PROPOSAL SKRIPSI
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG NILAI GUNA REKAM MEDIS
DENGAN PERILAKU PETUGAS DALAM PENGISIAN DOKUMEN
REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT MEDIKA
Oleh:
FAIQ MAULANA ADIMULYO
2015-31-999
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelengkapan dokumen rekam medis tersebut menurut Permenkes RI Nomor
269 tahun 2008 pasal 1 terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis,
pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
Menurut Russo (dalam Widjaja, 2014) pengetahuan tentang nilai guna rekam
medis adalah pengetahuan tentang administrasi, legal, finansial, riset, edukasi,
dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran. Aspek
administrasi membuat rekam medis dapat berguna untuk pertanggung-jawaban
tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan. Aspek legal membuat rekam medis
berguna sebagai bukti kepentingan hukum.
Aspek finansial membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar
perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Aspek riset membuat rekam medis
berguna untuk penelitian. Aspek edukasi membuat rekam medis dapat digunakan
sebagai bahan pendidikan bagi tenaga kesehatan.
Aspek dokumentasi membuat rekam medis dapat digunakan sebagai
dokumentasi pelayanan kesehatan. Aspek kesehatan masyarakat membuat rekam
medis dapat dijadikan sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Aspek
perencanaan dan pemasaran membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan dan pemasaran.
Di Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis
sudah cukup memadai karena sebagian besar petugas adalah lulusan pendidikan
kesehatan yang telah mempelajari rekam medis. Secara periodik, di Rumah Sakit
Medika juga memberikan informasi kepada para petugas, terutama informasi yang
diberikan oleh pimpinan Unit Rekam Medis, diantaranya informasi tentang nilai
guna rekam medis.
Pengetahuan tentang rekam medis yang memadai seharusnya diikuti dengan
perilaku yang sesuai dalam bekerja, terutama dalam pengisian dokumen rekam
medis yang pada umumnya dibuat oleh para tenaga medis dan para medis. Namun
kenyataannya,
maka
(2003),
pengalaman
dapat
digunakan
untuk
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dalam menghadapi masalahmasalah yang dihadapi di masa lalu. Pengalaman bekerja di Rumah Sakit Medika
seharusnya membuat kemampuan dalam pengisian dokumen rekam medis
menjadi lebih baik, namun para petugas tidak mempu memecahkan masalah
pengisian dokumen rekam medis meskipun pernah menghadapi masalah-masalah
yang serupa.
2. Pembatasan Masalah
Faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku petugas dalam pengisian
dokumen rekam medis sangat banyak, diantaranya jenis kelamin, umur,
pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Semua faktor tersebut
sangat menentukan kualitas pengisian dokumen rekam medis, namun ada salah
satu faktor yang sangat menonjol dan sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam
dalam penelitian ini. Faktor yang dimaksud adalah faktor pengetahuan, khususnya
pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis.
Faktor ini menarik untuk dikaji, karena para petugas medis maupun paramedis
di Rumah Sakit Medika sesungguhnya telah mempunyai pengetahuan yang
memadai. Mereka bukan saja berasal dari lulusan pendidikan kesehatan, namun
secara rutin juga mendapatkan pengarahan teknis tentang rekam medis, termasuk
tentang nilai guna rekam medis. Kendati demikian, dokumen rekam medis yang
menjadi tanggung jawab mereka tidak memiliki kualitas seperti yang diharapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka variabel independent yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah pengetahuan petugas tentang nilai guna rekem medis.
3. Perumusan masalah
Secara teoritis, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis
berhubungan dengan perilaku petugas tersebut dalam pengisian dokumen rekam
medis, namun hal ini seperti tidak terjadi di Rumah Sakit Medika. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka akan dilakukan suatu penelitian untuk menjawab
pertanyaan penelitian sebagai berikut : Adakah hubungan pengetahuan tentang
nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam
medis di Rumah Sakit Medika?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang nilai
guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam
medis di Rumah Sakit Medika.
2. Tujuan Khusus
a. Mengukur pengetahuan tentang nilai guna rekam medis pada petugas medis
dan paramedis di Rumah Sakit Medika .
b. Mendeskripsikan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis
terutama petugas medis dan para medis di Rumah Sakit Medika.
c. Menganalisis hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan
perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit
Medika.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang telah di dapat
selama mengikuti perkuliahan di Universitas Sehat Sejahtera, khususnya tentang
nilai guna rekam medis dan pengisian dokumen rekam medis di sebuah rumah
sakit.
2. Bagi Program Studi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis, terutama
dalam hal pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dan perilaku pengisian
dokumen rekam medis pada sebuah rumah sakit.
3. Bagi Rumah Sakit
BAB II
KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS
C. Perilaku Petugas dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis
1. Pengertian Perilaku Pengisian Dokumen Rekam Medis
Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh
organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak
langsung. Seorang petugas harus mengisi dokumen rekam medis dengan lengkap
sehingga apa yang dikerjakan oleh petugas dalam pengisian dokumen rekam
medis menghasilkan rekam medis yang baik dan berkualitas.
Menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 pasal 1 dijelaskan bahwa
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi yang mencakup
nama terang dan gelar profesional dokter yang memberikan pelayanan, serta
mencantumkan waktu pemberian pelayanan baik tanggal maupun jam pelayanan,
tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan. Pada penulisan dokumen rekam
medis, perlu diperhatikan aturan penulisan yang dimulai pada dari baris teratas
dan turun secara bertahap. Demikian pula bila ada koreksi, maka harus dilakukan
dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan.
2. Cara mengukur perilaku
Teknik yang digunakan untuk mengukur perilaku adalah dengan instrumen
yang memakai skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan
konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari
10
pertanyaan atau pernyataan : ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak
setuju, benar dan salah.
Skala Guttman pada umumnya dibuat dalam bentuk daftar cek atau chek-list
dengan interpretasi penilaian, apabila sekor benar nilainya 1 dan apabila salah
nilainya 0 dan analisanya dapat dilakukan seperti skala likert (Aziz, 2007:103).
Skala ini akan digunakan dalam pembuatan instrumen pengukuran perilaku
peugas dalam pengisian dokumen rekam medis.
3. Dimensi-dimensi Kelengkapan Rekam Medis
Menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008, rekam medis yang lengkap
terdiri dari :
a. Identitas pasien yang merupakan kegiatan untuk membedakan identitas
pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien
minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur
dan jenis kelamin.
b. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik
pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya
baik terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap.
c. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik.
d. Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan
untuk penyembuhan pasien.
e. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif
yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan.
f. Pelayanan lainnya maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh
tenaga kesehatan tertentu kepada
pasien.
8
11
Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi dan pencatatan
yang baik, yakni :
a. Nama terang dokter atau atau tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan di sertai gelar profesionalnya.
b. Waktu yang dicatat adalah tanggal dan jam pada saat dokter atau tenaga
kesehatan tertentu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
c. Tanda tangan dari dokter
atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan.
d. Aturan penulisan dimulai pada dari baris teratas dan turun secara bertahap
setingkat demi setingkat hingga baris terbawah sehingga tidak ada baris
yang kosong (baris tetap). Bila ada baris yang kosong maka ditutup
dengan garis penutup.
e. Koreksi yang benar yang hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan
tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dengan cara menarik garis
lurus diatas tulisan yang salah dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau
tenaga
kesehatan
tertentu
yang
memberikan
pelayanan.
Tidak
12
13
14
penyelenggaraan rekam medis rumah sakit tahun 1997 juga dikemukakan bahwa
kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain: aspek
administrasi, legal, finansial, riset dan aspek dokumentasi.
2. Dimensi-dimensi Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Medis.
Menurut Russo (dalam Widjaja, 2014), rekam medis yang merupakan data
dasar setelah diproses menghasilkan informasi yang berguna untuk kepentingan
dalam bidang administrasi, legal, riset, finansial, edukasi, dokumentasi, kesehatan
masyarakat serta perencanaan dan pemasaran sebagai berikut :
a. Aspek administrasi : Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang
dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan.
15
berbasis
keluaran/hasil
dan
dilakukan
dengan
16
ilmu
kedokteran, teknologi
17
penyakit
sehingga
perencanaan
dapat
dilakukan
untuk
18
19
Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan
mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup:
administrasi, legal, financial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat
serta perencanaan dan pemasaran. Seseorang yang mengetahui aspek administrasi
akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis dapat berguna untuk
pertanggung-jawaban tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan.
Seseorang yang mengetahui aspek legal dapat menjawab dengan benar bahwa
rekam medis berguna sebagai bukti kepentingan hukum. Seseorang yang
mengetahui aspek financial akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam
medis sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Seseorang
yang mengetahui aspek riset dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis
berguna untuk penelitian. Seseorang yang mengetahui aspek edukasi akan dapat
menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai bahan edukasi tenaga
kesehatan.
Seseorang yang mengetahui aspek dokumentasi dapat menjawab dengan benar
bahwa rekam medis sebagai dokumentasi pelyanan kesehatan. Seseorang yang
mengetahui aspek kesehatan masyarakat akan dapat menjawab dengan benar
bahwa rekam medis sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Seseorang
yang mengetahui aspek perencanaan dan pemasaran dapat menjawab dengan
benar bahwa rekam medis sebagai dasar perencanaan dan pemasaran.
Pengetahuan merupakan perangsang yang menyebabkan adanya perubahan
perilaku seseorang. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat
melakukan sesuatu dengan baik pula sehingga seseorang yang mempunyai
20
pengetahuan yang baik tentang nilai guna rekam medis akan memiliki
kemampuan yang lebih baik pula dalam pengisian dokumen rekam medis.
Pengisian dokumen medis merupakan perilaku kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien serta harus dibubuhi nama, waktu, dan
tanda tangan oleh tenaga kesehatan yang bersangkutansebagai bentuk pencatatan
yang baik.
Pengisian identitas pasien merupakan kegiatan untuk membedakan identitas
pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal
terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis
kelamin. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan
fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik
terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap terutama pemeriksaan fisik.
Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik terutama diagnosis
yang diderita pasien.
Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk
penyembuhan pasien. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan
non operatif yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan.
Pelayanan lainnya, maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga
kesehatan tertentu kepada pasien berikut autentikasinya, yakni : nama, gelar,
tanggal, waktu, dan tanda tangan serta pencatatan yang dilakukan dengan aturan
yang banar dan koreksi yang benar apabila ada kesalahan.
Jenis kelamin
21
Umur
Pengalaman
Perilaku pengisian
dokumen rekam
medis
Pendidikan
Pengetahuan
Penghasilan
Lingkungan pergaulan
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
22
Variabel independent
Variabel Dependent
Pengetahuan tentang
1.
Administrasi
nilai
guna rekam medis
2. Hukum
3. Keuangan
2. Pengisian pemeriksaan
4. Pendidikan
3. Pengisian diagnosis
5. Penelitian
4. Pengisian pengobatan
6. Pendokumentasian
7. Kesehatan
masyarakat
G. Hipotesis
8. Perencanaan dan
pemasaran
6. Autentifikasi
7. Pencatatan yang baik
23
Ada hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengna perilaku
petugas dalam pengisian rekam medis di Rumah Sakit Medika
24
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian diselenggarakan di Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap dan Unit
Rekam Medis Rumah Sakit Medika, Jl. Pejuang Jaya No. 77, Bekasi, Jawa
Barat, telepon 021-88970764
2. Waktu Penelitian
Penelitian diselenggarakan selama 3 bulan dan dimulai pada bulan Agustus
sampai dengan bulan Oktober 2015 dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Penyusunan proposal
b. Pembuatan instrumen penelitian
c. Uji coba atau try-out instrumen penelitian
d. Pengumpulan data
e. Pengklasifikasian
f. Penyajian data
g. Interpretasi data
h. Pelaporan
B. Disain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang berusaha
mencari hubungan satu variabel penelitian dengan variabel penelitian yang lain
(Sugiyono, 1998) atau penelitian survey analitik yang menggambarkan dan
menjelaskan data yang aktual dengan cara menganalisis dan menginterpretasikan
23
25
ini
adalah
seluruh
petugas
medis
dan
paramedis
yang
mendokumentasikan rekam medis di Rumah Sakit Medika, yakni para dokter dan
perawat yang seluruhnya berjumlah
terdiri dari dokter sebanyak 15 orang dan perawat sebanyak 133 orang. Perawat
yang berasal dari Unit Rawat Jalan sebanyak 49 orang dan Unit Rawat Inap
sebanyak 84 orang.
26
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 1998). Sampel penelitian ini adalah sebagian dokter dan
perawat di Rumah Sakit Medika yang ditentukan menggunakan rumus Slovin
dengan perhitungan sebagai berikut:
N
148
n = ---------------- = ----------------------- = 59,7 = 60
1 + N (d)2
1 + 148 (0,1)2
Keterangan :
n = jumlah sempel
N = jumlah populasi
d = batas besarnya kesalahan atau penyimpangan yang masih bisa
ditolerir (d =10% atau 0,1).
Untuk menentukan anggota sampel sebesar 60 orang tersebut di atas, maka
teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling. Teknik
sampling ini dilakukan dengan mengambil sampel dari setiap sub populasi dengan
memperhitungkan
besar
kecilnya
sub
populasi
tersebut,
sedangkan
27
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Medis
Variabel
Pengetahu
an tentang
Dimensi
Administrasi
Indikator
Rekam medis dapat berguna
untuk pertanggung-jawaban
No Butir
1
28
Nilai Guna
Rekam
Medis
pemberi pelayanan.
Rekam medis berguna sebagai
Legal
2,3
(X)
Finansial
Riset
kesehatan pasien.
Rekam medis berguna untuk
Edukasi
penelitian.
Rekam medis sebagai bahan
Dokumentasi
dokumentasi pelayanan
Kesehatan
kesehatan
Rekam medis sebagai sumber
Masyarakat
informasi kesehatan
Perencanaan
masyarakat
Rekam medis sebagai dasar
& Pemasaran
9, 10
Tabel 3.2
Sekor Jawaban Kuesioner
Alternatif Jawaban
Benar
Sekor
3
Salah
29
Dimensi
Pemeriksaan
Pengobatan
Indikator
Pemeriksaan fisik
Terapi yang dilakukan
Tindakan
kepada pasien
Tindakan yang dilakukan
13
Diagnosis
kepada pasien
Diagnosis yang diderita
14
rekam
No.Butir
11
12
pasien
medis
Autentikasi
-Nama
15
-Gelar
16
-Tanggal
17
-Waktu
18
Pencatatan yang
-Tanda Tangan
Baris tetap
19
20
Baik
21
ada).
Data yang terkumpul diberi sekor 1 bila dokumen rekam medis terisi
dengan benar (ya) dan diberi sekor 0 bila tidak terisi dengan benar (tidak)
dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.4
Sekor Pengisian Dokumen Rekam Medis
Pengisian
Ya
Sekor
1
Tidak
30
E. Analisis Univariat
1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti dengan melakukan observasi langsung
ke objek yang diteliti untuk mendapatkan data perilaku petugas dalam pengisian
dokumen rekam medis. Pada observasi tersebut juga dilakukan pengumpulan data
pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan cara menyebar kuesioner
kepada para dokter dan perawat.
2. Klasifikasi Data
31
Penelitian ini menggunakan data primer berupa data pengetahuan tentang nilai
guna rekam medis sebagai data yang berasal dari variabel independent dan
perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis sebagai data yang
berasal dari variabel dependent. Selain kedua jenis data utama tersebut
dikumpulkan pula data yang berkaitan sebagai data tambahan.
Adapun cara mengklasifikasikan data dilakukan dengan tata cara sebagai
berikut :
a. Editing : Data yang terkumpul dilakukan pemeriksaan atau koreksi agar
tidak ada data yang tidak memenuhi syarat, melengkapi data dengan
mengumpulkan data atau menghilangkan data yang salah. Semua data
yang dikumpulkan disuntuing agar sesuai dengan variabel penelitian,
yakni data hasil pengukuran variabel pengetahuan tentang nilai guna
rekam medis dan data hasil pengukuran perilaku petugas dalam pengisian
dokumen rekam medis.
b. Coding : Semua data yang telah disunting dalam proses editing dilakukan
coding dengan memberikan kode tertentu pada tiap data penelitian
termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama dalam bentuk
simbol, huruf, atau angka tertentu. Setelah dilakukan coding dilakukan
pula scoring terhadap data yang telah diklasifikasikan tersebut.
c. Tabulating : Data yang telah diklasifikasikan dan telah diberi sekor
ditempatkan dalam tabel sesuai kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat
sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis
3. Penyajian Data
32
Data yang terkumpul dan sudah diklasifikasi disajikan dalam bentuk narasi
dan dilengkapi dengan ilustrasi berupa tabel-tabel dan gambar-gambar yang
berhubungan dengan data variabel ataupun data tambahan yang dinarasikan
tersebut.
4. Interpretasi Data
Interpretasi
Data
Data
diinterpretasikan
secara
deskriptif
dengan
F. Analisis Bivariat
1. Uji Persyaratan Analisis
Uji normalitas data digunakan sebagai uji persyaratan analisis dengan
mengetahui distribusi data tersebut. Data disebut berdistribusi normal apabila P
Value > = 0,05 dan dikatakan tidak berdistribusi normal bila P Value < = 0,05.
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov, yaitu pengujian
yang dilakukan untuk menentukan distribusi data pada variabel X (pengetahuan
tentang nilai guna rekam medis) dan variabel Y (perilaku pengisian dokumen
rekam medis) berdistribusi normal atau tidak normal (Sunyoto, 2011).
Hasil uji normalitas data ini akan menentukan jenis uji statistik yang akan
dipilih saat menganalisis data. Uji normaltas, selanjutnya akan digunakan pula
sebagai dasar untuk melakukan interpretasi data, terutama dalam analisis data
univariat.
2. Uji Hipotesis
33
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah uji
korelasi Pearson Product Moment apabila data berdistribusi normal, namun
apabila data tidak berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah
uji korelasi Spearman Rank (Sunyoto, 2011). Dalam penelitian ini, peneliti akan
melakukan analisis data dengan menggunakan bantuan program komputer untuk
menguji hipotesis sebagai berikut :
a. Ho : r = 0 (Tidak ada hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam
medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di
Rumah Sakit Medika)
b. H1 : r 0 (Ada hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis
dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah
Sakit Medika)
3. Interpretasi data
Hasil uji hipotesis dilakukan analisis dan selanjutnya diinterpretasikan secara
bivariat untuk melihat hubungan variabel indepedent yaitu pengetahuan tentang
nilai guna rekam medis dengan variabel dependent yaitu perilaku petugas dalam
pengisian dokumen rekam medis. Analisis dilakukan untuk melihat apakah
hubungan yang terjadi tersebut merupakan hubungan yang bermakna atau
hubungan yang terjadi secara kebetulan. Interpretasi data dilakukan menggunakan
taraf kepercayaan 95% atau = 0,05.
Hasil uji hipotesis diinterpretasikan dengan menggunakan nilai koefisien
korelasi sesuai dengan pedoman yang terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.5
Interval nilai Koefisien dan Kekuatan Hubungan
Interval Nilai
KK = 0,00
0,00<KK0,20
0,20<KK0,40
0,40<KK0,70
0,70<KK0,90
0,90<KK1,00
KK = 1,00
Kekuatan Hubungan
Tidak ada
Sangat rendah atau lemah sekali
Rendah atau lemah tapi pasti
Cukup berarti atau sedang
Tinggi atau kuat
Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan
Sempurna
34
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik
(Jakata : PT. Rineka Cipta)
Huffman, Edna K. 2003, Medical Record Management, (Illinois: Physicians
Record Company, 1990)
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: Rineka
Cipta)
__________________, 2003a. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku Kesehatan, (Jakarta : Rineka Cipta).
Sunyoto, Danang, 2011. Analisis Untuk Penelitian Kesehatan, (Yogyakarta:
Nuha Medika, 2011)
Widjaja, Lily, 2014.Manajemen Informasi Kesehatan 3 Peningkatan Kelengkapan
Pendokumentasian Klinis, (Jakarta: Universitas Esa Unggul)
33