PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga
pelayanan. Ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam
hal jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir,
dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan. Permasalahan yang
muncul
dalam
tataran
mikro
operasional
memunculkan
persepsi
bila
melihat
ketenagaan
pelayanan
dalam
kerangka
kesehatan
masyarakat
yang
optimal
yang
ditandai
oleh
faktor
atau
determinan
yang
mempengaruhi
derajat
pembiayaan
kesehatan,
sumber
daya
manusia
(SDM)
bermutu
secara
mencukupi,
terdistribusi
secara
adil,
serta
1.2
Tujuan
Untuk mengetahui :
1. Perencanaan Kesehatan
2. Perencanaan Fasilitas dan Personel Kesehatan
1. Perencanaan Fasilitas Kesehatan
2. Personel Kesehatan
3. Analisis Manfaat Biaya dan Efektivitas Biaya Program-Program Kesehatan
1. Analisis Manfaat Biaya Kesehatan
2. Efektivitas Biaya Program-Program Kesehatan
BAB II
PERENCANAAN FASILITAS DAN PERSONIL KESEHATAN
DAN ANALISIS MANFAAT DAN EFEKTIFITAS BIAYA PROGRAM
KESEHATAN
2.1 PERENCANAAN KESEHATAN
1. Pengertian
Perencanaan adalah Upaya untuk menetapkan kegiatan dan upaya untuk
mengalokasikan sumber daya secara efisien. Perencanaan atau planning adalah proses
pengambilan keputusan yang menyang kut apa yang akan dilakukan di masa mendatang,
kapan, bagaimana dan siapa yang akan melakukannya.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah
kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya
yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah
langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan
berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta
diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan
juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai
tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa
akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah
satu tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan
jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan
di dalam (internal) organisasi.
2. Manfaat Perencanaan
3
Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan staf organisasi
kesehatan tersebut dapat mengetahui :
a. Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
b. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
c. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.
d. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
e. Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara teratur.
f. Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
g. Mengukur hasil kegiatan.
h. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.
3. Unsur Unsur Perencanaan
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik pada umumnya memuat enam
unsur yaitu what, why, where, when, who, how. Selanjutnya menurut Hasibuan (2008 :
112), pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil analisis
data, informasi, dan fakta, supaya rencana yang dibuat itu relatif baik, pelaksanaannya
mudah dan tujuan yang diinginkan akan tercapai. Pertanyaan itu secara rinci berupa:
1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai
sasaran, sarana dan prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan dan
rinciannya
2. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan
penjelasan, mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
3. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu dijelaskan dan diberikan
alasanalasannya berdasarkan pertimbangan ekonomis.
4. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik
untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar
waktu untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan memilih waktu itu
harus diberikan sejelas- jelasnya.
5. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan karyawan,
menetapkan persyaratan dan jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan,
luasnya wewenang dari masingmasing pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik
pengerjaannya.
4. Jenis-Jenis Perencanaan Kesehatan
4
tahun.
Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7
c.
tahun.
Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya hanya berlaku
untuk 1 tahun.
5. Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses, dimulai dari identifikasi
masalah, penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahaan masalah, implementasi
(pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi.
perencanaan kesehatan.
d. Hasil kunjungan lapangan supervisi dan sebagainya.
c) Menetapkan prioritas Masalah
Untuk menentukan Prioritas masalah harus dipilih masalah yang Feasible untuk
dipecahkan. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
d. Melalui teknik scoring, yakni dengan menggunakan ukuran (parameter) antara
lain :
- Prevalensi penyakit ( Prevalence) atau besarnya masalah
- Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (Severity).
- Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of
-
ummet need)
Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social
benefit)
Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility)
Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
(resources availability)
Tujuan umum
Bersifat umum dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus, dan
b.
balita.
Meningkatkan jumlah anak balita yang ditimbang di Posyandu.
Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya naik dan sebagainya.
bersangkutan
Kegiatan pada tahap penilaian , yakni kegiatan untuk mengevaluasi seluruh
kegiatan dalam rangka pencapaian program tersebut.
Sasaran adalah kelompok masyarakat tertentu yang akan digarap oleh program yang
direncanakan tersebut. Sasaran program kesehatan dibagi dua, yakni :
a.
b.
g) Waktu
Waktu yang ditetapkan sangat tergantung dengan jenis perencanaan yang dibuat serta
kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan.
h) Organisasi dan Staf
Dalam bagian ini di gambarkan atau diuraikan organisasi dan sekaligus staf atau
personel yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau program tersebut.
i) Rencana Anggaran
Uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari
persiapan sampai Evaluasi. Yang meliputi :
- Biaya personalia
- Biaya operasional
- Biaya sarana dan fasilitas
- Biaya penilaian
j) Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi adalah Suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk
menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah tercapai.
2.2 PERENCANAAN FASILITAS DAN PERSONIL KESEHATAN
2.2.1 PERENCANAAN FASILITAS KESEHATAN
Setelah aktivitas perencanaan produk dan pengembangan produk
baru selesai dilakukan, maka aktivitas berikutnya adalah perencanaan
8
penyimpanan.
Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif
Meminimalkan investasi modal
Mempermudah pemeliharaan
Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja
1. Perencanaan Lokasi
Perencanaan lokasi adalah proses menentukan daerah atau tempat untuk sebuah
aktivitas atau fasilitas. Perencanaan lokasi merupakan suatu kegiatan straregis yang
bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga
perusahaan atau pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya rendah, dan
memungkinkan perusahaan dimasa datang.
Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam :
-
Dalam mendapatkan lokasi suatu perusahaan atau pabrik yang tepat, perlu untuk
memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan. Faktorfaktor itu antara lain :
Letak pasar
Letak sumber bahan baku
Ketersediaan tenaga kerja
Ketersediaan tenaga listrik
Ketersediaan air
Fasilitas pengangkutan
Fasilitas perumahan, pendidikan, pembelajaran, dan telekomunikasi
Pelayanan kesehatan, keamanan, dan pencegahan kebakaran
Peraturan pemerintah setempat
Sikap masyarakat
Biaya dari tanah dan bangungan
Luas tempat patkir
Saluran pembuangan
Kemungkinan perluasan
Lebar jalan
2. Perancangan Fasilitas
Perancangan Fasilitas adalah proses membangun fasilitas sesuai dengan tujuan
aktivitas. Perancangan Fasilitas terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a.
terdiri atas penataan unsur fisiknya, pengaturan aliran bahan, dan penjaminan keamanan
para pekerja. Secara factual keluaran dari perancangan fasilitas hanya berupa luas
ruangan yang dihasilkan dari pengaturan berbagai komponen-komponen yang terlibat
dalam organisasi. Kegiatan perancangan fasilitas adalah menganalisis, membentuk
konsep, merancang, dan mewujudkan system bagi pembuatan barang atau jasa.
b.
Atap cukup tinggi, hal ini akan memudahkan perusahaan di dalam mengatur
10
Daya tahan lantai & bangunan, sangat berguna apabila perusahaan memilih
bangunan berlantai lebih dari satu (bangunan bertingkat).Penting juga bila
c.
operasional perusahaan
e) Biaya investasi & produksi yang rendah,
f) Fleksibilitas untuk perubahan
g) Keselamatan kerja
h) Suasana kerja yang baik
i) Penggunaan tenaga kerja & persediaan yang efisien
Perancangan dan system pemindahan bahan
Fasilitas
produksi
yang
direncanakan
dengan
baik,
akan
11
Perencanaan berlangsung pada dua tingkat. Pada tingkat mikro perlu direncanakan
jumlah pekerja yang memadai untuk memenuhi, tetapi tidak melebihi permintaan efektif
di masa mendatang serta yaitu yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang didukung oleh
kemauan kemampuan. Pada tingkat mikro fungsi dan penugasan para pekerja harus
ditetapkan. Dalam praktek kedua aspek ini harus dicapai secara stimulant, misalnya sulit
untuk megatakan dengan tepat berapa perawat yang harus dilatih sebelum peran dan
beban kerja mereka dijelaskan dan dihitung.
Sifat perencanaan personil kesehatan memiliki banyak aspek, dibutuhkan kerangka
kerja untuk analisis, diantaranya :
1. Analisis dan proyeksi penawaran
Mengukur penawaran semua jenis tenaga kesehatan yang ada secara terinci dan
memproyeksikan penawaran-penawaran pada 10 hingga 20 tahun kemudian, dengan
penambahan yang sudah diperhitungkan dari lulusan baru pengurangan yang
diperkirakan akibat kematian, migrasi, pensiun, dan perubahan profesi.
2. Analisis permintaan dan proyeksi permintaan
Mengevaluasi permintaan ekonomi secara efektif terhadap pelayanan kesehatan baik
maupun disector swasta maupun sector pemerintah dan memproyeksikan permintaan
ekonomi yang efektif untuk waktu 10 sampai 20 tahun kemudian.
3. Analisis dan proyeksi produktifitas
Memperkirakan jumlah rata-rata pelayanan tiap pekerja kesehatan per-unit waktu
dan memproyeksikan perubahan-perubahan
4. Menyesuaikan permintaan dan penawaran dimasa mendatang
Membandingkan
proyeksi
penawaran
dengan
proyeksi
permintaan
12
Penyusunan
rencana
kebutuhan,
memperhatikan
kebutuhan
SDMK
dan
pelatihan
tenaga
kesehatan
adalah
upaya
meliputi
Sekolah
Menengah
Farmasi,
Analis
Farmasi
3. Kesehatan Masyarakat (Kesehatan Lingkungan)
4. Gizi
5. Keterapian Fisik meliputi Fisioterapi, Okupasi Terapi, Terapi
Wicara, Akupuntur
6. Keteknisan Medis meliputi SMAK, Analis Kesehatan, Teknik Gigi,
Ortotik
Prostetik,
Teknik
Elektro
Medik,
Teknik
Radiologi,
tenaga
kesehatan
adalah
upaya
pemerataan,
masyarakat)
Penerapan pola karir di pemerintah & swasta.
CPD
Pendayagunaan nakes untuk LN & nakes asing Per-UU
Pendayagunaan nakes WNI lulusan LN
Diklat
2.3 ANALISIS MANFAAT BIAYA DAN EFEKTIFITAS BIAYA PROGRAM PROGRAM KESEHATAN
2.3.1
1. Pengertian Biaya
Biaya adalah Seluruh pengorbanan sumber daya yang dikeluarkan oleh seseorang/
badan usaha dalam rangka melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya adalah nilai dari
sejumlah input (faktor produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output).
Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan adalah jasa pelayanan kesehatan, misal
di rumah sakit produk outputnya adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap, laboratorium,
radiologi, kamar bedah dan lain-lain
2. Analisis Biaya
Prasarat melakukan analisis biaya:
1. Struktur organisasi rumah sakit yang baik
2. Sistem akuntansi yang tepat
3. Adanya informasi statistik yang cukup baik
Kegunaan Analisis Biaya
1. Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan lokasi biaya ditempatkan, sbg
bahan pertimbangan dalam pengendalian biaya yang dikeluarkan.
15
16
Teknologi canggih
Tingkat Inflasi
Sistem
Casemix,
sistem
pengklasifikasian
penyakit
yang
Real (Riil)
Primer-Sekunder
Tangible-Intangible
Internal-Eksternal
Semu (Pecuniary)
18
Primer
Salah satunya yaitu mengelompokkan manfaat dan biaya suatu proyek secara riil
(real) dan semu (pecuniary). Manfaat riil adalah manfaat yang timbul bagi seseorang
yang tidak diimbangi oleh hilangnya manfaat bagi pihak lain. Manfaat semu adalah yang
hanya diterima oleh sekelompok tertentu, tetapi sekelompok lainnya menderita karena
proyek tersebut.
Pada analisis manfaat dan biaya pada proyek swasta, manfaat pada umumnya diukur
dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan perkiraan harga barang.
Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang langsung digunakan proyek tersebut
berdasarkan harga pembeliannya. Ini berbeda dengan proyek pemerintah, sebab pada
umumnya manfaat penggunaan sumber ekonomi diukur dengan harga pasar oleh karena
harga pada pasar persaingan sempurna mencerminkan nilai sesungguhnya dari sumber
ekonomi yang digunakan. Pada keadaan yang tidak ada persaingan sempurna maka harga
pasar tidak menunjukkan nilai sumber ekonomi yang sesungguhnya. Dalam hal ini harus
dilakukan penyesuaian dengan menggunakan harga bayangan (shadow price). Beberapa
faktor yang menyebabkan tidak adanya harga yang terjadi pada persaingan sempurna
adalah adanya: unsur monopoli, pajak, pengangguran, dan surplus konsumen.
b. Memperkirakan Nilai yang Tidak Berwujud (Intangible)
Seperti sudah disinggung di atas bahwa manfaat dan biaya tidak berwujud yang tidak
dapat dipasarkan sulit dihitung. Ada beberapa pendekatan untuk menentukan manfaat dan
biaya yang tidak berwujud. Manfaat tidak berwujud dapat ditentukan berdasarkan
pengukuran
langsung.
Misalnya
untuk
menentukan
manfaat
dari
program
program
sama-sama
berhasil
pekerjaan,
tentu
nilai
rupiahnya
akan
jauh
lebih
kecil
jika
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
(1) Perencanaan kesehatan merupakan Usaha untuk merinci kegiatan pelayanan
kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada dan menetapkan alokasi
sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai status kesehatan masyarakat
yang dikehendaki dalam periode tertentu pada masa yang akan dating
(2) Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan
berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja.
Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan
masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang
terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan
untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang
diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang
terpenting di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan
pendek organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam
(internal) organisasi.
(3) Salah satu sumber daya yang cukup penting untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat adalah biaya. Efektivitas biaya tidak sekedar menjadi perhatian
bidang preekonomian, karena meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kesejahteraan merupakan masalah moral. Alokasi sumber daya yang tidak efektif
menghasilkan manfaat yang lebih sedikit daripada yang mungkin terjadi dengan
alokasi yang berbeda.
(4) CEA adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi strategi yang dapat
dengan tujuan yang sama. Dalam analisis keefektifan biaya dilakukan dengan
membandingkan input dan output. Input adalah biaya yang diukur dalam satuan
moneter, sedangkan output adalah manfaat diukur dalam peningkatan kesehatan.
Dengan membagi biaya dengan manfaat, seseorang dapat memperoleh rasio
keefefektifan biaya untuk setiap intervensi. Intervensi yang efektif dapat
memberikan lebih banyak manfaat pada lebih banyak orang sehingga menjadi
pertimbangan penting dalam mengevaluasi tindakan dan kebijakan sosial.
23