MAKALAH Pendidikan Pancasila
MAKALAH Pendidikan Pancasila
PENDIDIKAN PANCASILA
JUDUL MAKALAH :
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DI SUSUN OLEH :
Sofyan Samsudin
Irna Vebrilla
Nur Aini S Umar
Siti Sarifa
Wilda Nulingo
Nofri Mangendre
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila dapat diperuntukkan kepada negara, masyarakat dan pribadi
bangsaIndonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum
dasar negara RepublikIndonesia, sebagai social ethics bangsa Indonesia
dan sebagai pegangan moral rakyat ataunegara Republik Indonesia.Lahirnya
pancasila itu dalam penamaan pidato Ir. Soekarno selaku
anggota Dokuritzu zunbi Tyoosakai atau badan penyelidik usaha persiapan
kemerdekaan
Indonesia yang di tetapkan oleh sidangnya yang pertama pada tanggal 28
s/d 1 juni 1945 diJakarta. Yang di ucapkannya dalam Sidang,dipimpin oleh
ketuanya Dr. K. R. T RadjimanWedyodiningrat.Dikenal didalam pidato Ir.
Soekarno pada tanggal 1 juni 1945 di Jakarta. Pancasilasebagai dasar negara
asal mulanya itu dari pengambilan pancasila, panca=lima dan sila=asas
atau
dasar,
dan
didirikannya
negara
Indonesia.
Presiden
Soekarno
Dasar
Republic
Indonesia
1945
menurut Presiden
Soekarno.
Sehingga untuk lebih jelasnya tentang pancasila sebagai dasar negara akan
dibahas dalam bab selanjutnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan Pancasila?
2. Bagaimana Perumusan- Perumusan Pancasila?
3. Kapan Lahirnya Pancasila?
4. Apa yang dimaksud dengan Dasar Negara?
5. Bagaimana Pancasila Sebagai Dasar Negara ?
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
..
1
B. Rumusan
Masalah
.
2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Istilah
Pancasila.
4
B. Perumusan perumusan
Pancasila4
C. Lahirnya
Pancasila
.. 5
D. Pengertian Dasar
Negara.
5
E. Pancasila Sebagai Dasar
Negara.. 6
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
.10
B. Daftar Pustaka
.11
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Istilah Pancasila
Istilah pancasila pertama kali dikenal di dalam pidato Ir. Soekarno
sebagai anggota Dokurit zu Tyunbi Tjosakai (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) 1 juni 1945 di Jakarta, badan ini
kemudian
setelah
mengalami
penambahan
anggota
menjadi
Panitia
1.
2.
3.
Indonesia II-7)
4. Mukaddimah konstitusi R. I. S. 31 Januari 1950 (Kepres R. I. S. tahun 1950
5.
No. 48 L. N. 50-3)
Mukaddimah Undang-undang Dasar
6.
undang-undang
dasar
1945,
dan
adalah
merupakan
suatu
prinsip ;
Kebangsaan Indonesia.
Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.
Mufakat, atau Demokrasi.
Kesejahteraan social.
Prinsip yang ke lima hendaknya : menyusun Indonesia Merdeka
dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a.
b.
c.
memerlukan satu dasar yang bisa menjadi dalam statis dan yang bisa
menjadi Leitstar dinamis. Leitstar, bintang pimpinan1[1]
E.
di atas
mana
Republik Indonesia
Weltanschauung suatu abstraksi, konsepsi atau susunan pengertianpengertian yang melukiskan asal mula kekuasaan Negara, tujuan Negara dan
cara penyelenggaraan kekuasaan Negara itu, di samping itu Weltanschauung
berarti pandangan(filsafat) hidup dari suatu bangsa atau masyarakat
tertentu.
atau
Dasar
Falsafah
Negara
(Philosofische
Gronslag)
dari
asas
kerokhanian
tertib
hukum
Indonesia
yang
dalam
Pembukaan UUD 1945 dijelma lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis). Mengandung norma yang mengharuskan
Undang-Undang Dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan
lain-lain penyelenggara negara (termasuk para penyelenggara partai dan
golongan fungsional memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal
ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran ketempat yang bunyinya
sebagai berikut :
. . . . . Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut
dasar
negara,
para
pelaksana
pemerintahan
(juga
para
seiring
dengan
perkembangan
zaman
dan
dinamika
Republik
dalam
permusyawaratan/perwakilan,
serta
dengan
mewujudkan
suatu
pada
kenyataan
aspirasi
rakyat
(sila
IV)
juga
harus
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis).
Mengandung
norma
yang
mengharuskan
UUD
yang
mewajibkan
dasar
DAFTAR PUSTAKA