Agama merupakan sesuatu yang penting bagi semua orang, bahkan bisa
dikatakan jikalau semua orang butuh agama. Seseorang yang tidak memiliki
agama seakan hidup tanpa tujuan dan tidak tahu untuk apa ia ada di dunia ini.
Mungkin agama di dunia ada banyak sekali, mulai dari agama Islam, Kristen,
Budha, dan sebagainya. Dalam memilih suatu agama tentunya seseorang akan
memilih agama yang sesuai dengan apa yang ia yakini dan ia percayai. Selain itu,
ada juga faktor lain yang membuat seseorang memilih suatu agama, seperti faktor
keturunan. Misalnya saja ada seseorang yang terlahir dalam keluarga yang
beragama Islam, maka kemungkinan besar orang tersebut juga akan beragama
Islam seperti keluarganya. Di dalam beragama tentunya kita harus mengetahui apa
saja yang terkandung dalam agama yang kita pilih, seperti apa saja yang diajarkan
dalam agama tersebut, bagaimana cara peribadatannya, hingga sejarah dari agama
tersebut.
Dari sekian banyak agama yang ada di dunia sekarang, hanya terdapat satu
agama yang diridhoi oleh Allah yaitu Islam.
Sesungguhnya agama ( yang diridhoi ) di sisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya. (QS. Ali Imran : 19)
Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karekteristik yang khas
dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai
literatur yang berbicara tentang Islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian
agama Islam, sumber, dan ruang lingkup ajarannya serta cara untuk
memahaminya. Dalam upaya memahami ajaran Islam, berbagai aspek yang
berkenaan dengan Islam itu perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan
pemahaman Islam yang komprehensif. Hal ini penting dilakukan, karena kualitas
pemahaman keIslaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan
( )
Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk dan
patuh kepadaNya dengan keta`atan serta membebaskan diri (bara`ah) dari
syirik
Untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk mencapai keridhoan-Nya, Allah
SWT hanya menurunkan satu agama kepada hamba-hamba-Nya, sejak awal
penciptaan manusia hingga hari kiamat kelak, yaitu agama Islam. Seluruh nabi,
dari Nabi Adam a.s. sampai Nabi Muhammad SAW, hanya membawa dan
mendakwahkan agama Islam. Itulah sirotulmustaqim.
Inti agama Islam adalah berserah diri secara total kepada Allah SWT,
mengesakan-Nya, mengagungkan-Nya dan mencintai-Nya dengan mengikuti
wahyu dan syariat-Nya. Hakikat sesuatu yang diajarkan oleh Islam tidak akan
pernah berubah, sejak Nabi Adam a.s. sampai Nabi Muhammad SAW dan hingga
hari kiamat. Adapun syariat yang diturunkan Allah SAW, yaitu cara beribadah,
tempat dan kadar peribadatan serta peraturan kemasyarakatan, bahkan hukum
halal dan haram, masih bisa berbeda antara satu rasul dengan yang lainnya. Oleh
karena itu, walaupun berbeda dalam syariat di beberapa bagian detail atau
rinciannya (mayoritas syariat global sama saja), namun aqidah para nabi dan
ajaran mereka adalah sama, yaitu Islam.
Nabi Musa a.s. adalah nabi Islam, beragama Islam dan mendakwahkan Islam serta
para pengikutnya adalah orang-orang Islam, bukan agama Yahudi. Sedangkan
agama Yahudi adalah agama batil yang dianut oleh orang-orang yang menyelisihi
ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa a.s.
Musa Berkata: Wahai kaum, jika kalian beriman kepada Allah, maka
bertawakallah kepada-Nya saja, jika kalian benar-benar orang-orang Islam
(muslimin). (QS. Yunus [10]: 84)
Demikian pula halnya dengan Nabi Isa a.s. dan para pengikutnya yang setia,
mereka adalah kaum muslimin sedangkan para penyelisihnya yang dinamakan
umat Kristiani dengan agama mereka (Kristen), mereka adalah kaum musyrikin.
Bagaimanapun Islam adalah mata rantai peradaban dunia. Dalam sejarah kita
melihat Islam mewariskan peradaban Yunani-Roma di Barat, dan peradabanperadaban Persia, India, dan China di Timur. Islam bertindak sebagai pewaris
utama yang kemudian diambil alih oleh peradaban Barat sekarang melalui
Renaissans. Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa Islam menjadi mata
rantai yang penting dalam sejarah peradaban dunia.
Karakteristik Islam dalam bidang
ilmu
pengetahuan
dan
kebudayaan tersebut dapat dilihat dari 5 ayat pertama surat Al-Alaq. Pada ayat
tersebut terdapat kata iqra' yang diulang sebanyak dua kali. Kata tersebut tidak
hannya berarti membaca dalamm arti bahasa, tetapi berarti menelaah,
mengobservasi, membandingkan, mengukur, mendeskripsikan, menganalisis, dan
penyimpulan secara induktif. Semua cara tersebut dapat digunakan dalam proses
mempelajari sesuatu. Hal itu dapat digunakan untuk menngembangkan ilmu
pengetahuan. Artinnya
Islam mendorong
manusia
orang yang meraih keduanya secara seimbang, karena dunia adalah alat untuk
menuju akhirat, dan jangan dibalik yakni akhirat dikorbankan untuk urusan dunia.
Dari sini dapat kita lihat bahwa Islam sangat memperhatikan
kehidupan dunia, dan kehidupan dunia tidak akan lepas dengan yang namanya
ekonomi. Alam raya ini adalah sesuatu yang diciptakan manusia untuk
dimanfaatkan manusia bukan malah menjadi obyek sesembahan. Maka cara
terbaik untuk mensyukurinya adalah dengan menggunakan dan memanfaatkannya
dengan baik dan benar untuk keperluan ekonomi yang menopang kehidupan
dunia. Dengan demikian, bukan hanya semakin mantap iman tetapi kita juga akan
merasakan manfaat atas segala ciptaan Tuhan. Dari keadaan demikian, maka kita
akan memanfaatkan kehidupan dunia untuk beribadah kepada Allah SWT yang
akan berimbas kepada hasil ekonomi yang kita dapat halal dan berbuah barakah.
7. Dalam Bidang Kesehatan
Ciri khas Islam selanjutnya dapat dilihat dari konsepnya mengenai
kesehatan. Ajaran Islam memegang prinsip pencegahan lebih baik daripada
penyembuhan. Yang dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al-wiqayah khair
min al-'laj.7 Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut, Islam menekankan
segi kebersihan lahir dan batin. Kabersihan lahir dapat mengambil bentuk
kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan,
minuman, dan lain sebagainya. Dalam hubbungan ini kita dapat menelaah ayat AlQuran yang artinya: Seesungguhnya Allah menyukai orang-oang yang bertaubat
dan senang kepada orang-orang yang membersihkan diri. 8 Bertaubat yang
dikemukakan di atas akan menghasilkan keseehatan mental, dan kebersihan
lahiriah akan menghasilkan kesehatan fisik. Selanjutnya kita baca lagi ayat AlQuran yang artinya: Dan bersihkanlah pakaianmu dan tinggalkanlah segala
macam kotoran.9
7 Ibid p.91.
8 QS. Al-Baqarah : 222.
9 QS. Al-Mudatsir : 4-5.
10
dan
dari ajarannya
mengenai kerja. Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah
SWT. Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang
bermutu, terarah kepada pengabdian kepada Allah SWT, dan kerja yang
bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu Islam tidak menekankan pada banyaknya
pekerjaan, tetapi pada kualias manfaat kerja. Seperti pada ayat Al-Quran yang
artinya adalah Dialah yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu
10 Ibid p.92.
11
11
menerangkan bahwa siapa yang paling baik amalnya, bukan yang paling banyak
amalnya. Selain itu amal tersebut juga harus bermanfaat bagi orang lain. Seperti di
hadist Rasul bahwa orang yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi
yang lainnya. 12
Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, Islam
memandang kerja yang dilakukan haruslah profesional, yaitu kerja yang didukung
pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan seterusnya.
13
Suatu
11 QS. Al-Mulk: 2.
12 Hadist kelas 1 KMI.
13 Ibid p. 93.
14 Hadist kelas 5 KMI.
12
berpendapat bahwa sumber ajaran Islam ada dua, yaitu Al-Quran dan Al-Sunnah.
Selain itu juga ada ijtihad.
1.
AL-QURAN
Secara
etimologi
Alquran
berasal
berarti
dari
kata qaraa,
mengumpulkan
yaqrau,
(al-jamu)
dan
13
14
Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Sebagai sumber agama
dan ajaran Islam, al-Hadis mempunyai peranan penting setelah Al-Quran. AlQuran sebagai kitab suci dan pedoman hidup umat Islam diturunkan pada
umumnya dalam kata-kata yang perlu dirinci dan dijelaskan lebih lanjut, agar
dapat dipahami dan diamalkan.
Ada 3 peranan al-Hadis terhadap al-Quran sebagai sumber agama dan ajaran
Islam, yakni sebagai berikut:
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-Quran.
2. Sebagai penjelasan isi Al-Quran.
3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samarsamar ketentuannya di dalam Al-Quran.
2.1.Macam-macam As-Sunnah:
a) Ditinjau dari bentuknya
1. Sunnah qauliyah, yaitu semua perkataan Rasulullah
2. Sunnah filiyah, yaitu semua perbuatan Rasulullah
3. Sunnah taqririyah, yaitu penetapan dan pengakuan Rasulullah
4. Sunnah hammiyah, yaitu sesuatu yang telah direncanakan akan dikerjakan
tapi tidak sampai dikerjakan
b) ditinjau dari segi jumlah orang-orang yang menyampaikannya
1. Mutawatir, yaitu yang diriwayatkan oleh orang banyak
2. Masyhur, diriwayatkan oleh banyak orang, tetapi tidak sampai (jumlahnya)
kepada derajat mutawatir
3. Ahad, yang diriwayatkan oleh satu orang.
c) Ditinjau dari kualitasnya
1. Shahih, yaitu hadits yang sehat, benar, dan sah
2. Hasan, yaitu hadits yang baik, memenuhi syarat shahih, tetapi dari segi
hafalan pembawaannya yang kurang baik.
3. Dhaif, yaitu hadits yang lemah
4. Maudhu, yaitu hadits yang palsu.
d) Ditinjau dari segi diterima atau tidaknya
1. Maqbul, yang diterima.
2. Mardud, yang ditolak.
3. IJTIHAD
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan pikiran atau
bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti mencurahkan
15
Ijma
Qiyas
Istihsan
Mushalat Murshalah
Sududz Dzariah
Istishab.
Urf
BAB III: PENUTUP
Dari uraian mengenai sumber, karakteristik, serta sumber ajaran Islam terlihat
bahwa ajaran Islam memiliki ciri-ciri secara keseluruhan amat ideal. Karakteristik
Islam yang sedemikian idealnya itu tampak masih belum seluruhnya dijumpai
dalam kenyataan umatnya. Antara ajaran Islam yang ideal dan kenyataan umatnya
yang demikian itu, masih ada kesenjangan. Hal ini memerlukan pemecahan,
antara lain dengan merumuskan kembali metode dan pendekatan dalam
memahami agama Islam. Di lain pihak, kita juga harus mengamalkan isi AlQuran dalam kehidupan sehari-hari karena Al-Quran merupakan petunjuk untuk
manusia ke jalan yang benar.
16
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
Kaelany HD., Dr., MA, Islam Agama Universal, (Jakarta, Midada Rahma Press,
2010), cetakan III.
Nata, Abuddin, Metodologi
Studi
cetakan IX.
Razak , Nasruddin, Dienul Islam, (Bandung: al-ma'arif, 1977), cetakan II.
Almusawa , Nabiel Fuad, Pendidikan Agama Islam, (Bandung, Syaamil Cipta
Media, 2005), cetakan I.
Endang Saifuddin Anshari, Kuliah Al-Islam, Pustaka Bandung, 1978.
Al-Sibai, Musthafa, Sunnah dan Peranannya Dalam Penetapan Hukum Islam,
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991.
Abdullah, M. Yatimin, Studi Islam Kontemporer, Jakarta: Amzah, 2006.
17
18