Anda di halaman 1dari 34

1 0: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asirig rnen

igaturan dalarn lAS 2 1 The Effects of Changes n Foreign Exchan


efektif 1 Januari 2014, kecualj:
1AS 2 1 paragraf 3 tentang ruang lingkup tidak mengadopsi acuan ke
SIC 7 Introduction of the Euro karena SIC 7 tidak diadopsi.
JAS 2 1 paragraf 1 9 tentang laporan keuangan tersendiri dengan
menambahkan pengaturan laporan keuangan tersendiri sebagai lampiran
sesuai dengan pengaturan dalam PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri.
TAS 21 paragraf 38 tentang translasi ke mata uang penyajian dengan
..
menambahkan kalimat pada umunmya mata uang penyajian di
Indonesia adalah rupiah untuk disesuaikan dengan kondisi di Indonesia
karena mata uang nasional adalah rupiah.
LAS 2 1 paragraf 58 tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi.
LAS 2 1 paragraf 58A, 60A, dan 60B tentang tanggal efektif tidak diadopsi
karena tidak relevan.
PSAK lo paragraf 60a tentang ketentuan transisi untuk kapitalisasi
kerugian selisih kurs akibat devaluasi atau depresiasi luar biasa.
PSAK 1 0 paragraf 60a dan 60b tentang tanggal efektif penyesuaian.
JAS 2 1 paragraf 62 tentang penarikan tidak diadopsi karena tidak
relevan.

Valuta Asing dengan PSAK lo (Penyesuaian 2014): Pengaruh Perubahan Kurs


Valuta Asing yang mengadopsi LAS
Exchange Rates per efektif 1 Januari 2014:
The Effects of Changes in Foreign
PSAK lo (2010)
Mencakup penjabaran laporan
keuangan entitas dan kegiatan usa-

ha luar negeri dengan cara konsoli


dasi, konsolidasj proposional, atau
metode ekuitas (huruf b).
Definisi kegiatan usaha luar negeri
mencakup ventura bersama sesuai
definisi PSAK 12: Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama.
Definisi nilai wajar adalah jum
lah suatu aset dipertukarkan, atau
habilitas disesuaikan, antara plhak-pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan memadai
dalam suatu transaksi yang wajar.
Entitas pelapor dalam konteks ini
mencakup ventura bersama sesuai
definisi PSAK 12.
Acuan Laporan Keuangan Tersendin sesuai dengan PSAK 4: Lapor
an Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri.
PSAK 10 (Penyesuaian 2014)
Adopsi PSAK 66: Pengaturan
sama menghapus opsi metode
solidasi proposional (huruf b).
Definisi kegiatan usaha luar negeri
mencakup pengaturan bersama
sesuai definisi PSAK 66.
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar un-

tuk mengalihkan suatu habilitas


dalarn transaksj teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengu
kuran. (Lihat PSAK 68: Penguku
ran Nilai Wajar.)
Entitas pelapor dalam konteks ini
mencakup pengaturan bersama se..
suai dfijj PSAK 66.
Acuan Laporai Keuangan Tersen
din sesuai dengan PSAK 4: Lapor
an Keuangan Tersendiri Fiai ini
merupakan dampak adopsi PSAK
65: Laporan Keuangan Konsolida..
Sian dan revjsj PSAK 4.
21
Perihal
Ruang Lingkup
(Paragraf 03)
Berkon
Definisi
(Paragraf 08)
Konteks entitas
pelapor dalam
PSAK 10
(Paragraf 1 1)
dan Ringkasan
Pendekatan yang
D j syaratkan
Pernyataan Ini

(Paragraf 18)
(Paragraf 19)
L
a a n fl _ _ _ _ _ a a _ _ _ _ _ _ e
_ e _ _ _ _ _ a a _ _ _ _ a
IA Dilaranq

Penjabaran
Mata
Uang
PSAK
lo (2010)
keuangafl
entitaS
komprehensif
terpisah
atau
menjadi laporan
rugi dan penghasilan korripre..
Laporan
sesuai
PSAK
Keuangan.
tanggal transaksi; dan
44)
Mengizinkan
konsolidasi
metode ekuitas.
Acuan prosedur
Keuangan

_ _ _ _ _ e e _

_ _ _ a _

PSAK
Keuangan
Ventura Bersama.
Acuan terhadap
4: Laporan
dan PSAK
proposional, dan
konsolidasi nor4: Laporan
dan LaTersendiri dan
PSAK lain adalah
Keuangan Kon
Keuangan
Investasi pada
Ventura Ber12: Bagian PartiBersama.
Adopsi PSAK
metode konsolidasi
Acuan prosedur
mal adalah
Keuangan
Acuan terhadap
PSAK 65: Laporan
solidasian dan
pada
Bersama.
proposional
konsolidasi nor-.

Keuangan Kon
dan
PENGARUH PERUBAHANKURSVAYG
dalam
Hash
dan
Penyaj ian
posisi

PSAK
o
prosedur sebagai
(b)
penghasilan
berikut:
(Penyesuajan 2
(Paragraf 39)
Perubahan
dan
setiap
beban
rugi
konsep
laporan
untuk
laba
prehensif
laba
laporan
rugi

rugi
kom
atau
rugi
aba
laba
laporan
terpisah
laba
laporan
yang
hensif lain,
disaj ikan
(termasuk komparatif) dijabar
jian
kan menggunakan
kurs
1
pada
: Peny..
Pengakuan
Selisih Kurs
(Paragraf 33)
dan Penjabaran
Kegiatan
dasi,
metode konsoli
Usaha
Luar Negeri
( Paragraf

66 menghapus
Opsi
( Paragraf
45)
mal adalah PSAK
poran
Konsolidasian
( Paragraf
12: Bagian Partisipasi dalam
46)
PSAK
PSAK 65: Laporan
Konsolidasian.
PSAK lain adalah
solidasian dan Laporan
Tersendiri, PSAK 15:
En titas
sama
Asosiasj dan
sipasi dalam Ventura
En titas
PSAK 15: Investasi
Asosiasi
Ventura
----

------Perihal
Pelepasan atau
Pelepasan

Sebagian
Kegiatan Usaha
Luar Negeri
(Paragraf 48A)
L
PSAK 10 (2010)
Selain pelepasan seluruh kepen
tingan entitas pada kegiatan usaha
luar negeri, hal berikut ini dicatat
sebagai pelepasan walaupun entitas
masih memiliki kepentingan pada
entitas anak, entitas asosiasi, atau
pengendalian bersama entitas terdahulu:
(a) hilangnya pengendalian pada
entitas anak yang mencakup
kegiatan usaha luar negeri;
(b) hilangnya pengaruh signifi
kan pada entitas asosiasi yang
mencakup kegiatan usaha luar
negeri; dan
(c) hilangnya pengendalian bersama pada pengendalian bersama entitas yang mencakup
kegiatan usaha luar negeri.
PsAiiio (Penyesuaian 2014)
Sebagai tambahan pelepasan selu
ruh kepentingan entitas pada kegiatan usaha luar negeri, pelepasan
parsial berikut ini dicatat sebagai

pelepasan:
(a) ketika pelepasan sebagian
melibatkan hilangnya pengen
dalian pada entitas anak yang
mencakup kegiatan usaha luar
negeri, terlepas dan apakah
entitas masih memiliki ke
pentingan nonpengendali pada
entitas anak setelah pelepasan
parsial; dan
(b) ketika kepentingan yang masih dimiliki setelah pelepasan
parsial atas kepentingan dalam
pengaturan bersama, atau
pelepasan parsial atas kepen
tingan dalam entitas asosiasi
yang mencakup kegiatan operasi luar negeri, merupakan
aset keuangan yang mencakup
kegiatan operasi luar negeri.

nsj
an puragraf 01 -62. Seluruh paragraf daam Pernyatnan ini memilil
ngatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan liuruf tebal dan miring mi
prinsip-prinsip utama. PSAK .1 harus dibaca dalam konteks tijuan
pengaturan t
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25:
Kebijakat
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar
memilill
dan menerapkan kebijakan akuntansj ketiku tidak ada panduan yang eksplisit.
Pernyataatl

ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.


PENDAHULUAN
Tujuan
01. Entitas dapat melakukan aktivitas luar negeri dalam dua cara. Entitas
rnungkin
memiliki transaksi dalam valuta asing atau merniliki kegiatan usaha luar
negeri. Sebagai
tambahan, entitas dapat menyajikan laporan keuangannya dalam valuta asing.
Tujuan dan
Pernyataan ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta
asing dan kegiatan
usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana
menjabarkan laporan
keuangan ke dalam mata uang penyajian.
02. Permasalahan utama
pengaruh dan perubahan kurs
adalah
dalam
kurs mana yang digunakan dan bagaimana melaporkan
laporan keuangan.
Ruang Lingkup
03. Pernyataan ini diterapkan pada:
akuntansi transaksi dan saldo dalam valuta asing, kecuali transaksi dan
saldo derivatif
yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan
Pengukuran;
penjabaran hasil dan posisi keuangan dan kegiatan usaha luar negeri yang
termasuk
dalam laporan keuangan entitas dengan cara konsolidasi atau metode ekuitas;
dan
penjabaran basil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang
penyajian.
..
04. PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran diterapkan pada
beberapa

derivatif valuta asing dan, sejalan dengan hal tersebut, hal itu tidak
termasuk dalam ruang
lingkup Pernyataan ini. Akan tetapi, derivatif dalam valuta asing yang
tidak termasuk dalam
ruang lingkup PSAK 55, contohnya (beberapa derivatif dalam valuta asing
yang melekat pada
kontrak lain), termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini. Pernyataan ini
juga diterapkan
ketika entitas menjabarkan jumlah yang terkait dengan derivatif dan mata
uang fungsionalnya
ke dalam mata uang penya)laflflya.
..
05. Pernyataan ini tidak diterapkan pada akuntansi lindung nilai atas
valuta asing,
termasuk lindung nilai investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri.
PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran diterapkan pada akuntansi lindung nilai.
06. Pernyataan ini diterapkan pada penyajian laporan keuangan entitas dalam
valuta
.,
asing dan mengatur persyaratan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
dideskripsikan
sebagai patuh pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Untuk penjabaran
informasi
kenangan ke dalam valuta asing yang tidak memenuhi persyaratan tersebut,
Pernyataan ini
lentukan nf()rmasj apa Saja yang diungkapkan.
(a)
(b)
(c)
__ - - . ____ a0a______

asing, atau penjabaran arus kas dan


PSAK 2: Laporan Arus Kas).
negeri

Definisi
08. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan 1i:
Investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri adalah jumlah kepentingan
entjta pelapor
dalam aset neto dan kegiatan usaha luar negeri tersebut.
Kegiatan usaha luar negeri adalah entitas yang merupakan emitas anak,
entitas
pengaturan bersama atau cabang dan entitas pelapor, yang aktivitasnya
dilaksanakan di
suatu negara atau mata uang selain negara atau mata uang entitas pelapor.
Kelompok usaha adalah suatu entitas induk dan seluruh entitas anaknya.
Kurs adalah rasio pertukaran untuk dua mata uang.
Kurspcnuh4p adalah kurs spot pada akliir periode pelaporan.
Kurs sp adalah kurs untuk realisasi segera.
Mata uangfungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana
entitas
beroperasi.
Mata uanx penyapan adalah mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan
..
keuangan.
Ni&aLwaiir adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu habilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.)
Pos moneter adalah unit mata uangyang dimiliki serta aset dan habilitas
yang akan diteritna
atau dibayarkan dalam jumlah unit mata uang yang tetap atau dapat
ditentukan.
Valuta athig adalah mata uang selain mata uangfungsional entitas.
Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dan penjabaran sejumlah
tertentu satu mata
uang ke dalam mata uang lain pada kurs yang berbeda.
Penguraian Definisi
Mata Uang Fungsional

09. Lingkungan ekonomi utama dirnana entitas beroperasi adalah 1ingkung


entitas
tersebut utamanya menghasilkan dan mengeluarkan kas. Entitas

kt01

berikut dalam menentukan mata uang fungsionalnya:


( a) mata uang:
(j) yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uaflg jfl
menjadi mata uang yang harga jual barang dan jasa didenommna
diselesaikan); dan
(ii) dan negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar
menentt
harga jual barang dan jasa entitas.
. .. e

mata uang yang paling mei

4 tenaga kerja, bahati baku,

dan pengadaan barang atau jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata
mana biaya tersebut didenominasikan dan diselesaikan).
lo. Faktorfaktor berikut juga dapat memberikan bukti mengenai mata uang
ngsional:
) mata uang yang maria dana dan aktivitas pendanaan dihasilkan (yaitu
penerbitan
instrumen utang dan instrumen ekuitas).
) mata uang yang mana penerimaan dan aktivitas operasi pada umumnya
ditahan.
1 1 . Faktor-faktor berikut ini dipertimbangkan dalam menentukan mata uang
fungsional
in kegiatan usaha luar negeri, serta apakah mata uang fungsionalnya sama
dengan mata
mg entitas pelapor (entitas pelapor dalam konteks ini, merupakan entitas
yang memiliki
giatan usaha luar negeri sebagai entitas anak, cabang, entitas asosiasi,
atau pengaturan
rsama):
i) apakah aktivitas kegiatan usaha luar negeri dilaksanakan sebagai
perpanjangan dan

entitas pelapor, bukan dilaksanakan dengan tingkat otonomi signifikan.


Contoh aktivitas
kegiatan usaha luar negeri yang dilaksanakan sebagai perpanjangan dan
entitas pelapor
adalah ketika kegiatan usaha luar negeri hanya menjual barang yang diimpor
dan
entitas pelapor dan mengirimkan hasilnya ke entitas pelapor. Contoh
aktivitas kegiatan
usaha luar negeri yang dilaksanakan dengan tingkat otonomi signifikan
adalah ketika
kegiatan usaha luar negeri mengakumulasikan kas dan pos moneter lain,
menimbulkan
beban, menghasilkan penghasilan, dan mengatur pinjaman yang secara
substansial
menggunakan mata uang lokalnya.
apakah transaksi dengan entitas pelapor memiliki proporsi yang tinggi atau
rendah dan
kegiatan usaha luar negeri.
apakah arus kas dan kegiatan usaha luar negeri secara langsung mempengaruhi
arus
kas entitas pelapor dan siap tersedia untuk dikirimkan ke entitas pelapor.
apakah arus kas dan aktivitas kegiatan usaha luar negeri cukup untuk
membayar
kewajiban utang yang ada ataupun yang diperkirakan dapat terjadi tanpa
adanya dana
yang disediakan oleh entitas pelapor.
12. Jika indikator tersebut bercampur dan mata uang fungsional tidak jelas,
maka
nanajemen menggunakan pertimbangannya untuk menentukan mata uang fungsional
yang
)aling tepat menggambarkan pengaruh ekonomik dan transaksi, peristiwa, dan
kondisi
rang mendasari. Sebagai bagian dan pendekatan ini, manajemen memberikan
prioritas pada
ndikator utama di paragraf 09 sebelum mempertimbangkan indikator di
paragraf 10 dan 11
rang dibuat untuk memberikan tambahan bukti pendukung dalam menentukan mata
uang
ngsional.

1 3. Mata uang fungsional entitas mencerminkan


kondisi

transaksi, peristiwa, dan

iendasari yang relevan. Sejalan dengan ha! tersebut, sekali ditentukan,


mata uang fungsional
:idak berubah kecuali ada perubahan pada transaksi, peristiwa, dan kondisj
mendasari
ersebut.
14. Jika mata uang fungsional adalah mata uang dan ekonomi hiperinflasi,
maka
Laporan keuangan entitas disajikan kembali sesuai dengan PSAK 63: Pelaporan
Keuangan
dalam Ekonomi Hiperinflasi. Entitas tidak dapat menghindari penyajian
kembali sesuai dengan
PSAK 63 dengan cara, sebagai contoh, pemakaian sebagai mata uang
fungsionalnya suatu
mata uang selain mata uang fungsional yang ditentukan sesuai dengan
Pernyataan ini (seperti
mata uang fungsional entitas induknya).

penyelesaiannya tidak cirenca


sa depan, pada hakekatnya adalah bagian d
neto entitas dalam kegiatan usaha luar negeri, dan diperlakukan sesuai
dengan para
dan 33. Pos moneter tersebut dapat berupa piutang atau utang jangka
panjang. Pos mont
ini tidak mencakup piutang usaha atau utang usaba.
15A. Entitas yang memiliki pos moneter yang merupakan tagihan dan atau
utang
kepada kegiatan usaha luar negeri seperti dideskripsikan di paragraf 1 5,
dapat merupakan
entitas anak mana pun dan suatu kelompok usaba tertentu. Sebagai contoh,
entitas memiliki
dua entitas anak yatu A dan B. B adalah kegiatan usaba luar negeri. A
memberikan pinjaman
ke B. Piutang tagihan A atas B akan menjadi bagian dan investasi neto
entitas induk dalam

entitas anak B jika penyelesaian pinjaman tidak direncanakan ataupun


penyelesaian tidak
akan terjadi di masa mendatang. ni juga berlaku apabila entitas anak A itu
sendiri adalah
kegiatan usaha luar negeri.
Pos Moneter
16. Pitur utama pos moneter adalah hak untuk menerima (atau kewajiban untuk
rnenyerahkan) sejumlah unit mata uang yang tetap atau dapat ditentukan.
Sebagai contoh
mencakup: pensiun dan imbalan kerja lain yang dibayar dalam kas, provisi
yang diselesaikan
secara kas, dan dividen kas yang diakui sebagai habilitas. Serupa dengan
hal tersebut, kontrak
untuk menerima (atau menyerahkan) jumlah bervariasi dan instrumen ekuitas
yang dimiliki
oleh entitas atau jurnlah bervariasi dan aset yang nilai wajarnya diterima
(atau diserahkan)
setara dengan sejumlah unit mata uang yang tetap atau dapat ditentukan
merupakan pos
moneter. Sebaliknya, fitur utama pos nonmoneter adalah tidak adanya hak
untuk menerima
(atau kewajiban untuk menyerahkan) suatu jumlah unit mata uang yang tetap
atau dapat
ditentukan. Sebagai contoh mencakup: uang muka untuk barang dan jasa
(contohnya sewa
dibayar di muka), goodwill, aset takberwujud, persediaan, aset tetap, dan
provisi yang
diselesaikan dengan penyerahan aset nonmoneter.
RINGKASAN PENDEKATAN YANG DISYARATKAN PERNYATAAN INI
. .
17. Dalam menyiapkan laporan keuangan setiap entitas, baik entitas yang
berdiri
sendiri, entitas dengan kegiatan usaha luar negeri (seperti entitas induk),
ataupun kegiatan
usaha luar negeri (seperti entitas anak atau cabang) menentukan mata uang
fungsionalnYa
sesuai dengan paragraf 0914. Entitas menjabarkan pos valuta asing ke dalam
mata uaflg

fungsionalnya dan melaporkan pengaruh dan penjabaran tersebut sesuai dengan


paragra
2037 dan 50.
1 8. Beberapa entitas pelapor terdiri dan sejumlah entitas individual
(cont0hY
kelompok usaha terdiri dan satu entitas induk dan satu atau lebih entitas
anak). Berbagai jeflhs
entitas, terlepas dan entitas tersebut adalab anggota dan suatu kelompok
usaha ataupUfl bukafl
mungkin memiliki investasi dalam entitas asosiasi atau pengaturan bersama.
Entitas mung
dapat juga memiliki cabang. Pernyataan ini mensyaratkan agar hasil dan
posisi gahl
dan setiap entitas individual yang tercakup dalam entitas pelapor
dijabarkan ke dalam fl,
uang yang digunakan entitas pelapor dalam menyajikan laporan keuangannya.
Pernyataa) in,
mengijinkan mata uang (atau beberapa mata uang) selain mata uang
fungsioflalflya SC1
mata uang penyajian entitas pelapor. Hasil dan posisi keuangan dan setiap
entitaS 1fld1g
yang tercakup dalam entilas pelapor, jika mata uang fungsional berbeda dan
mata
penyajiannya, dijabarkan sesuai dengan paragraf 3850.
- - e e
a______e__________

. -

1irtf:I ( )fllA IIATAII a.ii. .

19. Pernyataan ini juga memperkeflankan entilas berdiri sendjrj


laporan keuangannya, atau entitas yang menyiapkan laporan keuangan terse in
s
lampiran dan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan PSAK 4: Laporan
Kr
Tersendiri, untuk menyajikan laporan keuangannya dalarn mata uang (atau
beberapa
uang) selain mata uang fungsionalnya Jika nata uang penyajian emitas
berbeda dan

uang fungsional, maka hasil dan posisi keuangannya juga dijabarkan ke dalam
mata
penyajian sesuai dengan paragraf 385O.
(a)
(b)
(c)
24.
relevan
dengan
historjs
tercatat
angan
mata
mata
uang
Jumlah tercatat dan suatu pos ditentukan sejalan dengan Pernyataan lain
yang
Sebagai contoh, aset tetap dapat diukur dengan nilai wajar atau biaya
historis sesuai
PSAK 16; Aset Tetap. Jumlah tercatat tersebut ditentukan baik berdasarkan
biaya
ataupun nilai wajar jika jumlahnya ditentukan dalam valuta asing, maka
jumlah
tersebut dijabarkan ke dalam mata uang fungsional sesuai Pernyataan ini.
25. Jumlah tercatat beberapa pos ditentukan dengan membandingkan dua jumlah
atau
lebjh dan pos tersebut. Sebagai contoh, jumlah tercatat persediaan adalah
nilai yang lebih
rendah aritara biaya perolehan dan nilai realisasi neto sesuai dengan PSAK
14: Persediaan.
Serupa dengan hal tersebut, sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset,
jumlah tercatat aset
Yang terdapat indikasi penurunan nilai adalah nilai yang lebih rendah
antara jumlah tercatat
sebejum mempertimbgkan kernungnan rugi penurunan nilai dan jumlah
terpulihkannya

Jika aset adalah aset nonmoneter dan diukur dalam valuta asing, maka jumlah
tercatatnya
dltentuka dengan membandingkan:
- - - - ______ - - _- .- - - - - __a_____
2014 IkATAJ AI(IIkIYAM IkIrici* rs-..

. -

PELAPORAN TRANSAKSI VALUTA ASING KE DALAM MATA IJANG FUNGSIONAL


Pengakuan Awal
20. Transaksj valuta asing adalah transaksj yang didenominasikan atau
memerlukan
penyelesaian dalam valuta asing, termasuk transaksj yang timbul ketika
entitas:
(a) membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan
dalam valuta
asing;
(b) meminjarn atau meminjamkan dana ketika jumlah yang merupakan utang atau
tagihan
didenominasikan dalam valuta asing; atau
(c) memperoleh atau melepas aset, atau inengadakan atau menyelesaikan
habilitas, yang
didenomjnasjkan dalam valuta asing.
21. Pada pengakuan awal, transaksj valuta asing dicatat dalam mata uang
f ungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uangfungsional
dengan kurs spot
antara mata uangfungsional dan valuta asing pada tanggal transaksi.
22. Tanggal transaksi adalah tanggal pada saat pertama kali transaksi
memenuhi
kriteria pengakuan sesuai dengan SAK. Untuk alasan praktis, kurs yang
mendekati kurs aktual
pada tanggal transaksi sering digunakan, sebagai contoh, kurs rata-rata
untuk semnggu atau
sebulan dapat digunakan untuk sehiruh transaksi dalarn valuta asing yang
terjadi selama
periode tersebut. Akan tetapi, jika kurs berfluktuasi secara signifikan,
maka penggunaan kurs
rata-rata untuk suatu periode adalah tidak tepat.
Pelaporan pada Akhir Periode Pelaporan Beriktitnya

23. Pada akhir setiap periode pelaporan:


pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;
pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing
dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan
pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur.

ercatat (mana yang sesuai), dijabarkan dengan kurs p


tu ditentukan (yaitu nilai pada tanggal transaksj Untuk Pos yang
tan
diukur dalam hiaya historis); dan
(b) nilai realisasi neto atau jurnlah terpulihkan (mana yang sesuai),
dijabark dengan kurs
pada tanggal ketika nilai itu ditentukan (contohnya kurs penutup pada akjjr
periode
pelaporan).
Pengaruh perbandingan ini mungkin merupakan rugi penurunan miai yang diakuj
dalam
mata uang fungsional tetapi tidak akan diakui dalam valuta asing, atau
sebaliknya
26. Ketika tersedia beberapa kurs, kurs yang digunakan adalah kurs yang
nana arus
kas masa depan digambarkan oleh transaksi atau saldo dapat diselesaikan
jika arus kas tersebut
telah terjadi pada tanggal pengukuran. Jika kemungkinan pertukaran antar
dua mata Uang
untuk sementara tidak cukup, maka kurs yang digunakan adalah kurs pertama
berikutnya
pada saat pertukaran dapat dilakukan.
Pengakuan Selisih Kurs
27. Seperti dijelaskan di paragraf 03(a) dan 05, PSAK 55: Instrurnen
Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran diterapkan untuk akuntansi lindung fluai atas pos
valuta asing.

Penerapan akuntansi lindung nilai mensyaratkan entitas untuk menghitung


beberapa seljsjh
kurs secara berbeda dan perlakuan seisth kurs yang disyaratkan Pernyataan
ini. Sebagai
contoh, PSAK 55 mensyaratkan bahwa selisih kurs pada pos moneter yang
memenuhi
kualifrkasj sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai arus kas
diakui pada awalnya
dalam penghasilan komprehensif lain sepanjang lindung nilai tersebut
efektif.
28. Selisih kurs yang timbul pada petiyelesaian pos moneter atau pada
proses
penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dan kurs pada saat pos
moneter tersebut
dijabarkan, pada pengakuan awal selama periode atau pada periode laporan
keuangan
sebelumnya, diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya, kecuali
sebagaimana
dideskripsikan dalam paragraf 32.
29. Jika pos moneter timbul dan transaksj valuta asing dan terdapat
perubahan dalam
kurs antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian, maka mengakibatkan
timbulnya
selisih kurs. Jika transaksj diselesaikan dalam periode akuntansi yang sama
dengan terjadinYa
transaksi, maka seluruh selisih kurs diakuj dalam periode tersebut. Akan
tetapi, ketika
transaksi diselesajkan pada periode akuntansi berikutnya, maka selisih kurs
yang diakui dalaJT1
setiap periode sampai pada tanggal penyelesajan ditentukan dengan perubahan
kurs selama
masingmasing periode.
30. 111w keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam
komprehensf lain, maka setiap komponen kurs dan keuntungan atau kerugian
ter5et
diakuj dalam Penghasilan komprehensif lain. Sebaliknya jika keuntungan atau
eugiafl
pos flOflifloneter diakui dalam laba rugi, maka setiap komponen kurs dan
ntungatt ataU

kerugian tersebut diakuj dalam laba rugi.


3 1 . SAK lain mensyaratn keuntungan atau kerugian diakui dalarn pengh
komprehensif lain. Sebagai contoh, PSAK 16: Aset Tetap mensyaratkan
beberaPa keufltf
atau kerugian yang timbul dan revaluasi aset tetap diakuj dalam penghasilan
koflW:
lain. Ketika aset diukur dalam valuta asing, paragra 23(c) mensyaratkan
jurniahilkan seiisih
dijabarkan mengguna1 kurs pada tanggal fluai tersebut ditentukan, menghas
kurs yang juga diakuj da1a Penghasjj kompreheflsjf lain.

32. Selisih kurs


neto entitas pelapor dalarn kegiatan usaha litar negeri (lihat paragraf 5)
laba rugi pada laporan keuangan tersendiri entitas pelapor sesuai dengan
PSAK 4: I
Keuangan Tersendiri atau laporan keuangan individual kegiatan usaha luar
negeri, in ana
yang tepat. Dalam laporan keuangan yang mencakup kegiatan usaha luar negeri
dan
entitas pelapor (contohnya laporan keuangan konsolidasian ketika kegiatan
usaha luar
negeri adalah entitas anak), selisjh kurs diakuj awalnya dalam penghasilan
komprehensif
lain dan direkiasifikasi dan ekuitas ke laba rugi pada saat pelepasan
investasi neto sesual
dengan paragraf 48.
33. Jika pos moneter membentuk bagian investasi neto entitas pelapor dalam
kegiatan
usaha luar negeri dan didenominasikan dalam mata uang fungsional entitas
pelapor, maka
selisih kurs muncul dalam laporan keuangan individual kegiatan usaha luar
negeri sesuai
dengan paragraf 28. Jika pos moneter tersebut didenominasikan dalam mata
uang fungsional
dan kegiatan usaha luar negeri, maka selisih kurs muncul dalam laporan
keuangan tersendiri

entitas pelapor sesuai paragraf 28. Jika Pos moneter tersebut


didenominasikan dalam mata
uang selain mata uang fungsional baik entitas pelapor atau kegiatan usaha
luar negeri, maka
selisih kurs muncul dalam laporan keuangan tersendiri entitas pelapor dan
dalam laporan
keuangan individual kegiatan usaha luar negeri sesuai dengan paragraf 28.
Selisih kurs
tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan keuangan
yang mencakup
kegiatan usaha luar negeri dan entitas pelapor (yaitu laporan keuangan yang
mana kegiatan
usaha luar negeri dikonsolidasi atau dicatat menggunakan metode ekuitas).
34. Jika entitas melaksanakan pembukuan dan pencatatannya dalam mata uang
selain mata uang fungsionalnya, maka pada waktu entitas menyiapkan laporan
keuangan
seluruh jumlah dijabarkan dalam mata uang fungsional sesuai dengan paragraf
20-26. Hal
ini menghasilkan jumlah yang sama dalam mata uang fungsionahiya seperti
yang seharusnya
sudah terjadi seandainya pos tersebut telah dicatat awalnya dalam mata uang
fungsional.
Sebagai contoh, pos moneter dijabarkan dalam mata uang fungsional
menggunakan kurs
penutup dan pos nonmoneter yang diukur berdasarkan biaya historis
dijabarkan menggunakan
kurs pada tanggal transaksi saat diakuinya pos tersebut.
Perubahan dalam Mata Uang Fungsional
35. Ketika terdapat perubahan dalam mata uang fungsional, entitas
menerapkan
prosedur penjabaran untuk mata uangfungsional yang baru secara
prospektifsejak tanggal
perubahan itu.
36. Seperti yang dinyatakan di paragraf 1 3, mata uang fungsional dan
entitas
mencermjnkan transaksi, peristiwa, dan kondisi mendasari yang relevan
terhadap entilas.
Sejalan dengan hal tersebut, sekali ditentukan, mata uang fungsional dapat
berubah hanya

jika terdapat perubahan pada transaksi, peristiwa, dan kondisi mendasarj


tersebut. Sebagai
contoh, perubahan dalam mata uang yang paling mempengaruhi harga jual
barang dan jasa
dapat mengakibatkan perubahan dalam mata uang fungsional.
37. Dampak perubahan mata uang fungsional diperlakukan secara prospektif.
Dengan
kata lain, entitas menjabarkan seluruh POS ke dalam mata uang fungsional
yang baru
menggunakan kurs pada tanggal perubahan itu. Hasil dan jumlah yang
dijabarkan untuk
pos nonmoneter dianggap sebagai biaya historisnya. Selisih kurs yang timbul
dan penjabaran
kegiatan usaha luar negeri yang diakui sebelumnya dalam penghasilan
komprehensif lain
sesuaj dengan paragraf 32 dan 39(c) tidak direkiasifikasi dan ekuitas ke
laba rugi sampai
pelepasan kegiatan usaha tersebut.

3annya ke dalam mata uang


usaha berisi entitas individual dengan mata ua
Ian posisi keuangan setiap entitas dinyatakan dalam s
.aporan keuangan konsolidasian disajikan.
lasil dan posisi keuangan entitas yang mata uang fungsionalnya bukan,,
suatu ekonomi hiperinflasi dijabarkan ke dalam mata uang penyajj
4gan menggunakan prosedur sebagai berikut:
aset dan habilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikn (
J.IIu
termasuk komparatf) dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal laPora
posisi keuangan tersebut;
penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif
lain (yaitu termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs pada tanal
transaksi; dan

seluruh selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif


.j,,,
40. Untuk alasan praktis, kurs yang mendekati kurs pada tanggal transaksj,
sebagai
oh kurs rata-rata untuk periode itu, sering digunakan untuk menjabarkan
POS-pos
hasilan dan beban. Akan tetapi, jika kurs berfluktuasi secara signifikan,
maka tidak tepat
gunakan kurs rata-rata untuk suatu periode.
n mit
Ja II1(
41 . Selisih kurs yang mengacu paragraf 39(c) dihasilkan dan.
.
penjabaran penghasilan dan beban dengan kurs pada tanggal transaksi serta
aset dan
habilitas dengan kurs penutup.
(b) penjabaran saldo awal aset neto dengan kurs penutup yang berbeda dan
kurs penutup
sebelumnya.
Selisih kurs ini tidak diakui dalarn laba rugi karena perubahan kurs
memiliki sedikit atau tidak
memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas sekarang dan masa depan dan
kegiatan usaha
luar negeri. Jumlah kumulatif dan selisih kurs disajikan dalam komponen
ekuitas terpisah
sampai pelepasan kegiatan usaha luar negeri. Jika selisih kurs terkait
dengan kegiatan usaha
luar negeri yang dikonsolidasikan tetapi tidak sepenuhnya dimiliki, maka
akumulasi selisih
kurs yang timbul dan penjabaran dan dapat diatribusikan pada kepentingan
nonpeng
dialokasjkan pada, dan diakuj sebagai bagian dan, kepentingan nonpengendali
dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian.
42. Hash dan posisi keuangan entitas yang mata uang fungsionalnya adaM 7
uang dan suatu ekonomi hiperinflasi dijabarkan ke dalam mata uang penyaJia
y

berbeda dengan menggunaka prosedur sebagai berikut: ban terfl


a. seluruh jumlah (yaitu aset, habilitas, pos ekuitas, penghasilan, dan be
komparatifnya) dijabarkn dengan kurs penutup pada tanggal laporan posiSt
g?
terkini, kecuali bahwa
b. ketika jumlah tersebut dijabar ke dalam mata uang ekonoifli nonhiP
makajumlah

yang disajikan sebagaijUtflI ta

dalam laporan keuangan tahun sebelumnya yang relevan (yaltu tidak d


dengan perubahan tingkat harga berikutnya atau perubahan kurs berikttttJ)

:i nan,
a entitas menyajikan kemi aporail keuangannya sesuai dengan PSAK 63
Keuangall dalain Ekonomj Hiperinflasi sebelurn menerapkan metode penjabaran
yang
dijelaskan di paragraf 42, kecuali untuk jumlah komparatif yang dijabarkan
ke dalam
mata uang ekonorni bukan hiperinflasi (lihat paragraf 42(b)). Ketika
ekonomi hiperinflasi
berakhir dan entitas tidak lagi menyajuan kembali laporan keuangannya
sesuai dengan
. . 1F
PSAK 63, maka entitas menggunakan jurnlah yang disajikan kembali ke tingkat
harga pada
tanggal entitas berhenti menyajikan kembali laporan keuangannya, sebagai
biaya historis
untuk penjabaran ke dalam mata uang penyajian.
..
Penjabaran Kegiatan Usaha Luar Negeri
44. Paragraf 45-47, sebagai tambahan paragraf 38-43, diterapkan ketika
hasil dan posisi
keuangan kegiatan usaha luar negeri dijabarkan ke dalam mata uang penyajian
sehingga
kegiatan usaha luar negeri dapat digabungkan ke dalam laporan keuangan
entitas pelapor
dengan cara konsolidasi atau metode ekuitas.

45. Penggabungan hasil dan posisi keuangan kegiatan usaha luar negeri
dengan entitas
pelapor mengikuti prosedur konsolidasi normal, seperti eliminasi saldo dan
transaksi intra
kelompok usaha dan entitas anak (lihat PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian). Akan
tetapi, aset (atau habilitas) moneter intrakelompok usaba, balk jangka
pendek atau jangka
panjang, tidak dapat dieliminasi dengan habilitas (atau aset) intrakelompok
usaha tanpa
menunjukkan hasil fluktuasi mata uang dalam laporan keuangan konsolidasian.
Hal ini karena
pos moneter menggambarkan komitmen untuk mengkonversi suatu mata uang ke
dalam
mata uang lain dan mengakibatkan entitas pelapor memiliki risiko atas
keuntungan atau
kerugian melalui fluktuasi mata uang. Sejalan dengan hal tersebut, dalam
laporan keuangan
konsolidasjan entitas pelapor, selisih kurs diakui dalain laba rugi atau,
jika selisih kurs
tersebut timbul dan kondisi yang dideskripsikan di paragraf 32, maka
selisih kurs diakuj
dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalarn komponen
ekuitas terpisah
sampai pelepasan kegiatan usaha luar negeri.
46. Jika laporan keuangan kegiatan usaha luar negeri memiliki tanggal yang
berbeda
dan entitas pelapor, maka kegiatan usaha luar negeri sering menyusun
laporan keuangan
tambahan dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan entitas pelapor.
Ketika hal
ini tidak dilakukan, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian memperkenankan
untuk
menggunakan tanggal yang berbeda yang mana perbedaan tersebut tidak lebih
dan tiga
bulan dan penyesuaian dilakukan atas dampak setiap transaksi atau peristiwa
signifikan lain
yang terjadi antara tanggal yang berbeda tersebut. Dalam kasus demikian,
aset dan habilitas

kegiatan usaha luar negeri dijabarkan pada kurs akhir periode pelaporan
kegiatan usaha luar
negeri tersebut. Penyesuaian dilakukan atas perubahan yang signifikan pada
kurs sampai akhir
periode pelaporan entitas pelapor sesuai dengan PSAK 65. Pendekatan yang
sama digunakan
dalam penerapan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dan Ventura bersama
sesuai dengan
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.
47. Setiap goodwill yang timbul dan akuisisi kegiatan usaha luar negeri dan
setiap
penyesuajan nilai wajar jumlah tercatat aset dan habilitas yang timbul dan
akuisisi
kegic4tan usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset dan habilitas
kegiatan usaha luar
flegeri tersebut. Dengan demikian, aset dan habilitas tersebut dinyatakan
dalam mata uang
fungsio kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan dengan menggunakan kurs
pen utup
Sesuai dengan paragraf39 dan 42.

(b)
atan Usaha Luar Negeri
PENGARUH PAJAK DARI SELURUH SELISIH KURS
50. Keuntungan atau
dalam penjabaran hasil dan
ke dalam mata uang yang
Penghasilan diterapkan atas
kerugian transaksi valuta asing dan selisih kurs yang tim1
luar neger)
posisi keuangan entitas (termasuk kegiatan usaha K 46:
berbeda mungkin memiliki pengaruh pajak. PSA
pengaruh pajak tersebut.
Dalam pelepasan kegiatan usalia luar negeri, jurnlah kumulatif Selisjh
ki4rs

yan kait dengan kegiatan usaha luar negeri tersebut, yang diakui dalam
penghasj
komprehensif lain dan diakurnulasi dalani kompoileti ekuitas yang terpisah,
direk1jfik.
dan ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesUaiafl rekiasifikasi) ketika
keuntungan atau
kerugian dan pelepasan kegiatan usaba luar negeri diakui (lihat PSAK 1:
Penyajj
Laporan Keuangan).
48A. Sebagai tambahan pelepasan seluruh kepentingan entitas pada kegiatan
usaha luar
negeri, pelepasan parsial berikut ini dicatat sebagai pelepasan:
(a) ketika pelepasan sebagian melibatkan hilangnya pengendalian pada
entitas anak yang
mencakup kegiatan usaha luar negeri, terlepas dan apakah entitas masih
memj1j
kepentingan nonpengendali pada entitas anak setelah pelepasan parsial; dan
ketika kepentingan yang masih dimiiki setelah pelepasan parsial atas
kepentingan dalam
pengaturan bersama, atau pelepasan parsial atas kepentingan dalam entitas
asosjasj yang
mencakup kegiatan operasi luar negeri, merupakan aset keuangan yang
mencakup
kegiatan operasi luar negeri.
48B. Pada pelepasan entitas anak yang mencakup kegiatan usaha luar negeri,
jumlah
kumulatifselisih kurs yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri yang
telah diatribusikan
pada kepentingan nonpengendali dihentikan pengakuannya, tetapi tidak
direkiasifikasi ke
laba rugi.
48C. Dalam pelepasan sebagian dan entitas anak yang mencakup kegiatan usaha
luar
negeri, entitas mereatribusi bagian yang sebanding darijurnlah
kumulatfselisih kurs yang
diakui dalam penghasilan komprehensif lain ke kepentingan nonpengendali
pada kegi atan
usaha luar negeri tersebut. Dalam setiap pelepasan yang lain atas sebagian
kegiatan usaha

luar negeri, entitas merekiasifikasi hanya bagian proporsional darijumlah


kumulatifselisih
kurs yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain ke laba rugi.
48D. Pelepasan sebagian kepentingan entitas pada kegiatan usaha luar negeri
adalah
setiap pengurangan kepentingan kepemilikan entitas dalam kegiatan usaha
luar negeri, kecuali
pengurangan di paragraf 48A yang diperlakukan sebagai pelepasan.
49. Entitas dapat melepas seluruh atau sebagian kepentingannya pada
kegiatan usaha
luar negeri melalui penjualan, likuidasi, pembayaran kembali modal saham
atau meningg1
seluruh atau sebagian dan entitas tersebut. Pengurangan jumlah tercatat
kegiatan usaha luar
negeri, disebabkan kerugian usahanya sendiri atau penurunan nilai yang
diakui oleh investor,
bukan merupakan pelepasan sebagian. Sejalan dengan hal tersebut, tidak ada
bagian dan
keuntungan atau kerugian kurs valuta asing yang diakui dalam penghasllan
komPr
lain yang direkiasifikasi ke laba rugi pada saat terjadinya pengurangan
nilai.

lam pare

raf53 dan 55-57, dalam kasus suatu kelonipok usaha, acu

ingsional berIau pada mata uangfungsional dan entitas induk.


52. Entitas mengungkapkan:
(a) jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih
kurs yang
timbul pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi
sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan
(b) selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensiflain dan
diakumulasikan
dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi selisih kurs
tersebut pada
awal dan akhir periode.
53. Jika mata uang penyajian berbeda dan mata uang fungsional, maka fakta

tersebut dinyatakan bersama dengan pengungkapan tentang mata uang


fungsional dan
alasan untuk menggunakan mata uang penyajian yang berbeda.
54. Jika terdapat perubahan dalam mata uang fungsional entitas pelapor
maupun
kegiatan usaha luar negeri yang signifikan, maka fakta dan alasan perubahan
dalam mata
uang fungsional tersebut diungkapkan.
55. Jika entitas menyajikan laporan keuangan dalam mata uangyang berbeda
dan mata
uangfungsionalnya, maka entitas mendeskripsikan bahwa laporan keuangan
telah patuh pada
SAK hanya jika entitas mematuhi seluruh persyaratan SAK yang berlaku
termasuk metode
penjabaran sebagaimana dijelaskan di paragraf 39 dan 42.
56. Entitas kadang menyajikan laporan keuangan atau informasi keuangan lain
dalam
mata uang yang bukan mata uang fungsionalnya tanpa memenuhi persyaratan di
paragraf
55. Sebagai contoh, entitas mungkin mengkonversi hanya terhadap pos
tertentu dan laporan
keuangannya. Atau, entitas yang mata uang fungsionalnya bukan mata uang dan
ekonomi
hiperinflasi mungkin mengkonversi laporan keuangannya ke dalam mata uang
lain dengan
menjabarkan seluruh pos dengan kurs penutup terkini. Konversi tersebut
tidak sesuai dengan
SAK dan disyaratkan untuk melakukan pengungkapan yang dijelaskan dalam
paragraf 57.
57. Jika entitas menyajikan laporan keuangan atau informasi keuangan lain
dalam
mata uang yang berbeda, baik mata uang fungsional maupun mata uang
penyajian, dan
Persyaratan dan paragraf 55 tidak terpenuhi, maka ent itas:
(a) mengidentifikasi secara jelas informasi tersebut sebagai informasi
tambahan untuk
membedakannya dengan informasi yang patuh pada SAK;
(b) mengungkapkan mata uang yang digunakan dalam informasi tambahan
tersebut;

dan
(c) mengungkapkan mata uangfungsional entitas dan metode penjabaran yang
digunakan
untuk menentukan informasi tambahan tersebut.

)12. Penerapan dini c


periode tahun buku yang dimulai sebelum tai
gkapkan.
8A. Dikosongkan.
59. Entitas menerapkan paragraf47 secara prospektifuntuk seluruh akuisi
terjadi setelah awal periode laporan keuangan ketika Pernyataan ini pertama
kali diter
Penerapan secara retrospektif paragraf 47 untuk akuisisi terdahulu
diperkenankan.
akuisisi kegiatan usaha luar negeri yang diperlakukan secara prospektif
tetapi terjadi seb
tanggal Pernyataan ini pertama kali diterapkan, entitas tidak menyajikan
kembalj ta
tahun sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut, entitas dapat, jika tepat,
memperlaki
goodwill dan penyesuaian atas nilai wajar yang timbul pada akuisisi sebagai
aset dan liabi
entitas dan bukan sebagai aset dan habilitas kegiatan usaha luar negeri.
Sehingga, goodw
dan penyesuaian nilai wajar tersebut sudah dinyatakan dalam mata uang
fungsional atau
merupakan pos nonmoneter dalam valuta asing entitas, yang dilaporkan
menggunakan kur
pada tanggal akuisisi.
60. Seluruh perubahan lain yang dihasilkan dan penerapan Pernyataan ini
diperlakukan secara retrospektif.
60A60H. Dikosongkan.
60a. Entitas yang sebelum penerapan Pernyataan ini pernah melakukan
kapitalisasi
selisih kurs akibat devaluasi atau depresiasi luar biasa sesuai dengan PSAK
10: Transaksi dalam

Mata Uang Asing paragraf 20, maka pada saat penerapan pertama kali
Pernyataan ini tidak
mengukur dan menyajikan saldo terkait secara retrospektif.
60b. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 3(b), 8, 1 1, 18, 33, 39, 44
46, 48A
. . i .
secara retrospektif dan definisi ni ai wajar dalam paragraf 8 dan 23 secara
prospektif untUk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.
PENARIKAN
6 1 . Pernyataan ini menggantj kan:
(a) PSAK 10: Transaksj dalam Mata Uang Asing;
(b) PSAK 1 1: Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing,
(c) PSAK 52: Mata Uang Pelaporan;
(d) ISAK 4: Interpretasi atas Paragraf2o PSAK lo
tentangAlternatijcperlakuan yang DiiZifl
atas Selisih Ku rs.
62. Dikosongkan.

Anda mungkin juga menyukai