Hub Kdar HB DGN Prestasi BLJR PDF
Hub Kdar HB DGN Prestasi BLJR PDF
ABSTRAK
Latar Belakang: Defisiensi besi merupakan defisiensi gizi yang peling umum terjadi, baik di negara maju
maupun di negara sedang berkembang. Defisiensi besi terutama menyerang golongan rentan, seperti anakanak, remaja, ibu hamil, serta pekerja berpenghasilan rendah. Secara klasik defisiensi dikaitkan dengan anemia
gizi besi. Namun sejak 25 tahun terakhir banyak bukti menunjukkan bahwa defisiensi besi berpengaruh luas
terhadap kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Pengaruh defisiensi Fe terutama melalui kondisi
gangguan fungsi hemoglobin yang merupakan alat transport O2 yang diperlukan banyak reaksi metabolik
tubuh. Dikatakan bahwa pada kondisi anemia daya konsentrasi dalam belajar tampak menurun. Bukti yang
tersedia menunjukkan gangguan pada perkembangan psikomotor dan kemampuan intelektual serta perubahan
perilaku setelah terjadi anemia defisiensi zat besi. Banyak penelitian meperlihatkan adanya keterkaitan antara
anemia defisiensi zat besi pada anak-anak dengan perkembangan motorik dan kognitif yang buruk serta
masalah prilaku. Suatu penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar
hemoglobin (Hb) dengan prestasi belajar pada anak kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar di Kelurahan Maasing.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar di Kelurahan
Maasing yang berjumlah 86 orang. Sampel dalam penelitian adalah semua siswa kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar
di Kelurahan Maasing yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 61 orang. Pengukuran kadar hemoglobin
(Hb) menggunakan metode sahli. Hasil belajar didapatkan melalui nilai hasil evaluasi belajar semester.
Penelitian: Untuk melihat pengaruh kadar hemoglobin (Hb) dengan prestasi belajar digunakan analisa bivariat
dengan menggunakan fishers exact pada tingkat kemaknaan 95%. Diperoleh taraf signifikan atau nilai p
sebesar 1,000 yakni lebih besar dibandingkan = 0,05.
Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar hemoglobin (Hb) dengan prestasi
belajar siswa.
Kata Kunci: Kadar Hemoglobin (Hb), Prestasi Belajar.
ABSTRACT
Background: Deficiency is iron constitutes deficiency nutrient that peeling generically happens, well at forward
state and also at state is amends. Deficiency is iron particularly attack vulnerable faction, childlike, stripling,
pregnant mother, and employ gets low production. deficiencys classic ala concerned by iron nutrient anemia.
But since 25 the last year a lot of prove point out that deficiency ascendant iron extends to learning ability and
work productivity. deficiency Fe influence especially via logistic invasive condition hemoglobin which constitute
needful transport O2 tool a lot of metabolic reaction body. Said that on anemia condition energies deep
concentration study to visually down. Available prove point out trouble on formative psychomotor and
intellectual ability and after behavior change happens deficiencys anemia iron substance. There are many
research show marks sense relevance among deficiencys anemia iron substance on children with formative
motoric and cognitive what does deteriorate and behavior problem. A research was done by aim to know
relationship among titrates hemoglobin (Hb) with learned achievement on child brazes 4 and 5 Elementary
Schools at Maasing sub-district Tuminting district Manado's City.
Observational method: This research constitute observational research type analytic with cross sectional's
approaching. Population in observational it is exhaustive student braze 4 and 5 Elementary Schools at Maasing
sub-district that total 86 person. Sample in observational is all student braze 4 and 5 Elementary Schools at
Maasing sub-district that accomplish research criterion as much 61 person. Measurement titrates hemoglobin
(Hb) utilizing Sahli method. Learned result to be gotten point thru result evaluates to study semester.
Research: To see hemoglobin rate influence (Hb) with learned achievement to be utilized bivariate analysis by
use of fisher exact on increases trusty zoom 95%. Gotten by significant level or point p as big as 1,000 namely
more outgrow than = 0,05.
Conclusion: It points out that no relationship among titrates hemoglobin (Hb) with students learned
achievement.
Key word: Hemoglobin rate (Hb), Learned achievement.
PENDAHULUAN
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah
kesehatan
masyarakat,
namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan
dengan pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah
gizi adalah multifaktoral, oleh karena itu
pendekatan
penanggulangannya
harus
melibatkan berbagai sektor terkait (Supariasa
dkk, 2002).
Kualitas sumber daya manusia (SDM)
merupakan
syarat
mutlak
menuju
pembangunan di segala bidang. Status gizi
merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh pada kualitas SDM terutama yang
terkait dengan kecerdasan, produktivitas, dan
kreativitas (Adriani & Wirjatmadi, 2012a).
Anak sekolah merupakan aset negara yang
sangat penting sebagai sumber daya manusia
bagi keberhasilan pembangunan bangsa
(Moehji, 2003).
Pada periode anak menjalani pendidikan dasar
merupakan titik awal anak mengenal sekolah
dan anak mengalami perkembangan kognitif
(perkembangan
memori,
perkembangan
pemikiran kritis, perkembangan kreativitas,
dan perkembangan bahasa). Karena itu, saat ini
anak benar-benar membutuhkan perhatian dan
dukungan dari orang tua dalam menghadapi
perkembangan yang pesat. Anak memerlukan
nutrisi yang cukup dan seimbang agar proses
berpikir, belajar dan beraktivitas tidak
terhambat (Devi, 2012).
Prestasi belajar adalah hasil atau taraf
kemampuan yang telah dicapai siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar dalam
waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah
laku, keterampilan dan pengetahuan dan
kemudian akan diukur dan dinilai yang
kemudian diwujudkan dalam angka atau
pernyataan. Prestasi belajar disekolah sangat
dipengaruhi oleh kemampuan umum yang
diukur oleh intelligence quotient (IQ). IQ yang
tinggi dapat dapat meramalkan sukses terhadap
prestasi belajar, namun tidak dapat menjamin
sukses dimasyarakat. Prestasi belajar siswa
bukan semata-mata karena kecerdasan siswa
saja tetapi ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar tersebut (Syah,
2010).
Penyebab utama anemia di negara-negara maju
adalah ketidak cukupan asupan besi yang
tersedia secara hayati dari makanan. Di negaranegara berkembang, asupan makanan yang
tidak adekuat juga menjadi penyebab utama,
2
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian observasional dengan menggunakan
metode
analitik
dengan
pendekatan
crossectional yang mengkaji hubungan antara
kadar Hb dengan prestasi belajar anak kelas 4
dan 5 SD di Kelurahan Maasing Kecamatan
Tuminting Kota Manado.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan JanuariMei 2013 pada anak kelas 4 dan 5 Sekolah
Dasar di Kelurahan Maasing Kecamatan
Tuminting Kota Manado.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
anak kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar di Kelurahan
Maasing yang berjumlah 86 siswa.
Jumlah sampel penelitian adalah semua anak
kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar di Kelurahan
Maasing Kecamatan Tuminting Kota Manado
yang memenuhi kriteria penelitian yaitu
sebanyak 61 orang dengan kriteria inklusi dan
eksklusi, yaitu:
1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dari sampel penelitia yaitu:
a. Bersedia menjadi sampel.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria inklusi dari sampel penelitian yaitu:
a. Sedang sakit pada saat pengambilan data.
b. Tidak hadir saat pengambilan darah.
c. Sedang haid.
Variabel Penelitian:
1. Kadar hemohlobin (Variabel Independen)
2. Prestasi belajar (Variabel Dependen)
Instrumen Penelitian:
1. Data umum tentang identitas responden
dikumpulkan melalui metode wawancara
dengan menggunakan kuesioner.
2. Torniquet, jarum 3 cc sekali pakai, kapas
alkohol 70%, tabung EDTA merah,
tabung EDTA ungu dan plaster untuk
melakukan pengambilan darah.
3. Pipet Hemoglobin, alat sahli, pipet pastur
dan pengaduk.
4. Data kadar feritin didapatkan dengan
melakukan tes darah di Laboratorium
dengan immunoassay dengan teknik
ELISA untuk kadar feritin dan teknik sahli
untuk kadar hemoglobin.
5. Alat tulis menulis.
6. Komputer
untuk
mengolah
data,
menggunakan program Statistic Program
for Social Science (SPSS) versi 19 untuk
pengolahan data secara statistik.
Data primer meliputi data yang didapatkan
melalui pengukuran kadar Feritin, kadar Hb
dan data identitas responden.
HASIL
SD Negeri 83 terletak di Kelurahan Maasing
Kecamatan Tuminting Kota Manado. SD
Negeri 83 Manado merupakan sekolah inti
sebelum
akhirnya
dimekarkan/ditambah
dengan 1 unit sekolah lagi yang masih satu
atap, yaitu SD Negeri 122 Manado. Jumlah
anak sekolah SD Negeri 83 Manado sampai
saat ini berjumlah 128 siswa. SD Negeri 122
terletak di Kelurahan Maasing Kecamatan
Tuminting Kota Manado. SD Negeri 122
merupakan pemisahan dari SD Negeri 83,
dikarenakan jumlah penduduk yang padat di
Kelurahan Maasing sehingga tidak cukup
hanya dengan 1 sekolah saja. Maka
didirikanlah SD Negeri 122 yang letaknya
bersebelahan dengan SD Negeri 83. Jumlah
siswa di SD Negeri 122 sampai saat ini
berjumlah 132 orang.
Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah
Dasar yang ada di Kelurahan Maasing yaitu
Sekolah Dasar Negeri 83 Maasing dan Sekolah
Dasar Negeri 122 Maasing, responden pada
penelitian ini berjumlah 61 orang.
Jumlah
(n)
Persen (%)
Normal
55
90,2
Rendah
9,8
61
100
Total
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah
Dasar yang ada di Kelurahan Maasing yaitu
Sekolah Dasar Negeri 83 Maasing dan Sekolah
Dasar Negeri 122 Maasing, responden pada
penelitian ini berjumlah 61 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling
banyak responden memiliki kadar Feritin yang
normal atau tidak anemia gizi besi yaitu
sebanyak 90,2% responden. Kadar Feritin yang
normal dipengaruhi oleh konsumsi zat besi
dalam
tubuh.
Kadar
Feritin
serum
mencerminkan status simpanan total zat besi
dalam tubuh. Umumnya pengukuran kadar
Feritin dianggap sebagai pemeriksaan pilihan
untuk memperkirakan besarnya simpanan zat
besi (Gibney dkk, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan
sebanyak 9,8% responden memiliki kadar
Feritin rendah. Rendahnya asupan zat besi
sering terjadi pada orang-orang yang
mengkonsumsi bahan makananan yang kurang
beragam dengan menu makanan yang terdiri
dari nasi, kacang-kacangan dan sedikit daging,
unggas, ikan yang merupakan sumber zat besi.
Gangguan defisiensi besi sering terjadi karena
susunan makanan yang salah baik jumlah
maupun kualitasnya yang disebabkan oleh
kurangnya penyediaan pangan, distribusi
makanan yang kurang baik, kebiasaan makan
yang salah, kemiskinan dan ketidaktahuan
(Masrizal, 2007).
Berdasarkan penelitian sebesar 96,7% kadar
Hb responden normal. Kadar Hb yang normal
dipengaruhi oleh konsumsi zat besi dalam
tubuh. Hb merupakan senyawa pembawa
oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin
dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100
ml darah dapat digunakan sebagai indeks
kapasitas pembawa oksigen pada darah.
Kandungan hemoglobin yang rendah dengan
Jumlah (n)
Persen (%)
59
2
96,7
3,3
61
100
Total
Jumlah (n)
Persen (%)
50
11
82
18
61
100
Total
Baik
Kurang
n (%)
n (%)
48
(81,4)
Rendah
2
(100)
* Fisher's Exact Test
11
(18,6)
0 (0)
Normal
Total
p*
59
(100)
2
(100)
1,000
4.
Masyarakat
(Edisi
Revisi).
PT
Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Devi, N. 2012. Gizi Anak Sekolah. Kompas:
Jakarta.
Gibney, MJ, Margetts, BM, Kearney, JM &
Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan
Masyarakat. EGC: Jakarta.
Guyton, AC, dan Hall, JE. 2007. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran (textbook of
Medical Physiology) Edisi 11. EGC:
Jakarta.
Malonda, NSH, Kapantow, NH, Basuki, A &
Maarial, N. 2012. Jurnal. Hubungan
Antara Kejadian Anemia Dengan Hasil
Belajar Siswi SMP Negeri 11 Manado.
Buletin
IDI
Manado,
ISSN:9772301608001, Vol. I, No. I,
Juli 2012, hlm. 39-46.
Masrizal. 2007. Studi Literatur: Anemia Gizi
Besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol
2. No 1.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan
diatas,
dapat
dikemukakan beberapa saran terkait dengan
tujuan dan manfaat penelitian, antara lain:
1. Perlu adanya kerjasama lintas sektor
antara pihak sekolah, masyarakat dan
Dinas Kesehatan atau Puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala, terutama penilaian status gizi,
kadar Feritin dan kadar Hb agar siswa
yang anemia gizi besi dapat terdeteksi
lebih cepat.
2. Pemberian motivasi belajar kepada siswa
perlu ditingkatkan terus, baik dari orang
tua maupun dari pihak sekolah agar hasil
belajar siswa bisa mencapai pada kategori
yang baik. Siswa diharapkan dapat
memberikan motivasi dan semangat
dalam belajar sehingga mendapatkan nilai
hasil belajar yang lebih baik.
3. Bagi peneliti berikut yang sekiranya
tertarik untuk melakukan penelitian yang
sama dengan menambah variabel,
sebaiknya
pemeriksaan
kadar
Hb
dilakukan pada waktu bersamaan pada
saat ujian berlangsung.
(online)
(http:
//www.jurnalkesmas.com/index.php/ke
smas/article/view/66/55 diakses 9
April 2013).
Muchtadi, D. 2009. Pengantar Ilmu Gizi.
Alfabeta: Bandung.
Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2: Penanggulangan
Gizi Buruk. Papas Sinar Sinanti:
Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan &
Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta.
Oktaviana. 2012. Jurnal. Hubungan Kejadian
Gizi Kurang, Anemia Gizi Besi Dan
GAKY Dengan Prestasi Belajar.
Unnes Journal Of Public Health,
ISSN: 2252-6781, Vol. I, No. 2,
tahun 2012 Universitas Negeri
Semarang.
Saadah, N. dan Santosa. BJ. 2010. Jurnal.
Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VII Di
SMP Negeri 2 Magetan. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes,
ISSN: 2086-3098, Vol.I, No. 4,
Oktober 2010, hlm. 306-310.
Sandjaja, Budiman, B, Herarti, R, Afriansyah,
N, Soekatri, M, Sofia, G, Suharyati,
Sudikno, Permaesih, D. 2009. Kamus
Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga.
Kompas: Jakarta.
Sediaoetama, AD. 2004. Ilmu Gizi Untuk
Mahasiswa dan Provesi (jilid I).
Dian Rakyat: Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M, dan Wirjatmadi, B. 2012a.
Pengantar Gizi Masyarakat. Kencana:
Jakarta.
Adriani, M, dan Wirjatmadi, B. 2012b. Peran
Gizi Dalam Siklus Kehidupan.
Kencana: Jakarta.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Annas, M. 2011. Jurnal. Hubungan Kesegaran
Jasmani, Hemoglobin, Status Gzi dan
Makan Pagi terhadap Prestasi
Belajar.
Jurnal
Media
Ilmu
Keolahragaan Indonesia, ISSN: 20886802, Vol. 1, Edisi 2, Desember 2011.
Arisman, MB. 2009. Buju Ajar Ilmu Gizi
Gizi dalam Daur Kehidupan Edisi 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Indonesia. 2010. Gizi dan Kesehatan