Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan statistika, kita berusha untuk menyimpulkan populasi untuk ini
kelakukan populasi dipelajari berdasarkan data yang diambil baik secara sampling
ataupun sensus. Dalam kenyataannya, mengingat berbagai factor untuk keperluan
tersebut diambil sebuah sampel yang representative lalu berdasarkan pada hasil
analisis terhadap data sampel, kesimpulan mengenai populasi dibuat. Kelakukan
populasi yang akan ditinjau disni hanyalah mengenai parameter populasi dan
sampel yang digunakan adalah sampel acak. Data sampel dianalisis, nilai-nilai
yang perlu yaitu statistic, dihitung dan dari nilai-nilai statistic kita simpulkan
bagaimana parameter berperan. Cara pengambilan kesimpulan tentang parameter
yaitu dengan cara-cara menaksir harga parameter. Jadi harga parameter yang tidak
diketahui akan ditaksir berdasarkan statistic sampel yang diambil dari populasi
yang bersangkutan.
Banyak penelitian yang sulit menggunakan sampel besar, karena subjek
atau objek penelitian memang langka, misalnya penelitian penyakit tertentu yang
masih jarang terjadi. Dalam kasus yang seperti ini, sampel kecil saja yang
mungkin digunakan.
Makalah ini membahas tentang Interval Kepercayaan Tabel Kontingensi
Tiga Arah untuk Sampel Besar dan Uji Eksak untuk Sampel Kecil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
parameter
diwujudkan
dalam
pembentukan
selang
kepercayaan, karena hamper tidak pernah ditemukan nilai statistic tepat sama
dengan nilai parameter.
= 5% (ditulis
= 0,05) , maka
)
Alfa() kemudian akan dibagi kedua sisi /2 diatas batas atas dan /2
dibawah batas bawah.
Derajat atau interval kepercayaan umumnya diperoleh dengan nilai rata-
rata atau estimasi ditambah dan dikurang oleh standar error yang dikalikan nilai
alpha (95 % Derajat kepercayaan=estimate (1.96 X s.e)).
2.1.1
interval antara dua angka, di mana dipercaya nilai parameter sebuah populasi
terletak di dalam interval tersebut. Dalam praktik sehari-hari, kebanyakan selang
kepercayaan dinyatakan dalam level 95%.
1) Apabila n
dimana :
X
= 10% , maka :
= 1,285
= 1,645
2) untuk sampel kecil (n < 30) digunakan distribusi student (t) . apabila
sampelnya kecil maka pendugaan rata-rata populasi dilakukan dengan
distribusi t dengan derajat bebas n = df = n-1
rumus distribusi student (t) :
S
S
X t
< < X +t
2 n
2 n
dimana :
X
Selang kepercayaan
Karena merupakan dugaan, perlu tolak ukur seberapa jauh nilai dugaan itu
dapat diyakini. Keyakinan terhadap suatu penduga dapat dihitung jika
sebaran peluang statistik penduga tersebut diketahui. Selang kepercayaan
adalah ukuran keyakinan atas pendugaan nilai parameter.
Selang
Ukuran
(1-)
ini
disebut
taraf
atau
tingkat
kepercayaan.
11 22
12 21
^ n 11 n22
=
n12 n21
jikasebarang nij =0 , dan itu tak ditentukan batas-batasnya jika keduanya pada
baris atau kolom adalah nol. Penaksir dari ^ menjadi
n
( 12+ 0.5)(n21+ 0.5)
^ ( n 11 +0.5 ) (n22+ 0.5)
=
Penaksir
sekitar
Untuk
kecil,
distribusinya
condong
tinggi.
Ketika
n .
=1 ,
(karena
multinomial atau sampel binomial independen dalam baris atau dalam kolom,
suatu penaksir standar error asimtotik dari log( ^ ) adalah
1
1
1
1
^ ( log ^ ) =
+ + +
n11 n12 n21 n22
menggantikan
1 /2
4.9
Misalkan
Z
2
. Oleh sampel
2
^ Z ^
2
log
adalah suatu perkiraan 100 (1- ) persen interval kepercayaan untuk log .
2.2.2
Proporsi sampel
i+
1i (1 1i )/n
ni + ,
n
P1i= i 1
memiliki ekspektasi
P11
dan
1i
dan variansi
P12
adalah saling
( p11 p12 )=
Taksirannya diperoleh
Contoh:
Tabel Kontingensi tiga arah dalam contoh kasus Klarifikasi Cedera Senjata Api
Lokasi Cedera
Tipe Cedera
Cedera Fatal
Rumah Korban
Rumah
Keluarga/Tema
n
Yang lainnya
Fatal
Tidak Fatal
Total
Bunuh Diri
45
20
65
Kecelakaan
15
29
44
Total
60
49
109
Bunuh Diri
13
12
25
Kecelakaan
14
27
41
Total
27
39
66
Bunuh Diri
18
11
29
Kecelakaan
11
29
40
Total
29
40
69
(76)(85)
(43)(40)
6460
=3,75
1720
1
1
1
1
^ ( log ^ ) =
+
+
+
n11 k n12 k n21 k n22 k
1 /2
([ 451 + 131 + 181 )+( 291 + 271 + 291 )+( 201 + 121 + 111 )+( 151 + 141 + 111 )]
1/ 2
(0,153+ 0,105+0,233+0,227)
(0,708)1 /2
0,841
^
Nilai =3,75
^
maka diperoleh log =1,32
^ z /2 ^
log
1,32 z 0,025( 0,841)
1,32 1,96(0,841)
1,32 1,648
Maka
atau(0,328 ,2,968)
diperoleh
interval
kepercayaan
untuk
adalah
10
Output dengan menggunakan Program SPSS untuk uji tabel kontingensi tiga
arah:
UJI FISHER
Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua
sampel kecil independen bila datanya berbentuk nominal dan ordinal. Untuk
memudahkan penghitungan dalam pengujian hipotesis, maka data hasil
11
Variable
+
_
Total
Group
I
A
C
A+C
II
B
D
B+D
Combined
A+B
C+D
N
Grup I dan II adalah dua sembarang kelompok. Tanda (+) dan (-) adalah
sembarang dua klasifikasi: di atas dan di bawah median A, B, C, dan D
menyatakan frekuensi. Uji ini akan menentukan apakah kelompok I dan II
berbeda secara signifikan dalam proporsi (+) dan (-) yang dikenakan atas
kelompok itu.
Metode:
Kemungkinan yang eksak dari pengamatan terhadap sekumpulan frekuensi
tertentu dalam suatu tabel 2x2, bila jumlah marginal dianggap tetap, diperoleh
dengan distribusi hipergeometrik:
A +C B+ D
(
A )( B ) [ ( A+C ) !/ A ! C ! ][ ( B+ D ) ! /B ! D ! ]
p=
=
N !/ [ ( A+ B ) ! ( C+ D ) ! ]
N
( A + B)
( A+ B ) ! ( C+ D ) ! ( A+C ) ! ( B+ D ) !
N ! A!B!C ! D !
Penarikan Kesimpulan :
Hipotesis awal (Ho) ditolak jika nilai p-value yang diperoleh lebih kecil dari
taraf signfikansi yang digunakan. Nilai p-value didapat dengan menjumlahkan
peluang dari pemunculan data dengan peluang dari kemungkinan pemunculan
12
yang lebih ekstrim atau dapat menggunakan tabel Fisher, lihat pada buku
Statistik Nonparametrik untuk Ilmu Ilmu Sosial karangan Sidney Siegel.
a. Asumsi dan Statistik Uji
Sumber asumsi yang diperlukan untuk menguji pasangan hipotesis
tersebut diatas adalah :
1
2
3
Jika asumsi ini dipenuhi, dan tabel yang dibuat memenuhi syarat seperti
pada tabel yang sebelumnya, statistik uji b yang digunakan. Defenisi statistik b
sesuai tabel sebelumnya adalah sebagai berikut, b = banyaknya subjek dengan
karakteristik yang di perhatikan (kategori 1) dalam sampel
b. Prosedur Pengambilan Keputusan
Jika kita tetapkan sebagai taraf signifikasi yang digunakan dalam
pengujian, kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Contoh
Seorang mahasiswa melakukan penelitian untuk menguji apakah proporsi siswa
yang mengikuti les privat lebih banyak yang lulus ujian dibandingkan dengan
siswa yang tidak mengikuti les privat. Selanjutnya diambil sampel sebanyak 15
siswa. Dari 6 yang lulus ternyata 5 yang mengikuti les privat dan dari 9 yang tidak
lulus ternyata 7 yang tidak ikut les privat. Gunakan 5 %.
13
Jawab:
Menggunakan uji satu arah :
Pertama dibentuk tabel kontingensi sebagaimana dibawah ini :
Definisikan P1 adalah Proporsi siswa yang lulus yang ikut les privat dan P2
adalah proporsi siswa yang lulus yang tidak ikut les privat.
Ho: P1=P2 ( Proporsi siswa yang lulus yang ikut les privat tidak lebih banyak dari
proporsi mahasiswa yang tidak ikut les privat).
H1: P1>P2 ( Proporsi siswa yang lulus yang ikut les privat lebih banyak dari
proporsi mahasiswa yang tidak ikut les privat).
Peluang pemunculan data
p=
( A + B ) ! (C + D ) ! ( A +C ) ! ( B+ D ) !
6! 9! 7 ! 8!
=
=0,0336
N ! A ! B !C ! D !
15! 5 ! 2 ! 1! 7 !
Jadi
besarnya
probabilita
(p-value)
+ 0,0014 =
14
Keputusan: Tolak Ho karena p-value < dan simpulkan proporsi siswa yang lulus
yang ikut les privat lebih banyak dari proporsi mahasiswa yang tidak ikut les
privat dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %.
Menggunakan uji dua arah :
Ho: P1=P2 ( Proporsi siswa yang lulus yang ikut les privat sam dengan proporsi
mahasiswa yang tidak ikut les privat)
H1: P1P2 ( Proporsi siswa yang lulus yang ikut les privat tidak sama dengan
proporsi mahasiswa yang tidak ikut les privat)
Peluang diatas ditambah dengan kemungkinan pemunculan ekstrim dari sisi yang
lain. Kemungkinan pemunculan dari sisi yang lain adalah
p=
( A + B ) ! (C + D ) ! ( A +C ) ! ( B+ D ) !
6!9!7!8 !
=
=0,0056
N ! A ! B !C ! D !
15! 0! 6 ! 2 ! 7 !
15
P1=5/7=0,714
P2=1/8=0,125 (P1-P2)=0,589
Tidak Sembuh
Macam obat
A
4
B
1
Jumlah
5
Berdasarkan data ini kita ingin melakukan
Jumlah
3
7
7
8
10
15
uji hipotesis bahwa kedua
macam obat itu sama efektifnya dalam menyembuhkan penyakit itu dengan
alternatif satu sisi bahwa obat A lebih efektif.
16
Jika sekiranya tidak ada perbedaan antara kedua macam obat itu, maka
sampel gabungan dengan 5 orang sembuh dan 10 orang tidak sembuh dapat
dipandang sebagai suatu sampel random dari satu populasi. Dengan memandang
hasil gabungan ini sendiri sebagai suatu populasi kecil, uji Fisher-Irwin
mengajukan pertanyaan, Dapatkah kedua baris table kemungkinan itu dipandang
sebagai sampel-sampel yang homogeny dari populasi kecil ini? Dalam
melakukan inferensi, kita berpegang pada alas an bahwa fakta yang kuat
mendukung
kurangnya
homogenitas
dalam
subsample-subsampel
itu
(157) ,
yng masing-
(54 103 )
selesai, berarti baris kedua tertentu. Oleh karena itu, probabilitas bersyarat
frekuensi sel observasi, jika hasil gabungan diketahui 5 sembuh dan 10 tidak
sembuh adalah :
mungkin adalah seperti yang tertuang dalam Tabel di bawah; dan probabilitas
bersyaratnya dihitung dengan cara seperti yang telah kita lakukan di atas.
TABEL 2 SUSUNAN YANG LEBIH EKSTRIM DARI TABEL 1
Obat A
Obat B
Sembuh
5
0
Probabilitas bersyarat =
Tidak Sembuh
2
8
Jumlah
7
8
(55)(102) =0,007
( 157)
=0,15 ) kedua
obat itu berbeda efektifitasnya, yakni obat A lebih efektif daripada obat B.
Jika tingkat signifikan yang kita gunakan
0,05
kelihatan aneh jika mengingat selisih antara proporsi sampel yang sembuh 4/7 =
0,57untuk obat A dan 1/8 = 0,125 untuk obat B cukup besar. Hal ini menjelaskan
untuk sampel kecil, seperti 7 dan 8, selisih antara proporsi sampel yang besar
dapat terjadi karena kebetulan saja, meskipun proposi populasinya sama.
Untuk uji H0 bahwa tidak ada perbedaan antara efek dua tritmen versus
alternative dua sisi,prosedur yang kita jalankan pada dasarnya sama. Tetapi,
susunan-susunan yang lebih ekstrim harus diidentifikasi dalam dua sisinya. Untuk
melihat hal ini, susunan umum dengan menggunakan jumlah baris dalam Tabel 1
kita sajikan dalam tabel 3 di bawah ini.
TABEL 3. SUSUNAN LEBIH EKSTRIM DENGAN JUMLAH
BARIS SAMA DEGAN TABEL 1
18
Obat A
Obat B
Jumlah
Sembuh
X
5x
5
Tidak Sembuh
7 x
3+x
10
( 47 18 )
Jumlah
7
8
15
( 7x 5x8 )
atau |3 x7|>5
(50)(107) =0,019
( 157)
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Selang kepercayaan (bahasa Inggris: confidence interval, CI) adalah
sebuah interval antara dua angka, di mana dipercaya nilai parameter
sebuah populasi terletak di dalam interval tersebut. Dalam praktik
sehari-hari, kebanyakan selang kepercayaan dinyatakan dalam level
95%.
2. Ketika sampel berjumlah besar, distribusi poisson ataupun multinomial,
akan menjadi distribusi normal. Dimana suatu perkiraan 100(1- )
persen interval kepercayaan untuk log adalah:
^
log
^ z /2 ^
log
3. Salah satu uji eksak untuk sampel kecil diantaranya uji fisher. Uji eksak
Fisher atau biasa disebut uji F. Uji Fisher adalah uji eksak yang
diturunkan oleh seorang bernama Fisher, karenanya disebut uji
eksak Fisher. Uji ini bertujuan untuk menguji signifikansi hipotesis
komparatif dua sampel independen atau untuk menguji apakah ada
perbedaan dua perlakuan yang mungkin dari dua populasi. Uji eksak
Fisher digunakan ketika persyaratan analisis chi-square untuk tabel
silang 2 X 2 tidak terpenuhi. Data disusun dalam tabel silang
(kontingensi) 2 x 2. Ukuran sampel n 40. Kriteria Uji : Tolak H0 jika p
(satu arah) atau p /2 (dua arah), H0 diterima dalam hal lainnya.
3.2 SARAN
20
21