,8
173.541,7
hijau,
setiap
tahun
produksi
mengalami
mengalami
peningkatan
yang
dikeluarkan.
tersebut
keuntungan
akan
dan
Perubahan-perubahan
mempengaruhi
BEP
yang
tingkat
dicapai
uraian
di
atas,
maka
(rentabilitas
ekonomi),
serta
sensitivitas
BEP
dan
biaya
produksi,
dan
jumlah
produksi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung
besarnya
produksi
dan
sensitivitas
BEP
dan
biaya
produksi,
produksi.
D. Kegunaan Penelitian
dan
jumlah
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
terutama
dalam
usaha
pengambilan
keputusan dalam
atau
penelitian-penelitian
A. Penelitian Terdahulu
Alvisa Visnu Ferryanto (2004) dalam
penelitiannya yang berjudul Analisis Titik
Impas di Perusahaan Penyulingan Minyak
Kayu Putih Sendang Mole Gunung Kidul
menggunakan
berupa
metode
metode
dasar
deskriptif
penelitian
analitis
dan
Sendang Mole
putih.
Biaya
yang
dikeluarkan
2
besarnya penerimaan dari hasil penjualan
minyak kayu putih serta tingkat keuntungan
setiap
tahunnya
mengalami
peningkatan,
untuk meningkatkan
kuantitas
produksi
kualitas
minyak
kayu
dan
putih
pasar
hasil
produksinya
ekspor,
terutama
supaya
dapat
Suprihatini
(2005)
dalam
Kondisi
tersebut
pertumbuhan
disebabkan
49
ditujukan
ke
negara-
negara
rangka
meningkatkan
untuk
produk
teh
meningkatkan
Indonesia
komposisi
melalui
upaya
seperti
Inggris,
Perancis,
tujuan
Indonesia.
tersebut
perlu
ekspor
utama
Pihak
pemerintah
dijadikan
bagi
teh
khususnya
50
hendaknya dapat membantu para eksportir
teh Indonesia untuk mendapatkan informasi
mengenai selera pasar teh dan bernegoisasi
untuk meringankan persyaratan serta tarif
masuk teh ke negara- negara tersebut.
B. Tinjauan Pustaka
1. T
e
h
Tanaman teh (Camellia sinensis)
berasal dari daerah subtropika, yang
menghendaki lingkungan sejuk dengan
0
51
p
e
r
m
a
t
o
p
h
y
t
a
S
u
b
D
i
v
i
s
i
o
:
A
n
g
52
i
o
s
p
e
r
m
a
e
C
l
a
s
s
:
D
i
c
o
t
y
l
e
d
o
n
e
53
a
e
S
u
b
C
l
a
s
s
:
C
h
o
r
i
p
e
t
a
l
a
e
O
r
54
d
o
:
T
r
a
n
s
t
r
o
e
m
i
a
c
e
a
e
F
a
m
i
l
i
a
:
C
i
s
t
i
f
l
o
r
a
e
G
e
n
u
s
:
C
a
m
e
l
i
a
S
p
e
s
i
e
s
:
C
a
m
e
l
i
a
s
i
n
e
n
s
i
s
(
A
n
o
n
i
m
a
,
1
9
9
7
)
.
Teh merupakan salah satu tanaman
perkebunan yang penting. Dari tanaman
ini diambil daunnya yang masih muda
kemudian diolah dan digunakan sebagai
bahan minuman, kosmetik dan obat-
obatan.
Ekspor
menyumbangkan
produksi
devisa
teh
turut
negara
dari
kesegaran
meminumnya.
membudaya
Minum
bagi
yang
teh
sudah
di masyarakat Indonesia.
rakyat
dan
perusahaan-
menurun
aktivitasnya
akibat
peminumnya.
mineral
juga
terutama
memperkuat
Beberapa
terkandung
fluoride
struktur
kandungan senyawa
jenis
dalam
teh,
yang
dapat
gigi.
Karena
umumnya
mencampurbaurkan
orang
istilah
sering
perusahaan
kebutuhan.
Perusahaan
barang
atau
jasa yang
mau
membelinya.
Tujuan
dari
bagi
perusahaan,
kelangsungan
memuaskan
hidup
kebutuhan
berkualitas
yang
wajar,
baik
dengan
memberikan
harga
penghasilan
Secara umum
(Sole
persekutuan
perseroan
Proprietorship),
(Partnership),
terbatas
dan
(Corporation)
haruslah
memaksimalkan
pemegang
saham,
bertujuan
kesejahteraan
dengan
cara
ini
tidak
hanya
kepentingan
bagi
pemegang
semata,
namun
juga
merupakan
saham
memberikan
perusahaan.
Untuk
dapat
produktivitas
yang
optimal
kerugian.
Biaya
yang
sebenarnya
sangat
banyak
biaya
yang
diperhitungkan
bahan
setelah
barang
dan sedang
selesai
dalam
tahap
maupun
retailer,
biaya
ditambah
dengan
biaya
yang
konstan
secara
total sekalipun
akan
berubah
karena
adanya
biaya
usahatani
adalah
biaya
yang
tidak ada
Produsen
berapa
harus
pun
tetap
jumlah
4. Penerimaan
Penerimaan usahatani adalah nilai
yang diterima dari penjualan produk
usahatani.
Penerimaan
ini
merupakan
Soekartawi
adalah
perkalian
(1995),
antara
e
n
e
r
i
m
a
a
n
(
R
p
)
Q
=
J
u
m
l
a
h
p
r
o
d
u
k
Pq
merupakan
selisih
antara
usaha
nilai
merupakan
penjualan
yang
dijual
adalah
selisih
antara
untuk
Jika
membuat
biayanya
penerimaan,
lebih
yang
barang
besar
berarti
perusahaan
dapat
memberikan
informasi
sebagai
analisa
break even
dapat
dimana
dalam
operasinya,
semata-mata
unuk
mengetahui
analisa
break
even
mampu
penjualan
serta hubungannya
tingkat
bersangkutan.
penjualan
Dengan
yang
menggunakan
disebut
Cost-Volume-Profit
even
point
atau
BEP
harga
tertentu
biaya-biaya
menutupi
timbul
serta
mendapatkan keuntungan/profit.
Rumus
Analisis
yang
untuk
Break
Even
adalah: BEP =
Total Fixed Cost / (Harga perunit Variabel Cost Perunit), dimana Fixed
cost adalah biaya tetap yang nilainya
cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit
yang
adalah
diproduksi,
biaya
dan
Variable
variabel yang
cost
besar
dasar
atau
asumsi
yang
secara
proporsional
dari
perimbangan
satu
macam
penghasilan
produk,
penjualan
untuk
yang
menentukan
harus
dicapai
tingkat
oleh
juga
belum
memperoleh
diketahui
berbagai
tingkat
Soemarso
dalam
dari
berbagai
keputusan
dan
dapat
diukur
perusahaan
melalui
menghasilkan
laba.
Rentabilitas
suatu
perusahaan
aktiva
atau
modal
yang
untuk
menghasilkan
laba
Rentabilitas :
L
M
x100 %
Keterangan :
L
ekonomi
ialah
dan
dinyatakan
dalam
bekerja
didalamnya
untuk
menghasilkan laba.
Rentabili Laba sebelum pajak dan bunga
x 100 %
tas
Ekonomi
s=
Total aktiva
(Ri
ya
nto
,
20
01)
.
8. Analisis Sensitivitas
Menurut
Sutawi
et
al
dalam
unsur-unsur
dalam
aspek
kelayakan
aspek
finansial
analisis
tertentu
sensitivitas
selama
akibat kemungkinan
tersebut
harga
dapat
bahan
berupa
baku,
biaya
berbagai
perubahan
dalam
yang
mungkin
terjadi
(posible
adalah
suatu
analisa
simulasi
untuk
mengetahui
bagaimana dampak
akhirnya terhadap hasil yang diharapkan
(Riyanto, 2001)
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Istilah Break Even Point digunakan
bilamana suatu perusahaan hanya mampu
menutup biaya produksi dan biaya usaha
yang
diperlukan
dalam
menjalankan
suatu
perusahaan
hanya
volume
produksi,
sedangkan
perubahan
meskipun
ada
Begitu
pula
dengan
selisih
antara
pendapatan
yang
mampu
memperoleh
keuntungan,
tiga
pendekatan
dalam
analisis
yang
dapat
break
even
point
adalah
dengan
membuat
tetap,
biaya
total
yang
dalam
unit
horizontal
nampak
(sumbu
pada
X)
dan
break
ditentukan,
terjadi
yaitu
even
point
pada
persilangan
dapat
titik
dimana
antara
garis
break
even
point
keuntungan
volume
operasi
dari
produksi/penjualan
Apabila
volume
dengan
mengambil
penjualan
tertentu
volume
penjualan/produksi
hingga
dicapai
volume
break
even
point
F
CP
-V
C
di mana :
BEP (Q)
: Jumlah
VC
di mana :
1VC
S
BEP (Qi) : Volume penjualan
VC
: Biaya variabel FC
: Biaya tetap
S
: Penerimaan total
(Riyanto, 2001).
adalah
Rasio rentabilitas
rentabilitas
yang
ekonomi.
sensitivitas
berguna
untuk
dilakukan
dengan
menaikkan
break
even
point
pada
tiap
yang
perusahaan
berkepentingan
tersebut
keputusan
berkaitan
terhadap
dapat
mengambil
dengan
kebijakan-
kebijakan
produksi,
terkait
diharapkan
dapat
membantu
penambahan
atau
penggantian
lainnya,
apakah
penambahan
atau
ini
perusahaan
akan
menguntungkan
bagi
M
a
n
a
j
e
m
e
n
INPUT
B
i
a
y
a
T
e
t
a
p
B
i
a
y
a
V
a
r
i
a
b
e
l
Proses Produksi
SDM
Ekonomi
Analisis
Sensitivita
s
Analisis BEP
Analisis
Rentabilitas
OUTPUT
(
T
e
h
H
i
j
a
u
C
u
r
a
h
)
Penerimaan
D. Hipotesis
Berdasarkan kondisi perusahaan yang
dilihat dari operasional perusahaan serta
agribisnis teh saat ini, maka hipotesis yang
diambil adalah sebagai berikut:
1. Produksi dan penerimaan Pabrik teh
Sumber Daun di Kecamatan Takokak
Kabupaten
Cianjur
telah
melampaui
Kabupaten
memperoleh
keuntungan
Cianjur
keuntungan
atau
dan
rentabilitas
telah
tingkat
ekonomi
biaya
produksi
sebesar
waktu
akuntansi
melakukan
dilakukan
pencatatan
secara
konsisten
penelitian
berpengaruh.
yang
tidak
ini
dianggap
diamati
tidak
F. Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini merupakan studi kasus pada
Pabrik Teh Sumber Daun di Kecamatan
Takokak
memusatkan
Kabupaten
diri
pada
Cianjur
dan
aspek biaya,
2. Biaya
adalah
seluruh
biaya
yang
Takokak
Kabupaten
Tetap
adalah
biaya
yang
tidak
dipengaruhi
besarnya
meliputi
biaya
penyusutan
peralatan,
biaya
penyusutan
atau
penjualan,
dan
adalah
keseluruhan
hasil
produksi
dengan
harga
4. Keuntungan
adalah
selisih
antara
tidak
menderita
kerugian,
dan
tetap,
yang
diperoleh
dari
Kabupaten
Cianjur
untuk
ini
yang
digunakan
adalah
metode
dalam
deskriptif.
adalah
studi
kasus.
Studi
kasus
sifat-sifat
obyek
itu
juga
daun
pabrik-pabrik pengolahan
tanaman
teh
baik
milik
Bandung,
Sumedang,
Ciamis,
dalam
menghadapi
mampu
persaingan
di
Pabrik
Kecamatan
Teh
Takokak
Sumber
Kabupaten
Daun
Cianjur
Barat
dan
berusaha
mengembangkan
penelitian
tersedia
serta
dapat
untuk
(penyelidikan).
penelitian
tujuan
Data
ini
primer
diperoleh
khusus
dalam
melalui
Daun
Kecamatan
Takokak
Kabupaten Cianjur.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang
telah lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan
oleh
orang
di
luar
diri
dari
dokumen
Daun
Pabrik
Kecamatan
Teh
Takokak
ini
data
digunakan
primer
untuk
dengan
2. Pencatatan
Teknik
ini
mengumpulkan
digunakan
data
untuk
sekunder,
yaitu
ini
dilakukan
pengamatan
obyek
yang
dengan
langsung
akan
diteliti
Even
dapat
dimana
diartikan
dalam
suatu
operasinya,
Break Even
Point Atas
Dasar Unit
F
BEP (Q) = C
di mana :
P
V
C
BEP (Q)
: Jumlah unit/kuantitas
: Biaya tetap
VC
P-VC
B
E
P
(
Q
i
)
:
V
o
l
u
m
e
p
e
n
j
u
a
l
a
n
F
C
:
B
i
a
y
a
t
e
t
a
p
VC
1- S
VC
: Biaya variabel
: Penerimaan total
dimiliki
menghasilkan
selama
menunjukkan
perusahaan
laba
periode
kemampuan
untuk
atau
keuntungan
tertentu.
Rentabilitas
s=
(Riyanto, 2001).
menaikkan
dan
menurunkan
biaya
di
Pabrik
Teh
Sumber
Daun
memberikan
keuntungan
jika
penurunan
persen,
produksi
perusahaan
mencapai
keuntungan.
BEP
sebesar
masih
dan
mampu
memperoleh
usaha
turun
temurun
yang
perusahaan
perseorangan.
perusahaan
terletak
di
Hegarmanah
Kecamatan
Takokak
teh
milik
Bunga
PTPN
Melur,
yaitu
maupun
termasuk
Kabupaten
Cianjur
berbatasan
dengan
ke
dalam
bagian
barat
wilayah
yang
Kabupaten Sukabumi,
hanya
bertujuan
untuk menampung
sangat
minim. Seiring
berjalannya
dan
transportasi
sehingga
dapat
pun
sudah
mendukung
kayu
Perusahaan
bakar
telah
seluas
memiliki
300
m.
kebun
dan
tidak
melaksanakan
proses
Dalam
proses
produksinya,
pabrik
curah
dalam
satuan
kilogram.
satu
kali
produksi
lebih singkat
memerlukan
oolong
fermentasi
yang
penuh
dan
memerlukan
teh
setengah
yang
juga
bergerak
dalam
mitra
dikatakan
usaha,
bahwa
mempunyai
sehingga
Sumber
captive
dapat
Daun
market
telah
tersendiri.
Pedagang/Pabrik
lain
Konsumen.
Prospek usaha pengolahan pucuk daun
teh di Pabrik Teh Sumber Daun ini masih baik
karena
pola
hidup
masyarakat
untuk
B. Struktur Organisasi
Pabrik Teh Sumber Daun termasuk ke
dalam perusahaan menengah yang sedang
berkembang.
Oleh
karena
itu,
struktur
perusahaan.
Segala
dan
macam
sebagai manajer.
dengan
administrasi
Begitu
dan
pula
keuangan,
oleh
Pemilik
perusahaan
mengawasi
sehari-
Bapak
seluruh
Endang
Supriadi.
mempunyai
kegiatan
dan
tugas
perusahaan
PJ. Kebun
PJ.
Pengol
ahan
Bagian Teknik
Bagian
Produksi
PJ.Marketing
Bagian Sortasi
berikut :
1. Karyawan Kebun
a. Pemetik pucuk daun teh
: 40 orang
: 25 orang
2. Karyawan Pabrik
a. Bagian Produksi
: 15 orang
b. Bagian teknik
4 orang
c. Bagian sortasi
3 orang
d. Bagian kebersihan
3 orang
e. Sopir
4 orang
2 orang
3. Karyawan Kantor
Pembagian
kerja
sudah
dapat
sehingga
tercipta
suasana
produksi
adalah
pucuk
daun
duapuluh
empat
ton.
Untuk
diangkut
ke
ditimbang
pabrik
dan
untuk
diolah.
a. Pel
ay
ua
n
Setelah
ditebar
ditimbang,
dan
daun
diaduk-aduk
teh
untuk
sehingga
terjadinya
akan
proses
aktivitas
menghambat
fermentasi
dan
untuk
pembentukkan.
penggilingan
Proses
ini
dan
bertujuan
c. Pengeringan
Seperangkat mesin yang digunakan
dalam proses pengeringan disebut mesin
Bellong yang terdiri dari ECP drier,
rotary drier,dan Boiltea. Pengeringan
pertama dilakukan dengan ECP drier.
Pada pengeringan pertama
ini,
dapat
pengeringan
kedua
teh
hijau
yang
dihasilkan
dilakukan
akhir
dengan
dikeringkan,
teh
hijau
memisahkan
beberapa
jenis
teh
sesuai
menjadi
standar
atau
ukuran,
dan
juga
untuk
dan
kotoran.
Sortasi
harus
higroskopis
menyerap
air.
atau
Beberapa
mudah
tingkatan
Jikeng
(daun
bawah/tua),
ini,
meskipun
pabrik
tetapi
mesin
sortasi
yang
masih
berupa
teh
hijau
Rp 6.500,00
Rp
teh
hijau
yang
akan
kilogram.
Produk
teh
hijau
Mesin Roll
(Pelayuan)
e
s
i
n
J
a
c
k
s
o
n
(
P
e
n
g
g
i
l
i
n
g
a
n
,
P
e
m
b
e
n
t
u
k
k
a
n
)
M
e
s
i
n
B
e
l
l
o
n
g
(Pengeringan)
Me
sin
Re
pe
at
(Sor
tasi)
P
e
n
g
e
m
a
s
a
n
(
K
a
r
u
n
g
)
3. Pemasaran
Setelah mengalami serangkaian
proses produksi, produk yang sudah
dikemas kemudian masuk ke gudang
untuk persiapan pemasaran. Di dalam
teh
Sumber
Daun
teh
hijau.
Pada
proses
kali
diolah.
Demikian
pula
dipasarkan
atau
dijual.
Hal
ini
Cianjur,
serta
Kota
dan
Kabupaten Bandung.
Perusahaan
pelanggan
yang
telah
sudah
memiliki
cukup
lama
mempunyai
pelanggan
sendiri,
merk
dagang,
kemudian baru
dengan
telepon,
dan
dikirim
menggunakan
kemudian
sarana
barang
kepada pelanggan,
dan
akan
uang
telah
memiliki
beberapa
merupakan
keseluruhan
harga
produk.
Produksi
dan
Tahun
2
2005
1.992.025,0
2.0
166.002,1
1
6.635
13.217.085.875 13.867
Keterangan
Produksi (Kg/Thn)
Produksi rata-rata per bln (Kg)
Harga jual rata-rata (Rp/Kg)
Penerimaan (Rp/Thn)
Penerimaan rata-rata per bln(Rp)
1.101.423.823
1.155.614.688
1.219.130.208
jual
produk
terus
meningkat,
sehingga
mengalami
peningkatan,
karena
jual produk
jual
teh
hijau
berfluktuasi
meningkatkan produksinya
dapat
meningkatkan
dengan
penerimaan
teh
memproduksi
Sumber
teh
hijau
Daun
saja.
hanya
Hal
ini
obat
penelitian,
karena
teh
hijau
berdasarkan
hasil
bermanfaat
bagi
sehingga
perputaran
modal
pabrik
teh
Sumber
Daun
terus
tetap
adalah
biaya
yang
Tahun Produk
35.672.960
36.885.451
1.500.000
9.200.000
1.500.000
312.000
15.000.000
188.246.363
39.000.000
2.877.160
6.440.000
1.000.000
6.000.000
92.000.000
65.000.000
428.075.523
36.236.582
1.500.00
9.200.00
1.500.00
312.00
15.000.00
192.009.82
42.000.00
2.877.16
6.440.00
1.000.00
6.000.00
92.000.00
65.000.00
434.838.98
hingga
2007,
perusahaan
tidak
perusahaan
tidak
sedang
terbesar
adalah
biaya
gaji
terbagi
dalam
lima
bagian
yaitu
mesin
dengan
umur
teknis
perusahaan
memiliki
beberapa
biasa,
dan
sepeda
motor.
Biaya
Garis
Lurus,
yang
menggunakan
dasar
dan
stock.
Biaya
asuransi
bangunan,
kendaraan,
dan
stock
pajak
yang
dikeluarkan
dari
luas
tanah
dan
bangunan,
tersebut.
Kecamatan
Takokak
2.860.000,00
untuk
kebun
dan
Rp
dan
pekarangan.
Biaya
yang
teh
merupakan
tanaman
perusahaan
bukanlah
yang
proses
yang
sering
muncul
pada
dilakukan
tiga
tahun
sekali.
Setelah
dilakukan
pemangkasan,
kemudian
dilakukan
perusahaan
menganggarkan
sebesar
Rp
312.000,00
setiap
Asuransi bangunan
Administrasi bank
Asurans
Gaji peg
Gaji pimpinan
Penyus
Penyusutan mesin
Pajak k
Pemeliharaan
variabel
adalah
biaya
yang
5.905
6214
ke
kerusakan.
pabrik
Pabrik
untuk
teh
menghindari
Sumber
Daun
lima
banding
satu.
Jadi,
untuk
2005
9.914.308.425
1.464.138.375
104.581.313
2.490.031
1.992.025
268.923.375
3.984.050
3.000.000
11.763.417.590
980.284.799
6056
Tahun Produ
2006
10.347.196.1
1.536.078.6
128.006.5
3.047.7
2.031.8
281.411.2
4.063.7
3.250.0
12.305.085.8
1.025.423.8
dianggap
sama.
Hal
ini
adalah
kayu.
perusahaan
Sebelum krisis
menggunakan
solar
teh.
Tetapi,
karena
adanya
menekan
biaya
produksi.
Dan
hanya
dikemas
dengan
karung
yang
besar.
Begitu
pula
dengan
biaya
dan pemasaran
pengangkutan
dan
pemasaran.
pemberian
gaji
pegawai,
serta
Bahan baku
Packing Administrasi
Bahan bakar
Gudang
Lain-lain
dari
keseluruhan
biaya,
dan
halnya
perusahaan
Sumber
pada
Daun di
saprodi
dengan
seefisien
perkembangan
BEP
pabrik
teh
Penerimaan (Rp/Thn)
Produksi (Kg/Thn)
Harga Jual (Rp)
Biaya Tetap Per Unit
Biaya Variabel Per Unit
Contribution margin Per Unit
3.892.160.972
3.832.009.634
konsep
Menurut
Riyanto
contribution
margin.
(2001),
apabila
dengan
biaya
contribution
tetapnya.
margin
lebih
Jadi,
besar
berarti
bahwa
perusahaan telah
memperoleh keuntungan.
BEP dalam unit dapat dihitung dengan
membandingkan antara biaya tetap dengan
2005
428.075.523
11.763.417.590
13.217.085.875
1.992.025
6.635
215
5.905
730
586.405
3.859.766.211
Tahun Pro
200
434.8
12.305.0
13.867.3
2.0
biaya
variabelnya
(contribution
dapat
dihitung
dengan
12,000,000,000
10,000,000,000
8,000,000,000
6,000,000,000
4,000,000,000
2,000,000,000
Bi
ay
a
da
n
Pe
ner
T
F
C
T
V
C
T
C
S
a
l
e
s Profit
0
(2,000,000,000)
0
141,365 282,730 424,095 565,460
1,413,650
12,000,000,000
10,000,000,000
8,000,000,000
TF
Bi
ay
a
da
n
Pe
ner
6,000,000,000
4,000,000,000
2,000,000,000
C
TV
C
TC
Sa
le
s
Pr
of
it
0
(2,000,000,000)
0
136,444 272,889
1,364,443
hasil
analisis
data
sekunder,
keuntungan.
Jadi,
hipotesis
yang
peningkatan
produksi
dipengaruhi
oleh
dan
musim
BEP
memungkinkan
mengetahui
apakah
mereka
dalam
menentukan
hidup
dan
matinya
untuk
pengambilan
perencanaan
keputusan
dan
manajerial.
teh
yang
dibutuhkan,
serta
untuk
Perusahaan
bagaimana
volume
mencapai
juga
laba
dapat
tertentu.
menentukan
perubahan-perubahan
penjualan,
dan
biaya
harga,
produksi
Keterangan
2005
13.217.085.875
12.191.493.110
Penerimaan (Rp/Thn)
Biaya Total (Rp/Thn)
adalah
selisih
antara
teh
memberikan
hijau
ini
keuntungan
telah
dapat
sebesar
Rp
Ekonomi
perusahaan
yang
dimiliki
menunjukkan
menggunakan
untuk
dapat
Rentabilitas
Ekonomi
dihitung
Tahun Pr
200
13.867.3
12.739.9
1.025.592.760 1.127.45
871.753.846
958.33
1.692.452.557 1.976.95
60,6
13,5
Rentabilitas
ukuran
Ekonomi
efektivitas
merupakan
perusahaan.
Dengan
tersebut,
perusahaan
dapat
efektif
diketahui
atau
apakah
tidak
dalam
Aktiva
diperhitungkan
Rentabilitas
dan
laba
untuk
Ekonomi
yang
menghitung
berasal
dari
Ekonomi,
maka kemampuan
hasil
analisis
data
sekunder
dan
mesin
Rp
tanah,
bangunan,
dan
peralatan
1.692.452.557,00,
Rp
sebesar
bahwa
kemampuan
menghasilkan
perusahaan
laba
adalah
untuk
baik,
dan
dimiliki
untuk
menghasilkan laba
dengan efektif.
Nilai rentabilitas ekonomi perusahaan
mengalami penurunan karena setiap tahun
aktiva
yang
bertambah.
dimiliki
Hal
perusahaan
ini
terus
berarti
bahwa
suku
bunga.
Tingkat
suku
Mandiri
(Persero)
Tbk,
karena
modal
menjalankan
yang
usaha
dimiliki
sudah
untuk
mampu
pinjaman.
Karena
pabrik
teh
perusahaan
pada
umumnya,
ukuran
bahwa
perusahaan
baru
hanya
bagaimana
usaha
untuk
usaha
untuk
mempertinggi
memangkas
meningkatkan
meningkatkan
rasio
aktivitas
biaya
untuk
margin
kontribusi,
untuk
menambah
melaksanakan
usahanya,
memberikan
perusahaan,
karena
keuntungan
akan
bagi
meningkatkan
laba.
Tetapi
sebaliknya,
hal
operasionalisasi
dan
pada
dapat
mengetahui,
perubahan-perubahan
sejauh
tersebut
mana
akan
memperoleh
usahanya,
perlu
keuntungan
dilakukan
dalam
analisis
dari
mengetahui
dampak
berbagai
Uraian
Harga
Produksi
BEP(Rp)
Penerimaan
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
7235,75
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
15.068.449.375
1.686.083.965
7446.50
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
15.507.336.250
2.124.970.840
7657.25
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
15.946.223.125
2.563.857.715
6814,25
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.190.675.625
808.310.215
6%
6603,50
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
13.751.788.750
369.423.340
9%
6392,75
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
13.312.901.875
-69.463.535
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
BT
BV
BV
Keuntungan
BEP(Q)
/Unit
1
Kenaikan
Harga
Jual
3%
6%
9%
Penurunan
Harga
Jual
3%
Kenaikan Produksi
69.463.535
9%
2.247.840
3%
7025
442.625.410
12.939.740.000
6033
2.144.975
15.068.449.375
1.686.083.965
6%
7025
442.625.410
12.939.740.000
5862
2.207.450
15.507.336.250
2.124.970.840
9%
Penuruna
n
Produksi
3%
7025
442.625.410
12.939.740.000
5701
2.269.925
15.946.223.125
2.563.857.715
7025
442.625.410
12.939.740.000
6406
2.020.025
14.190.675.625
808.310.215
6%
7025
442.625.410
12.939.740.000
6610
1.957.550
13.751.788.750
369.423.340
7025
442.625.410
15.791.079.007
12.939.740.000
6828
1.895.075
13.312.901.875
14
3
No.
Uraian
Harga
BT
Produksi
BEP(Rp)
BV
BV
Penerimaan
Keuntungan
BEP(Q)
/Unit
3
K
Lanjutan Tabel 9. Analisis
terhadap Harga
Produk,
Biaya Produksi,
dan Jumlah
Produksi
pada
e
7025 Sensitivitas
442.625.410 12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
n
a
Pabrik Teh Sumber Daun
i
k
7025
464.756.681
13.586.727.000
6524
7025
486.887.951
14.233.714.000
6835
7025
509.019.222
14.880.701.000
7146
7025
420.494.140
12.292.753.000
5903
2.082.500
a
n
B
i
2.082.500
a
y
a
2.082.500
P
r
o
d
u
k
s
i
2.082.500
7025
398.362.869
11.645.766.000
5592
2.082.500
7025
376.231.599
10.998.779.000
5282
2.082.500
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
P
e
n
u
r
u
n
a
n
14.629.562.500
578.078.820
928.100
6.519.903.575
14.629.562.500
-91.039.451
2.561.445
17.994.151.070
14.629.562.500
-760.157.721
-4.220.908
-29.651.879.400
14.629.562.500
5%
14.629.562.500
10%
14.629.562.500
1
5
%
14.629.562.500
1.916.315.361
374.733
2.632.497.555
2.585.433.631
278.032
1.953.174.250
3.254.551.902
215.794
1.515.954.803
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
B
i
a
y
a
P
r
o
d
u
k
s
i
5
%
10%
15%
K
e
n
a
i
k
a
n
H
a
r
g
a
&
K
e
n
a
i
k
a
n
B
14
4
Lanjutan
.
P
r
d
u
k
s
i
Tabel
9. Analisis Sensitivitas terhadap Harga Produk, Biaya Produksi, dan Jumlah Produksi pada
Pabrik Teh Sumber Daun
3%
5%
Penurunan 5Harga&
Kenaikan B.Prduksi
6%
10%
9%
15%
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
3%
5%
7018,68
464.756.681
13.586.727.000
6524
2.082.500
14.616.395.894
564.912.213
939.968
6.597.332.092
6%
10%
6801,61
486.887.951
14.233.714.000
6835
2.082.500
14.164.342.413
-556.259.539
-14.616.130
-99.413.144.531
9%
15%
6584,53
509.019.222
14.880.701.000
7146
2.082.500
13.712.288.931
-1.677.431.290
-907.242
-5.973.764.585
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
6808,12
441.518.846
12.907.390.650
6198
2.082.500
14.177.904.017
828.994.520
723.694
4.926.994.072
Penuruna 6Harga&
n
B,Prdks
Penurunan i
3%
5%
6%
10%
6597,56
418.281.012
12.228.054.300
5872
2.082.500
13.739.412.140
1.093.076.828
576.349
3.802.498.037
9%
15%
6387,00
395.043.178
11.548.717.950
5546
2.082.500
13.300.920.263
1.357.159.135
469.511
2.998.762.059
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
Kenaikan Harga&
7
Penurunan Prduksi
3%
3%
7235,75
442.625.410
12.939.740.000
6406
2.020.025
14.616.395.894
1.234.030.484
533.272
3.858.626.120
6%
6%
7446,50
442.625.410
12.939.740.000
6610
1.957.550
14.576.896.075
1.194.530.665
529.248
3.941.044.290
9%
9%
7657,25
442.625.410 12.939.740.000 6828
1.895.075 14.511.063.044
1.128.697.634
533.823
4.087.616.009
No.
Uraian
Penurunan Harga&
Kenaikan Produksi
Harga
BT
BV
BV
Produksi
BEP(Rp)
Penerimaan
Keuntungan
BEP(Q)
7025
442.625.410
/Unit
12.939.740.000
6214
8
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
3%
3%
7018,68
442.625.410
12.939.740.000
6033
2.144.975
15.054.887.771
1.672.522.361
448.867
3.150.454.056
6%
6%
6801,61
442.625.410
12.939.740.000
5862
2.207.450
15.014.202.957
1.631.837.547
471.001
3.203.560.573
9%
9%
6584,53
442.625.410
12.939.740.000
5701
2.269.925
14.946.394.935
1.564.029.525
500.697
3.296.856.909
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
9
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
Kenaikan Prdksi&
Kenaikan B.Prdksi
3%
5%
7025
464.756.681
13.586.727.000
6334
2.144.975
15.068.449.375
1.016.965.695
672.792
4.726.366.174
6%
10%
7025
486.887.951
14.233.714.000
6448
2.207.450
15.507.336.250
786.734.299
843.877
5.928.237.491
9%
15%
7025
509.019.222
14.880.701.000
6556
2.269.925
15.946.223.125
556.502.904
1.084.384
7.617.799.659
10
11
Penurunan
Prduksi& Kenaikan
B.Produksi
7025
442.625.410
12.939.7
3%
5%
7025
464.756.681
13.586.7
6%
10%
7025
486.887.951
14.233.7
9%
15%
7025
509.019.222
14.880.7
7025
442.625.410
12.939.7
7025
441.518.846
12.907.3
7025
418.281.012
12.228.0
Penurunan Prdksi&
Penurunan
B.Prdksi
3%
5%
6%
10%
9%
15%
7025
395.043.178 11.548.717.950 6100
1.893.369 13.300.920.263
1.357.159.135
426.870 2.998.762.059
ns
iti
vi
ta
di
la
ka
de
n
ga
as
ka
pe
ru
ba
ha
n-
pe
ru
ba
rg
a,
se
rt
a
5
%
u
nt
u
k
bi
ay
a
pr
o
d
u
ks
i,
da
n
se
la
nj
ut
n
ya
di
la
k
14
8
Selanjutnya
adalah
bahwa
dengan
semakin
besar,
bahkan
melebihi
perusahaan
biaya
tidak
operasionalnya
mampu
sehingga
mengalami kerugian.
Kenaikan biaya produksi sampai dengan
15% yang diikuti dengan kenaikan harga
sampai dengan 9%, serta kenaikan produksi
sampai dengan 9% dan kenaikan biaya
produksi
sampai
dengan
meningkatkan nilai
15%
akan
BEP, tetapi
dalam
Adanya
penurunan
harga
melebihi
penerimaan.
Hal
jumlah
ini
produksi
dan
menyebabkan
14
9
penurunan
produksi sampai
dengan 9%,
pula
halnya
dengan
adanya
15%,
serta
penurunan
produksi
mampu
melampaui
BEP
dan
dengan
adanya
perubahan
atas
mengetahui
pengaruh
dari
diharapkan
perusahaan
akan
diharapkan
mengendalikan
atau
akan
mampu
mengatasi
masalah-
F. Permasalahan
Pabrik Teh Sumber Daun sudah berdiri
cukup lama dan cukup eksis dalam dunia
agribisnis teh saat ini. Tetapi, hingga saat
ini, administrasi perusahaan belum begitu
baik. Administrasi dan keuangan perusahaan
dikelola
secara
langsung
oleh
istri.
pemilik
Arus keluar
belum
melaksanakan
sistem
kondisi
perusahaan,
dan
lebih
administrasi,
lokasi
masalah
menjadi
salah
satu
kendala.
kendaraan.
Jaringan komunikasi
dan
listrik
terputus.
Hal
ini
Selain
itu,
proses
pengiriman
yang
ada
mengganggu.
Daun
memang
lipat.
dirasa
masih
dapat
terus
dikeluarkan
dan
memperoleh
keuntungan.
2. Rentabilitas Ekonomi Pabrik Teh Sumber
Daun pada tahun 2005, 2006, dan 2007
adalah sebesar 60,6 %, 57 %, dan 55,2 %.
Hal ini menunjukkan bahwa Pabrik Teh
Sumber
Daun
menggunakan
sudah
efektif
kekayaannya
dalam
untuk
menghasilkan keuntungan.
3. Perubahan
variabel
kenaikan
dan
sebesar
5%
masih
dapat
meningkatkan
ekonominya
atau
menghasilkan
rentabilitas
kemampuan
laba.
Hal
ini
untuk
dapat
Teh
Sumber
Daun
perlu
masalah
administrasi
dan
kecakapan
pembukuan,
dalam
misalnya
mengerjakan
dengan
syarat
DAFTAR PUSTAKA
2004.
Aspek
Pertumbuhan,
Komposisi
Produk,
Distribusi, dan Daya Saing Teh
Indonesia
Di
Pasar
Dunia.
http://www.lrpi.com. Diakses pada Selasa,
1 April 2008. Pukul 1100.
Suprihatini, Rohayati, Nurul Awalina M., dan
Shabri. 2005. Hasil Pengujian Pasar Teh
effervescent. Jurnal Penelitian Teh dan
Kina Volume 8 Nomor 3, SeptemberDesember 2005.