PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang Indonesia terus
meningkatkan kegiatan yang menitik beratkan pada bidang kesehatan.Salah
satu kegiatan yang dilakukan yaitu upaya penyehatan pada lingkungan.Hal ini
dimaksudkan agar masyarakat terhindar dari adanya kesakitan dan penularan
penyakit.
Peningkatan penyehatan dan pemeliharaan lingkungan yang menjadi
prioritas utama, yaitu tempat atau prasarana pelayanan umum.Ini dikarenakan
tempat-tempat
umum/prasarana
pelayanan
umum
merupakan
tempat
melindungi,
memelihara,
dan
mempertinggi
derajat
kesehatan
masyarakat.
Jenis sarana tempat-tempat umum sangat beragam salah satunya dalam
sektor transportasi adalah bandara.Bandara merupakan sarana dan prasarana
tempat umum yang menyediakan jasa penerbangan yang didalamnya terdapat
pengangkutan orang maupun barang dengan tujuan memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Dengan perkembangan dunia penerbangan dan mobilitas manusia serta
barang yang makin tinggi, maka fungsi bandara (bandar udara) makin
bertambah penting. Di daerah-daerah penerbangan perintis, bandara masih
sederhana, tetapi di kota-kota besar sudah berkembang menjadi besar dan
canggih karena merupakan tempat bertemunya banyak orang dari segala
penjuru dunia, dan tempat berkumpulnya banyak orang melakukan
kegiatannya masing-masing untuk menunjang operasi penerbangan yang
aman dan nyaman. Untuk itu dalam pengoperasiannya suatu bandara harus
menyediakan fasilitas medik untuk dapat menanggulangi gawat darurat
penerbangan, gawat darurat medik atau gangguan kesehatan lainnya. Lagi
pula untuk memberi kemudahan pada calon penumpang dan pengunjung, di
1
bandara disediakan kafetaria, restoran, coffee shop, duty free shop, kantor
pos, bank, money changer dsb. Dan di bandara internasional selalu ada
kantor/petugas C.I.Q. (Custom Immigration Quarantine).
Akibat hal-hal di atas timbul masalah hygiene dan sanitasi di bandara
yang harus ditangani sungguh-sungguh, sebab suatu bandara internasional
adalah pintu gerbang suatu negara. Masalah hygiene dan sanitasi di bandara
berhubungan erat dengan penyebaran penyakit menular dan juga dengan
keselamatan penerbangan. Di samping masalah-masalah tersebut di atas,
sering melalui bandara seorang pasien ingin berobat ke rumah sakit
yang,besar di kota lain, bahkan ke luar negeri. Ini menimbulkan masalah,
karena tidak semua orang sakit boleh diangkut dengan pesawat udara
(pesawat dari airline).
Oleh karena itu, kami ingin menginspeksi sanitasi bandara sultan
hasanuddin, meskipun kurang signifikan, dapat membantu menyelesaikan
masalah sanitasi bandara ini. Kami yakin jika bandara dapat dikelola dengan
baik, pemasukan bagi pihak bandara akan mengalami pertumbuhan ke arah
yang lebih baik pula.
B. Tujuan Praktikum
1. Agar praktikan mengetahui sanitasi di bagian luar bandara
2. Agar praktikan mengetahui sanitasi di bagian dalam bandara
3. Agar praktikan mengetahui hygiene sanitasi pegawai bandara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Bandara
1. Pengertian Bandara
Pengertian transportasi menurut Steenbrink (1974), transportasi
adalah perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau
kendaraan dari dan ke tempat-tempat yang terpisah secara geografis.
Menurut Morlok (1978),transportasi didefinisikan sebagai kegiatan
memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ketempat lain.
Sedangkan menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan
barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana produk
dipindahkan ke tempat tujuan dibutuhkan. Dan secara umum transportasi
adalah suatu kegiatan memindahkan sesuatu (barang dan/ atau barang)
dari suatu tempat ke tempat lain, baik dengan atau tanpa sarana.
Bandar udara (bandara) merupakan tempat bertemunya banyak
orang dari segala penjuru dunia yang datang dan pergi dengan pesawat
udara, dan juga tempat berkumpulnya banyak orang yang melakukan
kegiatannya masing-masing untuk menunjang operasi penerbangan yang
lancar, aman dan nyaman.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization) , Airpot is a defined area on land or water (including any
buildings, installations, and equipment) intended to be used either wholly
or in part for arrival, departure, and movements of aircrafts. Menurut PT
(persero) Angkasa Pura, bandar udara, ialah lapangan udara, termasuk
segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal
untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk
masyarakat.
2. Fasilitas Bandara
Untuk membangun suatu bandar udara harus dipilih lokasi yang
cocok. Lokasi ini harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu :
1. Dekat dengan sumber lalu lintas.
2. Bebas dari rintangan.
3. Masih tersedia lahan untuk perluasan/perpanjangan landasan.
4. Kecocokan medan di sekitarnya untuk pendaratan.
5. Kondisi metereologis.
dan
mampu
mencegah
pengganggu.
c. Tempat/halaman parkir kendaraan
Halaman parkir bandara
harus
masuknya
bersih,
bintang
rata/tidak
kebersihan
lingkungan
dari
subjeknya,
misalnya
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu Inspeksi
Inspeksi ini dilaksanakan di Bandar Udara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar di Jl. Bandara Lama Sultan Hasanuddin Makassar
pada tanggal 11 Oktober 2016 jam 13.00-16.00.
B. Peserta Inspeksi
Adapun peserta inspeksi adalah kelompok 1 Mahasiswa Program Studi
Kesehatan Masyarakat Jurusan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin.
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan Formulir inspeksi sanitasi bandara
2. Melakukan metode observasi terkait sanitasi bagian luar Bandara
Internasional Sultan Hasanuddin, bagian dalam Bandara Internasional
Sultan Hasanuddin, dan hygiene pekerja Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN INSPEKSI SANITASI
A. Observasi Bagian Luar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
Prosedur Kerja
Untuk menilai sanitasi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin,
salah satu cara yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung.
Pada observasi ini, dilakukan dengan mengamati langsung.
Tabel 4.1 Hasil Obervasi Bagian Luar Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin
No
1
Nilai
Ya
Tidak
Komponen
Tempat Parkir
Harus dalam keadaan bersih, tidak ada sampah
parkir
(Sumber : Data Primer, 2016)
Berdasarkan hasil observasi, dari 3 komponen bagian luar ada 1
komponen bagian luar bandara internasional sultan hasanuddin yang tidak
sesuai dengan persyaratan minimum.
B. Observasi Bagian Dalam Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
Prosedur Kerja
Untuk menilai sanitasi bandara internasional sultan hasanuddin, salah
satu cara yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung. Pada
observasi ini, dilakukan dengan mengamati langsung.
10
Nilai
Komponen
Ya
Tidak
Ruang Tunggu
a. Ruangan harus bersih
Tempat Sampah
a. Harus tersedia tempat penampungan sampah sementara
Pembuangan Limbah
11
Hygiene
Pegawai
Bandara
Internasional
Sultan
Hasanuddin
Prosedur Kerja
Untuk menilai sanitasi bandara internasional sultan hasanuddin, salah
satu cara yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung. Pada
observasi ini, dilakukan dengan mengamati langsung.
Tabel 4.3 Hasil Obervasi Hygiene Sanitasi Pegawai Bandara
Internasional Sultan Hasanuddin
No
1
Nilai
Komponen
Ya
Tidak
tempat
penampungan
12
syarat
e. Karyawan
harus
memperhatikan
c. Tikar
atau
alat
sembahyang
yang
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari inspeksi yang dilakukan di bandara
internasional sultan hasanuddin adalah, sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil observasi, dari 3 komponen bagian luar ada 1
komponen bagian luar bandara internasional sultan hasanuddin yang
tidak sesuai dengan persyaratan minimum yaitu halaman tidak dalam
keadaan bersih, ada sampah berserakan serta ada genangan air.
2. Berdasarkan hasil observasi, dari 13 komponen bagian dalam ada 2
komponen bagian dalam bandara internasional sultan hasanuddin yang
tidak sesuai dengan persyaratan minimum yaitu sudah tersedia tempat
penampungan sampah sementara hanya saja dalam keadaan terbuka
begitupun di ruang tunggu sudah tersedia banyak tempat sampah hanya
saja dalam keadaan terbuka.
3. Berdasarkan hasil observasi, dari 12 komponen hygiene pegawai ada 4
komponen hygiene pegawai bandara internasional sultan hasanuddin
yang tidak sesuai dengan
terdapat tempat sampah yang dalam keadaan terbuka, air yang digunakan
tidak memenuhi syarat karena rasanya asin, pada musholla tidak
disediakan tikar untuk sembahyang, dan tidak terdapat kotak P3K.
B. Saran
1. Untuk Dosen
Sebaiknya dosen mata kuliah Kesehatan Lingkungan sekali-sekali
masuk mengawasi atau ikut menyaksikan proses inspeksi/observasi.
14
2.
sendiri.
3. Untuk Pegawai
dan
Masyarakat
Pemakai
Jasa
Bandara
15
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, W. 2007. Sistem Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Adriyani, Retno (2005). Manajemen Sanitasi Pelabuhan Domestik di
Gresik.Jurnal Kesehatan Lingkungan, Universitas Airlangga. Vol 1, No. 2.
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. Jakarta
Ditjen PPM dan PLP Depkes (1999). Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan Permukiman.
16
LAMPIRAN FOTO
17
18