Anda di halaman 1dari 11

BISNIS ANALISIS DAN STUDI KELAYAKAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB)


Studi kelayakan bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2007:6) Studi adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Menurut Kasmir dan Jakfar
(2007:11) manfaat dari studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis, manfaatnya adalah
menghindari resiko kerugian, memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan
pekerjaan, memudahkan pengawasan, memudahkan pengendalian.
Studi kelayakan usaha/bisnis (businesses feasibility study) atau disebut juga analisis proyek
bisnis ialah penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara kontinue. Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
usaha atau bisnis yang dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak bisnis tersebut
dijalankan.
B. Kegunaan Studi Kelayakan Bisnis
Kegunaannya adalah menghindari resiko kerugian, memudahkan perencanaan, memudahkan
pelaksanaan pekerjaan, memudahkan pengawasan, memudahkan pengendalian. Khususnya
dalam beberapa hal, antara lain;
1.

Untuk merintis usaha baru

2.

Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada

3.

Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan

C. Jenis Badan Usaha yang memerlukan Studi Kelayakan Bisnis


Jenis badan usaha yang memerlukan studi kelayakan bisnis adalah badan usaha yag berbadan
hukum, yaitu :
1) Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (hanya
seorang). Kelebihan perusahaan jenis ini disamping pendiriannya mudah adalah tidak
diperlukan organisasi yang besar, tetapi cukup dengan organisasi dan manajemen yang
sederhana. Kekurangannya kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri dan untuk
mencari modal dari luar relative lebih sulit. Tujuan utama didirikan perusahaan
perseorangan adalah semata-mata hanya untuk mencari keuntungan.
2) Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perusahaan atas nama perusahaan. Tujuan firma adalah mencari keuntungan. Perolehan
dana dari pihak luar cukup memungkinkan dan relatif lebih mudah jika dibandingkan
dengan perusahaan perseorangan.
3) Perseroan Komanditer (Comanditer Vennotschap)
Perseroan Komanditer atau lebih sering disingkat dengan CV merupakan persekutuan
yang didirikan atas dasar kepercayaan. Tujuan pendirian CV guna memberikan peluang
1

bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas.
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan
dan diminati oleh para pengusaha. Kelebihannya adalah luasnya bidang usaha yang
dimiliki, kewenangan, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang
disetor.
5) Perusahaan Negara
Perusahaan Negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang.
Perusahaan Negara dibagi kedalam beberapa jenis antara lain Perusahaan Jawatan
(Perjan), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero).
6) Perusahaan daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah.
Tujuan didirikan perusahaan daerah adalah untuk turut serta melaksanakan
pengembangan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya.
7) Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan dan
lebih menekankan usahanya pada tujuan social (social oriented).
8) Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
D. Tahap-tahap Studi Kelayakan Bisnis
Tahap-tahap Studi Kelayakan Bisnis menurut Husein Umar (2007:21):
a. Penemuan Ide
Mencari ide produk/jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi dan
apakah produk/jasa yang kita jual laku dipasaran.
b. Tahap Memformulasikan Tujuan
Tahap perumusan visi dan misi bisnis
c. Tahap Analisis
Proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis
tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
d. Tahap Keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis dan hasilnya meyakinkan, maka langkah
berikutnya adalah tahapan mengambil keputusan apakah bisnis layak dilaksanakan
atau tidak.
e. Tahap Rencana Pelaksanaan
2

Menentukan waktu, tenaga kerja, ketersediaan sumber daya, dan manajemen.


f. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini membutuhkan manajemen proyek. Jika telah selesai dilaksanakan tahap
berikutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin.
E. Aspek Studi kelayakan Bisnis
1.

Analisis Aspek Pemasaran


Kebutuhan & keinginan konsumen, Segmentasi pasar, target, nilai tambah, masa hidup
produk, struktur pasar, persaingan & strategi pesaing, Ukuran pasar, pertumbuhan pasar,
laba kotor dan pangsa pasar.

2.

Analisis Aspek Produksi/Operasi


Lokasi operasi, volume operasi, mesin dan peralatan, bahan baku & bahan penolong,
tenaga kerja dan lay-out.

3.

Analisis Aspek Manajemen


Kepemilikan, organisasi, tim manajemen dan karyawan.

4.

Analisis Aspek Keuangan


Kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi dan proyeksi aliran
kas (cash flow).

5.

Analisis Ekonomi Sosial


Melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan.

F. Cara Perhitungan Studi Kelayakan Bisnis


Dalam melakukan studi kelayakan bisnis, menggunakan metode penelitian. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut.
Menentukan objek penelitian. Menentukan perusahaan yang ingin diuji kelayakan
bisnisnya.
Jenis dan teknik pengumpulan data. Menentukan jenis data apa yang akan digunakan,
kuantitatif atau kualitatif. Dan jenis data menurut sumbernya, data primer atau sekunder.
Metode analisis data. Analisis aspek-aspek dalam studi kelayakan, metode depresiasi
atau penyusutan, alat analisis kelayakan investasi (metode PP, ARR, NPV, IRR, PI).
Pembahasan pada metode analisis data.
Hasil penelitian
Kesimpulan
G. Evaluasi dan Pemilihan Proyek
1.

Payback Period
Payback adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah
modal yang diinvestasikan. Semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti
3

semakin kecil resiko yang harus dihadapi.


Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Outlay x 1 tahun
Payback Period =
Proceed
Dimana:
Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi
Proceed = Jumlah uang yang ditenima
2.

Net Present Value


Selisih Present Value dari keseluruhan Proceed dengan Present Value dari keseluruhan
investasi.

Bila present value proceed lebih besar atau sama dengan present value investasi
maka usul investasi diterima.

Bila present value proceed lebih kecil present value investasi maka usul investasi
ditolak.

Rumus yang dapat digunakan adalah:


NPV =

CF
i (1 i) n

- Io

Dimana:
CF = Cash flow = Proceeds = jumlah uang yang diterima

3.

= Tingkat Bunga

= Periode Waktu

lo

= Nilai lnvestasi awal ( tahun 0)

Profitability Index
Merupakan metode perhitungan kelayakan investasi yang membagi antara Present Value
dari Proceeds dengan Present Value dari Outlays. Bila hasilnya Iebih besar dari 1 maka
investasi diterima. Bila hasilnya kurang dari 1, maka investasi ditolak.
Rumus yang digunakan adalah:
PV Proceeds
Profitability Index =
PV Outlays

Dimana :
4

PV

= Present Value

Outlay

= Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi

Proceeds

= Jumlah uang yang diterima

4.

Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari proceeds sama dengan nilai sekarang dari outlay.
Rumus yang dapat digunakan dalam IRR adalah:
P2 P1
IRR = P1 C1 x
C2 C1

Dimana:
P1 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV positif
P2 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV negatif
C1 = NPV positif
C2 = NPV negative
5.

Modified Internal Rate of Return (MIRR)

Tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai sekarang dari biaya proyek sama dengan nilai
sekarang dari nilai akhirnya, di mana nilai akhir proyek adalah jumlah nilai masa mendatang
dari kas masuk yang dimajemukan terhadap biaya modal perusahaan. MIRR dapat digunakan
sebagai indikator untuk mengetahui profitabilitas perusahaan.
Rumus MIRR :

Kriteria :
MIRR Tingkat pengembalian = Di terima
MIRR Tingkat pengembalian = Di Tolak

Analisis Studi Kelayakan Bisnis terhadap Business Development


Object (Trapesium Photocopy dan Calisto Photocopy)
Aspek-aspek studi kelayakan bisnis
Aspek
Pemasaran

Kategori

Manajemen

Keuangan

Calisto

Kebutuhan
Konsumen

untuk mendapatkan jasa


print, fotokopi, ATK,
serta percetakan.

untuk mendapatkan jasa


print, fotokopi, ATK.

Segmentasi
Pasar

mahasiswa Tel-U dan


lingkungan sekitar, serta
masyarakat sekitar
Bandung Selatan.

mahasiswa Tel-U dan


lingkungan sekitar.

Nilai
Tambah

internet, komputer aman


dari virus, Trape online,
kolaborasi dengan
perusahaan lain secara
horizontal (Chicken
Attack).

Tidak memiliki nilai


tambah yang berarti. Hanya
sekadar menawarkan jasa
print, fotokopi, dan scan.

Struktur
Pasar
Produksi/
Operasi

Trapesium

persaingan sempurna

Lokasi
Operasi

kawasan kampus Tel-U,


Bojongsoang

kawasan kampus Tel-U

Mesin &
Peralatan

jumlah dan kondisi mesin


fotokopi, komputer,
printer, scanner, mesin
print digital

jumlah dan kondisi mesin


fotokopi, komputer, printer,
scanner.

Tenaga
Kerja

3-4 orang di Fotokopi


4-6 orang di percetakan

3-4 orang di setiap cabang

Lay-out

Dalam sebuah ruangan


yang berukuran sekitar
3x4 m

Kepemilikan

Milik dari 3 orang

1 orang

Organisasi

Masih Tradisional

Karyawan

Karyawan harus laki-laki dan bisa menggunakan


komputer. Pelatihan dan pengembangan SDM masih
seadanya. Pelatihan seputar penggunaan mesin fotokopi,
printer, laminating dan alat lainnya.

Kebutuhan
Dana

Start-up Rp. 50juta

Start-up Rp. 40juta

Sumber
Dana

Investasi dosen-dosen dan


kerabat owner

Dana Hibah

Rp 18juta-25jt/bln

owner
merahasiakannya

Proyeksi
Laba rugi
Proyeksi
Aliran Kas

-Supplier ATK, Kertas, Tinta, dan segala kebutuhan jasa


print
fotokopi akan dapat OMSET
-Orang sekitar, mendapatkan kesempatan bekerja
-perputaran uang di lingkungan sekitar akan baik

Ekonomi
Sosial

Simulasi Perhitungan Studi Kelayakan Bisnis


1. Payback Period
Contoh :
PD. Semakin Jaya melakukan investasi sebesar $.45.000, jumlah proceed per tahun
adalah $. 22.500,- maka Payback Periodnya adalah:
45.000 x 1 tahun
Payback Period =

= 2 tahun

22.500
Sehingga nilai Payback Period adalah dua tahun. Artinya dana yang tertanam dalam
aktiva sebesar $. 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu dua tahun.
Apabila investor dihadapkan pada dua pilihan investasi, maka pilih payback period
yang paling kecil.
2. Net Present Value
Contoh :
PD. Maju Jaya melakukan investasi sebesar Rp. 45.000,Proceed adalah selama tiga tahun adalah Rp. 22.500,-.Tingkat suku bunga 10 maka Net
Present Valuenya adalah:
Rp.22.500 Rp.22.500 Rp 22.500
Net Present Value =

(1+10%)1 (1+10%)2

(1+10%)3

20.454,5 + 18.595 + 16.904 = Rp 55.953,58 Rp 45.000 = Rp. 10.954,Usul diterima, karena PD. Maju Jaya memiliki nilai NPV positif, yaitu Rp.10.954.
Apabila nilai NPV PD. Maju Jaya negatif maka proyek tersebut akan ditolak.

3. Profitability Index
Contoh:
Untuk PD. Maju Jaya, nilai profitability indexnya adalah:
Rp. 164.430
Profitability Index =

=1,37
Rp. 120.000

PD. Maju Jaya memiliki nilai Profitability Index sebesar 1,37. Nilai tersebut lebih besar
dari 1 sehingga investasi dari PD. Maju Jaya dapat diterima.
Syarat investasi Iayak adalah apabila nilai Profitability Index Iebih besar dari satu,
sedangkan bila kurang dari satu, maka investasi ditolak.
4. Internal Rate of Return (IRR)
Contoh :
Tuan Yatna Supriyatna memiliki sebidang tanah yang akan dibangun sebuah usaha yaitu
Pabrik Susu. Adapun nilai investasi Tuan Yatna adalah Rp.640 juta. Proyek penerimaan
untuk usaha adalah sebagai berikut:
Tahun

Pabrik Susu

Rp. 50 Juta

Rp. 150 Juta

Rp. 200 Juta

Rp. 250 Juta

Rp. 300 Juta

Rp. 350 Juta

Pembahasan:
IRR = P1 C1 x

P 2 P1
C 2 C1

Dimana:
P1 adalah prosentasi yang menghasilkan NPV Positif
P2 adalah prosentasi yang menghasilkan NPV Negatif
C1 adalah NPV Positif
C2 adalah NPV Negatif
Gunakan metode coba-coba. Misalnya nilai P1 adalah 19%. Maka nilai C1 adalah:
Besarnya PV dapat dilihat dan tabel Present Value Interest Factor (tabel Ill) sebagai
berikut:
8

Tahun

Cashflow

PVIF (19%)

PV

Rp. 50 Juta

0,840

Rp. 42,02 Juta

Rp. 150 Juta

0,706

Rp. 105,92 Juta

Rp. 200 Juta

0,593

Rp. 118,68 Juta

Rp. 250 Juta

0,499

Rp. 124,67 Juta

Rp. 300 Juta

0,419

Rp. 125,71 Juta

Rp. 350 Juta

0,352

Rp. 123,25 Juta

Total PV

Rp. 640,26 Juta

NPV = PV Proceed PV Outlays


NPV = Rp. 640,26 juta Rp. 640 juta
NPV = Rp. 260.000
Nilai P1 dan C1 telah diketahui yaitu :
P1 adalah 19%
C1 adalah Rp.260.000
Sedangkan untuk mencari nilai C2, kita gunakan P2 misalnya 20%, sehingga nilai P2 dan
C2 adalah:
Tahun

Cashflow

PVIF (20%)

PV

Rp. 50 Juta

0,833

Rp. 41,67 Juta

Rp. 150 Juta

0,694

Rp. 104,17 Juta

Rp. 200 Juta

0,579

Rp. 115,74 Juta

Rp. 250 Juta

0,482

Rp. 120,56 Juta

Rp. 300 Juta

0,402

Rp. 120,56 Juta

Rp. 350 Juta

0,402

Rp. 117,21 Juta

Total PV

Rp. 619,91 Juta

NPV = PV Proceed PV Outlays


NPV = Rp.619,91 juta Rp.640 juta
NPV = - Rp.20,09 juta
P2-P1
IRR = P1 - C1 x
C1 C2
9

20% - 19%
IRR = 19% - 0,26 x

= 19% + 0,01% = 19,01%

- 20,09 - 0,26
Sehingga IRR Pabrik Susu Tuan Yatna adalah 19,01%
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR)
Contoh :
Sebuah proyek investasi berusia 3 tahun dengan tingkat pengembalian 10 % dan
investasi awal $ 6000, dengan arus kas pertahun sbb :
Tahun 1

$ 2000

Tahun 2

$ 3000

Tahun 3

$ 4000

Tentukan MIRR ?
CIF = 2000 (1,10)2 + 3000 (1,10)1 + 4000 (1,10)0
= 2.420 + 3.300 + 4.000 = 9720
Berdasarkan rumusan MIRR
6.000 = [ 9.720 / (1 + MIRR)3
(1 + MIRR)3 = 9.720 / 6.000
(1 + MIRR)3

= 1,62

1 + MIRR

= 3 1,62

1 + MIRR

= 1,1745

MIRR

= 0,1745 atau 17,45 %

10

Daftar Pustaka
Anggun
Cavalera,Studi
Kelayakan
Bisnis,Academia
2014,<https://www.academia.edu> [diakses 28 Oktober 2014]

Edu,27

Oktober

Aifung, Resume Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis,Academia Edu,27 Oktober


2014,<https://www.academia.edu> [diakses 28 Oktober 2014]
Afandi,Analisis Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha oleh,Gunadarma Library,
31 Oktober 2014, <Gunadarma.ac.id/library> [diakses 31 Oktober 2014]
Ahmad Subagyo. 2008. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Thesia lonately, UNPAD, Paper Analisis Kelayakan Usaha dan Analisis SWOT

11

Anda mungkin juga menyukai