Anda di halaman 1dari 8

Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA/2

Hanya Untuk Lingkungan SMA 1 Purworejo

BAB 8
FISIKA ATOM
Standar Kompetensi:
3.

Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas
Einstein dalam paradigma fisika modern

Kompetensi Dasar
3.2 Mendeskripsikan perkembangan teori atom

Pahami
A. Perkembangan Teori Atom.
a). Model Atom Dalton
Menurut Dalton :
1). Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur , yang tidak dapat dibagi-bagi lagi
2). Atom-atom suatu unsur adalah serupa dan tidak dapat berubah menjadi atom
lainnya
3). Dua Atom atau lebih dapat membentuk molekul
4). Pada rekasi kimia atom-atom berpisah kemudian bergabung kembali dengan
susunan yang berbeda, tetapi massa keseluruhan tetap ( Hukum Lavoisier )
5). Pada reaksi kimia atom atom bergabung menurut perbandingan tertentu yang
sederhana ( hukum Proust )
b). Model atom Thomson
Sinar Katoda

1). Tabung Lucutan

Pada beda potensiaal yang cukup tinggi antara katoda dan anoda, maka dalam tabung
bertekanan rendah akan keluar sinar dari katoda menuju anoda. Sinar ini dibelokkan
dalam medan listrik dan medan magnet, berarti sinar ini bermuatan listrtik.
Jenis muatan sinar katoda adalah negatif. Jadi sinar katoda terdiri dari partikel-partikel
yang bermuatan negatif yang keluar dari atom ( katoda ) yang selanjutnya diberi nama
elektron.
2). Percobaan Thomson.
K
e

A
(-)
.

+.
.
x.
.x
.

+
.
.x
x.
-

+
.FC
.x
FL .x
-

+
.
x.
x.
-

.
.
x.B

Jika gaya listrik yang dialami elektron sama dengan gaya magnetiknya, maka lintasan
elektron adalah lurus.
FC = FL
.

e.E = B.e.v

Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA/2


Hanya Untuk Lingkungan SMA 1 Purworejo

8
.v

E
B

Energi kinetik elektron saat menembus anoda sama dengan energi potensial listrik
elektron saat keluar dari katoda.
EP
e.V
e
m

=
=
=

EK
mv2

e
m

v2
2V

=
2

E
2VB 2

Dengan mengetahui nilai-nilai E, V dan B, ternyata nilai perbandingan muatan


dan massa elektron ( e/m ) adalah sama tidak bergantung pada jenis gas dalam tabung
dan logam katoda.
3). Model Atom Thomson
Dengan di temukannya elektron oleh Thomson, dimana elektron merupakan
bagian dari atom, maka teori atom Dalton gagal. Thomson mengajukan suatu modeal
atom sebagai berikut :
Atom berbentuk bola padat dengan muatan-muatan listrik positif tersebar merata
pada seluruh bagian bola dan dinetralkan oleh elektron-elektron yang bermuatan
negatif
4). Percobaan Milikan
+

Fc= q.E
E
q
w=m.g
-

Sebuah tetes minyak disemprotkan diantara dua keping sejajar, yang kuat medannya
E, karena minyak memiliki berat maka tetes minyak ini bergerak kebawah , dengan
mengatur nilai E, maka gerakan minyak dapat dikendalikan. Ketika minyak diam maka
gaya beratnya sama dengan gaya Coulombnya.
FC
q.E

=
=

w
m.g
m.g
E

Dengan mengukur mengitung massa tetes minyak ( m = .V.g = .

4 .r 3
.g , yang
3

diukur diameter pipet ), mengukur E, dan g, maka nilai q dapat dihitung. Dari hasil
penyelidikan ternyata muatan tetes minyak selalu kelipatan bulat dari 1,6.x 10-19 C atau
kelipatan bulat dari e ( q = n.e )
Dengan diketahuinya muatan elektron oleh Milikan, maka massa elektron dapat
ditentukan sebesar m = 9,1 x 10-31Kg

c). Model Atom Rutherford

Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA/2


Hanya Untuk Lingkungan SMA 1 Purworejo

9
plat emas

layar

Dari hasil pengamatan yang dilakukan Rutherford saat menembakkan partikel alpa (
4
2 ) dengan lempeng emas tearnyata :
1). Sebagian besar partikel menembus lempeng emas tanpa dibelokkan. Peristiwa ini
membuktikan bahwa sebagian terbesar ruang dalam atom atom emas adalah
ruang kosong
2). Sedikit sekali partikel dipantulkan kembali. Peristiwa ini menunjukkan bahwa
partikel menumbuk bagian yang sangat keras dari atom, yang disebut inti atom.
Bagian ini memunyai volum ( ukuran ) yang sangat kecil
3). Sebagian lagi dari partikel dibelokkan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa muatan
inti atom adalah sejenis dengan muatan partikel ( positif ).
Dari hasil percobaan Rutherford tampak bahwa model atom Thomson adalah tidak
benar, massa atom tidak tersebar merata pada seluruh atom., tetapi terpusat pada
intinya.
Kemudian Rutherfords mengajukan model atom yang dikenal dengan model atom
Rutherford. Sebagai berikut :
1). Semua muatan positif dan sebagian massa atom berkumpul pada sebuah titik
ditengah-tengah atom yang disebut iinti atom.
2). Inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron pada jarak yang relatif jauh. Elektronelektron berputar pada lintasan-lintasan, seperti planet-planeat yang bergerak
mengelilingi matahari.
3). Secara keseluruhan atom netral, sehingga jumlah muatan positif inti sama dengan
jumlah muatan negatif kulit ( elektron seluruhnya)
d). Model Atom Bohr
1). Kelemahan model atom Rutherford adalah :
a). Tidak dapat menjelaskan kestabilan inti
Elektron dan inti saling tarik karena bermuatan listrik
tak sejenis, sehingga ketika elektron berputar
mengelilingi inti atom ada percepatan akibat gaya
elektrostatika. Dari teori Maxwell muatan ( elektron)
yang dipercepat akan memancarkan gelombang
elektromagnetik ( energi), hingga energi elektron
berkurang, akibatnya jari-jarinya mengecil dan akhir
elektron masuk kedalam inti, padahal hal itu tidak
pernah terjadi.
b). Tidak dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen.

Merah

hijau

biru

ungu dan
ultra ungu
Jika model atom Rutherford benar maka atom hidrogen akan memancarkan
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sembarang ( kontinu), tetapi
kenyataannya atom hidrgen hanya memancarkan gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang tertentu saja (khas) ( berupa speaktrum garis )
d). Teori Atom Niels Bohr.

Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA/2


Hanya Untuk Lingkungan SMA 1 Purworejo

10

Berdasarkan kelemahan kelemahan model atom Rutherford, Bohr


menyempurnakannya sehingga dikenal dengan teori Atom Bohr-Rutherford.
Menurut Bohr :
1). Elektron bergerak dalam orbit-orbit melingkar disekitar proton ( inti) dibawah
pengaruh gaya Coulomb

2). Elektron tidak dapat berputar disekitar inti melalui orbit sembarang, tetapi
hanya melalui orbit- orbit stabil tertentu tanpa membebaskan energi. Orbit
stabil ini disebut orbit stasioner.
3). Radiasi dipancarkan ketika elektrom pindah dari orbit stasoner yang energinya
lebih tinggi ke orbit stasioner yang energinya lebih rendah.
E

= h.f
= h.f

Eawal E akhir

4). Ukuran orbit-orbit yang diperkenankan oleh keadaan kuantum tambahan yaitu
momentum sudut / orbital elektron.. Orbit yang diperkenankan ditempati
elektron adalah orbit-orbit yang momentum sudutnya terhadap inti merupakan
kelipan bulat dari =
m.v.r = n.
m.v.r = n.

h
2

h
2

e). Jejari Atom Hidrogen .

F
.v

Pada orbit stasioner gaya Coulomb sama dengan gaya setripetal.


FC = Fspt
k .e 2
m.v 2
=
r
r2
. v2 =

k, e2
m.r

Pada Orbit stasioner momentum


h
2

m.v.r

= n.

= n.(

h
)
2 .m.r

v2

= n2.(

h2
)
4 2 .m 2 .r 2

Sehingga didapat :
h2
k, e2
2
.n .(
)
=
m.r
4 2 .m 2 .r 2
h2
)
4 2 .m.k .e 2
Setelah dihitung nilai didalam kurung adalah sebesar ao = 0,528 , nilai ini
desebut jejari Bohr.

.r =

n2 (.

10

Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA/2


Hanya Untuk Lingkungan SMA 1 Purworejo

11

Jejari orbit stasioner atom hidrogen adalah :


.rn = n2 . ao
rn = n2 . 0,528 ( n = 1,2,3,. )
f). Energi Total Elektron pada orbit stasioner.
a) Energi Kinetik elektron
FC = Fspt
k .e 2
m.v 2
=
r
r2
m.v2
Ek

k .e 2
= 2 EK
r
k .e 2
=
r

b). Energi Potensial elektron


EP

= q. V

EP

= - e. (k

Ep

e
)
r
k .e 2
r

c). Energi Total elektron


E
= Ek + Ep
E
E

k .e 2
k .e 2
+ ()
r
r
k .e 2
=2r

Dengan memasukkan nilai r, maka energi total elektron adalah .


k .e 2
13,6
En
= e.V
o = n2
2.n 2 .0,528 A
2). Spektrum Atom Hidrogen.
Spektrum atom hidrogen dihasilkan oleh transisi elektron dari tingkat energi yang
satu ke tingkat energi yang lain. Energi yang dipancarkan ketika elektron pindah dari
tingkat energi yang leabih tinggi ke tingkat energi yang rendah :
E
=
h.f
Em-En

13,6
13,6
eV)
2 eV - (m
n2
1

1
1
13,6eV
)( 2 2 )
h.c
n
m

R(

1
1
2)
2
n
m

Diagram tingkat energy untuk atom hidrogen


E~

n==

E6
E5

n=6
n=5

11

Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA/2


Hanya Untuk Lingkungan SMA 1 Purworejo

12
E4

Pfund
Brackett

n-4

E3

n-3
Paschen

E2

n=2
Balmer

E1

n=1
Lymann

a). Deret Lymann


Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atom hidrogen, ketika
elektronnya pindah ke kulit K ( n= 1)
Berada dalam daerah ultra violet dan disebut daerah deret Lymann, sesuai
dengan penemunya.
Dengan panjang gelombang :
1
1
=R( 2 2 )

n
m
1

R = tetapan Rydberg =1,09678 x 107 m-1


n = nomor kulit yang dituju elektron ( untuk
Lymann n = 1)
m = nomor kulit asal elektron ( untuk Lymann
m = 2,3,4,5,.)

b). Deret Balmer


Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atom hidrogen, ketika
elektronnya pindah ke kulit L ( n= 2)
Berada dalam daerah cahaya tampak dan disebut dalam daerah deret Balmer,
sesuai dengan penemunya.
Dengan panjang gelombang :
1
1
=R( 2 2 )

n
m
1

R = tetapan Rydberg =1,09678 x 107 m-1


n = nomor kulit yang dituju elektron ( untuk
Balmer n = 2)
m = nomor kulit asal elektron ( untuk Balmer
m = 3,4,5,6,7,.)

c) Deret Paschen
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atom hidrogen, ketika
elektronnya pindah ke kulit M ( n= 3)
Berada dalam daerah infra merah I dan disebut dalam daerah deret Paschen,
sesuai dengan penemunya.
Dengan panjang gelombang :
. 1
1
1
=R( 2 2 )

n
m

R = tetapan Rydberg =1,09678 x 107 m-1


n = nomor kulit yang dituju elektron ( untuk
Paschen n = 3)
m = nomor kulit asal elektron ( untuk Paschen
m = 4,5,6,7,.)

d) Deret Brackett
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atom hidrogen, ketika
elektronnya pindah ke kulit N ( n= 4)
Berada dalam daerah infra merah II dan disebut dalam daerah deret Brackett,
sesuai dengan penemunya.
Dengan panjang gelombang :

=R(

1
1
2)
2
n
m

R = tetapan Rydberg =1,09678 x 107 m-1

12

Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA/2


Hanya Untuk Lingkungan SMA 1 Purworejo

13

n = nomor kulit yang dituju elektron ( untuk


Brackett n = 4)
m = nomor kulit asal elektron ( untuk Brackett
m = 5,6,7,.)
e) Deret Pfund
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atom hidrogen, ketika
elektronnya pindah ke kulit O ( n= 5)
Berada dalam daerah infra merah III dan disebut dalam daerah deret Pfund
sesuai dengan penemunya.
Dengan panjang gelombang :
1
1
1
. 1 = R ( 21 21 )
= R (n 2 m 2 )

n
m

R = tetapan Rydberg =1,09678 x 107 m-1


n = nomor kulit yang dituju elektron ( untuk
Pfundt n = 5)
m = nomor kulit asal elektron ( untuk Pfund
m = 6,7,.)

g). LASER
( Light Amplication by Stimulate Emission of Radiation atau penguatan cahaya
dengan rangsangan )
.h.f

h.f

.h.f

h.f
h.f
h.f

Ketika elektron diberi rangsaangan berupa energi foton, maka elektron akan pindah
ke tingkat energi yang lebih tinggi (transisi ) Karena elektron cenderung pada tingkat
energi rendah, yaitu tingkat dasar E1 , maka ketika elektron berada pada tingkat E2 selama
beberapa saat ( selama waktu tinggal ) elektron akan turun ke tingkat E1 dengan
memancarkan energi foton h.f . Pada emisi terangsang dihasil foton yang koheren
( searah dan sefase ) sehingga terjadi penguatan cahaya. Sehingga dihasilkan cahaya
koheren dengan intensitas besar .
Kegunaan Sinar Laser antara lain :
1). Untuk alat bantu komputear mambaca kode/ label barang
2). Sebagai pisau bedah.
B. Model Atom Mekanika Kuantum.
1). Kelemahan model atom Bohr
a). Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman ( terpecahnya garis spektrum ketika
berada dalam medan magnet)
b). Tidak dapat menjelaskan anomali efek Zeeman atau struktur halus
c). tidak dapat menjelaskan spektrum atom berelektron banyak
d). melanggar prinsip ketidak pastian Heisenberg ( saat elektron berputar
mengelilingi inti bertidak sebagai gelombang karena itu menurut Heisenberg
posisinya tidak dapat ditentukan dengan pasti.)
2). Prinsip Ketidak Pastian Heisenberg.

13

Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA/2


Hanya Untuk Lingkungan SMA 1 Purworejo

14

Ciri utama gelombang adalah panjang gelombangnya dan ciri utama partikel adalah
momentumnya. Elektron mempumanyai keduanya. Jadi menurut Heisenberg Tidak
mungkin menenntukan posisi dan momentum suatu partikeal secara bersamaan secara
teliti
Elektron bergerak disekitar inti, momentum dan posisi elektron tidak dapat
ditentukan secara pasti, karena elektron selalu bergerak.Akibatnya kita tidak dapat
menentukan lintasan elektron secara pasti seperti pada model atom Bohr. Yang dapat
ditentukan hanyalah orbital. Orbital adalah daerah kebolehjadian terbesar untuk
menemukan elektron.
3). Bilangan Kuantum.
Pada model atom Bohr keadaan stasioner elektron hanya ditentukan oleh satu bilangan
kuantum yaitu bilangan kuantum utama ( diberi simbol n ). Sedangkan pada model atom
Mekanika Kuantum menetapkan keadaan stasionaer elektron didasrakan pada kuantitasi
momentum dan energi gelombang elektron.
Pada model atom Mekanika Kuantum menetapkan keadaan stasionaer elektron
didasrakan pada empat bilangan kuantum, yaitu :
1). Bilangan kuantum utama (kulit)( n)
Menentukan energi total elektron
2). Bilangan kuantum orbital / azimuth ( sub kulit) ( l = n-1)
Nama Sub Kulit
Bilangan Kuantum Orbital

s
0

p
1

d
2

f
3

g
4

Menentukan besar momentum sudut elektron


Besarnya L =

l (l 1)

h
2

3). Bilangan kuantum magnetik (ml = l )


Menentukan arah momentum sudu
4). Bilangan kuantum spin ( s = )
Menentukan arah putaran elektron pada porosnya.
4). Asas Larangan Pauli
Tidak boleh ada dua elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum yang
sama persis
Keadaan stsioner electron-elektron pada 11Na
Elektron ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Bilangan
kuantum
utama
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3

Bilangan
kuantum
orbital
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0

Bilangan
kuantum
magnetik
0
0
0
0
-1
0
1
-1
0
1
0

14

Bilangan
kuantum spin
+1/2
-1/2
+1/2
-1/2
+1/2
+1/2
+1/2
-1/2
-1/2
-1/2
+1/2

Anda mungkin juga menyukai