Anda di halaman 1dari 36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

BebasBanjir2015
DinasPUDKIJakarta(2)

MATERPLANPENGENDALIANBANJIR(2)
Sumber: Review Masterplan Pengendalian Banjir dan Drainase, Dinas Pekerjaan Umum DKI
Jakarta,2009.
5.KonsepPengendalianBanjirdiDKIJakarta
Penanggulangan banjir dilakukan
dengan kegiatan yang ditujukan
untuk meringankan penderitaan
akibat
bencana.
Pelaksanaan
penanggulangan kerusakan dan/atau
bencana akibat banjir tersebut
dikoordinasikan
oleh
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah,
provinsi, atau kabupaten/kota sesuai
dengan
peraturan
perundang
undangan.
Pemulihan akibat bencana dilakukan
melalui kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi yang ditujukan untuk
memulihkanfungsilingkunganhidup
serta sistem prasarana sumber daya
air. Pemulihan fungsi lingkungan
hidup dan pemulihan sistem
prasarana sumber daya air tersebut
diprioritaskan untuk pemenuhan
kebutuhanpokokseharihari.
Peningkatan kesiapan dan ketahanan
pemilik kepentingan menghadapi
segala akibat banjir dan perubahan
iklim global. Masyarakat perlu
menyadari dan memahami gejala
perubahan iklim global yang saat ini
tengah berlangsung, dan mengetahui
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
langkahlangkah apa saja yang perlu

1/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

langkahlangkah apa saja yang perlu


dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut. Langkahlangkah antisipatif yang dilakukan
Pemerintahdalammenghadapigejalaperubahanikliminiperludiketahuiolehmasyarakat.
Perlindungan dan pengamanan kawasan budidaya dari bencana banjir dengan urutan prioritas
daerah permukiman, daerah produksi, dan prasarana umum. Daerah permukiman perlu
mendapatkanprioritas dalam perlindungan dan pengamanan dari bencanabanjir,karenakerugian
yangterjadidikawasantersebutbukanhanyaberupahartabendayangsangatbernilai,melainkan
juga ada resiko jatuhnya korban jiwa. Daerah produksi yang dapat berupa kawasan industri,
perdagangan,maupunlahanpertanian,mendapatkanprioritaskedua,karenakerugianyangterjadi
akibat bencana daya rusak air dapat menyebabkan kerugian material berupa penurunan atau
kegagalan produksi. Perlindungan untuk prasarana umum, meskipun mendapatkan prioritas yang
terakhir, tetapi sangat penting dilakukan karena gangguan terhadap prasarana umum berarti juga
gangguanterhadapkelancarankegiatansosialdanekonomi.
Berdasarkan kebijakan seperti yang disampaikan, maka untuk meningkatkan pengendalian dan
mengurangiresikoakibatbanjirperludilaksanakanserangkaianstrategisebagaiberikut:
1.Dalamhalpencegahanbencanaakibatbanjir:
a. Mencegah terjadinya peningkatan banjir melalui pengaturan dan pengendalian aliran air di
sumberair.
b.Menghambatpeningkatanbesarandebitbanjirdenganberbagaicaraperesapanairhujankedalam
tanah.
c. Melakukan penataan ruang dan pengaturan pengoperasian prasarana sumber daya air pada
wilayahsungai,untukmenjagakeseimbanganantarahuludanhilir.
d.Meningkatkanpenegakanhukumsecarakonsistenataspelanggarantataruang,tatakotadantata
bangunan.
e.Mengendalikanpemanfaatanlahanuntukperkotaan,perumahan,industridankeperluanlainnya
denganpenerapanrasiolahanterbangun.
f.Menerapkanmekanismeinsentifdisinsentifantaradaerahhuludandaerahhilir.
g. Mempertahankan fungsi lahan basah, sebagai prasarana pengendali banjir dan pemurnian air
secaraalamiahsesuaidayadukungnya.
h. Melakukan pencegahan perubahan fungsi daerah manfaat mata air, palung sungai dan daerah
sempadan menjadi tempat bangunan sementara, tanaman keras dan kegiatan yang mengganggu
aliran.
2.Dalamhalpenanggulanganbanjir
a. Menyusun dan menetapkan prusedur operasi lapangan penanggulangan kerusakan dan/atau
bencanaakibatbanjirpadasumberairdiwilayahsungai.
b. Menyosialisasikan prosedur operasi lapangan penanggulangan kerusakan dan/atau bencana
akibatdayarusakairkepadamasyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan badan penanggulangan bencana nasional,
propinsi, dan kabupaten/kota dalam menghadapi terjadinya bencana di wilayah tugas masing
masing.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
2/36
d. Mengalokasikan jumlah anggaran yang memadai untuk penanggulangan banjir yang bersumber

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

d. Mengalokasikan jumlah anggaran yang memadai untuk penanggulangan banjir yang bersumber
daridanaAPBNdan/atauAPBDsertasumberdanalainyangsah.
3.Dalamhalpemulihanakibatbencana
a.Merehabilitasikerusakan,baiksecarastrukturalmaupunnonstruktural.
b. Menumbuhkembangkan peran serta masyarakat dan swasta dalam kegiatan pemulihan akibat
bencana.
4.Dalamhalpeningkatankesiapandanketahananpemilikkepentingan
a. Menerapkan sistem peringatan dini kepada masyarakat, yaitu memberikan peringatan kepada
masyarakatsegeraapabiladiperkirakanbahwabencanaakanterjadi.
b. Menyiapkan sistem evakuasi dan menyelenggarakan simulasi menghadapi banjir sekali dalam
setahun.
c. Mendorong gerakan kebersihan lingkungan agar tidak membuang limbah padat/sampah yang
menghambatpengaliranairmenjelangmusimhujan.
d. Meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap bahaya daya rusak air sebagai akibat
perubahaniklimglobal.
5.Dalamhalperlindungandanpengamanankawasanbudidaya
a.Meningkatkanpemberianinformasimengenaikawasanrawanbencanaakibatbanjir.
b. Melakukan perlindungan daerah permukiman, prasarana umum, dan daerah produksi
nonpertanian dengan prasarana pengendalian banjir terhadap banjir tahunan dengan resiko sama
atau lebih besar 4 (empat) persen serta perlindungan daerah produksi pertanian terhadap banjir
denganresikosamaataulebihbesar10(sepuluh)persen.
c. Mengintegrasikan pengelolaan drainase perkotaan, pengendalian limpasan langsung di tingkat
kawasandenganprasaranapengendalianbanjir.
d. Melakukan pemisahan prasarana pembuangan limbah cair dan drainase, terutama pada daerah
pengembanganbaru.

5.1.PengendalianBanjirBerbasisTataRuang
BerdasarkanUndangUndangno.26tahun2007tentangPenataanRuangdanyangdiaturlebihlanjut
pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN),terdapat3KawasanAndalandisektarDKIJakarta,yaituKawasanperkotaanJakartadsk,
Kawasan Bopunjur dsk dan Kawasan andalan laut P.Seribu, dengan sector unggulan industry,
pariwisata, perikanan, perdagangan, jasa, dan pertambangan. Kawasan Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur) termasuk Kepulauan Seribu ditetapkan
sebagai kawasan strategis nasional yang memerlukan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang secara terpadu. Kawasan strategis nasional dimaksudkan
sebagai kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi,
sosial,budayadan/ataulingkungan,termasukwilayahyangtelahditetapkansebagaiwarisandunia.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
3/36
SebagaitindaklanjutdariPPno26tahun2008tersebut,khususnyauntukwilayahDKIJakartadan

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

SebagaitindaklanjutdariPPno26tahun2008tersebut,khususnyauntukwilayahDKIJakartadan
kawasanDepok,Tangerang,Bekasi,Bogor,PuncakdanCianjurpadatanggal12Agustus2008telah
diterbitkan Peraturan Presiden No. 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan
Jabodetabekpunjur.
Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa salah satu tujuan dari penatan ruang di wilayah
Jabodetabekpunjuradalahuntukmewujudkandayadukunglingkunganyangberkelanjutandalam
pengelolaan kawasan, untuk menjamin tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah, menjamin
tersedianyaairtanahdanairpermukaan,sertamenanggulangibanjir.Sedangsasarandaripenataan
ruang di Jabodetabekpunjur antara lain adalah tercapainya kesepakatan antar daerah untuk
mengembangkansektordankawasanprioritasmenuruttingkatkepentinganbersama.
PeraturanPresideninimeliputikebijakandanstrategipenataanruang,rencanatataruangKawasan
Jabodetabekpunjur, arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendalian pemanfaatan ruang,
pengawasanpemanfaatanruang,kelembagaan,peranmasyarakat,danpembinaan.Penataanruang
Kawasan Jabodetabekpunjur memiliki peran sebagai acuan bagi penyelenggaraan pembangunan
yangberkaitandenganupayakonservasiairdantanah,upayamenjamintersedianyaairtanahdan
air permukaan, penanggulangan banjir, dan pengembangan ekonomi untuk kesejahteraan
masyarakat.
Strategi penataan ruang kawasan Jabodetabekpunjur adalah mendorong terselenggaranya
pembangunan kawasan yang dapat menjamin tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah,
menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, serta menanggulangi banjir dengan
mempertimbangkandayadukunglingkunganyangberkelanjutandalampengelolaankawasan.
Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur berisi rencana struktur ruang dan rencana pola
ruang. Didalam rencana struktur ruang terdiri atas sistem pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana,dimanajaringanprasaranatermasuksistemdrainasedanpengendalianbanjirsertasistem
pengolahansampah.
Didalam arahan pengembangan sistem jaringan prasarana drainase dan pengendalian banjir
diarahkanuntukmengurangibahayabanjirdangenanganairbagikawasanpermukiman,industri,
perdagangan,perkantoran,danpersawahan,sertajalan.
LokasidarikawasanstrategisnasionalJabodetabekpunjurdapatdilihatpadaGambar2.33berikut.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

4/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Gambar233.KawasanStrategisNasionalJabodetabekpunjur

DariGambardiatasdapatdicatatbahwa:
1.Kawasan strategis nasional Jabodetabekpunjur berada seluruhnya di Wilayah Sungai Nasional
CidanauCiujungCidurianCisadaneCiliwungCitarum
2.KawasanberadadiProvinsiDKIJakarta,JawaBaratdanBanten
3.IbukotaNegaraberadadikawasanini
Dari pertimbangan tersebut diatas maka perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalianpemanfaatanruangdikawasanJabodetabekpunurharusdilaksanakansecaraterpadu
antarsektor,antarwilayahdanantarpemangkukepentingan.
Strategidrainasedanpengendalianbanjirdilaksanakandenganpengelolaansungaiterpadudengan
sistem drainase wilayah, pengendalian debit air sungai dan peningkatan kapasitas sungai,
peningkatan fungsi situsitu dan waduk sebagai daerah penampungan air dengan sistem polder,
pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan lindung dan kawasan budi daya yang dilaksanakan
dengan ketat di kawasan hulu hingga sepanjang daerah aliran sungai, pembuatan sudetan sungai,
dan pengendalian pembangunan di sempadan sungai. Pengembangan sistem jaringan prasarana
drainasedanpengendalianbanjirdikawasanJabodetabekpunjurdilakukanmelaluiupayaupaya:
rehabilitasihutandanlahansertapenghijauankawasantangkapanair;
penataankawasansempadansungaidananakanaksungainya;
normalisasisungaisungaidananakanaksungainya;
pengembanganwadukwadukpengendalibanjirdanpelestariansitusitusertadaerahretensiair;
pembangunanprasaranadanpengendalibanjir;dan
pembangunanprasaranadrainase.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
Sistem pengelolaan persampahan dikembangkan secara

5/36
terpadu di Kawasan Jabodetabekpunjur

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Sistem pengelolaan persampahan dikembangkan secara terpadu di Kawasan Jabodetabekpunjur


melalui:
1.kerjasamaantardaerahdenganmelibatkanpartisipasimasyarakat.
2.strategi pengelolaan persampahan Kawasan Jabodetabekpunjur diselenggarakan dengan
pemanfaatan kembali, daur ulang, dan pengolahan sampah dengan memperhatikan kriteria
teknissesuaidenganketentuanperaturanperundangundangan.
3.arahan pengelolaan persampahan terpadu pada Kawasan Jabodetabekpunjur harus
memperhatikan penentuan lokasi tempat pembuangan akhir dan pengolahan sampah terutama
incineratoryangtidakmencemarilingkungan.
4.penentuan lokasi tempat pembuangan akhir di Kawasan Jabodetabekpunjur harus
memperhatikan daya tampung dan volume sampah domestik dan nondomestik dari Jakarta,
Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, dan Cianjur serta berada pada jarak aman yang tidak
mencemarilingkungandisekitarnya.
Matriks sistem jaringan prasarana drainase, pengendalian banjir dan pengelolaan sampah, upaya
yangdapatdilakukan,PemerintahDaerahProvinsiterkaitdaninstansiterkaitdapatdiperiksapada
Table2.1.
5.2.UsulanOptimasiTataRuang
Permasalahan di Wilayah Sungai CiliwungCisadane yang terkait dengan banjir di DKI Jakarta
adalah terjadinya perubahan penggunaan lahan di kawasan Bopunjur dan Jabodetabek, yang
diyakinimemberikandampaknegatifterhadapterjadinyabanjirdiDKIJakarta.Tabelberikutadalah
perubahanpenggunaanlahandisebagianWShuluCiliwungCisadane,yangmasukdalamkawasan
Bopunjur dan perubahan penggunaan lahan di Jabodetabek dalam kondisi eksisting (2001) dengan
RakeppressJabodetabek(2002).

Kawasan Bopunjur merupakan kawasan yang terkait erat dengan kepentingan nasional, Provinsi
Jawa Barat, Kabupaten Bogor dan kepentingan dunia usaha. Karena itu, perlu adanya strategi
perencanaan yang dapat mengakomodasi seluruh kepentingan tersebut. Kondisi perkembangan
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
6/36
pembangunandikawasanBopunjurpadadasarnyaadalahbahwatelahterjadikonikkepentingan

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

pembangunandikawasanBopunjurpadadasarnyaadalahbahwatelahterjadikonikkepentingan
diantara seluruh pelaku pembangunan dikawasan ini. Kecenderungan perkembangan kotakota di
KawasanBopunjurdipengaruhioleh:
1.Perubahan struktur ekonomi ke sektor industri pada lokasi zona industri dan kawasan industri
denganakseskeKotaCibinong,CiteureupdanGunungPutri.
2.Meningkatnya kebutuhan perumahan yang mendorong pembangunan real estate skala
menengahdanbesarsertapembangunankotabaruSentul.
3.Esiensi pemanfaatan lahan perkotaan yang dinilai dan harganya makin mahal, menyebabkan
peluang perkembangan kota di wilayah sekitarnya, baik yang terencana maupun yang tak
terkendali seperti terjadi di seluruh kawasan Bopunjur, kecuali di kecamatan Cisarua dan
Megamendungyangdikendalikanterbatasdalampengembangannya.

5.3.PrasaranaPengendaliBanjir
5.3.1.RetensidanDetensiAliranPermukaan(Situ/Waduk)
1.GambaranUmum
Situtelahdibangunsejakpertengahanabadke18,dimanapembangunansitudimaksudkanuntuk
penyediaan air bagi irigasi pada musim kemarau. Pembangunan situ dimulai dengan telah
diselesaikannyasaluranSlokkanTimurpadatahun1753,yangmengambilairdarisungaiCiliwung
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
7/36
padapengambilandiudikbendungKatulampa.Namunpadakenyataannyapadamusimkemarau

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

padapengambilandiudikbendungKatulampa.Namunpadakenyataannyapadamusimkemarau
debit sungai Ciliwung sangat kecil sehingga tidak dapat menyediakan air yang cukup bagi daerah
persawahanyangdiairidariSlokkanTimur.
Situsitukemudianbanyakdibangunpadaalurataulembahyangmenyempitdimanapadamusim
hujanmengalirparitkecil.Denganmembanguntanggulmakaterbentukkolamtandonyangdapat
diisi dari saluran Slokkan Timur. Bangunan situ banyak dijumpai disebelah selatan Jakarta sampai
Depok dan Cibinong. Meskipun pada saat ini fungsi situ tersebut sudah banyak berubah karena
berkurangnyalahanpertanian.(sumber:PerkembanganPembangunanPengairandiIndonesia,Dep
PU1999/2000,Ir.SoebandiWirosoemarto).
Dengan berkembangnya kota Jakarta, demikian pula dengan meningkatnya penduduk serta
pertumbuhandaerahpermukimanyangmenjadidaerahperkotaan,makakebanyakansitupadasaat
ini sudah berubah fungsi. Banyak situ umumnya menjadi tempat wisata atau pemeliharaan ikan,
namunbanyakpulayangsudahhilangkarenadiuruguntukmenjadidaerahperumahan.
Sesudah terjadinya banjir pada bulan Februari 2002, dibuat Rencana Penanganan Pasca Banjir
Jabodetabekjur2002atauyangdisebutsebagaiprogram2002direncanakanuntukmerehabilitasisitu
situdanpembangunanwadukHalim.
ProgramtersebutmerupakansalahsatuupayaPemerintahuntukmengoptimalkankeberadaansitu
situsebagaipengendalibanjir.OptimalisasisitutersebutmerupakanbagiandarikonsepPengelolaan
Aliran Permukaan (Storm Water Management) dimana air hujan yang turun ditahan selama
mungkindisuatutempatsebelummasukkesaluranpembuangan.Diharapkanaliranairhujanyang
menjadilimpasandanmasukkedalamsaluranpembuanganatausungaiberkurangjumlahnyauntuk
mengurangibesarbanjirpadadaerahaliranpembuanganatausungaitersebut.
2.PermasalahanSitu
Keberadaansituyangdibangunpadaabadke18tersebutpadasaatinimengalamiberbagaimasalah,
antaralain:
berkurangnyalahanpertanianyangdiairidarisitu,
penggantianpengelolaataupenyerahanpengelolaankepadainstansilain,
kerusakandaerahtangkapanairyangdisebabkanpeningkatanpemukimandidaerahgenangan
ataudisekitarsituyangmengakibatkanberkurangnyaluasgenangansitu,
pembangunanpemukimanyangtidakmempertimbangkanlingkungan,
sedimentasiyangterjadikarenakerusakanhutandidaerahhuluyangmengakibatkanerosi,
gulmadidaerahgenangan,
adanyakerusakanpadabangunanpelengkapsitu.
Padatahun2004dibuatKesepakatanBersamaoleh7(tujuh)pemerintahdaerahyangterdiridari:
Kota Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang serta Kabupaten Bekasi, Bogor dan Tangerang, untuk
melaksanakankegiatanmelindungidanmelestarikansitusituyangadadidaerahJabodetabek.
Sampaidengantahun2010telahdiformulasikanprogramyangakandilaksanakanolehsetiapPemda
yang terdiri dari tahap perlindungan, perencanaan, monitoring dan evaluasi. Program tersebut
meliputi pula kegiatan inventarisasi, sertikasi, pelimpahan kewenangan kepada Pemerintah
Daerah, survey dan investigasi pengembangan situsitu, perencanaan dan pelaksanaan
pembangunansitusitu,operasidanpemeliharaan,monitoringdanevaluasipelaksanaansitusitu.
DalamRencanaAksiPenangananMasalahBanjir2007Jabodetabekjuryangdibuatpadatanggal10
Februari2007,makatugasPemdaDKIJakartaterkaitsitusitu,adalahmerehabilitasi,mengeloladan
membangun situsitu didalam wilayah DKI Jakarta, sedang tugas Departemen Pekerjaan Umum
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
8/36
adalahmerehabilitasi,mengeloladanmembangunsitusitudiWilayahSungaiCiliwungCisadane.

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

adalahmerehabilitasi,mengeloladanmembangunsitusitudiWilayahSungaiCiliwungCisadane.
DemikianpuladenganPengembangPemukimanmempunyaikewajibanuntukmembangunsitusitu
baru didalam wilayah pemukiman yang dikembangkan sesuai Tata Ruang. Pengelolaan situsitu
baru yang berada dibawah Pengembang Pemukiman diatur dengan Perda yang ada di masing
masingdaerahataudiserahterimakankepadaPemdasetempat.
3.Pengertian
Situsitu selain terdapat diwilayah selatan Jakarta, didaerah Depok dan Cibinong, maka telah
dibangunpulasitusituyangterletakdidataranrendahJakarta.Darikarakteristikpembangunannya,
situsitu ini berbeda dengan situsitu yang dibangun di wilayah selatan Jakarta atau di daerah
denganelevasitinggi.SitudidataranrendahJakartaawalnyaberupadaerahcekunganataudaerah
depresi yang terisi air, dan kemudian dikembangkan atau diperluas untuk memperoleh kapasitas
tampunganatauvolumeyanglebihbesar.
Di dataran rendah Jakarta, situ dibangun dengan cara menggali tanah dasar untuk kolam
tampungannya, dengan demikian perbedaan tinggi tekanan antara aliran diatas pelimpah dengan
daerahsekitarnyarendah.Sedangdidaerahdenganelevasitinggi,pembuatansitudilakukandengan
cara membuat tanggul pada alur sungai kecil atau celah antara dua dataran tinggi, bangunan
pelimpahpadasitutipeiniumumnyamempunyaibedatinggitekananterhadapdaerahsekitarnya
cukupbesar.Denganperbedaantinggitekanancukupbesartersebut,makaapabilaterjadikeluarnya
aliranbertekanantidakterkendaliakansangatbesarpotensibahayanya.
Disampingdibangunsituyangdapatdimanfaatkanuntukberbagaikeperluan,makadibangunpula
situsitu atau waduk tampungan di dataran rendah Jakarta yang berfungsi sebagai tempat
menampungairdrainasidaerahsekitarnya.Sistiminiditerapkanpadadaerahdenganelevasirendah
sehingga pembuangan air ke badan air dihilirnya dengan menggunakan graviti tidak dapat
dilakukan. Daerah dengan elevasi rendah didesain sebagai kawasan polder yang merupakan
kawasan dimana drainasinya ditampung pada waduk yang dibangun di areal terpilih dalam
kawasantersebut.Airyangditampungdiwadukpolderhanyadapatdibuangkesungaididekatnya
denganmenggunakanpompa.
Pengertian atau denisi situ diambil berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2008
tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur,
sebagaiberikut:
1.Situ adalah suatu wadah genangan air di atas permukaan tanah yang terbentuk secara alami
maupunbuatanyangairnyaberasaldaritanahatauairpermukaansebagaisiklushidrologisyang
merupakansalahsatubentukkawasanlindung.
2.Kawasanlindungadalahwilayahyangditetapkandenganfungsiutamamelindungikelestarian
lingkunganhidupyangmencakupsumberdayaalamdansumberdayabuatan.
3.WadukretensidiDKIJakartamempunyaipengertianyangsamadengansitu.
Sedanguntukpengertianwadukyangberadadidalamkawasanpoldersebagaiberikut:
Waduk polder adalah wadah yang menampung air drainasi dari kawasan polder dengan
dibangunnyatampunganberupagalianpadatanahdasar,dandialirkankeluardenganpompa.
Terkait dengan situsitu, maka beberapa Ketentuan Umum dalam UndangUndang Republik
IndonesiaNomor7Tahun2004tentangSumberDayaAirdisebutkandisiniantaralainadalah:
1.Sumberdayaairadalahair,sumberair,dandayaairyangterkandungdidalamnya.
2.Airadalahsemuaairyangterdapatpada,diatas,ataupundibawahpermukaantanah,termasuk
dalampengertianiniairpermukaan,airtanah,airhujan,danairlautyangberadadidarat.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
9/36
3.Sumberairadalahtempatatauwadahairalamidan/ataubuatanyangterdapatpada,diatas,

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

3.Sumberairadalahtempatatauwadahairalamidan/ataubuatanyangterdapatpada,diatas,
ataupundibawahpermukaantanah.
4.Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air,
danpengendaliandayarusakair.
DalamPeraturanMenteriPekerjaanUmumNomor:72/PRT/1997TentangKeamananBendungan
dapatdisebutkandisinibeberapapengertianyangterkaitdengansitusitu,antaralainadalah:
1.Bendungan adalah setiap bangunan penahan air buatan, jenis urugan atau jenis lainnya yang
menampung air atau dapat menampung air, termasuk pondasi, bukit / tebing tumpuan, serta
bangunan pelengka dan peralatannya, yang dalam pengertian ini termasuk juga bendungan
limbahgalian,tetapitidaktermasukbendungdantanggul.
2.Bangunan pelengkap dan peralatannya adalah bangunan atau komponennya dan fasilitas yang
secarafungsionalberkitandenganbendungan,antaralainberupabangunanpelimpah,bangunan
pengeluaran, bangunan sadap utama dan conduit, pintu air dan fasilitas pembangkit tenaga
listrikyangmerupakanbagiandaribendungan,termasuksemuaperalatanbendungan,
3.Waduk adalah wadah yang dapat menampung air baik secara alamiah maupun buatan karena
dibangunnyabendungan.
4.Klasikasi Bahaya Bendungan adalah peringkat bahaya bendungan yang didasarkan pada
kepadatan hunian dan tingkat pengembangan bagian hilir yang terpengaruh oleh banjir bila
terjadikeruntuhanbendungan.
Ruanglingkuppengaturankeamananbendunganberlakuuntukbendunganyangmemenuhikriteria
yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 72 / PRT / 1997 Tentang
KeamananBendungansebagaiberikut:
1.bendunganyangmempunyaiketinggian15meterataulebih,diukurdaridasarlembahterdalam
dandengandayatampungsekurangkurangnya100.000meterkubik;atau
2.bendungan yang mempunyai ketinggian kurang dari 15 meter, diukur dari dasar lembah
terdalamdandengandayatampungsekurangkurangnya500.000meterkubik;atau
3.bangunanpenahanairlainnyadiluarketentuanyangdisebutdalambutiradanataubayatini
yangditetapkanolehKomisiKeamananBendungan.
4.SitudiBawahPengelolaanDinasPUDKIJakarta
BerdasarkandatayangdiperolehdariDinasPUDKIJakarta,dapatdisampaikannamadankondisi
situdanwadukretensi/detensiyangberadadibawahpengelolaanDinasPUDKIJakarta.Tercatat
terdapatsekitar18situdan14wadukretensiyangdikelompokkansebagaiberikut.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

10/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

11/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Luas seluruh tampungan situ dan waduk retensi eksisting ( 30 lokasi ) yang telah diinventarisir
sebesar149,92ha,sedangtotalseluruhtampunganrencanasebesar325,70hayangberartisekitar2
kalilipatluastampunganyangada.
KondisisitusitudanwadukretensidiDKIJakartapadaumumnyadiklasikasikansebagaiaman
, kecuali situ Pedongkelan ( Arman ) yang diklasikasikan berpotensi menimbulkan bahaya yang
dapatmengancampemukimandidaerahhilirnya.
Saat ini beberapa situ sedang dalam perencanaan pengembangan dengan perluasan daerah
genanganyangakandimanfaatkanuntukberbagaikeperluanantaralainyaitu:

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

12/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Kajian dan inventarisasi situsitu eksisting maupun potensial yang berada di DAS yang masuk
wilayahDKIJakartatelahmulaidilaksanakanpadatahun2007,yaituuntukDASkaliPesanggrahan,
kali Sunter, kali Cipinang dan DAS kali Krukut. Jumlah situsitu eksisting hasil inventarisasi di
empatDASsebanyak30lokasi,sedangsitupotensialberjumlahsekitar21lokasi.
5.SitudiWilayahJabodetabekyangMasukDalamDASSungaidiDKIJakarta
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
13/36
Berdasarkan studi Western Java Environmental Management Project (WJEMP) yang dilaksanakan

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Berdasarkan studi Western Java Environmental Management Project (WJEMP) yang dilaksanakan
padatahun2005olehNipponKoeibekerjasamadenganKwarsaHexagon,telahdiidentikasisekitar
149(seratusempatpuluhsembilan)situyangterletakdiwilayahDKIJakarta,yangterdiridari134
situ eksisting dan sekitar 15 situ potensial dengan total area 394,2 ha. Jumlah total seluruh situ
eksistingdiwilayahJabodetabekberjumlahsekitar1016denganjumlahsitupotensialsebanyak310
lokasi.Identikasisitusitutersebutdilakukandenganmenggunakanpenginderaanjarakjauh.
Berikut ini adalah tabel jumlah situ dan luas area yang terletak di DKI dan beberapa Kota dan
Kabupatenyangdiperolehdaristuditahun2004tersebut(Tabel2.14).

Data yang diperoleh dari BBWSCC pada studi ini di tahun 2004, terdapat 18 situ dan 17 waduk
polderdiDKIJakarta,sehinggadalamProjectDataBase(PDB)jumlahsituyangdicantumkanhanya
sebanyak18lokasi.Sedanghasilsitumappingdenganmetodapenginderaanjauh,diperolehsekitar
149lokasisitusepertiyangdapatdiperiksapadaTabel2.12.Jumlahseluruhsitutersebutcukupbesar
dandapatdipertimbangkansebagaipotensiyangbesarapabilaseluruhsitudapatdifungsikanuntuk
pengendalianbanjir.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

14/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Darisejumlah134lokasisitueksistingdiwilayahDKIJakartaberdasarkanstudiWJEMPPusattahun
2005 (yang diidentikasi menggunakan penginderaan jarak jauh ), maka diperkirakan jumlah situ
yang ada di DKI lebih kecil. Dengan meniadakan identikasi situ yang berupa lapangan golf serta
tempatwisatasepertiAncoldanwadukwadukyangadadidalamkawasanpolder,makajumlah
situ eksisiting di DKI Jakarta sekitar 56 buah. Sedang situ potensial di DKI Jakarta diperkirakan
hanyasekitar23buah.
Situ yang berada di wilayah DKI Jakarta umumnya dipertimbangkan sebagai bagian dari
pengendalianbanjir,dengandemikianmakasejumlahsitulainyangterletakdiDASsungaisungai
yang masuk DKI Jakarta dapat diperhitungkan pula sebagai bagian dari pengendali banjir. Lokasi
situ yang masuk dalam daerah aliran sungai yang masuk Wilayah DKI Jakarta tersebut umumnya
terletakpadaKotaatauKabupatenlainyangmasukwilayahProvinsiJawaBaratataumasukdalam
wilayahProvinsiBanten.
UntukwilayahDKIJakartatabulasisitudanjumlahnyadapatdiperiksapadatabel2.16.untuksitu
eksisting dan untuk situ potensial pada tabel 2.17. Berdasarkan lokasinya maka situ eksisting yang
terletakdiJakartaUtarasekitar10buah,JakartaBarat5buah,JakartaSelatan9buah,JakartaTimur
30 buah dan Jakarta Pusat 2 buah, dengan jumlah total 56 buah. Luas daerah genangan total situ
eksisting sebesar 188,19 ha, dengan rencana pengembangan dari beberapa situ di wilayah DKI
Jakartamenjadisebesar303,8haatausekitar1,6kali.
Saatiniterdapatsekitar21lokasiyangdiidentikasisebagaiberpotensiuntuksituyangterletakdi
wilayahJakartaTimurdanJakartaSelatan.Kondisitopogradidaerahtersebutmerupakandaerah
rawarawa atau daerah depresi yang memungkinkan untuk dibangun menjadi situ. Luas daerah
genangantotalsitupotensialsebesar104,52ha.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
Dengan adanya situ potensial, maka luas daerah

15/36
genangan situ eksisting ditambah rencana

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Dengan adanya situ potensial, maka luas daerah genangan situ eksisting ditambah rencana
pengembangan maka dapat diperoleh sekitar total luas 408,32 ha. Apabila diperkirakan setiap situ
dapatberfungsisebagaisitudetensidengankedalamanairsekitar1,0msampai1,50mmakajumlah
airyangdapatditahanolehseluruhsitupada1kaliwaktubanjirsekitar4,0jutam3sampai6,0juta
m3,dimanajumlahyangdapatditahanolehsitueksistingpadasaatinisekitar2,0jutam3sampai
3,0jutam3atausekitarsetengahnya.
Didalam DAS Ciliwung, terdapat sekitar 38 situ sebelum masuk Muara Karang, dengan luas total
daerah genangan sebesar 173,37 ha, atau hampir sama dengan luas total situ eksisting DKI Jakarta
sebesar188,19ha.Jumlahtersebutlebihkurangsamadenganjumlahbanjiryangdapatditahanoleh
situsitudiDKIJakarta.
DalamrangkaMasterPlanDKIJakartatahun2030,pengembangansitusitudapatdilakukansecara
bertahap,dimulaidenganrehabilitasi,pelestariandanpengelolaansitusitueksistingdimanajumlah
situeksistingtersebutmeliputi56buah.Pengembanganyangditerapkanpadabeberapasitudengan
memperluasdaerahgenanganmaupunpembangunanbarusitudanwadukretensi,dapatdilakukan
padatahuntahunberikutnyadalamwaktuyangbersamaan.
Perlu dipertimbangkan pula penggunaan waduk atau situ retensi untuk manfaat lain selain
pengendalianbanjir,yaitusebagaipenyediaairbakumaupunsebagaiwadukresapanataurecharge
bagisumurpendudukdanrechargebagimukaairtanahdidaerahdisekitarnya.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

16/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

17/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

6.FungsiSitu
a.FungsiUmum
PadaumumnyasitusitudanbeberapawadukdiwilayahDKIJakartadifungsikansebagaisitudan
wadukretensiuntukmerechargedaerahsekitarnya.Fungsitersebutterkaitdenganfungsikawasan
konservasididaerahhulusungaiyangberfungsisebagaidaerahresapanair.Denganterbangunnya
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
18/36
kawasan tersebut, maka luas daerah resapan air menjadi berkurang dan berubah menjadi

27/11/2016
DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015
konservasididaerahhulusungaiyangberfungsisebagaidaerahresapanair.Denganterbangunnya

kawasan tersebut, maka luas daerah resapan air menjadi berkurang dan berubah menjadi
permukiman . Untuk menambah daerah resapan air maupun penggunaan situ sebagai bagian
pengendalianbanjir,diperlukanbeberapatindakan.
Disampingfungsidiatasmakafungsisitudapatdikelompokkansebagaiberikut:
tempatparkirair/banjir
recharge
penyediaanairbaku
budidayaperikanan
wisataataufungsisosiallainnya
pelestarianlingkungan.
Dalam konsep Pengelolaan Aliran Air Permukaan (Storm Water Management), yaitu pengendalian
aliran air pada sumbernya dengan menggunakan prinsip tidak ada penambahan aliran dari
keadaan sebelum ada pembangunan, misalnya pembangunan pemukiman baik di dataran banjir
maupun di kawasan resapan. Pengendalian aliran air tersebut dapat diterapkan pada berbagai
tempatmisalnya:rumahperorangan,komplekperumahanataudaerahkomersialdandaerahaliran
sungai.
Denganmengoptimalkanfungsisitudiharapkanrunoairhujanyangturundapatditahansebelum
masuk ke badan air atau sungai. Selanjutnya aliran air hujan yang menjadi limpasan dan masuk
kedalam badan air atau sungai akan berkurang jumlahnya, dengan cara memangkas besar puncak
banjiryangterjadididaerahaliransungaitersebut.
Berdasarkan konsep tersebut, situsitu dimanfaatkan untuk dapat dioptimalkan fungsi detensi dan
fungsiretensinya.Fungsidetensiyaitumenahanairhujanberlebihdidalamsuaturuangpengontrol
untuk suatu jangka waktu tertentu sampai air hujan dapat disalurkan ke badan air atau sungai .
Dengan demikian kapasitas badan air atau sungai tersebut tidak terlampaui dan banjir dapat
dihindarkan.
b.FungsiRetensi
Situ dengan fungsi retensi diharapkan dapat menggantikan atau menambah inltrasi ke dalam
tanah. Berkurangnya lahan terbuka yang menjadi pemukiman dan perkotaan mengakibatkan
berkurangnya resapan atau inltrasi air hujan. Dengan kapasitas atau kemampuan situ dalam
menampungair,diharapkandapatmeningkatkaninltrasi.
Pada situ dengan dasar tampungan semi lulus air, maka air dapat meresap kedalam tanah dalam
waktu yang relatif singkat dan jumlah yang relatif cukup besar. Tidak seluruh situ mempunyai
karakteristik yang sama dalam fungsi resapan atau inltrasi, terutama yang dibangun diatas tanah
kedapairataulempung.Demikianpulauntuksitusituyangdigunakanataudimanfaatkansebagai
kolam ikan atau wisata, maka fungsi retensi tidak dapat diandalkan sebagai bagian dari
pengendalianbanjir.
Untuk mengoptimalkan fungsi recharge dalam tampungan situ retensi, disarankan untuk
mengadakan penyelidikan pada tanah dasar atau tampungan untuk mengetahui keberadaan jenis
tanahdasarberupalapisanporousyangberadadibawahlapisankedapair.Padakelompoksituyang
mempunyai lapisan porous ini diberi beberapa pipa perforated yang ditanam pada dasar sampai
kedalaman lapisan porous. Dengan pipa porous ini diharapkan air yang masuk dalam tampungan
situdapatditeruskansebagairechargekedalamlapisanlulusairtersebut.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
Fungsi situ yang diperoleh dengan

19/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Fungsi situ yang diperoleh dengan


cara ini adalah fungsi recharge dan
fungsi detensi. Dianggap fungsi
detensi,karenaairyangtertampung
diteruskan ke lapisan porous
dibawahnya sehingga permukaan
air situ diharapkan tidak pernah
tinggi.
c.FungsiDetensi
Dalam laporan Western Java
Environmental Management Project
(WJEMP) Pusat 3 10, tahun 2005,
telah
dilakukan
analisa
pengurangan puncak banjir dengan
cara mengoptimasi dimensi outlet
situsitu. Analisa dilakukan dengan
menggunakan HMS model pada
sekitar 64 bangunan outlet situsitu.
Bangunan outlet yang dimaksud
adalah pelimpah dan pintu, sedang
peningkatan volume dibatasi oleh
luasanmasingmasingsitu.
Sebagai contoh, pada beberapa situ,
lebar pelimpah dapat dikurangi
menjadi 0,00 m atau tidak
diperlukan pelimpah sama sekali
untuk meningkatkan fungsi detensi
situ.Namunhaliniakanmenguranginilaikeamanandaribangunansituterutamatanggulmaupun
keamananpemukimandidaerahhilirnya.
Untukmenghitungfungsidetensisitudiperlukandimensibangunanoutletyangada,luasgenangan
dan tinggi muka air diatas mercu pelimpah. Dari data yang ada maka dimensi bangunan outlet
hanya meliputi lebar pelimpah dan lebar pintu pengeluaran, tidak diperoleh besaran elevasi atau
ketinggian mercu pelimpah maupun pintu terhadap elevasi tanggul. Ketinggian muka air diatas
mercupelimpahuntukkeperluananalisaakandilakukandenganasumsi.
Untuk mengasumsi tinggi muka air diatas pelimpah, dapat dipertimbangkan penggunaan kriteria
bangunan embung dimana ditetapkan tinggi jagaan minimum 0,50 m. Bangunan embung yang
dimaksudadalahbangunandengantinggitanggulsekitar10,00mdanvolume500.000m3.Dengan
tinggi jagaan 0,50 m maka tinggi muka air yang diperhitungkan untuk situ dengan luas genangan
lebihkecildari1ha,diperkirakansebesar0,25m.Sedanguntuksitudenganluasantara10hasampai
30hadiperkirakanberkisarantara0,50msampai1,00m.
DalamWJEMP310,telahdilakukanoptimasifungsidetensipadasitusituyangterletakpadaDAS
Banjir Kanal Barat dan sub DAS K. Krukut dengan model HMS. Optimasi fungsi detensi yaitu
meningkatkan volume banjir yang dapat ditahan pada situsitu dengan memperkecil dimensi
bangunanoutletnya,sepertipenguranganlebarpelimpahsituBabakandari4,5mmenjadi1,0m.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
20/36
Dari hasil optimasi tersebut pengaruh penurunan debit puncak sungai di hilirnya yaitu, untuk sub

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Dari hasil optimasi tersebut pengaruh penurunan debit puncak sungai di hilirnya yaitu, untuk sub
daerahaliranK.Krukutdengan6situperbedaandebitpuncaksesudahoptimasisebesar1,2%dan
untuk daerah aliran sungai Ciliwung Banjir Kanal Barat diperoleh angka sebesar 1 %. Dari hasil
analisadisimpulkanbahwaoptimasifungsidetensisitusitumempunyaiperandalampengurangan
puncakbanjir.
Apabila volume detensi akan dioptimalkan atau ditingkatkan untuk mengurangi banjir yang akan
terjadi di badan air atau sungai di hilir situ, dapat dilakukan dengan mengganti fungsi retensi
menjadi fungsi detensi. Dengan demikian volume air yang dapat ditahan sebagai fungsi detensi
meningkat
BerikutiniadalahtabeldimensibangunanoutletsituyangdiperolehdaristudiWJEMPPusat310
tahun 2005. Sedang untuk menganalisa besar volume detensi dan retensi situ, digunakan asumsi
untuk memperkirakan ketinggian muka air diatas mercu pelimpah dan untuk memperkirakan
kedalaman retensi situ. Perkiraan volume detensi dan retensi situ diperoleh dengan mengalikan
tinggidetensidanretensidenganluasgenangan.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

21/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

22/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Gambar234.Pelimpahdanpintuoutletsituuntukfungsidetensi(Gbr.a),Pelimpahdanpintuoutlet
situParigi,pelimpahcukuplebar(10m)(Gbr.b)
Untukmenggantikanfungsiretensimenjadidetensipadasitu,diperlukanoperasionalpengendalian
banjir.Untukdapatmelaksanakanoperasionaltersebut,diperlukanantaralain:
1.rehabilitasipadabangunanpengeluaran
2.penambahanpintupengaturyangditempatkandiatastampungansedimenataupadaelevasidi
atasdasarsitu
3.penggunaan pompa untuk mengosongkan situ setelah terjadi banjir. Penggunaan pompa dapat
dilakukan juga apabila fasilitas pengaturan banjir tidak tersedia namun operasional dengan
pompamemerlukanbiayaO&Pyangcukuptinggi.
Pengosongantampunganpadaawalmusimhujanmaupunselamamusimhujansebagaibagiandari
pengendalibanjir,merupakanbagianuntukmengaktianfungsidetensisitu.Airyangtertampung
pada awal musim hujan harus dikeluarkan secara berkala untuk menyediakan tampungan detensi
untukbanjirberikutnyayangmasihterjadipadamusimhujan.Padaakhirmusimhujan,tampungan
situdapatdisediakanuntukberbagaikeperluanpenyediaanairdimusimkemarau,danyangakan
dikosongkanlagiuntukperiodamusimhujanberikutnya.
Untuk merubah fungsi situ retensi menjadi fungsi detensi seperti yang dijelaskan diatas,
digambarkanpadasketsaberikut(Gambar2.34),denganmenambahbangunanoutletdidekatdasar
situataumenggunakanpompa.
Untuk menambah fungsi situ retensi sebagai situ recharge dapat dilakukan dengan menerapkan
pemasangan pipa pipa perforated sampai lapisan yang porous. Tinggi pipa sampai elevasi yang
didesain atau sampai elevasi muka air normal, pipa diisi dengan pasir kerikil . Konsep ini sama
denganpembuatansumurresapan.
7.PertimbanganTerhadapKeamananDaerahSekitarSitu
Situ yang terletak di sebagian wilayah DKI Jakarta umumnya dibangun dengan cara menggali dan
mengembangkan daerah cekungan atau daerah depressi sehingga daerah sekitarnya berada diatas
mukaairsitu.Bangunanpengaturatauregulasipadasituberupapinturegulatordanataupelimpah.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

23/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Gambar235.SketsaPenambahanPintuOutletdiDasarSituatauPompaUntukMengosongkan
Tampungan,danPipaPerforateduntukRecharge
Namun pada beberapa situ, selain diperlukan bangunan pengatur tersebut, diperlukan
pertimbangan terhadap keamanan daerah sekitarnya terhadap kemungkinan runtuhnya tanggul
maupuntidakberfungsinyapelimpahdanpintuoutlettersebut.Padabeberapasitu,antaralainsitu
Pedongkelan diperlukan perhatian karena potensi bahaya terhadap daerah sekitarnya yang
umumnyasudahberkembangmenjadipemukimanyangpadat.
Pertimbanganterhadapkeamanansituantaralain:
tinggijagaandiatasmukaairbanjir
tinggijagaandisaluranpelimpah
stabilitastanggulterhadaplongsoran
stabilitastanggulterhadaprembesan
pintupintuyangtidakberfungsi
Untuk menentukan skala prioritas terhadap kemungkinan perbaikan atau rehabilitasi situsitu
disarankan untuk memantau keamanannya dengan melakukan inspeksi visual dan apabila
diperlukandapatdilakukananalisapadatempatyangdicurigaimengalamipenyimpangan.Dengan
mengadakaninspeksivisualrutinmakadapatsegeradilakukantindakanapabiladijumpaikondisi
yangmenghawatirkan.
Demikian pula pengaturan pintu banjir atau regulator memerlukan petugas yang akan
mengoperasikanpintupintutersebut,dengankatalaindiperlukankegiatanpemeliharaanbangunan
maupun kolam tampungannya sendiri. Dengan adanya Institusi yang berwenang untuk mengelola
situsitudiharapkanperlindungandanpelestariansitusitudapatberlangsung.
8.ProgramPelestarian,PengelolaanDanPembangunanSitu
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
a.ProgramJangkaPendek

24/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

a.ProgramJangkaPendek
Mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008, Tentang Penataan Ruang Kawasan
Jakarta,Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur, maka situ merupakan salah satu bentuk
kawasan lindung. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya
buatan.
Salah satu amanat dalam Perpres tentang sasaran penyelenggaraan penataan ruang Kawasan
Jabodetabekpunjuradalahterwujudnyapeningkatanfungsilindungterhadaptanah,air,udara,ora
danfaunadenganketentuan:a)tingkatperesapanairhujandantingkatpengaliranairpermukaan
menjamintercegahnyabencanabanjirdanketersediaanairsepanjangtahunbagikepentinganumum
;b)situberfungsisebagaidaerahtangkapanair,sumberairbaku,dansistemirigasi.
Program jangka pendek merupakan program untuk menangani masalah yang mendesak terkait
dengan pengelolaan, pelestarian dan perlindungan situ di wilayah DKI Jakarta. Program tersebut
dapatdijadwalkanuntuk1tahunsampai5tahunmendatang.
Dengandemikianprogramjangkapendekdisusunsebagaiberikut:
1.InventarisasiSitu
melaksanakansurveytopogradaerahgenangandanrencanapengembangan
melaksanakansurveykedalamansitu,volumegenangandanluas
menginventarisasibangunanpelengkap
mengidentikasipotensibahaya
menginventarisasikondisitanggul,bangunanpelengkap(outlet,intake,pelimpah)
2.PembuatanDataBase
Berdasarkanhasilinventarisasiterhadapsitudapatdisusundatabasesitu,yangakanmeliputidata
teknissitusertagambargambardaerahgenanganmaupunbangunanpelengkapsitu.
Data lain yang dianggap penting dapat masuk dalam data base seperti Institusi Pengelola, histori
ataucatatanperbaikan,rehabilitasidankejadianpentinglainnyadalammasalayansituterkait.
DataBaseakanmeliputi:
datateknis
Institusipengelola
historisataucatatanperbaikan,rehab,perbaikandankejadianpentinglainnya
3.Pengelolaansitutermasukkegiatanpemantauan
Kegiatan pemantauan yang dimaksud yaitu pemantauan terhadap keamanan situ dan bangunan
pelengkapnya,yangdimaksuddisiniantaralain:
pelestariansitu
penguranganluassitu
kondisilingkungan
perubahanfungsisitu
keamanantangguldanbangunanpelengkap
Potensikeamanandaerahpemukimandihilirataudisekitarsitu.
4.PeninjauanPeraturandanKebijakan
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
Upayayangdiperlukandalamrangkapelestariandanpengelolaansitusituantaralain:

25/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Upayayangdiperlukandalamrangkapelestariandanpengelolaansitusituantaralain:
PeninjauanterhadapPerdayangadaterkaitdenganpelestarian,pengelolaandanpembangunan
situ,
PenyusunanPerdabaru,PedomandanPetunjukyangdiperlukanterkaitpelestarian,pengelolaan
danpembangunansitu,
Kemungkinan diperlukannya Sertikasi situ baik sertikasi kepemilikan atau pengelola (
Pemerintah,Swasta,Perorangan)
5.PenyelenggaraandanPenyediaandanaO&P
Penyelenggaraan dan penyediaan dana yang cukup secara rutin untuk keperluan operasi dan
pemeliharaansitu,termasukdalamhaliniadalahuntukbiayapetugaspengoperasiansitu,penjaga,
perlengkapan penerangan atau genset bila diperlukan, pembersihan sedimen, pembersihan semak
dansebagainya.
gaji/upahpetugas
perlengkapanpenerangan,genset,sukucadang
pembersihanarealsitu(semak,sampah,dll)
penggaliansedimen
Penyediaan dana bagi pekerjaan perbaikan dan rehabilitasi pada situ yang mengalami kerusakan
ataudalamkondisikritis.
6.Penyusunanperencanaansitusitubarudisesuaikankondisipengendalianbanjirdisungaisungai
yangmasukkedalamwilayahDKIJakarta
7. Pengembangan dan Rehabilitasi situsitu pada 24 lokasi sesuai rencana DKI dan kondisi
lingkungan
8.Pembangunansitusitubaruyangtelahdiidentikasisebanyak23lokasi.
b.ProgramJangkaMenengahdanJangkaPanjang
Program Jangka Menengah dan Panjang untuk pelestarian, pengelolaan dan pembangunan situ,
selainmelanjutkanprogramyangtelahdilaksanakandandiperlukandalamProgramJangkaPendek,
akan selaras dan terkait dengan program Master Plan Pengendalian Banjir DKI Jakarta yang telah
direncanakansampaitahun2030.
1.Melanjutkanprogramjangkapendekantaralainmelaluipengelolaan(O&P)
2.Meninjaudanmenyusunperaturandankebijakanterkait
3.Pemantauanterhadappenerapankebijakandilapangan
4.Pembangunan dan Rehabilitasi situ yang disesuaikan dengan memperhatikan kondisi
lingkungan, sistem drainase wilayah, peningkatan kapasitas sungai, dan pengendalian debit
sungai
5.Sejalan dengan Rencana Aksi Penanganan Masalah Banjir 2007 JABODETABEKJUR,
direncanakan pembangunan sekitar 50 situ yang tersebar di beberapa daerah aliran sungai di
Jakarta

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

26/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Gambar236.PetaMasterplanSitu/Waduk
5.3.2.SumurResapan
Konsep dasar sumur resapan adalah memberi kesempatan dan jalan pada air hujan yang jatuh di
atapataulahankedapuntukmeresapkedalamtanahdenganjalanairditampungpadasuatusistem
resapanair.Berbedadengancarakonvensionaldimanaairhujandibuang/dialirkankesungaiterus
ke laut, cara ini mengalirkan air hujan ke dalam sumursumur resapan yang di buat di halaman
rumah. Sumur resapan ini merupakan sumur kosong dengan maksud kapasitas tampungannya
cukup besar sebelum air meresap ke dalam tanah. Dengan adanya tampungan, maka air hujan
mempunyai cukup waktu untuk meresap ke dalam tanah, sehingga pengisian tanah menjadi
optimal.
Berdasarkankonseptersebut,makaukuranataudimensisumuryangdiperlukanuntuksuatulahan
ataukaplingsangattergantungdaribeberapafaktor,sebagaiberikut:
1.Luas permukaan penutupan, yaitu lahan yang airnya akan ditampung dalam sumur resapan,
meliputiluasatap,lapanganparkirdanperkerasanperkerasanlain.
2.Karakteristik hujan, meliputi intensitas hujan, lama hujan, selang waktu hujan. Secara umum
dapat dikatakan bahwa makin tinggi hujan, makin lama berlangsungnya hujan memerlukan
volume sumur resapan yang makin besar. Sementara selang waktu hujan yang besar dapat
mengurangivolumesumuryangdiperlukan.
3.Koesienpermeabilitastanah,yaitukemampuantanahdalammelewatkanairpersatuanwaktu.
Tanahberpasirmempunyaikoesienpermeabilitaslebihtinggidibandingkantanahberlempung.
4.Tinggi muka air tanah. Pada kondisi muka air tanah yang dalam, sumur resapan perlu dibuat
secarabesarbesarankarenatanahbenarbenarmemerlukanpengisianairmelaluisumursumur
resapan. Sebaliknya pada lahan yang muka air tanahnya dangkal, pembuatan sumur resapan
kurangefektif,terutamapadadaerahpasangsurutataudaerahrawadimanaairtanahnyasangat
dangkal.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
Sejauh ini telah dikembangkan beberapa metode untuk

27/36
mendimensi sumur resapan, beberapa

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Sejauh ini telah dikembangkan beberapa metode untuk mendimensi sumur resapan, beberapa
diantaranya adalah yang dikembangkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pemukiman, Departemen Pekerjaan (1990) telah menyusun standar tata cara
perencanaan teknis sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan yang dituangkan dalam SK
SNIT061990F.
Perencanaan sumur resapan berdasarkan standar PU mengikuti tahapan sebagaimana dilukiskan
dalambaganalirgambardibawahini.

Gambar237.BaganAlirPembuatanSumurResapanAirHujan
KonstruksiSumurResapan
Padadasarnyasumurresapandapatdibuatdariberbagaimacambahanyangtersediadilokasi.Yang
perlu diperhatikan bahwa untuk keamanan, sumur resapan perlu dilengkapi dengan dinding.
Bahanbahanyangdiperlukanuntuksumurresapanmeliputi:
1.Saluran pemasukan/pengeluaran dapat menggunakan pipa besi, pipa pralon, buis beton, pipa
tanahliat,ataudaripasanganbatu.
2.Dinding sumur dapat menggunakan anyaman bambu, drum bekas, tangki berglass, pasangan
batubata,ataubuisbeton.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
3.Dasar sumur dan selasela antara galian tanah

28/36
dan dinding tempat air meresap dapat diisi

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

3.Dasar sumur dan selasela antara galian tanah dan dinding tempat air meresap dapat diisi
denganijukataukerikil.

Gambar238.SalahSatuContohKonstruksiSumurResapan
PersyaratanSumurResapan
Sekalipun sumur resapan banyak mendatangkan manfaat, namun pembuatannya perlu
memperhatikansyaratsyaratyangdiperlukanuntukmendapatkanhasilyangoptimal.
Persyaratanumum:
1.Sumurresapanairhujandibuatpadalahanyanglulusairdantahanlongsor
2.Sumurresapanairhujanharusbebaskontaminasi/pencemaranlimbah
3.Airyangmasuksumurresapanadalahairhujan
4.Untukdaerahsanitasilingkunganburuk,sumurresapanairhujanhanyamenampungdariatap
dandisalurkanmelaluitalang
5.Mempertimbangkanaspekhidrogeologi,geologidanhidrologi.
SumurResapandiJakarta
Wilayah DKI Jakarta secara topogra terdiri dari dataran rendah di kawasan pantai yang berada
bagian utara dengan ketinggian mulai dari nol meter dari muka air laut (m dpl). Semakin ke arah
selatan elevasi tanah makin tinggi dan mencapai krtinggian 100 m dpl di sekitar Kota Depok.
Berdasarkan kondisi topogra tersebut, maka pembuatan sumur resapan tidak dapat dilakukan
secara efektif di semua wilayah DKI Jakarta. Dengan asumsi bahwa tinggi muka air tanah relatif
datar,makasumurresapanhanyadapatditerapkanpadawilayahdenganelevasidiatas5mdpl.
Jumlah sumur resapan yang diperlukan persatuan luas lahan. Disamping tergantung pada posisi
mukaairtanah,jugaditentukanolehpermeabilitastanah.JenistanahdiwilayahDKIJakartadengan
ketinggian lebih dari 5 m dpl, terutama terdiri dari latosol, dengan permeabilitas rendah sampai
sedang. Dengan demikian jumlah sumur resapan yang diperlukan untuk berbagai jenis kapling
dapatmenggunakanTabel2.14dibawah.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
29/36
Untukmengurangijumlahsumurpadakaplingdenganukuranbesar,makaukurandiametersumur

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Untukmengurangijumlahsumurpadakaplingdenganukuranbesar,makaukurandiametersumur
dapat ditingkatkan, atau jika posisi muka air tanah cukup dalam (> 3 m), sumur resapan dapat
dibuat lebih dalam. Dengan diameter sumur 140 cm, hanya diperlukan jumlah sumur setengahnya
dariTabel2.19.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

30/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

31/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Gambar239.TopograDKIJakarta,memperlihatkanwilayahyangdapatdibuatSumurResapan
5.3.3.BanjirKanal(Floodway)
Banjir Kanal (Floodway) atau istilah yang lebih tepat adalah saluran banjir, yang dibuat untuk
mengalirkan secara terpisah dari sungai utamanya langsung menuju laut, danau ataupun sungai
lainnya.
Pembangunansaluranbanjirtersebutdilakukanapabiladebitbanjirrencanaterlalubesardantidak
dimungkinkankapasitasalursungaiyangada.Adapuntujuanpembangunansaluranbarutersebut
dapatdigunakanberbagaitujuan,namunbiasayamempunyaitujuanutamauntukmelindungisuatu
daerah yang pemukiman padat penduduk ataupun daerah penting lainnya, dari ancaman bahaya
banjiryangseringmelandadaerahtersebut.Pertimbanganlainpembangunansaluranbarutersebut
adalahagarpermasalahanpembangunan
yang timbuldapat ditekan dengan dimungkinkannya merencanakan beberapaalternatiftraseyang
lebihtepat.Saluranbanjirdapatdibuatuntukmengalirkansebagianataubahkanseluruhdebitbanjir
rencana.
Pada saluran banjir yang mengalirkan sebagian debit banjir, debit banjir dibagi dengan
menggunakanambangbebasataumenggunakanpintuairpembagibanjir.
Perencanaan saluran ini perlu dilakukan dengan seksama karena untuk saluran banjir yang besar
diperkirakanakandapatmerubahresimbagianhilirsungaiyangsudahadadandaerahpantaiyang
akanmenjadimuaranya.
Komponenutamabanjirkanal(Floodway),adalah:
Saluranbanjir
Saluranbanjirpadaumumnyadibuatdenganpenampangmajemuk(compoundcrosssection),untuk
mengalirkandebitmukaairrendahdanairtinggi(banjir).
Tanggul
Ambangbebasataudilengkapidenganpintuair

Gambar242.ContohPintuPembagiDebitBanjir
Banjir Kanal Barat (Floodway) di Jakarta yang telah dibangun van Breen pada tahun 1920,
dimaksudkan untuk melindungi wilayah kota Batavia yang sedang berkembang pada saat itu.
Saluran banjir tersebut dilengkapi dengan pintu air untuk dapat membagi debit, khususnya pada
waktu musim kemarau, yang dimaksudkan untuk pengglontoran kota. Pintu air tersebut dikenal
dengan pintu air Manggarai, sampai saat ini masih berfungsi dengan baik dengan kondisi seperti
fotoberikut.Selanjutnya,berdasarkanreviewtentangM/PBanjirJakarta,pintuairinidirencanakan
akanditambahdengan1pintuuntukmemperbesarkapasitaspengalirannya.
Gambar243.FotoKondisiPintuAirManggaraipadasaatini(Mei2009)

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
32/36
Telah diuraikan pada bab sebelumnya, seiring dengan perkembangan kota Jakarta, telah disusun

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Telah diuraikan pada bab sebelumnya, seiring dengan perkembangan kota Jakarta, telah disusun
Masterplan Pengendalian Banjir dan Drainase DKI Jakarta (Nedeco 1973). Dalam uraiannya,
disampingpembangunanBanjirKanalBaratyangtelahdibangun,jugaakandibangunBanjirKanal
Timur. Sejak gagasan pembangunan yang dituangkan dalam Masterplan 1973, Banjir Kanal Timur
baru dapat direalisir pembangunannya mulai tahun 2007, dan pada saat ini masih dalam
pelaksanaan.
Adapun tujuan utama dari pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT) adalah untuk melindungi
bagian timur kawasan Kota Jakarta dari banjir akibat dari meluapnya K.Cipinang, K.Sunter,
K.Buaran, K.Jatikramat dan K.Cakung. Salah satu tujuan dari pembangunan BKT adalah untuk
keperluantransportasisungaiuntukmengurangitekanantransportasijalanrayadidaerahtersebut.
BKT pertama kali diusulkan oleh NEDECO (1973) melalui Study of Master Plan for Drainage and
FloodControlofJakartadanselanjutnyadilanjutkandenganbeberapastudidandesainrinciantara
lainolehNikken(1989,1993),NEDECO(1996),JICA(1997)danbarubaruini,TheDesignReviewof
EastBanjirCanal(2003)olehPTViramaKarya,TGPdanWiratmanAssociates.
BKTdirancanguntukmenampungbanjirdarikaliCipinang,mengalirkearahtimursepanjangJl.Kol
SugionodanJl.Jend.R.S.SoekantoterusketimurkemudianmembelokkearahutarakeLautJawa,
memotongkaliSunter,K.Buaran,K.Jatikramat,K.CakungdanK.Blencong.TotalpanjangBKTadalah
23,6 km dan direncanakan akan mampu melindungi kawasan seluas 16.500 ha dari banjir dan
genangan.Trasememanjangdarisalurandibagimenjadibeberapabagiandengankemiringan,lebar
dasardandebitrencanayangberbeda.
PembangunanBKTinimasihharusdiiukutidenganpenataansistemdrainasedaerahdisebelahhilir
BKT,karenabanyakbagiandaridaerahtersebutmerupakandaerahrendahataupuncekungan,serta
sistemdrainaseyangadapadasaatinimasihmemerlukanpenyempurnaanpenyempurnaan.
NormalisasiSungai(Tanggul,PengerukandanSudetan)
Permasalahan tata air perkotaan yang juga dihadapi oleh kotakota di Indonesia adalah semakin
banyakdansemakinseringnyaterjadibanjirdangenangan.Adabeberapapenyebabterjadinyabanjir
dangenangan.
1.Semakinluasnyapenutupanlahanolehprasaranajalan,bangunan,dantempatparkirberdampak
padameningkatnyalimpasanlangsung,danberkurangnyaresapanairkedalamtanah.
2.Pembangunan rumah di sepanjang sungai telah mempersempit palung sungai dan mengurangi
kapasitaspengaliranairbanjir.
3.Penurunan permukaan tanah telah mengubah sistem drainase yang mengakibatkan terjadinya
genangandiberbagaitempat.
4.Meningkatnya kegiatan konstruksi dan pengelupasan lahan di daerah perkotaan telah
meningkatkanerosi,yangpadagilirannyamengakibatkansedimentasidisungai.
5.Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, yang pada akhirnya terkumpul di
sungai,semakinmempercepatpendangkalansungaiyangberartipengurangankapasitasaliran.
Terjadinyabanjirdangenangan,ternyatatidaksajamengganggukenyamanan,tetapimenimbulkan
kerugian ekonomi yang besar di daerah perkotaan. Banjir yang merendam kota mengakibatkan
kerusakan bangunan dan harta benda. Situasi itu juga memaksa orang tidak bisa bekerja dengan
normal,danbahkanharusmengungsi.Genanganyangterjadipadabeberaparuasjalandiberbagai
sudut kota, telah mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas dimanamana. Hilangnya waktu
produktif di jalan, kecapaian, dan volume bahan bakar yang terbakar percuma ketika terjadi
kemacetan di jalan merupakan bentuk kerugian ekonomi akibat banjir dan genangan pada sebuah
kota.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
33/36
Normalisasi,pengaturansungaidanperbaikanaluradalahmetodeumumuntukmenurunkantinggi

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

Normalisasi,pengaturansungaidanperbaikanaluradalahmetodeumumuntukmenurunkantinggi
mukaairbanjirpadasuatulokasisungaidengancaramereduksipanjangsungai,kekasaranaluratau
elevasidasarsungai.
Normalisasi, pengaturan sungai dan perbaikan alur meliputi cut o, pengerukan, pengendalian
alinemensungai.
Debit rencana untuk penanganan ini berkisar dari debit dominan (bankfull) untuk cut o sampai
debit rencana untuk pengendalian erosi pada jenis tertentu dari pengaturan sungai dan perbaikan
alur(contohkalaulang25tahununtuktebingsungaidankalaulang50tahununtuktaludtanggul).
Perencanaan fasilitasfasilitas ini harus memasukkan pertimbanganpertimbangan teknik sungai
sebagaiberikut.
Menentukankendalageologiyangterdapatdisepanjangsungaidantrasecutoyangdiusulkan.
Identikasibahanbahanalamididalamsaluranyangakandigali.
Mencaridemensiyangstabiluntuksaluranbaruberdasarkanpadahubunganbentukansungai.
Memperkirakan respon jangka pendek dan jangka panjang dari alur sungai akibat penanganan
perbaikanalur.
Menentukan kebutuhan usaha pengendalian untuk mereduksi dampak dari perubahan bentuk
alursungai.
Halhalyangperludiperhatikanuntukperencanaandalamanalisisadalahsebagaiberikut:
Erosidihuluyangdisebabkanolehpenurunanmukaairsungai
Perubahanbentuksungai
Sedimentasididaerahhilir
Erositebing
Stabilitastebing
Pemeliharaan

6Komentar
1.makinsuntukdah
KomentarolehNugrohoGhieAdityoJanuari8,2012@1:16am
2.prberatygditinggalamapendahuluuuu
KomentarolehAnonimJanuari17,2013@3:08pm
3.bapakbapakyangterhormat,
DalamMasterplaniniSituPedongkelanmasukkategoritidakaman,tapimanayangdilakukan.
Tindakanpembuatantanggung(yangbarudikerjakan)terlihatsetengahsetengah
kekuatannya,banyaktanahsudahamblesakibatgenanganair,drainasedankekuatantidak
seimbangdenganvolumekendaraan,yangtentuairnyamasukkebagianbawahtanggulbila
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
volumeairyangmasuktangglkeluarmelaluibawahtangguldanakhirnyajebol.Disampingitu34/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

volumeairyangmasuktangglkeluarmelaluibawahtangguldanakhirnyajebol.Disampingitu
drainasemelaluisaluranprimersudahsangatrawan,setiaphujanairpastikeluardarisaluran,
dansampaisekarangbanyakyangbocor.Tolongperhatianperluadalah:
1.Perkuatkualitastanggung,denganpemadatandandrainasekemiringanairbilahujanakan
jatuhkesetu.
2.Kerukdrainaseprimerdansekundermencapaikedalamannormal,dengantidakan
pemasanganPengumuman,disetiaplokasiyangstrategidansetiaporangdapatmelaporyang
buangsampah.
3.Perkuattanggungdrainaseprimer,(pintuairtelahdipasangbaru,tapitidakadayang
mengoperasikan)sepanjangRT.013015danseterusdariKelurahanPekayon.
4.Bagiyangmengambillebarsaluran,membolongidanmemanfaatkansalurandapatdikasisurat
peringatandansanksihukuman,sertadiumumkandenganplakatbahwatidakbolehdiambil
tanahnegara,biarmalu.\
5.PerpohonditanggungdansalurandisesuaikandenganaturanDKI.
Demikian,saran,Mohontindakancepatmengingatkondisitanggungterutamasaluransudah
banyakyangretakdanbocor!!!!!!!!!!!!.
Sayayangberlatarbelakangtekniksangatmengkhawatirkanhalini,
KomentarolehAnonimNovember25,2013@7:37am
4.bapabapaygterhormat,kalobolehsayausulbagaimanakalaupengendalianbanjirdijakarta
pakaisistemkeseimbangan,maksudnyabanjirataupuntidakbanjirsungaiygadadijakarta
tetapterisiairdanitubisadigunakanuntukjalurtranfortasiair,untukmelaksanakansistimke
seimbanganitukitaharusmemenuhilangkahlangkahdibawahini;
1.kitaharustauvolumeairygmasukdaribogorkejakartadisaatbanjir
2.kitaharustauvolumeairhujanygturun
3.kitaharustauvolumeairlautygnaikketikapasang
4.kitaharustauvolumeairtanahdisetiapwilayahjakarta
5.kitaharustaulepeltinggirendahnyawilayahjakarta,inidimaksudkanuntukaliransalu
ranprimerdansekundermenujuwadukinduk
setelahmendapatkandatatersebutdiatasbarulahkitabisamenghitungberapabesarsaluranyg
kitabuatdanberapabanyakwadukindukygkitabangununtukmenahanairdisaatmusim
banjirdanmembukapintuairdisaatmusimkemarau,inilahygdimaksudkanolehayadengan
sistimkeseimbangan,terimakasih
KomentarolehRoniMaret15,2014@11:17pm
5.ngomonginsetubabakan,yangdiomongincumaproyek/tenderdoang.cobakaloujanderesliat
dahJL.Moch.Kha2,,,banjirterus,abisankaliditutupinjembatanizinnyabolehteruss,longokdah
eluelupada,kalokagakerukkekkalididepanGUAH
Komentarolehsabarudin(nyangkagasabaranngeliatkompeni2Jagakarsa)Juni13,2014@
12:59pm
6.Saatinitgl27juli2014.Wilayahkedoyaselatanjakbarygdilaluikalipesangrahanterendam
banjir.Sejakpkl2pagihinggasaatinipkl8.30.
Mohonpemprovdinaspengairanskijakartasegeradaptditindaklanjutikarenasehubungandgn
hrryidultritgl28juli2014.PembagianpintuairdibagijugakeBKT.Danciliwungdll.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/
KomentarolehabdulJuli27,2014@8:33am

35/36

27/11/2016

DinasPUDKIJakarta(2)|BebasBanjir2015

KomentarolehabdulJuli27,2014@8:33am
RSS(ReallySimpleSyndication)feedforcommentsonthispost.TrackBackURI(UniformResource
Identier)
BlogdiWordPress.com.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/konseppemerintah/dinaspudkijakarta23/

36/36

Anda mungkin juga menyukai